ABSTRAK
Beban kerja merupakan salah satu komponen penting dalam menghitung kebutuhan
tenaga, Beban kerja perawat adalah jumlah total waktu keperawatan yang digunakan untuk
melakukan kegiatan pokok, kegiatan penunjang dan kegiatan tambahan seorang perawat
selama waktu kerja. Tujuan penelitian ini untuk menghitung kebutuhan tenaga perawat yang
berada di Ruang Bedah Pria Rumah Sakit Umum Daerah Jayapura berdasarkan beban kerja.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional, dengan pendekatan kuantitatif,
Populasi dalam penelitian ini adalah Perawat berjumlah 18 orang, pengambilan sampel
dengan purposive sampling sehingga sampel dalam penelitian ini berjumlah 16 orang, data
diperoleh melalui observasi dan telaah dokumen, dianalisis menggunakan workload
indicator of staffing need (WISN). Rasio WISN = 1 menunjukkan jumlah staf dan beban
kerja dalam keadaan seimbang, bila Rasio WISN < 1 maka beban kerja besar dan tenaga
yang ada belum sesuai dengan beban kerja, namun bila Rasio WISN > 1, maka beban kerja
semakin kecil artinya jumlah tenaga yang ada melebihi beban kerja. Hasil penelitian
diperoleh 22 orang, tenaga yang ada saat ini 18 orang, rasio 0,8 (Rasio WISN < 1) artinya
beban kerja meningkat dan tenaga yang ada belum sesuai dengan beban kerja, sehingga
dibutuhkan penambahan tenaga 4 orang perawat.
Kata Kunci: Workload Indicators Of Staffing Need (WISN), Beban Kerja, Perawat
ABSTRACT
438
PENDAHULUAN
Rumah Sakit adalah institusi pelayanan waktu perawatan langsung, perawatan tidak
kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan langsung, dan pendidikan kesehatan agar dapat
kesehatan perorangan secara paripurna yang mengetahui beban kerja (Gillies, 1996). Seorang
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, manajer harus mampu memastikan berapa
dan gawat darurat (Undang-undang RI No.44 kebutuhan dan permintaan pelayanan kesehatan
Tahun 2009) masyarakat secara adil, distribusi staf dan beban
Menurut WHO (World Health kerja yang tepat disetiap fasilitas kesehatan
Organization), rumah sakit adalah bagian integral sehingga pekerjaan dan akses pelayanan merata
dari suatu organisasi sosial dan kesehatan dengan dan kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan
fungsi menyediakan pelayanan paripurna juga bermutu.
(komprehensif), penyembuhan penyakit (kuratif) Metode perhitungan kebutuhan berdasarkan
dan pencegahan penyakit (preventif) beban kerja Workload Indicators of Staffing Need
kepada masyarakat. Rumah sakit juga merupakan (WISN) adalah indikator yang menunjukkan
pusat pelatihan bagi tenaga kesehatan dan pusat besarnya kebutuhan tenaga pada sarana kesehatan
penelitian medis. berdasarkan beban kerja, sehingga
Sebanyak 40-75% pelayanan di rumah sakit alokasi/relokasi tenaga akan lebih mudah dan
merupakan pelayanan keperawatan (Gillies, rasional. Kelebihan metode ini mudah
1994). Perawat merupakan tenaga kerja terbesar dioperasikan, mudah digunakan, secara teknis
di rumah sakit, di mana perawat memiliki mudah diterapkan, komprehensif dan realistis
tanggung jawab untuk memonitor pasien setiap (Nursalam, 2014). Setiap fasilitas kesehatan
hari dan manajemen pelayanan bagi pasien termasuk rawat inap, operasi bedah, rujukan,
(Aiken, 2001; Benner, et al., 2002 dalam rawat jalan, berbagai jenis klinik, pendidikan
Hendrich, et al., 2008). kesehatan, dan kunjungan rumah memiliki pola
Tanggung jawab dan beban kerja yang berat beban kerja yang berbeda (Pandey, 2013).
mengharuskan seorang perawat mampu Masalah yang sering muncul adalah
melaksanakan asuhan keperawatan dengan baik. ketidakseimbangan distribusi tenaga perawat
Beban kerja perawat rumah sakit biasanya berat, sebab beban kerja di setiap unit sulit sekali
sering membutuhkan shift panjang dan dideteksi oleh direksi karena biasanya hanya
memaksakan tuntutan fisik. Salah satu studi berdasarkan pada keluhan-keluhan yang sifatnya
terhadap lebih dari 5.000 shift keperawatan subjektif (Ilyas, 2011). Penelitian yang dilakukan
melaporkan 40% dari shift kerja melebihi 12 jam, Departemen Kesehatan dan Universitas Indonesia
hal ini menunjukkan bahwa perawat sering (2005) menunjukkan 78,8 % perawat
bekerja lebih lama dari yang dijadwalkan (Rogers, melaksanakan tugas petugas kebersihan dan 63,3
Hwang, Scott, Aiken, & Dinges, 2004 dalam % perawat melakukan tugas administrasi. Lebih
Hendrich, et al., 2009). dari 90 % perawat melakukan tugas non
Beban kerja yang terlalu tinggi akan keperawatan, seperti menetapkan diagnosis
menyebabkan komunikasi yang buruk antara penyakit dan membuat resep obat. Hanya 50%
perawat dan pasien, kegagalan komunikasi antara perawat yang melaksanakan asuhan keperawatan
perawat dan dokter, tingginya drop out/turnover sesuai fungsinya.
perawat, dan rasa ketidakpuasan kerja perawat. RSUD Jayapura adalah Rumah Sakit
Beban kerja yang tinggi akan menimbulkan Rujukan Tipe B di Provinsi Papua, memiliki 348
kelelahan dan stres kerja (Carayon & Gurses, Tempat Tidur dengan jumlah SDM (ASN)
2005). Kelelahan perawat dalam bekerja dapat sebanyak 760 orang. Tenaga perawat per Februari
menyebabkan terjadinya penyimpangan kerja 2022 sebanyak 484 orang, terdiri dari 308 perawat
yang akan menyebabkan kemunduran penampilan ASN dan 176 perawat kontrak. Menurut
kerja (Tappen, 1998). Kelelahan kerja perawat Permenkes No.262/Menkes/Per/VII/1979, rasio
juga dapat memberi dampak pada asuhan kebutuhan tenaga perawat dan tempat tidur untuk
pelayanan yang diberikan tidak akan optimal. Rumah Sakit tipe B adalah 3:1. Meningkatnya
Menghitung beban kerja dari seorang jumlah dokter spesialis bedah di rumah sakit
perawat bukanlah pekerjaan yang mudah. umum daerah jayapura dengan kekhususan
Manajer keperawatan harus mengerti tentang bidang masing-masing seperti bedah umum,
jumlah pasien yang dirawat setiap bedah digestive, bedah saraf, bedah urologi,
hari/bulan/tahun di unit tersebut, kondisi atau bedah onkologi, bedah anak, bedah plastic, dan
tingkat ketergantungan pasien, rata-rata hari bedah mulut membuat suasana pelayanan di
perawatan, frekuensi tindakan perawatan yang ruangan semakin ramai, bahkan ruangan harus
dibutuhkan pasien, dan pengukuran rata-rata membat daftar tunggu untuk pasien dengan
439
rencana operasi oleh karena ruangan yang tidak diambil dari buku laporan ruangan, buku jadwal /
cukup untuk menampung semuanya. Keluhan – shiff dinas ruangan, logbook perawat, artikel dan
keluhan seperti ini, apabila tidak di tanggapi jurnal berupa teori maupun data atau peraturan
dengan baik, akan berdampak buruk kepada yang berhubungan dengan permasalahan dalam
pekerjaan pelayanan kepada pasien atau dengan penelitian. Data lainnya dari bidang SDM RSUD
sesama teman atau dengan profesi lainnya. Hal Jayapura berupa data dokumen ketenagaan, uraian
inilah yang kemudian mendorong peneliti untuk tugas, profil rumah sakit, jam kerja, waktu kerja,
melakukan analisis kebutuhan tenaga perawat di dan hal-hal lain terkait dengan RSUD Jayapura.
