Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dokumentasi asuhan keperawatan merupakan catatan tentang
tanggapan/respon klien terhadap kegiatan-kegiatan pelaksanaan keperawatan
secara menyeluruh, sistematis dan terstruktur sebagai pertanggunggugatan
terhadap tindakan yang dilakukan perawat terhadap klien dalam melaksanakan
asuhan keperawatan dengan menggunakan pendekatan proses
keperawatan.Apabila pendokumentasian tidak dilakukan dengan lengkap akan
dapat menurunkan mutu pelayanan keperawatan karena tidak akan dapat
mengidentifikasi sejauh mana tingkat keberhasilan asuhan keperawatan yang telah
diberikan. dalam aspek legal perawat tidak mempunyai bukti tertulis jika suatu
hari nanti klien menuntut ketidakpuasan akan pelayanan keperawatan. (1)
Dokumentasi diperlukan untuk merencanakan perawatan pasien, indikator
dalam mengembangkan asuhan keperawatan, indikator praktek keperawatan yang
bermutu. Manfaat lain dokumentasi sebagai bukti tanggung jawab dan tanggung
gugat perawat, sumber data, sebagai sarana pendidikan dan penelitian dan sebagai
prediksi kematian. Dokumentasi keperawatan juga sebagai sarana komunikasi
antara pemberi asuhan.Dokumentasi keperawatan yang dibuat, haruslah
akurat.Dokumentasi keperawatan yang tidak akurat/tepat dapat mengakibatkan
kesalahan dalam penafsiran atau interpretasi sehingga dapat membahayakan
keselamatan pasien.(2)
Dokumentasi yang tidak efektif dan efisien mengakibatkan kualitas dan
keakuratannya kurang maksimal sehingga dapat mengakibatkan gangguan
komunikasi antara pemberi asuhan.Hasil penelitian sebelumnya melaporkan
bahwa 11% masalah komunikasi dapat memperburuk kondisi pasien selama
dirumah sakit.Dokumentasi keperawatan dapat digunakan sebagai indikator dalam
menentukan kualitas keperawatan juga sebagai dasar dalam pengambilan
keputusan.Hasil penelitian sebelumnya mengidentifikasi 13% kesalahan
manajemen klinis berasal dari kesalahan dokumentasi. Dokumentasi keperawatan
yang dibuat haruslah akurat/tepat karena dapat mempengaruhi kualitas
perawatan.(2)

1
2

Beberapa penelitian terkait dengan dokumentasi asuhan keperawatan yang


dilakukan masih terbatas tentang kelengkapan saja. Hasil penelitian sebelumnya
ada 71,6% pendokumentasian yang dilakukan perawat tidak lengkap. Penelitian
lain yang pernah dilakukan menemukan dari 93 responden didapatkan hasil
pengkajian keperawatan kurang lengkap 91 orang (97.8%), diagnosa keperawatan
kurang lengkap 40 orang (43%), perencanaan kurang lengkap 46 orang (49.5%),
implementasi lengkap 49 orang (52.7%), evaluasi lengkap 59 orang (63.4%). (3)
Berdasarkan standar yang telah ditetapkan oleh Departemen Kesehatan
Republik Indonesia (Depkes RI) menetapkan bahwa Standar Asuhan keperawatan
(SAK) yakni sebanyak 80%.(4)Permasalahan terkait kualitas dokumentasi
merupakan isu penting dalam manajemen keperawatan diberbagai rumah sakit di
seluruh Indonesia, penelitian sebelumnya yang dilakukan di tempat yang sama
dengan tempat penelitian ini menunjukkan hasil (n=48) rerata kelengkapan
dokumentasi keperawatan 53,5% dengan uraian pengkajian 57%, diagnosa 51%,
perencanaan 59%, implementasi keperawatan 52%, evaluasi keperawatan 51%
dan catatan keperawatan 51% hasil ini masih dibawah standar yang ditetapkan
yaitu 80%.(2)
Mulyo menyatakan masalah yang terjadi di rumah sakit swasta maupun
pemerintah di Indonesia adalah masih banyaknya ditemukan ketidaklengkapan
dokumentasi keperawatan.(5) Penelitian di rumah sakit Daerah Mamuju Sulawesi
menunjukkan sebagian besar pendokumentasian keperawatan dalam kateogori
kurang lengkap.(3) Penelitian pada salah satu rumah sakit tipe B di Bali
menyatakan kepatuhan perawat dalam pendokumentasian keperawatan yaitu
kurang patuh.(6)
Perawat kurang memahami dan tidak patuh dalam melaksanakan
pendokumentasian asuhan keperawatan yang akan mengakibatkan rendahnya
mutu dari kelengkapan dokumentasi asuhan keperawatan dan akan menurunkan
mutu pelayanan keperawatan.(6) Hal ini disebabkan oleh adanya perawat yang
menganggap dokumentasi asuhan keperawatan terlalu rumit, beragam dan
3

menyita waktu.(7)Ketidakpatuhan perawat dalam melakukan pendokumentasian


keperawatan dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal. Faktor eksternal
antara lain meliputi beban kerja, kondisi kerja, pedoman pendokumentasian,
format dokumentasi keperawatan, supervisi, reward dan punishment. (6) Faktor
internal antara lain meliputi pengetahuan, sikap, persepsi, motivasi dan
kemampuan.(8)
Motivasi adalah hal yang menyebabkan dan mendukung perilaku
seseorang.Perasaan atau pikiran yang mendorong seseorang untuk melakukan
pekerjaan atau menjalankan kekuasaan terutama dalam berperilaku.Motivasi yang
tinggi memberikan dampak bagi seorang perawat dalam melakukan tindakan
secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan yang telah
ditetapkan.Motivasi yang rendah menghasilkan kinerja yang rendah.Hezberg
dalam Nursalam, (2015) menyimpulkan bahwa ketidakpuasan dan kepuasan
dalam bekerja muncul dari dua faktor yang terpisah. Faktor penyebab kepuasan
(faktor yang memotivasi) yang sifatnya intrinsic meliputi prestasi, pengakuan, isi
pekerjaan, tanggung jawab dan kemajuan, sedangkan faktor penyebab
ketidakpuasan yang sifatnya ekstrinsik adalah kebijakan perusahan dan
administrasi, supervisi, kondisi kerja, hubungan kerja dan keamanan. (9)
Hasil penelitian tentang hubungan motivasi kerja perawat dengan ketepatan
pengisian dokumentasi asuhan keperawatan di ruang rawat inap RSUD Buntok
menyatakan bahwa yang memiliki motivasi baik sebesar 46,7%, cukup 33,3% dan
kurang 20%. Selain itu ketepatan pendokumentasian yang sudah baik 30%, cukup
53,3% dan kurang 16,7%. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang
dilakuakan di RSUD Mgr. Gabriel Manek, SVD Atambua pada bulan Juli 2017
ditemukan dalam pelaksanaan asuhan keperawatan, perawat belum sepenuhnya
melakukan pendokumentasian dengan baik untuk semua tahap proses
keperawatan. Terlihat pada catatan perawat, data-data klien yang didapat pada
tahap pengkajian tidak lengkap diisi baik dari tahap wawancara maupun tahap
pemeriksaan fisik belum didokumentasikan dengan lengkap oleh perawat.(10)
4

Dokumentasi keperawatan merupakan sistem dan bagian penting dari proses


asuhan keperawatan sebagai bukti tanggung jawab perawat.Perawat pelaksana
kurang menyadari pentingnya pendokumentasian asuhan keperawatan, hal ini
terlihat dari pendokumentasian yang tidak dilengkapi perawat mulai dari
pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi dan evaluasi
keperawatan.Pemilihan Rumah Sakit Dr. Bratanata Kota Jambi sebagai tempat
penelitian adalah karena di Rumah Sakit Dr. Bratanata Kota Jambi banyak
digunakan sebagai tempat penelitian tetapi belum pernah dilakukan penelitian
tentang dokumentasi keperawatan. Serta Rumah Sakit Dr. Bratanata Kota Jambi
memiliki jumlah tenaga perawat yag sangat banyak yaitu sebanyak 335 orang
tenaga perawat.
Dan dari hasil survey awal tentang kelengkapan pendokumentasian yang
telah dilakukan di Rumah Sakit Dr. Bratanata Kota Jambi yang dilakukan oleh
peneliti di 3 ruangan berbeda yaitu ruangan Akasia, Cendana, dan Cemara
didapatkan hasil sebanyak 50% pendokumentasian asuhan keperawatan yang
masih tidak lengkap. Untuk itu peneliti tertarik melakukan penelitian
mengenai“Hubungan Motivasi Perawat Terhadap Kualitas Dokumentasi Asuhan
Keperawatan diRumah Sakit Dr. Bratanata Kota Jambi”.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah pada penelitian
adalah apakah ada hubungan antara motivasi perawat terhadap kualitas
dokumentasi asuhan keperawatan di Rumah Sakit Dr. Bratanata Kota Jambi.

1.3 Tujuan Penelitian


1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui penelitian terkait hubungan motivasi perawat
terhadap kualitas dokumentasi asuhan keperawatan di Rumah Sakit Dr.
Bratanata Kota Jambi.
5

1.3.2 Tujuan Khusus


a. Untuk mengetahui motivasi perawat pada pelaksanaan asuhan
keperawatan di Rumah Sakit Dr. Bratanata Kota Jambi
b. Untuk mengetahui kualitas dokumentasi asuhan keperawatan di
Rumah Sakit Dr. Bratanata Kota Jambi.
c. Untuk mengetahui hubungan motivasi perawat terhadap kualitas
dokumentasi asuhan keperawatan di Rumah Sakit Dr. Bratanata Kota
Jambi.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi Profesi Keperawatan
Dapat dijadikan sebagai sumber informasi bagi perawat dalam
meningkatkan dokumentasi keperawatan dengan menigkatkan motivasi
kerja
1.4.2 Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat menjadi bahan bacaan
dan sumber referensi bagi mahasiswa ilmu keperawatan khususnya
dibidang manajemen keperawatan.
1.4.3 Bagi Peneliti Lain
Dapat dijadikan sebagai referensi bagi peneliti selanjutnya terkait
hubungan motivasi perawat terhadap kualitas dokumentasi proses asuhan
keperawatan dan sebagai bahan acuan dalam mengembangkan penelitian
selanjutnya tentang dokumentasi asuhan keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai