KEPERAWATAN KELUARGA
OLEH :
NILLA DITA RIANA
NIM : P13374206170003
ABSTRAK
Pendahuluan: Seribu hari pertama kehidupan seorang anak adalah masa kritis yang menentukan masa
depannya. Salah satu upaya perbaikan gizi masyarakat pada awal kehidupan adalah dengan pemberian Air Susu
Ibu (ASI) secara eksklusif selama enam (6) bulan pertama kehidupan. Teknik menyusui merupakan salah satu
faktor yang mempengaruhi produksi ASI dimana bila teknik menyusui tidak benar, dapat menyebabkan puting
lecet dan menjadikan ibu enggan menyusui dan bayi jarang menyusu yang sangat berpengaruh pada
rangsangan produksi ASI. Data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung, untuk cakupan
pemberian ASI Eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan pada tahun 2014, dinilai rendah yaitu 66,06% dari 80% target
yang telah dibuat oleh Dinas Kesahatan Kota Bandar Lampung. Daerah yang mempunyai data cakupan
pemberian ASI Eksklusif 0-6 bulan berada di wilayah kerja Puskesmas Kedaton yaitu 22,82%. Tujuan umum dari
penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara teknik menyusui dengan keberhasilan menyusui pada bayi (0-
6 bulan) di wilayah kerja Puskesmas Kedaton Bandar Lampung Tahun2015.
Metode: Penelitian ini bersifat survei analitik dengan pendekatan cross sectional study. Variabel independen
dalam penelitian ini adalah teknik menyusui dan variabel dependennya adalah keberhasilan menyusui. Penelitian
dilaksanakan pada bulan Oktober tahun 2015.
Hasil: Terdapat 56,3 % ibu telah memiliki teknik menyusui yang baik, dengan nilai skor lebih dari 14 dari total skor
22. Lebih dari separuh responden tidak memberikan ASI Eksklusif kepada bayinya (62,5%). Terdapat hubungan
yang signifikan antara teknik menyusui dengan keberhasilan menyusui dengan nilai p = 0,043 (< 0,05).
Diharapkan kepada bidan dan petugas kesehatan terkait agar dapat memberikan informasi yang benar tentang
pentingnya teknik menyusui yang benar pada ibu sejak awal kehamilan hingga masa nifas sehingga target
pemberian ASI eksklusif dapat tercapai. Baik ibu maupun suami agar ikut aktif dalam mengikuti kelas edukasi
atau forum-forum kesehatan yang diadakan oleh lembaga-lembaga kesehatan ibu dan anak (contoh : AIMI) yang
membahas mengenai ruang lingkup ASI dan menyusui sehingga para orangtua menjadi lebih bersemangat dan
memiliki tekad lebih kuat karena dukungan yang kuat darilingkungan.
90
Jurnal Kesehatan Holistik (The Journal of Holistic Healthcare), Volume 11, No.2, April 2017: 90-94
UNICEF menyimpulkan, cakupan ASI eksklusif bila teknik menyusui tidak benar, dapat
enam bulan di Indonesia masih jauh dari rata-rata menyebabkan puting lecet dan menjadikan ibu
dunia, yaitu 38%. Pemberian ASI eksklusif sudah enggan menyusui dan bayi jarang menyusu. Bila
seharusnya menjadi prioritas di Indonesia. Apalagi bayi jarang menyusu karena bayi enggan menyusu
banyaknya kasus gizi buruk yang terjadi di berbagai akan berakibat kurang baik, karena isapan bayi
daerah, terutama yang menimpa anak-anak di sangat berpengaruh pada rangsangan produksi ASI
bawah umur dua tahun. Hasil Data Survey (Roesli, 2011).
Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun Ibu menyusui mungkin akan mengalami
2012 dilaporkan bahwa di Indonesia hanya 27,1 % berbagai masalah hanya karena tidak mengetahui
bayi yang mendapat ASI ekslusif (tanpa tambahan teknik menyusui yang benar. Menyusui merupakan
makanan atau minuman lain). Berdasarkan data suatu proses alamiah, namun untuk mencapai
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 keberhasilan menyusui diperlukan pengetahuan ibu
menunjukan cakupan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) mengenai teknik menyusui yang benar. Menurut
mengalami kenaikan dari 29,3% ditahun 2010 Notoatmodjo (2007), pengetahuan merupakan
menjadi 34,5% ditahun 2013, dan persentase domain yang penting dalam terbentuknya perilaku
pemberian ASI saja dalam 24 jam terakhir dan seseorang.
tanpa riwayat diberikan makanan prelakteal pada Banyak faktor yang menyebabkan
umur 6 bulan sebesar 30,2%. pemberian ASI Eksklusif tidak dapat terlaksana
Provinsi Lampung merupakan salah satu dengan baik, salah satunya adalah kesalahan pada
provinsi yang ada di Indonesia dan memiliki teknik menyusui yang menyebabkan proses
prevalensi yang rendah terhadap cakupan ASI pengeluaran ASI dari payudara ibu tidak dapat
Eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan. Berdasarkan terlaksana dengan baik dan lancar. Sebagian besar
pencatatan dan pelaporan dari sarana kesehatan di ibu yang tidak menyusui bayinya bukan karena
Provinsi Lampung tampak bahwa cakupan gangguan fisik melainkan lebih banyak karena
pemberian ASI pada tahun 2013 bulan Februari kesalahan pada teknik menyusui. Masalah yang
adalah sebesar 55,1%, sedangkan pada bulan dialami saat menyusui antara lain puting susu yang
Agustus 2013 angka cakupan ASI adalah sebesar luka dan masalah penempelan mulut bayi ke
58,8%, dan pada tahun 2014 bulan Februari payudara. Sementara itu, banyak ibu menyusui
tercatat bahwa cakupan ASI adalah sebesar 61,2%, berhenti menyusui pada minggu kedua setelah
sedangkan pada bulan Agustus 2014 cakupan ASI melahirkan bukan karena faktor fisik dan psikologi
sebesar 63,8%, meskipun data cakupan ASI ibu melainkan karena masalah-masalah seperti
eksklusif di Provinsi Lampung meningkat, tetapi nyeri payudara saat menyusui, bayi sulit menghisap
Provinsi Lampung masih berada di bawah target karena kesalahan posisi, serta penjadwalan
nasional yang di tetapkan yaitu 80% (Dinkes pemberian ASI karena menganggap bahwa
Provinsi Lampung,2014). pemberian ASI merupakan kegiatan yang
Cakupan ASI Eksklusif di Kota Bandar menghabiskan waktu (Carlson,2008).
Lampung dari tahun ketahun menunjukkan hasil Berdasarkan penelitian yang dilakukan
yang fluktuatif. Pada tahun 2011 tercatat oleh Pertiwi (2012) di Kecamatan Jatinangor
pencapaian ASI eksklusif sebesar 65,93% dan Kabupaten Bandung, terlihat bahwa sebagian besar
ditahun berikutnya terjadi sedikit peningkatan dari ibu menyusui melakukan teknik menyusui yang
tahun 2011 yaitu 67,93%, namun di tahun 2013 kurang baik. Menurut hasil penelitian yang
cakupan ASI eksklusif Kota Bandar Lampung dilakukan oleh Amin, et.al. (2014) di rumah sakit
mengalami penurunan dari tahun 2012 yaitu bersalin Makasar diperoleh hasil bahwa ibu
64,55% dan pada tahun 2014 terjadi kenaikan yaitu menyusui yang memahami teknik menyusui dengan
66,06%. Angka ini menunjukkan kota Bandar baik akan meningkatkan keberhasilan menyusui
Lampung masih berada di bawah target nasional pada dua bulanpertama.
yang diinginkan yaitu 80%. Dinas Kesehatan Kota Berdasarkan hal tersebut di atas, maka
Bandar Lampung 2014 menyebutkan pada bulan peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang
Agustus, bayi yang mendapatkan ASI Eksklusif bagaimana Hubungan Teknik Menyusui dengan
paling rendah di kota Bandar Lampung yaitu di Keberhasilan Menyusui pada Bayi Usia (0-6 Bulan)
wilayah kerja Puskesmas Kedaton dengan di Wilayah Kerja Puskesmas Kedaton Bandar
presentase cakupan ASI Eksklusif yaitu 22,82% Lampung Tahun 2015.
(Dinkes Kota Bandar Lampung,2014).
Tujuan umum dari penelitian ini adalah
Teknik menyusui merupakan salah satu
untuk mengetahui hubungan antara teknik
faktor yang mempengaruhi produksi ASI dimana
menyusui dengan keberhasilan pemberianASI
91
Jurnal Kesehatan Holistik (The Journal of Holistic Healthcare), Volume 11, No.2, April 2017: 90-94
PEMBAHASAN
Analisis Univariat
Berdasarkan hasil analisis univariat
terhadap gambaran teknik menyusui pada bayi usia
0-6 bulan yang berkunjung untuk melakukan
imunisasi di ruang KIA Puskesmas Kedaton dapat
dilihat bahwa 56,3 % bayi memiliki teknik menyusui
yang baik. Sedangkan berdasarkan hasil analisis
univariat terhadap riwayat pemberian ASI Eksklusif
diperoleh sebanyak 20 bayi tidak ASI Eksklusif
dengan persentase sebesar 62,5%.
Menyusui adalah proses yang alami.
Namun demikian, menyusui perlu dipelajari, antara
lain belajar bagaimana cara memegang bayi agar
dapat menyusu dengan baik dan mengatur posisi
tubuh agar merasa nyaman selama proses
Analisis Bivariat dilakukan oleh Utari pada tahun 2012 di Rumah
Dari hasil penelitian yang telah Bersalin Delima Tembung Medan yang menyatakan
dilakukan, dapat diketahui bahwa bayi yang bahwa terdapat hubungan antara teknik menyusui
memiliki teknik menyusui yang kurang baik terhadap keberhasilan pemberian ASI eksklusif
memiliki persentase yang lebih besar untuk dengan nilai p sebesar 0,027. Hasil serupa juga
tidak mendapat ASI Eksklusif sebesar 85,7% dilakukan oleh Amin, et.al. (2014) di RSKDIA
dibandingkan bayi yang mendapatkan ASI Pertiwi Makasar bahwa teknik menyusui yang baik
Eksklusif (14,3%). Sedangkan bayi yang akan meningkatkan peluang keberhasilan menyusui
memiliki teknik menyusui yang baik mempunyai pada dua bulan pertama (p = 0,001). Masih
persentase sebesar 55,6 % mendapatkan ASI terdapatnya bayi yang memiliki teknik menyusui
Eksklusif. Berdasarkan hasil uji chi-square yang baik namun tidak mendapatkan ASI eksklusif
diperoleh nilai p sebesar 0,043 yang (44,4 %) dapat disebabkan oleh banyak faktor,
menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang seperti dukungan keluarga dan faktor internal dari
signifikan antara teknik menyusui dengan dalam diri ibu sendiri, misalnya masih kurang
keberhasilanmenyusui. pahamnya akan pentingnya pemberian ASI
Hasil ini sejalan dengan penelitian yang eksklusif. Selain itu, faktor ibu bekerja yang telah
selesaicutimelahirkanjugamenjadisalahsatu
93
Jurnal Kesehatan Holistik (The Journal of Holistic Healthcare), Volume 11, No.2, April 2017: 90-94
gagalnya pemberian ASI eksklusif pada bayi yang awal kehamilan hingga masa nifas sehingga
menjadi sampel penelitian ini. Kurangnya target pemberian ASI eksklusif dapat
pemahaman ibu mengenai manajemen ASI Perah tercapai.