Ruang Bedah Pria Rumah Sakit Umum Daerah Dalam penenlitian ini akan di lakukan
Jayapura berdasarkan beban kerja supaya dapat Analisa data menggunakan metode perhitungan
memberikan jawaban secara ilmiah terhadap tenaga Workload Indikator Of Staffing Need
keluhan mereka. (WISN). Ada empat tahapan dalam pengolahan
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk data yang harus dilalui, yaitu ;
menganalisis kebutuhan tenaga perawat 1. Editing
berdasarkan beban kerja di Ruang Bedah Pria Editing merupakan kegiatan untuk melakukan
RSUD Jayapura menggunakan workload pengecekan isian format apakah jawaban yang
indicator of staffing need (WISN). Tujuan Khusus ada di format sudah Lengkap, Jelas, Relevan, dan
dalam penelitian ini menganalisis unit kerja dan Konsisten
kategori perawat, menganalisis waktu kerja 2. Coding
tersedia perawat, menganalisis beban kerja Coding merupakan kegiatan mengubah data
perawat, menganalisis standar kelonggaran berbentuk huruf menjadi data berbentuk
perawat dan menganalisis kebutuhan tenaga angka/bilangan. Kegunaan dari coding adalah
perawat. untuk mempermudah pada saat analisis data dan
juga mempercepat pada saat entry data.
METODE 3. Processing
Penelitian ini adalah penelitian observasi Pemrosesan data dilakukan dengan cara
deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. mengentry data dari format ke paket program
Dikatakan observasi deskriptif karena penelitian computer. Ada bermacam-macam paket program
ini bertujuan melihat aktivitas atau kegiatan dengan kekurangan dan kelebihannya masing –
secara menyeluruh dari perawat pelaksana RSUD masing yang dapat digunakan untuk pemrosesan
Jayapura. Penelitian ini akan di lakukan di Rumah data. Salah satu paket program yang sudah umum
Sakit Umum Daerah Jayapura, pada bulan digunakan untuk entry data adalah paket program
Agustus – September 2022. Populasi dalam SPSS for Window.
penelitian ini adalah seluruh perawat ruang bedah 4. Cleaning
pria dengan jumlah 18 orang, sampel dalam Cleaning (pembersihan data) merupakan kegiatan
penelitian ini yang menjadi sampel 16 orang pengecekan Kembali data yang sudah di-entry
perawat ruang bedah pria. Instrument yang apakah ada kesalahan atau tidak.
digunakan dalam penelitian ini adalah instrument
baku yang telah ditetapkan oleh pemerintah dalam HASIL DAN PEMBAHASAN
Permenkes 81tahun 2004 yaitu format Workload 1. Menetapkan Unit Kerja dan Kategori SDM
Indikator Of Staffing Need (WISN). Pengambilan Tabel 4. 1 Unit Kerja dan Kategori SDM
data primer pada penelitian ini dengan cara No Unit Kerja Sub Unit Kerja Kategori SDM Jumlah
membagikan format observasi yang harus diisi
1 Instalasi Rawat Inap Ruang Bedah Pria Perawat Pelaksana 16
oleh perawat yang terpilih menjadi sampel dalam
penelitian ini . Data sekunder dalam penelitian ini
440
Tabel 4.2 Karakteristik Responden masing-masing sub unit kerja
Karakteristik Responden frekuensi Persen
Jenis Kelamin
Laki -laki 0 0
Perempuan 16 100
Total 16 100%
Pendidikan
Ners 4 25
D III Keperawatan 12 75
Total 16 100
Lama Kerja
> 5 Tahun 11 68,75
< 5 Tahun 5 31,25
Total 16 100
Status Kepegawaian
Asn 10 62,5
Kontrak 6 37,5
Total 16 100
442
kerja perawat 2391564,571 jam/tahun dan standar
Rata-Rata Waktu Standar Beban Kerja
beban kerja terbesar terdapat pada kegiatan
19478,57143
Merawat Luka yaitu 7791 (0,3%), Antar Jemput
12120 Pasien Radiologi sebesar 12120 (0,5%) dan
7791,428571
menjemput pasien dari kamar operasi 19479
0,138888889 0,125 0,077777778
(0,8%) dari waktu kerja tersedia dalam setahun.
Merawat Luka Mengantar pasien ke Menjemput pasien
4. Menyusun Standar Kelonggaran
radiologi dari kamar operasi
Standar kelonggaran adalah waktu
kelonggaran yang merupakan waktu yang
Grafik 4.1 Standar Beban Kerja Perawat
Ruang Bedah Pria
dibutuhkan untuk melakukan kegiatan lain yang
tidak berhubungan langsung dengan kegiatan
Dari hasil pengukuran Standar Beban Kerja pokok tetapi tetap bermanfaat bagi SDM yang
Perawat Ruang Bedah Pria, diperoleh hasil beban bersangkutan.
443
Tabel 4.6 Kebutuhan Tenaga Perawat Ruang Bedah Pria
Ruang Bedah Pria rsud jayapura
No Uraian Kegiatan Frekuensi Waktu Tersedia Kgtn/tahun Standar Beban Kerja Standar Kelonggaran Kebutuhan Tenaga
Diperoleh hasil pengukuran kebutuhan dan semua berjenis kelamin perempuan 100%,
tenaga perawat berdasarkan beban kerja di Ruang dengan pendidikan DIII Keperawatan sebanyak
Bedah Pria RSUD Jayapura sebesar 22,4221 12 (75%) dan Ners 4 (25%), responden yang
dibulatkan menjadi 22 orang. Tenaga perawat saat memiliki masa kerja > 5 tahun sebanyak 11 orang
ini yang tersedia di ruang bedah pria adalah 16 (68,75%) dan yang < 5 tahun sebanyak 5 orang
orang perawat, diperoleh Rasio WISN sebesar 0,8 (31,25%), yang berstatus Asn sebanyak 10
(lebih kecil dari 1) sehingga di butuhkan (62,5%), dan yang berstatus tenaga kontrak
penambahan tenaga perawat sebanyak 4 orang. sebanyak 6 (37,5%).
1. Menetapkan Unit Kerja dan Kategori 2. Waktu Kerja Tersedia
SDM Diperoleh hasil pengukuran hari kerja
Kategori SDM yang di teliti adalah perawat tersedia nasional tahun 2021 adalah 261
pelaksana ruang bedah pria berjumlah 16 orang hari/tahun, sedangkan hari kerja khusus Papua
444
adalah 202 hari/tahun. dan waktu kerja tersedia 12 tahun 2008 standar kelonggaran adalah waktu
untuk Papua adalah 1515 jam/tahun dan 90900 kerja yang hilang karena tidak bekerja
menit/tahun. Ervina (2015) dalam penelitiannya (allowance) seperti buang air, melepas lelah,
menemukan waktu kerja tersedia 272 hari/tahun, istirahat makan dan sebagainya. Allowance rata-
1904 jam/tahun dan 114240 menit/tahun, Putri rata sekitar 25% dari jumlah jam kerja formal. Jam
julia (2014) menemukan waktu kerja tersedia Kerja Formal per Minggu = 37 Jam 30 Menit. Jam
2176 jam/tahun. Dalam Keputusan Presiden Kerja Efektif per Minggu (dikurangi waktu luang
Nomor 68 Tahun 1995 telah ditentukan jam kerja 25%) = 75/100 x 37 Jam 30 Menit = 28 Jam
instansi pemerintah 37 jam 30 menit per minggu, 5. Menghitung Kebutuhan Perawat
baik untuk yang 5 (lima) hari kerja ataupun yang Setelah setiap komponen yang diperlukan
6 (enam) hari kerja sesuai dengan yang ditetapkan dalam rumus Metode WISN didapatkan, diketahui
Kepala Daerah masing-masing, Keputusan kebutuhan perawat di ruang bedah pria sebanyak
Bersama Menteri dan Libur Fakultatif yang 22 orang sedangkan tenaga yang ada hanya 18
berlaku di wilayah Papua sesuai Surat Keputusan orang artinya bahwa jumlah perawat yang ada
Gubernur No. 188.4/399/Tahun 2020 tentang hari belum cukup untuk menyelesaikan kegiatan
– hari libur resmi dan cuti Bersama di wilayah sesuai beban kerja, sehingga di butuhkan
provinsi papua tahun 2021 menjadi dasar tambahan tenaga perawat sebanyak 4 orang.
perhitungan waktu kerja tersedia dalam penelitian Setelah setiap komponen yang
ini. diperlukan dalam rumus Metode WISN
3. Menyusun Standar Beban Kerja didapatkan, diketahui kebutuhan perawat di
Standar Beban Kerja Perawat Ruang Bedah instalasi hemodialisa RSUD dr. Djasamen Saragih
Pria sebesar 2391564,571 jam/tahun, diperoleh 3 Pematangsiantar adalah sebanyak 13 orang,
kegiatan dengan standar beban kerja tersebesar sedangkan tenaga yang ada hanya sebelas orang,
yaitu pada merawat luka 7791,428571 jam/tahun sehingga di ruang Hemodialisa terdapat
(0,3%), mengantar pasien ke radiologi 12120 kekurangan tenaga perawat sebanyak dua orang.
jam/tahun (0,5%), menjemput pasien dari kamar Penelitian Amini (2015), mendapatkan hasil
operasi 19478,57143 jam/tahun(0,8%) dari waktu kebutuhan tenaga perawat di Unit Rawat Inap
kerja tersedia dalam setahun. Rumah Sakit Bangkatan Binjai dengan metode
Ervina (2015) Penggunaan waktu yang WISN menunjukkan 116 bahwa jumlah perawat
terbanyak di Instalasi Hemodialisa RSUD dr. di unit rawat yang ada secara keseluruhan masih
Djasamen Saragih adalah untuk melakukan kurang dari kebutuhan sebanyak 8 orang. Peneliti
kegiatan produktif tidak langsung yaitu 56,51% lain, Syukraa (2012), melaporkan kebutuhan
(1657 menit) dari total waktu 3432 menit. Hasil tenaga asisten apoteker di Unit Farmasi Rawat
analisis Fredna (2009), kegiatan terbanyak dari Jalan Krakatau Medika Hospital setelah
perawat pelaksana di Ruang Rawat Inap Irna B perhitungan dengan metode WISN adalah
Rumah Sakit Umum Prof dr R. D. Kandou didapatkan jumlah tenaga asisten apoteker adalah
Manado adalah kegiatan keperawatan langsung 34 orang, masih kekurangan tenaga sebanyak 10
46,67%, dengan pencapaian waktu kegiatan 843 orang.
menit dari total waktu 2380 menit. Ria (2011), memperoleh hasil
4. Menyusun Standar Kelonggaran kebutuhan tenaga perawat di Ruang Rawat Inap
Ruang bedah pria, diperoleh standar RSIA Hermina Podomoro adalah 14 orang,
kelonggaran perawat dari seluruh kegiatan sedangkan tenaga yang ada 13 orang. Dengan
tambahan yang dilakukan selama waktu kerja demikian juga disimpulkan jumlah tenaga yang
sebanyak 0,01304486 jam/tahun dari waktu kerja ada belum mencukupi untuk menyelesaikan
tersedia dalam setahun. Ervina (2015) dalam aktivitas perawat sesuai beban kerja yang ada.
penelitiannya memperoleh standar kelonggaran Rasio Tenaga Perawat Ruang Bedah Pria
sebesar 1,95, Putri Julia (2014) memperoleh Dari hasil penghitungan jumlah tenaga perawat
standar kelonggaran sebesar 0,034 dalam pelaksana di Ruang Bedah Pria RSUD Jayapura
penelitiannya. adalah 22 orang, sedangkan tenaga yang ada saat
Menurut Kepmenkes No. 81 Tahun 2004 ini hanya 18 orang. Diperoleh Rasio tenaga
Penyusunan standar kelonggaran tujuannya perawat Ruang bedah pria menurut WISN adalah
adalah diperolehnya faktor kelonggaran tiap 0,8 (lebih kecil dari satu).
kategori SDM meliputi jenis kegiatan dan Rasio WISN yang diperoleh dalam
kebutuhan waktu untuk menyelesaiakan suatu penelitian Ria (2011) adalah 0,93 (kecil dari satu).
kegiatan yang tidak terkait langsung atau Amini (2015) mendapatkan rasio WISN untuk
dipengaruhi tinggi rendahnya kualitas atau jumlah tenaga perawat dan bidan di Rawat Inap Rumah
kegiatan pokok/pelayanan. Menurut Permendagri Sakit Bangkatan Binjai 0,89 (lebih kecil dari satu)
445
dan hasil yang diperoleh Syukraa (2012) adalah Aditama. 2003. Manajemen Administrasi Rumah
0,70 (lebih kecil dari satu). Sakit. Jakarta: UI Press.
Dalam Buku User’s Manual WISN Arwani. 2006. Manajemen Bangsal Keperawatan.
(WHO, 2010) dijelaskan bahwa jika rasio tenaga Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
nilainya satu, artinya jumlah tenaga sesuai dengan Badan PPSDM, Tim Pusrengun SDMK, AIPHSS-
tuntutan beban kerja (jumlah tenaga sudah AusAID, Buku Manual 2 Perencanaan
mencukupi). Nilai rasio kurang dari satu, berarti Kebutuhan SDM Kesehatan Berdasarkan
jumlah tenaga tidak sesuai dengan beban kerja Standar Ketenagaan Minimal.
(jumlah tenaga kurang) dan jika nilainya lebih Carayon, P & Gurses, A.P (2005). A Human
dari satu menunjukkan jumlah tenaga berlebih factor engineering conceptual framework
sehubungan dengan beban kerja. Semakin kecil of nursing workload and patien safety in intensive
rasio WISN, semakin besar beban kerja. care units..Intensive Crit Care Nurs.
Berdasarkan hal tersebut berarti jumlah tenaga 21(5):284-301 diakses 5 Maret 2015 dari:
yang ada di Ruang Bedah Pria Rumah Sakit http://www.ncbi.nlm.gov/pubmed
UmumDaerah Jayapura saat ini tidak sesuai Dauglass ,L.A. (1984). The Effective Nurse
dengan beban kerja yang ada. Beban kerja yang Leader ang Manager, 4Th.ed. St. Louish :
ada lebih besar dari jumlah tenaga yang tersedia. The CV. Mosby Company
Departemen Kesehatan RI (2002) Standar tenaga
KESIMPULAN keperawatan di Rumah sakit, Jakarta,
Penelitian tentang Analisis Kebutuhan Tenaga Departemen Kesehatan RI
Perawat Berdasarkan Beban Kerja di Ruang Daniati, 2017, Analisis Kebutuhan Tenaga
Bedah Pria Rumah Sakit Umum Daerah Jayapura, Perawat Poliklinik Dan Tenaga Tpprj
kesimpulannya adalah sebagai berikut ; Berdasarkan Indikator Pelayanan Rawat
1. Menetapkan Unit Kerja dan Kategori Staf, Jalan Dengan Jumlah Kunjungan Di Rumah
Unit kerjanya adalah Ruang Bedah Pria Sakit Umum Daerah Arifin Achmad
Rumah Sakit Umum Daerah Jayapura, dengan Provinsi Riau Periode Triwulan Tahun 2015,
kategori stafnya adalah perawat pelaksana Jurnal Photon Vol. 8 No. 1, Oktober 2017,
2. Menentukan WaktuKerja Tersedia, Hari kerja https://ejournal.umri.ac.id
tersedia untuk Papua = 202 hari/tahun Ernawati, Nursalam, Djuari, 2011, Kebutuhan
Waktu kerja tersedia untuk Papua = 1515 Riil Tenaga Perawat Dengan Metode
jam/tahun dan 90900 menit/tahun Workload Indicator Staff Need (Wisn),
3. Menentukan Standar beban kerja, Standar Jurnal Ners Vol. 6 No. 1 April 2011: 85–92,
Beban Kerja sebesar 2391564,571 jam/tahun https://e-journal.unair.ac.id
dengan standar beban kerja terbesar terdapat Gillies, D.A. (1994). Nursing management, a
pada kegiatan Merawat Luka yaitu 7791 system approach. Third Edition.
(0,3%), Antar Jemput Pasien Radiologi Philadelphia : WB Saunders.
sebesar 12120 (0,5%) dan menjemput pasien Gawron, V. J. 2000. Human Performance
dari kamar operasi 19479 (0,8%) dari waktu Workload and awareness Measures
kerja tersedia dalam setahun. Handbook. New Jersey : CRC Press
4. Menentukan Standar Kelonggaran, Standar Gay, L.R. dan Diehl, P.L. (1992), Research
Kelonggaran Sebesar 0,01304486 jam/tahun Methods for Business and.
dari waktu tersedia dalam setahun. Management, MacMillan Publishing Company,
5. Kebutuhan Tenaga Perawat, Diperoleh hasil New York
pengukuran 22,4221 dibulatkan menjadi 22, Hariyati, 2014, Perencanaan Pengembangan dan
tenaga yang tersedia sebanyak 18 orang, Rasio Utilisasi Tenaga Keperawatan, Jakarta,
WISN 0,8 (lebih kecil dari 1) sehingga butuh Rajagravindo Persada
tambahan sebanyak 4 orang. Hastono, 2016, Analisis Data pada Bidang
Kesehatan, Jakarta, Rajagravindo Persada.
Hendrich, A., Chow, M.P, Bafna, S., Choudhary,
R., Heo, Y., and Skierczynski, B.A.
2008. Unit-Related Factors That Affect Nursing
DAFTAR PUSTAKA Time With Patients: Spatial Analysis Of The
Time And Motion Study. Health
Arikunto, 2002, Prosedur Penelitian suatu Environments Research & Design Journal, 2
pendekatan praktek, edisi revisi V, Jakarta, (2), https://www.researchgate.net
Rineka Cipta. Ilyas, Y. (2004). Perencanaan SDM Rumah Sakit:
Teori, Metoda, dan Formula. Edisi Revisi.
446
Depok: Pusat Kajian Ekonomi Kesehatan Nursalam. (2014). Manajemen Keperawatan:
FKM-UI Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan
Ilyas, Y. 2011. Perencanaan SDM Rumah Sakit, Profesional. Jakarta: Salemba Medika.
Teori, Metoda Dan Formula, Jakarta: Notoatmodjo, 2002, Metodologi Penelitian
Pusat Kajian Ilmu Kesehatan FKM-UI. CV Usaha Kesehatan edisi revisi, cetakan II, Jakarta,
Prima. Rineka Cipta.
Irnalita, 2008, Analisis Kebutuhan Perawat Peraturan Menteri Kesehatan No. 33 Tahun 2015
berdasarkan Beban Kerja dengan tentang Pedoman Penyusunan Rencana
menggunakan MetodeWork Sampling, Kebutuhan Sumber Daya Manusia
http://lib.ui.ac.id Kesehatan.
Ilmu Kesehatan Masyarakat Program Pasca Permenkes No. 262/Menkes/Per/VII/1979,
Sarjana Universitas cenderawasih, 2014, tentang Perhitungan Kebutuhan Tenaga
Panduan Penulisan Tesis. Permenpan Rb Nomor 35 Tahun 2019, Jabatan
Irwandy. 2007. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Fungsional Perawat.
Dengan Beban Kerja Perawat Di Pangaribuan, 2015, Analisis Kebutuhan Tenaga
Unit Rawat Inap RSJ Dadi Makassar Tahun 2005, Perawat Berdasarkan Beban Kerja dengan
Tesis. Magister metode time end motion study dan Workload
Administrasi Rumah Sakit. Program Pasca Indikator of Staffing Need (WISN) di
Sarjana Fakultas Kesehatan Instalasi Hemodialisa RSUD dr.Djasamen
Masyarakat, Universitas Hasanuddin. Saragih Pemantangsiantar.
Julia, Rambe, wahyuni, 2014, Analisis Kebutuhan https://repositori.usu.ac.id/
Tenaga Perawat Berdasarkan Beban Kerja Handle/123456789/39557
Dengan Menggunakan Metode Workload Permenpan Rb Nomor 1 Tahun 2020, Pedoman
Indicator Staff Need (Wisn) Dan Work Analisis Jabatan dan Analisis Beban Kerja.
Sampling, e-Jurnal Teknik Industri Ft Usu Pusat Perencanan dan Pendayagunaan SDM
Vol 5, No. 2, Maret 2014 pp. 22-25, ISSN Kesehatan, 2010, Estimasi Kebutuhan SDM
2443-0579 online / ISSN 2443-0560 print, Kesehatan, Jakarta, Badan PPSDM
https://www.neliti.com Kesehatan Depkes RI
Kurniadi, A., 2013. Manajemen Keperawatan dan Permenkes Nomor. 3 Tahun 2020 Tentang
Prospektifnya. Teori, Konsep dan Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit
Aplikasi. Jakarta: Badan Penerbit FKUI. Permatasari, Pudjirahardjo, 2015, Kelemahan
Kepmenkes No.340/Menkes/Per/III/2010 Workload Indicators Of Staffing Need
Tentang Klasifikasi Rumah Sakit Sebagai Metode Perhitungan Jumlah
Luwis dan Carini, 1984. Critical care Dependency Kebutuhan Tenaga Kesehatan Di
Tool: Monitoring The Changes. Puskesmas, Jurnal Administrasi Kesehatan
Aust Crit Care Indonesia Volume 3 Nomor 1 Januari-Juni
Marquis, B.L. and Huston, C.J., 2010. 2015, http://e-journal.unair.id
Kepemimpinan dan Manajemen Rakhmawati, 2008, Perencanaan Kebutuhan
Keperawatan. Tenaga Keperawatan Di Unit Keperawatan,
Teori dan Aplikasi edisi 4. Jakarta: EGC. Disampaikan pada Pelatihan Manajemen
Manuaba. A., 2000. Ergonomi Kesehatan Dan Unit-Bandung, 25 Maret 2008
Keselamatan Kerja, Surabaya: PT. Safaat, Husnaini, 2019, Analisis Beban Kerja
Guna Widya. Sebagai Dasar Penentuan Kebutuhan Tenaga
M Ivan Mahdi. Editor: Dimas Bayu, 2021, Jumlah Perawat Di Instalasi Rawat Inap Rsud Batara
Perawat Mencapai 511.191 pada 2021, Guru Kabupaten Luwu, Jurnal Fenomena
https://dataindonesia.id/ragam/detail/jumlah Kesehatan, Volume 02 No 01 Mei 2019,
-perawat-mencapai-511191-pada-2021 https://scholar.geogle.co.id
Sumantri, 2011, Metodologi Penelitian
Notoatmodjo, 2009, Pengembangan Sumber Daya Kesehatan, Jakarta, Kencana prenada media
Manusia, Jakarta, Rineka Cipta. grup.
Nursalam, 2003, Konsep dan Penerapan Sumiarsih, Nurlinawati, 2019, Permasalahan
Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan dalam Perencanaan Kebutuhan Sumber
pedoman skripsi tesis dan istrumen Daya Manusia Kesehatan di
penelitian keperawatan, Surabaya, Salemba Kabupaten/Kota, Jurnal Penelitian dan
medika. Pengembangan Pelayanan Kesehatan, Vol.
3, No. 3, Desember 2019, Pusat Penelitian
dan Pengembangan Sumber Daya dan
447
Pelayanan Kesehatan, Jalan Percetakan Tunggareni, Rochmah, 2013, Job Satisfaction
Negara No. 29 Jakarta 10560, Indonesia, Dan Performance Berdasarkan Beban Kerja
https://do.i.org/10.22435/jpppk.v3i3.2657 Tenaga Keperawatan Di Rumah Sakit
Saputri,Misnaniarti, 2010, Perencanaan Bhayangkara Lumajang, Jurnal Administrasi
Kebutuhan Sumber Daya Manusia Kesehatan Indonesia Volume 1 Nomor 3
Kesehatan Dengan Metode Workload Juli-Agustus 2013, http://journal.unair.ac.id
Indicators Of Staffing Need (Wisn) Di Undang-undang Republik Indonesia Nomor. 44
Puskesmas Merdeka Kota Palembang, Jurnal Tahun 2009, Tentang Rumah Sakit
Ilmu Kesehatan Masyarakat, Volume 1, Undang-undang Republik IndonesiaNomor. 38
No.1 Maret 2010, Tahun 2014 Tentang Keperawatan
http://www.fkm.unsri.ac.id/ Wangi, Agusdin, Nurmayanti,2017, Analisis
Soesanto, 2019, Penghitungan Kebutuhan Tenaga Perencanaan Sumber Daya Manusia (Sdm)
Keperawatan Berdasarkan WISN di RS. Kesehatan Puskesmas Dengan Metode
Gotong Royong, Jurnal ilmiah kesehatan Workload Indicators Of Staffing Needs
(journal of health science) vol.12, No. 2, (Wisn) Di Kabupaten Lombok Barat, Jurnal
Agustus 2019, Hal. 71-81, Magister Manajemen Universitas Mataram,
https://doi.org/1033086/jhs.v12i02.554 Vol. 6, No. 2, Juni 2017,
Swansberg,RC & Swansberg RJ ( 1999) https://doi.org/10.29303/jmm.v6i2
Introductory manajemen and leadership for World Health Organization, 2010. Workload
nurses: Indicators Of Staffing Need : User‟s
an interactive text, Second edition., Boston : Jones Manual.
and Bartlett Publishers. Geneva : WHO Press. Tersedia:
Swansburg Russell, (2001), Pengembangan Staf http://www.who.int/resources/wisn_user
keperawatan : Alih Bahasa Waluyo Agung, manual /en/
Asih Yasmin, Jakarta, EGC Penerbit Buku .http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptuni
Kedokteran. mus-gdl-hendraguna-6152-2-bab2he-a.pdf
Tappen, R.M., Weis, S.A and Whithead, D.K,
1998. Essential of nursing leadership,
Philadelphia: E.A. Davis Company
448