Anda di halaman 1dari 8

BALITA MENDAPAT PEMANTAUAN PERTUMBUHAN

DOSEN PENGAJAR : Hj. SITI AISYAH, SST. M. Kes

DISUSUN OLEH :

1. RIZAH FAHLEVIE
2. DEWI SARTIKA
3. MELIYASARI
4. RIA PERMATASARI
5. YULIA ANGGRAINI
Kualitas seorang anak dapat dinilai dari proses
tumbuh kembang. Proses tumbuh kembang
dipengaruhi oleh faktor genetik dan faktor
lingkungan.

Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang


Kesehatan menyebutkan bahwa kesehatan anak
diselenggarakan untuk peningkatan kesehatan
anak sejak dalam kandungan, masa bayi, balita,
usia pra sekolah dan usia sekolah.
DEFINISI TUMBUH KEMBANG
Pertumbuhan adalah perubahan fisik dan
pertambahan jumlah dan ukuran sel secara kuantitatif
dimana sel-sel tersebut mensintesis protein baru yang
nantinya akan menunjukkan pertambahan seperti umur,
tinggi badan, berat badan dan pertumbuhan gigi (Anik
Maryunani, 2010).
Perkembangan (development) adalah pertambahan
kemampuan struktur dan fungsi tubuh yang lebih
kompleks. Perkembangan menyangkut adanya proses
diferensiasi sel-sel, jaringan, organ, dan sistem organ yang
berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing
dapat memenuhi fungsinya. (Soetjiningsih, 1998;
Tanuwijaya, 2003).
Pemantauan tumbuh kembang anak meliputi
pemantauan dari aspek fisik, psikologi dan sosial.
Sedini mungkin pemantauan dapat dilakukan oleh
orang tua. Selain itu pemantauan dapat dilakukan oleh
masyarakat atau sekolah atau melalui kegiatan
posyandu.

Pertumbuhan mempunyai ciri-ciri khusus, yaitu


perubahan ukuran, perubahan dalam
kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara
dan bahasa serta sosialisasi dan kemandirian
(Kementrian Kesehatan RI, 2010).
Pertumbuhan dapat diukur dengan
menggunakan pengukuran BB, TB dan Lingkar
Kepala Anak (LKA). Sedangkan pemeriksaan
perkembangan anak menggunakan Kuesioner
Pra Skrining Perkembangan (KPSP), Tes Daya
Dengar, Tes Daya Lihat, Denver Development
Screening Test (DDST), Kuesioner Mental
Emosional (KMME), Checklist for Autism in
Toddlers (CHAT) dan form Gangguan
Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH)
(Kementrian Kesehatan RI, 2010).
Deteksi dini tumbuh kembang adalah
kegiatan/pemeriksaan untuk menemukan
secara dini adanya penyimpangan tumbuh
kembang pada balita dan anak pra sekolah.
Dengan ditemukan secara dini penyimpangan /
masalah tumbuh kembang anak, maka
intervensi akan lebih mudah dilakukan. Bila
penyimpangan terlambat diketahui, maka
intervensinya akan lebih sulit dan hal ini akan
berpengaruh pada tumbuh kembang anak.
KESIMPULAN

Kualitas seorang anak dipengaruhi oleh tumbuh


kembang. Jika proses tumbuh kembang berjalan dengan
baik maka akan baik pula kualitas hidup anak tersebut.
Proses tumbuh kembang disebabkan oleh faktor genetik dan
faktor lingkungan. Faktor genetik berasal dari keturunan
orang tua sedangkan faktor lingkungan fisik, biologis, psikis
dan sosial.

SARAN
Bidan diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan
tentang stimulasi dan deteksi dini pada tumbuh kembang
anak sehingga apabila ada keluhan atau temuan
penyimpangan tumbuh kembang pada anak dapat segera
melakukan intervensi.
 
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai