Anda di halaman 1dari 15

Journal Health and Science ;

Vol. 6, No. 1 (2022) : April

PENGARUH METODE PIJAT WOOLWICH DAN AKUPUNTUR TITIK


GB 21 TERHADAP PRODUKSI ASI

THE EFFECT OF WOOLWICH MASSAGE METHODS AND GB 21


POINT ACUPUNCTURE ON BREAST MILK PRODUCTION
,
Siti Fatimah1, Rosdiana2, Nurayuda3,Surti Anggraeni4
1,2,3,4
Kebidanan,Poltekkes Kemenkes Palembang, Palembang,Indonesia

E-mail: sitifatimahteteh75@gmail.com

Abstrak
Salah satu upaya stimulasi produksi ASI adalah dengan melakukan terapi woolwich massage dan
akupunktur di titik GB21. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode pijat woolwich
dan Akupuntur titik GB 21 terhadap produksi ASI di Praktik Mandiri Bidan Novitri tahun
2020.Rancangan penelitian pada penelitian ini adalah quasy eksperimen dengan desain Pretest-Posttest
with Control Group.Subjek adalah ibu nifas normal yang memenuhi kriteria inklusi yaitu ibu nifas dan
bayi usia 1 hari,ibu bersalin normal dengan bayi aterm,tunggal dan sehat,Berat badan bayi ≥2500 – 3000
gr, Tidak ada alergi logam/baja dan bersedia mengikuti prosedur penelitian sedangkan kriteria
eksklusiadalah ibu atau bayi sakit,Ibu yang memiliki riwayat operasi pada payudara dan masalah pada
payudara, seperti putting susu datar atau tenggelam,bayi yang mengalami kelainan kongenital serta ibu
yang merokok dan atau mengkonsumsi alkohol.Jumlah sampel sebanyak 90 pasien, masing-masing 30
pasien kelompok Back Rolling Massage, 30 kelompok Akupunktur titik GB 21 dan 30 pasien tanpa
intervensi. Penelitian ini dilakukan pada bulan September-Oktober 2020. Analisis data menggunakan uji
T paired dan uji one way anova. Hasil penelitian rata-rata selisih berat badan bayi sebelum dan setelah
penelitian.pada kelompok kontrol adalah -148,33 (79,3) gram, pada kelompok Terapi Woolwich
adalah36,66 (196,05) gram, pada kelompok Akupunkur GB 21 adalah -26,67 (53,71) gram. Hasil uji
statistik menunjukkan ada perbedaan yang bermakna berat badan setelah penelitian pada ketiga
kelompok (pvalue 0,000).Kesimpulan terapi woolwich massage lebih efektif dalam meningkatkan
produksi ASI.

Kata kunci: Akupunktur GB 21 ;Produksi ASI; Woolwich massage.

Abstract
Breast milk (ASI) has short-term and long-term benefits which is the best food for babies. Adequate
milk production is the key to the success of exclusive breastfeeding for infants. However, in the early
postpartum period, breast milk production is still low and if it is not stimulated, it will cause milk production
to decrease. One of the efforts to stimulate breast milk production is by doing woolwich massage therapy and
acupuncture at the GB21 point. This study aims to determine the effect of the Woolwich massage method and
GB 21 acupuncture on breast milk production at the Novitri Midwife Independent Practice in 2020. The
research design used in this study was a quasi-experimental design with a Pretest-Posttest with Control
Group design. The subjects of the study were normal postpartum mothers who met the inclusion and
exclusion criteria. The number of samples studied were 90 patients, 30 patients in the Back Rolling Massage
group, 30 in the GB 21 Acupuncture group and 30 patients without intervention. This research was
conducted in September-October 2020. Data analysis used paired T test and one way ANOVA testThe results
of the study obtained the average difference in baby weight before and after the study. The difference in body
weight in the control group was -148.33 (79.3) grams, in the Woolwich Therapy group was 36.66 (196.05)
grams, in the GB 21 Acupuncture group it was -26.67 (53.71) grams. The results of statistical tests showed
that there was a significant difference in body weight after the study in the three groups (p-value 0.000).
Woolwich massage therapy group is more effective in increasing milk production.

Keywords: Acupuncture GB 2;,Breast milk production ; woolwich massage.

Received: December 27th, 2021; 1st Revised January 25th, 2022;


Accepted for Publication : April 22 th, 2022

© 2022 Siti Fatimah, Rosdiana, Nurayuda,Surti Anggraeni


Under the license CC BY-SA 4.0

https://ejurnal.ung.ac.id/index.php/gojhes/index 17
Journal Health and Science ;

Vol. 6, No. 1 (2022) : April

1. PENDAHULUAN terlihat pada grafik berikut; (Dinkes Provinsi


Pemberian Air Susu Ibu (ASI) Sumsel, 2019).
merupakan nutrisi alamiah bayi dengan Salah satu factor keberhasilan
kandungan gizi paling sesuai untuk pemberian ASI adalah kecukupan ASI. Ibu
pertumbuhan optimal.Manfaat dari ASI dengan persepsi ketidakcukupan ASI akan
dapat dirasakan dalam jangka pendek dan sangat mudah mengalami kegagalan
jangka panjang.Pada jangka pendek dapat pemberian ASI eksklusif. (5) Oleh sebab itu
mencegah infeksi dan kematian sedangkan pentingnya kecukupan produksi ASI pada
pada jangka panjang dapat mencegah awal kelahiran untuk meningkatkan
penyakit tidak menular. Rekomendasi keberhasilan pemberian ASI eksklusif.
pemberian ASI adalah ASI eksklusif sampai Pasa saat pasca persalinan, tidak semua
umur 6 bulan dan dilanjutkan pemberian ASI ibu dapat langsung mengeluarkan ASI.
sampai umur 2 tahun.(1,2) Proses produksi ASI berhubungan dengan
Manfaat ASI tidak sejalan dengan hormone prolactin dan hormone oksitosin
cakupan ASI hal ini sangat di sayangkan yang mempengaruhi produksi ASI. Produksi
sekali.Cakupan ASI eksklusif di dunia hanya ASI pada hari hari pertama tidaklah langsung
mencapai 40%. Hal ini sama seperti di ASIA banyak.Hal ini dapat dipengaruhi oleh
cakupannya sebanyak 40% dan hanya 10% hisapan bayi dan stimulasi payudara untuk
Negara di ASI yang mencapai 60% ASI meningkatkan produksi ASI.(6)
Eksklusif.(3) Di Indonesia cakupan ASI Menurut penelitian Dewi (2016) factor-
eksklusif cakupan ASI eksklusif mencapai faktor yang mempengaruhi kelancaran
52%.(4) Persentase Bayi Usia Kurang dari 6 produksi ASI adalah ketenangan jiwa,
Bulan yang Mendapat ASI Eklusif di nutrisi, istirahat, isapan bayi, penggunaan
Sumatera Selatan pada tahun 2018 kontrasepsi dan perawatan payudara.(7)
ditargetkan 47 persen dan terealisasi 60,7 Sedangkan menurut penelitian Saranung dkk
persen atau sebesar 129,15 persen. Jika (2017) factor yang berhubungan dengan
dibandingkan dengan target yang ditetapkan produksi ASI diantaranya adalah kondisi
pada tahun 2018, maka hasil capaian sudah putting, kecemasan dan dukungan keluarga.
melebihi dari target yang diinginkan. Jika Salah satu alternatif dalam membantu
dilihat dalam lima tahun terakhir, Persentase memperlancar ASI adalah dengan melakukan
Bayi Usia Kurang dari 6 Bulan yang Pijat woolwich.(8) Terapi woolwich massage
mendapat ASI Eklusif mengalami fluktuaktif adalah terapi yang dapat merangsang
dari 63,44 persen tahun 2014 turun menjadi produksi Asi pada ibu menyusui. Pemberian
61 persen di tahun 2015 turun lagi menjadi woolwich massage ditujukan untuk memicu
59,38 persen pada tahun 2016 turun menjadi rangsangan sel-sel mioepitel di sekitar
58,23 persen pada tahun 2017 kemudian naik kelenjar payudara, kemudian rangsangan
menjadi 60,7 persen pada tahun 2018 seperti tersebut menuju ke hipotalamus dan dapat

https://ejurnal.ung.ac.id/index.php/gojhes/index 18
Journal Health and Science ;

Vol. 6, No. 1 (2022) : April


memicu hipofisis anterior untuk usia 1 hari, Ibu bersalin normal dengan bayi
memproduksi hormone prolactin dan lebih aterm, tunggal, dan sehat, BB bayi lahir ≥
banyak memproduksi ASI.(9) 2500 – 3500 gr, Tidak ada alergi logam/ baja,
Selain metode pijat woolwich, metode bersedia mengikuti prosedur penelitian.
Akupunktur merupakan alternative yang Kriteria eksklusi adalah sebagian subjek yang
aman digunakan pada ibu postpartum untuk memenuhi kriteria inklusi dan harus
menstimulasi produksi ASI. Penggunaan dikeluarkan. Kriteria eksklusi pada penelitian
jarum akupunktur yang sangat kecil dapat ini adalah: Ibu atau bayi sakit, Ibu yang
meminimkan rasa sakit. Titik GB 21 memiliki riwayat operasi pada payudara dan
merupaakan titik akupunktur yang dapat masalah pada payudara, seperti puting datar
meningkatkan priduksi ASI daengan cara atau tenggelam, Bayi yang mengalami
menenangkan pikiran dan membuat relaks kelainan kongenital, Ibu yang merokok dan
sehingga produksi oksitosin meningkat. (10) atau mengkonsumsi alcohol.
Penelitian ini bertujuan untuk Pengumpulan data primer melalui
mengetahuipengaruh metode pijat woolwich pertanyaan lisan dan pengukuran langsung
dan Akupuntur titik GB 21 terhadap produksi terhadap responden yang dilakukan oleh
ASI di Praktik Mandiri Bidan Novitri tahun peneliti dan dibantu oleh enumerator. Alat
2020. ukur yang digunakan untuk menimbang berat
2. METODE badan bayi berupa timbangan bayi digital
Rancangan penelitian yang digunakan merk LAICA BF 2051 dengan ketelitian 10
dalam penelitian ini adalah quasy eksperimen gram.Timbangan dilengkapi dengan fitur
dengan desain Pretest-Posttest with Control weight-blockfunction dimana ukuran tetap
Group . Subjek penelitian ini adalah ibu stabil meskipun bayi bergerak-gerak. Uji yang
postpartum dan bayinya berumur 1 hari yang digunakan adalah uji Anova bila sebaran
bersalin normal di di Praktik Mandiri Bidan datanya normal atau uji kruskallwallis jika
Novitri yang memenuhi kriteria inklusi serta data tidak berdistribusi normal, dan pada
bersedia menjadi responden dengan perbandingan rata-rata dua kelompok
menandatangani lembar persetujuan setelah berpasangan yakni uji t bila sebaran datanya
diberikan informed concent.Sampel yang normal atau uji Wilcoxon jika data tidak
diteliti minimal 30 orang per kelompok total berdistribusi normal. Nilai p yang digunakan
90 orang, masing-masing 30 subjek untuk menunjukkan kemaknaan adalah <0,05.
penelitian kelompok intervensi dengan terapi Sedangkan uji normalitas data menggunakan
woolwich dan 30 pasien kelompok intervensi uji Shapiro Wilk untuk n < 50, dengan
dengan perlakuan Akupunktur titik GB 21 ketentuan data berdiststribusi normal jika p >
serta 30 pasien control. 0,05.
Kriteria inklusi dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:Ibu nifas dan bayinya

https://ejurnal.ung.ac.id/index.php/gojhes/index 19
Journal Health and Science ;

Vol. 6, No. 1 (2022) : April

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


3.1. Karakteristik Subjek Penelitian
Tabel 1 Karakteristik Subjek Penelitian
No Variabel Kontrol Terapi Akupunktur P value
N=30 Woolwich GB 21
N=30 N=30
1 Umur
< 20 tahun 8 (26,7%) 9 (30,0%) 8 (26,7%) 0,073
20-35 tahun 7 (23,3%) 16 (53,3%) 11 (36,7%)
>35 tahun 15 (50,0%) 5 (16,7%) 11 (36,7%)

2 Pendidikan
SD 1 (3,3%) 5 (16,7%) 5 (16,7%) 0,0349
SMP 12 (40,0%) 6 (20,0%) 12 (40,0%)
SMA 12 (40,0%) 13 (43,3%) 8 (26,7%)
PT 5 (16,7%) 6 (20,0%) 5 (16,7%)

3 Pekerjaan
Bekerja 20(66,7%) 20(66,7%) 13 (43,3%) 0,106
Tidak Bekerja 10(33,3%) 10(33,3%) 17 (56,7%)

4 Frekuensi
Menyusui
< 8 x/hari 0 0 0 -
8-12 x/hari 30 (100%) 30 (100%) 30 (100%)
12 x/hari
Keterangan uji: *) Chi Square Test
Berdasarkan tabel 1 didapatkan 20-35 tahun merupakan usia yang aman
karakteristik subjek penelitian ibu nifas dan sehat untuk proses reproduksi
setiap kelompok menurut umur, hingga menyusui. Pada masa ini
pendidikan, pekerjaan dan frekuensi merupakan masa yang terbaik untuk
menyusui. Berdasarkan umur didapatkan menyusui dan memberikan ASI secara
kelompok kontrol separuh berada pada eksklusi.Pada umur di bawah 20 tahun
umur >35 tahun (50,0%), kelompok masih berisiko karena system
Terapi Woolwich sebagian besar pada reproduksi belum matang dan kondisi
umur 20-35 tahun (53,3%) dan psikologi belum stabil. Pada umur yang
kelompok akupunktur pada umur 20-35 lebih dari 35 tahun akan berisiko karena
tahun dan >35 tahun (36,7%). Hasil uji fungsi tubuh sudah berkurang dan
statistik didapatkan tidak ada perbedaan meningkatkan risiko komplikasi pada
umur yang signifikan pada ketiga masa reproduksi. (11)
kelompok (p value 0,073). Sejalan dengan penelitian Sukriana
Umur ibu akan berdampak pada (2016) didapatkan umur responden
kemampuan diri untuk menghadapi mayoritas adalah rentang 20-35 tahun
masa nifas dan menyusui. Pada umur sebanyak 67,6%. Pada rentang umur ini,

https://ejurnal.ung.ac.id/index.php/gojhes/index 20
Journal Health and Science ;

Vol. 6, No. 1 (2022) : April


ibu dapat menyusui bayi dengan baik (66,7%) dan kelompok akupunktur
karena kondisi fisiologi dan sebagian besar tidak bekerja (56,7%).
psikologinya pada rentang umur yang Hasil uji statistik didapatkan tidak
tidak berisiko.(12) adanya perbedaan pekerjaan yang
Berdasarkan Pendidikan signifikan pada ketiga kelompok ( p
didapatkan kelompok kontrol terbanyak value 0,106).
pada pendidikan SMP dan SMa masing- Ibu yang tidak bekerja
masing 40%, kelompok Terapi kemungkinan lebih seringmemberikan
Woolwich terbanyak pada kelompok ASI, sehingga produksi ASI meningkat.
SMA (43,3%) dan kelompok Semakin sering bayi menyusu pada
akupunktur paling banyak pada payudara ibu, maka produksi dan
pendidikan SMP (40%). Hasil uji pengeluaran ASI akan semakin banyak.
statistik didapatkan tidak ada perbedaan Isapan dari mulut bayi akan
pendidikan yang signifikan pada ketiga menstimulus kelenjar hipotalamus pada
kelompok ( p value 0,008). bagian hipofisis posterior. Hipofisis
Dengan tingginya pendidikan anterior menghasilkan rangsangan
seseorang maka seharusnya kualitas (prolaktin) untuk meningkatkan
kesehatan orang tersebut akan semakin pengeluaran hormon prolaktin untuk
baik. Namun demikian tingkat memproduksi ASI.(13)
pendidikan tidak menjadikan pedoman Akan tetapi pada penelitian ini
apakah akan berhasil dalam proses pada kelompok kontrol lebih banyak ibu
menyusui atau tidak. Informasi tentang yang tidak bekerja akan tetapi produksi
menyusui yang tepat akan ASI menurun. Hal ini kemungkinan
mempengaruhi ibu dalam keberhasilan disebabkan oleh faktor pekerjaan ibu
proses menyusui. dirumah.Faktor kelelahan, stress, yang
Hal ini sejalan dengan penelitian dialami ibu yang tidak bekerja juga
yang dilakukan oleh Reni, Rinawati, dapat menurunkan produksi ASI.
dan Aryono (2014) menunjukkan bahwa Apabila ibu kurang istirahat maka
tingkat pendidikan tidak mempengaruhi produksi ASI juga akan berkurang. (13)
pemberian ASI ekslusif. Didukung oleh Berbeda dengan penelitian
penelitian Sukriana (2016) yang Sukriana (2016) bahwa mayoritas
menggambarkan bahwa tingkat responden tidak bekerja berjumlah 28
pendidikan responden mayoritas adalah orang (82,4%). Ibu yang bekerja selain
SMA terbanyak 17 orang (50%) kesulitan untuk memberikan ASI, factor
Berdasarkan pekerjaan didapatkan stressor juga menghambat produksi dan
kelompok kontrol sebagian besar pengeluaran ASI.
bekerja (66,7%), kelompok Terapi Berdasarkan frekuensi pemberian
Woolwich sebagian besar bekerja ASI didapatkan seluruh kelompok

https://ejurnal.ung.ac.id/index.php/gojhes/index 21
Journal Health and Science ;

Vol. 6, No. 1 (2022) : April


memberikan ASI sebanyak 8-12 kali teori.Frekuensi menyusui yang teratur
x/hari selama 10 hari. dapat meningkatkan produksi ASI pada
Penelitian ini sesuai dengan teori ibu sehingga pertumbuhan dan
yang menyatakan Bayi sebaiknya perkembangan bayi dapat maksimal.
disusui oleh ibu sesuai on demand Pada penelitian ini tidak ada
dengan frekuensi 8-12 kali sehari. Dua perbedaan umur, pendidikan, pekerjaan
factor penting untuk pemeliharaan dan frekuensi menyusui pada kelompok
laktasi adalah rangsangan yaitu kontrol, woolwich, dan akupunktur.
penghisapan oleh bayi akan Karakteristik responden yang homogeny
memberikan rangsangan yang jauh lebih pada penelitian ini tidak menjadi factor
besar dibandingkan dengan memeras air yang mempengaruhi kecukupan ASI
susu dari payudara atau menggunakan pada ibu postpartum
pompa. Bayi sebaiknya mengosongkan 3.2. Perbedaan produksi ASI terapi
satu payudara sebelum diberikan ke Woolwichdan akupunktur titik GB21
payudara lain. (14) sebelum dan setelah penelitian
Menurut pendapat peneliti
frekuensi menyusui pada kelompok
penelitian telah sesuai dengan

Tabel 2 Perbedaan produksi ASI terapi Woolwich dan akupunktur titik GB21 sebelum dan
setelah penelitian
Kelompok Pre test Post test Ρ Value
Kontrol
Mean(SD) 2876,6 (133,0) 2728,3 (115,7) 0,000
Median 2900,0 2700,0
Minimum 2700 2500
Maksimum 3300 3000
Terapi
Woolwich
Mean(SD) 3148,3 (381,1) 3185,0 (362,0) 0,314
Median 3050,0 3200,0
Minimum 2600 2700
Maksimum 4000 3950
Akupunktur
Mean(SD) 2896,6 (210,8) 2870,0 (204,0) 0,011
Median 2850,0 2825,0
Minimum 2600 2600
Maksimum 3500 3450
Keterangan Uji: *)T Paired Test
Berdasarkan tabel 2 menjelaskan setelah penelitian 2728,3 (115,7) gram,
perbedaan hasil penelitian sebelum dan hasi uji statistik ada perbedaan
setelah penelitian. Pada kelompok bermakna sebelum dan setelah
kontrol, berat badan sebelum penelitian penelitian (P value 0,000). Pada
2876,6 (133,0) gram dan menurun kelompok Terapi Woolwich, berat

https://ejurnal.ung.ac.id/index.php/gojhes/index 22
Journal Health and Science ;

Vol. 6, No. 1 (2022) : April


badan sebelum penelitian 3148,3 psikologis yang dapat mempengaruhi
(381,1) gram, setelah penelitian 3185,0 kerja hormon prolactin dan oksitosin.(6)
(362,0) gram, hasil uji statistik tidak Penghisapan atau rangsangan pada
perbedaan bermakna sebelum dan payudara tidak saja memicu pelepasan
setelah penelitian (P value 0,314). Pada oksitosin tetapi juga merangsang
kelompok akupunktur, berat badan produksi prolaktin.Selama laktasi, setiap
sebelum penelitian 2896,6 (210,8) kali ada.hisapan pada payudara terjadi
gram, setelah penelitian 2870,0 (204,0) letupan sekresi prolaktin. Impuls-impuls
gram, hasi uji statistik ada perbedaan aferen yang dipicu diputing payudara
bermakna sebelum dan setelah oleh penghisapan dibawa oleh medulla
penelitian (P value 0,011). spinalis ke hipotalamus.Refleks ini
Pada penelitian ini kelompok menyebabkan pelepasan prolaktin oleh
kontrol, berat badan sebelum penelitian hipofisis anterior. Stimulasi yang
2876,6 (133,0) gram dan menurun bersamaan antara penyemprotan dan
setelah penelitian 2728,3 (115,7) gram, produksi susu oleh hisapan atau
hasil uji statistik ada penurunan rangsangan memastikan bahwa
bermakna sebelum dan setelah kecepatan produksi susu seimbang
penelitian (P value 0,000). Penurunan dengan kebutuhan bayi akan susu.
berat badan bayi tidak melebihi Semakin sering bayi menyusui, semakin
10%.Hal ini masih dianggap normal, banyak susu yang keluar melalui
namun demikian penurunan yang terjadi penyemprotan maka semakin banyak
menunjukkan bahwa berat badan bayi susu yang diproduksi untuk pemberian
tidak kembali setelah 10 hari penelitian. berikutnya. (15)
Volume ASI dan pengeluaran ASI Sejalan dengan penelitian Sukriana
yang sedikit pada hari-hari pertama (2016) didapatkan nilai rata-rata volume
setelah ASI sebelum pada kelompok kontrol
melahirkan menjadi hambatan pada adalah 67,39 (4,31) ml, sedangkan rata-
ibu postpartum dalam memberikan ASI rata volume ASI setelah pada kelompok
secara dini kepada bayinya. Kurangnya kontrol adalah 66,82 (4,35) ml. Hasil
volume ASI pada hari-hari pertama analisis statistik diperoleh p value =
setelah melahirkan dapat disebabkan 0,121 > α (0,05) maka dapat
oleh kurangnya rangsangan hormon disimpulkan tidak terdapat perbedaan
prolaktin dan oksitosin yang sangat yang signifikan rata- rata volume ASI
berperan dalam proses produksi dan sebelum dan sesudah pada kelompok
pengeluaran ASI. Kondisi tersebut pada kontrol. Tidak bertambahnya volume
umumnya dialami oleh ibu postpartum ASI dapat menyebabkan peningkatan
primipara, yang disebabkan karena berat badan bayi terganggu sehingga
kurangnya pengalaman dan perubahan

https://ejurnal.ung.ac.id/index.php/gojhes/index 23
Journal Health and Science ;

Vol. 6, No. 1 (2022) : April


berat badan bayi tidak meningkat pada mempengaruhi saraf vegetative dan
waktu dua minggu setelah bersalin (12). jaringan bawah kulit yang dapat
Hal ini juga didukung penelitian melemaskan jaringan sehingga
Pamuji (2014) yang menyatakan bahwa memperlancar aliran darah pada sistem
volume ASI pada pasca tindakan duktus, sisa-sisa sel sistemduktus akan
selisihnya hanya 2,4+1,07 ml. Yang dibuang agar tidak menghambat aliran
menyatakan tidak ada perbedaan ASI melalui ductus lactiferus sehingga
signifikan produksi ASI sebelum dan aliran ASI akan menjadi lancar. Pijat
setelah penelitian p value 0,068. Hal ini woolwich memicu rangsangan sel-sel
menjadikan produksi ASI yang kurang mioepitel di sekitar kelenjarpayudara,
mencukupi sehingga dapat berisiko rangsangan tersebut diteruskan ke
penurunan berat badan bayi sulit hipotalamus sehingga memicu hipofisis
kembali pada umur 2 minggu setelah anterior untuk memeroduksi hormon
persalinan.(8) prolactin.(17)
Pada kelompok Terapi Woolwich, Sejalan dengan penelitian Sukriana
berat badan sebelum penelitian 3148,3 (2016) didapakan rata-rata volume ASI
(381,1) gram, setelah penelitian 3185,0 sebelum intervensi yaitu 68,06 ml
(362,0) gram, hasil uji statistik tidak dengan standar deviasi 4,63 ml,
perbedaan bermakna sebelum dan sedangkan rata-rata volume ASI setelah
setelah penelitian (P value 0,314). diberikan pijat woolwich sebesar 80,92
Metode pijat woolwich ml dengan standar deviasi 4,33 ml.
memberikan stimulasi reflex Perubahan rata-rata antara sebelum dan
pembentukan ASI (prolaktin refleks) sesudah intervensi adalah sebesar 12,86
dan pengeluaran ASI (let down reflex) ml. Hasil analisis statistik diketahui p
sebelum ASI dikeluarkan atau diperas. value = 0,000 < α (0,05), maka dapat
Tindakan ini dapat memberikan sensasi disimpulkan bahwa pada kelompok
rileks pada ibu dan melancarkan aliran eksperimen terdapat perbedaan volume
syaraf serta saluran ASI (sistem duktus) ASI sebelum dan sesudah diberikan
kedua payudara. Pijat endorphine dapat pijat woolwich.(12)
merangsang pengeluaran hormon Didukung oleh penelitian Pamuji
endorphine serta dapat menstimulasi (2014) Volume ASI pra dan pasca
refleks prolaktin dan oksitosin sehingga tindakan pada kelompok intervensi
meningkatkan volume ASI.(16) menunjukkan hasil ada perbedaan
Metode massage woolwich ini volume ASI. Hal ini disebabkan kadar
didasarkan pada pengamatan bahwa hormone prolaktin pada masing-masing
pengaliran ASI lebih penting dari kelompok, diketahui kadar hormon
sekresi ASI oleh kelenjar ASI. Dengan prolaktin pada kelompok intervensi pra
metode pijat woolwich, akan dan pasca tindakan menunjukkan hasil

https://ejurnal.ung.ac.id/index.php/gojhes/index 24
Journal Health and Science ;

Vol. 6, No. 1 (2022) : April


ada perbedaan kadar hormon prolaktin berdasarkan pada konsep energi vital,
pra dan pasca tindakan pada kelompok keseimbangan energi dan
intervensi. ketidakseimbangan energik. Menurut
Sejalan dengan penelitian Barokah pengobatan tradisional Cina /
(2019) yang menunjukkan bahwa bahwa Traditional Chinese Medicine (TCM),
ada perbedaan yang bermakna saluran energy berjalan dalam pola
(p=0,026< ) produksi ASI (berat badan teratur melalui tubuh dan
bayi) sebelum dan sesudah dilakukan permukaannya.Penelitian di bidang
pijat Woolwich.Penatalaksanaan non- akupunktur telah banyak dilakukan,
farmakologi untuk meningkatkan salah satunya mengenai pengaruh
produksi ASI dengan metode pijat akupunktur terhadap peningkatan
Woolwich merupakan salah satu volume ASI yang dilakukan oleh
alternatif untuk meningkatkan Saputra (2002). Hasilnya adalah
kenyamanan dan relaksasi ibu akupunktur dapat meningkatkan
postpartum selama masa menyusui, produksi ASI kurang lebih 78,9%. (19)
sehingga dapat meningkatkan volume Titik di Jianjing GB 21 merupakan
ASI. Metode pijat Woolwich titik yang dapat memberikan ketenangan
memberikan stimulasi refleks dan relaksasi selama menyusui. Titik ini
pembentukan ASI (prolaktin reflex) dan dapat meningkatkan produski hormone
pengeluaran ASI (let down reflex).(18) prolactin yang teruji pada penelitian
Pada kelompok akupunktur, berat yang menjelaskan bahwa dapat
badan sebelum penelitian 2896,6 meningkatkan hormone prolatiktin
(210,8) gram, setelah penelitian 2870,0 menjadi 3,41 dibandingkan kelompok
(204,0) gram, hasi uji statistik ada kontrol yaituu 2,925. Selain itu titik GB
perbedaan bermakna sebelum dan 21 juga dapat meningkatkan hormone
setelah penelitian (P value 0,011). Hasil oksitosin untuk meningkatkan produksi
penelitian ini menunjukkan bahwa berat ASI.(20,21) Hormon prolactin dan
badan bayi belum kembali pada 10 hari hormone oksitosin merupakan hormone
penelitian dan menunjukkan penurunan yang berperan dalam produksi ASI
yang bermakna.Namun demikian dalam menyusui.(6)
penurunan berat badan bayi masih di Sejalan dengan penelitian Neri
bawah 10% yang merupkan masih (2011) yang menyatakan bahwa Tidak
normal. ada perbedaan yang signifikan dalam
Akupunktur merupakan metode tingkat menyusui eksklusif sebelum
pengobatan yang mendorong tubuh akupunktur dan kelompok kontrol
untuk meningkatkan kesehatan dan (51,2% berbanding 48,8%). Namun,
mengurangi rasa sakit. Akupunktur pada 3 minggu setelah intervensi, ASI
memandang kesehatan dan penyakit eksklusif secara signifikan lebih rendah

https://ejurnal.ung.ac.id/index.php/gojhes/index 25
Journal Health and Science ;

Vol. 6, No. 1 (2022) : April


pada kelompok kontrol dibandingkan bahwa ada peningkatan volume ASI
pada kelompok akupunktur (60% sebelum dan sesudah terapi akupunktur.
berbanding 100%; p <0,03). Pada bulan Namun demikian pada penelitian ini
ketiga kehidupan bayi baru lahir, tidak ada pembanding dan secara alami,
menyusui dilaporkan pada 35% volume ASI akan bertambah seiring
kelompok akupunktur, dibandingkan dengan frekuensi menyusui yang sering.
dengan 15% pada kelompok observasi Selain itu titik akupunktur yang ditusuk
(p <0,03).(22) ada tiga maka tidak dapat dipastikan
Berbeda dengan penelitian volume ASI bertambah karena titik GB
Kurniawan (2019) yang melakukan 21 saja atau kombinasi dengan ST 18
terapi akupunktur pada titik pada titik dan CV 17.
ST 18, GB 21, dan CV 17 terhadap 3.3. Pengaruh Terapi Woolwich dan
peningkatan volume ASI ibu menyusui akupunktur titik GB21 terhadap
di Bidan Praktek Swasta E menyatakan produksi ASI

Tabel 3 PengaruhTerapi Woolwich dan Akupunktur Titik GB21 terhadap Produksi ASI
Berat hari Kontrol Terapi Akupunktur GB 21 P value
ke 10 (gram) N=30 Woolwich N=30
N=30
Mean(SD) -148,33 (79,3) 36,66 (196,05) -26,67 (53,71) 0,000
Median -200,0 0,000 -25,0
Minimum -300,0 -300,0 -150,0
Maksimum 50,0 1000,0 50,0
Mean
Rank
Keterangan uji: *) Kruskall Wallis
Berdasarkan tabel 4.3 didapatkan rata- 21 adalah -26,67 (53,71) gram. Hasil uji
rata selisih berat badan, selisih berat statistik menunjukkan ada perbedaan
badan pada kelompok kontrol adalah - yang bermakna berat badan setelah
148,33 (79,3) gram, pada kelompok penelitian pada ketiga kelompok (pvalue
Terapi Woolwich adalah36,66 (196,05) 0,000).
gram, pada kelompok Akupunkur GB
Tabel 4.Analisis Selisih Berat Badan Yang Terdapat Pengaruh Signifikan Pada Setiap
Kelompok
Kelompok Kelompok Mann Whitney Z P Value
U
Kontrol Terapi 71,0 -5,707 0,000
Woolwich
Kontrol Akupunktur 92,5 -5,394 0,000
Terapi Akupunktur 265,0 -2,845 0,004
Woolwich
Keterangan uji: *) Mann Whitney Test
Berdasarkan tabel 4 menunjukkan pengaruh signifikan. Hasil analisis
analisis lanjut untuk mengetahui menunjukkan adanya pengaruh
kelompok mana yang mengalami bermakna pada kelompok

https://ejurnal.ung.ac.id/index.php/gojhes/index 26
Journal Health and Science ;

Vol. 6, No. 1 (2022) : April


kontroldengan kelompok Terapi dialirkan Pijat Woolwich sel mioepitel
Woolwich (p value 0,000), ada di sekitar kelenjar susu, rangsangannya
pengaruh bermakna kelompok kontrol diteruskan ke hipotalamus dan direspon
dengan Akupunktur (p value 0,000) oleh hipofisis anterior untuk
danada pengaruh bermakna kelompok mengeluarkan hormon prolaktin yang
Terapi Woolwich dengan Akupunktur mana akan menjadi sel
(p value 0,004). mammarymyoepithelial untuk
Pada penelitian ini rata-rata selisih menghasilkan ASI.(23)
berat badan, selisih berat badan pada Metode pijat woolwich bertujuan
kelompok kontrol adalah -148,33 (79,3) untuk memberi rangsangan kepada
gram yang berarti mengalami penurunan kelenjar air susu ibu agar dapat
pada hari ke sepuluh. Pada kelompok memproduksi susu dan memicu hormon
Terapi Woolwich adalah36,66 (196,05) oksitosin atau refleks let down serta
gram yang berarti berat badan bayi telah memberikan kenyamanan dan
kembali dan mengalami peningkatan menciptakan rasa rileks pada ibu. Ibu
pada hari ke sepuluh postpartum. Pada yang relaks akan mengeluarkan
kelompok Akupunkur GB 21 adalah - hormone endorphine. Melalui hormon
26,67 (53,71) gram. Hasil uji statistik endorphin yang disekresi karena rasa
menunjukkan ada perbedaan yang nyaman dan rileks tersebut yang
bermakna berat badan setelah penelitian dialami ibu selama pemijatan dan
pada ketiga kelompok (pvalue support yang diberikan dapat
0,000).Hasil ini menunjukkan terapi menyebabkan produksi ASI meningkat
woolwich lebih efektif dalam melalui rangsangan sentuhan pada
meningkatkan produksi ASI hal ini payudara dan punggung ibu akan
teruji dengan peningkatan berat badan merangsang produksi oksitosin yang
pada kelompok terapi woolwich lebih menyebabkan kontraksi sel-sel
banyak dibandingkan akupunktur dan myophitel. Akibat sinyal stimulatorik,
kelompok kontrol. lalu ada proses respon potensial aksi
Metode pijat Woolwich adalah pijat oksitosin dilepaskan ke dalam darah
yang dilakukan di laktiferus daerah sistemik dari hipofisis posterior. Lalu
sinus 1-1,5 cm diatas areola, dengan dalam aliran darah oksitosin
tujuan untuk mensekresi air susu ibu disampaikan ke organ tujuan yakni sel
yang terletak pada sinus laktiferus. mioepitel alveoli dan uterus Setelah
Tujuannya untuk meningkatkan refleks sampai di sel mioepitel sekitar alveoli,
prolaktin yang berperan penting dalam oksitosin merangsang sel tersebut
produksi ASI dan juga dapat sehingga kantung alveolus tertekan,
meningkatkan refleks oksitosin yang tekanan meningkat dan duktus
berperan untuk memperlancar ASI yang memendek dan melebar. Kemudian

https://ejurnal.ung.ac.id/index.php/gojhes/index 27
Journal Health and Science ;

Vol. 6, No. 1 (2022) : April


diejeksikanlah ASI dari putting susu laktiferus. Selanjutnya akan merangsang
mengeluarkan ASI lebih cepat.(24) produksi oksitosin oleh kelenjar
Sejalan dengan penelitian hipofisis posterior, kemudian oksitosin
Nurvitasari dkk (2019), yang memasuki darah dan menyebabkan
menyatakan bahwa kelompok intervensi kontraksi pada sel-sel myoepithel yang
yang mendapatkan terapi woolwich mengelilingi alveolus mammae dan
mengalami peningkatan berat badan duktus laktiferus. Kontraksi pada sel-sel
405,5 gram dibandingkan dengan khusus ini kemudian mendorong ASI
kelompok intervensi.(23) Hal yang keluar dari alveoli melalui duktus
sama juga pada penelitian Usman laktiferus menuju sinus laktiferus
(2019) yang menyatakan bahwa tempat dimana ASI akan disimpan.
pemberian pijat woolwich dan rolling Sehingga ketika ada hisapan pada
back massage pada ibu dari hari 0 payudara ASI didalam sinus tertekan
sampai ke 4 berat badan bayi cenderung keluar.
mengalami penurunan, untuk kelompok Keunggulan lain dalam kelenjar
kontrol rerata berat badan mengalami susu ini adalah stimulasinya diteruskan
penurunan sampai hari ke-7, sedangkan ke hipotalamus dan Teknik pijat
kelompok intervensi berat badan bayi Woolwich adalah Teknik pijat
mengalami peningkatan di hari ke- sederhana, bisa dilakukan sendiri oleh
7.(25) ibu peralatan siap didapat dan dilakukan
Didukung oleh Sukriana (2016) tidak membutuhkan waktu lama untuk
rata-rata produksi ASI setelah intervensi melakukannya, sehingga memudahkan
terapi woolwich ataupun tanpa bunda untuk melakukan pijatan
intervensi pada kelompok eksperimen Woolwich. Sedangkan faktor yang
dan kelompok kontrol diperoleh p value mempengaruhi peningkatan kadar
= 0,000 < α (0,05).Peningkatan produksi prolaktin adalah kesiapan fisik payudara
ASI tersebut disebabkan oleh proses atau bebas dari bendungan payudara
pembentukan ASI yang terjadi setelah serta mastitis.(23)
adanya sentuhan atau rangsangan pada Hasil penelitian menunjukkan
pemijatan yang dilakukan. Rangsangan bahwa kelompok kontrol mendapatkan
tersebut merangsang produksi oksitosin penurunan berat badan.Perubahan berat
yang menyebabkan kontraksi sel-sel badan bayi terjadi karena beberapa
mioepithel, proses ini disebut sebagai “ faktor, seperti kecukupan ASI untuk
refleks prolaktin” yang membuat ASI bayi.Pemberian ASI yang cukup
tersedia bagi bayi. Hisapan atau berkaitan dengan seberapa banyak ibu
rangsangan pada payudara dapat dapat memproduksi ASI. Proses
memicu pelepasan ASI dari alveolus menyusui berkaitan dengan refleks
mammae melalui duktus ke sinus prolaktin dan refleks oksitosin yang

https://ejurnal.ung.ac.id/index.php/gojhes/index 28
Journal Health and Science ;

Vol. 6, No. 1 (2022) : April


berperan dalam produksi ASI produksi. tidak ada perbedaan produksi ASI pada
Prolaktin dilepaskan di pursatile. Pada awal masa nifas disbanding kelompok
awal pasca melahirkan periode kontrol.Namun demikian pada jangka
bromocriptine, agonis reseptor dopamin panjang, terapi akupunktur lebih
D2, menyebabkan penurunan kadar menunjukkan keberhasilan ASI
prolaktin dan menghilangkan sekresi eksklusif dibandingkan dengan
ASI.(23) kelompok kontrol.
Pada kelompok kontrol memiliki Menurut penelitian Esfahani (2015)
frekuensi menyusui yang berbeda-beda, menunjukkan kelompok yang mendapat
semakin sering sehingga produksi ASI acupressure memiliki volume ASI yang
akan lebih baik, hal ini sesuai dengan signifikan lebih banyak setelah 2-4
penelitian yang dilakukan oleh (Trio, minggu penelitian dibandingkan dengan
2015) bahwa hasil analisis data yang kelompok kontrol.Hal ini juga sesuai
telah dilakukan didapatkan sebanyak dengan penelitian ini yang menunjukkan
63% neonatus yang sering menyusu kelompok akupunktur lebih sedikit
dapat meningkatkan berat badannya, penurunan berat badan disbanding
sedangkan sebanyak 37% neonatus kelompok kontrol pada hari ke 10.
tidak dapat meningkatkan pertambahan Salah satu limitasi dari penelitian
berat badannya.(26) ini adalah karena tidak melihat efek
Pada kelompok akupunktur berat setiap intervensi dalam jangka panjang
badan belum kembali pada akhir sehingga efek yang ditimbulkan pada
penelitian. Hal ini sejalan dengan hari ke 10 bisa saja berubah pada
penelitian Neri (2011) yang menyatakan minggu keselanjutnya.
4. KESIMPULAN World Heal Organ [Internet]. 2013;1–
Kelompok yang mendapatkann terapi 54. Available from:
woolwich massage lebih efektif dalam http://www.who.int/maternal_child_ad
kecukupan produksi ASI dibandingkan dengan olescent/documents/breastfeeding_shor
kelompok akupunktur dan kelompok kontrol. t_term_effects/en/
UCAPAN TERIMA KASIH 2. Horta BV. Long Term effect on
Ucapan terima kasih kepada pihak – Breastfeeding World Health
pihak terkait yang telah membantu penelitian Organization. 2013;
ini, sehingga penelitian ini bisa berjalan 3. WHO. Global Breastfeeding Scorecard,
lancar. 2017 Tracking Progress for
DAFTAR PUSTAKA Breastfeeding Policies and
1. Horta BL, Victora CG. Short-term Programmes. 2017;42(35).
effects of breastfeeding: a systematic 4. Ministry of Health of the Republic of
review on the benefits of breastfeeding Indonesia. Indonesian Health
on diarrhoea and pneumonia mortality. Demographic Survey 2017. Jakarta:

https://ejurnal.ung.ac.id/index.php/gojhes/index 29
Journal Health and Science ;

Vol. 6, No. 1 (2022) : April


Badan Pusat Statistik; 2017. Produksi Post Partum Di Puskesmas
5. Adila Prabaswi, Sandra Fikawati AS. Payung Sekaki Pekanbaru. JOM FKp.
ASI Eksklusif dan Persepsi 2016;5:512–9.
Ketidakcukupan ASI Exclusive 13. Maritalia D. Asuhan Kebidanan pada
Breastfeeding and Perception of Ibu Nifas. Yogyakarta: Goysen
Insufficient Milk Supply. Kesmas Nas. Publishing; 2017.
2015;9(3):282–7. 14. Puspita Sari Eka. Asuhan Kebidanan
6. Soetjiningsih. ASI: petunjuk Untuk Masa Nifas ( Post Natal Care).
tenaga Kesehatan. Bandung: Refika Pertama. Jakarta: CV Trans Info
Aditama; 2011. Media; 2014.
7. Devita A, Dewi C. Faktor-Faktor Yang 15. Sherwood L. Fisiologi Manusia dari
Mempengaruhi Kelancaran Produksi Sel ke Sistem. Jakarta: EGC; 2011.
ASI. J ‘Aisyiyah Med. 2019;4(1). 16. Suradi R. Manajemen Laktasi. Jakarta:
8. Pamuji SEB. Pengaruh Kombinasi Perinasia; 2014.
Metode Pijat Woolwich dan 17. Badrus AR. Perbedaan Massage
Endorphine terhadap Kadar Hormon Woolwich Dan Massage Rolling
Prolaktin dan Volume ASI. J Ilmu dan (Punggung) Terhadap Peningkatan
Teknol Kesehat. 2014;5(1):1–14. Produksi Asi Pada Ibu Postpartum. J-
9. Wahyuni ET, Noviyanti R. HESTECH (Journal Heal Educ Sci
Pemanfaatan Woolwich Massage Technol. 2018;1(1):43.
Terhadap Pengeluaran ASI Pada Ibu 18. Elsheshtawy EA, Abo-Elez WF,
Nifas (Woolwich Massage for Ashour HS, Farouk O, El Zaafarany
Increasing Postpartum Mothers ’ Breast MIE. Coping strategies in Egyptian
Milk Production). J Kesehat Madani ladies with breast cancer. Breast
Med. 2019;10(2):100–6. Cancer Basic Clin Res. 2014;8(1):97–
10. Clarasari N. Pengaruh Titik 102.
Akupunktur GB 21 terhadap Produksi 19. Kurniawan LC, Agustijaya O.
ASI. 2017. Pengaruh Titik Akupunktur St 18, Gb
11. Rahmawati A, Bahar B, Salam A. 21, Cv 17 Terhadap Peningkatan
Hubungan antara Karakteristik Ibu, Volume Asi Ibu Menyusui Di BPS E
Peran Petugas Kesehatan dan Malang. J Kesehat Hesti Wira Sakti.
Dukungan Keluarga dengan Pemberian 2019;7(1):1–9.
ASI Ekslusif Di Wilayah Kerja 20. Khayati N, Widodo S, Hapsari ED,
Puskesmas Bonto Cani Kabupaten Haryanti F. Improvement of Prolactin
Bone. http://repository.unhas.ac.id. Hormone Levels on Postpartum
2013; Mothers Taken by The Oketani
12. Sukriana, Dewi YI, Utami S. Massage and Pressure in GB-21 Point.
Efektivitas Pijat Woolwich Terhadap 2020;4(1):1–6.

https://ejurnal.ung.ac.id/index.php/gojhes/index 30
Journal Health and Science ;

Vol. 6, No. 1 (2022) : April


21. Jamzuri M, Khayati N, Widodo S,
Hapsari ED, Haryanti F. Increasing
Oxytocin Hormone Levels in
Postpartum Mothers Receiving Oketani
Massage and Pressure in the Gb-21
Acupressure Point. Int J Adv Life Sci
Res. 2019;2(1):22–7.
22. Neri I, Allais G, Vaccaro V, Minniti S,
Airola G, Schiapparelli P, et al.
Acupuncture Treatment as
Breastfeeding Support: Preliminary
Data. J Altern Complement Med.
2011;17(2).
23. Nurvitasari S, Pujiastuti R, Arfiana A.
Effectiveness of Woolwich Massage to
Meet Adequacy of Breast Milk in
Newborns. Midwifery Nurs Res.
2019;1(1):57.
24. Rif’an A, Wagiyo. Pemberian Back
Rolling Massage Dan Woolwich
Massage Terhadap Kecepatan Ekskresi
ASI Pada Ibu Post Partum Dengan
Sectio Caesarea Di RSUD Ambarawa.
2016;62.
25. Usman H. Kombinasi Metode Pijat
Woolwich dan Massage Rolling
(punggung) Mempengaruhi Produksi
ASI Pada Ibu Post Partum Di Wilayah
Kerja Puskesmas Mapane Kabupaten
Poso. J Bidan Cerdas. 2019;2(1):28.
26. Trio. Hubungan Frekuensi Dengan,
Lama Menyusu Neonatus, Perubahan
Berat Badan Puskesmas, Di Wilayah
Kerja Trenggalek, Gandusari
Kabupaten. 2015;38–43.

https://ejurnal.ung.ac.id/index.php/gojhes/index 31

Anda mungkin juga menyukai