Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Profesi Ners
Oleh
Nurma Hudanatstsani
P1337420920115
PENDAHULUAN
bebagai profesi yang saling berpengaruh satu sama lain. Untuk memberikan
profesional kesehatan dan antar bidang pelayanan kesehatan dan antar bidang
berkaitan dengan status pasien dan perkembangan kondisi pasien serta semua
kegiatan asuhan keperawatan yang telah dilakukan oleh perawat.
tidak penting , hal ini merupakan ancaman berat bagi perawat apabila ada
tuntutan dari pihak keluarga pasien sehingga perawat tidak memiliki bukti
fisik yang membuktikan tidak bersalah dengan perkara yang dituntut oleh
Tugurejo Semarang dalam kategori kurang (48%), sedang (35%), dan baik
Pariaman terisi lengkap (42%), dan tidak diisi lengkap (58%). Penelitian
keperawatan di RSI Ibnu Sina Padang pada tahap pengkajian (68%), diagnosis
disupervisi agar melaksanakan tugas yang sudah diberikan secara efektif dan
memfasilitasi refleksi yang lebih mendalam dari praktik yang sudah dilakukan
(Pitman, 2011).
dilakukan oleh Kepala Ruang, Perawat Primer, dan tim akan tetapi akhir-akhir
ini jarang dilakukan secara rutin. Berdasarkan observer selama 3 hari yang
masih adanya ketidak sesuaian antara keluhan klinis dengan diagnosis yang
(Abdi, 2016). Oleh karena itu, Peneliti tertarik untuk menyusun karya ilmiah
dokumentasi 51,9%.
(Arwani dan Supriyatno, 2005). Dari beberapa funsgi diatas, salah satu
yang harus dijalankan oleh kepala ruang yaitu fungsi pengawasan dan
pengendalian berupa supervisi klinis (Goziyan, 2012). Namun supervisi
1.5 Sasaran
Sasaran dalam karya tulis ini yaitu perawat dan kepala ruang yang
2013).
kurang lengkap
C (comparation) :-
belum
1.8 Tujuan
Keperawatan”.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Data yang diperoleh disajikan dengan tabel yang meliputi judul, penulis,
1. Kriteria Inklusi
maupun internasional
2. Kriteria Eksklusi
revie.
Dari pencarian menggunakan kriteria inklusi dan eksklusi penulis
Tabel 2.1
142 Artikel
Pubmd : 1
Onesearch : 9
Dihilangkan 8 artikel
96 artikel
Dihilangkan 5 artikel
5 artikel
2.2 Hasil Tinjauan (Review Result)
Tabel 2.2
keperawatan Di Ruang Rawat Inap Rsu Aisyiyah Padang dengan hasil uji
dua cara, yaitu supersvisi secara langsung dan tidak langsung (Asmawati,
petunjuk yang jelas sehingga dapat dimengerti oleh staf dan perawat
(Julianto, 2016).
Kegiatan supervisi yang baik tidak terlepas dari kemampuan
kepala ruang yang dapat dilihat dari kemampuan structure, skills, support
dengan frekuensi setidaknya satu kali dalam seminggu atau minimal satu
kepala ruang. Proses audit dilakukan pada 45 rekam medis pasien rawat
keperawatan (p = 0,000<0,005).
oleh perawat karena adanya kontrol dan pengawasan dari kepala ruang
faktor umur dari perawat itu sendiri, banyaknya dokter yang tidak
melengkapi dokumen catatan medis, dan model catatan askep yang terlalu
jumlah tenaga keperawatan yang tidak sesuai dengan jumlah pasien, bagi
kepala ruang dilakukan secara tidak langsung setiap sebulan sekali saat
kepala ruang.
(2020) kepada semua perawat yang bekerja di Ruang rawat Inap Rumah