BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang dapat dicapai jika ia memiliki nilai status gizi yang memadai.
1
2
pada bayi diawal kehidupannya yaitu sejak umur 4-6 bulan dan paling
lebih jauh hingga pada peningkatan mortalitas bayi yang cukup tinggi.
sel organ dan tubuh yang terjadi pada 3 tahapan yaitu hiperplasia
bayi.
ibu (ASI) masih buruk. Buruknya pemberian ASI ini dipicu oleh promosi
prevalensi gizi kurang pada balita dari 25,8% pada tahun 2005 menjadi
64%, antara 2-3 bulan 45,5%, antara 4-5 bulan 13,9 dan antara 6-7
meningkat 3 kali lipat dalam kurun waktu antara 1997 sebesar 10,8%
usia 1 tahun. Menurut WHO, dari seluruh kematian bayi tersebut, lebih
dari setengahnya terkait dengan gizi kurang dan gizi buruk serta
penyakit infeksi.
yang sehat dan cerdas, kebutuhan dasar anak harus terpenuhi yang
sehat dan orang tua ikut KB. Pertumbuhan anak dapat diukur
dan bayi tidak mendapat makanan lain selain ASI ( Utami Rusli, 2005 )
ASI saja atau ASI Eksklusif sejak lahir sampai bayi berumur 6 bulan,
bahwa prevalensi gizi kurang pada bayi usia 0-58 bulan mencapai
28,3%, sedangkan untuk usia 0-12 bulan sekitar 8%. Keadaan tersebut
yang dilakukan pada tahun 2006 mengatakan bayi yang di beri susu
ASI ekslusif baru berkisar 14% yang hanya sampai empat bulan saja
eksklusif menurut SDKI (2002-2003) bayi yang diberi ASI ekslusif 39,5
ASI sampai umur 2 bulan 31,6 % , ASI tambah susu formula 15,8 %
dan susu formula 52,6 % dan sebelumnya yaitu pada umur satu bulan
Rumah sakit Umum Dr. Jamil Padang pada tahun 1978 s/d 1979
didapatkan lama pemberian ASI saj 4-6 bulan pada ibu yang karyawan
disamping itu keadaan puting susu yang tidak menunjang antara lain
yang diberikan ASI ekslusif dan non ASI ekslusif merupakan indikator
ASI sebagai makanan terbaik bagi bayi yang tidak perlu diragukan
dengan dorongan dari dalam diri ibu untuk menyusui maka bayi dapat
Natoadmodjo, 2005 )
Hal ini juga sikap ibu untuk menyusui bayi dengan teratur dan
dimiliki oleh seorang ibu tentang ASI ekslusif juga memegang peranan
eksklusif.
B. Rumusan Masalah
3. Apakah ada hubungan antara status gizi ibu dengan pemberian ASI
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan khusus
D. Manfaat Penelitian
berikut :
1. Manfaat Praktis
2. Manfaat ilmiah
selanjutnya
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
Air Susu Ibu ASI adalah Suatu emulsi lemak dalam larutan protein,
Siregar, 2007)
ASI ekslusif adalah perilaku dimana hanya memberikan air susu ibu
(ASI ) saja kepada bayi sampai umur enam bulan tanpa makanan
Purwanti, 2004 )
berikut
bayi
11
12
vitamin
lactoferin
berikut :
keobesitas
makanan tersebut
merugikan
13
menyimpannya .
2002 )
a. Anatomi Payudara
leuteum (Soetjiningsih,1997)
Sumber :
Sumber: www.ictjogja.net
15
b. Fisiologi ASI
gudang
yaitu produksi dan peneluaran ASI, dimana calon ibu harus sudah
siap baik secara psikologis dan fisik. Jika laktasi baik maka bayi
2010)
1) Refleks Prolaktin
air susu yang telah terbuat keluar dari alveoli dan masuk ke
(Jitowiyono S, 2010)
menyusu.
17
Bila mulut bayi terisi ASI maka bayi akan menelannya. Dalam
(Nurjannah, 2010).
a. Aspek gizi
1) Manfaat kolostrum
R.I. 2001 )
b. Aspek immunologik
lysosim dalam ASI 300 kali lebih banyak dari pada susu sapi.
Sel darah putih pada ASI pada 2 minggu pertama lebih dari
c. Aspek Psikologik
( Evy Rahmawati,2006 )
d. Aspek Kecerdasan
IQ pada bayi yang diberi ASI memiliki IQ point 4,3 point lebih
tinggi pada usia 18 bulan, 4-6 point lebih tinggi pada usia 3
2006 )
e Aspek Neurologis
mengisap dan bernafas yang terjadi pada bayi baru lahir dapat
f Aspek Ekonomis
DepKes R.I.2001 )
6. Produksi ASI
,yang tidak kaku letaknya dan dengan mudah dihisap mulut bayi
a Colostrum
Konselor Lactasi,2002 )
pada hari pertama sejak bayi lahir akan dapat menghasilkan 50-
sejak saat itu kebutuhan gizi tidak lagi dapat dipenuhi oleh ASI saja
1. Kegiatan menyusui
Purwanti, 2004 )
2. Psikologis ibu
4. Kondisi bayi
1. Pengetahuan
a. Pengertian Pengetahun
dan telinga.
tingkatan yaitu :
1) Tahu ( know )
dan sebagainya.
2) Memahami
3) Aplikasi (application)
4) Analisis (Analysis)
5) Sintesis (Syntesis)
6) Evaluasi (Evaluation)
(Notoadmodjo, 2010)
1) kuantitatif
dan angket.
2010).
2) Kualitatif
a) Wawancara mendalam
(Notoatmodjo 2010).
2. Sikap
a. Pengertian Sikap
dalam sikap ialah faktor perasaan atau emosi, dan faktor kedua
b. Pengukuran Sikap
1) Kuantitatif
yakni:
a) Wawancara
oleh responden.
b) Angket
2) Kualitatif
a) Wawancara mendalam
obyek.
3. Status Gizi
status gizi.
a. Pengertian
energi.
Dkk.2001).
tersebut :
melihat atau mengukur satu aspek dari status gizi seperti kadar
Berat Badan dan tinggi badan dalam meter pangkat dua, namun
gemuk.
formula :
Berat Badan(kg)
=
Tinggi Badan (meter)2
37
23,5Cm.
38
(Schrimshaw, 1964).
39
BAB III
KERANGKA KONSEPTUAL
diharapkan dengan pengetahuan ibu yang cukup manfaat ASI bagi ibu
2007).
bulan.
sehinga produksi ASI yang cukup baik jumlah dan kualitasnya sangat
perbaikan gizi pada bayi 0-6 bulan hanya dapat dilakukan melalui
41
perbaikan gizi ibunya, karena itu ibu harus mempunyai status gizi yang
B. Kerangka Konseptual
Pendidikan Ibu
Pengetahuan Ibu
Sikap Ibu
Status Ekonomi
Pekerjaan Ibu
Budaya
1. ASI Eksklusif
Susu Ibu tanpa makanan dan minuman lain kepada bayi sejak lahir
Kriteria Obyektif :
Skala ordinal
2. Pengetahuan
Kriteria Score
- Sangat baik 4
- Cukup baik 3
- Kurang baik 2
- Tidak baik 1
Skala Ordinal
3. Sikap
sebagai berikut :
Kriteria Score
- Sangat Setuju 5
- Setuju 4
- Ragu-ragu 3
- Tidak Setuju 2
Skala : ordinal
D. Hipotesis Penelitian
ekslusif
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Populasi
Sampel
46
47
1. Populasi
Kabupaten Bone .
Kabupaten Bone
2. Sampel
Bone sedangkan unit sampel adalah ibu dari bayi yang terpilih
a Kriteria Inklusi
penelitian ini.
b Kriteria Eksklusi :
N
n
2
1 N (d )
662
n 86 , 87 dibulatkan menjadi 87
2
1 6 6 2 (0 ,1 0 )
Berdasarkan estimasi sampel size, maka besar sampel yang
sebelumnya.
49
D. Instrumen Penelitian
E. Pengumpulan Data
1. Pengolahan Data
2. Penyajian data
frekuensi dan tabel silang antara variabel bebas dan variabel terikat
G. Analisis data
1. Analisis univariat
gambaran frekuensinya.
2. Analisis bivariat
:
2
O E 2
E
Interpretasi Hipotesis :
BAB V
A. Hasil Penelitian
1. Analisis Univariat
Laki-laki 40 46,0
Perempuan 47 54,0
Total 87 100
Frekuensi Persen
Tingkat Pendidikan
(F) (%)
Tinggi (Minimal Tamat SLTA/Sederajat) 54 62,1
Total 87 100
bayi yang menjadi sampel dalam penelitian ini pada table 4 di atas
33 orang (37,1%).
Eksklusif 67 77,0
Total 87 100
d. Pengetahuan Ibu
Frekuensi Persen
Pengetahuan Ibu
(F) (%)
Cukup 46 52,9
Kurang 41 47,1
Total 87 100
bayi dalam waktu 6 bulan demikian pula bagi ibu yang mempunyai
pengetahuan kurang.
55
Frekuensi Persen
Sikap Ibu
(F) (%)
Cukup 45 51,7
Kurang 42 48,3
Total 87 100
hal pemberian ASI eksklusif belum semua ibu yang memiliki bayi
bayi tanpa makanan atau minuman lain secara lebih dini sampai
Frekuensi Persen
Status Gizi Ibu
(F) (%)
Cukup 55 63,2
Kurang 32 36,8
Total 87 100
2. Analisis Bivariat
dan variabel dependen dalam hal pemberian ASI eksklusif pada bayi
Pemberian ASI
Tingkat Total Chi Square
Eksklusif
Pengetahuan (X) CL 0,95
Ekskusif Non Eksklusif
Ibu N % (= 0,05)
N % n %
Cukup 44 95,7 2 4,3 46 52,9 X2t = 3.841
(16,989 > 3,841) dengan nilai p(0,000) < (0,05) yang berarti kita
b. Dukungan Keluarga
pada bayi.
Pemberian ASI
Total Chi Square
Eksklusif
Status Gizi Ibu (X) CL 0,95
Ekskusif Non Eksklusif
N % (= 0,05)
N % n %
Cukup 44 80,0 11 20,0 55 63,2 X2t = 3.841
Kurang 23 71,9 9 28,1 32 36,8 X2h = 0,365
Total 67 77,0 20 23,0 87 100 Nilai p=0,546
Sumber : Data Primer tahun 2012
dalam arti tidak ada hubungan positif yang signifikan antara status
B. Pembahasan
1. Analisis Univariat
dengan laki-laki.
2. Analisis Bivariat
masih rendah.
tentang ASI, daya pikir, dan daya nalar rendah dalam hal ini
lahir, jika ibu ada kesempatan, atau ibu tidak tahu kapan
ASI dengan pemberian ASI secara eksklusif pada bayi. Hal ini
berarti bagi ibu dalam memberikan ASI pada bayi sejak baru
turun temurun.
pada Bayi
ibu dengan pemberian ASI eksklusif pada bayi baru. Hal ini
pada bayinya.
Eksklusif.
kehidupannya.
pada bayi. Hal ini berarti bahwa status giizi ibu yang baik belum
BAB VI
A. Kesimpulan
3. Tidak ada hubungan positif yang signifikan antara status gizi ibu
B. Saran
berbagai kepentingannya.
kurang.
ini.
69
DAFTAR PUSTAKA
Agus Triwinarti, et al, 2006. Kegagalan tumbuh Kembang bayi Usia 0-9
bulan, Jakarta.
Roesli, U. 2008, Inisiasi Menyusu Dini Plus ASI Eksklusif, Pustaka bunda,
Jakarta.
Utami Rusli, 2005. Hasil Penelitian Hidup ASI Ekslusif. Hasil Penelitian
Yang Dipublikasikan, Jakarta.