ABSTRAK
Cakupan pemberian ASI di Puskesmas Sukarame tahun 2019 hanya sebesar 46,8% masih jauh
dari target yang diharapkan yaitu sebesar 80%, permasalahan yang banyak dijumpai
dikarenakan ibu mengatakan ASI nya sedikit sehingga anak sudah diberikan susu formula.
Peningkatan produksi Asi dapat dilakukan dengan berbagai cara salah satunya dengan
mengkonsumsi kurma. Tujuan penelitian ini adalah diketahui pengaruh konsumsi kurma
terhadap produksi ASI pada ibu nifas di Pekon Sukarame Kecamatan Ngaras di Wilayah Kerja
Puskesmas Ngaras Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2022. Jenis penelitian kuantitatif rancangan
penelitian true eksperimen pendekatan Posttest-only Control Group Design. Populasi ibu nifas
dengan sampel sebanyak 20 responden, dimana 10 responden diberikan intervensi dan 10
diberikan kontrol. Penelitian ini telah dilakukan di Pekon Sukarame Kecamatan ngeras di
Wilayah Kerja Puskesmas Bengkunat Kabupaten Pesisir Barat pada bulan Januari-Februari
2022. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi. Analisis data secara univariat dan
bivariat (uji t test). Hasil penelitian diketahui rata-rata produksi ASI sebelum konsumsi kurma
adalah 3150 dan sesudah adalah 3407, rata-rata produksi ASI sebelum pada kelompok kontrol
adalah 3250 dan sesudah adalah 3421. Ada pengaruh pengaruh konsumsi kurma terhadap
produksi ASI pada ibu nifas di Pekon Sukarame Kecamatan Ngaras di Wilayah Kerja
Puskesmas Ngaras Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2022dengan nilai (p-value 0,001). Saran bagi
ibu nifas dapat meningkatkan produksi ASI pada ibu nifas dengan cara memberikan kurma.
Kata Kunci : Kurma, Produksi ASI, Ibu Nifas
ABSTRACT
Smooth milk production is influenced by many factors such as frequency of breastfeeding,
baby's weight at birth, gestational age at birth, maternal age and parity. Consuming dates can
help launch breast milk because of the content in them, pregnant or lactating women are highly
recommended to consume this fruit. 100 grams of dates consumed will produce 284 calories.
The purpose of this study was to determine the effect of date consumption on breast milk
production in postpartum mothers in Pekon Sukarame, Ngaras District, in the Working Area of
the Ngaras Public Health Center, Pesisir Barat Regency in 2022. This type of research is
quantitative with a true experimental research design with a Posttest-only Control Group
Design approach. The population taken in this study were postpartum mothers with a sample of
20 respondents, of which 10 respondents were given intervention and 10 were given control.
This research was carried out in Pekon Sukarame, Ngaras District, in the Bengkunat Health
Center Work Area, Pesisir Barat Regency in January-February 2022. Data collection used
observation sheets. Data analysis was univariate and bivariate (t test). The results showed that
the average milk production before consumption of dates was 3150 and after it was 3407, the
average milk production before in the control group was 3250 and after was 3421. There was
an effect of the consumption of dates on milk production in postpartum mothers in Pekon
Sukarame, Ngaras District. in the Working Area of the Ngaras Public Health Center, Pesisir
Barat Regency in 2022 with a value (p-value of 0.001). Suggestions provide information to
pregnant women about increasing breast milk production in postpartum mothers by giving date
palm juice.
Keywords: Dates, Breast Milk Production, Postpartum Mother
PENDAHULUAN Barat (41,12%) dan Provinsi Lampung
Global Strategi For Infrant And sebesar 84,20% (Kemenkes, 2020)
Young Child Feeding, World Health Proporsi alasan anak umur 0-23 bulan
Organization (WHO) dan United belum/tidak pernah disusui di Indonesia
International Childrens Emergency adalah karena ASI tidak keluar (65,7%),
Fund (UNICEF) merekomendasikan anak tidak bisa menyusu (6,6%), repot
beberapa hal penting yang harus (2,2%), rawat pisah (8,4%), alasan
dilakukan untuk mencapai tumbuh medis (5,7%), anak terpisah dari ibunya
kembang optimal seperti memberikan (5,4%), ibu meninggal (1,5%), dan
Air Susu Ibu kepada bayi segera dalam lainnya (4,5%). Sedangkan menurut
waktu 30 menit setelah bayi lahir, provinsi, proporsi alasan tertinggi anak
memberikan hanya Air Susu Ibu (ASI) umur 0-23 bulan belum/tidak pernah
saja atau pemberian ASI secara disusui karena ASI tidak keluar
eksklusif sejak lahir sampai bayi berusia diduduki oleh Provinsi Lampung yaitu
enam bulan tanpa menambahkan sebesar 55,4% (Riskesdas, 2018).
dan/atau mengganti dengan makanan Sedangkan cakupan ASI Eksklusif
atau minuman lain (kecuali obat, pada bayi usia 0 - 6 bulan di Provinsi
vitamin, dan mineral). ASI mengandung Lampung tahun 2019 yaitu sebesar
kolostrum yang kaya akan antibodi 69,3% d. tertinggi adalah Kota Metro
karena mengandung protein untuk daya yaitu 81,7%, sedangkan untuk
tahan tubuh dan pembunuh kuman Kabupaten Pesisir Barat mencapai
dalam jumlah tinggi sehingga 66,8%. (Profil Kesehatan Provinsi
pemberian ASI eksklusif dapat Lampung, 2020). Di Tahun 2018
mengurangi risiko kematian pada bayi pemberian ASI Ekslusif di Kabupaten
(Kemenkes RI, 2017). Pesisir Barat sebesar 70,16%
Periode menyusui merupakan hal sedangkan pada tahun 2019 menurun
yang penting bagi pertumbuhan dan menjadi 66,8% (Profil Kesehatan
perkembangan anak. Selain Provinsi Lampung, 2020).
mengandung zat-zat makanan, ASI juga Dari 34 Puskesmas yang ada di
mengandung zat penyerap berupa enzim Kabupaten Pesisir Barat, tahun 2019
tersendiri yang tidak akan menganggu Puskesmas Krui yang tertinggi dalam
enzim di usus. Susu formula tidak pemberian ASI secara eksklusif yaitu
mengandung enzim sehingga sebesar 80,6% dan yang terendah di
penyerapan makanan tergantung pada Puskesmas Biha sebesar 38,7 % dan
enzim yang terdapat di usus bayi. Zat Puskesmas Sukarame termasuk dalam 3
zat anti infeksi yang terkandung dalam terendah bayi yang diberikan ASI
ASI membantu melindungi bayi eksklusif sebesar 46,8% (Dinkes
terhadap berbagai penyakit (Astutik, Kabupaten Pesisir Barat, 2020).
2017). Berdasarkan data yang didapat di
Secara nasional, cakupan bayi Puskesmas Sukarame terjadi penurunan
mendapat ASI eksklusif tahun 2019 pemberian ASI eksklusif, dimana tahun
yaitu sebesar 67,74%. Angka tersebut 2018 sebesar 51,4% dan di tahun 2019
sudah melampaui target Renstra tahun sebesar 46,8% (Data RM Puskesmas,
2019 yaitu 50%. Persentase tertinggi 2020). Dari data terlihat Puskesmas
cakupan pemberian ASI eksklusif Sukarame Kecamatan Ngaras
terdapat pada Provinsi Nusa Tenggara mengalami penurunan pemberian ASI
Barat (86,26%), sedangkan persentase eksklusif dari target pencapaian sebesar
terendah terdapat di Provinsi Papua 80%.
Pemberian ASI sangat bermanfaat pemberian ASI yang meningkat
untuk bayi dan ibu. Manfaat untuk bayi sehingga bayi kurang mendapatkan
diantaranya meningkatkan berat badan ASI. Faktor penyebab bayi kurang
bayi setelah lahir, sebagai antibodi, mendapatkan ASI diantaranya makanan,
mencegah karies dentis, membuat bayi hormon, ketenangan jiwa dan fikiran,
merasa nyaman, meningkatkan penggunaan alat kontrasepsi, anatomi
kecerdasan bayi. Manfaat untuk ibu dan fisiologi payudara, faktor istirahat
yaitu mencegah kehamilan selama 6 ibu, faktor isapan anak, faktor obat-
bulan pertama, mencegah kanker obatan, dan perawatan payudara
payudara dan kanker ovarium, (Astutik, 2017). Perawatan payudara
melancarkan produksi Air Susu Ibu akan merangsang hypofise dalam
(ASI), dan menurunkan berat badan ibu pengeluran hormon progesteron,
setelah melahirkan (Monika, 2014). estrogen dan oksitosin lebih banyak.
Kelancaran produksi ASI Hormon oksitosin membuat kontraksi
dipengaruhi oleh banyak faktor seperti, pada sel-sel sekitar alveoli sehingga air
frekuensi pemberian ASI, berat bayi susu mengalir ke puting (Monika,
saat lahir, usia kehamilan saat bayi 2014). Produksi ASI sendiri
lahir, usia ibu dan paritas, stres dan dipengaruhi oleh dua hormon yaitu
penyakit akut, IMD, keberadaan prolaktin dan oksitosin, pada satu jam
perokok, konsumsi alkohol, perawatan persalinan hormon prolaktin akan
payudara, penggunaan alat kontrasepsi, menurun yang disebabkan oleh lepasnya
dan status gizi. Ketersediaan ASI yang plasenta dan untuk mempertahankan
lancar pada ibu menyusui akan prolaktin dibutuhkan oksitosin yang
membantu kesuksesan pemberian ASI dapat dirangsang dengan isapan bayi
eksklusif selama 6 bulan, sehingga sehingga dapat merangsang pengeluaran
membantu bayi tumbuh dan ASI.
berkembang dengan baik sesuai Buah kurma merupakan makanan
rekomendasi dari WHO (Ferial, 2013). yang mengandung energi tinggi dengan
Setiap harinya komposisi zat gizi komposisi ideal, didalamnya memiliki
pada ASI berubah-rubah. Kolostrum kandungan karbohidrat, triptofan,
mengandung IgA untuk antibodi, omega-3, vitamin C, vitamin B6, Ca2+,
vitamin larut lemak dan kolesterol, Zn, dan Mg. Buah kurma mengandung
lesitin, vitamin A dan tripsin untuk serat yang sangat tinggi, selain itu juga
memfasilitasi perkembangan mengandung kalium, mangan, fosfor,
bifidobacterium serta memfasilitasi besi, belerang, kalsium juga magnesium
pengeluaran mekonium dan mencegah yang sangat baik untuk dikonsumsi. Sari
ikterus pada bayi. ASI transisi atau kurma merupakan kurma yang
peralihan, diproduksi dari hari ke-4 dihaluskan dan diambil sarinya,
sampai hari ke10 dari masa menyusui. berbentuk cair, kental, berwarna hitam
Warna lebih putih dibandingkan dan terasa manis serta mengandung zat
kolostrum. ASI ini banyak mengandung gizi yang lengkap seperti buah kurma.
lemak dan gula susu (laktosa). Jumlah Dengan kandungan yang lengkap,
total produksi ASI dan asupan pada bayi diharapkan sari kurma dapat
bervariasi setiap kali menyusui bisa meningkatkan kadar haemoglobin
sampai 450-1200 ml dengan rata-rata (Widowati, 2019)
antara 750-850 ml/hari (Roesli, 2012) Mengonsumsi kurma dapat
Manfaat Air Susu Ibu (ASI) yang membantu melancarkan ASI karena
besar tidak diimbangi dengan kandungan didalamnya, ibu hamil atau
menyusui sangat dianjurkan 3 orang yang belum keluar air susu,
mengonsumsi buah ini 100 gram kurma mengungkapkan bahwa saat kehamilan
yang dikonsumsi akan menghasilkan sudah pernah melakukan perawatan
284 kalori. Kurma memiliki payudara yang diajarkan oleh bidan saat
keistimewaan mudah dicerna sehingga melakukan pemeriksaan, namun setelah
bisa mencapai darah dalam waktu melahirkan ASI belum keluar. Adapun
relative singkat dan bisa dimanfaatkan usaha yang telah dilakukan dalam
oleh seluruh organ tubuh, khususnya rangka upaya peningkatan produksi ASI
otak karena unsure gula merupakan adalah perawatan payudara secara
nutrisi penting bagi otak. Adapun konvensional yang dilaksanakan secara
sebagai berikut beberapa manfaat kurma rutin pada semua ibu post partum,
untuk kesehatan tubuh (Hammad, namun hasil dari intervensi ini masih
2014). belum menunjukan hasil yang
Satu porsi atau setara dengan 5 memuaskan dimana ibu dan keluarga
buah kurma sukari dapat memenuhi masaih memberikan susu formula pada
sekitar 8–12% kebutuhan serat harian bayinya dengan alasan ASI masih
Anda. Buah kurma mengandung zat sangat sedikit sehingga membuat
besi, protein, serat, glukosa, vitamin, bayinya rewel dan sering menangis, hal
biotin, niasin, asam folat, dan mineral inilah yang memotivasi peneliti untuk
seperti kalsium, sodium, dan kalium. mencari alternatif perawatan payudara
Kadar protein pada buah kurma sekitar dalam usaha meningkatkan produksi
1,8-2 %, kadar glukosa sekitar 50- 57%, ASI pada ibu post partum
dan kadar serat 2-4%. Mineral dalam Berdasarkan permasalahan diatas,
buah kurma yang salah satunya adalah maka peneliti tertarik untuk melakukan
potasium yang dapat menghalangi penelitian dengan judul pengaruh
reseptor dopamin, dan kemudian konsumsi kurma terhadap peningkatan
merangsang pelepasan prolaktin. Kurma jumlah ASI pada ibu nifas di Pekon
juga memiliki kandungan protein yang Sukarame Kecamatan Ngaras di
dapat meningkatkan produksi ASI Wilayah Kerja Puskesmas Ngaras
dengan meningkatkan metabolisme Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2022.
glukosa untuk sintesis laktosa. sari
kurma mengandung Galaktogogus yang METODE PENELITIAN
merupakan agen farmasetikal, makanan, Jenis penelitian ini merupakan
atau suplementasi herbal yang berfungsi penelitian kuantitatif dengan rancangan
untuk membantu memperlancar analisis true eksperiment dengan
pengeluaran ASI (Yulinda, 2017). menggunakan pendekatan Posttest-only
Berdasarkan hasil prasurvey yang Control Group Design (POCGD).
dilakukan di Puskesmas pada bulan Waktu penelitian telah dilaksanakan
September 2022, kepada 5 orang ibu pada bulan Januari–Februari 2022.
nifas hari pertama, diketahui bahwa Sampel penelitian sebanyak 20 orang.
sebanyak 3 orang belum keluar air susu Sampling yang digunakan purposive
dan 2 orang sudah keluar air susu. Dari sampling.
HASIL PENELITIAN
1. Hasil Penelitian
a. Rata-Rata produksi ASI ibu nifas sebelum dan sesudah konsumsi kurma di
Pekon Sukarame Kecamatan Ngaras di Wilayah Kerja Puskesmas Ngaras
Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2022
Tabel 4.1 Rata-rata produksi ASI ibu nifas sebelum dan sesudah konsumsi
kurma di Pekon Sukarame Kecamatan Ngaras di Wilayah Kerja
Puskesmas Ngaras Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2022
b. Rata-rata produksi ASI ibu nifas sesudah dan sesudah pada kelompok
kontrol di Pekon Sukarame Kecamatan Ngaras di Wilayah Kerja
Puskesmas Ngaras Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2022
Tabel 4.2 Rata-rata produksi ASI ibu nifas sesudah dan sesudah pada
kelompok kontrol di Pekon Sukarame Kecamatan Ngaras
di Wilayah Kerja Puskesmas Ngaras Kabupaten
Pesisir Barat Tahun 2022
Produksi ASI Mean SD Min Max N
Sebelum 3250 250,5 2800 3600 10
Sesudah 3421 261,9 2950 3760 10
Berdasarkan tabel 4.2 diatas diketahui rata-rata produksi ASI sebelum pada
kelompok kontrol adalah 3250, dengan nilai standar deviation 250,5, nilai
minimal 2800 dan nilai maksimal 3600. Rata-rata produksi ASI sesudah pada
kelompok kontrol adalah 3421dengan nilai standar deviation 261,9, nilai
minimal 2950 dan nilai maksimal 3760.