Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN REFLEKSI

MANAJEMEN PELAYANAN KEBIDANAN


DI PMB SITI YULAIKAH

REFLEKSI KASUS
DI PMB SITI YULAIKAH

DISKRIPSI

Pada stase Manajemen Pelayanan Kebidanan kali ini, dilaksanakan di


PMB Siti Yulaikah yang terdiri dari berbagai persyaratan perizinan pendirian
PMB diantaranya terdapat persyaratan administrasi, persyaratan bangunan,
persyaratan ruang praktik, persyaratan alat kesehatan, dan persyaratan prasarana
pengajuan perizinan pendirian PMB.
Hal yang menarik perhatian saya di PMB Siti Yulaikah adalah proses
pengajuan perizinan pendirian PMB yang meliputi dari berbagai persyaratan -
persyaratan yang telah dipenuhi oleh PMB Siti Yulaikah. Praktik Mandiri Bidan
(PMB) merupakan bentuk pelayanan kesehatan yang didirikan oleh bidan
kepada pasien (individu, keluarga dan masyarakat) sesuai dengan kewenangan
dan kemampuannya. PMB adalah tempat pelaksanaan rangkaian pelayanan
kebidanan yang dilakukan oleh bidan secara perorangan, dengan memenuhi
persyaratan sebagai berikut: STR, SIPB, serta sarana prasarana yang memadai
dan administrasi lainnya (Wahyuni et al., 2020). Menurut (Lembaga Negara
Republik Indonesia, 2019) Tempat Praktik Mandiri Bidan adalah Fasilitas
Pelayanan Kesehatan yang diselenggarakan oleh Bidan lulusan pendidikan
profesi untuk memberikan pelayanan langsung kepada klien. Dapat disimpulkan
bahwa PMB merupakan usaha perorangan dimana bidan sepenuhnya yang
memberikan pelayanan komprehensif di bidang kesehatan khususnya kesehatan
Ibu dan anak yang dijalankan oleh Bidan lulusan pendidikan profesi.
EVALUASI
Pendirian PMB Siti Yulaikah sudah dilakukan dengan benar, mulai dari
syarat administrasi, bangunan, ruang praktik, alat kesehatan, dan prasarana.
Menurut (Menteri Kesehatan RI, 2017) syarat administrasi praktik mandiri bidan
berupa perizinan, tempat dan lokasi, SDM, jenis dan tarif pelayanan. Perizinan
yang telah dilengkapi adalah STR dan SIPB hal ini sudah sesuai dengan Peraturan
Menteri Kesehatan. Tempat dan lokasi, SDM dan jenis tarif pelayanan sudah
disesuaikan dengan dengan peraturan. Perbedaan terletak pada tarif pelayanan,
contohnya pada pemasangan IUD. Perbedaan tarif antara teori dan di lahan
dikarenakan merk alat yang digunakan.
Bangunan dan ruang praktik sudah sesuai dengan ketetapan Peraturan
Menteri Kesehatan. Terdapat kesenjangan pada bagian kamar mandi pasien/ WC.
Menurut Menteri Kesehatan RI, 2017 kamar mandi pasien dilengkapi dengan
handrail tetapi hasil yang didapat dilahan tidak terdapat handrail. Sedangkan
untuk alat kesehatan dan prasaranan, secara keseluruhan sudah sesuai dengan
peraturan menteri kesehatan. Hal ini dibuktikan dengan hasil observasi dilahan
sudah ditemukan alat kesehatan, APAR, dan obat- obatan. Selain melayani ANC,
PNC, Imunisasi dan KB.

ANALISIS
Dalam menjalankan praktik kebidanan, PMB Siti Yulaikah telah
memenuhi persyaratan - persayaratan pengajuan perizinan pendirian PMB yaitu
Pertama, Persayaratan administrasi yang meliputi Bidan wajib memiliki STRB
(Surat Tanda Registrasi Bidan), Bidan wajib memiliki SIPB (Surat Ijin Praktik
Bidan), Tempat dan lokasi yang mudah untuk akses rujukan dan memperhatikan
aspek kesehatan lingkungan, Sumber daya manusia yang dapat dibantu oleh
tenaga kesehatan lain atau tenaga non kesehatan, Jenis dan harga pelayanan yang
sesuai standar dan terjangkau oleh masyarakat.

Kedua, Persyaratan bangunan tempat praktik sesuai dengan peraturan


Menteri Kesehatan RI tahun 2007 yaitu merupakan bangunan permanen dan
menetap, Dinding dan lantai tempat praktik berwarna terang, tidak berpori dan
mudah dibersihkan, Lantai tempat praktik tidak licin, tidak berpori dan mudah
dibersihkan, Akses/pintu keluar masuk ke ruang praktik terpisah dari rumah
tinggal keluarga, Memiliki ruang tunggu, ruang periksa, ruang bersalin, ruang
nifas/rawat inap, kamar mandi/WC, ruang pemrosesan alat dengan syarat- syarat
tertentu, Praktik mandiri berada di rumah tinggal perorangan, akses pintu keluar
masuk tempat praktik harus terpisah dari tempat tinggal perorangan. Praktik
Mandiri Bidan harus memasang papan nama pada bagian atau ruang yang
mudah terbaca dengan jelas oleh masyarakat umum dengan ukuran 60x90 cm
dasar papan nama berwarna putih dan tulisan berwarna hitam, Papan nama
paling sedikit memuat nama Bidan, nomor STRB, nomor SIPB, dan waktu
pelayanan.

