Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Kesehatan Saelmakers PERDANA

P-ISSN 2615-6571 E-ISSN 2615-6563


DOI: 10.32524 /jksp.v 4i2.274

Peningkatan Kinerja Perawat dalam Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Melalui


Supervisi Kepala Ruang di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Royal Progress Jakarta

Improving Nurse’s Performance in Documenting Nursing Care Through Supervision of the


Head of the Room at the Inpatient Installation of the Royal Progress Hospital Jakarta

Anah Marwanah1, Zakiyah2*, Siswani Marianna3


1,2,3,Program Studi Keperawatan Fakultas Keperawatan dan Kebidanan Universitas Binawan, Indonsia E-mail:
zakiyah@binawan.ac.id

Submisi: 29 Juni 20021; penerimaan: 8 Juli 2021; publikasi 30 Agustus 2021

Abstrak

Supervisi dalam pendokumentasian asuhan keperawatan menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja
seorang perawat dalam pendokumentasian asuhan keperawatan. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh
supervisi kepala ruang terhadap kinerja perawat dalam pendokumentasian asuhan keperawatan di instalasi rawat
inap Rumah Sakit Royal Progress Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode pre experimental design dengan
bentuk pre-post test design without control group. Populasi penelitian adalah seluruh perawat pelaksana yang
mendokumentasikan asuhan keperawatan di ruang rawat inap rumah sakit Royal Progress dengan jumlah 55
perawat. Sampel penelitian berjumlah 55 responden yang diambil menggunakan teknik total sampling.
Pengumpulan data menggunakan data primer melalui kuesioner, kemudian dianalisis univariat dan bivariat.
Hasil penelitian diperoleh perawat di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Royal Progress Jakarta yang berkinerja
baik sebelum dilakukan supervisi sebanyak 45 (81,8%) responden, sedangkan perawat yang berkineja baik
sesudah dilakukan supervisi sebanyak 49 (89,1%) responden. Hasil analisis bivariat diperoleh p-value sebesar 0 ,
002, artinya ada pengaruh supervisi kepala ruang terhadap kinerja perawat dalam pendokumentasian asuhan
keperawatan di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Royal Progress Jakarta tahun 2020. Saran dari penelitian ini
diharapkan perawat konsisten dalam memberikan pelayanan yang prima bagi pasien tanpa harus adanya
supervisi sesuai dengan prosedur yang ada sehingga tercipta hasil kerja yang baik dan dapat menjadi standar
untuk kemajuan kinerja yang lebih baik dalam pendokumentasian asuhan keperawatannya.

Kata kunci: Asuhan Keperawatan, Kinerja Perawat, Pendokumentasian, Supervisi

Abstract

Supervision in documenting nursing care is one of the factors affecting the performance of a nurse in
documenting nursing care. The research objective was to determine the effect of headroom supervision on the
performance of nurses in documenting nursing care in the inpatient installation of the Royal Progress Jakarta
Hospital. This study used a pre-experimental design method in the form of a pre-post test design without control
group. The study population was all nurses who documented nursing care in the inpatient room of the Royal
Progress hospital with a total of 55 nurses. The research sample consisted of 55 respondents who were taken
using total sampling technique. Data collection using primary data through questionnaires, then analyzed
univariate and bivariate. The results obtained by nurses in the Inpatient Installation of Royal Progress Jakarta
Hospital who performed well before supervision were carried out as many as 45 (81.8%) respondents, while
nurses who performed well after supervision were 49 (89.1%) respondents. The results of the bivariate analysis
obtained a p-value of 0.002, which means that there is an effect of headroom supervision on the performance of
nurses in documenting nursing care at the Inpatient Installation of the Royal Progress Jakarta Hospital in 2020.
Suggestions from this study are that nurses are expected to be consistent in providing excellent service to
patients there must be supervision in accordance with existing procedures so that good work results are created
and can become a standard for better performance progress in documenting nursing care.

Keywords: Nursing Care, Nurse’s Performance, Documentation, Supervision

261 |JKSP Vol 4 No 2, Agustus 2021 : Anah Marwanah


Pendahuluan
Setiap pelaksanaan proses melakukan pendokumentasian asuhan
keperawatan, perawat akan selalu keperawatan melalui supervisi.
melakukan pencatatan atau sering Supervisi dalam
disebut pendokumentasian, mulai dari pendokumentasian asuhan keperawatan
pengkajian, diagnosa, perencanaan, menjadi salah satu faktor yang
pelaksanaan, dan evaluasi. Dokumentasi mempengaruhi kepatuhan seorang
merupakan catatan otentik dalam perawat dalam pendokumentasian
penerapan manajemen asuhan asuhan keperawatan (Munandar, 2018).
keperawatan professional dan juga Supervisi secara langsung
sebagai aspek legal formal tanggung memungkinkan manajer
jawab dan tanggung gugat adalah upaya keperawatan menemukan
untuk melindungi klien terhadap berbagai hambatan dalam
kualitas pelayanan yang diterima dan pelaksanaan asuhan
perlindungan terhadap keamanan keperawatan di ruangan dan
perawat dalam melaksanakan tugasnya bersama dengan staf
maka perawat diharuskan mencatat keperawatan mencari jalan
segala tindakan yang dilakukan pada pemecahannya (Asmuji, 2016).
klien. Keperawatan professional akan Supervisi atau pengawasan
tercapai dengan baik apabila adalah proses memastikan
pendokumentasian dapat dilakukan kegiatan dilaksanakan sesuai
dengan benar (Nursalam, 2011). dengan tujuan organisasi
Pendokumentasian implementasi dengan cara melakukan
asuhan keperawatan masih kurang pengawasan terhadap
lengkap (Lestari, dkk., 2014, dalam pelaksanaan kegiatan tersebut.
Medinawati, dkk, 2019). Kompetensi ini harus dimiliki
Ketidaklengkapan pendokumentasian seorang supervisor, yaitu kepala
asuhan keperawatan mencapai 72,9% ruangan dalam upaya
(Amalia, Herawati, Nofiadi, 2018). peningkatan kinerja perawat
Namun ditemukan juga dokumentasi pelaksana ( Pebriani, 2016).
lengkap dan tidak lengkap sama Rumah sakit Royal
besarnya (50%) (Marlina, 2017), Progress
pelaksanaan dokumentasi dengan Jakarta merupakan salah satu
kategori baik 89,2 rumah sakit swasta tipe B yang
% dan 10,8% cukup baik (Nugroho, dkk, telah memiliki kebijakan bagi
2015). Pendokumentasian asuhan perawatnya dalam melaksanakan
keperawatan oleh perawat pelaksana asuhan keperawatan dan
69,1% dengan supervisi kepala ruang pendokumentasian sesuai
45,7%, dengan hasil uji statistik dengan standar prosedur yang
menunjukkan adanya hubungan antara telah ditetapkan (Peraturan
supervisi kepala ruangan dengan direktur Rumah Sakit Royal
pendokumentasian asuhan keperawatan Progress
(Wirawan, 2013). Terdapat pengaruh No.072/PER/DIR/RSRP/XI/201
supervisi kepala ruangan terhadap 8 tentang Pedoman Pelayanan
pelaksanaan monitoring evaluasi kualitas Instalasi Rawat Inap, 2018).
pelayanan (Nugroho, 2017). Dengan Hasil pengumpulan data
demikian ada peluang untuk indikator mutu rawat inap RS.
meningkatkan kinerja perawat dalam Royal Progress terkait
kelengkapan pendokumentasian

