Anda di halaman 1dari 39

ANALISIS JURNAL

HAMBATAN MANAJEMEN DI RUANGAN VIP BEDAH


Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Keperawatan

Dosen Pembimbing :

Dewi Mustikaningsih, S.Kep.,Ners.,M.Kep

Disusun oleh :
Anis Kurniasih (302017008)
Astri Indriyani (302017016)
Ayu Yulyani (302017017)
Hesti Kartika Dewi (302017037)
Ika kartika Chandra (302017039)
Moch. Ramlan (302017046)

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


UNIVERSITAS ‘AISYIYAH BANDUNG
2020
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “analisis jurnal hambatan manajemen di
ruangan vip bedah”
Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar makalah ini dapat di
perbaiki sebagaimana mestinya.
Akhir kata saya berharap semoga makalah mengenai analisis jurnal hambatan
manajemen di ruangan vip bedah ini berguna dan dapat memberikan manfaat
maupun inpirasi terhadap pembaca.

Bandung, 23 Desember 2020

penulis
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Dokumentasi asuhan keperawatan merupakan catatan tentang


tanggapan/respon klien terhadap kegiatan-kegiatan pelaksanaan keperawatan
secara menyeluruh, sistematis dan terstruktur sebagai pertanggunggugatan
terhadap tindakan yang dilakukan perawat terhadap klien dalam
melaksanakan asuhan keperawatan dengan menggunakan pendekatan proses
keperawatan. Apabila pendokumentasian tidak dilakukan dengan lengkap
akan dapat menurunkan mutu pelayanan keperawatan karena tidak akan dapat
mengidentifikasi sejauh mana tingkat keberhasilan asuhan keperawatan yang
telah diberikan. dalam aspek legal perawat tidak mempunyai bukti tertulis
jika suatu hari nanti klien menuntut ketidakpuasan akan pelayanan
keperawatan.
Saat ini masalah yang paling menantang dalam keperawatan adalah
bagaimana untuk mendokumentasikan perawatan pasien yang berkualitas dengan
berbagai kendala yang berkenaan dengan peraturan hukum, untuk melindungi
tenaga perawat akan adanya tuntutan dari klien/pasien perlu ditetapkan dengan
jelas apa hak, kewajiban serta kewenangan perawat agar tidak terjadi kesalahan
dalam melakukan tugasnya serta memberikan suatu kepastian hukum,
perlindungan tenaga perawat.
Komunikasi efektif berbasis SBAR adalah kerangka teknik komunikasi
yang disediakan untuk berkomunikasi antar petugas kesehatan dalam
menyampaikan kondisi pasien. SBAR dapat digunakan dalam berkomunikasi
praprosedur yang akan dilakukan ke pasien, selama timbang terima, atau
setiap saat ada perubahan yang tak terduga dalam perawatan pasien.
Kerangka komunikasi efektif terkini yang digunakan di rumah sakit adalah
komunikasi SBAR, WHO mewajibkan kepada rumah sakit untuk
menggunakan suatu standar yang strategis yaitu dengan menggunakan
metode komunikasi SBAR. Komunikasi SBAR merupakan komunikasi yang
terdiri dari 4 komponen yaitu S (Situation) merupakan suatu gambaran yang
terjadipada saat itu.B (Background) merupakan suatu yang melatar belakang
situasi yang terjadi.A (Assesment) merupakan suatu pengkajian terhadap
suatu masalah. R (Recommendation) merupakan suatu tindakan dimana
meminta saran untuk tindakan yang benar yang seharusnya dilakukan untuk
masalah tersebut.
Kebutuhan pelayanan kesehatan yang meningkat dan tuntutan masyarakat
yang tinggi terhadap pelayanan kesehatan saat ini memerlukan timbal balik
positif dari perawat sebagai bagian penyedia layanan kesehatan di rumah
sakit. Dunia keperawatan diharapkan mampu mengimbangi tuntutan tersebut
dengan perubahan positif ke arah perbaikan. Perubahan nyata yang dapat
dilakukan oleh perawat salah satunya adalah membenahi sistem asuhan
keperawatan dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Pembenahan dalam sistem asuhan keperawatan harus diiringi dengan
manajemen keperawatan yang baik dan sesuai. Manajemen keperawatan
dilakukan dengan maksud untuk mempermudah asuhan keperawatan. Asuhan
keperawatan profesional yang dapat dikembangkan saat ini salah satunya
adalah Model Asuhan Keperawatan Profesional Tim (MAKP Tim)
merupakan suatu metode penugasan dimana satu orang perawat bertanggung
jawab penuh selama 1 shift terhadap asuhan keperawatan pasien mulai dari
pasien masuk sampai dengan keluar rumah sakit. Keuntungan dari MAKP tim
antara lain memungkinkan pelayanan keperawatan yang menyeluruh,
mendukung pelaksanaan proses keperawatan. Selain itu pembagian tugas
yang jelas dan memungkinkan komunikasi antartim, sehingga konflik mudah
diatasi dan memberi kepuasan kepada anggota tim. Hal ini dapat
meningkatkan kepuasan bagi pasien, perawat dan tenaga kesehatan lainnya
sehingga tercapai suatu pelayanan yang berkualitas.
B. Metode Penelusuran Bukti
Metode penelusuran jurnal ini berasal dari google scholar yang diakses pada
tanggal 23 Desember 2020. Penulis menemukan jurnal mengenai SBAR,
pendokumentasian terhadap perawat di ruangan, dan juga mengenai MAKP.

C. Rumusan Masalah
1. Validity (Validitas)
Ada beberapa hal yang harus dilihat dalam menentukan validitas
penelitian:
a. Validitas seleksi : yang menjadi subjek, kriteria inklusi dan kriteria
ekslusi.
b. Validitas informasi : peneliti harus menjelaskan prosedur pengambilan
data yang dilakukan.
c. Validitas pengontrol perancu : berbagai faktor perancu atau
confounding factor kalau tidak dikendalikan bisa mempengaruhi hasil
penelitian jadi hasil penelitiannya bias. Untuk mengontrol variabel
perancu ini bisa dilakukan dengan matching atau dengan statistik.
Peneliti harus menyampaikan apa variabel perancunya, dan gimana cara
dia mengendalikannya.
d. Validitas analisis : metode analisis yang dipakai penulis sesuai dengan
tujuan penelitiannya, bagaimana interval kepercayaannya, nilai P nya.
Validitas analisis juga berkaitan dengan bagaimana dia
menginterpretasi hasil analisisnya.
e. Validitas eksterna : jumlah sampel penelitian menentukan apakah
penelitian ini dapat di generalisasi hasil analisisnya.
2. Importantcy (Kepentingan)
Lihat apakah penelitian ini memiliki kontribusi besar terhadap
perkembangan ilmu.
3. Applicability (Penerapan)
Peneliti yang dapat diterapkan ditempat pembaca. Semakin
applicable penelitian akan semakin baik. Applicability bisa dilihat dengan
mempertimbangkan faktor ketersediaan alat dan bahan, tenaga medis,
biaya, agama, sosial dan budaya yang berlaku.
BAB II

ANALISIS JURNAL

A. HASIL TELAAH JURNAL PENDOKUMENTASIAN ASKEP


: Kurangnya kelengkapan pendokumentasian
P (Patient/Problem)
asuhan keperawatan
: Pelaksanaan supervisi di ruangan dengan
I (Intervention) membuatkan jadwal rutinitas supervisi kepala
ruangan
C (Comparisson) : Pengaruh supervisi terhadap kelengkapan
dokumentasi asuhan keperawatan
O (Outcome) : Apakah ada Pengaruh supervisi terhadap
kelengkapan dokumentasi asuhan
keperawatan. ?
VIA
Jurnal (1) V (Validity) I (Important) A (Applicability)
Judul : V1 (validitas seleksi) : Untuk peningkatan kepatuhan Hasil dari penelitian ini dapat
Pengaruh Supervisi Sampel penelitian terdiri dari 15 orang dan kelengkapan menjadi atau sebagai referensi
Terhadap perawat di ruangan interne RSUD pendokumentasian asuhan karena hasil yang di dapat
Kelengkapan Padang Pariaman yang diambil secara keperawatan. pengaruh yang signifikan
Dokumentasi Asuhan purposive sampling. Variabel bebas untuk meningkatkan
Keperawatan Di adalah Supervisi dan variabel terikat kelengkapan pada
Ruangan Non Bedah adalah kelengkapan dokumentasi asuhan pendokumentasian asuhan
keperawatan. Analisa data menggunakan keperawatan rumah sakit di
Penulis : uji Ttestdengan uji beda dua mean Indonesia.
Fitrianola Rezkiki & dependen (paired t-test).
Annisa Ilfa
V2 (validitas informasi) :
Publisher: REAL in Penelitian ini merupakan penelitian
Nursing Journal preeksperimental dengan rancangan pre-
(RNJ), Vol. 1, No. 2 post test dalam satu kelompok (One-Group
Rezkiki, F & Ilfa, A PretestPosttest design).
(2018). RNJ. 1(2) : Instrumen penelitian menggunakan lembar
67-76 observasi supervisi dan lembar observasi
kelengkapan dokumentasi asuhan
Tahun : 2018 keperawatan.

V3 (validitas pengontrolan perancu) :


- Pada penelitian ini tidak dijelaskan
kriteria inklusi dan krinteria eksklusi
nya.

V4 (validitas analisis) :
Penelitian ini bertujuan untuk melihat
pengaruh supervisi terhadap kelengkapan
dokumentasi asuhan keperawatan sebelum
dan sesudah dilakukan supervisi. Penelitian
ini dapat memberi masukan bagi rumah
sakit dan manajemen untuk program
peningkatan pelayanan keperawatan
terutama dalam meningkatkan kelengkapan
dokumentasi asuhan keperawatan.
V5 (validitas eksterna) :
- Sampel penelitian terdiri dari 15 orang
perawat di ruangan interne RSUD
Padang Pariaman yang diambil secara
purposive sampling

Jurnal (2) V (Validity) I (Important) A (Applicability)


Judul : V1 (validitas seleksi) : Untuk peningkatan kepatuhan dan Hasil penelitian menunjukkan
Sampel penelitian ini berjumlah 63 orang kelengkapan pendokumentasian lebih dari separuh (52,38%)

Head Room dengan kriteria inklusi: (1) perawat yang asuhan keperawatan. perawat pelaksana menilai
Supervision to melakukan dokumentasi pasien baru, (2) bahwa kepala ruang kurang
Completeness of Note bersedia menjadi responden dan kriteria baik dalam memberikan
Nursing Care ekslusi: (1) perawat yang sedang cuti, ( 2) umpan balik atas dokumentasi
Documentation Perawat yang sedang melaksanakan tugas asuhan keperawatan yang
telah dilakukan. Pemberian
pembelajaran, (3) Melaksanakan secara
Penulis : Muhammad umpan balik berupa reward
Andika Sasmita Saputra, intensif di ruang perawat. and punishment terhadap
Yulastri Arif dan Vetty pekerjaan yang dilakukan
Priscilla sangat penting dalam
V2 (validitas informasi) :
Penelitian ini merupakan penelitian meningkatkan kinerja
Publisher : Jurnal
kuantitatif dengan menggunakan metode keperawatan karena perawat
International Sains
korelasi melalui pendekatan cross sectional. akan sadar akan kekurangan
Inovatif dan Teknologi
Penelitian ini dilakukan di ruang perawat dan mengetahui bagaimana
Riset. Nomor ISSN:
rawat inap RS Islam Palembang. memperbaiki kekurangan
-2456-2165v
Teknik pengambilan sampel proporsional dalam mendokumentasikan
random sampling. asuhan keperawatan [42].
Tahun : 2018
Oleh karena itu, kepala ruang
V3 (validitas pengontrolan perancu) : dapat mengoptimalkan sistem
Dalam penelitian ini tidak adanya disebutkan reward and punishment dalam
variabel perancu ruangan agar perawat lebih
termotivasi dalam
V4 (validitas analisis) :
mendokumentasikan asuhan
Penelitian ini tidak terdapat nilai value
keperawatan.

V5 (validitas eksterna) :
Studi beberapa penelitian tentang
ketidakpatuhan perawat di Rumah Sakit
Islam Rawat Inap Palembang ternyata lebih
tinggi dibandingkan dengan rumah sakit
jenis lain di Indonesia. Ketidakpatuhan
dalam persyaratan pengungkapan akan
berdampak buruk bagi perawat dan pasien.

Jurnal (3) V (Validitas) I (Important) A (Aplicabillity)


Judul : V1: Penelitian ini penting untuk Hasil penelitian menunjukkan
Mentoring Kepala Jumlah sampel dalam penelitian ini untuk melihat dari 26 perawat pelaksana
Ruangan sebanyak 63 orang perawat pelaksana dan pendokumentasian asuhan yang mempersepsikan peran
Meningkatkan 63 buah dokumen asuhan keperawatan. keperawatan mentoring kepala ruangan
Kepatuhan Perawat V2: baik hanya 3,85% yang patuh
Dalam Metode yang digunakan dalam penelitian dalam pendokumentasian
Pendokumentasian kuantitatif ini adalah korelasi melalui asuhan keperawatan,
Asuhan Keperawatan. pendekatan cross sectional. Dengan teknik sedangkan dari perawat 37
proportionate random sampling. orang yang mempersepsikan
Penulis: V3 peran mentoring kurang baik
M. Andika Sasmita Dalam penelitian ini tidak disebutkan semuanya tidak ada yang
Saputra, Yulastri Arif, variabel perancu patuh dalam
Vetty Priscilla. V4 pendokumentasian asuhan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keperawatan
Publisher : hubungan peran mentoring kepala ruangan (100%). Hasil ini juga
‘Aisyiyah Medika, terhadap kepatuhan perawat dalam menunjukkan tidak ada
Volume 3, Nomor 2, melaksanakan pendokumentasian asuhan hubungan peran mentoring
Februari 2019. keperawatan di Rumah Sakit Islam kepala ruangan dengan
Palembang. kepatuhan perawat dalam
Tahun : V5 pendokumentasian asuhan
2019 Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa keperawatan.
program mentoring mampu mendongkrak
kualitas kerja perawat sehingga mampu
bekerja secara profesional (Norwood, 2010;
McSwain 2011; Jaya, 2015)
B. HASIL TELAAH JURNAL KOMUNIKASI SBAR

: Pelaksanaan Timbang Terima Pasien


P (Patient/Problem)

I (Intervention) : Metode Komunikasi SBAR

C (Comparisson) : Pengaruh metode komunikasi efektif sbar terhadap


efektifitas pelaksanaan timbang terima pasien

O (Outcome) : Apakah ada pengaruh metode komunikasi efektif


sbar terhadap efektifitas pelaksanaan timbang
terima pasien.
VIA

Jurnal V (Validity) I (important) A (Applicability)

Judul : V1 (validitas seleksi) : Penelitian ini penting untuk Metode komunikasi SBAR ini
Pengaruh Metode Komunikasi - Kriteria Insklusi (Untuk mengetahui pengaruh metode dapat diterapkan di Rumah
Efektif Sbar Terhadap Perawat pelaksana sift pagi, komunikasi sbar terhadap Sakit dalam pelaksanaan
Pelaksanaan Timbang Terima siang, malam diruang pelaksanaan timbang terima timbang terima pasien di ruang
Ahmad Dahlan Perawat pasien, selain itu metode sbar rawat inap juga sangat penting
Penulis : yang tidak sedang cuti, sangat penting dalam bagi perawat karena dapat
Miming Oxyandi1 , Novi Bersedia menjadi penyampaian data pasien antar meningkatkan mutu asuhan
Endayni responden, dan Perawat perawat sehingga pelaksanaan keperawatan yang dinilai
yang hadir saat operan sift) timbang terima dapat berdasrkan kepuasan pasien
Tahun : 2020 - Kriteria Eksklusi (Tidak terlaksana dengan baik dan terhadap pelayanan kesehatan
bersedia menjadikan meningkatkan kualitas di rumah sakit.
responden dan Perawat pelayanan di rumah sakit.
yang sedang cuti).
- Populasi yang diambil pada
peneitian ini adalah
perawat dalam komuniksi
efektif SBAR sebelum dan
setelah timbang terima di
Ruang Ahmad Dahlan
Rumah Sakit
Muhammadiyah
Palembang tahun 2020
yang telah mendapatkan
izin, yang berjumlah 30
responden.
V2 (validitas informasi) :
- Penelitian ini dilakukan
dengan metode penelitian
menggunakan pre
eksperiment dengan
rancangan One Group
Pretest-postest.
- Proses pengambilan data
dari tanggal 10 sampai
dengan 13 Januari 2020.
V3 (Validitas Pengontrolan
Perancu) :
Pada penelitian ini tidak
terdapat faktor perancu.
V4 (Validitas Analisis) :
- Dari hasil analisa univariat
diketahui bahwa pelaksanaan
timbang terima sebelum dan
setelah komunikasi efektif
SBAR didapat dari 30
responden. Timbang terima
responden sebelum dilakukan
komunikasi sbar, responden
yang tidak sesuai sebanyak
83.3 % dan responden yang
sesuai sebanyak 16.7 %.
Sedangkan pelaksanaan
timbang terima setelah
komunikasi efektif sbar yang
tidak sesuai sebanyak 13,3%
dan responden yang sesuai
86,7% dan sedangkan
komunikasi efektif SBAR
terdapat 30 responden terdiri
9 responden kurang 30% 12
responden baik 40% dan 9
responden sangat baik 30%.
- Hasil uji statistik dengan
menggunakan uji statistik
wilcoxon signed rank
mendapatkan p value = 0,000
≤ α (0,05) terlihat ada
pengaruh yang signifikan
rata-rata tentang komunikasi
efektif sbar perawat sebelum
dan setelah dilakukan
komunikasi efektif sbar ini
berarti ada pengaruh
Komunikasi Efektif SBAR
terhadap Timbang Terima
diruang Ahmad Dahlan
Rumah Sakit
Muhammadiyah Palembang.
V5 (Validitas Eksternal) :

