Anda di halaman 1dari 6

HUBUNGAN BEBAN KERJA

DAN MOTIVASI DENGAN KELENGKAPAN


PENDOKEUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN

TUGAS METODOLOGI

NI KOMANG JULIARI
202201279

PROGAM STUDI NERS


UNIVERSITAS WIDYA NUSANTARA PALU
2023
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Dokumentasi asuhan keperawatan melambangkan kerangka tunggal dari aktivitas


keperawatan serta melukiskan aspek penting dari proses asuhan keperawatan sebagai bukti tanggung
gugat dan tanggung jawab hokum seorang perawat. Dokumentasi dalam keperawatan merupakan
bagian penting yang dilakukan perawat setelah memberikan tindakan keperawatan. Dokumentasi
keperawatan sebagai alat bukti yang pencatatan dan pelaporannya dimiliki oleh seorang perawat
dalam sebuah catatan keperawatan yang sangat berguna untuk kepentingan seorang klien, perawat,
maupun tenaga medis yang lainnya, saat memberikan sebuah pelayanan kesehatan sehingga harus
menggunakan dasar yang lengkap dan akurat secara tertulis sebagai tanggung jawab yang dimilki
perawat (Abdul Wahid, 2012).
Pendokumentasian merupakan sarana komunikasi antara petugas kesehatan dalam rangka
pemulihan kesehatan pasien, tanpa dokumentasi yang benar dan jelas, kegiatan pelayanan
keperawatan yang telah di laksanakan oleh seorang perawat professional tidak dapat di pertanggung
jawabkan dalam upaya peningkatan mutu pelayanan keperawatan dan perbaikan status kesehatan
pasien di rumah sakit (Nursalam, 2011).
Pendokumentasian merupakan salah satu media komunikasi antara perawat dan pihak-pihak
yang memerlukannya, tetapi tetapi pada saat sekarang sering ditemukan ketidak lengkapan
pendokuemtasian asuhan keperawatan yang disebabkan karena alasan formulir yang kurang
sederhana, belum tersosialisasi dengan baik dan benar tentang cara pengisian dirasakan nyita waktu
dan menghambat pelayanan dalam proses penulisan dokumen, pemahaman tugas dan sosialisasi serta
ketidakpuasan terhadap kompensasi pegawai yang diterima (Mastini, 2013).
Pelayanan keperawatan profesional seorang perawat tidak lepas dari motivasi yang tinggi
dalam melakukan pekerjaan sehingga kinerja meningkat yang akan berdampak terhadap mutu dan
pelayanan yang diberikan di rumah sakit. Untuk melakukan pendokumentasian keperawatan,
diperlukan kemampuan perawat mencankup pengetahuan, keterampilan, dan motivasi. Motivasi
memiliki dorongan bagi orang yang bekerja ini sangat penting bagi tinggi rendahhnya produktivitas
institusi, kalau tidak ada motivasi dari karyawan atau pegawai dalam bekerja sama bagi kepentingan
institusi maka tujuan yang telah di tetapkan tidak akan tercapai, (Novita Dewi, 2018).
Motivasi adalah faktor yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu aktivitas
tertentu, oleh karena itu motivasi seringkali diartikan sebagai faktor pendorong perilaku seseorang.
Setiap aktivitas yang dilakukan oleh seseorang pasti memiliki suatu faktor yang mendorong aktivitas
tersebut, Oleh karena itu faktor pendorong dari seseorang untuk melakukan suatu aktivitas tertentu
umumnya adalah kebutuhan serta keinginan orang tersebut. Apabila seseorang membutuhkan serta
menginginkan sesuatu, maka akan terdorong untuk melakukan aktivitas tertentu untuk memperoleh
apa yang dibutuhkannya.
Selain motivasi maka beban kerja berpengaruh terhadap kinerja, hal ini di sebabkan karena
beban kerja yaitu jumlah pekerjaan yang di tanggung / dibebankan oleh suatu unit organisasi atau
jabatan yang merupakan hasil perkalian waktu dengan jumlah kerja. Beban kerja merupakan kondisi
kerja dari uraian tugasnya yang dalam waktu tertentu mesti terselesaikan dan salah satunya adalah
melakukan pendokumentasian secara benar dan tepat sesuai dengan tindakan yangdi laksanankan.
Motivasi kerja seseorang perawat tidak dapat diamati secara langsung, tetapi dapat
dipresentasikan dari tingkah lakunya, motivasi kerja dapat di pandang sebagai perubahan energi
dalam diri seseorang yang dapat di tandai dengan munculnya feeling terhadap tujuan, termasuk
dalam pekerjaan seorang perawat yaitu melakukan asuhan keperawatan (Hamzah, 2016)
Perawat dituntut dapat mendokumentasikan asuhan keperawatan dengan benar sesuai dengan
standar. Banyaknya dokumentasi yang harus di tulis dan di lengkapi oleh seorang perawat akan
menyebabkan meningkatnya beban kerja perawat. Beban kerja yang ditanggung oleh seorang
perawat yang lebih dari kapasitas dirinya, maka tentunya akan berdampak buruk bagi produktifitas
kerja dan mutu pelayanan yang diberikan perawat. Mengingat pentingnyan pendokumentasian
sebagai bukti otentik dalam melakukan pelayanan maka kualitas harus di tingkatkan melalui tindakan
keperawatan (Novita Dewi, 2018)
Seorang perawat harus mampu melaksanakan dokumentasi asuhan keperawatan dengan
lengka, jelas, akurat, dan dapat dipahami oleh orang lain. Dokuementasi asuhan keperawatan sangat
penting karena memerlukan alat pembuktian yang sah apabila gugatan dari pihak manapun terhadap
pelaksanaan pelayanan atau asuhan profesional. Pendokumentasian merupakan suatu kegiatan
pencatatan atay merekam suatu kejadian serta aktifitas yang dilakukan dalam bentuk pemberian
pelayanan yang dianggapsangat berharga dan penting (Dalami, 2011).
Berdasarkan hasil dari studi pendahuluan yang dilakukan peneliti pada tanggal 22 Maret 2021
di RSUD Tora Belo diperoleh jumlah perawat yang bertugas diruangan Cemara dan Ruang Eboni
berjumlah 33 orang dan hasil Servei awalyang dilakukan terhadap dokumentasi tidak lengkap,
diantaranya tidak ada evaluasi keperawatan, dan hanya ditulis “ sama dengan diatas “ ataupun
pengulangan intervensi keperawatan yang sama dari hari sebelumnya, implementasi yang tidak diisi
lengkap dan lain-lain. Hasil wawancara dengan 1 orang kepala ruangan, mengatakan banyaknya
tugas perawat dan tugas degelasi,membuat pendokumentasian keperawatan sering diabaikan,
sehingga dokumentasi keperawatan sering tidak lengkap misalnya format evaluasi jarang diisi oleh
perawat yang bertugas ataupun implementasi yang hanya mencontoh dari hari-hari seebelumnya.
Servey tentang motivasi seorang perawat, mengatakan bahwa beban kerja yang berat membuat
perawat tidak melakukan pendokumentasian keperawatan. Berdasarakan latar belakang diatas maka
peneliti tertarik untuk meneliti “ Hubungan motivasi dan beban kerja perawat dengan kelengkapan
pendokumentasian asuhan keperawatan di ruang Cemara dan ruang Eboni RSUD Tora Belo”.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian yaitu adalah…..
1. Apakah ada hubungan motivasi kerja perawat dengan kelengkapan pendokumentasian
asuhan keperawatan di ruang Cemara dan ruang Eboni RSUD Tora Belo…..?
2. Apakah ada hubungan beban kerja perawat dengan kelengkapan pendokumentasian
asuhan keperawatandi ruang Cemara dan ruang Eboni RSUD Tora Belo…..?