262 |JKSP Vol 4 No 2, Agustus 2021 : Anah Marwanah


asuhan keperawatan bulan Sebelum responden menandatangi
Februari 2020 didapatkan informed consent, peneliti terlebih
kelengkapan pendokumentasian dahulu memberikan penjelasan tentang
pengkajian keperawatan 97,57%, tujuan dan manfaat penelitian.
kelengkapan pendokumentasian Penelitian ini juga telah melewati proses
diagnosa keperawatan 63,45%, kaji etik dari Komite Etik Penelitian
kelengkapan pendokumentasian Kesehatan Universitas Binawan
rencana keperawatan 63 ,45%, Nomor:
kelengkapan pendokumentasian 001/EP/KE/UBINAWAN/XI/2020.
implementasi keperawatan 82 %, Analisa data dilakukan dengan
dan kelengkapan menggunakan t test dependent, setelah
pendokumentasian evaluasi sebelumnya dilakukan uji
keperawatan 63.45%, angka kenormalan data terlebih dahulu.
tersebut menunjukan bahwa
pendokumentasian di Rumah
Sakit Royal Progress belum
optimal sehingga perlu upaya
untuk meningkatkan supervisi Hasil dan Pembahasan
kepala ruang terhadap kinerja
perawat dalam memberikan Tabel 1: Distribusi Frekuensi Kinerja
asuhan keperawatan sehingga Perawat dalam Pendokumentasian
pendokumentasian asuhan Asuhan Keperawatan di Instalasi
keperawatan di RS. Royal Rawat
Progress dapat lebih optimal. Kinerja Sebelum Frekuensi %
Disupervisi
Metode Penelitian Baik 45 81 , 8
Penelitian ini menggunakan Cukup 10 18 , 2
metode pre experimental design dengan Total 55 100
bentuk pre-post test design without Kinerja Sesudah
control group. Penelitian ini dilakukan Disupervisi
di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Baik 49 89 , 1
Royal Progress pada November – Cukup 6 10 , 9
Desember 2020. Sampel penelitian Total 55 100
menggunakan total sampling terhadap Inap Rumah Sakit Royal Progress
55 perawat pelaksana yang bekerja di Jakarta (n = 55)
ruang rawat inap Rumah Sakit Royal
Progress dan melakukan dokumentasi Berdasarkan tabel
asuhan keperawatan, dan 4 kepala ruang 1 diketahui bahwa
yang melakukan supervisi. Instrumen perawat di Instalasi Rawat Inap
yang digunakan adalah kuesioner dan Rumah Sakit Royal Progress
lembar observasi untuk menilai kinerja Jakarta yang berkinerja baik
perawat dalam pendokumentasian sebelum dilakukan supervisi
asuhan keperawatan yang sebanyak 45 orang (81,8%), dan
dikembangkan oleh Mua, E.L. (2011). kinerja perawat berkineja baik
Kuesioner terdiri dari: 1) Kuesioner 1 sesudah dilakukan supervisi
sebanyak 49 (89,1%) orang.
(melihat karakteristik dokumentasi
asuhan keperawatan, dan 2) Kuesioner 2
(melihat kepatuhan perawat dalam
dokumentasi asuhan keperawatan).

263 |JKSP Vol 4 No 2, Agustus 2021 : Anah Marwanah


Tabel 2: Pengaruh Hasil penelitian diperoleh 55
Supervisi Kepala Ruang perawat diberikan supervisi baik
Terhadap Kinerja Perawat sebelum maupun sesudah melakukan
dalam Pendokumentasian pendokumentasian asuhan keperawatan.
Asuhan Keperawatan di Terdapat perbedaan kinerja perawat
Instalasi Rawat Inap antara sebelum dengan sesudah
Rumah Sakit R oyal Progre ss dilakukan
Jakar ta . Supervisi dalam melakukan
Std. pendokumentasian asuhan keperawatan
Std. p- dari 77,65 menjadi 80,61, sehingga

Variabel Mean Error t signifikan perbedaan antar kinerja


Deviation sebelum dengan sesudah diberikan
value supervisi. Dapat dikatakan supervisi
Mean mampu membuat perawat lebih serius
Kinerja untuk bekerja karena hasil kerja perawat
Sebelum selalu dipantau apakah sesuai dengan
77,65 9,36 1,26 target yang dicencanakan atau tidak.
Dilakukan Supervisi dalam
Supervisi pendokumentasian asuhan keperawatan
3,323 0,002 menjadi salah satu faktor yang
Kinerja mempengaruhi kepatuhan seorang
Sesudah perawat dalam pendokumentasian
80,61 9,33 1,26 asuhan keperawatan. Supervisi
Dilakukan merupakan salah satu bentuk
Supervisi pelaksanaan fungsi manajerial yang
mengatur semua aktivitas kelompok agar
sesuai dengan rencana dan mengukur
kemajuan yang sudah dicapai. Untuk
menilai kepatuhan perawat dibutuhkan
Berdasarkan tabel 2 adanya pengawasan dari pihak rumah
diketahui Hasil uji statistik sakit (Munandar, 2018).
pada pengaruh supervisi Pengelolaan pelayanan
kepala ruangan terhadap keperawatan membutuhkan sistem
kinerja perawat didapatkan manajerial keperawatan yang tepat untuk
p-value sebesar 0,002 mengarahkan seluruh sumber daya
(pvalue < 0,05), dapat keperawatan dalam menghasilkan
disimpulkan ada pengaruh pelayanan keperawatan yang prima dan
supervisi kepala ruang berkualitas. Supervisi merupakan bagian
terhadap kinerja perawat dari fungsi pengarahan yang berperan
dalam pendokumentasian untuk mempertahankan agar segala
asuhan keperawatan di kegiatan yang telah terprogram dapat
Instalasi Rawat Inap Rumah dilaksanakan dengan baik dan lancar.
Sakit Royal Progress Supervisi secara langsung
Jakarta. memungkinkan manajer keperawatan
menemukan berbagai hambatan dalam
Pembahasan pelaksanaan asuhan keperawatan di
ruangan dan bersama dengan staf

264 |JKSP Vol 4 No 2, Agustus 2021 : Anah Marwanah


keperawatan mencari jalan perawat dalam melakukan
pemecahannya ( Asmuji, 2016). pendokumentasian asuhan
Supervisi merupakan keperawatan. Hal tersebut
proses mengarahkan, memberi membuat perawat menjadi lebih
petunjuk dan dapat teliti dan patuh dalam bekerja
mempengaruhi outcome kinerja mendokumentasikan asuhan
perawat dalam melakukan keperawatannya. Hal ini sejalan
asuhan keperawatan. Supervisi dengan pendapat Faizin dan
merupakan kegiatan rutin dan Winarsih, (2018) bahwa bila
terjadwal yang harus dilakukan perawat diperhatikan dan
kepala ruangan, untuk dihargai sampai penghargaan
memastikan pelaksanaan asuhan superior, mereka akan lebih
keperawatan dilakukan dengan terpacu untuk mencapai prestasi
baik dan sesuai dengan stándar pada tingkat lebih baik. Kinerja
yang telah ditetapkan. supervisi (prestasi kerja) adalah hasil
atau pengawasan adalah proses kerja secara kualitas yang
memastikan kegiatan dicapai oleh seorang pegawai
dilaksanakan sesuai dengan dalam melaksanakan tugasnya
tujuan organisasi dengan cara sesuai dengan tanggung jawab
melakukan pengawasan terhadap yang diberikan kepadanya.
pelaksanaan kegiatan tersebut. Kinerja merupakan perilaku
Kompetensikompetensi ini harus yang nyata yang ditampilkan
dimiliki seorang supervisor, setiap orang sebagai prestasi
yaitu kepala ruangan dalam kerja yang dihasilkan oleh
upaya peningkatan kinerja karyawan sesuai dengan
perawat pelaksana (Pebriani, perannya dalam perusahaan
2016). (Nursalam, 2015).
Hasil penelitian diperoleh Kinerja perawat sebagai ujung
perawat di Instalasi Rawat Inap tombak pelayanan kesehatan merupakan
Rumah Sakit Royal Progress masalah yang sangat penting untuk
Jakarta yang berkineja baik dikaji dalam rangka mempertahankan
sebelum dilakukan supervisi dan meningkatkan mutu pelayan
sebanyak 45 (81,8%) kesehatan. Kinerja perawat yang baik
responden, sedangkan perawat merupakan jembatan dalam menjawab
di Instalasi Rawat Inap Rumah jaminan kualitas pelayanan kesehatan
Sakit Royal Progress Jakarta yang diberikan terhadap pasien baik
yang berkineja baik sesudah sakit maupun sehat. Kunci utama dalam
dilakukan supervisi sebanyak peningkatan kualitas pelayanan
49 (89,1 %) responden. kesehatan adalah perawat yang
Menurut asumsi peneliti, mempunyai kinerja tinggi. Namun tak
adanya peningkatan kinerja dari jarang ditemukan keluhan berkaitan
sebelum ke sesudah perawat dengan kualitas pelayanan kesehatan
diberikan supervisi dari 77,65 yang muaranya berasal dari kinerja
menjadi 80,61 dikarenakan petugas kesehatan termasuk perawat.
supervisi yang dilakukan Untuk itu kiranya rumah sakit perlu
berjalan dengan baik, yaitu memfokuskan masalah kualitas
melalui monitoring yang pelayanan terhadap kinerja perawat
dilakukan oleh kepala ruangan (Pebriani, 2016).
di setiap pergantian shift ketika

265 |JKSP Vol 4 No 2, Agustus 2021 : Anah Marwanah


Hasil penelitian ini sejalan dengan kepala ruang paling banyak
penelitian yang dilakukan oleh Wirawan adalah kurang baik sebanyak 37
(2013), didapatkan gambaran supervisi responden (45,7 % ). Gambaran
kepala ruang terhadap kinerja perawat pendokumentasian asuhan
paling banyak adalah kurang baik keperawatan oleh perawat
sebanyak 37 responden (45,7%). pelaksana paling banyak adalah
Gambaran terhadap kinerja perawat sebanyak 56 responden (69,1%).
pendokumentasian asuhan keperawatan Hasil uji statistiknya
oleh perawat pelaksana paling banyak menunjukkan bahwa terdapat
adalah sebanyak 56 responden (69,1%). hubungan antara supervise
Hasil ini pun didukung oleh penelitian kepala ruangan dengan
Hidayat dkk (2017), hasil analisis pendokumentasian asuhan
menunjukan bahwa skor kinerja perawat keperawatan di Rumah Sakit
pelaksana dalam pendokumentasian Umum Daerah
asuhan keperawatan pada kelompok Ambarawa dengan nilai p-value
intervensi sebelum mendapatkan 0,000. Penelitian Nugroho
supervisi dari kepala ruangan yang (2017) juga menunjukkan
dilatih dan dibimbing supervisi adalah terdapat pengaruh supervisi
17,00 dan sesudah mendapatkan kepala ruangan terhadap
supervisi menjadi 21,83, pelaksanaan monitoring evaluasi
sehingga terjadi peningkatan kualitas pelayanan dengan nilai
sebesar 4,83 (20,12 % ). Pada p- value 0,000. Menurut peneliti,
kelompok kontrol sebelum masih ditemukannya perawat
mendapatkan supervisi dari yang kinerjanya rendah
kepala ruangan yang dilatih dan walaupun sudah disupervisi oleh
di bimbing memiliki kinerja kepala ruangan dikarenakan
19,20 dan sesudah mendapatkan perawat tersebut justru merasa
supervisi dari kepala ruangan risih ketika bekerja selalu di
yang tidak dilatih dan tidak supervisi, perawat menjadi tidak
dibimbing supervisi menjadi leluasa ketika bekerja sehingga
21 ,72, sehingga terjadi mengganggu kenyamanan dari
peningkatan sebesar 2,52 (10,5 bekerja.
% ). Mua, E.L.,(2011)
Hasil uji statistik pada melakukan penelitian di
pengaruh supervisi kepala RS Woodward Palu,
ruangan terhadap kinerja menunjukkan terjadi
perawat didapatkan p-value peningkatan yang signifikan
sebesar 0,002 (p-value < 0,05), pada supervisi klinik kepala
maka dapat disimpulkan ada ruangan. Supervisi klinik yang
pengaruh supervisi kepala ruang dilaksanakan secara tepat telah
terhadap kinerja perawat dalam berdampak pada kinerja
pendokumentasian asuhan perawat pelaksana secara
keperawatan di Instalasi Rawat signifikan. Analisis lebih lanjut
Inap Rumah Sakit Royal menunjukkan ada perbedaan
Progress Jakarta tahun 2020. kinerja perawat pelaksana yang
Hasil penelitian ini sejalan signifikan antara kelompok
dengan penelitian yang intervensi dan kelompok
dilakukan oleh Wirawan (2013) , kontrol. Penelitian ini
didapatkan gambaran supervisi membawa pada simpulan ada

266 |JKSP Vol 4 No 2, Agustus 2021 : Anah Marwanah


pengaruh supervisi klinik pelaksanaan asuhan keperawatan yang
kepala ruangan terhadap kinerja efektif dan aman kepada sejumlah pasien
perawat pelaksana di ruang ( Keliat, 2012). Dengan supervisi,
rawat inap rumah sakit perawat dapat memberikan inspirasi
Woodward Palu. kepada anak buah untuk bersama-sama
Hasil ini pun didukung oleh menyelesaikan pekerjaan dengan jumlah
penelitian Hidayat dkk (2017), hasil lebih banyak, waktu lebih cepat, cara
analisis menunjukan bahwa skor kinerja lebih mudah, dan hasil yang lebih baik
perawat pelaksana dalam daripada jika dikerjakan sendiri. Kegiatan
pendokumentasian asuhan keperawatan supervisi hendaknya terlaksana dengan
pada kelompok intervensi sebelum sederhana, hendaknya memberikan rasa
mendapatkan supervisi dari kepala aman kepada pihak-pihak yang
ruangan yang dilatih dan dibimbing disupervisi. Dalam pelaksanaan supervisi
supervisi adalah 17,00 dan sesudah hendaknya terjalin hubungan
mendapatkan supervisi menjadi 21,83, professional, bukan didasarkan atas
sehingga terjadi peningkatan sebesar hubungan pribadi. Supervisi hendaknya
4,83 (20,12%). Untuk mencapai skor 24 berdasarkan pada kemampuan,
diperlukan 2,17 point. Hasil uji statistik kesanggupan, kondisi dan sikap pihak
menunjukan ada peningkatan yang yang disupervisi (Simamora, 2012).
signifikan pada kinerja perawat
pelaksana sesudah mendapatkan Kesimpulan dan Saran
supervisi dari kepala ruangan yang Hasil penelitian ini
dilatih dan dibimbing supervisi klinik menemukan bahwa ada
(pvalue = 0,000 < 0,05). Pada kelompok pengaruh supervisi kepala ruang
kontrol sebelum mendapatkan supervisi terhadap kinerja perawat dalam
dari kepala ruangan yang dilatih dan di pendokumentasian asuhan
bimbing memiliki kinerja 19,20 dan keperawatan di Instalasi Rawat
sesudah mendapatkan supervisi dari Inap Rumah Sakit Royal
kepala ruangan yang tidak dilatih dan Progress Jakarta tahun 2020 ,
tidak dibimbing supervisi menjadi dengan p-value sebesar 0,002
21,72, sehingga terjadi peningkatan (p-value < 0,05).
sebesar 2,52 (10,5%). Untuk mencapai Berdasarkan hal tersebut
skor 24 diperlukan 2,28 point. Hasil uji disarankan kepala ruangan untuk
statistik menunjukan ada peningkatan melakukan supervisi yang rutin,
yang signifikan pada kinerja perawat terprogram dan terjadwal
pelaksana sesudah mendapatkan terhadap pelaksanaan
supervisi dari kepala ruangan yang pendokumentasian Asuhan
tidak dilatih dan dibimbing supervisi Keperawatan di instalasi rawat
klinik (p-value =0,000 < 0,05). Inap dan mempertahankan dan
Kinerja perawat dalam meningkatkan supervisi yang
melaksanakan asuhan keperawatan dapat baik dan menjadi standar untuk
terlihat dari kelengkapan kemajuan kinerja yang lebih
pendokumentasian asuhan keperawatan baik dalam pendokumentasian
yang dibuat dalam berkas rekam medis asuhan keperawatan. Diharapkan
pasien, oleh karena itu untuk memantau dapat mengembangkan
kepatuhan tersebut diperlukan supervisi penelitian dengan desain
dari kepala ruang. Supervisi dilakukan kualitatif yang dapat menggali
oleh atasan terhadap bawahan yang berbagai fenomena lebih
memiliki tanggung jawab dalam mendalam khususnya tentang

267 |JKSP Vol 4 No 2, Agustus 2021 : Anah Marwanah


kinerja perawat dalam dan kontribusi terhadap
pendokumentasian asuhan penelitian ini, diantaranya:
keperawatan. Selain itu, meneliti Rektor, dekan, dan ketua
variabel selain yang peneliti program studi Keperawatan
teliti untuk menambah informasi Universitas Binawan; Direktur,
sekaligus khasanah dalam Manager
pengetahuan peningkatan kinerja QRM, Manager SDM, Manajer
perawat seperti motivasi kerja Keperawatan, Kepala Ruang RS
mauapun lingkungan kerja serta Royal Progress Jakarta, dan
kepemimpinan kepala ruangan. seluruh perawat pelaksana yang
telah bersedia menjadi
Ucapan Terimakasih responden, serta Keluarga
Peneliti mengucapkan tercinta yang senantiasa
terima kasih kepada semua pihak mendukung dan mendo’akan.
yang telah memberi dukungan
Referensi Satisfaction Of Implementer
Amalia, E., Hearwati, L., Nofiadi, N. Nurses In The Ward Of Wangaya
(2018). Faktor-faktor Hospital”, Jurnal Kesehatan
Kelengkapan Pendokumentasian Saelmakers PERDANA (JKSP),
Asuhan Keperawatandi Instalasi 3(1), pp. 5967 . doi:
Rawat Inap RSUD Lubuk 10.32524/jksp.v 3i1.230.
Sikaping. Prosiding Seminar Medinawati, A.N., Ernawati,
Kesehatan Perintis. Mita. (2019). Hubungan
https://jurnal.stikesperintis.ac.id/i Motivasi Kerja Perawat dengan
ndex.php/PSKP/article/view/57 Kepatuhan Pendokumentasian
Asmuji. 2016. Manajemen Keperawatan : Implementasi Asuhan
Konsep dan Aplikasi. Keperawatan di RSU Yarsi
Jogjakarta: Ar. Ruzz Media Pontianak. Jurnal Proners.
Faizin, Achmad dan Winarsih. (2018). Vol.4. No.1.
Hubungan Tingkat Pendidikan dan Lama DOI: http://dx.doi.org/10.26418
Kerja Perawat dengan Kinerja Perawat di /jpn.v4i1.34274
RSU Pandan Arang Kabupaten Boyolali. Mua, E. L. (2011). Pengaruh Pelatihan
Jurnal Berita Ilmu Keperawatan ISSN Supervisi Klinik Kepala Ruang
1979 – 2697. Vol 1 (No. 3) hal 138 Terhadap Kepuasan Kerja dan
Hidayat, dkk. 2017. Pengaruh Model Kinerja Perawat Pelaksana di
Supervisi Klinik Terhadap Ruang Rawat Inap Rumah Sakit
Kinerja Perawat Dalam Asuhan Woodward Palu. Thesis: UI.
Keperawatan Di Instalasi Rawat Munandar. 2018. Psikologi industri dan
Inap 2 RS TNI Jakarta Tahun organisasi. Jakarta: Universitas
2017. Universitas Indonesia (UI-Press)
Muhammadiyah Jakarta Program Nursalam. (2011). Manajemen
Magister Keperawatan Fakultas Keperawatan: Aplikasi
Ilmu Keperawatan Dalam Praktek Keperawatan
I Dewa Agung Gde Fanji Pradiptha, Profesional.
Nyoman Putri Sriadi, I Dewa Jakarta : Medica Salemba.
Ayu Marokta Utami Dewi and Ni Nursalam. (2015).
Putu Maya Kartini Putri (2020) Manajemen
“The Correlation Between Keperawatan. Jakarta: Salemba
Medika.
Nurses’ Career Paths To The Job

268 |JKSP Vol 4 No 2, Agustus 2021 : Anah Marwanah


Oktaviana, C., Aryoko, A., & Pranata, L.
(2019). Hubungan Caring Perawat
Dengan Pencegahan Pasien
Jatuh Di Ruang Rawat INAP.
Publikasi Penelitian

269 |JKSP Vol 4 No 2, Agustus 2021 : Anah Marwanah


Terapan dan Kebijakan, 2(2), 268262
108-112. Royal Progress
Pebriani S, Noer’aini, I. & Supriyadi. No.072/PER/DIR/RSRP/XI/201
(2016). Pengaruh Pelaksanaan 8 tentang Pedoman Pelayanan
Supervisi Kepala Ruang Instalasi Rawat Inap. Jakarta.
Terhadap Kinerja Perawat di Simamora, R.H. (2012). Buku Ajar
Ruang Rawat Inap Rsud Manajemen Keperawatan.
Tugurejo Semarang. Semarang: Jakarta: EGC
Program Studi S.1 Ilmu Sri Muharni and Utari Christya Wardhani
Keperawatan STIKES (2020) “Analisa Faktor-Faktor
Telogorejo Semarang Yang Mempengaruhi Terjadinya
Pranata, L., Fari, N. A. I., Kep, M., Turnover Intention Perawat Di
Nanda, C. C. S., Elvantin, M. H., Rumah Sakit Santa Elisabeth Kota
Nainggolan, S. S., Batam”, Jurnal Kesehatan
... & Simatupang, Saelmakers PERDANA ( JKSP),
B. R. (2021). 3(2), pp. 236-245. doi:
Manajemen Keperawatan 10.32524 /jksp.v 3i2.92.
“Aplikasi Komunikasi Perawat Sutrisari Sabrina Nainggolan. (2021).
& Kepuasan Kerja”. LPP Balai Penerapan Komunikasi SBAR
Insan Cendekia. (Situation, Background,
Pranata, L., Fari, N. A. I., Kep, M., Assesment, Recomendation) Oleh
Gultom, B. E., Antika, R. T. A., Perawat Di Rumah Sakit Pusri
Adetia, P., ... & Nitantri, M.
Palembang. Jurnal Kesehatan
(2021). Manajemen Keperawatan
Saelmakers PERDANA ( JKSP),
“Pendidikan Keperawatan
4(1), 167-176.
& Proses Pembelajaran”.
LPP Balai Insan Cendekia. https://doi.org/10.32524/jksp.v4i1
Pranata, L., Fari, N. A. I., Kep, M., .80
Antoni, I. W., Aprillia, P., Wirawan dkk. 2013. Hubungan Antara
Dinanti, R., ... & Elvira, E. Supervisi Kepala Ruang Dengan
(2021). MANAJEMEN Pendokumentasian Asuhan
KEPERAWATAN “Kualitas Keperawatan Di Rumah Sakit
Pelayanan Keperawatan”. LPP Umum Daerah Ambarawa. Jurnal
Balai Insan Cendekia. Managemen Keperawatan .
Rumah Sakit Royal Progress. (2018). Volume 1, No. 1, Mei 2013; 1-6
Peraturan direktur Rumah Sakit

|JKSP Vol 4 No 2, Agustus 2021 : Anah Marwanah


Sakit Royal Progress pada November –
Sampel Desember 2020. Instrumen yang digunakan
adalah kuesioner dan lembar observasi untuk
menilai kinerja perawat dalam
pendokumentasian asuhan keperawatan.
ANALISIS ARTIKEL JURNAL
(Marwanah & Marianna, 2021)
MENGGUNAKAN PICO
C-COMPARISON
Nama : Nursabretda hayran Hasil dari supervisi dalam melakukan
Nim : 2014201040 pendokumentasian asuhan keperawatan
Judul artikel : Peningkatan Kinerja sehingga signifikan perbedaan antar kinerja
Perawat dalam Pendokumentasian sebelum dengan sesudah diberikan supervisi
Asuhan Keperawatan Melalui Supervisi dapat dikatakan supervisi mampu membuat
Kepala Ruang di Instalasi Rawat Inap perawat lebih serius untuk bekerja karena
Rumah Sakit Royal Progress Jakarta. hasil kerja perawat selalu dipantau apakah
Nama Jurnal : Jurnal Kesehatan sesuai dengan target yang dicencanakan atau
Saelmakers PERDANA. tidak. Faktor pengaruh supervisi dalam
pendokumentasian asuhan keperawatan yaitu
mempengaruhi kepatuhan seorang perawat.
Hasil analisis :
Selain itu, agar supervisi digunakan dengan
baik maka melalui monitoring yang
P-Problem dilakukan untuk penggantian ketika perawat
dalam melakukan pendokumentasian asuhan
Supervisi dalam pendokumentasian asuhan keperawatan akan lebih baik. Hal tersebut
keperawatan menjadi salah satu faktor yang membuat perawat menjadi lebih teliti dan
mempengaruhi kinerja seorang perawat dalam patuh dalam bekerja mendokumentasikan
pendokumentasian asuhan keperawatan. asuhan keperawatannya. Hal ini sejalan
Dokumentasi merupakan catatan otentik dalam dengan pendapat Faizin dan Winarsih.
penerapan manajemen asuhan keperawatan (Marwanah & Marianna, 2021)
professional dan juga sebagai aspek legal
formal tanggung jawab dan tanggung gugat
adalah upaya untuk melindungi klien terhadap
O-OUTPUT
kualitas pelayanan yang diterima dan
perlindungan terhadap keamanan perawat
Hasil penelitian ini menemukan bahwa ada
dalam melaksanakan tugasnya maka perawat
pengaruh supervisi kepala ruang terhadap
diharuskan mencatat segala tindakan yang
kinerja perawat dalam pendokumentasian
dilakukan pada klien. Keperawatan professional
asuhan keperawatan di Instalasi Rawat Inap
akan tercapai dengan baik apabila
Rumah Sakit Royal Progress Jakarta tahun
pendokumentasian dapat dilakukan dengan
2020.
benar
(Marwanah & Marianna, 2021)
Berdasarkan hal tersebut disarankan kepala
ruangan untuk melakukan supervisi yang
I-INTERVENSI rutin, terprogram dan terjadwal terhadap
pelaksanaan pendokumentasian Asuhan
Penelitian ini dilakukan oleh 55 orang perawat Keperawatan di instalasi rawat Inap dan
dan 4 kepala ruang yang melakukan supervisi. mempertahankan dan meningkatkan
Penelitian ini menggunakan metode pre supervisi yang baik dan menjadi standar
experimental design dengan bentuk pre-post untuk kemajuan kinerja yang lebih baik
test design without control group. Penelitian dalam pendokumentasian asuhan
ini dilakukan di Instalasi Rawat Inap Rumah keperawatan.

|JKSP Vol 4 No 2, Agustus 2021 : Anah Marwanah


(Marwanah & Marianna, 2021)

DAFTAR PUSTAKA
Marwanah, A., & Marianna, S. (2021).
Peningkatan Kinerja Perawat dalam
Pendokumentasian Asuhan Keperawatan
Melalui Supervisi Kepala Ruang di
Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Royal
Progress Jakarta Improving Nurse ’ s
Performance in Documenting Nursing
Care Through Supervision of the Head of
. 4(2).

|JKSP Vol 4 No 2, Agustus 2021 : Anah Marwanah

Anda mungkin juga menyukai