Hasil penelitian ini sejalan


dengan penelitian I Ketut
Suardana, Dkk, (2015).
Penelitian ini menunjukkan ada
hubungan antara metode
komunikasie fektif SBAR yang
diterapkan dirawat inap
Griyatama RSUD Tabanan
dengan efektifitas pelaksanaan
timbang terima(handover) yang
menghasilkan ρ value 0,000.
Nilai koefisien korelasinya
adalah 0,902 yang artinya
terdapat pengaruh yang kuat
dan menunjukkan arah positif.
Judul : V1 (validitas seleksi) : Penelitian ini sangat penting, Metodenya SBAR sangat
Pengaruh Metode Komunikasi - Kriteria populasi yang dimana untuk mengetahui mudah dimengerti sehingga
Efektif Sbar Terhadap diambil adalah seluruh pengaruh penggunaan kerangka dapat dilaksanakan oleh setiap
Efektifitas Pelaksanaan perawat di ruang rawat SBAR pada saat timbang perawat dan petugas lainnya
Timbang Terima Pasien inap Ruang Griyatama terima pasien khususnya. (dokter, ahli gizi). Dan juga
Di Ruang Griyatama Rsud RSUD Tabanan yang dapat menurunkan angka
Tabanan telah mendapatkan kematian pasien yang
pengarahan dan sudah disebabkan oleh kesalahan
Penulis : menerapkan dalam berkomunikasi.
I Ketut Suardana, I G.A. Ari komunikasi SBAR Sehingga dapat juga
Rasdini, Ni Nyoman Hartati. dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan
meningkatkan rumah sakit.
Tahun : 2018 efektifitas pelayanan.
- Populasi berjumlah 30
orang perawat yang
terdiri dari 30 orang
perawat terdiri dari 4
(perawat primer (PP),
23 perawat associate
(PA) dengan satu (1)
orang kepala ruangan
dan satu (2) orang wakil
Kepala Ruangan.
V2 (validitas informasi) :
- Desain dalam penelitian
ini adalah quasi
eksperimen yang
menggambarkan dan
menganalisis pengaruh
metode komunikasi
efektif SBAR terhadap
efektifitas pelaksanaan
timbang terima
(handover) pada pasien
rawat inap Ruang
Griyatama RSUD
Tabanan tahun 2015.
- Pendekatan yang
digunakan dalam
penelitian ini adalah
cross-sectional
- Teknik Analisa yang
digunakan adalah
univariat, untuk
menggambarkan
karakteristik responden
dan tendensi sentral
dari proses serta hasil
timbang terima.
V3 (Validitas Pengontrolan
Perancu) :
Pada penelitian ini tidak
terdapat faktor perancu.
V4 (Validitas Analisis) :
- Efektifitas timbang
terima pagi sebelum
penerapan metode
komunikasi efektif
SBAR di Ruang
Griyatama RSUD
Tabanan sebagain besar
sesuai dengan
persentase 40,7 sampai
100%. Sedangkan pada
timbang terima siang
sebagian besar sesuai
dengan persentase 59,3
sampai 100%. Rata-rata
jumlah waktu untuk
timbang terima pagi
sebelum perlakuan
adalah 5,73 menit dan
siang 4,93 menit.
- Berdasarkan hasil
observasi pagi sebelum
diberikan perlakuan
menunjukkan bahwa
nilai observasinya
terbanyak dengan
kriteria Sangat Sesuai
adalah variabel
“menyampaikan
permasalahan dan
kondisi terakhir pasien”
(25,9 %). Kurang sesuai
dalam “mengklarifikasi
pasien saat ini”
sebanyak 27 (100%).
Sesudah perlakuan
yang “menyampaikan
permasalahan dan
kondisi terakhir pasien”
menjadi 55% dan
“mengklarifikasi pasien
saat ini” turun menjadi
11 orang (40,7%)
- Ada pengaruh yang
kuat metode
komunikasi efektif
SBAR dengan
efektifitas pelaksanaan
timbang terima
(handover) dengan nilai
r =0,832 serta nilai t =
4,847 dan p value 0,001
(< α = 0,05).
V5 (Validitas Eksternal) :
Hasil penelitian ini tidak jauh
berbeda dengan penelitian yang
dilakukan sebelumnya oleh
The Joint Commmission
Organizations tentang sentinel
events didapatkan data bahwa
kejadian total sentinel events
terjadi oleh karena masalah
komunikasi sebesar 70%.
Penelitin yang dilakukan oleh
Haig et al (2006) dalam Kesten
juga menunjukkan bahwa
komunikasi SBAR menjamin
komunikasi diantara para
pemberi pelayanan kesehatan
efektif dan menurunkan angka
kejadian sentinel events dari
89,9 per 1000 pasien perhari
menjadi 39,96 per 1000 pasien
perhari pertahun.
C. HASIL TELAAH JURNAL MAKP

P (Patient/Problem) : Kualitas Pelayanan Keperawatan

I (Intervention) : Model Keperawatan MAKP

C (Comparisson) : Pengaruh Model Keperawatan MAKP


terhadap kualitas pelayanan keperawatan

O (Outcome) : Apakah ada pengaruh Model Keperawatan


MAKP terhadap kualitas pelayanan
keperawatan?
VIA

Jurnal (1) V (Validity) I (Important) A (Applicability)


Judul : V1 (validitas seleksi) : Untuk peningkatan pengetahuan Perubahan terbentuknya tim
Penerapan Model - Penelitian ini adalah metode kualitatif perawat setelah sosialisasi Model Asuhan Keperawatan
Asuhan Keperawatan dan kuantitatif. Dilakukan penilaian MAKP di RS Arifin Nu’mang Profesional (MAKP) dan
Profesional (MAKP) dengan menggunakan skala likert. tentang MAKP khususnya pada Supervisi Keperawatan RS
operan, pre-post conference, Arifin Nu’mang Kabupaten
Penulis : V2 (validitas informasi) : ronde keperawatan dan Sidenreng Rappang, adanya
Sri Wahyuni Yunus - Instrument pada penelitian ini supervise keperawatan. SPO di serta adanya form
Kanang, Syahrul menggunakan Pengambilan data supervisi keperawatan,
Syahrul, Abdul Majid kualitatif yang pertama dilakukan terjadinya peningkatan
dengan wawancara dan pengumpulan pengetahuan perawat setelah
Publisher : Media data kuantitatif dengan penyebaran sosialisasi MAKP di RS
Karya Kesehatan: kuesioner. Arifin Nu’mang tentang
Volume 3 No 1 Mei - Analisis masalah dilakukan dengan MAKP khususnya pada
2020 menggunakan analisis fish bone dan operan, pre-post conference,
analisis SWOT. ronde keperawatan dan
Tahun : 2020 - Kegiatan yang telah disepakati kemudian supervise keperawatan.
mengalami perubahan kegiatan pada saat
implementasi yang dilaksanakan dengan
melakukan 4 kegiatan yaitu: a.
Penunjukan tim MAKP b. Pengadaan
SPO dan format MAKP c. Sosialisasi
SPO dan format MAKP, d. Role play
MAKP.

V3 (validitas pengontrolan perancu) :


- Pada penelitian ini tidak dijelaskan
kriteria inklusi dan krinteria eksklusi
nya.

V4 (validitas analisis) :
- Program pengabdian masyarakat ini
bertujuan untuk mengaplikasikan konsep
MAKP pada tatanan pelayanan
keperawatan di rumah sakit terutama
dalam upaya mengidentifikasi
permasalahan pelayanan keperawatan
dengan pendekatan Problem Solving For
Better Nursing Service (PSBNS) atau
Fish Bone Analysis dan diharapkan
mampu berperan sebagai Change Agent
dengan menerapkan suatu teori
perubahan baik perawat manajer maupun
perawat pelaksana, sehingga diharapkan
dapat memberikan kontribusi pada
kualitas layanan keperawatan.

- Untuk mengatasi masalah yang dihadapi,


dilakukan penunjukan tim MAKP,
pengadaan Standar Prosedur Operasional
(SPO) dan format MAKP, sosialisasi
SPO dan format MAKP, serta role play
MAKP. Penunjukan tim MAKP
merupakan langkah awal kerja
pelaksanaan MAKP, pengadaan SPO
dan format MAKP sebagai panduan
dalam melaksanakan MAKP diruangan,
sosialisasi SPO dan format MAKP
memberikan pengaruh terhadap
peningkatan pengetahuan perawat
khususnya operan, pre post conference,
ronde keperawatan dan supervise
keperawatan, serta role play MAKP
menjadi acuran agar perawat dapat
melaksanakan operan sesuai dengan SPO
dan melaksanakan supervise
keperawatan sesuai dengan format yang
disediakan.

V5 (validitas eksterna) :
- Dalam penelitian ini yang menjadi
sampel adalah 12 perawat manager yang
mewakili ruang perawatan.
- Hasil dari pengkajian berfokus pada
masalah pelayanan yang didapatkan.
Masalah yang didapatkan kemudian
diidentifikasi yang menjadi factor
penghambat dan pendukung dalam
melakukan proses perubahan sesuai
dengan Nursalam (2015).
Judul : V1 (Validitas Seleksi) Penelitian ini penting untuk Model Asuhan Keperawatan
Pengaruh Pelatihan - Jenis penelitian ini adalah Quasi mengetahui kualitas asuhan Profesional (MAKP) primary
dan Penerapan Model Exsperimental Study dengan desain keperawatan setelah nursing ini dapat diterapkan
Metode Asuhan pretest-posttest non equivalent control dilaksanakannya pelatihan dan oleh Rumah Sakit dalam
Keperawatan group. penerapan Model Asuhan pelaksanaan tugas
Profesional (MAKP) - Pada penelitian ini tidak menjelaskan Keperawatan Profesional keperawatan di ruang rawat
Primary Nursing kriteria inklusi dan kriteria eksklusinya. (MAKP), selain itu MAKP inap. MAKP juga sangat
Terhadap Kualitas - Populasi dalam penelitian ini yaitu sangat penting dalam penting bagi perawat karena
Asuhan Keperawatan perawat yang bekerja di instalasi rawat meningkatkan kualitas asuhan dapat meningkatkan mutu
di Rumah Sakit Kota inap dan pasien di ruang rawat inap. keperawatan sehingga pasien asuhan keperawatan yang
Medan Teknik pengambilan sampel dengan mendapatkan pelayanan yang dinilai berdasrkan kepuasan
menggunakan teknik purposive sampling berkualitas. pasien terhadap pelayanan
Penulis : dengan jumlah 68 responden. kesehatan, peningkatan
Hendry Kiswanto V2 (Validitas Informasi) : kepatuhan perawat terhadap
Mendrofa, Lammurni - Pengumpulan data kualitas asuhan standar (SOP), kualitas
Sagala keperawatan menggunakan instrumen dokumentasi asuhan
Patient’s Assessment of Quality Scale – keperawatan, serta tugas
Publisher : Acute Care Version (PAQS-ACV), pokok dan fungsi masing-
Indonesian Trust berdasarkan hasil uji Content Validity masing perawat menjadi lebih
Health Journal Index (CVI). Sebelum (pre-test) dan tertata dengan baik.
Volume 2, No.2 - sesudah (post-test) pemberian intervensi
November 2019 dilakukan pengukuran dan penilaian
ISSN : 2655-1292 kepada semua responden baik itu
kelompok intervensi (34 orang) maupun
Tahun :
kelompok kontrol (34 orang).
2019

V3 (Validitas Pengontrolan Perancu) :


- Pada penelitian ini tidak dijelaskan
kriteria inklusi dan krinteria eksklusi
nya.
V4 (Validitas Analisis) :
- Berdasarkan hasil kuesioner yang
diberikan kepada perawat di ruangan
sejumlah 34 orang, diperoleh hasil
menunjukkan bahwa nilai rata – rata
(mean) kualitas asuhan keperawatan
sebelum intevensi pada kelompok
intervensi adalah 138.6 dan kualiatas
asuhan keperawatan sebelum intervensi
pada kelompok kontrol adalah 134.7 dari
hasil tersebut dapat menunjukkan bahwa
secara statistik deskriptif dapat
disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan
yang berarti antara kualitas asuhan
keperawatan sebelum intevensi pada
kelompok intervensi dengan kualitas
asuhan keperawatan sebelum intevensi
pada kelompok kontrol.
- Hasil menunjukkan bahwa nilai rata –
rata (mean) kualitas asuhan keperawatan
sebelum intevensi pada kelompok
intervensi adalah 164.2 dan kualiatas
asuhan keperawatan sebelum intervensi
pada kelompok kontrol adalah 135.8 dari
hasil tersebut dapat menunjukkan bahwa
secara statistik deskriptif dapat
disimpulkan bahwa ada perbedaan yang
berarti antara kualitas asuhan
keperawatan sesudah intevensi pada
kelompok intervensi dengan kualitas
asuhan keperawatan sesudah intevensi
pada kelompok kontrol.

V5 (Validitas Eksternal) :
Hasil penelitian Molin et al, (2018)
menyatakan bahwa model primary nursing
juga dapat meningkatkan kepuasan pasien
dan kualitas asuhan yang diberikan, hasil
penetian Adelia (2019) juga menunjukkan
bahwa ada peningkatan kepuasan perawat
dan pasien setelah dilaksanakan penerapan
Primary Nursing.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa pengawasan
kepala ruangan terhadap kelengkapan dokumentasi asuhan keperawatan di
ruangan vip bedah dapat memudahkan pekerjaan perawat karena pekerjaan
terkoordinir dengan baik, perawat dituntut untuk teliti dalam
pendokumentasian asuhan keperawatan karena menjadi acuan dan prosedur
tetap dalam melaksanakan pertanggung jawaban keperawatan.
Dokumentasi asuhan keperawatan yang dilakukan perawat memiliki
manfaat yang besar bagi fasilitas pelayanan kesehatan, perawat, serta klien.
Jika perawat selalu melakukan pendokumentasian asuhan keperawatan,
perawat bisa mendapatkan perlindungan dari hukum, perawat juga dapat
meningkatkan pengetahuan komunikasi dan dapat memberikan jaminan mutu,
akreditas, keuangan yang terjaga di fasilitas pelayanan kesehatan.
Manfaat yang dirasakan perawat saat melaksanakan komunikasi SBAR
yaitu meningkatkan mutu timbang terima pasien dan meningkatkan mutu
keselamatan pasien, kemudian tantangan yang dihadapi perawat pada
penerapan komunikasi SBAR dalam melaksanakan handover yaitu perawat
termotivasi menambah ilmu pengetahuan dan teknologi dibidang keperawatan
dan selalu mengikuti prosedur yang diberlakukan oleh rumah sakit.
Selain itu Penerapan MAKP juga berpengaruh terhadap peningkatan
kualitas asuhan keperawatan. MAKP juga sangat penting bagi perawat karena
dapat meningkatkan mutu asuhan keperawatan yang dinilai berdasarkan
kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan, peningkatan kepatuhan
perawat terhadap standar SOP.
DAFTAR PUSTAKA

Fitrianola & Ilfa. 2018. Pengaruh Supervisi Terhadap Kelengkapan Dokumentasi


Asuhan Keperawatan Di Ruangan Non Bedah. Vol. 1, No. 2. Bukittinggi:
REAL in Nursing Journal (RNJ).

Oxyandi, M., & Endayni, N. (2020). Pengaruh Metode Komunikasi Efektif SBAR
Terhadap Pelaksanaan Timbang Terima. Jurnal ’Aisyiyah Medika, 5(1), 162–
172. https://doi.org/10.36729/jam.v5i1.322

Saputra, dkk. 2018. Head Room Supervision to Completeness of Note Nursing Care
Documentation. Vol3 Edisi10. Padang: Jurnal International Sains Inovatif dan
Teknologi Riset.
Saputra, dkk. 2019. Mentoring Kepala Ruangan Meningkatkan Kepatuhan
Perawat Dalam Pendokumentasian Asuhan Keperawatan. Volume 3,
Nomor 2. Palembang: Aisyiyah Medika

Suardana Ketut, I G.A. Ari Rasdini, N. N. H. (2013). Pengaruh Metode


Komunikasi Efektif SBAR Terhadap Efektifitas Pelaksanaan Timbang
Terima Pasien Di Ruang Griyatama Rsud Tabanan I. Journal of Chemical
Information and Modeling, 53(9).

Anda mungkin juga menyukai