Anda di halaman 1dari 14

Jurnal Ilkes (Ilmu Kesehatan)

Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Pemberian Asi


Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Indong

Suhartini 1*, Dewi Taurisiawati Rahayu 2, Brivian Florentis Yustanta 3


1
Program Studi S1 Kebidanan STIKES Karya Husada Kediri, niniully@yahoo.com, 081227905668
2
Program Studi S1 Kebidanan STIKES Karya Husada Kediri, deetaurisia@gmail.com, 082301110990
3
Program Studi S1 Kebidanan STIKES Karya Husada Kediri, konsultugas.bubrivian@gmail.com, 082231175367

Abstrak
Pendahuluan : Pemberian ASI Eksklusif sangat dianjurkan pada bayi umur 0 - 6 bulan, karena ASI mengandung
gizi yang lengkap untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Pemerintah menargetkan pemberian ASI Ekslusif
mecapai 80%, tp kenyataannya tahun 2021 yaitu sebesar 56,9%. Keberhasilan pemberian ASI Eksklusif
dipengaruhi oleh salah satu faktor yaitu pengetahuan ibu tentang ASI. Tujuan Penelitian : Untuk Mengetahui
Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Indong
Kecamatan Mandioli Utara. Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Responden
penelitian adalah Ibu yang memiliki Anak Usia 0-12 sebanyak 42 reponden. Teknik pengambilan sampel
menggunakan teknik Purposive sampling. Variabel dalam penelitian ini adalah variable tunggal. Pengambilan
data dilakukan secara langsung dari responden melalui kuesioner. Data di analisis dan disajikan dalam bentuk
tabel distribusi frekuensi. Hasil Penelitian : Yang memiliki tingkat pengetahuan baik tentang pemberian ASI
Eksklusif sebanyak 50%. umur 20 - 35 tahun (40,5%), riwayat paritas multipara (31%), pendidikan SMA/SMK
(19%), tidak bekerja atau ibu rumah tangga (40,5%) dan yang mendapatkan informasi dari petugas kesehatan
(43%). Kesimpulan : Tingkat pengetahuan ibu yang memiliki anak usia 0-12 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas
Indong tentang pemberian ASI Eksklusif baik. Selain dilakukan sosialisasi/penyuluhan, sumber/media informasi
penting untuk mengetahui tentang pemberian ASI Eksklusif.

Kata Kunci : Tingkat Pengetahuan, ASI Eksklusif

Abstrak
Pendahuluan : Pemberian ASI Eksklusif sangat dianjurkan pada bayi umur 0 - 6 bulan, karena ASI
mengandung gizi yang lengkap untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Pemerintah menargetkan
pemberian ASI Ekslusif mecapai 80%, tp kenyataannya tahun 2021 yaitu sebesar 56,9%. Keberhasilan
pemberian ASI Eksklusif dipengaruhi oleh salah satu faktor yaitu pengetahuan ibu tentang ASI. Tujuan
Penelitian : Untuk Mengetahui Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Pemberian ASI Eksklusif di
Wilayah Kerja Puskesmas Indong Kecamatan Mandioli Utara. Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan
penelitian deskriptif. Responden penelitian adalah Ibu yang memiliki Anak Usia 0-12 sebanyak 42 reponden.
Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik Purposive sampling. Variabel dalam penelitian ini adalah
variable tunggal. Pengambilan data dilakukan secara langsung dari responden melalui kuesioner. Data di
analisis dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Hasil Penelitian : Yang memiliki tingkat
pengetahuan baik tentang pemberian ASI Eksklusif sebanyak 50%. umur 20 - 35 tahun (40,5%), riwayat paritas
multipara (31%), pendidikan SMA/SMK (19%), tidak bekerja atau ibu rumah tangga (40,5%) dan yang
mendapatkan informasi dari petugas kesehatan (43%). Kesimpulan : Tingkat pengetahuan ibu yang memiliki
anak usia 0-12 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Indong tentang pemberian ASI Eksklusif baik. Selain
dilakukan sosialisasi/penyuluhan, sumber/media informasi penting untuk mengetahui tentang pemberian ASI
Eksklusif.

Kata Kunci : Tingkat Pengetahuan, ASI Eksklusif

PENDAHULUAN Alamat : Jln. Nurul Syifa No. 1 Desa Indong, 97791

ASI (Air Susu Ibu) adalah sumber gizi


ASI sangat penting dalam membentuk
utama bagi bayi karena mengandung sel
sistim imun pada bayi dimana dapat
darah putih, zat kekebalan, enzim, hormon,
membantu melindungi anak dari banyak
dan protein yang cocok untuk bayi.
penyakit. ASI Eksklusif merupakan proses
pemberian ASI pada bayi selama enam bulan
Alamat Korespondesi Penulis :
Suhartini pertama kehidupan bayi tanpa tambahan
Email : niniully@yahoo.com
Jurnal Ilkes (Ilmu Kesehatan)

cairan lain, termasuk air putih. Ada beberapa terdapat di Provinsi Maluku (13,0%). Terdapat
dampak yang dialami jika bayi tidak lima provinsi yang belum mencapai target
mendapatkan ASI eksklusif, seperti rentan program tahun 2021, yaitu Maluku, Papua,
mengalami infeksi.1 Gorontalo, Papua Barat, dan Sulawesi Utara3.
ASI memiliki kontribusi yang besar Berdasarkan data dan laporan dari
terhadap tumbuh kembang dan daya tahan dinas kesehatan kabupaten Halmahera
tubuh anak. Anak yang diberi ASI eksklusif selatan, capaian ASI Eksklusif pada tahun
adalah yang hanya diberikan ASI saja sejak 2019 sebesar 53%, tahun 2020 menurun
lahir sampai berumur 6 bulan. Selanjutnya, berkisar 44%, pada tahun 2021 sebesar 47%,
memberikan Makanan Pendamping air susu kemudian meningkat sebesar 49% pada tahun
ibu (MP-ASI) setelah anak berumur umur 6 2022. Data Cakupan ASI Ekslusif di
bulan dan tetap memberikan ASI hingga Puskesmas Indong pada tahun 2019 sebesar
berusia 2 tahun akan membuat tumbuh dan 50%, tahun 2020 sebesar 65%, kemudian di
kembang anak menjadi optimal. Pemberian tahun 2021 yakni 68% dan pada tahun 2022
ASI hingga 2 tahun kepada anak juga capaian sebesar 65%. Capaian pemberian
berhubungan dengan periode 1000 hari ASI Eksklusif di Kabupaten Halmahera
pertama dalam kehidupan atau disebut Selatan dan di Puskesmas Indong Kecamatan
periode emas (golden Period). Hal ini Mandioli Utara belum memenuhi target
dikarenakan periode awal kehidupan juga Nasional. Pemerintah menargetkan pemberian
disebut periode sensitive, yaitu didasarkan ASI Ekslusif mecapai 80%, tetapi
pada masa kehamilan (janin) sampai anak kenyataannya pada tahun 2019 hanya
usia 2 tahun terjadi proses tumbuh kembang mencapai 35,1%. Keberhasilan pemberian ASI
yang sangat cepat dan tidak terjadi pada Eksklusif dipengaruhi oleh beberapa faktor
2
kelompok usia lain . salah satunya adalah pengetahuan ibu
11
Menurut WHO dan UNICEF (2016) tentang ASI .
laporan anak dunia yaitu dari 136,7 juta bayi Pemerintah terus berkomitmen
lahir diseluruh dunia dan hanya 38% dari memberikan pembinaan dan dorongan kepada
mereka yang disusui secara eksklusif selama para ibu agar berhasil dalam inisiasi menyusu
6 bulan pertama. Di Indonesia (2016) dini (IMD), memberikan ASI eksklusif (hanya
meskipun sejumlah besar perempuan (96%) ASI saja sampai usia 6 bulan), dan
menyusui anak mereka hanya 49,51% yang meneruskan pemberian ASI sampai berumur 2
mendapat ASI Eksklusif2. Menurut Data Profil tahun atau lebih didampingi makanan
Kesehatan Indonesia Tahun 2021, Secara pendamping yang tepat. Selain itu, Kemenkes
Nasional cakupan bayi mendapat ASI juga menyuarakan agar anak senantiasa
Eksklusif tahun 2021 yaitu sebesar 56,9%. mendapat pola pengasuhan yang tepat untuk
Angka tersebut sudah melampaui target tumbuh kembang yang optimal4.
program tahun 2021 yaitu 40%. Persentase Menurut Lawrence Green (1980)
tertinggi cakupan pemberian ASI eksklusif dalam Notoadmodjo (2015) terdapat berbagai
terdapat pada Provinsi Nusa Tenggara Barat macam faktor yang mempengaruhi pemberian
(82,4%), sedangkan persentase terendah ASI eksklusif diantaranya pengetahuan ibu
Jurnal Ilkes (Ilmu Kesehatan)

tentang ASI eksklusif, pendidikan, psikologis, rendah maka pengetahuan ibu tentang ASI
kelainan bayi, kelainan payudara, juga akan rendah sehingga pemberian ASI
ketersediaan sumber/fasilitas, keterjangkauan Eksklusif selama 6 bulan tidak akan tercapai.
fasilitas, sikap dan perilaku petugas Apalagi ditambah dengan ketidaktahuan
kesehatan. Diantara sejumlah faktor yang masyarakat tentang lama pemberian ASI
mempengaruhi rendahnya ASI eksklusif Eksklusif yang benar sesuai dengan yang
tersebut, salah satunya yang berperan cukup yang dianjurkan pemerintah (Roesli, 2018)37.
penting yaitu pengetahuan ibu tentang ASI Hasil penelitian sebelumnya yang di
eksklusif. Hal ini dikarenakan pengetahuan ibu lakukan oleh Rosmega pakpahan (2018) di
yang kurang tentang ASI eksklusif desa Bandar Purba Kecamatan Mardingding
menyebabkan gagalnya pemberian ASI Kabupaten Karo bertujuan untuk mengetahui
eksklusif. Pengetahuan yang dimiliki ibu bagaimana gambaran pengetahuan ibu
umumnya sebatas pada tingkat “tahu”, menyusui, jumlah populasi 150 orang dan
sehingga tidak begitu mendalam dan tidak sampelnya sebanyak 30 orang. Hasil
memiliki ketrampilan untuk penelitian distribusi frekuensi menunjukkan
mempraktekkannya. Jika pengetahuan ibu bahwa mayoritas berpengetahuan kurang dari
lebih luas dan mempunyai pengalaman distribusi frekuensi adalah 22 responden
tentang ASI eksklusif baik yang dialami sendiri (73,3%), dari segi Umur mayoritas responden
maupun dilihat dari teman, tetangga atau berpengetahuan kurang pada umur 20-35
keluarga maka ibu akan lebih terinspirasi tahun sebanyak 25 responden (83,4%), dari
untuk mempraktekkannya (Roesli, 2018). segi pendidikan mayoritas berpengetahuan
Pengetahuan menjadi salah satu faktor yang kurang pada pendidikan SMP yaitu sebanyak
dapat menimbulkan motivasi seorang ibu 12 responden (40%), dari segi pekerjaan
untuk memberikan ASI Eksklusif kepada mayoritas berpengetahuan kurang pada
bayinya. Pengetahuan merupakan domain pekerja petani 16 responden (33,3%), dan
yang sangat penting untuk terbentuknya media cetak sebanyak 6 responden (20%).
tindakan seseorang dari pengalaman dan Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan
penelitian terbukti bahwa perilaku yang bahwa pengetahuan ibu menyusui tentang
didasari oleh pengetahuan akan menetap pemberian ASI Eksklusif masih dalam kategori
lebih lama dari pada perilaku yang tidak kurang, tetapi tidak semua tentang ASI
didasari oleh pengetahuan (Roesli, 2018). eksklusif mereka ketahui seperti manfaat dan
Motivasi pemberian ASI diartikan sebagai tujuan pemberian ASI Eksklusif 38.
suatu sikap penciptaan situasi yang Keberhasilan pemberian ASI Eksklusif
merangsang kegairahan ibu-ibu untuk dipengaruhi oleh beberapa faktor salah
memberikan ASI pada bayinya, sehingga satunya adalah pengetahuan ibu tentang ASI
dapat terciptanya manusia yang berkualitas Ekslusif. Di Wilayah Kerja Puskesmas Indong
dan berdaya saing yang tinggi. Kedua faktor masih dipengaruhi oleh budaya memberikan
tersebut dimungkinkan memiliki pengaruh makanan dan minuman terlalu dini kepada
yang cukup besar dalam motivasi pemberian bayi baru lahir akibat dari pengetahuan
ASI Eksklusif. Jika tingkat pendidikan ibu tentang ASI eksklusif yang sangat minim.
Jurnal Ilkes (Ilmu Kesehatan)

Pengetahuan yang baik mengenai ASI ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas
ekskusif akan berdampak pada kemauan ibu Indong Kecamatan Mandioli Utara Kabupaten
dalam memberikan ASI Ekslusif dan sangat Halmahera Selatan. Variabel dalam penelitian
penting dalam peningkatan status gizi anak. ini adalah variable tunggal, yaitu tingkat
Kurangnya pengetahuan Ibu Tentang pengetahuan ibu tentang pemberian ASI
pentingnya ASI eksklusif dapat menyebabkan Eksklusif. Populasi dalam penelitian ini adalah
anak rawan terhadap penyakit. ibu menyusui yang memiliki anak usia 0-12
Untuk mengatasi masalah tersebut, bulan sebanyak 47 orang. Penelitian ini
pemerintah membuat program yang dapat menggunakan sampel dari populasi yang
mendukung penggunaan ASI Eksklusif antara memenuhi kriteria inklusi sebanyak 42
lain melalui pemberian pendidikan kesehatan reaponden. Pengambilan sampel pada
tentang pentingnya pemberian ASI eksklusif penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
pada masyarakat. Penelitian-penelitian yang metode nonprobability sampling. Teknik
dapat menunjang program pemberian ASI sampling ini menggunakan purposive
ekslkusif seperti tentang komposisi ASI juga sampling. Penelitian ini akan menggunakan
terus dilakukan. data primer yang diperoleh dari hasil pengisian
Dari masalah ini sebagai petugas kuesioner oleh responden. Data primer adalah
kesehatan harus sesering mungkin data yang diperoleh langsung dari subjek
memberikan edukasi dan sosialisasi tentang penelitian dengan menggunakan alat ukur
kesehatan dan ASI Eksklusif pada ibu dan atau alat pengambilan data langsung pada
keluarga agar ibu dan keluarga terdekat dapat subjek sebagai sumber informasi yang di cari.
mengetahui pentingnya pemberian ASI Instrumen penelitian berupa kuesioner.
Ekslusif dan mau memberikan ASI eksklusif Penelitian ini dilakukan pada tanggal 15 – 17
pada bayi. Juli 2023. Analisis data penelitian ini adalah
Berdasarkan latar belakang diatas dengan analisis univariate. Setelah data-data
penulis tertarik untuk melakukan penelitian terkumpul, langkah selanjutnya yaitu
terkait Tingkat Pengetahuan Ibu tentang pengolahan dan analisis data yang bertujuan
Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja untuk mengubah data menjadi informasi.
Puskesmas Indong Kecamatan Mandioli Utara Kegiatan dalam pengolahan data yaitu
Kabupaten Halmahera Selatan Provinsi penyuntingan (editing), pengkodean (coding),
Maluku Utara. entry, skoring dan tabulating.

METODE PENELITIAN HASIL DAN PEMBAHASAN


Jenis Penelitian yang digunakan Karakteristik
adalah deskriptif. Penelitian deskriptif adalah
1. Pengetahuan
penelitian yang dilakukan dengan tujuan
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Berdasarkan
utama untuk membuat gambaran tentang Tingkat Pengetahuan Ibu di Wilayah Kerja
suatu keadaan secara objektif. Adapun yang Puskesmas Indong Kecamatan Mandioli Utara
Pengetahuan Frekuensi Presentase
dapat digambarkan dalam penelitian ini adalah Baik 21 50
Cukup 14 33
tingkat pengetahuan ibu tentang pemberian
Kurang 7 17
Jurnal Ilkes (Ilmu Kesehatan)

Jumlah 42 100 Jumlah 21 50 14 33,3 7 16,7 42 100

Berdasarkan tabel 1 dapat Berdasarkan tabel 2, maka dapat


disimpulkan bahwa sebagian besar disimpulkan bahwa distribusi frekuensi
responden dalam penelitian ini memiliki tertinggi responden dengan usia 20-35
tingkat pengetahuan baik yaitu 50% (21 tahun memiliki tingkat pengetahuan baik
responden), 33% responden (40,5%) dibandingkan dengan responden
berpengetahuan cukup, dan 17% yang memliki usia <20 tahun (2,4%).
responden berpengetahuan kurang. Penelitian ini sejalan dengan penelitian
Dalam penelitian ini tingkat pengetahuan yang dilakukan oleh Kartika dengan judul
ASI Eksklusif ibu diukur menggunakan “Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu
kuesioner penelitian, sehingga penelitian Tentang Asi Eksklusif Di Desa Butuh
ini terbatas pada tingkat tahu. Tahu Kecamatan Tengaran Kabupaten
diartikan sebagai mengingat suatu materi Semarang” hasil penelitian pada umur
yang telah dipelajari sebelumnya, oleh responden didapatkan rata-rata paling
sebab itu arti tahu di sini merupakan banyak pada umur 20-35 tahun, yaitu
tingkatan pengetahuan yang paling sejumlah 23 orang (54,8%) dari 42
rendah11. Berbeda dengan penelitian yang responden. Semakin cukup umur tingkat
dilakukan oleh Yoyanira dengan judul kematangan dan kekuatan seseorang
“Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu akan lebih matang dalam berfikir dan
Tentang Pemberian Asi Eksklusif Di bekerja dari segi kepercayaan masyarakat
Kelurahan Rejosari Semin Gunungkidul yang lebih dewasa akan lebih percaya dari
Tahun 2021” yang mendapatkan hasil pada orang yang belum cukup tinggi
bahwa ibu yang mempunyai bayi di kedewasaannya. Hal ini sebagai akibat
wilayah Desa Rejosari Semin Gunungkidul dari pengalaman jiwa11.
umumnya (92%) memiliki Tingkat
3. Paritas
pengetahuan yang baik tentang ASI
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Responden
Eksklusif, dan 8% responden Berdasarkan Paritas dan Tingkat Pengetahuan
berpengetahuan cukup. Hasil yang Ibu di Wilayah Kerja Puskesmas Indong
Kecamatan Mandioli Utara
berbeda ini dapat dikarenakan perbedaan Tingkat Pengetahuan
Jumlah
Paritas Baik Cukup Kurang
responden dalam memperoleh dan f % f % f % f %
menyerap informasi tentang ASI eksklusif. Multipara 13 31 8 19 7 16,7 28 66,7
Primipara 6 14,3 6 14,3 0 0 12 28,6
Grenda 2 4,7 0 0 0 0 2 4,7
Multipara
2. Umur Jumlah 21 50 14 33,3 7 16,7 42 100
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Responden
Berdasarkan Umur dan Tingkat Pengetahuan
Ibu di Wilayah Kerja Puskesmas Indong Berdasarkan tabel 3 maka dapat
Kecamatan Mandioli Utara disimpulkan bahwa distribusi frekuensi
Tingkat Pengetahuan
Jumlah
Umur Baik Cukup Kurang tertinggi responden dengan paritas
F % f % f % f %
20-35 Tahun 17 40,5 11 26,2 7 16,7 35 83,4
Multipara memiliki tingkat pengetahuan
>35 Tahun 3 7,1 1 2,4 0 0 4 9,5 baik (31%) dibandingkan dengan
<20 Tahun 1 2,4 2 4,7 0 0 3 7,1
responden dengan paritas Grande
Jurnal Ilkes (Ilmu Kesehatan)

Multipara (4,7%). Berbeda dengan pengetahuan baik (19%) dibandingkan


penelitian yang dilakukan oleh Lelo NS dengan responden dengan riwayat
dengan judul penelitian “Gambaran pendidikan SMP (9,5%). Penelitian ini
Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang berbeda dengan penelitian yang dilakukan
Pemberian Asi Eksklusif Di Uptd oleh Legy dengan judul penelitian
Puskesmas Haliwen” responden yang “Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu
memiliki tingkat pengetahuan baik yaitu Tentang Pemberian Asi Eksklusif Di
dengan anak 1 orang sebanyak 11 Kelurahan Rejosari Semin Gunungkidul
responden (36,7%), jumlah anak 2 orang Tahun 2021” Responden dengan riwayat
sebanyak 9 responden (30%), jumlah pendidikan tinggi umumnya memiliki
anak 3 orang sebanyak 7 responden tingkat pengetahuan yang baik (100%)
(23,3%), dan jumlah anak >3 orang dibandingkan dengan responden dengan
sebanyak 3 responden (10%). tingkat pendidikan SMA (88,2%). Berbeda
Pengalaman merupakan guru yang dengan Penelitian yang dilakukan oleh
terbaik, pepatah tersebut bisa diartikan Lelo NS dengan judul penelitian
bahwa pengalaman merupakan sumber “Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu
pengetahuan, atau pengalaman itu Tentang Pemberian Asi Eksklusif Di Uptd
merupakan cara untuk memperoleh suatu Puskesmas Haliwen” Berdasarkan tingkat
kebenaran pengetahuan. Oleh sebab itu, pendidikan SD dan SMP sebanyak 24
pengalaman pribadipun dapat dijadikan orang (80%), SMA sebanyak 4 orang
sebagai upaya untuk memperoleh (13,3%), dan sarjana sebanyak 2 orang
pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan (6,7%). Semakin tinggi tingkat pendidikan
cara mengulang kembali pengetahuan seseorang maka semakin banyak pula
yang diperoleh dalam memecahkan pengetahuan yang dimiliki. Sebaliknya
11
persoalan yang dihadapi pada masa lalu . semakin pendidikan yang kurang akan
menghambat perkembangan sikap
4. Pendidikan seseorang terhadap nilai-nilai yang baru
Tabel 4. Distribusi Frekuensi Responden diperkenalkan11.
Berdasarkan Pendidikan Terakhir dan Tingkat
Pengetahuan Ibu di Wilayah Kerja Puskesmas
Indong Kecamatan Mandioli Utara
Pendidikan Tingkat Pengetahuan
5. Status Pekerjaan
Jumlah
Terakhir Baik Cukup Kurang Tabel 5. Distribusi Frekuensi Responden
f % f % f % f % Berdasarkan Status Pekerjaan dan Tingkat
SMA / SMK 8 19 7 16,7 1 2,4 16 38 Pengetahuan Ibu di Wilayah Kerja Puskesmas
SD 5 11, 2 4,7 3 7,1 10 24 Indong Kecamatan Mandioli Utara
SMP 4 9 4 2,4 2 4,8 10 24 Status Tingkat Pengetahuan Jumlah
Perguruan 4 9,5 1 2,4 1 2,4 6 14 Pekerjaan Baik Cukup Kurang
Tinggi 9,5 f % f % f % f %
Jumlah 21 50 14 33,3 7 16, 42 100
7 Tidak 17 40,5 10 23, 6 14,3 33 79
Bekerja 4 9,5 4 8 1 2,4 9 21
Bekerja 9,5
Berdasarkan tabel 4 maka dapat
Jumlah 21 50 14 33, 7 16,7 42 100
disimpulkan bahwa distribusi frekuensi 3
tertinggi responden dengan riwayat
pendidikan SMA/SMK memiliki tingkat
Jurnal Ilkes (Ilmu Kesehatan)

Berdasarkan tabel 5 maka dapat Pengetahuan Ibu di Wilayah Kerja Puskesmas

disimpulkan bahwa distribusi frekuensi Indong Kecamatan Mandioli Utara

tertinggi responden yang tidak bekerja Sumber Tingkat Pengetahuan Jumlah


Informasi Baik Cukup Kurang
memiliki tingkat pengetahuan yang baik f % f % f % f %
Petugas 18 43 5 11,9 2 4,8 25 60
(40,5%) dibandingkan dengan responden Keshtn 2 5 7 16,7 2 4,8 11 26
yang bekerja (9,5%). Penelitian ini sama Relasi 1 2 2 4,8 3 7,1 6 14
Media Elektrnik 0 0 0 0 0 0 0 0
dengan penelitian yang dilakuka oleh Media Cetak 0 0 0 0 0 0 0 0
Tidak pernah
Febby dengan judul penelitian “Gambaran Jumlah 21 50 14 33,3 7 16,7 42 100
Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang ASI
Eksklusif Di Puskesmas Muara Batu Berdasarkan tabel 6 maka dapat
Kabupaten Aceh Utara” Berdasarkan hasil disimpulkan bahwa distribusi frekuensi
penelitian didapatkan bahwa pada 90 tertinggi responden yang mendapatkan
orang ibu menyusui di Wilayah Kerja informasi dari petugas kesehatan memiliki
Puskesmas Muara Batu menunjukkan tingkat pengetahuan yang baik (43%)
sebagian besar ibu tidak bekerja sebanyak dibandingkan responden yang
46 orang (51,1%) daripada ibu yang mendapatkan informasi dari media
bekerja yaitu 44 orang (48,9%). Hal ini elektronik (2%). Penelitian serupa yang
dikarenakan ibu yang tidak bekerja (IRT) dilakukan Legy dengan judul penelitian
lebih memiliki waktu yang lebih banyak “Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu
dan leluasa untuk mencari informasi dan Tentang Pemberian Asi Eksklusif Di
menyusui bayinya. Pekerjaan diluar rumah Kelurahan Rejosari Semin Gunungkidul
membuat ibu tidak berhubungan penuh Tahun 2021” Hasil penelitian berdasarkan
dengan anaknya, akibatnya ibu cenderung sumber informasi, didapatkan hasil bahwa
memberikan susu formula daripada responden yang mendapatkan informasi
menyusui anaknya (Roesli, 2000). Pada dari tiga dan empat sumber memiliki
ibu- ibu yang bekerja di luar rumah tidak pengetahuan baik (100%) dibandingkan
ada waktu untuk menyusui bayinya dengan responden yang hanya
12
selama masa jam kerja. Ibu yang bekerja mendapatkan indormasi dari satu sumber
bisa tetap memberikan ASI eksklusif (92,3%) dan dua sumber (85,7%) saja. Hal
kepada bayinya selama 6 bulan, dan tidak ini dikarenakan seseorang mendapat
memerlukan tambahan waktu setelah informasi yang lebih banyak akan
memperoleh cuti hamil 3 bulan. Ibu yang menambah pengetahuan menjadi luas.
bekerja dapat memberikan ASI eksklusif Seseorang mendapat informasi yang lebih
kepada bayinya dengan cara memeras banyak akan menambah pengetahuan
ASI, dan memberikannya kepada bayi menjadi luas. Informasi ini bisa didapatkan
saat ibu bekerja11. dari media cetak, elektronik (TV, Radio,
dan sebagainya) dan media lainnya
6. Sumber Informasi sehingga dengan informasi tersebut dapat
Tabel 6. Distribusi Frekuensi Responden meningkatkan pengetahuannya yang pada
Berdasarkan Sumber Informasi dan Tingkat akhirnya dapat merubah perilakunya ke
Jurnal Ilkes (Ilmu Kesehatan)

arah positif terhadap keadaan. Tingkat diketahui bahwa dari 64 responden yang
pengetahuan responden tentang ASI berpengetahuan kurang baik tentang asi
eksklusif yang baik dipengaruhi oleh eksklusif, responden yang tidak
beberapa faktor, antara lain adanya memberikan ASI Eksklusif sejumlah 42
informasi dari petugas kesehatan. orang (45,7%), sedangkan yang
Kemudahan informasi yang berhubungan memberikan ASI Eksklusif berjumlah 22
dengan pengetahuan tentang ASI ekslusif orang (23,9%). Data penelitian pada ibu
diperoleh dari berbagai sumber, misalnya yang kurang baik pengetahuannya tentang
dari buku, majalah, media elektronik, ASI tetapi bayinya mendapatkan ASI
petugas kesehatan, serta orang-orang eksklusif, hal ini karena ada faktor lain
disekitar lingkungan ibu. Adanya informasi yang mempengaruhinya seperti sikap
tentang ASI eksklusif yang diperoleh ibu responden yang positif terhadap
baik yang diperoleh ibu secara pribadi dan pemberian ASI dan tidak terpengaruh oleh
didukung oleh informasi yang diperoleh promosi susu formula, sebaliknya pada ibu
ketika melakukan kegiatan Posyandu yang baik pengetahuannya tentang ASI
dapat membantu dalam mengetahui dan tetapi tetap tidak memberikan ASI
memahami tentang pengetahuan ASI eksklusif kepada bayinya, hal ini dapat
11
eksklusif yang baik dan benar . terjadi karena sikap ibu yang negatif
terhadap pemberian ASI dan terpengaruh
7. Asi Eksklusif oleh promosi susu formula.
Tabel 7. Distribusi Frekuensi Responden Pengetahuan merupakan salah satu
Berdasarkan Pemberian ASI Eksklusif dan penentu perilaku kesehatan yang timbul
Tingkat Pengetahuan Ibu di Wilayah Kerja dari seseorang atau masyarakat
Puskesmas Indong Kecamatan Mandioli Utara
disamping tradisi, kepercayaan, sikap, dan
Pemberia Tingkat Pengetahuan Jumlah
n ASI Baik Cukup Kurang sebagainya. Ketersediaan fasilitas serta
Eksklusif f % f % f % f % perilaku dan sikap para petugas
Ya 17 33 8 19 3 9,5 28 67
Tidak 4 17 6 14,3 4 7,2 14 33 kesehatan juga berperan dalam
Jumlah 21 50 14 33,3 7 16,7 42 100
mendukung dan memperkuat
terbentuknya perilaku. Pengetahuan
Berdasarkan tabel 7 maka dapat
menurut teori Lawrence Green
disimpulkan bahwa distribusi frekuensi
digolongkan sebagai faktor predisposisi
tertinggi responden yang memberikan ASI
bersama dengan keyakinan, sikap,
Eksklusif memiliki tingkat pengetahuan
kepercayaan, dan nilai-nilai. Sedangkan
yang baik (33%) dibandingkan responden
ketersediaan fasilitas dapat dikategorikan
yang tidak memberikan ASI Eksklusif
sebagai faktor pendukung dan perilaku
(17%). Penelitian berbeda dengan yang
serta sikap petugas kesehatan sebagai
dilakukan Jubaedah dengan judul
faktor pendorong. Ketiga faktor inilah yang
penelitian “Hubungan Pengetahuan Ibu
mempengaruhi perilaku kesehatan
Dengan Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif
seseorang (Notoatmodjo, 2015). Perilaku
Di Wilayah Kerja Puskesmas Muara
seseorang juga dapat dipengaruhi oleh
Badak Tahun 2020” Hasil penelitian
Jurnal Ilkes (Ilmu Kesehatan)

faktor lingkungan. Besarnya pengaruh perilaku yang didasari oleh pengetahuan


faktor lingkungan yang terkadang melebihi lebih langgeng daripada perilaku yang
karakteristik individu itu sendiri dapat tidak didasari pengetahuan (Notoatmodjo,
menentukan perilaku yang ditimbulkannya. 2015). Berdasarkan uraian di atas, ibu
Hal ini terjadi karena nilai-nilai, motif, yang memiliki pengetahuan yang baik
sikap, serta sifat kepribadian saling tentang ASI eksklusif akan lebih
berinteraksi satu sama lain dan memperhatikan pentingnya ASI eksklusif
selanjutnya juga berinteraksi dengan bagi bayi maupun dirinya sendiri. Dengan
faktor lingkungan. Manusia memiliki demikian, ibu memiliki pengetahuan yang
karakteristik reaksi perilaku yang menarik, baik akan cenderung lebih berupaya
salah satunya yaitu sifat diferensialnya. memberikan ASI eksklusif kepada
38
Artinya bahwa, satu stimulus yang bayinya .
diterima seseorang dapat menghasilkan
tanggapan-tanggapan yang berbeda,
ataupun sebaliknya jika seseorang KESIMPULAN DAN SARAN

menerima banyak stimulus yang berbeda Kesimpulan

dapat menimbulkan satu tanggapan yang Berdasarkan pembahasan yang ada maka

sama. Teori tindakan beralsan yang dapat disimpulkan bahwa Tingkat

dikemukakan oleh Brehm dan Kassin yang pengetahuan tentang ASI Eksklusif pada ibu

dikutip oleh Azwar (2013), menjelaskan yang memiliki bayi usia 0-12 bulan di wilayah

secara sederhana bahwa suatu tindakan kerja Puskesmas Indong Kecamatan Mandioli

akan dilakukan oleh seseorang apabila Utara Kabupaten Halmahera Selatan sebagian

tindakan tersebut dianggapnya positif dan memiliki tingkat pengetahuan yang baik

ingin agar orang lain melakukan hal yang sebanyak 21 responden (50%).

sama. Menurut Notoatmodjo (2015), Saran

sebelum beperilaku terutama dalam 1. Bagi Ibu. Diharapkan dapat menambah

menghadapi perilaku baru, seseorang wawasankepada ibu untuk lebih

harus lebih dulu mengetahui manfaat mengetahui tentang ASI eksklusif dan

perilaku tersebut bagi dirinya dan dapat tetap menyusui bayinya secara

keluarganya. Hasil ini dapat diartikan eksklusif.

bahwa pengetahuan memberikan 2. Bagi Kader Kesehatan. Diharapkan dapat

kontribusi yang signifikan terhadap membuat program yang dapat

terbentuknya praktik pemberian ASI meningkatkan pengetahuan ibu tentang

eksklusif. ASI Eksklusif baik secara langsung atau

Hasil penelitian ini sejalan dengan tidak langsung.

teori yang menyatakan bahwa 3. Bagi Peneliti Selanjutnya. Diharapkan bagi

pengetahuan atau kognitif merupakan peneliti selanjutnya yang berminat untuk

domain yang sangat penting dalam melakukan penelitian tentang tingkat

membentuk tindakan seseorang. Dari pengetahuan ASI eksklusif hendaknya

pengalaman dan penelitian terbukti bahwa melakukan penelitian yang bersifat


Jurnal Ilkes (Ilmu Kesehatan)

menyempurnakan penelitian ini misalnya pemikiran, anggapan dan pemahaman


melakukan penelitian berkelanjutan, yang berbeda tiap responden, juga faktor
seperti meneliti adakah hubungan antara lain seperti faktor kejujuran dalam
pengetahuan dan perilaku ibu tentang pengisian pendapat responden dalam
pemberian ASI eksklusif, serta menambah kuesionernya.
wawasan dan pengetahuan tentang ASI 2. Karena lokasi penelitian yang berada di
eksklusif daerah lautan, peneliti bermitra dengan
4. Bagi Tenaga Kesehatan kader dan bidan desa dalam proses
Meningkatkan promosi kesehatan kepada penelitian.
lintas sektor terkait, dan semua tenaga
kesehatan di puskesmas agar lebih banyak
DAFTAR PUSTAKA
memberikan penyuluhan dan konseling 1
Fadhly RM. ASI [Internet] 2022 [cited 2023
kepada ibu dan keluarga sehingga memiliki
Mar 04] Available from:
pengetahuan yang cukup, serta sikap yang
https://web.prod.halodoc.com/kesehatan/A
positif terhadap pemberian ASI ekslusif.
SI
Petugas kesehatan sebaiknya memberikan 2
Izwardy D, Roelsi U, Ginting E. Berikan ASI
informasi atau gambaran tentang manfaat ASI
eksklusif agar anak sehat dan cerdas
eksklusif baik bagi ibu maupun bagi bayinya,
[Internet] 2016 Agu 05 [cited 2023 Mar 04]
sehingga tidak terjadi salah persepsi untuk
Available From:
mengarahkan sikap ibu kearah yang lebih
https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rili
positif, seperti memberikan brosur dan
s-media/20160805/4015579/berikan-ASI-
memasang spanduk tentang pentingnya ASI.
ekslusif-agar-anak-sehat-dan-cerdas/
Keterbatasan Penelitian
Berdasarkan pada pengalaman langsung 3
Sibuea F, Hardhana B, Widiantini W.
peneliti dalam proses penelitian ini, ada
Kemenkes ri tahun 2022. Profil kesehatan
beberapa keterbatasan yang dialami dan
indonesia 2021. 2022 Jul;(5):164
dapat menjadi beberapa faktor yang agar
dapat untuk lebih diperhatikan bagi peneliti- 4
Pritasari K. Berikan ASI untuk tumbuh
peneliti yang akan datang dalam lebih
kembang optimal [Internet] 2019 Agu 7
menyempurnakan penelitiannya karna
[cited 2023 Mar 12] Avaliable From
penelitian ini sendiri tentu memiliki kekurangan
https://www.kemkes.go.id/article/print/1908
yang perlu terus diperbaiki dalam penelitian-
0800004/berikan-ASI-untuk-tumbuh-
penelitian kedepannya. Beberapa
kembang-optimal.html
keterbatasan dalam penelitian tersebut, antara
5
lain : Kementrian Kesehatan. Pekan ASI sedunia

1. Dalam proses pengambian data, informasi [Internet] 2019 Agu 7 [cited 2023 Mar 12]

yang diberikan responden melalui Avaliable from

kuesioner terkadang tidak menunjukkan https://promkes.kemkes.go.id/pekan-ASI-

pendapat responden yang sebenarnya, hal sedunia-tahun-2019

ini terjadi karena kadang perbedaan


Jurnal Ilkes (Ilmu Kesehatan)

6
Nua F, Humaniora. Kemenkes catat 66% yang-mendapatkan-ASI-eksklusif-menurut-
bayi terima ASI eksklusif di 2022. [Internet] provinsi.html
2022 Agu 6 [cited 2023 Mar 04] Avaliable
11
from Legy YFS, Margono, Arum DNS. Gambaran
https://epaper.mediaindonesia.com/detail/6 tingkat pengetahuan ibu tentang pemberian
6-bayi-dapatkan-ASI-eksklusif-pada-2022 ASI eksklusif di kelurahan rejosari semin
gunungkidul. 2021 Jun 26;2(1):14-5
7
Promosi Kesehatan. Pekan ASI sedunia
12
tahun 2021. Melindungi dan memfasilitasi Lelo NS, Mau JT, Rua YM. Gambaran
busui adalah kewajuban. [Internet] 2021 tingkat pengetahuan ibu tentang pemberian
Agu 1 [cited 2023 Mar 4] Avaliable from ASI eksklusif di uptd puskesmas haliwen.
https://dinkes.surakarta.go.id/pekan-ASI- 2021 Feb;3(1):18
sedunia-tahun-2021-melindungi-dan-
13
memfasilitasi-busui-adalah-kewajiban/ Agustina N. Kemenkes dirjen pelayanan
8 kesehatan. ASI dan manfaatnya. [Internet]
Karana KP. Pekan Menyusui Sedunia.
2022 Sep 7 [cited 2023 Mar 4] Avaliable
UNICEF dan WHO serukan dukungan lebih
from
besar terhadap pemberian ASI d Indonesia
https://promkes.kemkes.go.id/manfaat-ASI-
seiring penurunan tingkat menyusui selama
eksklusif-untuk-ibu-dan-bayi#:
pandemic covid-19 [Internet] 2022 Agu 1
[cited 2023 Mar 4] Avaliable from
14
Sembiring T. Kemenkes dirjen pelayanan
https://www.unicef.org/indonesia/id/press-
kesehatan. ASI Eksklusif. [Internet] 2022
releases/pekan-menyusui-sedunia-unicef-
Agu 4 [cited 2023 Mar 4] Avaliable from
dan-who-serukan-dukungan-yang-lebih-
https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/10
besar-terhadap
46/ASI-eksklusif
9
Rizaty MA. Cakupan pemberian ASI
15
Nutriclub. Kehamilan dan menyusui. Proses
eksklusif di 20 provinsi ini mASIh dibawah
dan mekanisme keluarnya ASI saat
nasional [Internet] 2022 Jan 25 [cited 2023
menyusui. [Internet] [cited 2023 Mar 12]
Mar 4] Avaliable from
Avaliable from
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/
https://www.nutriclub.co.id/artikel/kehamilan
2022/01/25/cakupan-pemberian-ASI-
-menyusui/persalinan-menyusui/
ekslusif-di-20-provinsi-ini-masih-di-bawah-
mekanisme-keluarnya-ASI#
nasional
16
Putri DI. Ibu menyusui. 3 jenis ASI yang
10
Badan Pusat Statistik. Pesentase bayi wajib diketahui ibu baru. [Internet] 2020 Jan
kurang 6 bulan mendapat ASI eksklusif 2 [cited 2023 Mar 12] Avaliable from
[Internet] 2022 [cited 2023 Mar 4] Avaliable https://www.klikdokter.com/ibu-anak/ibu-
from menyusui/3-jenis-ASI-yang-wajib-diketahui-
https://www.bps.go.id/indicator/30/1340/1/p ibu-baru
ersentase-bayi-usia-kurang-dari-6-bulan-
Jurnal Ilkes (Ilmu Kesehatan)

