Disusun untuk memenuhi tugas Praktik Keperawatan Manajemen Keperawatan yang diampu
oleh Ibu Indriati, S.Kep, Ns, M.Kep.
2021
Laporan Telaah Jurnal
A. Identitas Artikel
1. Judul Artikel :The Effectiveness Of Coaching Using Sbar (Situation, Background,
Assessment, Recommendation) Communication Tool On Nursing Shift Handovers
2. Jurnal Sumber : Belitung Nursing Jurnal ( Vol 4, Issue 2, hal 177 – 185)
3. Kategori Penelitian: Quay Eksperimen
4. Tujuan Penelitian : Untuk menganalisis keefektifan metode coaching dengan
menggunakan alat komunikasi SBAR pada serah terima shift keperawatan.
5. Ringkasan Skematik Penelitian
Latar belakang dari penelitian ini adalah SBAR sebagai alat komunikasi yang
digunakan perawat untuk memberikan informasi dalam serah terima shift
keperawatan. Komunikasi serah terima yang tidak akurat dapat berdampak buruk
pada pasien. oleh karena itu diperlukan coaching sebagai metode pengembangan
sumber daya. metode coaching.Tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisis
keefektifan metode coaching dengan menggunakan alat komunikasi SBAR pada serah
terima shift keperawatan.
Metode yang digunakan adalah rancangan kuasi eksperimen dengan desain pretest
posttest control group design. Teknik pengambilan sampel adalah consecutive
sampling dan terdapat 2 kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol. uji statistik yang digunakan adalah uji t independent, Mann-Whitney, dan
Wolcoxon. Hasil dari penelitian ini yaitu Terdapat peningkatan kemampuan coaching
perawat kepala dalam penerapan SBAR dalam serah terima keperawatan setelah 2
minggu dan 4 minggu coaching. Ada juga peningkatan yang signifikan dari
penggunaan SBAR pada serah terima shift keperawatan pada kelompok eksperimen (p
<0,05) dibandingkan dengan kelompok kontrol. Kesimpulan penelitian ini yaitu
pembinaan menggunakan alat komunikasi SBAR (situasi, latar belakang, penilaian,
rekomendasi) efektif pada serah terima shift perawat. Terdapat peningkatan yang
signifikan pada kapabilitas perawat kepala dan serah terima shift perawat setelah
diberikan intervensi coaching.
B. Penilaian Artikel
1. Kesesuaian desain penelitian dengan tujuan penelitian
a. Apakah (variable) exposure/ intervensi (bila ada) pada penelitian ini? Jelaskan!
Variabel intervensi pada penelitian ini adalah pembinaan alat komunikasi
menggunakan SBAR. Pembinaan ini diawali bimbingan konseling melalui
pengukuran dengan lembar observasi SBAR pada handover. Sebelum pelatihan
coaching dilakukan pretest untuk mengukur pengetahuan perawat. Kemudian baru
dilakukan pelatihan coaching dengan materi SBAR tentang handover selama satu
hari, setelah itu dilakukan posttest untuk mengukur pengetahuan perawat dalam
penerapan SBAR pada handover. Pembinaan oleh kepala perawat ini dilakukan
selama 2 minggu dengan kesepakatan antara peneliti dan kepala perawat kemudian
peneliti melakukan observasi coaching dengan evaluasi bersama. Kemudian
pelaksanaan coaching dilakukan secara mandiri oleh kepala perawat selama 2
minggu tanpa bantuan dan pengaruh dari peneliti.
b. Apakah (variable) outcome/ akibat (bila ada) pada penelitian ini ? Jelaskan !
Variabel outcome pada penelitian ini adalah efektivitas serah terima shift
keperawatan. Efektivitas dianalisis dengan skor pretest sebelum pelatihan coaching
dan post-test setelah pelatihan coaching.
c. Apakah hasil utama dari penelitian ini (yang sesuai dengan tujuan penelitian) ?
Jelaskan!
Terdapat peningkatan kemampuan coaching perawat dalam penerapan SBAR
pada handover shift keperawatan setelah 2 minggu dan 4 minggu coaching. Ada
juga peningkatan yang signifikan dari penggunaan SBAR pada handover shift
keperawatan pada kelompok eksperimen (p<0,05) dibandingkan dengan kelompok
kontrol.
2. Pemilihan kelompok control (bila ada) dan pengaruhnya terhadap hasil penelitian
a. Definisikan siapa kelompok control! Jelaskan!
Kelompok kontrol pada penelitian ini adalah 27 perawat di ruang rawat
inap RSUD Dr. Moewardi Surakarta dengan kriteria inklusi adalah perawat di
bangsal rawat inap, bekerja lebih dari satu tahun, pendidikan diploma III dan
sarjana keperawatan.
b. Jelaskan populasi sumber untuk kelompok control ! Jelaskan !
Populasi sumber untuk kelompok kontrol adalah 429 perawat di ruang
rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta.
c. Apakah dilakukan matching dan randomisasi (jika ada) ? Jelaskan !
Tidak, karena teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah
consecutive sampling, yaitu memilih subjek penelitian sesuai dengan kriteria
inklusi dalam kurun waktu tertentu, sehingga tidak dilakukan randomisasi dan
tidak dilakukan matching pada kedua kelompok (kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol)
d. Apakah mempertimbangkan Blindness (jika ada)? Jelaskan!
Tidak, dalam penelitian ini tidak mempertimbangkan blindness.
e. Apakah karakteristik kelompok control sebanding dengan kelompok perlakuan
(terpapar)? Jelaskan!
Karakteristik responden pada kelompok kontrol dan kelompok intervensi
sebanding, yaitu meliputi usia, lama bekerja, jenis kelamin, dan pendidikan.
3. Kualitas pengukuran dan outcome serta pengaruhnya terhadap hasil penelitian
a. Bagaimanakah reprodusibilitas (kemungkinan penelitian tersebut dapat dilakukan
ulang oleh peneliti/ lokasi/ instrumen lain) dari penelitian tersebut?
Ada kemungkinan dilakukan penelitian di tempat lain dengan waktu yang
berbeda, dikarenakan pada jurnal ini kapabilitas kepala perawat dan pergantian
serah terima shift meningkat dengan signifikan setelah diadakan pelatihan SBAR.
b. Validitas internal :
● Jelaskan peluang adanya bias! Termasuk bias apa?
Terdapat peluang bias informasi, hal ini didasari pada penilaian setiap
kepala perawat yang akan memberi penilaian terhadap keefektifan penulisan
laporan Handover menggunakan SBAR. Meskipun instrumen yang digunakan
pada penelitian ini sudah memenuhi standar penilaian format penulisan SBAR,
namun kesubyektifan penilai (enumerator) akan dapat menimbulkan hasil bias
yang akan mempengaruhi hasil dari tiap responden baik pada kelompok uji
maupun kelompok kontrol. Sehingga perlunya pengawasan terhadap penilaian
setiap responden agar lebih obyektif agar tidak menimbulkan efek bias pada
hasil penelitian tersebut.
● Jelaskan peluang adanya confounding factor!
Tidak ditemukan confounding factor pada penelitian ini, karena pada
alokasi subyek penelitian ini secara acak pada kelompok perlakuan dan
pembanding cenderung membuat kedua kelompok (pembanding vs perlakuan)
sebanding.
● Jelaskan bagaimana kesimpulan mengenai validitas internalnya (cek kriteria
inklusi / eksklusinya juga)?
Pada penelitian ini, dapat dilihat dan dinilai bahwa kriteria inklusi
sangat sesuai pada target penelitian, yakni setiap perawat yang melakukan
pelaporan Handover dengan format SBAR. Hal ini sejalan karena pada
pelaksanaannya, yang melakukan pendokumentasian dalam format tersebut
meliputi perawat di ruang rawat inap, dengan level latar belakang pendidikan
keperawatan baik Diploma III maupun Sarjana / Profesi Ners. Maka dari itu
kriteria inklusi yang disusun oleh peneliti sangap sesuai bahkan diberi
tambahan, seperti perawat dengan minimal lama kerja 1 tahun, dengan
harapan agar mendapat kualitas subyek penelitian yang memang telah
memahami dan selalu mempraktikan pelaporan Handover dengan format
SBAR.
c. Validitas Eksternal (generalisasi)
● Apakah penelitian ini dapat diaplikasikan ke eligible population? Jelaskan!
Berdasarkan hasi dari penelitian ini, dapat di nilai bahwasannya
penggunaan metode SBAR dalam serah terima dapat meningkatkan
komunikasi yang sangat sesuai pada penelitian ini, yakni setiap perawat yang
melakukan pelaporan handover dengan menggunakan metode SBAR secara
tepat dan sistematis, jelas dan ringkas dapat di gunakan dalam setiap situasi
dan setiap aspek perawatan pasien.
● Apakah penelitian ini dapat diaplikasikan ke source population? Jelaskan!
Berdasarkan hasi dari penelitian ini, tidak dapat di nilai bahwasannya
penggunaan metode SBAR dalam serah terima tidak dapat meningkatkan
komunikasi yang sangat sesuai pada penelitian ini, yakni setiap perawat yang
melakukan pelaporan Handover dengan menggunakan metode SBAR kurang
nya efiesinsi di kalangan tersebut sehingga dalam pelaksaan perawatan kurang
efisien.
● Jelaskan bagaimanakah validitas eksternal dari penelitian ini? Jelaskan!
Berdasarkan hasil dari telaah jurnal didapatkan perlakuan ekstra pada
kelompok eksperimen. Perbedaan SBAR antara kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol disebabkan perlakuan yang diberikan pada kedua kelompok
tidak sama.