Anda di halaman 1dari 9

Jurnal KESMAS, Vol. 8 No.

3, April 2019 60

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENDOKUMENTASIAN


ASUHAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT DAERAH KOTA TIDORE
KEPULAUAN
Fitri N. Togubu*, G. E. C. Korompis**, W. P. J. Kaunang**

*Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi Manado


**Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

ABSTRAK
Asuhan keperawatan merupakan proses atau rangkaian kegiatan pada praktek keperawatan yang
diberikan secara langsung kepada klien di berbagai tatanan pelayanan kesehatan dan dilaksanakan
berdasarkan kaidah-kaidah keperawatan sebagai suatu profesi berdasarkan ilmu dan kiat
keperawatan yang bersifat humanistik dan berdasarkan pada kebutuhan objek klien untuk mengatasi
masalah yang dihadapi klien. Sebagai bukti bahwa perawat telah melaksanakan tindakan asuhan
keperawatan, maka setiap tindakan mulai dari pengkajian hingga evaluasi proses keperawatan perlu
di dokumetasikan. Penelitian ini merupakan penelitian survei analitik dengan pendekatan cross
sectional dan dilakukan di ruang rawat inap VIP, Perawatan bedah, Bangsal wanita, Bangsal pria
dan Kelas III bersama di rumah sakit daerah Kota Tidore Kepulauan. Sampel dalam penelitian ini
sebanyak 75 responden yang masuk dalam kriteria inklusi. Data diperoleh dari kuesioner dan lembar
observasi evaluasi pendokumentasian asuhan keperawatan. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada
hubungan antara pengetahuan p value 0,030 (p < 0,05; OR 3,238), sikap p value 0,022 (p < 0,05; OR
3,393) dan supervisi p value 0,004 (p < 0,05; OR 4,726) dengan pendokumentasian asuhan
keperawatan di rumah sakit daerah Kota Tidore Kepulauan. Kesimpulan hasil menunjukan bahwa
supervisi merupakan variabel yang paling dominan berhubungan dengan pendokumentasian asuhan
keperawatan sehingga saran untuk rumah sakit agar mengikutsertakan kepala ruangan sebagai
supervisi dan perawat pelaksana dalam seminar atau pelatihan tentang pendokumentasian asuhan
keperawatan untuk meningkatkan mutu pelayanan keperawatan sesuai dengan standar dan juga pihak
manajemen keperawatan membuat audit dokumentasi asuhan keperawatan untuk mengevaluasi
kelengkapan dokumentasi asuhan keperawatan sesuai dengan standar.

Kata kunci: pengetahuan, sikap, supervisi, pendokumentasian asuhan keperawatan

ABSTRACT
Nursing care is a process of practical nursing that is given to the clients directly in the variety of the
order of medical serving. It has done based on the rule of nurse as a profession by learning and
knowing nursing science humanisticly and based on the need of object to solve the patient's problem.
As a proof that nurse has done a nursing care, then every act starting from assesment up to evaluating
nursing process is needed to be documented. This research is a research of critical survey by using
cross sectional approach and it is done in VIP room, surgical treatment, women's ward, men's ward
and III class in hospital area of Tidore. There are 75 samples from repondent that is identified
inclusion. The data is from quisoner and the observation pages of nursing care evaluation. The result
indicates the connection between knowledge p value 0.030 (p <0.05; OR 3.238), attitude p value
0.022 (p <0.05; OR 3.393) and the supervision of p value 0.004 (p <0.05; OR 4,726 ) by
documenting nursing care of hospital of Tidore Kepulauan. To summing up, the result shows that
supervision is the most dominating variable connecting with the documenting of the nursing care. So,
there is a suggestion for the hospital to involve the head of the hospital rooms as a supervisor and the
practical nurses in the seminary or praticing events in order to improve medical serving in hospital so
the standart of a good serving can be reached and also the nursing management to create the audit of
documentation to evaluate the completeness of document based on the standart.

