Anda di halaman 1dari 13

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CARA PENYIMPANAN ASI PADA

IBU BAYI USIA 0-6 BULAN DI PUSKESMAS SUKORAME KOTA KEDIRI

Anita Dwi Agustina Sari


NIDN. 07240887 04
Dosen Program Studi D3 Kebidanan
Universitas Tulungagung
queen271213@gmail.com

ABSTRAK
ASI merupakan makanan utama pada bayi, dimana kurangnya target cakupan ASI menjadi masalah
tersendiri bagi ibu dan bayi. Hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor yang menyebabkan ibu tidak bisa
memberikan ASI secara eksklusif, dimana salah satu faktor penyimpanan ASI perah yang salah dapat membuat
bayi tidak mendapatkan nutrisi dengan baik. Tujuan penelitian untuk mengetahui analisis faktor yang
memengaruhi cara penyimpanan ASI pada ibu bayi usia 0-6 bulan di Puskesmas Sukorame Kota Kediri tahun
2013. Metode penelitian menggunakan analitik korelasional, populasi bayi usia 0-6 bulan pada bulan
september-februari 2014 yaitu 34, dengan teknik simple random sampling sebesar 25. Analisis data
menggunakan analisis bivariate Spearman’s Rank dan multivariate regresi logistic. Hasil penelitian didapatkan
hampir setengah responden memiliki pengetahuan cukup terdapat 13 responden (52%), bahwa hampir setengah
responden berpendidikan menengah 14 (56%) terdapat bahwa hampir setengah responden pekerjaan sebagai ibu
rumah tangga yaitu 15 (60%) sebagian sebagian besar terdapat 14 repsonden (56%) jarang mendapat informasi.
Hasil bivariate pengetahuan dengan ɑ = 0,05 dan Pvalue = 0,007, pendidikan dengan ɑ = 0,05 dan Pvalue = 0,043,
pekerjaan dengan ɑ = 0,05 dan Pvalue = 0,038 media informasi dengan ɑ = 0,05 dan Pvalue = 0,049. Hasil analisis
multivariate variabel independen yaitu pengetahuan secara statistik dengan ɑ = 0,185 OR = 5,109 media
infomasi ɑ = 0,703 dengan OR = 1,460 yang artinya tidak ada hubungan yang mempengaruhi cara penyimpanan
ASI. Banyaknya faktor yang mempengaruhi cara penyimpanan ASI membuat petugas kesehatan harus lebih
intensif lagi dalam memberikan penyuluhan dan mengkaji hambatan yang dihadapi ibu saat menyusui sehingga
ibu dapat memberikan ASI eksklusif kepada bayinya tanpa ada masalah.

Kata kunci : Faktor yang mempengaruhi, Cara Penyimpanan ASI

ANALYSIS OF FACTORS AFFECTING THE HOW TO STORAGE OF


BREASTFEEDING IN BABIES 0-6 MONTHS AT PUBLIC HEALTH CENTER
SUKORAME KEDIRI CITY

ABSTRACT
Breast milk is the main food for babies, where the lack of target milk coverage is a problem
for mothers and babies. This is influenced by several factors that cause the mother to not be able to
give breast milk exclusively, where one of the factors in the storage of breast milk that is wrong can
make the baby not get nutrition properly. The research objective was to determine the analysis of
factors affecting how breastmilk was stored in infants aged 0-6 months at the Sukorame Public Health
Center, Kediri City in 2013. The research method used correlational analysis, the infant population
aged 0-6 months in September-February 2014 was 34, with simple random sampling technique of 25.
Data analysis using bivariate Spearman's Rank analysis and multivariate logistic regression. The
results showed that almost half of the respondents had sufficient knowledge, there were 13
respondents (52%), that almost half of the respondents had a secondary education 14 (56%), it was
found that almost half of the respondents worked as housewives, namely 15 (60%), most of them were
14 respondents. (56%) rarely received information. The results of bivariate knowledge with ɑ = 0.05
and Pvalue = 0.007, education with ɑ = 0.05 and Pvalue = 0.043, jobs with ɑ = 0.05 and Pvalue =
0.038 information media with ɑ = 0.05 and Pvalue = 0.049. The result of multivariate analysis of the
independent variable is statistical knowledge with ɑ = 0.185 OR = 5.109 information media ɑ = 0.703
with OR = 1.460, which means that there is no relationship that affects how breast milk is stored. The
number of factors that affect how breast milk is stored makes health workers more intensive in
providing counseling and assessing the obstacles faced by mothers while breastfeeding so that
mothers can provide exclusive breastfeeding to their babies without any problems.

Key Words : Influencing factors, the way breast milk is stored


Pendahuluan Puskesmas Sukorame jumlah bayi yang
diperiksa terdapat 113 dan yang mendapat
Peningkatan upaya dalam penggunaan ASI eksklusif terdapat 70 (61,94%).
air susu ibu (ASI) telah disepakati secara Berdasarkan survey awal yang
global. WHO dan UNICEF dengan Deklarasi dilakukan di Puskesmas Sukorame didapatkan
Innocenti (September 1990) dan Konferensi bahwa pada bulan Januari 2013 terdapat 34 ibu
Puncak untuk anak (September 1991) yang memeriksakan bayinya, dari 34 tersebut
menetapkan bahwa untuk mencapai status terdapat 27 (79,41%) yang memberikan ASI
kesehatan ibu dan anak yang optimal, semua eksklusif. Terdapat 9 (26,47%) yang
wanita harus dapat memberikan ASI saja menyimpan ASI, penyebab ibu menyimpan
sampai bayi berusia 6 bulan (menyusui secara ASI dikarenakan bekerja, produksi ASI yang
eksklusif), makanan pendamping ASI (MP- berlebihan, dari 9 (26,47%) menyimpan ASI
ASI) diberikan tepat pada waktunya dan terus terdapat 7 (20,58) salah dalam penyimpanan
memberikan ASI sampai anak berusia 2 tahun. ASI, salah dalam cara menyimpan yang tidak
WHO mendefinisikan ASI Eksklusif sebagai diberi tanggal, waktu penyimpanan dan salah
pemberian makan kepada bayi hanya dengan dalam menghangatkan ASI baru di keluarkan
ASI saja, tanpa makanan atau cairan lain dari lemari es sehingga ASI yang disimpan
(termasuk susu formula) kecuali obat, vitamin, menjadi tidak layak untuk diminum kan
dan mineral (Setiawati, 2003; Perera et all, kepada bayinya dan terdapat 2 (22,22%) ibu
2012; Oche, 2011). yang benar dalam penyimpanan ASI. Ada 10
WHO (World Health Organization) (29,41%) ibu yang mendapatkan informasi
tahun 2011, total populasi dunia di dapatkan dari bidan yang bertugas di Puskesmas
kurang dari 40% bayi dibawah usia enam tersebut mengenai cara penyimpanan ASI.
bulan yang mendapatkan ASI Eksklusif. Faktor penyebab ibu tidak mengerti cara
United Nations Children´s Fun ( UNICEF) penyimpanan ASI yaitu kurangnya
sebagai lembaga kesehatan anak PBB berfokus pengetahuan dapat dilihat pada saat diberi
pada kesehatan anak melaporkan tentang pertanyaan yang dan kurangnya informasi
presentase bayi dengan usia kurang dari 6 yang menyeluruh mengenai cara penyimpanan
bulan yang telah mendapatkan ASI Eksklusif ASI diperoleh dari bidan maupun melalui
pada tahun 2008 hanya 37% untuk negara media massa berupa televisi, majalah, dan
berkembang. internet. Selain pengetahuan dan informasi
Cakupan pemberian ASI eksklusif di media massa ada faktor lain yang
Indonesia dari tahun 2003 sampai dengan 2007 memengaruhi ibu tidak mengerti cara
berturut-turut 43,42%, 54,28%, 58,25%, penyimpanan ASI yaitu pendidikan, sosial
54,92% dan 74,2% (Widodo dan Yekti, 2011). ekonomi, pekerjaan, dan usia.
Data Survei Demografi dan Kesehatan Tendensi penurunan pemberian ASI
Indonesia Tahun 2012 (SDKI 2012) banyak terlihat di kota besar di Indonesia.
menunjukkan bahwa sebanyak 27 % bayi di Dengan semakin banyaknya wanita bekerja
Indonesia mendapatkan ASI eksklusif sampai pada sektor formal, akan memengaruhi upaya
dengan umur 4-5 bulan. Sementara itu, data ibu dalam memberikan ASI eksklusif. Cuti
Riset Kesehatan Dasar (Riskesda) 2013 tiga bulan yang diterima menyebabkan ibu
menunjukkan, cakupan pemberian ASI beralih pada susu formula. Sebenarnya tidak
Eksklusif di Indonesia baru mencapai angka tertutup kemungkinan bagi ibu bekerja untuk
42 %. Jika dibandingkan dengan target memberikan ASI eksklusif, yaitu dengan
Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO yang menyimpan ASI (Ariyana, Desi, 2008).
mencapai 50 %, maka angka tersebut masih Beberapa kebijakan ditetapkan oleh
jauh dari target (Riskesda, 2013). Pemerintah untuk meningkatkan cakupan
Data tahun 2013 menurut Dinkes Kota pemberian ASI eksklusif di Indonesia.
Kediri jumlah bayi yang diperiksa terdapat Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2012
2.429 dan yang diberikan ASI Eksklusif menginstruksikan kepada pemerintah daerah
terdapat 1.695 sedangkan tidak mendapatkan dan swasta untuk bekerjasama mendukung
ASI Eksklusif sebesar 734. Di Puskesmas pemberian ASI eksklusif dan Inisiasi
Sukorame terdapat 335 (56,78%) yang Menyusui Dini (IMD). Melalui Peraturan
diberikan ASI eksklusif dari 590 yang di Pemerintah ini, pemerintah memformalkan
periksa. Pencapaian ASI pada tahun 2013 di hak perempuan untuk menyusui (termasuk di
tempat kerja) dan melarang promosi pengganti material yang terdapat dalam alveoli dan
ASI. Pemberian ASI eksklusif dan IMD duktus dari kelenjar payudara sebelum
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan setelah masa puerperium. Kolostrum
bayi dan mencegah kekurangan gizi pada ini disekresi oleh kelenjar payudara pada
balita (Kemenkes, 2013). hari pertama sampai hari ke empat pasca
Namun hal ini masih tetap tidak bisa persalinan. Kolostrum merupakan cairan
memenuhi target cakupan ASI eksklusif. Hal dengan viskositas kental, lengket dan
ini berdampak pada bayi, dimana bayi akan berwarna kekuningan, kolostrum
kurang mendapatkan ASI pada saat ibu bekerja mengandung tinggi protein, mineral,
sehingga bayi menjadi rewel, berat badan garam, vitamin A, nitrogen sel darah
menurun. Dan bagi ibu yang ASInya putih dan antibodi yang tinggi dari pada
berlebihan dapat berdampak ASI bisa terbuang ASI matur. Selain itu, kolostrum masih
dengan percuma. Peneliti dapat memberikan mengandung rendah lemak dan laktosa.
penjelasan agar pada saat ibu bekerja bayi Meskipun kolostrum yang keluar sedikit
tetap bisa mendapatkan ASI dengan cara tetapi volume kolostrum yang ada dalam
disimpan dalam lemari es. Dan bagi ibu yang payudara mendekati kapasitas lambung
ASInya berlebihan dapat disimpan dalam bayi yang berusia 1-2 hari, volume
lemari es dengan benar sehingga tidak kolostrum antara 150-300 ml/24 jam.
terbuang dengan percuma dan dapat diberikan b. Air Susu Masa Peralihan
kepada bayinya. Berdasarkan uraian diatas Merupakan peralihan dari kolostrum
maka perlu dilakukan penelitian tentang sampai menjadi ASI yang matur yaitu
analisis faktor yang mempengaruhi cara sejak hari ke 4 sampai hari ke 10 selama
penyimpanan ASI pada ibu yang memiliki dua minggu volume air susu bertambah
bayi usia 0-6 bulan. banyak dan berubah warna serta
komposisinya. Kadar imunoglobulin dan
Tujuan Penelitian protein menurun sedangkan lemak dan
laktosa meningkat.
Menganalisa faktor yang c. Air Susu Matur
mempengaruhi cara penyimpanan ASI pada Merupakan ASI yang disekresi pada hari
ibu yang memiliki bayi usia 0-6 bulan di ke 10 dan seterusnya, komposisi relatif
Puskesmas Sukorame. konstan (ada pula yang menyatakan
bahwa komposisi ASI relatif konstan baru
Tinjauan Pustaka mulai minggu ke 3 sampai minggu ke 5)
1. ASI Ekslusif tidak menggumpal bila dipanaskan. Air
ASI Eksklusif adalah bayi diberikan susu yang mengalir pertama kali atau saat
hanya ASI saja tidak ada cairan lain lima menit pertama disebut foremik,
bahkan air, dengan pengecualian vitamin foremik lebih encer. Foremik mempunyai
atau mineral (WHO, 2009). ASI adalah kandungan rendah lemak dan tinggi
suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa, gula, protein, mineral dan air.
laktose dan garam organik yang disekresi Selanjutnya, air susu berubah menjadi
oleh kedua belah kelenjar payudara ibu, hindmilk. Hindmilk kaya akan lemak dan
sebagai makanan utama bagi bayi. Faktor nutrisi, hindmilk membuat bayi akan lebih
yang memengaruhi komposisi air susu ibu cepat kenyang. Dengan demikian, bayi
adalah stadium laktasi, ras, keadaan akan membutuhkan keduanya, baik
nutrisi dan diit ibu. Air susu ibu menurut foremilk maupun hindmilk.
stadium laktasi adalah kolostrum, air susu 2. Cara Penyimpanan ASI
transisi/peralihan dan air susu matur Menurut Suradi (2008) dalam IDAI
(Nugroho, 2011). (2008), cara menyimpan ASI yang
Menurut Nugroho (2011) stadium diperah adalah sebagai berikut:
laktasi adalah yaitu : a. ASI yang telah diperah dan belum
a. Kolostrum diberikan dalam waktu 30 menit,
Merupakan cairan yang pertama kali sebaiknya disimpan dalam lemari es.
disekresikan oleh kelenjar payudara, b. Penyimpanan dalam lemari es dengan
mengandung tissue debris dan residual menggunakan kontainer yang bersih
misalnya plastik bertahan sekitar 24-48 4. Faktor yang mempengaruhi
jam. Menurut riyanto (2012) ada beberapa
c. Selama dalam perjalanan ASI yang faktor yang mmepengaruhi seperti :
diperah harus tetap dingin. a. Pengetahuan
d. Jika tidak digunakan selama 48 jam, b. Pendidikan Ibu
sebaiknya didinginkan di freezer dan c. Infromasi/media
dapat disimpan selama 3 bulan. d. Sosial Ekonomi
e. Beri label tanggal pada ASI yang diperah, e. Pekerjaan
sehingga mempermudah menegtahui f. Usia
mana ASI yang lebih dulu diperah. Selain itu Hasil studi Davis dan
f. Jangan memanaskan ASI dengan direbus, Forsythe dalam Mu’tadin (2006) yaitu :
cukup direndam dalam air hangat. Juga a. Ketarmpilan
jangan mencairkan ASI beku langsung b. Keluarga
dengan pemanasan, pindahkan dahulu ke c. Lingkungan
lemari es pendingin agar mencair baru d. Kepribadian
dihangatkan. e. Pengalaman
Durasi penyimpanan ASI yaitu ASI f. Keinginan/motivasi
perah segar dapat disimpan dalam
tempat/wadah tertutup selama 6-8 jam Metode Penelitian
pada suhu ruangan (26ºC atau kurang).
Jika lemari pendingin (4ºC atau kurang) Jenis penelitian analitik korelasional
tersedia, ASI dapat disimpan di bagian dengan rancangan cross sectional. Variabel
yang paling dingin selama 3-5 hari, di penelitian Faktor yang memengaruhi cara
freezer satu pintu selama 2 minggu, di penyimpanan ASI pada bulan Februari-juli
freezer dua pintu selama 3 bulan dan di tahun 2013 dengan jumlah populasi sebanyak
dalam deep freezer (-18ºC atau kurang) 34 responden. Tehnik pengambilan sampel
selama 6 sampai 12 bulan (Suradi, 2010). dengan teknik simple random sampling sebesar
3. Pemberian ASI Ketika Ibu Bekerja 25 responden. Instrument penelitian
Semua ibu harus memberikan ASI menggunakan kuesioner. Analisa data
eksklusif meskipun bekerja saat ini menggunakan analisa univariate untuk
diketahui bahwa yang bekerja sekitar mengumpulkan data bayi berusia 0-6 bulan.
70%. Fenomena ibu menunjukkan bahwa Selanjutnya analisa menggunakan uji
banyak yang tidak menyusui secara nonparametric uji korelasi Spearman Rank
eksklusif, namun hal tersebut bukan untuk mengetahui hubungan faktor yang
berarti bahwa bayi tidak dapat mempengaruhi dengan cara penyimpanan ASI
memperoleh ASI sama sekali dilanjutkan dengan uji lanjutan yaitu
(Prasetyono, 2011). Dengan pengetahuan multivariat regresi logistik untuk mengetahui
yang benar tentang menyusui, seberapa besar pengaruh faktor yang
perlengkapan memerah ASI dan mempengaruhi. Perhitungan menggunakan
dukungan lingkungan kerja, seorang ibu SPSS versi 16.0 for windows.
yang bekerja dapat tetap memberikan ASI
secara eksklusif. Memberikan ASI
Hasil Dan Pembahasan
eksklusif tidak saja merupakan hal yang
terbaik bagi bayi, tetapi juga dapat 1. Karakteristik Responden Berdasarkan
menguntungkan perusahaan (Roseli, Faktor Pengetahuan
2009). Tabel 1. Distribusi Frekuensi
Secara ideal tempat kerja yang Berdasarkan Pengetahuan Ibu Di
mempekerjakan perempuan hendaknya Puskesmas Sukorame Kota Kediri Tahun
memiliki tempat penitipan bayi atau anak. 2013.
Dengan demikian ibu dapat membawa N Pengetahuan Frekuensi %
bayinya ke tempat bekerja dan o
menyusuinya setiap beberapa jam. Namun
bila tidak memungkinkan karena tempat 1 Baik 6 24
kerja jauh berikanlah ASI perah/pompa 2 Cukup 11 44
pada bayi saat ibu bekerja (Roseli, 2009).
3 Kurang 8 32 Tabel 5 Distribusi Frekuensi
Jumlah 25 100 Responden Berdasarkan Media Informasi
Sumber : Data primer penelitian tahun Di Puskesmas Sukorame Kota Kediri
2013 Tahun 2013.
Hampir setengah reponden memiliki No Media Frekuensi %
pengetahuan cukup mengenai cara Informasi
penyimpanan ASI. 1 Tidak
0 0
2. Karakteristik Responden Berdasarkan pernah
Faktor Pendidikan 2 Jarang 14 56
Tabel 2. Distribusi Frekuensi 3 Sering 11 44
Berdasarkan Pendidikan Ibu Di Jumlah 25 100
Puskesmas Sukorame Kota Kediri Tahun Sumber : Data primer penelitian tahun
2013. 2013
No Pendidikan Frekuensi % Sebagian besar terdapat 14 repsonden
1 Dasar 9 36 (56%) jarang mendapat informasi.
2 Menengah 10 40 6. Karakteristik Responden Berdasarkan
3 Tinggi 6 24 Faktor Penghasilan
Jumlah 25 100 Tabel 6 . Distribusi Faktor Responden
Sumber : Data primer penelitian tahun Berdasarkan Penghasilan Di Puskesmas
2013 Sukorame Kota Kediri Tahun 2013.
Hampir setengah responden No Penghasilan Frekuensi %
berpendidikan SMA 10 (40%). 1 >1.000.000 8 32
3. Karakteristik Responden Berdasarkan 2 500.00-
17 68
Faktor Pekerjaan 1.000.000
Tabel 3. Distribusi frekuensi Jumlah 25 100
Berdasarkan Pekerjaan Ibu Di Puskesmas Sumber : Data primer penelitian tahun
Sukorame Kota Kediri Tahun 2013. 2013
No Pekerjaan Frekuensi % Sebagian besar memiliki penghasilan
1. IRT 10 40 500.00-1.000.000 terdapat 17 responden
2. Buruh 5 30 (68%).
3. Pegawai Swasta 4 16 7. Karakteristik Responden Berdasarkan
4. PNS 6 24 Cara Penyimpanan ASI
Jumlah 25 100 Tabel 7. Distribusi Faktor Responden
Sumber : Data primer penelitian tahun Berdasarkan Cara Penyimpanan ASI Di
2013 Puskesmas Sukorame Kota Kediri Tahun
Hampir setengah responden pekerjaan 2013.
sebagai ibu rumah tangga yaitu 10 (40%). No Cara Frekuensi %
4. Karakteristik Responden Berdasarkan Penyimpanan
Faktor Umur ASI
Tabel 4 Distribusi Frekuensi 1 Tidak
8 32
Berdasarkan Umur Ibu Di Puskesmas menyimpan
Sukorame Kota Kediri Tahun 2013. 2 Benar 7 28
No Umur Frekuensi % 3 Salah 10 40
1 20thn 2 8 Jumlah 25 100
2 21-35thn 19 76 Sumber : Data primer penelitian tahun
3 >36thn 4 16 2013
Jumlah 25 100 Hampir setengah yang salah cara
Sumber : Data primer penelitian tahun penyimpanan ASI yaitu 10 responden
2013 (40%).
Hampir seluruh responden yang berumur 8. Hubungan Antara Pengetahuan Yang
21-35 tahun terdapat 19 (76%). Memengaruhi Cara Penyimpanan ASI
5. Karakteristik Responden Berdasarkan Pada Ibu Bayi Usia 0-6 Bulan Di
Faktor Media Informasi Puskesmas Sukorame Kota Kediri
Tabel 8 Distribusi Frekuensi Tabulasi eksklusif, ASI dipompa dengan
Silang Hubungan Antara Pengetahuan menggunakan alat dan cara penyimpanan
Dengan Cara Penyimpanan ASI Di ASI.
Puskesmas Sukorame Kota Kediri Tahun Pengetahuan jelas berhubungan dengan
2013. cara penyimpanan ASI yang dapat dilihat
Cara Penyimpanan ASIdari segi formal maupun non formal.
Pengeta Tidak Bena Maka apabila responden
Jumlah sering membaca
huan Menyimp r atau mendapat
Salah penyuluhan dari posyandu
an mengenai ASI dan cara penyimpanan ASI
Σ % Σ % Σmaka pengetahuan
% Σ dapat
% bertambah,
semakin sering mengikuti penyuluhan
Baik 0 0 3 12 3 12 6 24
maka akan semakin banyak untuk
Cukup 3 12 1 4 7 28 11 44
mendapatkan pengetahuan atau
Kurang 5 20 3 12 0 0 8 32
pengalaman.
Jumlah 8 32 7 28 9. 10
Hubungan 40 Antara
25 100
Pendidikan Yang
Memengaruhi Cara % Penyimpana ASI
p = ɑ= 0,05 Pada Ibu Bayi Usia 0-6 Bulan Di
0,007 Puskesmas Sukorame Kota Kediri
Sumber : Data primer penelitian tahun Tabel 9. Distribusi Frekuensi Tabulasi
2013 Silang Hubungan Antara Pendidikan
Berdasarkan penelitian dapat Cara Penyimpanan ASI
diinterpretasikan bahwa Pendidikan Tidak Bena Salah Jumlah
hampir setengah reponden Menyimpa r
memiliki pengetahuan cukup n
mengenai cara penyimpanan
Σ % Σ % Σ % Σ %
ASI.
Dari hasil uji statistik Dasar 1 4 3 12 5 20 9 36
Spearman Rank dengan ɑ = Menengah 3 12 3 12 4 16 10 40
0,05 dan Pvalue = 0,007 maka Tinggi 4 16 1 4 1 4 6 24
H0 ditolak dan H1 diterima, Jumlah 8 32 7 28 1 40 25 100
artinya signifikan. Sehingga 0 %
dapat disimpulkan bahwa ada p = 0,043 ɑ= 0,05
hubungan yang memengaruhi Dengan Cara Penyimpanan ASI Di
antara pengetahuan dengan cara Puskesmas Sukorame Kota Kediri Tahun
penyimpanan ASI pada ibu bayi usia 0-6 2013.
bulan di Puskesmas Sukorame Kota Sumber : Data primer penelitian tahun
Kediri Tahun 2013. 2013
ASI eksklusif disekresi oleh kelenjar air Berdasarkan penelitian dapat
susu ibu yang berisi emulsi lemak dalam diinterpretasikan bahwa hampir setengah
larutan protein, laktosa, garam anorganik responden memiliki pendidikan SMA
yang. yang salah cara penyimpanan ASI.
Menurut Notoatmodjo (2007) Jadi dapat diketahui pendidikan dari hasil
Pengetahuan atau kognitif domain yang analisa data yang menggunakan spearman
sangat penting untuk terbentuknya rank didapatkan hasil nila Pvalue : 0,043 <
tindakan seseorang (Over Behavior). ɑ : 0,05 yang berarti H0 ditolak dan H1
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, diterima maka yang artinya ada hubungan
dan ini terjadi setelah melakukan yang memengaruhi pendidikan dengan
pengindraan terhadap suatu objek cara penyimpanan ASI. Tidak menutup
tertentu. Pengindraan terjadi melalui kemungkinan bahwa responden yang
panca indra manusia yakni penglihatan, memiliki pendidikan tinggi kemungkinan
pendengaran, penciuman, rasa dan raba akan memberikan ASI kepada bayinya
sebagian besar pengetahuan manusia agar mendapat anti body yang baik dan
diperoleh melalui mata dan telinga. tidak gampang terserang penyakit, dan
Pengetahuan dapat dilihat dari cara tidak menutup kemungkinan akan
menjawab pertanyaan tentang ASI mengerti tentang cara penyimpanan ASI
yang dijelaskan melalui Cara Penyimpanan ASI
penyuluhan atau media lain. Pekerjaan Tidak Bena Jumlah
Menurut Notoatmodjo (2007) menyimpan r Salah
pendidikan adalah Σ % Σ % Σ % Σ %
pengalaman seseorang atau
IRT 2 8 1 4 7 28 1 40
kelompok orang yang dapat
0
memahami sesuatu yang
Buruh 0 0 4 16 1 4 5 20
sebelumnya tidak mereka
Pegawai 3 12 1 4 0 0 4 16
pahami. Interaksi ini
Swasta
merupakan proses perubahan
PNS 3 12 1 4 2 8 6 24
(belajar) pada manusia dan
selanjutnya proses perubahan Jumlah 8 32 7 28 10 40 2 100
itu menghasilkan 5 %
perkembangan bagi kehidupan p = 0,038 ɑ= 0,05
seseorang. Pendidikan bertugas untuk rumah tangga dan sebagian kecil salah
mengembangkan potensi individu dalam cara penyimpanan ASI.
semaksimal mungkin dalam batas Selanjutnya dari hasil uji statistik
kemampuannya, sehingga terbentuk Spearman Rank dengan ɑ = 0,05 dan
manusia yang pandai, jujur, yang tahu Pvalue = 0,038 maka H0 ditolak dan H1
kadar kemampuannya. diterima, artinya signifikan. Sehingga
Dengan pendidikan tinggi, maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan
seseorang akan cenderung untuk yang memengaruhi antara pekerjaan
mendapatkan informasi, baik dari orang dengan cara penyimpanan ASI pada ibu
lain maupun dari media massa. Semakin bayi usia 0-6 bulan di Puskesmas
banyak informasi yang masuk semakin Sukorame Kota Kediri Tahun 2013.
banyak pula pengetahuan yang didapat Kegiatan setiap hari yang dilakukan ibu
tentang kesehatan. Pendidikan juga dapat untuk memenuhi kebutuhannya, bila kita
memengaruhi seseorang dalam ingin melihat pekerjaan mayoritas karena
mendapatkan wawasan mengenai cara kemungkinan sebagian ibu bukanlah
penyimpanan ASI baik dari pendidikan pekerja yang berpenghasilan cukup
formal maupun non formal. Pendidikan sehingga kebanyakan menganggap sosial
diperlukan untuk mendapat informasi ekonomi keluarga akan mengganggu
misalnya hal yang menunjang kesehatan dalam pemenuhan nutrisi anaknya
sehingga dapat meningkatkan kualitas (Notoadmojo, 2007). Pekerjaan dapat
hidup. pendidikan dapat memengaruhi berpengaruh kepada ibu dalam
seseorang juga perilaku seseorang akan memberikan ASI, apabila waktu bekerja
pola hidup terutama dalam memotivasi lebih banyak dari pada waktu di rumah
untuk sikap berperan serta dalam maka dapat menghambat dalam
pembangunan. Pada umumnya makin pemberian ASI kepada bayinya. Menurut
tinggi pendidikan seseorang makin mudah Wales (2009) pekerjaan dalam arti luas
menerima informasi. adalah aktifitas utama yang dilakukan
10. Hubungan Antara Pekerjaan Yang oleh manusia, dalam arti sempit istilah
Mempengaruhi Cara Penyimpanan ASI pekerjaan digunakan untuk suatu tugas /
Pada Ibu Bayi Usia 0-6 Bulan Di kerja yang menghasilkan uang bagi
Puskesmas Sukorame Kota Kediri. seseorang.
Tabel 10. Distribusi Frekuensi Tabulasi Tidak menutup kemungkinan ibu rumah
Silang Hubungan Antara Pekerjaan tangga akan mengetahui cara
Dengan Cara Penyimpanan ASI Di penyimpanan ASI dan memberikan ASI
Puskesmas Sukorame Kota Kediri Tahun kepada bayinya apabila ibu berada di
2013. rumah. Kebanyakan yang memiliki
Sumber : Data primer penelitian tahun profesi sebagai ibu rumah tangga jarang
2013 mengetahui cara penyimpanan ASI dan
Berdasarkan penelitian dapat jarang menyimpan ASI di dalam freezer
diinterpretasikan bahwa hampir setengah apabila produksi ASI tidak berlebihan,
responden memiliki pekerjaan sebagai ibu jika produksi ASI berlebihan maka
responden dapat menyimpan didalam makin tua umur orang maka proses
freezer. Akan tetapi ada beberapa ibu perkembangan mentalnya bertambah
yang bekerja tidak sempat memberikan baik, akan tetapi pada umur tertentu,
ASI kepada bayinya dikarenakan waktu bertambahnya proses perkembangan
istirahat yang cukup pendek sehingga mental ini tidak secepat ketika berumur
responden beralih ke susu formula belasan tahun.
sehingga jika bayi ditinggal kerja tidak Dari uraian ini maka dapat disimpulkan
mendapatkan ASI dikarenakan responden bahwa bertambahnya umur dapat
tidak menegrti tentang cara penyimpanan berpengaruh pada pertambahan
ASI dan tida ada tempat untuk memerah pengetahuan yang diperolehnya, akan
ASI ditempat kerja tersebut. Sebaiknya, tetapi pada umur – umur tertentu atau
pada malam hari sebelum ibu berangkat menjelang usia lanjut kemampuan
bekerja hendaknya memerah ASI dan penerimaan atau mengingat suatu
menyimpannya didalam freezer sehingga pengetahuan akan berkurang.
jika bila bekerja bayi tetap mendapat ASI. Sehingga umur tidak memengaruhi
11. Hubungan Antara Umur Yang seseorang untuk mengerti tentang cara
Mempengaruhi Cara Penyimpanan ASI penyimpanan ASI dan juga tidak
Pada Ibu Bayi Usia 0-6 Bulan Di memengaruhi responden dalam
Puskesmas Sukorame Kota Kediri memberikan ASI kepada anaknya, tidak
Tabel 11. Distribusi Frekuensi Tabulasi menutup kemungkinan semakin matang
Silang Hubungan Antara Umur Dengan usia seseorang maka semakin matang
Cara Penyimpanan ASI Di Puskesmas dalam cara pemikiran dan banyak
Sukorame Kota Kediri Tahun 2013. pengalaman yang didapat. Usia
Cara Penyimpanan ASI memengaruhi daya tangkap dan
Umur Tidak Bena Sal Jumlah pola pikir seseorang. Semakin
menyimpan r ah bertambah usia akan semakin
Σ % Σ % Σ % Σ % berkembang pula daya tangkap dan
pola pikirnya sehingga
20 tahun 0 0 1 4 1 4 2 8%
pengetahuan yang diperolehnya
21-35 tahun 7 28 4 16 8 32 19 76%
semakin membaik. Usia juga dapat
>36 tahun 1 4 2 8 1 4 4 16%
memengaruhi ibu dalam
Jumlah 8 32 7 28 10 40 25 100 memberikan ASI dan cara
% penyimpanan ASI dari pengalaman
p = 0,592 ɑ= sebelumnya.
0,05 12. Hubungan Antara Media
Sumber : Data primer penelitian tahun Informasi Yang Mempengaruhi Cara
2013 Penyimpanan ASI Pada Ibu Bayi Usia 0-6
Berdasarkan penelitian dapat Bulan Di Puskesmas Sukorame Kota
diinterpretasikan bahwa hampir seluruh Kediri
responden berumur 21-35 tahun dan Tabel 12. Distribusi Frekuensi Tabulasi
hampir setengah salah cara penyimpanan Silang Hubungan Antara Media Informasi
ASI. Selanjutnya dari hasil uji statistik Dengan Cara Penyimpanan ASI Di
Spearman Rank dengan ɑ = 0,05 dan Puskesmas Sukorame Kota Kediri Tahun
Pvalue = 0,592. Karena P > ɑ maka H0 2013.
diterima dan H1 ditolak artinya tidak
signifikan, sehingga dapat disimpulkan
tidak ada hubungan yang memengaruhi
antara umur dengan cara penyimpanan
ASI pada ibu bayi usia 0-6 bulan di
Puskesmas Sukorame Kota Kediri tahun
2013.
Semakin cukup umur, tingkat kematangan
dan kekuatan seseorang akan lebih
matang dalam berfikir dan bekerja.
Singgih (2003), mengemukakan bahwa
Cara Penyimpanan ASI tidak terbuang dan bayi tetap
Media Tidak Bena Salah Jumlah mendapat asupan nutrisi.
Informasi menyimpan r 13. Hubungan Antara Sosial
Σ % Σ % Σ % Σ % Ekonomi Yang Memengaruhi
Cara Penyimpana ASI Pada
Jarang 6 24 5 20 3 12 1 56%
Ibu Bayi Usia 0-6 Bulan Di
4
Puskesmas Sukorame Kota
Sering 2 8 2 8 7 28 1 44%
Kediri
1
Tabel 13 Distribusi
Jumlah 8 32 7 28 10 40 2 100 Frekuensi Tabulasi Silang
5 % Hubungan Antara Status Ekonomi
p = 0,049 ɑ= Dengan Cara Penyimpanan ASI Di
0,05
Sumber : Data primer Cara Penyimpanan
penelitian tahun 2013 Status ASI
Berdasarkan penelitian dapat Ekonomi Tidak Bena Salah Jumlah
diinterpretasikan bahwa menyimp r
sebagian besar responden an
benar cara penyimpanan dan Σ % Σ % Σ % Σ %
jarang mendapat informasi
>1.000.00 3 12 1 4 4 16 8 32%
mengenai cara penyimpanan
0
ASI.
500.000- 5 20 6 24 6 24 17 68%
Jadi dapat kita ketahui dari
1.000.000
hasil uji statistik Spearman
Rank dengan ɑ = 0,05 dan Jumlah 8 32 7 28 10 40 25 100%
Pvalue = 0,049 maka H0 ditolak p = 0,833 ɑ= 0,05
dan H1 diterima, artinya signifikan. Puskesmas Sukorame Kota Kediri Tahun
Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada 2013.
hubungan yang memengaruhi antara Sumber : Data primer penelitian tahun
media informasi dengan cara 2013
penyimpanan ASI pada ibu bayi usia 0-6 Berdasarkan penelitian dapat
bulan di Puskesmas Sukorame Kota diinterpretasikan bahwa sebagian besar
Kediri Tahun 2013. responen memiliki status ekonomi
Menurut Notoatmodjo (2007) sumber 500.000-1.000.000 dan sebagian kecil
informasi adalah asal dari suatu informasi benar cara penyimpanan ASI.
atau data yang diperoleh. informasi akan Jadi dapat kita ketahui dari hasil uji
memberikan pengaruh pada pengetahuan statistik Spearman Rank dengan ɑ = 0,05
seseorang. Meskipun seseorang memiliki dan Pvalue = 0,833. Karena P > ɑ maka H0
pendidikan yang rendah tetapi jika ia diterima dan H1 ditolak artinya tidak
mendapatkan informasi yang baik dari signifikan, sehingga dapat disimpulkan
berbagai media misalnya televisi, radio tidak ada hubungan yang memengaruhi
atau surat kabar, maka hal itu akan dapat antara status ekonomi dengan cara
meningkatkan pengetahuan seseorang. penyimpanan ASI pada ibu bayi usia 0-6
Jadi media informasi sangat berpengaruh bulan di Puskesmas Sukorame Kota
mengenai cara penyimpanan ASI. Kediri tahun 2013.
Informasi bisa didapat dari majalah, Pendapatan adalah uang yang diterima
televisi, internet, penyuluhan, posyandu, dan diberikan kepada subyek ekonomi
dan bidan. Perkembangan dunia berdasarkan prestasi yang disarankan
tekhnologi sangat besar jadi responden pendapatan dari pekerjaan, pendapatan
bisa mendapatkan informasi dengan dari profesi yang dilakukan sendiri atau
sangat mudah. Dan banyak bidan yang usaha atau perorangan dan pendapatan
memberikan penyuluhan mengenai cara dari kekayaan (Sumadi, 2008).
penyimpanan ASI pada saat ibu bekerja Status ekonomi tidak memiliki hubungan
maupun pada saat berada dirumah atau atau pengaruh dengn cara penyimpanan
pada ASI yang berlebihan, sehingga ASI ASI apabila penghasilan responden
1.000.000 maka dapat mempunyai freezer secara statistik ɑ = 0,185 dengan OR =
untuk menyimpan ASI, tetapi status 5,109 dan media informasi ɑ = 0,703
ekonomi kaitannya tidak erat dengan cara dengan OR = 1,460. Berarti tidak ada
penyimpanan ASI. hubungan yang memengaruhi cara
Status ekonomi seseorang juga akan penyimpanan ASI dikarenakan ada faktor
menentukan tersedianya suatu fasilitas lain yang memengaruhi sehingga hasil
yang diperlukan untuk kegiatan tertentu dari multivariate tidak ada hubungan.
sehingga status sosial ekonomi ini akan Faktor lain dapat berupa lingkungan,
memengaruhi pengetahuan seseorang. pengalaman, keterampilan, keluarga,
Sosial ekonomi berpengaruh terhadap kepribadian, motivasi.
seseorang dalam menyimpan ASI apabila Menurut Notoatmodjo (2007)
pendapatan mencukupi maka dapat Pengetahuan atau kognitif domain yang
membeli barang yang bisa digunakan sangat penting untuk terbentuknya
dalam menyimpan ASI. Tetapi semakin tindakan seseorang (Over Behavior).
tinggi status ekonomi seseorang maka Sedangkan pendidikan adalah suatu usaha
semakin sedikit untuk memberikan ASI untuk mengembangkan kepribadian dan
kepada bayinya dan menyimpan ASI, kemampuan didalam dan diluar sekolah
dikarena kan kebanyakan lebih memilih (baik formal maupun non formal),
memberikan susu formula dari pada ASI. berlangsung seumur hidup. Pendidikan
14. Analisa Faktor Yang Mempengaruhi Cara adalah sebuah proses pengubahan sikap
Penyimpanan ASI Pada Ibu Bayi Usia 0-6 dan tata laku seseorang atau kelompok
Bulan Di Puskesmas Sukorame Kota dan juga usaha mendewasakan manusia
Kediri melalui upaya pengajaran dan pelatihan.
Tabel 14 Distribusi Frekuensi Faktor Pendidikan memengaruhi proses belajar,
Yang Memengaruhi Cara Penyimpanan makin tinggi pendidikan seseorang,
ASI Pada Ibu Bayi Usia 0-6 Bulan Di makin mudah orang tersebut untuk
Puskesmas Sukorame Kota Kediri Tahun menerima informasi.
2013. Menurut Notoatmodjo (2007) sumber
Variabel B S.E Wald Df Sig Exp(B) informasi adalah asal dari suatu
Pendidikan 1 informasi atau data yang diperoleh.
6019471446.5
22.518 22452.945 .000 .999 informasi akan memberikan
51 pengaruh pada pengetahuan
Pekerjaan -22.590 22452.945 .000 1 .999 .000 seseorang. Meskipun seseorang
Pengetahuan 1.76 1 memiliki pendidikan yang rendah
1.631 1.229 .185 5.109 tetapi jika ia mendapatkan
0 informasi yang baik dari berbagai
Media .992 .146 1 .703 media misalnya televisi, radio atau
Informasi .379 1.460 surat kabar, maka hal itu akan
Sumber : Data primer penelitian tahun dapat meningkatkan pengetahuan
2013 seseorang.
Berdasarkan analisa data dalam penelitian
ini digunkan teknik analisa multivariate
model logistic. Analisa multivariate di Kesimpulan
tentukan model log-linier oleh skala
1. Pengetahuan responden tentang cara
pengukuran variabel independen dan
penyimpanan ASI di Puskesmas
dependen. Model log-linier dalam
Sukorame Kota Kediri Tahun 2013
penelitian ini terdiri dari tiga variabel
didapatkan bahwa hampir setengah
bebas X1 (Pendidikan), X2 (Pekerjaan)
responden memiliki pengetahuan cukup.
dan X3 (Pengetahuan), X4 (Media
2. Pendidikan responden di Puskesmas
Informasi) serta satu variabel terikat Y
Sukorame Kota Kediri Tahun 2014
(Cara Penyimpanan ASI).
didapatkan bahwa hampir setengah
Hasil analisa multivariate menunjukkan
memiliki pendidikan SMA.
dari dua variabel indepnden memiliki
3. Pekerjaan responden di Puskesmas
hubungan dengan cara penyimpanan ASI.
Sukorame Kota Kediri Tahun 2013
Variabel independen yaitu pengetahuan
didapatkan bahwa hampir setengah Saran
responden bekerja sebagai ibu rumah
tangga. Petugas kesehatan dapat memberikan
4. Umur responden di Puskesmas Sukorame penyuluhan yang lebih intensif pada saat ANC
Kota Kediri Tahun 2013 didapatkan mengenai produksi ASI maupun cara
bahwa hampir seluruh berumur 21-35 penyimpanan ASI khusus nya pada ibu yang
tahun. bekerja.
5. Media Informasi responden di Puskesmas
Sukorame Kota Kediri Tahun 2013 Daftar Pustaka
didapatkan bahwa sebagian besar jarang
mendapt informasi tentang cara Ariyana, Desi. 2008. Penyimpanan ASI Pada
penyimpanan ASI. Ibu Bekerja Di Asrama Polisi
6. Sosial Ekonomi responden di Puskesmas KalisariSemarang : Desi, Ariyana
Sukorame Kota Kediri Tahun 2013
didapatkan bahwa sebagian besar Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. 2012.
memiliki penghasilan 500.00-1.000.000. Pemberian ASI EksklusifKediri: Dinas
7. Cara penyimpanan ASI di Puskesmas
Kesehatan Provinsi Jawa Timur.
Sukorame Kota Kediri Tahun 2013
didapatkan bahwa hampir setengah yang IDAI, 2008. Bedah ASI. Jakarta : IDAI
salah cara penyimpanan ASI.
8. Ada hubungan yang memengaruhi antara Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
pengetahuan dengan cara penyimpanan
(2013). Pedoman Pelaksanaan
ASI pada ibu bayi usia 0-6 bulan di
Puskesmas Sukorame Kota Kediri Tahun Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini
2013. Tumbuh Kembang Anak Ditingkat
9. Ada hubungan yang memengaruhi antara Pelayanan Kesehatan Dasar. Kementrian
pendidikan dengan cara penyimpanan Kesehatan Republik Indonesia.
ASI pada ibu bayi usia 0-6 bulan di
Puskesmas Sukorame Kota Kediri Tahun Notoatmodjo, Soekidjo. Promosi Kesehatan
2013. dan Ilmu Perilaku. Jakarta. Rineka
10. Ada hubungan yang memengaruhi antara Cipta. 2007
pekerjaan dengan cara penyimpanan ASI
pada ibu bayi usia 0-6 bulan di Nugroho, Taufan. 2011. ASI dan Tumor
Puskesmas Sukorame Kota Kediri tahun Payudara. Yogyakarta : Nuha Medika
2013.
11. Tidak ada hubungan yang memengaruhi Oche, Mo, AS Umar, Ahmed. 2011.
antara umur dengan cara penyimpanan
Knowledge and practices of exclusive
ASI pada ibu bayi usia 0-6 bulan di
Puskesmas Sukorame Kota Kediri tahun breastfeeding in Kware, Nigeria. Afr
2013. Helath Sci
12. Ada hubungan yang memengaruhi antara
media informasi dengan cara Perera, Priyanta J, et al. 2012. Actual
penyimpanan ASI pada ibu bayi usia 0-6 Exclusive Breastfeeding Living in
bulan di Puskesmas Sukorame Kota Gampaha District Sri Lanka : A
Kediri Tahun 2013. Prospective Observasional Study.
13. Tidak ada hubungan yang memengaruhi License Biomed Control Ltd
antara status ekonomi dengan cara
penyimpanan ASI pada ibu bayi usia 0-6 Prasetyono, (2011). Buku Pintar ASI
bulan di Puskesmas Sukorame Kota Eksklusif. Yogjakarta; diva press.
Kediri tahun 2013.
14. Tidak ada hubungan antara variabel Riyanto, Agus. 2012 Faktor Yang
dependen dengan variabel independen,
Memengaruhi
dengan menggunakan analisa
multivariate. http://repository.usu.ac.id/bitstream/han
dle/123456789/23250/Chapter%20II.pdf
;jsessionid=57361F2C8E52560462D28 Suradi R, Hegar B, Partiwi IGAN dkk.
6131FFD8EB9?sequence=2 Indonesia Menyusui. Jakarta: Balai
Penerbit IDAI. 2010
Riskesdas. Riset Kesehatan Dasar. (2013).
Jakarta: Badan Penelitian dan UNICEF (United Nations Children’s Fund).
Pengembangan Kesehatan, Departemen (2011). Monitoring the Situation of
Kesehatan, Republik Indonesia Woman and Children : Child Nutrition :
Breastfeeding.
Roesli, U. 2007. Bayi Sehat Berkat ASI http://www.childinfo.org/breastfeeding_
Eksklusif. Jakarta : Elex Media progress.html (Diakses 03 Mei 2015).
Kompitundo
Wales, 2009.
Roesli Utami, 2008. Manfaat ASI dan http://repository.usu.ac.id/bitstream/123
menyusui. Jakarta : Balai Penerbitan 456789/37938/4/Chapter%20II. Pdf
FKUI
Widodo, Yekti. 2011. Cakupan Pemberian ASI
Setiawati, Mexitalia dan Retno Budihartini. Eksklusif : Akurasi dan Interpretasi
2003. Hubungan Tingkat Pengetahuan Data Survei dan Laporan Program. Gizi
Ientang Pemberian ASI Eksklusif Indonesia Vol 34 (2): 101-108.
dengan Praktek Menyusui. Fakultas
Kedokteran Undip.

Singgih, Yulia Singgih, 2003, Psikologi


Perkembangan Anak Dan Remaja
Jakarta: PT BPK Gunung Mulia

Anda mungkin juga menyukai