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dalam penelitian ini adalah dianalisisnya hubungan motivasi dan beban
kerja perawat dengan kelengkapan pendokumentasian asuhan keperawatan di ruang
Cemara dan ruang Eboni RSUD Tora Belo
2. Tujuan Khusus
a. Mengalisis hubungan motivasi kerja perawat dengan kelengkapan
pendokumentasian asuhan keperawatan di ruang Cemara dan ruang Eboni
RRUD Tora Belo
b. Mengalisis hubungan beban kerja perawat dengan kelengkapan
pendokumentasian asuhan keperawatan di ruang Cemara dan ruang Eboni
RSUD Tora Belo
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Widya Nusantara Palu
Hasil penelitian ini diharapakan dapat memeperkaya khasanah ilmu
pengetahuan dan merupakan salah satu bacaan bagi peneliti berikutnya
terutama tentang hubungan motivasi dan beban kerja perawat dengan
kelengkapan pendokumentasian asuhan keperawatan.

2. Bagi Perawat
Penelitian ini kiranya dapat menambah pengetahuan perawat tentang
pentingnya memiliki motivasi kerja yang baik sehingga pekerjaan tidak
dianggap sebagai beban yang dapat mempengaruhi kelengkapam
pendokumentasian assuhan keperawatan

3. Bagi RSUD Tora Belo


Penelitian ini diharapakan dapat dijadikan sebagai bahan masukan tentang
hubungan motivasi dan beban kerja perawat dengan kelengkapan pendokumentasian
asuhan keperawatan di ruang Cemara dan ruang Eboni Tora Belo sehingga menjadi
bahan pertimbangan dalam upaya memperbaiki dan meningkatkan pelayanan kepada
pasien terutama dalam hal pendokumentasian asuhan keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Wahid (2012) Dokumentasi Proses Keperawatan. Yogyakarta: Nuha Medika.

Dalami (2011) Dokumentasi Keperawatan Dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Trans Iinfo
Media.

Hamzah (2016) Teori Motivasi dan Oengukurannya Anallisis di Bidang Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Mastini (2013) Hubungan Pengetahuan, Sikap, dan Beban Kerja Dengan Kelengkapan Pendokumentasian
Asuhan Keperawatan IRNA di RSUP Sanglah. Tesis. Denpasar: Universitas Udayana.

Novita Dewi (2018) ‘Hubungan antara Pola Makan dan Gaya Hidup dengan Tingkatan Hipertensi pada
Middle Age 45-59 Tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Dinoyo Kota Malang’, Journal Nursing
News, 3(1), pp. 550-562 cited 2022 April 22. Available at:
http://ejurnal.ung.ac.id/index.php/gojhes/article/view/10039.

Nursalam (2011) Proses dan Dokumentasi Keperawatan, Konsep dan Praktek. Jakarta: Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai