Anda di halaman 1dari 7

ASUHAN KEBIDANAN CONTINUITY OF CARE (COC)

PADA NY. W UMUR 23 TAHUN DI PUSKESMAS BONANG II DEMAK

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik


Stase CONTINUITY OF CARE (COC)

Oleh:
SITI YULAIKHAH
NIM.42022170134

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS
TAHUN 2023
HALAMAN PENGESAHAN

ASUHAN KEBIDANAN CONTINUITY OF CARE (COC)


PADA NY. W UMUR 23 TAHUN DI PUSKESMAS BONANG II DEMAK

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik


Stase CONTINUITY OF CARE (COC)

Oleh:
SITI YULAIKHAH
NIM.42022170134

Menyetujui,

Pembimbing Akademik Pembimbing CI

( ) ( )

Mengetahui,
Ketua Program Studi Profesi Bidan

(Bdn Indah Puspitasari, S.SiT M.Keb)


NIDN. 0628098801
ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF (CONTINUE OF CARE / COC)
DI PUSKESMAS BONANG II DEMAK

Siti Yulaikah
a
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Profesi Bidan, Universitas Muhammadiyah Kudus
b
Dosen Pembimbing Program Studi Pendidikan Profesi Bidan, Universitas
Muhammadiyah Kudus

ABSTRAK
Continuity of care (COC). COC adalah pelayanan yang dicapai ketika terjalin hubungan
yang terus menerus antara seorang wanita dan bidan. Asuhan yang berkelanjutan yang
berkaitan dengan tenaga profesional kesehatan, pelayanan kebidanan dilakukan mulai
prakonsepsi, awal kehamilan, selama semua trimester, kelahiran, sampai 6 minggu
pertama postpartum. Tujuannya adalah untuk membantu upaya percepatan penurunan
AKI (Legawati, 2018). Kegiatan pelayanan dilaksanakan mulai saat ibu hamil yaitu
dengan memberikan edukasi sejak kehamilan pada ibu yaitu perawatan payudara dalam
mempersiapkan ASI pada bayi , Edukasi dan pendampingan pada ibu dan pemberikan
edukasi cara menyusui yang benar, cara memerah, cara menyimpan dan cara
menyajikan. Hasil yang diharapkan adalah Meningkatnya pengetahuan dan ketrampilan
ibu persiapan laktasi, Meningkatkan ketrampilan ibu dalam pemberian ASI, Dukungan
suami, keluarga dan pengasuh bayi, Ibu terampil dalam memompa ASI, menyimpan,
menyajikan dan memberikan ASI. Sasaran utama kegiatan ini adalah ibu hamil
primigravida dengan usia 23 tahun. Metode yang digunakan adalah pendampingan pada
ibu hamil mulai usia kehamilan 33 minggu, proses persalinan, babyi baru lahir dan masa
nifas. Penyelesaian masalah ibu hamil ini termasuk ibu hamil normal. Pendampingan
dimulai dari kehamilan dengan memberikan pengetahuan dengan melibatkan suami dan
keluarga untuk mendukung dan menjadi motivator ASI. Setelah kelahiran dilakukan
pendampingan cara menyusui yang benar

Kata Kunci: Asuhan kehamilan, persalinan, nifas, BBL, konseling ASI

ABSTRACT
Continuity of care (COC). COC is a service that is achieved when there is a continuous
relationship between a woman and a midwife. Continuous care related to health
professionals, midwifery services is provided from preconception, early pregnancy, during
all trimesters, birth, until the first 6 weeks postpartum. The aim is to help accelerate
efforts to reduce MMR (Legawati, 2018). Service activities are carried out starting when
the mother is pregnant, namely by providing education since pregnancy to the mother,
namely breast care in preparing breast milk for the baby, education and assistance to the
mother and providing education on the correct way to breastfeed, how to express, how to
store and how to serve. The expected results are increasing the mother's knowledge and
skills in preparing for lactation, increasing the mother's skills in breastfeeding, support
from husbands, family and baby caregivers, skilled mothers in pumping breast milk,
storing, presenting and giving breast milk. The main target of this activity is primigravida
pregnant women aged 23 years. The method used is assistance to pregnant women
starting at 33 weeks of gestation, the delivery process, newborn babies and the
postpartum period. This solution to the problem of pregnant women includes normal
pregnant women. Mentoring starts from pregnancy by providing knowledge by involving
the husband and family to support and be a motivator for breastfeeding. After birth,
assistance is given on how to breastfeed correctly

Keywords: Pregnancy care, childbirth, postpartum, BBL, breastfeeding counseling


I. PENDAHULUAN
Analisis Situasi masa nifas yang merupakan titik
perhatian bidan dalam menerapkan
Salah satu upaya yang dapat dilakukan manajemen asuhan kebidanan.
untuk meningkatkan pelayanan Dengan mengangkat kasus-kasus
kesehatan yang bersifat menyeluruh yang penulis buat dalam laporan ini,
dan bermutu kepada ibu dan bayi diharapkan faktor penyebab
dalam lingkup kebidanan adalah langsung bagi kematian ibu dan bayi
melakukan asuhan kebidanan dapat dikurangi dengan adanya
secara komprehensif. kesehatan yang baik diharapkan
Continuity of care (COC). COC adalah menurunkan AKI dan AKB.
pelayanan yang dicapai ketika Pada kegiatan ini diharapkan
terjalin hubungan yang terus mahasiswa dapat memahami
menerus antara seorang wanita dan berbagai cara atau proses dan
bidan. Asuhan yang berkelanjutan perubahan yang terjadi pada ibu
yang berkaitan dengan tenaga tersebut selama hamil, bersalin,
profesional kesehatan, pelayanan nifas dan bayi baru lahir. Sehingga
kebidanan dilakukan mulai dapat memerapkan asuhan
prakonsepsi, awal kehamilan, kebidanan yang tepat dan aman
selama semua trimester, kelahiran, sesuai dengan proses sebagai
sampai 6 minggu pertama seorang bidan yang profesional.
postpartum. Tujuannya adalah untuk
membantu upaya percepatan Solusi yang ditawarkan
penurunan AKI (Legawati, 2018). Kegiatan pelayanan dilaksanakan
COC juga merupakan suatu proses mulai saat ibu hamil yaitu dengan
dimana tenaga kesehatan yang memberikan edukasi sejak
kooperatif terlibat dalam manajemen kehamilan pada ibu yaitu perawatan
pelayanan kesehatan secara terus payudara dalam mempersiapkan
menerus menuju pelayanan yang ASI pada bayi , Edukasi dan
berkualitas tinggi, biaya perawatan pendampingan pada ibu dan
medis yang efektif. Kebijakan pemberikan edukasi cara menyusui
Kementerian Kesehatan dalam yang benar, cara memerah, cara
dekade terakhir menekankan agar menyimpan dan cara menyajikan
setiap persalinan ditolong oleh
tenaga kesehatan dalam rangka Target Luaran
menurunkan kematian ibu dan Hasil yang diharapkan dari kegiatan
kematian bayi (Manuaba, 2014). Continuity of care ini adalah
Perlunya asuhan yang 1. Meningkatnya pengetahuan
berkesinambungan dan berkualitas dan ketrampilan ibu persiapan
untuk mendeteksi dini adanya risiko laktasi
dan komplikasi, karena 2. Meningkatkan ketrampilan
kesejahteraan ibu dan anak selalu ibu dalam pemberian ASI
terpantau oleh tenaga kesehatan 3. Dukungan suami, keluarga
(Sunarti, 2013). dan pengasuh bayi
Berdasarkan kurikulum Program 4. Ibu terampil dalam
Studi Pendidikan Profesi Bidan memompa ASI, menyimpan,
Program Profesi Fakultas kesehatan menyajikan dan memberikan ASI
Universitas Aufa royhan di Kota
Padangsidimpuan, penulis mencoba
melakukan asuhan kebidanan untuk II. PELAKSANAAN DAN
pelayanan kesehatan maternal sejak METODE
masa kehamilan Trimester III,
bersalin, bayi baru lahir (BBL), dan Kalayak Sasaran
Sasaran utama kegiatan ini adalah ibu Pemeriksaan kehamilan pada
hamil primigravida dengan ny. W trimester I, II dan III ibu rutin
usia 23 tahun G1P0A0 hamil 33 melakukan kunjungan ke bidan 6
minggu kali dan 3 kali di Puskesmas.
Imunisasi TT pemeriksaan darah
Metode Kegiatan lengkap dilakukan di Puskesmas.
Metode yang digunakan adalah Ibu mendapatkan multivitamin
pendampingan pada ibu hamil mulai diminum setiap hari. pengetahuan
usia kehamilan 33 minggu, proses ibu tentang pemeriksaan kehamilan
persalinan, babyi baru lahir dan sangat baik. Kepatuhan ibu
masa nifas yaitu pemeriksaan melakukan kunjungan antenatal
antenatal dilakukan pada trimesterIII dipengaruhi oleh pengetahuan, sikap
kegiatan yang dilakukan pada dan dukungan keluarga (Armaya,
kehamilan yaitu edukasi ibu tentang 2018). Edukasi yang diberikan
ketidaknyamanan pada trimester III padaibu hamil selama kunjungan
dan bagaimana cara mengatasi jika antenatal yaitu bervariasi secara
timbul ketidaknyamanan. Persiapan menarik. Yaitu tentang
laktasi yaitu dengan meningkatkan ketidaknyamanan pada trimester III
pengetahuan ibu dengan dan bagaimana cara mengatasi jika
memberikan media edukasi booklet timbul ketidaknyamanan. Persiapan
sehingga bisa dibaca pasien laktasi yaitu dengan meningkatkan
dirumah, melibatkan suami dan pengetahuan ibu dengan
keluarga untuk memberikan memberikan media edukasi booklet
dukungan dan menjadi motivator sehingga bisa dibaca pasien
dalam pemberian ASI. Melakukan dirumah, melibatkan suami dan
pendampingan ibu setelah keluarga untuk memberikan
persalinan yaitu memberikan ASI dukungan dan menjadi motivator
secara ondemand. Perawatan dalam pemberian ASI. Melakukan
payudara dilakukan dengan cara pendampingan ibu setelah
demonstrasi sehingga lebih efektif persalinan yaitu memberikan ASI
yaitu ibu diberikan kesempatan secara ondemand. Perawatan
untuk melakukan secara langsung. payudara dilakukan dengan cara
Demonstrasi cara memerah ASI, demonstrasi sehingga lebih efektif
menyimpan AIi, menyajikan ASI yaitu ibu diberikan kesempatan
pada ibu dan pengasuh bayi. untuk melakukan secara langsung.
Demonstrasi cara memerah ASI,
Realisasi Pemecahan Masalah menyimpan asi, menyajikan ASI
Penyelesaian masalah ibu hamil ini pada ibu dan pengasuh bayi.
termasuk ibu hamil normal.
Pendampingan dimulai dari Proses persalinan pada ibu dengan
kehamilan dengan memberikan primigravida yaitu, pembukaan
pengetahuan dengan melibatkan berjalan normal tidak melewati garis
suami dan keluarga untuk waspada, ibu masuk ke kala II
mendukung dan menjadi motivator dilakukan pertolongan persalinan
ASI. Setelah kelahiran dilakukan sesuai APN bayi lahir spontan,
pendampingan cara menyusui yang menangis kuat, jenis kelamin laki-
benar. laki, berat badan 3.100 gram
Panjang badan 50cm
III. HASIL DAN PEMBAHASAN dan dilaksanakan IMD pada bayi,
Hasil Kegiatan penyuntikan vitamin K dan
Kegiatan pendampingan dilakukan pemberian salep mata pada bayi.
mulai kehamilan 33 minggu. Pada asuhan neonatus dan masa nifas
kasus ini ibu hamil normal. dilakukan pemeriksaan tanda-tanda
vital, pengeluaran pervaginam, c. Asuhan persalinan yang
kondisi perineum, kontraksi uterus, dilakukan sudah sesuai sop
tinggi fundus uteri. Pemeriksa juga d. Asuhan neonatus dan nifas
harus menilai fungsi saluran kemih, sudah sesuai standar
fungsi saluran cerna, rasa lelah, e. Kendala utama yang
kondisi psikologis. Pada bayi dihadapi saat pemberian
dilakukan pemeriksaan fisik lengkap, konseling adalah media konseling
termasuk kondisi tali pusat, yang kurang.
perubahan berat badan, fungsi
eliminasi, dan menilai cara ibu
menyusui bayi. Penatalaksanaan DAFTAR PUSTAKA
asuhan pada ibu selama masa nifas
yaitu memberikan konseling seperti 1. Astuti, S. et al. (2017)
tentang kebersihan diri, istirahat, Asuhan Ibu dalam Masa
latihan bertahap, gizi, perawatan Kehamilan. Edited by E.K.
payudara, senggama, kontrasepsi Dewi and R. Astikawati.
menyusui dan asi ekslusif Jakarta: Erlangga.
(Kemenkes, 2013). 2. JNPK-KR. (2012).
Metode pemberian konseling langsung
AsuhanPersalinan
oleh konselor lebih berpengaruh
Normal.AsuhanEsensial,
dalam kemampuan perawatan
Pencegahandan
mandiri pada masa nifas.
Penanggulangan Segera
Kemampuan bidan dalam
Komplikasi
pemberian komunikasi, informasi,
Persalinandan Bayi Baru
dan edukasi (KIE) sangat
Lahir. Jakarta
diperlukan, sehingga harus melatih
3. Kemenkes RI, (2017).
kemampuan tersebut agar
Profil Kesehatan Indonesia
kompeten dibidangnya (Windarti,
2016.
2018).
4. Kemenkes, 2013, Buku saku
Pendukung dan Penghambat pelayanan kesehatan ibu di
Kegiatan fasilitas kesehatan dasar dan
Keberhasilan kegiatan ini adanya rujukan bagi tenaga
dukungan dari sumber daya pasien, kesehatan, Kementerian
suami, keluarga, bidan, media Kesehatan, Jakarta.
edukasi yang disiapkan oleh bidan. 5. Windarti, Dewi, Pengaruh
Kekurangan dalam kegiatan ini yaitu paritas dan media konseling
media edukasi yang disiapkan oleh masa nifas terhadap
bidan masih cetak sehingga ada kemampuan pewaratan
keterbatasan lupa menyimpan, mandiri ibu post partum di
sehingga kedepan bidan lebih BPM Vivi Surabaya, Jurnal
inovatif dengan menggunakan Ilmiah Kesehatan, volum 11
berbasis digital. no 1, Februari 2018, hal
28-32.
http://journal.unusa.ac.id/index.
IV. PENUTUP php/j hs/article/view/566
Simpulan dan Saran
a. Sebagian besar asuhan
kebidanan telah diberikan pada
klien.
b. Asuhan kehamilan Sudah
menggunakan standar 10T

Anda mungkin juga menyukai