PENDAHULUAN
rawat jalan, dan rawat kegawat daruratan (Kemenkes RI, 2018). Pelayanan medis
yang utama di rumah sakit adalah pelayanan rawat inap. Hal tersebut dikarenakan
pelayanan rawat inap sangat berbeda dengan pelayanan medis lainnya. Sebab
pelayanan rawat inap merupakan tempat interaksi antara pasien dengan petugas
kesehatan dan staf lainnya di rumah sakit dalam waktu lama. Tenaga kesehatan
dan berkualitas.
pelayanan di rumah sakit (Amin, Ekwinaldo Y., & Novrianti, 2020). Sehingga
kualitas perawat menentukan citra dari rumah sakit, oleh karena itu dibutuhkan
perawat yang memiliki kinerja yang baik dan berkualitas. Dengan adanya perawat
tingkat kepuasan pasien yang sedang dalam perawatan maupun pemah dirawat
(Sutrisno, A. L., Suryawati C., & Fatmasari, 2018). Penilaian kinerja berkenaan
dengan seberapa baik perawat dalam melakukan pekerjaan yang ditugaskan atau
baik. Adanya kepercayaan ini akan berdampak pada apresiasi prestasi untuk
konsultan, dan peneliti. Kinerja perawat yang kurang optimal akan berdampak
sehingga mereka merasa tidak puas akan layanan yang diberikan (Aprilia, 2017).
keperawatan (Mellawani, 2017). Hal ini didukung oleh penelitian dari Setiyawan
perawat memiliki beban kerja berat. Dalam penelitian Irzal (2016), mengatakan
bahwa perhitungan beban kerja dapat dilihat dari tiga aspek yaitu fisik, mental,
dan penggunaan waktu. Aspek fisik sendiri meliputi perhitungan beban kerja
untuk bekerja.
pada beban kerja perawat, sehingga perawat mengalami keletihan secara fisik, dan
dalam periode waktu yang lama dapat menjadikan semakin meningkatnya beban
keperawatan dan Bed Occupancy Rale (BOR) (Wahyuningsih, Maulana, & Ligita,
2021).
Beban kerja perawat merupakan meningkatnya pekerjaan perawat yang
harus dilaksanakan oleh perawat yang melebihi kapasitas kemampuannya. Hal ini
asuhan keperawatan diruang rawat inap, salah satunya faktor internal yang berasal
dari dalam tubuh sendiri seperti usia dengan sebagian besar pada rentang usia 20-
30 tahun (79,7%), jenis kelamin lebih dominan pada perempuan (83,8%) dan
seperti pekerjaan yang bersifat fisik, mental, dan sosial. Beban kerja yang bersifat
pasien, tambahan tugas diluar asuhan keperawatan, beban kerja bersifat mental
seperti waktu kerja pada shift pagi yang memiliki banyak tugas dibandingkan
dengan shift sore dan malam. Beban kerja bersifat sosial terkait adanya masalah
dengan rekan kerja dalam satu ruangan. Hal tersebut perlu diperhatikan secara
perawat yang memiliki beban kerja tinggi dengan kinerja baik sekitar (47,5%).
Hal ini disebabkan adanya motivasi yang tinggi dari perawat dalam menjalankan
tanggung jawabnya, pengawasan dari kepala ruangan dan tuntutan dari pihak
yang berkualitas dan bermutu. Ananta & Dirdjo (2021), mengemukakan bahwa
beban kerja yang berat serta tugas tambahan diluar pekerjaan utamanya membuat
tidak jarang kinerja perawat berkurang, lantaran banyaknya pekerjaan yang wajib
professional perawat yakni memiliki 6 unsur, yaitu caring, perilaku peduli ketika
kolaborasi perawat dengan sektoral dan antar profesi, kecepatan perawat dalam
melaksanakan tugas, perawat yang cepat dan tepat, menampilkan sikap ramah dan
perilaku yang baik, empati, perawat yang senantiasa dapat memahami serta
memiliki sifat netral serta menghargai apapun pendapat dari orang lain, sincerity,
perilaku jujur serta tanggung jawab dalam melaksanakan tugas perawat terhadap
pasien.
Rumah Sakit Umum Daerah dr. Wahidin Sudior Husodo Kota Mojokerto
merupakan rumah sakit yang menjadi rujukan puskesmas maupun rumah sakit
lain di sekitarnya. RSUD dr. Wahidin Sudiro Husodo mempunyai kapasitas 245
tempat tidur dan memiliki jumlah perawat sebanyak kurang lebih 305 perawat
yang dibagi dalam 12 ruangan, baik diruang rawat inap, rawat jalan, ruang intensif
care, kamar operasi dan instalasi gawat darurat. Data yang diperoleh peneliti di
RSUD dr. Wahidin Sudiro Husodo selama dua tahun terakhir menunjukkan data
kunjungan pasien rawat inap dari tahun 2022 sebanyak 178.534 pasien dan pada
Wuruk jumlah pasien pada tahun 2023 sebanyak 14.340 pasien. Pada bulan
Februari 2024, jumlah pasien di ruang Hayam Wuruk sebanyak 764 pasien dengan
kapasitas tempat tidur 32 dan jumlah tenaga perawat perhari sebanyak 15 orang
dan 1 orang kepala ruangan, dengan pembagian tenaga pershift yaitu pagi 6 orang,
sore 3 orang, malam 3 orang dan 3 orang lainnya libur setelah melaksanakan dinas
pagi 7 orang, shift sore 5 atau 4 orang dan shift malam 2 atau 3 orang.
SOP yang ada. Kondisi prosedur kerja yang ketat dan kondisi pasien yang lebih
Ruang Hayam Wuruk RSUD dr. Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto.
1.3 Tujuan
Ruang Hayam Wuruk RSUD dr. Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto.
1.3.2 Tujuan Khusus
Mojokerto.
masyarakat lainnya.