Anda di halaman 1dari 6

TUGAS

KEPERAWATAN KRITIS
( Syok Hipovolemik, Syok Sepsis, Syok Kardiogenic, Syok Anafilaktik )

DI SUSUN OLEH

NURHASANAH 202201301

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN T.A 2022/2023


UNIVERSITAS WIDYA NUSANTARA PALU
SYOK HIPOVOLEMIK

1. Pengertian
Syok hipovolemik adalah kondisi gawat darurat akibat hilangnya darah atau cairan tubuh dalam
jumlah besar, sehingga jantung tidak bisa memompa cukup darah keseluruh tubuh. Kondisi ini
harus segera ditangani guna mencegah kerusakan organ yang bisa berdampak kematian.
Syok hipovolemik umumnya disebabkan oleh perdarahan hebat akibat kondisi tertentu. Syok
hipovolemik juga dapat terjadi juga pada beberapa kondisi yang menimbulkan dehidrasi berat,
seperti diare dan muntah yang banyak.
Syok hipovolemik ditandai dengan penurunan tekanan darah, penurunan suhu tubuh, dan
denyut nadi yang terasa cepat tapi lemah.

2. Penyebab syok hipovolemik


a. Lika robek yang luas
b. Patah tulang
c. Robek atau pecahnya aneurisma aorta
d. Perdarahan pasca melahirkan
e. Pecah atau rupturnya kehamilan ektopik
f. Perdarahan dalam rongga dada (hemothorax)
g. Solusio plasenta
h. Cedera yang merusak organ, seperti hati, limpa, atau ginjal
i. Perdarahan saluran pencernaan
j. Diare atau muntah terus menerus
k. Luka bakar yang luas
l. Keringat yang berlebihan

3. Gejala syok hipovolemik


a. Tubuh terasa lemas
b. Tekanan darah menurun (hipotensi)
c. Keringat dingin, terutama pada telapak tangan dan kaki
d. Jarang buang air kecil atau tidak buang air kecil sama sekali
e. Denyut nadi cepat, tetapi terasa lemah
f. Jantung berdebar
g. Nafas cepat
h. Kulit terlihat pucat
i. Suhu tubuh menurun
j. Cemas atau gelisah
k. Linglung
l. Pingsan atau penurunan kesadaran

4. Pengobatan syok hipovolemik


a. Pertolongan pertama
- Posisikan tubuh penderita dipermukaan yang rata dan angkat kaki sekitar 30cm,
sehingga posisi kepala lebih rendah dari pada kaki.
- Jangan ubah posisi penderita jika terdapat cedera dikepala, leher, punggung, atau kaki,
kecuali penderita dalam bahaya, misalnya dekat dengan benda yang mudah meladak.
- Jangan memberikan cairan apapun kedalam mulut penderita dan jangan mencabut
benda apapun yang menancap ditubuh penderita, misalnya pisau atau pecahan kaca.
- Tekan titik perdarahan menggunakankain atau handuk dan buat ikatan kencang
menggunakan kain atau handuk tersebut untuk meminimalkan volume darah yang
terbuang.
- Buat suhu tubuh penderita tetap hangat untuk mencegah hipotermia, misalnya dengan
menyelimutinya.
- Stabilkan bagian leher sebelum memindahkan penderita kedalam ambulans atau alat
transportasi lain, jika ada cedera dileher atau kepala.
b. Pertolongan lanjutan
- Pemberian oksigen tambahan untuk menangani gangguan pernafasan pada pasien
- Pemberian cairan infus atau transfusi darah untuk mengembalikan volume cairan dan
darah pasien kekadar normal
- Operasi darurat, untuk menghentikan perdarahan yang terjadi diluar atau didalam
tubuh
- Pemberian obat-obatan berupa dobutamin, dopamin, epinephrine, atau
norepinephrine, untuk meningkatkan kemampuan jantung dalam memompa darah

SYOK SEPSIS

1. Pengertian
Sepsis adalah komplikasi yang jarang terjadi namun cukup berbahaya. Kondisi ini terjadi akibat
peradangan yang disebabkan infeksi. Sepsis cukup serius hingga dapat menyebabkan kegagalan
pada fungsi organ vital tubuh seperti paru-paru dan ginjal.
Kondisi ini terjadi saat tubuh mendeteksi adanya infeksi yang kemudian memberi respons dalam
bentuk peradangan ditubuh. Selanjutnya peradangan menyebabkan penggumpalan darah yang
kemudian menghentikan aliran darah di arteri.
Akibatnya organ vital dalam tubuh tidak mendapatkan nutrisi dan oksigen yang dibutuhkan.
Pada kasus yang cukup parah, sepsis dapat menyebabkan turunnya tekanan darah secara
drastis. Kondisi ini disebut syok septik yang dapat berakibat fatal, seperti kematian.

2. Penyebab
Sepsis timbul akibat reaksi tubuh yang serius setelah mengalami infeksi. Infeksi yang sering kali
menimbulkan sepsis adalah infeksi pada paru-paru (pneumonia), ginjal (infeksi saluran kemih),
kulit dan saluran pencernaan.
Bakteri yang paling sering teridentifikasi saat infeksi menjadi sepsis adalah staphylococcus
aureus, escherichia coli, dan beberapa jenis streptococcus.
3. Gejala
- Kebingungan atau disorientasi
- Kesulitan bernafas atau bernafas cepat
- Detak jantung cepat
- Demam, menggigil, atau merasa sangat dingin
- Nyeri atau rasa tidak nyaman yang hebat
- Kulit lembab atau berkeringat
- Kurangnya produksi urine

Syok sepsis dapat dikenali dari kondisi sepsis yang berat disertai dengan tekanan darah yang
sangat rendah dan tidak dapat diatasi dengan pemberian cairan infus. Pada kasus syok
sepsis, kemungkinan terjadi kematian mencapai angka 50%.

4. Pengobatan
- Antibiotik diberika apabila infeksi terjadi karena bakteri
- Mengatasi sumber infeksi, misalnya dengan tindakan drainase pus/nanah, pembedahan
dan sebagainya
- Menjaga aliran darah dan oksigen keorgan tetap baik, misalnya dengan pemberian
oksigen, cairan saline lewat infus, dan pemberian obat-obatan yang menjaga tekanan
darah
- Pemberian insulin untuk menstabilkan kadar gula dalam darah

cuci darah diperlukan jika sepsis menyebabkan fungsi ginjal terganggu atau terjadi gagal
ginjal.

SYOK KARDIOGENIK

1. Pengertian
Syok kardiogenik adalah syok yang disebabkan oleh ketidakmampuan jantung untuk memompa
darah keseluruh tubuh.
Syok kardiogenik merupakan kondisi yang berbahaya dan perlu mendapatkan penanganan
secepatnya.

2. Penyebab
Penyebab utama syok kardiogenik adalah serangan jantung. Namun tidak semua penderita
serangan jantung pasti mengalami syok kardiogenik.
- Lemah otot jantung atau kardiomiopati
- Gangguan irama jantung
- Tamponade jantung atau terkumpulnya cairan pada kantung pelapis jantung
- Miocarditis atau peradangan pada otot jantung
- Endokarditis atau infeksi pada lapisan dalam dan katup jantung
- Emboli paru atau sumbatan yang terjadi pada paru-paru
- Overdosis obat tertentu, seperti penghambat beta (beta blockers), antagonis kalsium,
dan duxorubicin.

3. Gejala
- Tekanan darah rendah atau hipotensi
- Denyut nadi cepat tetapi lemah
- Frekuensi buang air kecil berkurang atau sama sekali tidak buang air kecil
- Ujung tangan dan kaki terasa dingin
- Tubuh terasa sangat lelah
- Berkeringat dan pucat
- Sesak nafas
- Mual dan muntah
- Pusing
- Linglung
- Pingsan atau penurunan kesadaran

Bila syok kardiogenik disebabkan oleh serangan jantung, penderita biasanya akan
merasakan nyeri dada yang menjalar kelengan, leher, rahang, punggung atau bahu, sebelum
kemunculan gejala yang disebutkan diatas.

4. Pengobatan
- Agen inotropik, seperti norepinephrine, dopamine, atau dobutamin, untuk
meningkatkan fungsi jantung
- Obat antiplatelet, seperti clopidogrel atau aspirin, untuk mencegah pembentukan
gumpalan darah baru
- Obat antikoagulan, seperti heparin untuk menurunkan resiko terbentuknya gumpalan
darah setelah serangan jantung
- Obat antiaritmia, untuk mengembalikan irama jantung menjadi lebih teratur

SYOK ANAFILAKTIK

1. Pengertian
Syok anafilaktik atau anafilaksis adalah syok akibat reaksi alergi yang berat. Reaksi alergi ini
menyebabkan penurunan tekanan darah secara drastis dan penyempitan saluran pernafasan.
Bila tidak segera ditangani, kondisi ini dapat mengancam jiwa.
2. Penyebab
- Obat-obatan tertentu, seperti obat antibiotik, obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS),
obat pelemas otot, atau obat antikejang
- Makanan atau minuman, seperti makanan laut, telur, gandum, kacang, buah atau susu
- Sengatan serangga, seperti semut merah, lebah, atau tawon
- Bahan pengawet makanan
- Tanaman, seperti serbuk sari bunga
- Bahan lain misalnya debu lateks yang terhirup

3. Gejala
- Ruam seperti biduran, yang terasa gatal
- Sulit bernafas, sesak nafas, atau nafas berbunyi “ngik” (mengi)
- Pembengkakan dikelopak mata, bibir, lidah dan tenggorokan
- Jantung berdebar-debar
- Denyut nadi lebih cepat, tetapi terasa lemah
- Kram atau nyeri perut
- Mual, muntah atau diare
- Sensasi kesemutan dikulit kepala, mulut tangan dan kaki
- Linglung, gelisah, hingga penurunan kesadaran
- Penurunan tekanan darah secara drastis yang menyebabkan lemas, pusing, dan terasa
ingin pingsan

4. Pengobatan
Penanganan pertama syok anafilaktik adalah dengan menyuntikkan epinephrine guna
mengurangi keparahan reaksi alergi. Selanjutnya pemberian alat bantu pernafasan
menggunakan selang oksigen, masker oksigen atau ventilator. Pemberian cairan infus,
pemberian obat-obatan seperti antihistamin, kortikosteroid, obat agonis beta untuk meredakan
gejala dan mencegah kambuhnya syok anafilaktik. Jika pasien henti nafas atau henti jantung,
dokter akan melakukan resusitasi jantung paru.

Anda mungkin juga menyukai