Anda di halaman 1dari 9

Available online at https://jurnal.stikesmus.ac.id/index.

php/avicenna
Avicenna : Journal of Health Research, Vol 6 No 1. Maret 2023 (62 - 70) 62

PENGARUH CONTINUITY OF CARE (COC) PADA ASUHAN KEBIDANAN


POSTPARTUM TERHADAP KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI
DI PMB MUZAYARAH BALIKPAPAN
Effect Of Continuity Of Care (COC) On Postpartum Midwife Care On The
Successful Breast Milk Feeding At PMB Muzayarah Balikpapan

Mega Tri Yullianna1), Wiyadi2), Heni Suryani3)


1,2,3
Poltekkes Kemenkes Kalimantan Timur
1
megayullianna@outlook.com*

ABSTRAK
Pendahuluan: Kemampuan ibu menyusui dengan benar mendukung keberhasilan
ibu menyusui dengan teknik yang benar. Bidan melakukan pendampingan dan
memberikan dukungan selama menyusui. Bidan memberikan asuhan kebidanan
dengan pendekatan Continuity of Care (CoC). Continuity of Care (CoC) merupakan
pelayanan berkesinambungan oleh bidan pada masa kehamilan, persalinan, bayi
baru lahir, nifas dan menyusui, serta KB. Tempat penelitian ini adalah Praktik
Mandiri Bidan (PMB) Muzayarah di Balikpapan tahun 2022.
Metode: Desain Penelitian adalah Kuasi eksperimen post-test only control group
design. Teknik pengambilan sampel total sampling. Sampel 22 responden.
Responden seluruh ibu hamil ≥ 37 minggu dan bersalin normal di PMB Muzayarah
tahun 2022. Analisis data dengan analisis univariate menggunakan rumus distribusi
frekuensi dan Uji statistik Mann Whitney-U.
Hasil: kelompok intervensi berhasil dalam pemberian ASI selama 6 minggu
postpartum (90,9%). kelompok kontrol tidak berhasil dalam pemberian ASI selama
6 minggu postpartum (63,6%). Terdapat pengaruh continuity of care terhadap
pemberian ASI dengan p-value = 0,009.
Pembahasan: Continuity of care (CoC) masa postpartum memberikan pengaruh
terhadap keberhasilan pemberian ASI. CoC yang diberikan Bidan dalam perawatan
antenatal, intrapartum, postpartum, hingga masa menyusui dalam hal pemberian
informasi, pilihan dan keputusan sangat dibutuhkan oleh ibu. Pendidikan tentang
menyusui yang diberikan bidan berperan penting dalam mendukung ibu untuk
menyusui bayinya.
Kesimpulan: Continuity of Care (CoC) masa postpartum memberikan pengaruh
terhadap keberhasilan ibu dalam pemberian ASI selama 6 minggu postpartum.

Kata Kunci: continuity of care, keberhasilan pemberian ASI, postpartum

ABSTRACT

Introduction: The ability of mothers to breastfeed properly supports the success of


mothers in breastfeeding with the correct technique. Midwives workers must
provide assistance and support during breastfeeding. Midwives can provide
midwifery care with a continuity of care (CoC) approach. Continuity of Care (CoC)
is a continuous service carried out by midwives during pregnancy, childbirth,

10.36419/avicenna.v6i1.824
Avicenna : Journal of Health Research, Vol 6 No 1. Maret 2023 (62 - 70) 63
Mega Tri Yullianna et.al (Pengaruh COC pada Asuhan Kebidanan Postpartum terhadap
Keberhasilan Pemberian ASI di PMB Muzayarah Balikpapan)

newborns, postpartum and breastfeeding, and contraception. The place of this


research is the Muzayarah Independent Midwife Practice (PMB) in Balikpapan in
2022.
Methods: The research design was a quasi-experimental posttest-only control
group design. The sampling technique is total sampling. The number of samples is
22 respondents. Respondents were all pregnant women ≥ 37 weeks and normal
deliveries at PMB Muzayarah in 2022. Data analysis with univariate analysis using
the frequency distribution formula and Mann Whitney-U Test.
Results: In the intervention group, counseling about breastfeeding and
breastfeeding assistance were successful in breastfeeding for 6 weeks postpartum
(90.9%). The control group, who were given counseling about breastfeeding
without breastfeeding assistance, did not succeed in breastfeeding for 6 weeks
postpartum (63.6%). There was a difference in the success of breastfeeding for 6
weeks postpartum in the intervention group and the control group, with p value =
0.009.
Discussion: Continuity of care (CoC) in the postpartum period has a good
influence on success in breastfeeding. The continuity of midwifery care provided by
midwives to mothers in antenatal, intrapartum, postpartum, and breastfeeding
periods in terms of providing information, choices and decisions is needed by
mothers. Breastfeeding education provided by midwives also plays an important
role in protecting and supporting mothers to breastfeed their babies.
Conclusion: Continuity of Care (CoC) in postpartum midwifery care influences the
success of mothers in breastfeeding for 6 weeks postpartum.

Keywords: continuity of care, successful breast milk feeding, postpartum

PENDAHULUAN
World Health Organization (WHO), 2002 merekomendasikan untuk
menyusui secara eksklusif dalam 6 bulan pertama kehidupan bayi dan melanjutkan
menyusui untuk waktu dua tahun, karena ASI sangat seimbang dalam memenuhi
kebutuhan nutrisi bayi baru lahir, dan merupakan satu-satunya makanan yang
dibutuhkan sampai usia enam bulan, serta nutrisi yang baik untuk diteruskan hingga
masa usia dua tahun berdampingan dengan makanan pendamping. World Health
Organization (WHO) memperkirakan hanya 40% dari seluruh bayi di dunia yang
mendapat ASI untuk jangka waktu enam bulan. Persiapan menyusui semakin awal
lebih baik dan siap menyusui. Sebaiknya menyusui dipersiapkan sejak periode
antenatal. Keberhasilan menyusui didukung oleh persiapan fisik, psikologis dan
manajemen laktasi.(Pusdiknakes, 2018)
Persentase cakupan pola menyusui pada bayi umur 0-5 Bulan berdasarkan
kelompok umur di Indonesia yaitu pola menyusui pada bayi umur 0 bulan adalah
39,8% menyusui eksklusif, menyusui predominan 5,1% yaitu disamping
mendapatkan ASI bayi diberikan sedikit air minum atau minuman cair lain
misalnya teh atau madu, dan 55,1% menyusui parsial yaitu sebagian menyusui dan
sebagian lagi susu formula atau sereal atau makanan lain. Persentase menyusui
efektif semakin menurun dengan meningkatnya kelompok umur bayi. Pada bayi

Copyright © 2023, Avicenna : Journal of Health Research


ISSN 2615-6458 (print) | ISSN 2615-6466 (online)
Avicenna : Journal of Health Research, Vol 6 No 1. Maret 2023 (62 - 70) 64
Mega Tri Yullianna et.al (Pengaruh COC pada Asuhan Kebidanan Postpartum terhadap
Keberhasilan Pemberian ASI di PMB Muzayarah Balikpapan)

yang berumur 5 bulan menyusui eksklusif hanya 15,3%, menyusui predominan


1,5% dan menyusui parsial 83,2%.(Kemenkes RI, 2014)
Cakupan ASI Eksklusif di Indonesia masih menjadi permasalahan.
Pemberian ASI Eksklusif memiliki kecenderungan menurun seiring meningkatnya
usia bayi. Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan Provinsi tahun 2013, sebaran
cakupan pemberian ASI Eksklusif pada bayi umur 0-6 bulan sebesar 54%. Cakupan
ASI Eksklusif pada Provinsi Kalimantan Timur sebesar 58,9% dengan target 70%.
Pemberian ASI Eksklusif untuk bayi yang berusia <6 bulan secara global
dilaporkan kurang dari 40% lebih rendah dari target MDG’s yaitu 80%.(Mariani et
al., 2019) Masalah menyusui sering terjadi hingga 2 minggu (51%) dan 6 minggu
(49%) setelah melahirkan dan persepsi tentang kekurangan ASI adalah masalah
yang paling umum dihadapi. Permasalahan dalam pemberian ASI Eksklusif seperti
ibu yang bekerja, tidak ada waktu untuk memeras ASI dan maraknya iklan susu
formula sehingga pemberian ASI secara Eksklusif tidak dapat diberikan secara
optimal. (Fitriyanti, 2021)
Bidan merupakan edukatif, fasilitator, dan konselor yang efektif dalam
mendukung keberhasilan menyusui. Peran Bidan dalam meningkatkan cakupan ASI
Eksklusif melalui pelayanan masa nifas dan neonatus yang berfokus pada upaya
inisiasi menyusui dini. Inisiasi menyusui dini dilakukan sebagai langkah awal
pemberiaan ASI Eksklusif dan langkah dasar yang penting dilakukan dalam
pedoman 10 langkah keberhasilan menyusui. (Mediakom, 2019)
Untuk mencapai keberhasilan menyusui harus dimulai pada persiapan
kesehatan ibu yaitu pada saat seorang wanita merencanakan kehamilan, selama
hamil, melahirkan, masa nifas dan menyusui, masa menggunakan kontrasepsi
keluarga berencana sampai usia lanjut yang terdapat pada asuhan kebidanan
continuity of care. (Pusdiknakes, 2018)
Asuhan continuity of care pada masa postpartum dapat dilakukan untuk
mencapai keberhasilan pemberian ASI. Continuity of care artinya pelayanan yang
diberikan pada siklus kehidupan yang dimulai dari Antenatal Care (ANC),
Intranatal Care (INC), Asuhan Bayi Baru Lahir (BBL), Asuhan Postpartum,
Asuhan Neonatus, dan Pelayanan KB yang berkualitas. Asuhan kebidanan pada
masa nifas dan menyusui merupakan bagian dari kompetensi utama seorang bidan.
Bidan mempunyai peran penting dalam memfasilitasi dan memberikan asuhan yang
aman dan efektif, memberikan pendidikan kesehatan dan konseling serta
melakukan penatalaksanaan kebidanan. (Pusdiknakes, 2018)
Hasil studi pendahuluan di Praktik Mandiri Bidan (PMB) Muzayarah yang
dilakukan pada bulan Desember 2021 terhadap 10 ibu dengan wawancara secara
langsung yang sedang melakukan imunisasi DPTHB2 di PMB Muzayarah
diperoleh data bahwa 7 orang (70%) sudah memberikan susu formula, sedangkan 3
orang (30%) masih tetap memberikan ASI tanpa tambahan apapun. Dari 7 orang
yang sudah memberikan susu formula alasannya adalah karena ASI tidak lancar
dan 2 orang lainnya mengatakan karena bekerja dan ASI yang dipompa tidak
banyak sehingga mereka memberi tambahan susu formula. Hal ini membuktikan
perlunya pemberian konseling dan pendampingan bagi ibu dalam proses menyusui
yang terdapat pada asuhan kebidanan continuity of care.

Copyright © 2023, Avicenna : Journal of Health Research


ISSN 2615-6458 (print) | ISSN 2615-6466 (online)
Avicenna : Journal of Health Research, Vol 6 No 1. Maret 2023 (62 - 70) 65
Mega Tri Yullianna et.al (Pengaruh COC pada Asuhan Kebidanan Postpartum terhadap
Keberhasilan Pemberian ASI di PMB Muzayarah Balikpapan)

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk melakukan


penelitian tentang “Pengaruh Continuity of Care (CoC) pada Asuhan Kebidanan
Postpartum terhadap Keberhasilan Pemberian ASI di PMB Muzayarah Tahun
2022”.

METODE

Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Desain penelitian


post-test only control group design. Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu hamil
Trimester III usia kehamilan ≥ 37 minggu dan melahirkan secara normal di Praktik
Mandiri Bidan (PMB) Muzayarah Balikpapan tahun 2022. Populasi dalam
penelitian ini sebanyak 22 responden. Total sampel sebanyak 22 reponden. Teknik
sampling pada penelitian ini total sampling.
Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret – Juli 2022 di Praktik Mandiri
Bidan Muzayarah Balikpapan yang beralamat di Perumahan Korpri RT 25
Kelurahan Sepinggan Baru Kecamatan Balikpapan Selatan.
Pada penelitian ini variabel independen adalah teknik continuity of care dan
variabel dependen adalah penurunan keberhasilan pemberian ASI.
Instrument penelitian yang digunakan adalah lembar observasi. Cara
pengumpulan data melalui pemberian observasi, wawancara, dan pemberian
treatment. Uji statistik yang digunakan yakni uji Mann Whitney-U.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur, Pendidikan, dan
Pekerjaan di PMB Muzayarah Balikpapan Tahun 2022
Karakteristik Intervensi
f %
1. Umur
a. < 20 Tahun atau > 35 tahun 8 36,4
b. Antara 20-35 tahun
14 63,6

Total 22 100
2. Pendidikan
a. SD 3 13,6
b. SMP 5 22,7
c. SMA 9 40,9
d. Perguruan Tinggi 5 22,7

Total 22 100
3. Pekerjaan
a. Bekerja 9 40,9
b. Tidak Bekerja 13 59,1

Total 22 100
Sumber : Data Primer 2022

Copyright © 2023, Avicenna : Journal of Health Research


ISSN 2615-6458 (print) | ISSN 2615-6466 (online)
Avicenna : Journal of Health Research, Vol 6 No 1. Maret 2023 (62 - 70) 66
Mega Tri Yullianna et.al (Pengaruh COC pada Asuhan Kebidanan Postpartum terhadap
Keberhasilan Pemberian ASI di PMB Muzayarah Balikpapan)

Pada Tabel 1 diketahui proporsi responden Sebagian besar responden


berusia 20-35 tahun sebanyak 8 responden (63,6%). Sebagian besar berpendidikan
terakhir Sekolah Menegah Atas (SMA) sebanyak 9 responden (40,9%). Sebagian
besar responden tidak bekerja yaitu sebanyak 13 responden (59,1%).

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Setelah Intervensi, Continuity of Care (CoC)


Asuhan Kebidanan Masa Postpartum terhadap Keberhasilan Pemberian ASI di
PMB Muzayarah Balikpapan Tahun 2022
Keberhasilan Intervensi Kontrol
Pemberian ASI (Konseling ASI dan (Konseling ASI)
Pendampingan
Menyusui)

Diberikan Tidak diberikan


Pendampingan
f % f %
Berhasil 10 90,9 4 36,4
Tidak Berhasil 1 9,1 7 63,6

Total 11 100 11 100


Sumber : Data Primer 2022

Tabel 3. Pengaruh Continuity of Care (CoC) pada Asuhan Kebidanan Masa


Postpartum terhadap Keberhasilan Pemberian ASI di PMB Muzayarah
Balikpapan Tahun 2022
CoC N Mean p-value
Keberhasilan Kontrol 11 8.5 0,009
Pemberian ASI Intervensi 11 14.5
Total 22
Sumber : Data Primer 2022

Pada Tabel 2 dan 3 menunjukkan bahwa keberhasilan pemberian ASI pada


ibu menyusui selama 6 minggu pertama masa postpartum dinyatakan berhasil
dalam pemberian ASI pada kelompok intervensi sebanyak 10 responden (90,9%),
pada kelompok kontrol sebanyak 4 responden (36,4%). Sedangkan dinyatakan tidak
berhasil dalam pemberian ASI pada kelompok intervensi sebanyak 2 responden
(9,1%), pada kelompok kontrol sebanyak 7 responden (63,6%). Nilai p-value < 0,05
yang berarti terdapat pengaruh continuity of care pada asuhan kebidanan masa
postpartum terhadap keberhasilan pemberian ASI.