Ketiga, Persyaratan ruang praktik sesuai dengan peraturan Menteri


Kesehatan tahun 2007 meliputi ruang tunggu yang bersih dan nyaman, serta
dilengkapi dengan bangku tunggu dan tersedia media informasi kesehatan.
Ruang periksa dengan ukuran minimal 3x2 m2, dengan dinding dan lantai yang
mudah dibersihkan, keras, rata dan tidak licin, dilengkapi tempat tidur untuk
pemeriksaan dengan ukuran sesuai standar, meja dan kursi, Tersedia tempat
untuk mencuci tangan dengan air mengalir dan tersedia sabun atau antiseptic dan
lain sebagainya. Ruang tindakan dengan ukuran minimal 3x4 m2 untuk 1 tempat
tidur dengan akses keluar masuk pasien lebar minimal 90 cm, tersedia meja
resusitasi untuk neonatal dan set resusitasi. Ruang nifas dengan ukuran minimal
2x3 m2 untuk 1 tempat tidur dengan jumlah tempat tidur maksimal 5 tempat
tidur disesuaikan dengan luas ruangan, terdapat kamar mandi / WC, terdapat
ruang pemrosesan barang limbah.

Keempat, Persyaratan alat kesehatan meliputi set pemeriksaan obstetri


gynekologi yang berjumlah 32 alat, set pemeriksaan kesehatan anak yang
berjumlah 5 alat, set pelayanan KB yang berjumlah 11 alat, set imunisasi yang
berjumlah 2 alat, set resusitasi bayi yang berjumlah 3 alat, dan peralatan yang
lainnya yang berjumlah 31 alat.

Kelima, Persyaratan prasarana diantaranya adanya sirkulasi udara 15%


x Luas lantai (dalam hal tidak terpenuhi 15%, maka bisa ditambah alat pengatur
sirkulasi udara seperti: AC, kipas angin), cahaya terang dan tidak menyilaukan,
pintu dapat dikunci dan terbuka keluar, terdapat sketsel, dan gorden yang mudah
dibersihkan, tersedia air mengalir, Tersedia minimal 1 titik kelistrikan tiap
ruangan, sedangkan khusus ruangan tindakan minimal 2, Tersedia minimal 1
Alat Pemadam Api Ringan (APAR) dalam kondisi siap pakai, terdapat
meubelair, adanya pencatatan dan pelaporan.

Keenam, persyaratan obat dan bahan habis pakai seperti kontrasepsi


oral, suntik, implan, AKDR, kondom, obat kegawatdaruratan dan obat yang
lainnya.

KESIMPULAN DAN TINDAK LANJUT

Berdasarkan penjelasan dari essay refleksi diatas dapat disimpulkan


bahwa :

1. Administrasi yang dilakukan PMB, sudah sesuai dengan Peraturan Menteri


Kesehatan

2. Bangunan PMB sudah sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan

3. Ruang Praktik PMB sudah sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan

4. Alat Kesehatan PMB sudah sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan

5. Prasarana PMB sudah sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan

Untuk kedepannya diharapkan PMB Siti Yulaikah dapat


mempertahankan serta meningkatkan mutu pelayanan asuhan kebidanan yang
dilakukan secara komprehensif.
Referensi
Fitriyah, E. (2020). Pelaksanaan Praktik Mandiri Bidan Di Kecamatan Rumbio
Jaya Di Tinjau Dari Pasal 30 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 28 Tahun
2017 Tentang Izin Dan Penyelenggaraan Praktik Bidan. In Universitas
Islam Negeri Sultan Syarif Kasim. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif
Kasim.

Hawari, M., & Al, E. (2017). Buku Panduan Pendirian Klinik Muhammadiyah.

Kemenkes RI. (2016). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


52 Tahun 2016 Tentang Standar Tarif Pelayanan Kesehatan Dalam
Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan. Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2016 Tentang Standar Tarif Pelayanan
Kesehatan Dalam Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan.

Kholisotin, K., Munir, Z., & Astutik, L. Y. (2019). Pengaruh Pijat Oksitosin
Terhadap Pengeluaran ASI Pada Ibu Post Partum Primipara Di RSIA
Srikandi IBI. Jurnal Keperawatan Profesional, 7(2), 15–27.
https://doi.org/10.33650/jkp.v7i2.598

Kurniawati, A., Dasuki, D., & Kartini, F. (2017). Efektivitas Latihan Birth Ball
Terhadap Penurunan Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif pada Primigravida.
Jurnal Ners Dan Kebidanan Indonesia, 5(1), 1.
https://doi.org/10.21927/jnki.2017.5(1).1-10

Lembaga Negara Republik Indonesia. (2019). Undang-undang Republik


Indonesia Nomor 04 Tahun 2019 tentang Kebidanan. In Lembaga Negara
Republik Indonesia (Issue 011594). Lembaga Negara RI.
https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/122742/uu-no-17-tahun-2019

Menteri Kesehatan RI. (2017). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia


No 28 Tahun 2017 Tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Bidan.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai