ABSTRAK
Isi yaa tri angelin lop yuuu...
LATAR BELAKANG berpenghasilan rendah dan menengah hanya
sebesar 4% bayi yang tidak mendapatkan
Pemberian Air Susu Ibu (ASI) sangat ASI sedangkan di negara berpenghasilan
penting bagi tumbuh kembang yang optimal tinggi sebesar 21% bayi tidak pernah
baik fisik maupun mental dan kecerdasan menerima ASI.Di Indonesia, prevalensi bayi
bayi. Oleh karena itu, pemberian ASI perlu tidak memperoleh ASI Eksklusif masih
mendapat perhatian para ibu dan tenaga sangat tinggi. Hal ini yang menyebabkan
kesehatan agar proses menyusui dapat anak Indonesia tidak menerima gizi yang
terlaksana dengan benar. ASI merupakan sesuai dengan kebutuhan usianya. Oleh
makanan terbaik untuk bayi dan anak, tetapi karena itu, Indonesia membentuk target
akan menjadi masalah bila anak tidak dapat perbaikan gizi sebagai upaya pembangunan
mengkonsumsi ASI dengan cukup karena kesehatan untuk tahun 2020-2024 dengan
beberapa kondisi. Penggunaan PASI melakukan promosi ASI eksklusif dan
(Pengganti ASI), seperti susu formula, membuat target indikator agar bisa
menjadi alternatif yang dapat digunakan mencapai 60%. Data WHO menunjukkan
(Muh. Jusman Rau, Nikmah Utami Dewi memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan
2016). bisa mencegah 823.000 kasus kematian anak
Ada 2 faktor penting yang dan mencegah 20.000 kematian ibu karena
mempengaruhi keputusan orang tua dalam kanker payudara. Dampak negatif yang
pemberian susu formula pada anak yaitu terjadi ketika bayi tidak memperoleh ASI
faktor internal dan faktor eksternal. Faktor eksklusif yaitu sebanyak 31,36% bayi
internal antara lain latar belakang sosial terserang penyakit. Persentase cakupan
ekonomi yang mencakup psikologis, tersebut terlihat masih tidak sesuai dengan
kesehatan fisik, pendidikan dan target yang telah ditentukan dari WHO di
pengetahuan, gaya hidup, demografi serta Global Breastfeeding Collective sebesar
pendapatan keluarga. Sedangkan faktor 70% dan standar Surat Kementerian
eksternal yang mempengaruhi keputusan Kesehatan Indonesia Nomor 1457 Tahun
orang tua dalam pemberian susu formula 2003 sebesar 80% (Puspita et al. 2022)
pada anak yaitu lingkungan, pekerjaan ibu, Konsumsi susu formula di atas
harga susu dan pengaruh iklan susu di pedoman yang direkomendasikan dan
media. Ibu muda ada kecenderungan untuk kesalahan dalam memberikan takaran susu
memberikan susu yang tidak baik pada bayi formula bubuk juga dapat menyebabkan
dan pemberian susu formula di kalangan ibu pertambahan berat badan dengan cepat
muda sudah menjadi salah satu trend di (Graulau et al., 2019). Bayi usia 6 bulan
Indonesia. Seseorang berpendidikan tinggi mengalami pertambahan berat badan sebesar
dan berpengetahuan luas akan lebih bisa 150-210 gram/minggu dan panjang badan
menerima alasan untuk memberikan ASI lahir normal adalah 45 – 50 cm, berdasarkan
eksklusif karena pola pikirnya yang lebih kurva pertambahan berat badan yang
realistis dibandingkan yang tingkat diterbitkan oleh National Center for Health
pendidikan rendah (Muh. Jusman Rau, Statistics (NCHS). Berat badan bayi normal
Nikmah Utami Dewi 2016). yakni 2500 gram, apabila kurang dari 2.500
Data dari United National Children gram dikatakan bayi memiliki berat badan
Found (UNICEF) menunjukkan bahwa bayi lahir rendah (BBLR), sedangkan bila lebih
yang terdapat di 123 negara seluruh dunia dari 3.500 gram dikatakan makrosomia.
pernah menerima ASI dengan cakupan Setiap bulan bayi akan mengalami
sebanyak 95%, seperti di negara penambahan panjang badan sekitar 2,5 cm.
Pada masa bayi-balita, berat badan dan menimbul alergi terhadap bayi.(Oktova
panjang badan digunakan sebagai patokan 2017)
untuk mengetahui pertumbuhan fisik dan
status gizi yang erat kaitannya dengan Menyusui sejak dini mempunyai
pertumbuhan bayi (Elsira, 2019; Vargas- dampak yang positif baik bagi ibu maupun
Terrones, Nagpal and Barakat, 2019) bayinya. Bagi bayi, menyusui mempunyai
(Muthoharoh 2021). peran penting untuk menunjang
pertumbuhan, kesehatan, dan kelangsungan
Menurut Kemenkes RI (2014), hidup bayi karena ASI kaya dengan zat gizi
secara nasional cakupan pemberian ASI dan antibody, Sedangkan bagi ibu, menyusui
ekslusif pada bayi 0-6 bulan berfluaktif dan dapat mengurangi morbiditas dan mortalitas
belum mencapai target nasional 80%, yaitu karena proses menyusui akan merangsang
tahun 2012 sebesar 46,2%, tahun 2013 kontraksi uterus sehingga mengurangi
sebesar 54,3% dan tahun 2014 sebesar perdarahan pasca melahirkan (postpartum).
52,3%. Jenis makanan prelakteal yang Menyusui dalam jangka panjang dapat
paling banyak diberikan kepada bayi baru memperpanjang jarak kelahiran.
lahir yaitu susu formula sebesar 79,8%, Kekurangan menyusui pada bayi
madu 14,3%, dan air putih 13,2% yang mengakibatkan Kekurangan zat gizi pada
meliputi susu non formula, madu, air gula, makanan bayi dapat mengganggu
air tajin, pisang halus, kopi, teh manis, air pertumbuhan dan Perkembangan bayi.
putih, nasi halus, bubur halus. Makanan Selain itu, bayi menjadi lebih rentan
prelakteal ini sangat berbahaya jika terhadap penyakit-penyakit infeksi yang
diberikan terlalu dini kepada bayi karena berdampak terhadap menurunnya derajat
tidak mengandung enzim sehingga kesehatan. Gizi untuk bayi yang paling
penyerapan pada makanan akan tergantung sempurna dan paling murah bagi bayi adalah
pada enzim yang terdapat di usus bayi. air susu ibu (ASI). Air Susu Ibu (ASI)
Menurut Kemenkes RI (2015), pemberian adalah makanan terbaik bagi bayi karena
susu formula atau tambahan ASI yang dapat memberikan dampak-dampak yang
terlalu dini dapat menganggu pemberian positif bagi perkembangan anak fisik,
ASI ekslusif serta meningkatkan angka kognitif, dan emosional.ASI dapat
kesakitan (morbiditas). mencegah malnutrisi karena ASI
mengandung zat-zat gizi yang dibutuhkan
Menurut M. DHS (2013), oleh tubuh bayi dan melindungi bayi
menunjukkan bahwa kurang 1 dari 3 bayi di terhadap infeksi. Selain itu, banyak bukti
bawah usia 6 bulan diberi ASI eksklusif. ilmiah yang menunjukan bayi yang
Oleh karena itu, sebagian besar bayi di mendapatkan ASI terhindar dari obesitas.
Indonesia tidak mendapatkan manfaat ASI Menurut Depkes (2008) ASI ekslusif adalah
terkait dengan gizi dan perlindungan pemberian ASI saja pada bayi sejak lahir
terhadap penyakit. Pemberian susu formula sampai berusia 6 bulan tanpa tambahan
pada bayi sangat berbahaya karena dapat cairan lain, seperti susu formula, jeruk,
mengantikan kolostrum sebagai makanan madu, air teh, air putih, dan makanan padat
bayi yang paling awal sehingga bayi seperti pisang, pepaya, bubur susu, biskuit,
mungkin saja terkena diare, septisema dan bubur nasi, tim serta obat-obatan dan
meningitis, serta mungkin bayi akan vitamin.(Alamsyah 2017)
menderita intoleransi terhadap protein di
dalam susu formula sehingga sering United Nation Childrens Funds
(UNICEF) dan World Health Organization
(WHO) telah menganjurkan pemberian Penelitian ini bertujuan untuk
hanya air susu ibu saja (ASI eksklusif) mengidentifikasi faktor-faktor yang
kepada anak sekurangkurangnya 6 bulan mempengaruhi keputusan ibu dalam
(Destyana dkk, 2018). Kurangnya memberikan asi eksklusif dan susu formula
pengetahuan ibu tentang pentingnya ASI pada balita di Desa Sekip dan Desa Sidodadi
eksklusif dipengaruhi oleh promosi produk- Ramunia Kabupaten Deli Serdang.
produk makanan tambahan dan fomula.
(Dinda Oktaria Azzahra 2020) TINJAUAN PUSTAKA
0 50 24
Desa sekip
Desa sekip 0
Rendah Cukup Tinggi
Di kelas 5C ada sebanyak 48 orang Ibu
mahasiswa dengan 1 siswanya mengukur
sebanyak 5KK. Jadi total ada sebanyak
Pada Tabel 3 menjelaskan bahwa
240 KK yang sudah diukur di Desa
pendidikan ibu ada di kategori cukup
Sekip.
atau Pendidikan SMA yaitu untuk
pendidikan ibu ada sebanyak 59, 8% dan
untuk bapak ada sebanyak 68,0%. Untuk
UMUR IBU kategori peddikan paling rendah yaitu
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Usia Ibu ada di kategori tinggi atau Akademi/PT
yaitu untuk ibu ada sebayak 9,8%.
92
100
80 59
60
34
40 27 23
20 5
0 PEKERJAAN IBU
< 20 21-25 26-30 31-35 36-40 >40
Ibu Tabel 4. Distribusi Frekuensi Pekerjaan
Ibu dan Bapak
SUKU IBU
Tabel 5. Distribusi Frekuensi Suku Ibu Pada Tabel 6 dapat dilihat bahwa ibu
dan Bapak yang memberikan ASI ekslusif sebanyak
194 70%, ibu yang tidak memberikan ASI
180 eksklusif sebanyak 21%, ibu yang
120
16
memberikan ASI eksklusif tetapi setelah
60 6 4 10 3 7
bayi lahir 1-2 minggu sebanyak 3,75%,
0
dan alasan yang tidak jelas sebanyak
4,1%.
Pemberian
ASI Eklusif
Tabel 7. Hubungan Pendidikan Ibu Dengan Pemberian Asi Eksklusif
Value df Asymp.
Sig. (2-
sided)
Pearson Chi-Square 6.686a 8 .571
Likelihood Ratio 7.576 8 .476
N of Valid Cases 36