17
Azizah N. Buku ajar asuhan kebidanan nifas https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/42
dan menyusui. 2019 Agu;3(1):166 6/ibu-bekerja-juga-bisa-ASI-eksklusif

18 24
Agustin S. 13 manfaat memberikan ASI Putri DA. Memahami pengertian dan cara
eksklusif. [Internet] 2021 Des 24 [cited membuat kerangka konseptual. [Internet]
2023 Mar 13] Avaliable from 2022 Des 19 [cited 2023 Mar 18] Avaliable
https://www.alodokter.com/13-manfaat- from
memberikan-ASI-eksklusif https://katadata.co.id/agung/berita/639f7f25
7acbd/memahami-pengertian-dan-cara-
19
Fadhilatunnur. ASI vs susu formula. membuat-kerangka-konseptual
[Internet] 2022 Apr 4 [cited 2023 Mar 13] 25
Heryana A. Metodologi Penelitian. Kerangka
Avaliable from
Teori, Kerangka Konsep dan Definisi
https://stem.prasetiyamulya.ac.id/blog/antar
Operasional. 2019
a-ASI-vs-susu-formula-mana-yang-lebih-
baik/ 26
Nursalam. (2017). Metodologi Penelitian
Ilmu Keperawatan: Pendekatan Praktis. (P.
20
Wardoyo H. Bkkbn. Cegah stunting lewat
P. Lestari, Ed.) (4th ed.). Jakarta: Salemba
ASI eksklusif. [Internet] 2022 Okt 10 [ cited
Medika
2023 Mar 11] Avaliable from
https://www.bkkbn.go.id/berita-cegah- 27
Notoatmodjo, S 2010, Metodologi Penelitian
stunting-lewat-ASI-eksklusif-selama-6-
Kesehatan, Jakarta : PT Rineka Cipta.
bulan
28
Imas, M. Nauri, A. Metodologi Penelitian
21
Wijaya TA, Prichilia F. Tujuh kiat sukses
Kesehatan. Jakarta: Kementerian
berikan ASI eksklusif. [Internet] 2018 Jul 11
Kesehatan Republik Indonesia, Agustus
[cited 2023 Mar 14] Avaliable from
2018.
https://kumparan.com/kumparanmom/7-
kiat-sukses-berikan-ASI-eksklusif- 29
Sugiyono. Metode Penelitian KombinASI.
2743111079054325
Bandung: Alfabeta. 2012

22
Nurcahyani DI. Berapa lama waktu bayi 30
Arikunto. S. Prosedur Penelitian: Suatu
menyusu. [Internet] 2019 Jun 16 [cited
Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta,
2023 Mar 14] Avaliable from
2013. Hal. 193.
https://www.haibunda.com/menyusui/20190
614104439-54-44915/berapa-lama-waktu- 31
Sastroasmo S, Ismael S. Dasar – Dasar
ideal-bayi-menyusu
Metodologi Penelitian Klinis. Jakarta:
Sagung Seto, 2011
23
Erlita D. Ibu bekerja juga bisa ASI eksklusif.
[Internet] 2022 Jul 23 [cited 2023 Mar 14]
Avaliable from
Jurnal Ilkes (Ilmu Kesehatan)

32
Nursalam. Metodologi Penelitian Ilmu Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan :
Keperawatan: Pendekatan Praktis. Edisi 3. 2021 ; 3-4
Jakarta: Salemba Medika, 2014

33
Notoatmodjo,S. Metodologi Penelitian
Kesehatan. Jakarta: PT.Rineka Cipta.
2012.
https://bakai.uma.ac.id/2022/01/27/pengerti
an-macam-dan-langkah-langkah-dari-
teknik-analisis-data/

34
Pahlephi RD. Data Primer: Pengertian,
Fungsi, Contoh dan cara mendapatkannya.
[Internet] 2022 Nov 24 [cited 2023 Apr 4]
Avaliable from
https://www.detik.com/bali/berita/d-
6422332/data-primer-pengertian-fungsi-
contoh-dan-cara-mendapatkannya

35
Oktaviana E. Kerangka Konseptual menurut
teori Lawrence green. 2017 Avaliable from
https://eprints.umm.ac.id/42379/4/jiptummp
p-gdl-elysoktavi-48345-4-3.babi-i.pdf

36
Marpaung MR. Posisi menyusui dan
perlekatan ASI yang benar. 2021 Jan 17
avaliable from
https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/13
21/teknik-menyusu-yang-benar

37
Junaedah. Hubungan pengetahuan ibu
dengan pemberian air susu ibu eksklusif di
wilayah kerja puskesmas muara badak.
Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia Politeknik Kesehatan Kalimantan
Timur. 2020: 2-3

38
Zalukhu WF. Gambaran pengetahuan ibu
tentang asi eksklusif pada bayi di desa
ononamolo tumula kecamatan alasa.
Jurnal Ilkes (Ilmu Kesehatan)

Anda mungkin juga menyukai