(ASIP) selama ibu bekerja menjadi salah satu faktor 2) Baik ibu maupun suami agar ikut aktif dalam
utama ibu akhirnya memberikan susu formula pada mengikuti kelas edukasi atau forum-forum
bayinya. kesehatan yang diadakan oleh lembaga-
Teknik menyusui yang benar adalah cara lembaga kesehatan ibu dan anak (contoh :
memberikan ASI pada bayi yang terdiri dari posisi AIMI) yang membahas mengenai ruang
dan pelekatan pada payudara yang tepat. Teknik lingkup ASI dan menyusui sehingga para
menyusui merupakan salah satu faktor yang orangtua menjadi lebih bersemangat dan
berhubungan dengan pengeluaran ASI secara memiliki tekad lebih kuat karena dukungan
maksimal. Kenyamanan dalam menyusui bukan yang kuat darilingkungan.
hanya terletak pada kenyamana ibu, melainkan juga
pada kenyamanan bayi yang berdampak pada DAFTAR PUSTAKA
pengeluaran ASI yang maksimal. Kenyamanan dan
pengeluaran ASI yang maksimal ini dapat tercipta Amin, W. I Wayan Agung, Endang Sri. 2014.
apabila ibu memiliki teknik menyusui yang baik dan Pengaruh Faktor Sosial Ibu Terhadap
merupakan kunci keberhasilan dalam menyusui Keberhasilan Menyusui Pada Dua Bulan
(Evareny, et.al, 2010). Pertama. Jurnal Kedokteran Brawijaya, Vol.
Butuh komitmen yang kuat dari dalam diri ibu 28, No. 2, Agustus2014
untuk mau menyusui bayinya secara eksklusif.
Komitmen ini bisa diperkuat dengan adanya Carlson, C. 2008. Ilmu Kesehatan Masyarakat
dukungan dari keluarga, terutama suami, untuk Mahasiswa Kebidanan. Jakarta :EGC.
pengetahuan tentang pentingnya pemberian ASI
eksklusif serta ikut aktif dalam forum-forum Evareny L, Hakimi M, dan Padmawati RS. Peran
kesehatan baik di lingkungan tempat tinggal Ayah dalam Praktik Menyusui. Berita
maupun media sosial yang saat ini telah marak Kedokteran Masyarakat. 2010.
membahas mengenai pentingnya pemberian ASI
ekslusif. Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung. 2014.
Cakupan ASI Ekslusif 2014. Bandar Lampung
KETERBATASAN PENELITIAN
Penelitian ini hanya membahas variabel Khamzah, S.N. 2010. Segudang Keajaiban ASI
teknik menyusui sebagai faktor utama dalam Yang Harus Anda Ketahui. Yogyakarta :
keberhasilan menyusui. Aspek pengukuran lainnya, Flashbooks.
seperti tingkat pengetahuan ibu, sikap ibu,
dukungan suami, dukungan orangtua, dan Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian
dukungan petugas kesehatan sudah pernah diteliti Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
sebelumnya.
Pertiwi, S.H., Tetti Solehati, Restuning Widiasih.
SIMPULAN 2010. Faktor-faktor yang Mempengaruhi
1) Terdapat sebanyak 56,3 % ibu telah memiliki Proses Laktasi Ibu dengan Bayi usia 0-6 bulan
teknik menyusui yang baik, dengan nilai skor di Desa Cibeusi Kecamatan Jatinangor.
lebih dari 14 dari total skor22. Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas
2) Lebih dari separuh responden tidak Padjajaran.
memberikan ASI Eksklusif kepada bayinya
(62,5%). Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS). 2013.
3) Terdapat hubungan yang signifikan antara Jakarta : Badan Penelitian dan
teknik menyusui dengan keberhasilan Pengembangan Kesehatan, Departemen
menyusui dengan nilai p = 0,043 (<0,05). Kesehatan, RepublikIndonesia.
SARAN Roesli, U. 2011. ASI Eksklusif. Surabaya : Niaga
1) Diharapkan kepada bidan dan petugas Swadaya.
kesehatan terkait agar dapat memberikan
informasi yang benar tentang pentingnya
teknik menyusui yang benar pada ibusejak
94
TEKNOLOGI DAN KEJURUAN, VOL. 37, NO. 1, PEBRUARI 2014:65 72
Abstrak: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penyuluhan ASI Eksklu-
sif terhadap pengetahuan ibu menyusui dan sikap ibu menyusui di Kecamatan Kani-
goro Kabupaten Blitar. Data dikumpulkan melalui tes dan angket dari 104 responden.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh penyuluhan terhadap tingkat
pengetahuan dan sikap ibu menyusui dalam pemberian ASI eksklusif. Selain itu
diketahui pula perbedaan pengetahuan dan sikap ibu menyusui tentang ASI eksklusif
antara ibu yang diberi penyuluhan dengan metode buku saku, ibu yang diberi
penyuluhan dengan metode simulasi, dan ibu yang diberi penyuluhan tanpa diberi
metode apapun.
U
paya Perbaikan Gizi Keluarga tinggi yaitu golongan bayi, balita, usia
(UPGK) yang bertujuanuntukme- sekolah, remaja, ibu hamil, ibu menyusui
ningkatkan status gizimasyarakat,diprio- serta usia lanjut. UPGK pada bayi dimu-
ritaskan pada kelompok masyarakatrisiko lai sejak dalam kandungan. AirSusu Ibu
Widha Ayu Rima Merdhika adalah alumni Pendidikan Kejuruan Pascasarjana Universitas Negeri Malang;
Mardji adalah dosen Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Universitas Negeri Malang; Mazarina Devi adalah
dosen Jurusan Teknologi Industri Universitas Negeri Malang. Alamat Kampus: Jl. Semarang 5 Malang
65145. Email: wedha10@gmail.com
65
66 TEKNOLOGI DAN KEJURUAN, VOL. 37, NO. 1, PEBRUARI 2014:55 72
(ASI) diberikan sejak usia dini, terutama buang kolostrumnya (Puskesmas Keca-
pemberian ASI eksklusif yaitu pemberian matan Kanigoro Kababupaten Blitar,
hanya ASI kepada bayi sejak lahir sam- 2012).
pai berusia 6 bulan. Pencapaian 6 bulan Menurut Departemen Kesehatan RI
ASI Eksklusif bergantung pada keber- (2005) dampak dari permasalahan yang
hasilan inisiasi dalam satu jam pertama. ada saat ini adalah Kurang Energi Protein
ASI Eksklusif selama 6 bulan pertama (KEP) pada bayi. Hal ini dikarenakan
kehidupan, bersamaan dengan pemberian rendahnya pemberian ASI Eksklusif da-
makanan pendamping ASI dan menerus- pat memberikan peluang bagi pengguna-
kan ASI dari 6 bulan sampai 2 tahun, da- an susu formula bayi atau Pengganti ASI
pat mengurangi sedikitnya 20,00% kema- (PASI) maupun penggunaan Makanan
tian anak balita (Roesli, 2008). Konsep Pendamping ASI (MP-ASI) yang terlalu
tentang ASI eksklusif sekarang ini terasa dini, mempunyai resiko terjadinya diare,
semakin sulit untuk dilaksanakan oleh sehingga dapat menyebabkan terjadinya
ibu-ibu. Berdasarkan Sensus Dasar Kese- KEP pada anak balita. Pemberian ASI
hatan Indonesia, pemberian ASI eksklusif eksklusif dianjurkan untuk jangka waktu
selama 6 bulan menurun pada tahun 2003 minimal enam bulan. Sementara peran
menjadi 39,50%. Sementara pemakaian lain dari ASI yaitu soal EQ (kemampuan
susu botol meningkat menjadi 32,40%. sosialisasi) anak, kedekatan dengan ibu
Proporsi ini termasuk rendah dan men- waktu mendapat ASI dapat mempenga-
cerminkan ketidaktahuan mengenai ASI ruhi dalam perkembangan emosi anak
eksklusif bagi perkembangan bayi pada (Roesli, 2008). Berdasarkan Profil Kese-
awal pertumbuhannya (Departemen Ke- hatan Propinsi Jawa Timur Emili (2008),
sehatan RI, 2005). ASI ekslusif adalah pemberian ASI pada
Berdasarkan hasil Riset Kesehatan bayi mulai 0–6 bulan dalam rangka men-
Dasar (Riskesdas) 2010 di Indonesia pem- cukupi kebutuhan gizi yang diperlukan
berian ASI baru mencapai 15,30% dan untuk pertumbuhan dan perkembangan
pemberian susu formula meningkat tiga bayi. ASI dapat membentuk sistem keke-
kali lipat dari 10,30% menjadi 32,50%. balan tubuh atau imunitas. Sistem imun
Pemberian ASI eksklusif pada bayi usia merupakan semua mekanisme yang di-
nol hingga enam bulan di Indonesia me- gunakan tubuh untuk mempertahankan
nunjukkan penurunan dari 62,20% pada keutuhan tubuh sebagai perlindungan ter-
2007 menjadi 56,20% pada 2008. Semen- hadap bahaya yang dapat ditimbulkan
tara cakupan pemberian ASI eksklusif oleh berbagai bahan di lingkungan seki-
pada bayi sampai enam bulan turun dari tar. Di dalam ASI, sebagian besar kom-
28,60% pada 2007 menjadi 24,30%pada ponen sistem imun sudah lengkap terse-
2008 (Amanda, 2008). Di Desa Tlogo dia, sehingga sangat baik untuk pertum-
Kecamatan Kanigoro Kabupaten Blitar buhan dan perkembangan bayi.
bayi berusia 13 bulan hanya sebesar ASI mengandung zat anti infeksi,
52,00% yang mendapat ASI dan yang bersih dan bebas kontaminasi yang dise-
berusia 3–6 bulan hanya 42,00%. Selain but Immunoglobulin A (Ig.A). ASI ber-
itu, 75,60% ibu yang tidak memberikan peran untuk memperkuat sistem imun lo-
ASI eksklusif adalah ibu dengan pen- kal usus. Kondisi ini dikarenakan faktor
didikan tamat SD dan berstatus sebagai dalam kolostrum merangsang perkem-
pekerja lepas (buruh), 13,33% ibu yang bangan sistem imun lokal bayi. ASI di-
tidak memberikan ASI eksklusif masih berikan kepada bayi karena mengandung
mengemukakan ASI tidak bermanfaat ter- banyak manfaat dan kelebihan. Diantara-
hadap bayinya serta 23,02% masih mem- nya ialah menurunkan resiko terjadinya
Medhika, dkk., Pengaruh Penyuluhan ASI Eksklusif 67
juga berpengaruh terhadap sikap ibu me- pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif
nyusui dengan Fhitung= 4,053 lebih besar antara ibu yang diberi penyuluhan dengan
dari Ftabel=2,355. metode buku saku, metode simulasi, dan
tanpa diberi metode apa pun dan dapat
PEMBAHASAN dikatakan bahwa pengetahuan ibu ten-
tang ASI eksklusif antara ibu yang diberi
Pengaruh penyuluhan ASI eksklusif penyuluhan dengan metode buku saku
terhadap pengetahuan ibu menyusui se- dan metode simulasi lebih tinggi daripada
lama pemberian asi di Kecamatan Kani- ibu yang diberi penyuluhan tanpa diberi
goro dapat dijelaskan sebagai berikut. Pe- metode apapun. Dari uraian di atas ter-
nemuan penelitian menunjukkan bahwa lihat bahwa penerapan metode buku saku
terdapat peningkatan pengetahuan setelah dan simulasi sangat efektif untuk me-
diadakan penyuluhan. Hal tersebut meng- ningkatkan pengetahuan ibu tentang ASI
indikasikan bahwa penerapan metode bu- eksklusif.
