Disusun Oleh :
FITRI UTARI
19251007P
PENDAHULUAN
Children’s (UNICEF) dalam Global Strategy for Infant and Young Child
Feeding mengatur pola pemberian makan terbaik pada bayi dari lahir sampai usia
2 tahun untuk meningkatkan kualitas kesehatan pada bayi dan anak dengan cara
memberikan air susu ibu (ASI) kepada bayi segera dalam waktu satu jam setelah
bayi lahir, memberikan ASI saja atau pemberian ASI secara eksklusif sejak lahir
sampai bayi berusia 6 (enam) bulan, memberikan makanan pendamping air susu
ibu (MPASI) sejak bayi berusia 6 (enam) bulan sampai 24 bulan serta
meneruskan pemberian ASI sampai anak berusia 24 bulan atau lebih. WHO
tahun 2012 menunjukkan hanya sekitar 38 persen bayi usia 0-6 bulan diseluruh
dunia yang diberi ASI eksklusif dimana target pemberian ASI eksklusif
tahunnya (WHO,2018).
pemberian ASI eksklusif di seluruh dunia belum mencapai target yaitu 80 persen,
ASEAN pencapaian ASI eksklusif masih jauh dari target WHO seperti Filipina
Eksklusif dan setiap ibu dapat memberikan ASI. Ini sesuai dengan tujuan
Sustainable Depeloment Goals (SDGs) ke tiga target kedua yaitu pada tahun
2030, mengakhiri kematian bayi dan balita dapat dicegah, dengan seluruh Negara
kelahiran hidup.
Indonesia yaitu 18 per 1000 kelahiran hidup dan angka Under Five Mortality
pada tahun 2030 dapat mengurangi angka Infant Mortality Rate (IFR) 12 per
1.000 kelahiran hidup dan angka Under Five Mortality Rate (UFMR) 25 per
1.000 kelahiran hidup. Hal tersebut dapat dicapai salah satunya dengan
2015).
bulan yang mendapat ASI eksklusif meningkat dalam 5 tahun terakhir, dari
persen. Separuh (52 persen) anak berumur dibawah 6 bulan mendapatkan ASI
Selatan merupakan provinsi urutan kedua setelah DIY (61,4 persen) yang target
ASI eksklusif tertinggi yaitu sebanyak 48,1 persen, Namun cakupan tersebut
menetapkan perpanjangan pemberian Air Susu Ibu secara eksklusif dari yang
ASI Eksklusif di Indonesia selama 6 bulan dan dilanjutkan sampai anak berusia 2
tahun atau lebih dengan pemberian makanan tambahan yang sesuai. (Nilam Sari
P, 2017).
yang mengalami peningkatan cakupan ASI eksklusif sebanyak 34,2 persen pada
tahun 2017 menjadi 48,5 persen pada tahun 2018. OKU memiliki angkatan kerja
wanita yang bekerja sebanyak 65.917 dari 97.628 Wanita Usia Subur, dimana
wanita tersebut berada di usia reproduktif (15-49 tahun) (BPS OKU 2018).
dan minuman pendamping (termasuk air jeruk, madu, air gula). Tindakan
tersebut dapat dimulai sejak bayi baru lahir sampai dengan usia 6 bulan.
setelah bayi berumur enam bulan, bayi boleh diberikan makanan pendamping
kebutuhan gizi bayi sesudah umur enam bulan. Namun, pemberian ASI bisa
tentang pemberian ASI eksklusif akan berdampak pada kepatuhan ibu dalam
pentingnya ASI membuat para ibu tidak berhasil dalam pemberian ASI
yang Berhubungan dengan Pemberian ASI Eksklusif pada Bayi Usia 0-6
ibu 90 persen dari kategori pengetahuan cukup sebagian besar juga tidak
memberikan ASI Eksklusif yaitu 21 ibu 87,5 persen dari kategori
pengetahuan baik sebagian besar memberikan ASI Eksklusif yaitu 30 ibu 57,7
Dukungan kepada ibu menjadi satu faktor penting yang juga mempengaruhi
ibu dalam memberikan ASI eksklusif kepada bayinya. Seorang ibu yang mempunyai
pikiran positif tentu saja akan senang melihat bayinya, sehingga muncul rasa kasih
sayang, terlebih bila sudah mencium dan menimang si buah hati. Semua itu terjadi
bila ibu dalam keadaan tenang. Keadaan tenang ini didapat oleh ibu jika adanya
bayinya. Karena itu, ibu memerlukan dukungan yang kuat agar dapat memberikan
pemberian ASI eksklusif adalah untuk meningkatkan peran dan dukungan keluarga,
menyusui, sebab dukungan suami akan menimbulkan rasa nyaman pada ibu sehingga
akan mempengaruhi produksi ASI serta meningkatkan semangat dan rasa nyaman
pemberian ASI eksklusif sebanyak 4 responden 9,1 persen dan yang tidak
Januari-Mei 2021 ada kenaikan sebanyak 140 bayi 70,87 persen yang diberi
ASI Eksklusif. Adapun informasi yang diperoleh dari 5 orang ibu yang tidak
karena ASI kurang (anak pertama ada yang ASI eksklusif namun ASI setelah
anak kedua ibu merasa ASI kurang sehingga memberi makanan tambahan),
Ibu yang bekerja mengatakan tidak sempat memberi ASI pada bayi.
memberikan madu, air putih, bubur dan pisang. ASI tidak keluar setelah 30
keluarga.
adalah hanya memberikan ASI dan hanya ASI kepada bayi. Dari umur 0-6
bulan bayi tidak diberikan tambahan apapun, tanpa makanan dan minuman
waktu, biaya dan kemampuan, maka peneliti hanya menelititiga variabel saja
Tahun 2021?
1.4.2 Secara parsial
2021?
2021.
1.5.2 Tujuan Khusus
2021.
tentang pemberian ASI Eksklusif dalam waktu yang lebih lama dan
TINJAUAN PUSTAKA
Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan yang ideal untuk bayi
terutama pada bulan-bulan pertama. ASI mengandung semua zat gizi untuk
tidak memberatkan fungsi traktus digestifus dan ginjal yang belum berfungsi
baik pada bayi yang baru lahir, serta menghasilkan pertumbuhan fisik yang
(WHO, 2018).
ASI terdiri dari air, alfa-laktoalbumin, laktosa, kasein, asam amino, antibodi
terhadap kuman, virus dan jamur. Demikian juga ASI mengandung growth
yang terkandung dalam air susu ibu adalah Imunoglobulin A (lg A), bersama
1. Kolostrum
infeksi pada bayi. Meskipun kolostrum yang keluar sedikit menurut ukuran
kapasitas lambung bayi yang berusia 1-2 hari. Volume kolostrum antara
Merupakan ASI peralihan dari kolostrum menjadi ASI matur. Terjadi pada
hari ke 4-10, berisi karbohidrat, lemak dan volume ASI meningkat. Selama
dua minggu volume air susu bertambah banyak dan berubah warna serta
ASI matur disekresi pada hari kesepuluh dan seterusnya. ASI matur
ASI mengandung sebagian besar air sebanyak 87,5%, oleh karena itu bayi
yang mendapat cukup ASI tidak perlu mendapat tambahan air walaupun
berada ditempat suhu udara panas. Selain itu, berbagai komponen yang
1. Protein
Protein adalah bahan baku untuk tumbuh, kualitas protein sangat penting
bayi paling cepat. ASI mengandung total protein lebih rendah tapi lebih
2. Lemak
sedang tumbuh. ASI yang pertama kali keluar disebut susu mula
3. Karbohidrat
4. Mineral
5. Vitamin
(Haryono, 2014).
adalah :
2. Meneteki bayi sering, siang dan malam, setiap waktu sampai bayi tidak
mau menetek.
payudara lainnya.
5. Jika bayi telah tidur selama 3 jam, bangunkan dan langsung susui.
6. Cara menyusui yang benar sangat penting sekali dalam upaya
memperpanjang ASI.
berpengaruh.
b. Daun pucuk katuk, jagung, kacang-kacangan dan sayur asin membuat air
c. Faktor jiwa pun penting, ibu yang hidup tenang lebih banyak
(Haryono, 2014).
tertidur.
4. Kulit bayi merona sehat dan pipinya kencang saat ibu mencubitnya.
7. Setelah berumur beberapa hari, bayi akan buang air besar (BAB)
setidaknya dua kali sehari dengan tinja yang berwarna kun ing atau gelap
(Badriah, 2017).
1. Tanda terpercaya
a. Kenaikan berat yang kurang : kurang dari 500 gram sebulan atau
2. Tanda-tanda kemungkinan
d. Menyusu lama
(Haryono, 2014).
2.2 Kosep Dasar Pemberian ASI Eksklusif
ASI Eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja, tanpa tambahan
cairan lain, seperti susus formula, jeruk, madu, air teh, air putih dan tanpa
2015).
(Maryunani, 2016).
b. Kalori dari ASI memenuhi kebutuhan bayi sampai usia enam bulan.
2019).
berhenti.
b. Menjarangkan kehamilan menyusui merupakan cara kontrasepsi yang
aman, murah, dan cukup berhasil. Selama ibu memberi ASI Eksklusif
dan belum haid, 98% tidak akan hamil pada 6 bulan pertama setelah
melahirkan dan 96% tidak akan hamil sampai bayi berusia 12 bulan.
bengkak.
tersedia kapan dan dimana saja. ASI selalu bersih, sehat dan tersedia
i. Aspek psikologis
bermanfaat untuk bayi, tetapi juga untuk ibu. Ibu akan merasa bangga
(Rohan, 2017).
sakit.
d. Memberikan ASI pada bayi berarti hemat tenaga bagi keluarga sebab
e. Lebih praktis saat akan bepergian, tidak perlu membawa botol, susu, air
2017).
protektif dan nutrient yang sesuai dalam ASI menjamin status gizi bayi
formula.
(Rohan, 2017).
Pemberian ASI Eksklusif telah masuk de dalam PP. No. 33 Tahun 2012 yang
Setiap ibu yang melahirkan harus memberikan ASI Eksklusif kepada bayi
yang dilahirkannya.
Pasal 9
Wajib melakukan inisiasi menyusu dini terhadap bayi yang baru lahir
(2) Anisiasi menyusu dini sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
dengan cara meletakkan bayi secara tengkurap di dada atau perut ibu
Peraturan pemerintah (PP) No. 33 Tahun 2012 tentang pemberian Air Susu
Ibu (ASI) Eksklusif telah diterbitkan sejak 1 Maret 2012. Tujuan PP tersebut
adalah untuk :
(Rohan, 2017).
2.3 Faktor – faktor yang mempengaruhi pemberian ASI Eksklusif
ASI Eksklusif dibedakan menjadi tiga, yaitu : faktor pemudah, faktor pendukung
a. Pendidikan
yang berpendidikan tinggi akan lebih mudah menerima suatu ide baru
(Lestari, 2015).
usia 0 – 6 bulan.
b. Pengetahuan
objek yang telah dipelajari melalui panca indera pada suatu bidang tertentu
enam tingkatan :
a) Tahu (know)
b) Memahami (comprehension)
c) Aplikasi (application)
d) Analisis (analysis)
tapi dalam suatu struktur tersebut dan masih ada kaitannya satu sama
lain.
e) Sintesis (synthesis)
Kemampuan meletakan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam
suatu bentuk keseluruhan yang baru atau menyusun formulasi baru dari
f) Evaluasi (evalution)
(Lestari, 2015).
benar ≥ 75%) dan ibu yang berpengetahuan kurang (bila responden dapat
c. Nilai-nilai/adat budaya
karakteristik tertentu yang dapat satu dan yang lainnya (Manurung, 2013).
Eksklusif karena sudah menjadi budaya dalam keluarganya, salah satu adat
dimana bayi diberi sesuap bubur dengan alasan untuk melatih alat
pencernaan bayi. Padahal itu tidak benar, namun tetap dilakukan oleh
(Haryono, 2014).
a. Pendapatan keluarga
Sumsel, mulai 1 januari 2016 upah minimum (UMK) kota palembang Kota
b. Ketersediaan waktu/pekerjaan
Bagi ibu yang bekerja, upaya pemberian ASI Eksklusif sering kali
(Prasetyono, 2009).
bukan alasan untuk tidak memberikan ASI secara Eksklusif bagi ibu-ibu
menyatakan bahwa, bekerja bukanlah salah satu alasan untuk ibu tidak
a) Mempersiapkan payudara
Eksklusif
bekerja (PNS, pegawai swasta, buruh) dan ibu tidak bekerja (jika ibu rumah
tangga).
ibu yang tidak bekerja tetapi tidak memberikan ASI Eksklusif pada bayinya.
c. Kesehatan ibu
a. Dukungan keluarga/suami
sosial sering dikenal dengan istilah lain yaitu dukungan emosi yang berupa
simpati, yang merupakan bukti kasih sayang, perhatian, dan keinginan untuk
other, misalnya sebagai seorang istri significant other nya adalah suami,
adalah yang terbaik, akan membuat ibu lebih mudah memberikan ASI
bantuan yang dapat membuat individu yang lainnya merasa lebih tenang dan
aman. Dukungan yang didapatkan dari suami, orang tua, ataupun keluarga
Faktor Pemudah
1. Pendidikan
2. Pengetahuan
3. Nilai-nilai atau adat
budaya
Faktor Pendukung
1. Pendapatan Keluarga
Pemberian ASI Eksklusif
2. Pekerjaan/Ketersediaan
Waktu pada Bayi Usia 7-12 Bulan
3. Kesehatan Ibu
Faktor Pendorong
1. Dukungan Keluarga
2. Dukungan Suami
3. Dukungan Petugas
Kesehatan
BAB III
KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS
secara Eksklusif.
menyusui, maka akan semakin besar pula kemampuan untuk dapat bertahan
terus untuk menyusui, namun jika seorang ibu yang kurang mendapatkan
formula.
Dukungan Petugas
Kesehatan Pemberian
Dukungan Keluarga ASI Eksklusif
Pengetahuan
3.2 Hipotesis
2021
4.2.1 Waktu
2021
4.2.2 Tempat
suatu tempat sesuai dengan konteks penelitian dan yang diambil secara
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan
data sekunder. Data primer yaitu data diperoleh langsung melalui wawancara
yang diteliti. Data sekunder yaitu data yang dikumpulkan dari hasil studi
kepustakaan beberapa buku dan internet relevan serta data yang diperoleh
Keputusan hasil :
(Notoatmojo, 2017).
Makanan
pendamping
Variabel Independen
1 Dukungan Dukungan dari Wawancara Kuesioner 1. Mendukung : jika ordinal
jika menjawab
pertanyaan dengan
total
2. Tidak mendukung:
jika menjawab
pertanyaan dengan
total
3. Pengetahuan Kempampuan Wawancara Kuesioner 1. Baik : jika Ordinal
Eksklusif menjawab
pertanyaan dengan
total