Pembahasan
Karakteristik Responden
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 1 didapatkan bahwa rata-rata umur
responden berusia 20-35 tahun sebanyak 14 responden (63,6%), umur < 20 Tahun
atau > 35 tahun sebanyak 8 responden (36,4%). Umur dapat dijadikan salah satu
patokan untuk melihat tingkat kematangan secara biologis maupun psikologis
seorang individu. (Fitriyanti, 2021)
Berdasarkan penelitian Septiani et al., 2018 Ibu yang berusia lebih tua atau
diatas usia 35 tahun mengalami penurunan produksi ASI sehinga berisiko tidak

Copyright © 2023, Avicenna : Journal of Health Research


ISSN 2615-6458 (print) | ISSN 2615-6466 (online)
Avicenna : Journal of Health Research, Vol 6 No 1. Maret 2023 (62 - 70) 67
Mega Tri Yullianna et.al (Pengaruh COC pada Asuhan Kebidanan Postpartum terhadap
Keberhasilan Pemberian ASI di PMB Muzayarah Balikpapan)

memberikan ASI ekslusif, sedangkan ibu yang terlalu muda kebanyakan belum siap
secara psikis untuk memberikan ASI ekslusif. (Pusdiknakes, 2018)
Menurut peneliti umur ibu menyusui pada penelitian ini termasuk kedalam
rentang umur pada masa reproduksi yang sehat dimana ibu mampu memecahkan
masalah secara emosional terutama dalam merawat bayinya. Asuhan continuity of
care selama 6 minggu postpartum dalam penelitian ini dapat memberikan informasi
yang yang baik bagi ibu begitu pula bagi keluarga yang mendampingi.
Dalam penelitian ini umur ibu dapat menjadi salah satu faktor dalam
penerimaan informasi yang diberikan yaitu pada saat pemberian pendidikan
kesehatan tentang ASI dan pendampingan menyusui dalam asuhan kebidanan
continuity of care pada masa postpartum.
Berdasarkan hasil penelitian ibu menyusui sebagian besar berpendidikan
terakhir Sekolah Menegah Atas (SMA) sebanyak 9 responden (40,9%). Menurut
Notoatmodjo, 2018 secara umum seseorang yang berpendidikan semakin tinggi
maka semakin mudah menerima berbagai informasi sehingga mempengaruhi
perilaku seseorang. (Pusdiknakes, 2018)
Kurang pengetahuan ibu terutama mengenai manfaat ASI bagi bayi, ibu dan
keluarga, ibu menganggap bahwa pemberian susu formula bagi bayinya merupakan
pilihan yang baik. Bentuk payudara kecil dan putting susu yang datar bahkan
terbenam (retracted) merupakan masalah yang sering dikeluhkan oleh ibu,
sehingga ibu mempunyai kepercayaan diri yang kurang untuk memberikan ASI
pada bayinya, dan memilih memberikan susu formula. (Fitriyanti, 2021)
Menurut peneliti pendidikan ibu yang tinggi tidak selalu memiliki
pengetahuan yang cukup tentang ASI. Dalam pemberian asuhan continuity of care
pada masa postpartum pendidikan ibu yang tinggi memberikan peran dalam
penerimaan informasi yang lebih mudah.
Sebagian besar ibu tidak bekerja yaitu sebanyak 13 responden (59,1%).
Berdasarkan penelitian Tan (2011) melaporkan bahwa ibu yang tidak bekerja 3,5
lebih mungkin untuk menyusui secara eksklusif dibandingkan ibu yang bekerja.
(Septiani et al., 2018)
Ibu yang tidak bekerja dianggap mempunyai waktu luang yang banyak
dalam memberikan ASI pada bayi. Namun, Ibu yang bekerja tetap dapat
memberikan ASInya dengan cara diperah.
Dalam penelitian ini menurut peneliti sebagian besar ibu memiliki waktu
luang lebih karena ibu yang bekerja masih cuti melahirkan sehingga asuhan
kebidanan continuity of care yang diberikan selama 6 minggu postpartum dengan
pendampingan menyusui dapat diberikan maksimal pada saat ibu cuti melahirkan
bagi ibu yang bekerja sehingga kontak secara langsung dengan bidan pada
pendampingan menyusui dapat terjalin.

Pengaruh Continuity of Care (CoC) pada Asuhan Kebidanan Masa


Postpartum terhadap Keberhasilan Pemberian ASI
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 2 dan 3 didapatkan kelompok
intervensi yaitu ibu yang diberikan konseling ASI dan pendampingan pemberian
ASI dalam asuhan continuity of care paada masa postpartum selama 6 minggu lebih
banyak yang berhasil dalam pemberian ASI yaitu sebanyak 10 orang (90,9%)

Copyright © 2023, Avicenna : Journal of Health Research


ISSN 2615-6458 (print) | ISSN 2615-6466 (online)
Avicenna : Journal of Health Research, Vol 6 No 1. Maret 2023 (62 - 70) 68
Mega Tri Yullianna et.al (Pengaruh COC pada Asuhan Kebidanan Postpartum terhadap
Keberhasilan Pemberian ASI di PMB Muzayarah Balikpapan)

sedangkan pada kelompok kontrol tanpa pendampingan pemberian ASI yang


berhasil sebanyak 4 orang (36,4%). Terdapat pengaruh yang signifikan asuhan
continuity of care pada masa postpartum terhadap keberhasilan pemberian ASI di
PMB Muzayarah yang dibuktikan dengan hasil p-value < 0,005 yaitu 0,009 yang
menyatakan H0 ditolak dan Ha diterima.
Hasil penelitian (Mesra et al., 2017) menunjukkan adanya perbedaan
signifikan kemampuan ibu setelah diberikan penyuluhan dan pendampingan praktik
menyusui pada kelompok intervensi dengan nilai p-value 0,000. Dalam penelitian
ini responden mendapatkan pendampingan langsung dari bidan dan lingkungan
sekitarnya pada proses praktik menyusui. (Mesra et al., 2017)
Asuhan continuity of care untuk melihat keberhasilan ibu dalam proses
menyusui melalui konseling tentang ASI serta pendampingan dalam proses
menyusui sehingga tercapai peningkatan manfaat perawatan kesehatan bagi ibu dan
bayi baru lahir. Bidan harus memberikan bimbingan cara menyusui yang benar,
sehingga ibu tidak mengalami masalah selama menyusui dan bayi mendapatkan
ASI eksklusif. (Fitriyanti, 2021)
Berdasarkan penelitian Hua et al., 2018 tingkat menyusui dalam 24 jam
pertama hanya meningkat pada kelompok CMC (Midwife-led Care). CMC
(Midwife-led Care) pada penelitian ini adalah pelayanan yang dipimpin oleh bidan.
Penelitian Hua et al., 2018 menunjukkan peningkatan menyusui sebagai efek
pelayanan bersalin yang dipimpin oleh bidan dimana prinsip-prinsip pelayanan
yang dipimpin oleh bidan adalah menyediakan lingkungan seperti di rumah, dan
memfasilitasi kelahiran normal. (Hua et al., 2018)
Menurut penelitian Mortensen et al., 2019 di Palestina ada hubungan antara
mendapatkan asuhan berkesinambungan yang dipimpin bidan dengan peningkatan
kepuasan asuhan melalui kontinum kehamilan, periode intrapartum dan nifas, dan
peningkatan pemberian ASI eksklusif. Tingkat yang lebih tinggi secara
68angkah68c signifikan dari perempuan yang menerima perawatan yang dipimpin
bidan masih menyusui secara eksklusif dengan nilai p-value = 0,004 (p-value <
0,05). (Mortensen et al., 2019)
Berdasarkan penelitian Okawa et al., 2019. Paket intervensi CoC
(Continuum of Care) menunjukkan efek signifikan pada kualitas perawatan di PNC
(Postnatal Care). Efek intervensi dengan perawatan CoC berkualitas tinggi pada
kualitas perawatan kesehatan ibu dan bayi. Yang mencakup perwatan berkelanjutan
dan memberikan perawatan pascakelahiran pertama (PNC). (Okawa et al., 2019)
Pemberian perlakuan dalam proses Continuity of Care (CoC) berupa
pendampingan menyusui masa postpartum pada kelompok intervensi, memberikan
pengaruh terhadap peningkatan kemampuan ibu dalam pemberian ASI.
Kuantitas dan kualitas tiap kunjungan dalam pelayanan continuity of care
menjadi angk utama dalam penelitian ini. Kelompok intervensi yang lebih banyak
dikunjungi bidan yang sama memberikan kepuasaan, dan kepercayaan ibu terhadap
bidan serta mengetahui masalah-masalah dalam proses menyusui. Hal ini
dikarenakan masalah dalam menyusui sering terjadi pada 2 minggu pertama setelah
melahirkan sampai dengan 6 minggu. Masalah-masalah seperti putting susu lecet,
payudara bengkak, bentuk putting susu yang masuk, dan masalah menyusui yang

Copyright © 2023, Avicenna : Journal of Health Research


ISSN 2615-6458 (print) | ISSN 2615-6466 (online)
Avicenna : Journal of Health Research, Vol 6 No 1. Maret 2023 (62 - 70) 69
Mega Tri Yullianna et.al (Pengaruh COC pada Asuhan Kebidanan Postpartum terhadap
Keberhasilan Pemberian ASI di PMB Muzayarah Balikpapan)

lainnya dapat dicegah atau teratasi jika ibu tahu dan paham tentang posisi menyusui
dan ASI eksklusif dengan baik.
Peneliti beranggapan kesinambungan asuhan kebidanan yang diberikan
Bidan kepada ibu dalam perawatan antenatal, intrapartum, postpartum, hingga masa
menyusui dalam hal pemberian informasi, pilihan dan keputusan sangat dibutuhkan
oleh ibu. Pemberian informasi dengan praktik langsung dan dengan cara melihat
bagaimana menyusui yang benar pada bayi baru lahir, melalui pendampingan atau
bimbingan dari Bidan dalam proses menyusui merupakan pendidikan kesehatan
lanjutan bagi ibu menyusui.
Menurut peneliti continuity of care bisa memberikan pengaruh dalam
keberhasilan pemberian ASI. Sarana pelayanan kesehatan yang melarang promosi
susu formula, konseling tentang ASI pada masa kehamilan, IMD (Inisiasi Menyusui
Dini), pendampingan cara menyusui yang benar, rawat gabung ibu dan bayi serta
larangan pemberian dot atau empeng, dan larangan pemberian susu formula
merupakan 69angkah menuju keberhasilan menyusui yang dilakukan oleh bidan
dalam asuhan kebidanan continuity of care.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan disimpulkan sebagai berikut
karakteristik responden berusia 20-35 tahun sebanyak 63,6%, berpendidikan
terakhir Sekolah Menegah Atas (SMA) sebanyak 40,9% dan tidak bekerja yaitu
sebanyak 59,1%. Mayoritas kelompok intervensi yang diberikan konseling tentang
ASI dan pendampingan menyusui berhasil dalam menyusui selama 6 minggu
postpartum di PMB Muzayarah tahun 2022 yaitu sebanyak 90,9%. Mayoritas
kelompok kontrol yang diberikan konseling tentang ASI tanpa pendampingan
pemberian ASI tidak berhasil dalam menyusui selama 6 minggu postpartum di
PMB Muzayarah tahun 2022 yaitu sebanyak 63,6%. Terdapat pengaruh Continuity
of Care (CoC) pada asuhan kebidanan masa postpartum terhadap keberhasilan
pemberian ASI selama 6 minggu postpartum di PMB Muzayarah tahun 2022
dengan p-value = 0,009.

Saran
Saran bagi peneliti lain dapat melakukan penelitian dengan variabel yang
berbeda misalnya pada karakteristik ditambahkan paritas responden. Bagi
masyarakat diharapkan untuk meningkatkan rasa kesadaran yang tinggi dengan cara
menambah pengetahuan serta konsultasi dengan tenaga profesional. Bagi Bidan
diharapkan meningkatkan pendampingan menyusui pada saat kunjungan nifas ke
rumah karena dapat meningkatkan rasa kepercayaan, kenyamanan, dan kemampuan
klien dalam proses menyusui 40 hari pertama awal penting pemberian ASI
eksklusif.

Copyright © 2023, Avicenna : Journal of Health Research


ISSN 2615-6458 (print) | ISSN 2615-6466 (online)
Avicenna : Journal of Health Research, Vol 6 No 1. Maret 2023 (62 - 70) 70
Mega Tri Yullianna et.al (Pengaruh COC pada Asuhan Kebidanan Postpartum terhadap
Keberhasilan Pemberian ASI di PMB Muzayarah Balikpapan)

DAFTAR PUSTAKA
Fitriyanti. (2021). Pengaruh Pendampingan Menyusui Terhadap Motivasi Dan
Kemampuan Ibu Dalam Pemberian ASI Di RSUD Kota Kendari Fitriyanti
Farming The Effect Of Breastfeeding Administration On Motivation And
Mother ’ s Ability In Breast Milking At Kendari City Hospital denga.
1(November).
Hua, J., Zhu, L., Du, L., Li, Y., Wu, Z., Wo, D., & Du, W. (2018). Effects of
midwife-led maternity services on postpartum wellbeing and clinical
outcomes in primiparous women under China’s one-child policy. BMC
Pregnancy and Childbirth, 18(1), 1–10. https://doi.org/10.1186/s12884-018-
1969-9
Kemenkes RI. (2014). Situasi dan Analisis ASI EKSKLUSIF. In Pusat Data dan
Informasi Kementerian Kesehatan RI (pp. 1–6).
http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatin-
asi.pdf
Mariani, M., Sunanto, S., & Wahyusari, S. (2019). Pendampingan dan Konseling
ASI Berpengaruh terhadap Pengetahuan, Motivasi dan Perilaku Ibu dalam
Menyusui. JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan), 3(1), 34–39.
https://doi.org/10.33006/ji-kes.v3i1.129
Mediakom. (2019). 10 Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui – Sehat Negeriku.
https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/mediakom/20110111/33777/10-
langkah-menuju-keberhasilan-menyusui/
Mesra, E., Resnawati, T., & Dalami, E. (2017). Pendampingan Ibu Nifas
Mempengaruhi Keberhasilan Praktik Pemberian Asi Di Tangerang. Jurnal
Medikes (Media Informasi Kesehatan), 4(2), 113–120.
https://doi.org/10.36743/medikes.v4i2.77
Mortensen, B., Diep, L. M., Lukasse, M., Lieng, M., Dwekat, I., Elias, D., & Fosse,
E. (2019). Women’s satisfaction with midwife-led continuity of care: An
observational study in Palestine. BMJ Open, 9(11), 1–10.
https://doi.org/10.1136/bmjopen-2019-030324
Notoatmodjo, S. (2018). Metodologi Penelitian Kesehatan. Cetakan Ketiga. PT.
Rieneka Cipta.
Okawa, S., Gyapong, M., Leslie, H., Shibanuma, A., Kikuchi, K., Yeji, F., Tawiah,
C., Addei, S., Nanishi, K., Oduro, A. R., Owusu-Agyei, S., Ansah, E., Asare,
G. Q., Yasuoka, J., Hodgson, A., & Jimba, M. (2019). Effect of continuum-of-
care intervention package on improving contacts and quality of maternal and
newborn healthcare in Ghana: A cluster randomised controlled trial. BMJ
Open, 9(9), 1–12. https://doi.org/10.1136/bmjopen-2018-025347
Pusdiknakes. (2018). Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui (H. Puji
Wahyuningsih (ed.)).
Septiani, T., Mawarti, R., & Mufdillah. (2018). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Keberhasilan ASI Eksklusif di Desa Pengasih Kulon Progo Yogyakarta.
UNISA Yogyakarta, 1(3).

Copyright © 2023, Avicenna : Journal of Health Research


ISSN 2615-6458 (print) | ISSN 2615-6466 (online)

Anda mungkin juga menyukai