ku saku dan metode simulasi dapat efek- Hasil penelitian menunjukkan ter-
tif meningkatkan pengetahuan ibu ten- dapat pengaruh penyuluhan ASI eksklu-
tang ASI eksklusif. Dikarenakan pene- sif terhadap pengetahuan ibu menyusui.
rapan metode buku saku dan simulasi, Pengetahuan ibu sesudah diberikan pe-
dapat memudahkan para ibu memahami nyuluhan mengalami peningkatan dimana
materi dan sharing informasi dengan te- pengetahuan yang sangat signifikan ter-
man sekelompok jika mengalami kesulit- dapat pada pengetahuan tentang manfaat
an. Berdasarkan data tersebut dapat dita- utama ASI eksklusif bagi bayi membukti-
rik kesimpulan bahwa pencapaian penge- kan bahwa terdapat pengaruh penyuluhan
tahuan ibu tentang ASI eksklusif kelom- kesehatan tentang ASI eksklusif terhadap
pok eksperimen 2 yakni penggunaan si- pengetahuan, di mana terdapat beda rerata
mulasi lebih optimal. Hal ini juga dise- antara sebelum dan sesudah pemberian
babkan metode simulasi dianggap lebih penyuluhan kesehatan. Selain itu
menarik dan memacu semangat ibu mem- menurutAstuti (2002), bahwa metode
pelajari materi tentang ASI eksklusif. pendidikan kesehatan dengan penyuluhan
Keefektifan penerapan metode buku (ceramah) dapat meningkatkan
saku dan simulasi terhadap pengetahuan pengetahuan setelah dilakukan post-test
ibu tentang ASI eksklusif, dapat dilihat dibandingkan dengan pengetahuan pre-
dari nilai pengetahuan ibu tentang ASI test.
eksklusif antara kelompok eksperimen 1 Pengaruh penyuluhan ASI eksklusif
dan 2. Dari hasil uji-t yang telah dilaku- terhadap sikap ibu menyusui selama mem-
kan diperoleh bahwa terdapat perbedaan berikan ASI di Kecamatan kanigoro da-
pat dijelaskan sebagai berikut. Berdasar-
Medhika, dkk., Pengaruh Penyuluhan ASI Eksklusif 71
kan hasil analisis menggunakan uji t yang layak untuk mendapatkan makanan pen-
telah dilakukan diperoleh bahwa terdapat damping ASI.
perbedaan sikap ibu menyusui antara ibu Temuan penelitian ini didukung oleh
yang diberi penyuluhan dengan metode hasil penelitian Azmi (2012), yang mem-
buku saku, ibu yang diberi penyuluhan buktikan bahwa penyuluhan tentang ASI
dengan metode simulasi, dan ibu yang Eksklusif berpengaruh terhadap sikap ibu
diberi penyuluhan tanpa diberi metode dalam memberikan ASI eksklusif di Ke-
apapun dan dapat dikatakan bahwa sikap camatan Karangawen Kabupaten Demak.
ibu menyusui yang diberi penyuluhan Selain itu, berdasarkan hasil temuan
dengan metode simulasi lebih tinggi dari- Emilia (2008), menemukan bahwa terda-
pada ibu yang diberi penyuluhan dengan pat pengaruh penyuluhan terhadap ting-
metode buku saku maupun yang tidak di- kat sikap ibu hamil dalam pemberian ASI
beri metode. Dari uraian di atas terlihat eksklusif di Mukim Laure-e Kecamatan
bahwa penerapan metode simulasi sangat Simeulue Tengah Kabupaten Simeulue
efektif untuk meningkatkan sikap ibu me- (NAD).
nyusui.
Berdasarkan hasil penelitian yang
telah dilakukan, diketahui bahwa dengan SIMPULAN DAN SARAN
adanya intervensi berupa penyuluhan ter- Berdasarkan hasil analisis data dan
nyata dapat mempengaruhi peningkatan pembahasan hasil penelitian maka dapat
sikap seseorang terhadap suatu hal. Sikap diambil simpulan sebagai berikut: (1) Ter-
ibu menyusui tentang ASI eksklusif dipe- dapat pengaruh penyuluhan terhadap
ngaruhi oleh pengetahuan ibu terhadap tingkat pengetahun ibu menyusui dalam
hal yang sama, serta ada kemungkinan pemberian ASI eksklusif di Kecamatan
juga sikap sudah ada terbentuk karena Kanigoro, Kabupaten Blitar. Selain itu,
faktor sosial budaya di lingkungan tem- diketahui pula perbedaan pengetahuan
pattinggal. ibu tentang ASI eksklusif antara ibu yang
Selain itu, berdasarkan pengamatan diberi penyuluhan dengan metode buku
yang dilakukan pada ibu-ibu menyusui saku, ibu yang diberi penyuluhan dengan
setelah adanya penyuluhan diketahui metode simulasi, dan ibu yang diberi pe-
bahwa terjadi perkembangan pengetahu- nyuluhan tanpa diberi metode apapun.
an dan sikap ibu menyusui tentang perlu- (2) Terdapat pengaruh penyuluhan ter-
nya ASI eksklusif bagi anak. Hal tersebut hadap tingkat sikap ibu menyusui dalam
dibuktikan dengan adanya kesadaran ibu pemberian ASI eksklusif di Kecamatan
menyusui yang semakin meningkat da- Kanigoro, Kabupaten Blitar. Selain itu
lam pemberian ASI eksklusif kepada diketahui pula perbedaan sikap ibu me-
anaknya. Diperoleh data bahwa usia 02 nyusui antara ibu yang diberi penyuluhan
bulan sudah mulai menggunakan ASI dengan metode buku saku, ibu yang di-
murni, untuk usia 34 bulan ada yang su- beri penyuluhan dengan metode simulasi,
dah menggunakan ASI murni setengah dan ibu yang diberi penyuluhan tanpa
hari sedangkan setengah harinya lagi di diberi metode apapun. Penerapan metode
campur formula. Hal tersebut disebabkan simulasi pada penyuluhan ASI eksklusif
sebagian ibu yang harus meninggalkan lebih efektif untuk meningkatkan sikap
anaknya karena urusan pekerjaan.Sedang- ibu menyusui.
kan untuk usia 56 bulan tetap meng- Berdasarkan hasil penelitian, maka
gunakan susu formula dan makanan pen- dapat disarankan kepada lembaga kese-
damping ASI karena usiatersebut sudah hatan untuk mengadakan sosialisasi pen-
tingnya penggunaan ASI Eksklusif dapat
72 TEKNOLOGI DAN KEJURUAN, VOL. 37, NO. 1, PEBRUARI 2014:55 72
pula diberikan kepada ibu hamil sebagai Emilia, R.C. 2008. Pengaruh
bentuk pengetahuan dini dalam upaya Penyuluhan Asi Eksklusif terhadap
mewujudkan pemberian ASI secara eks- Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil
klusif. Selain itu, kepada petugas kese- di Mukim Laure-e Kecamatan
hatan yang terkait dapat menerapkan me- Simeulue tengah Kabupaten
tode simulasi ini di tempat posyandu Simeulue (NAD) Tahun 2008.
yang lain untuk meningkatkan Skripsi. (Online), (http://usu.ac.id,
pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif diakses 20 0ktober 2013).
dan sikap ibu menyusui. Firmansyah, N. 2012. Pengaruh Karakte-
ristik (Pendidikan, Pekerjaan), Pe-
DAFTAR RUJUKAN ngetahuan dan Sikap Ibu Menyusui
terhadap Pemberian Asi Eksklusif di
Amanda, T. 2008. Indonesia dan ASI. Kabupaten Tuban. Jurnal Kesehatan,
Abstrak Skripsi. Jakarta: Available. 1(1): 68.
(online), (http://aimi-asi.org.htm, di- Puskesmas Kecamatan Kanigoro Kabu-
akses 19 Pebruari 2013). paten Blitar. 2012. Data Pemberian
Astuti. 2002. Efektivitas Penyuluhan ten- ASI Eksklusif. Blitar: Puskesmas Ka-
tang Tanda Bahaya Kehamilan pada nigoro.
Wanita Usia Subur di Desa Rasyida, A. 2012. Bayi yang Diberi ASI
Tambak- rejo Semarang. Terhindar dari Ancaman Lusinan
Azmi, S. 2012. Pengaruh Penyuluhan Penyakit Ini. (Online),
tentang ASI Eksklusif terhadap Si- (http://www.tribunnews.com/2012/12
kap Ibu dalam memberikan ASI Eks- /24/bayi- yang-diberi-asi-terhindar-
klusif di Bidan Tri Yuliastuti AM. dari-ancam- an-lusinan-penyakit-ini,
Keb Kecamatan Karangawen Ka- diakses 19
bupaten Demak. (Online), (http:// Pebruari 2013).
digilib.unimus.ac.id, diakses 20 Ok- Roesli, U. 2008. Inisiasi Menyusui Dini
tober 2013). Plus ASI Eksklusif. Jakarta: Pustaka
Departemen Kesehatan RI. 2005. Mana- Bunda.
jemen Laktasi. Jakarta: Depkes RI. Triyani, E. 2012. Tingkat Pengetahuan
Ibu Nifas tentang Gizi Ibu Menyusui
di RB Sukoasih Sukoharjo. KTI.
Surakarta: STIK Kusuma Husada.
KEMAS 11 (2) (2016) xx-xx
Marsiana Wibowo
InfoArtikel Abstrak
Sejarah Artikel:
Studiinibertujuanmelihatdukunganinformasisepertiapayangditerimaibu-ibume-
Diterima 27 Juni 2015
Disetujui28Desember2015
nyusuidalammemberikanASIEksklusifdiKecamatanGondokusumanYogyakarta.
Dipublikasikan Januari2016 Penelitianiniadalahpenelitiankualitatifdenganpendekatanfenomenologispadatahun
2015. Data dikumpulkan dengan wawancara mendalam dan focus group discussion. Sub-
Keywords: jekpenelitianiniadalahibudenganASIeksklusif,ibutidakdenganASIeksklusif,suami
Exclusive breastfeeding; dariibumenyusui,danpetugaskesehatan.Pemeriksaankeabsahanpenelitianmeng-
Informational gunakantriangulasimetodedansumber.Analisisnyadenganthematiccontentanalysis.
support; Phenomenological. Hasilpenelitianmenunjukkanbahwadukunganinformasisangatpentingbagiibuhamil
danmenyusuidalammemberikanASIeksklusif.Ibu-ibumenyusuimendapatkannya
DOI dari berbagai pihak, yaitu dari orang-orang yang berpengaruh (signifcant others), tenaga
http://dx.doi.org/10.15294/ kesehatan, pelayanan kesehatan dan UKBM, serta kemudahan dan kelengkapan akses
kemas.v11i1.3521
informasiASIeksklusif.Informasidarisignificantothersberperanlebihpenting,ka-
renakuatnyaikatanemosionalmenjadikaninformasilebihdapatditerima.Maka,sangat
penting untuk membina lingkungan positif disekitar ibu menyusui agar informasi yang
diterimamampumendorongterwujudnyaASIekslusif.
INFORMATIONSUPPORTFORNURSINGMOTHERTOPROVIDEEXCLUSIVE
BREASTFEEDINGINGONDOKUSUMANSUBDISTRIC,YOGYAKARTA
Abstract
Thepurposeofthisstudywastodeterminewhatkindofinformationalsupporttobreastfeed
exclusivelywhichisreceivedbynursingmothersintheGondokusumanSubdistrict.This
study is qualitative with a phenomenological approach in 2015. In depth interviewsand
FGDareusedfordatacollectiontechniques.Depthinterviewswereconductedtomothers
whoexclusivelybreastfed,motherswhodidn’texclusivelybreastfeed,thehusbandofnursing
mothers,andhealthcareworkers.Thematiccontentanalysisisusedfordataanalysis.These
results indicate that informational support is very important for pregnant and nursing
motherstobeabletoprovideexclusivebreastfeeding.Informationalsupportarefromhealth
workersandsignificantothers,thesupportofhealthcareandUKBM,availabilityofhealth
promotionmedia,completenessofinformation,easieraccessofinformation.Information
from significant others have more important role, because of the closer emotional
factor. Therefore,nursingmothersneedtobuildapositiveenvironment.
Pendahuluan provinsiuntukDaerahIstimewaYogyakarta.
Kesehatan merupakan investasi bagi Kota Yogyakarta mempunyai sebarantenaga
manusia, karena tanpa kesehatan, manusia kesehatan dan tempat pelayanan kesehatan
tidak dapat berproduksi. Upaya dalam yangcukupbaik.Halinisudahseharusnya
berinvestasikesehatandimulaisejakmanusiadi menjadi faktor pemudah masyarakat kota
dalam kandungan. Nutrisi yang baik bagijanin untuk mengakses informasi yang memadai
danketikaialahir.AirSusuIbu(ASI)adalah tentang kesehatan terutama ASI eksklusif.
nutrisiyangidealbagibayidanberkontribusi Upaya kesehatan ditingkat kota sebenarnya
bagi pertumbuhannya. ASI adalah makanan tidak kalah dibandingkan dengan upaya di
pertamadanpilihanterbaikbagibayipada kabupaten.Setiappuskesmasselalumelakukan
awal kehidupannya. ASI bermanfaat bagi konseling kesehatan terkait dengan kesehatan
bayi,sepertinutrisiyangbaik,meningkatkan ibu sebelum dan sesudah melahirkan.
kecerdasan, meningkatkan sistem kekebalan Koordinasi dengan posyandu dan kader
tubuh, dan signifikan mengurangi risiko kesehatan di setiap RW selalu dilakukan setiap
penularan penyakit infeksi. Manfaattersebut puskesmaspadasetiapbulan.Namun,belum
didapatdenganmemberikanASIeksklusifpada mampu mendongkrak perilaku pemberian ASI
usia6bulanpertama(Riordan,2010).WHO eksklusifpadabayiusia0-6bulan.
menegaskan dalam penelitiannya, menyusui Data menunjukkan bahwa terdapat
merupakan proses alamiah, anak-anak di kesenjangan cakupan ASI eksklusif di setiap
seluruhduniaakantumbuhdanberkembang kecamatan di Kota Yogyakarta. Cakupan
secaraoptimaljikamengkonsumsiairsusuibu, terendah adalah di wilayah Kecamatan
sertafaktornutrisidanlingkunganmempunyai Gondokusuman Yogyakarta, yaitu 23,2 % pada
pengaruh yang lebih besar daripadafaktor tahun 2011 (Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta,
genetik dalam pertumbuhan anak-anak 2012). Capaian ASI eksklusif 23,2% pada
(Riordan,2010). wilayah kerja Kecamatan Gondokusuman
Berdasarkan Keputusan Menteri jauhdaricakupankotapadatahun2011,yaitu
Kesehatan RI No. 1457/Menkes/SK/X/2003 40,24%,angka nakses informasi dan pelayanan
tentang SPM Bidang Kesehatan di Kabupaten/ kesehatandiwilayahinicukupmudah.Terdapat
Kota menyebutkan bahwa target cakupan ASI 2 puskesmas dan 1 puskemas pembantu,
eksklusif tahun 2010 adalah 80%. Namun beberapa bidan praktik, dan klinik bersalin.
hinggatahun2010,target80%tersebutbelum Dibley (2010), berdasarkan hasil penelitiannya
bisatercapai,yaknihanya61,5%secaranasional. merekomendasikansebuahupayayanglebih
Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan keras harus dilakukan oleh Indonesia untuk
PPNo.33Tahun2012tentangASIeksklusif. praktikASIeksklusif.Perluadatindakandalam
Upaya pemerintah melalui PP ini menekankan mengurangi konsumsi susu formula pada usia
sebuah kewajiban bagi ibu menyusui untuk 0-6bulanbahkanhingga2tahun.Seorangibu
memberikanASIsecaraeksklusifkepadabayi membutuhan dukungan yang memadaiagar
mereka. Upaya ini tentunya tidak lepas dari mampu memberikan ASI eksklusifselama
dukungan tenaga kesehatan serta instansi 6 bulan. Walaupun dalam prosentasi yang
pelayanan kesehatan. Selama pemberian sedikit, namun 23,2% ibu menyusui telah
ASI, pihak keluarga, pemerintah daerah,dan mampu memberikan ASI eksklusifkepada
masyarakat harus mendukung ibu secara bayi mereka. Dukungan informasi yang seperti
penuh dengan penyediaan waktu dan fasilitas apayangditerimaibu-ibumenyusuitersebut
khusus.Perluupayayanglebihkeras(Amran, hingga mampu menyelesaikan ASIeksklusif.
2013), untuk meningkatkan pengetahuan Apakah sebagian ibu-ibu yang tidak mampu
dan merubah perilaku ibu menyusui agar menyelesaikanASIeksklusiftidakmendapatkan
memberikanASIsecaraoptimal,makatenaga informasiyangmemadaitentangASIeksklusif.
kesehatan perlu meningkan perannyadalam Perumusan masalah dalam penelitian ini
memberikan informasi tentang pemberian ASI adalah:dukunganinformasisepertiapayang
eksklusif. diterima ibu-ibu menyusui di Kecamatan
Kota Yogyakarta adalah ibu kota Gondokusuman Daerah IstimewaYogyakarta
97
Marsiana Wibowo / Dukungan Informasi Bagi Ibu Menyusui Dalam Memberikan Asi Eksklusif
98
KEMAS 11 (2) (2016) xx-xx
99
Marsiana Wibowo / Dukungan Informasi Bagi Ibu Menyusui Dalam Memberikan Asi Eksklusif
100
KEMAS11(2)(2016)xx-xx
101
Marsiana Wibowo / Dukungan Informasi Bagi Ibu Menyusui Dalam Memberikan Asi Eksklusif
:Analisis Data. Jakarta: Rajawali Pers. Maycock, B. et al. 2013. Education andSupport
Fikawati, S., & Syafiq, A. 2009. Penyebab for Fathers Improves Breastfeeding Rates:
Keberhasilan dan Kegagalan Praktik ARandomizedControlledTrial.Journalof
PemberianASIEksklusif.JurnalKesehatan Human Lactation, 29(4):484–490.
Masyarakat Nasional, 4(3):120–131. Mitchell-Box,K.M.,&Braun,K.L.2013.Impact of
Giglia,R.,&Binns,C.2014.Theeffectivenessof the male-partner-focused interventions on
internet in improving breastfeeding breastfeeding initiation, exclusivity, and
outcomes: a systematic review. Journal continuation. Journal of Human Lactation,
of Human Lactation : Official Journal 29(4),473–479.
of International Lactation Consultant Paco, A.D., et al. 2010. The role of marketing in
Association, 30(2):156–60. thepromotionofbreastfeeding.Journalof
Gross, T. T. et al. 2015. WIC peer counselors’ Medical Marketing, 10:199–212
perceptions of breastfeeding in PusatPromosiKesehatanKementrianKesehatanRI.
AfricanAmerican women withlower 2012AyokePosyanduSetiapBulan.Jakarta:
incomes.JournalofHumanLactation,31(1): Kementrian KesehatanRI.
99–110. Raharjo, BB. 2014. Profil Ibu Dan Peran Bidan
Ichsan,B.,Salimo,H.&Soebijanto,H.A.A.2013. Dalam Praktik Inisiasi Menyusu Dini Dan
Keefektifan Program Kelompok Pendukung AsiEksklusif.JurnalKemas,8(1):113–120.
Ibu Dalam Mengubah Perilaku Ibu Ramadani,M.,&Hadi,E.N.(2010).Dukungan
Menyusui.JurnalKemas,8(2):113–120. Suami dalam Pemberian ASI Eksklusif di
Iellamo, A., Sobel, H., & Engelhardt, K. (2015). Wilayah Kerja Puskesmas Air Tawar Kota
Working Mothers of the World Health Padang,SumateraBarat.JurnalKesehatan
Organization Western Pacific Offices: Masyarakat Nasional, 4(6):269–274.
Lessons and Experiences to Protect, Riordan,J.&Wambach,K.2010.Breastfeedingand
Promote, and Support Breastfeeding. Journal HumanLactationFourthEdition.Sudbury:
of Human Lactation, 31(1): 36–39. Jones and BartlettPublisher.
Jang, G.-J. & Kim, S.-H., 2010. Effects of breast- Sriningsih,I.2013.FaktorDemografi,Pengetahuan
feeding education and support services on IbuTentangAirSusuIbuDanPemberianAsi
breast-feeding rates and infant’s growth. Eksklusif.JurnalKemas,8(2):113–120.
JournalofKoreanAcademyofNursing,40(2): Sudfeld,C.R.,Fawzi,W.W.&Lahariya,C.2012.Peer
277–86. supportandexclusivebreastfeedingduration
Kim, H. & Kovach, A.C. 2001. Information and in low and middle-income countries: a
SocialSupportRegardingBreastfeeding:A systematic review and meta-analysis. PloS
SurveyofMothersinSeoul,SouthKorea. one, 7(9):45143.
JournalofKoreanAcademyofNursing,31(7): Susanto,H.,Wilar,R.,&Lestari,H.2015.Faktor-
1151–1159. faktor yang mempengaruhi pemberian susu
Kronborg, H., & Kok, G. 2011. Development formula pada bayi yang dirawat di ruang
of a Postnatal Educational Program for nifasRSUP.JurnalE-Clinic,3(1):161–168.
Breastfeeding Mothers in Community Wahyuningsih, D. & Machmudah. 2013. Dukungan
Settings: Intervention Mapping as aUseful Suami Dalam Pemberian Asi Eksklusif.
Guide. Journal of Human Lactation, 27(4): JurnalKeperawatanMaternitas,1(2):93–101.
339–349. Wijaya-Erhardt,M.,Muslimatun,S.&Erhardt,J.G.
Kornides, M. & Kitsantas, P., 2013. Evaluation 2013. Effect of an educational intervention
of breastfeeding promotion, support, and relatedtohealthandnutritiononpregnant
knowledge of benefits on breastfeeding women in the villages of Central Java
outcomes. Journal of child health care: for Province, Indonesia. Health Education
professionals working with children in the Journal, 0 (0):1–12.
hospital and community, 17(3): 264–73.
103