Keywords: knowledge, attitude, supervision, documentating of nursing care

PENDAHULUAN jalan dan gawat darurat, sebagaimana


Rumah sakit merupakan institusi dijelaskan dalam pasal 1 Undang-Undang
pelayanan kesehatan yang RI No 44 tahun 2009 tentang Rumah
menyelenggarakan pelayanan kesehatan Sakit. Dalam pasal 12 dan 13 Undang-
perorangan secara paripurna yang Undang tersebut menyatakan setiap
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat tenaga kesehatan yang bekerja di rumah
Jurnal KESMAS, Vol. 8 No. 3, April 2019 61

sakit harus bekerja sesuai dengan standar keperawatan. Pencatatan dokumentasi


profesi, standar pelayanan rumah sakit, keperawatan itu berguna untuk
standar prosedur operasional yang kepentingan pasien, para perawat serta
berlaku, etika profesi, menghormati hak seluruh tim kesehatan yang bekerja
pasien, dan mengutamakan keselamatan memberikan pelayanan kesehatan kepada
pasien. Tenaga kesehatan tersebut satu orang pasien itu (Prabowo, 2017).
diantaranya tenaga medis dan penunjang Permasalahan yang sering muncul di
medis, tenaga keperawatan, tenaga Indonesia adalah masih banyaknya
kefarmasian, tenaga manajemen rumah perawat yang tidak melakukan
sakit dan tenaga non kesehatan. pendokumentasian dengan maksimal.
Perawat adalah seseorang yang telah Perawat beranggapan bahwa pelayanan ke
lulus pendidikan tinggi keperawatan, baik pasien lebih penting dibandingkan dengan
di dalam maupun di luar negeri yang melakukan pendokumentasian asuhan
diakui oleh Pemerintah sesuai dengan keperawatan. Hal ini disebabkan dengan
peraturan perundang-undangan. Salah satu kurangnya pengetahuan perawat akan
tugas perawat yaitu sebagai pemberi mempengaruhi sikap perawat dalam
asuhan keperawatan yang dijelaskan pada mendokumentasikan asuhan keperawatan,
Pasal 1 dan 29 Undang-Undang RI No 38 perawat akan cenderung bersikap negatif
tahun 2014 tentang Keperawatan. Asuhan atau buruk dalam mendokumentasikan
keperawatan merupakan proses atau asuhan keperawatan sehingga akan
rangkaian kegiatan pada praktek berdampak pada tidak maksimalnya
keperawatan yang diberikan secara penulisan dokumentasi keperawatan.
langsung kepada klien di berbagai tatanan Ketidak maksimalnya penulisan
pelayanan kesehatan dan dilaksanakan dokumentasi keperawatan akan
berdasarkan kaidah-kaidah keperawatan berdampak pada nilai guna dokumentasi
sebagai suatu profesi berdasarkan ilmu keperawatan seperti administrasi, hukum,
dan kiat keperawatan yang bersifat keuangan, penelitian dan pendidikan
humanistik dan berdasarkan pada (Khoirunisa, 2017).
kebutuhan objek klien untuk mengatasi Dalam pelaksanaan dokumentasi
masalah yang dihadapi klien. Hal yang asuhan keperawatan sangat dipengaruhi
sangat penting dalam proses asuhan oleh perilaku perawat itu sendiri, dimana
keperawatan yaitu pendokumentasian perilaku dipengaruhi oleh tiga set faktor
(Mangole, dkk 2015). yaitu faktor predisposing yang terwujud
Dokumentasi keperawatan merupakan dalam pengetahuan, sikap, keperacayaan,
alat yang sangat penting yang dapat di keyakinan, nilai-nilai dan variabel
gunakan sebagai indikator sebuah demografi yang mempermudah atau
pelaksanaan asuhan keperawatan di rumah mempredisposing terjadinya perilaku
sakit. Dokumentasi keperawatan seseorang. Penelitian Nuryani (2014)
merupakan bukti pencatatan dan menunjukan adanya hubungan antara
pelaporan yang dimiliki tenaga pengetahuan dan sikap perawat terhadap
Jurnal KESMAS, Vol. 8 No. 3, April 2019 62

kelengkapan pendokumentasian asuhan pengkajian, diagnosa keperawatan,


keperawatan dengan hasil terdapat intervensi, implementasi dan evaluasi
hubungan yang bermakna antara tidak didokumentasi dengan benar dan
pengetahuan perawat dengan lengkap dan juga belum ada audit
pendokumentasian asuhan keperawatan, dokumen kelengkapan dokumentasi
sedangkan sikap tidak terdapat hubungan asuhan keperawatan untuk ruang rawat
yang bermakna, hal ini membuktikan inap. Berdasarkan uraian latar belakang
semakin tinggi pengetahuan dan sikap tersebut di atas maka pokok permasalahan
seorang perawat maka semakin meningkat yang dikaji dalam penelitian ini yaitu:
juga kinerjanya dalam pendokumentasian apakah pengetahuan, sikap dan supervisi
asuhan keperawatan. Dalam berhubungan dengan pendokumentasian
meningkatkan kinerja perawat sangat asuhan keperawatan di Rumah Sakit
dipengaruhi oleh pimpinan atau kepala Daerah Kota Tidore Kepulauan.
ruangan untuk mendorong atau
memotivasi perawat dalam pelaksanaan METODE
asuhan keperawatan yang dilakukan Penelitian ini merupakan penelitian survei
melalui kegiatan supervisi. Penelitian analitik dengan menggunakan pendekatan
yang dilakukan oleh Jumali (2017) cross sectional. Penelitian ini dilakukan di
menunjukan adanya hubungan ruang rawat inap VIP, Perawatan bedah,
pendidikan, masa kerja, pengetahuan, Bangsal wanita, Bangsal pria dan Kelas
imbalan dan supervisi dengan III bersama di Rumah Sakit Daerah Kota
pendokumentasian keperawatan. Tidore Kepulauan. Penelitian ini
Survei awal yang dilakkukan peneliti dilaksankan pada bulan Agustus 2018
pada bulan Agustus 2018 diperoleh Data sampai dengan Januari 2019. Sampel
standar minimal pelayanan Rekam Medik dalam penelitian ini diambil dari total
RSD Kota Tidore Kepulauan tahun 2018 sampling yang memenuhi kriteria inklusi
dengan indikator kelengkapan pengisian (perawat pelaksana, bersedia menjadi
rekam medik 48 jam setelah selesai responden dan berada di tempat saat
pelayanan terdapat cakupan persentasi penelitian) yang berjumlah 75 responden.
kelengkapan pengisian dokumen rekam Data dikumpulkan menggunakan
medik pada bulan Januari 5%, Februari kuesioner dan lembar observasi evaluasi
6%, Maret 0%, April 0%, Mei 0% dan pendokumentasian asuhan keperawatan.
Juni 0% dari target pencapaian 100% Data hasil penelitian diolah mengunakan
dengan salah satu permasalahan program statistical product and service
dokter/perawat tidak mengisi dengan solutions (SPSS) Versi 23. Kemudian
lengkap form rekam medik pasien dan dianalisis menggunakan uji chi square
hasil observasi pendokumentasian asuhan dan regresi logistik.
keperawatan ditemukan semua dokumen
di ruang rawat inap yang memiliki cara
pendokumentasian yang sama dari
Jurnal KESMAS, Vol. 8 No. 3, April 2019 63

HASIL DAN PEMBAHASAN 59,5% sedangkan yang memiliki sikap


Tabel 1. Gambaran Pengetahuan, Sikap, negatif sebesar 40,5%. Purwoastuti (2015)
Supervisi Responden dan menyatakan bahwa sikap merupakan
Pendokumentasian Asuhan Keperawatan reaksi atau respon yang masih tertutup
dari seseorang terhadap suatu stimulus
atau objek. Suatu sikap belum otomatis
terwujud dalam suatu tindakan tanpa ada
faktor pendukung antara lain fasilitas dan
dukungan dari luar.
Pada variabel supervisi menunjukan
Tabel 1 menunjukan bahwa responden bahwa penilaian responden terhadap
dengan pengetahuan baik sebanyak 46 supervisi kepala ruangan yang masuk
responden (61,3%) sedangkan responden dalam kategori baik sebanyak 38
dengan pengetahuan kurang baik responden (50,7%) sedangkan kategori
sebanyak 29 responden (38,7%). Hasil ini supervisi kurang baik sebanyak 37
sejalan dengan hasil penelitan oleh responden (49,3%), sejalan dengan
Salmawati (2013) dengan hasil responden penelitian oleh Nindyanto, dkk (2013)
berpengetahuan baik sebanyak 57,4% dan dengan hasil bahwa sebagian besar
pengetahuan kurang baik sebanyak perawat (65,2%) menyatakan bahwa
42,4%. Agung (2009) menyatakan bahwa supervisi kepala ruangan khususnya
pengetahuan sangat berperan penting tentang dokumentasian asuhan
dalam mengambil suatu tindakan. keperawatan sudah baik. Sebagian kecil
Pengetahuan menjadi latar belakang perawat (34,8%) menyatakan bahwa
dalam mengartikulasikan beberapa pilihan supervisi kepala ruangan kurang baik.
tindakan yang mungkin dapat dilakukan, Agar pengelolaan ruang perawatan dapat
kemudian mengimplementasikan pilihan dilakukan dengan baik maka kepala
tersebut, sehingga pengetahuan mengenai ruangan dituntut memiliki kemampuan
dokumentasian asuhan keperawatan bagi manajerial dan kemampuan profesional
seorang perawat sangatlah penting sebagai dalam mengatur terlaksananya pelayanan
dasar pengambilan keputusan untuk keperawatan (Tinggogoy, dkk 2017).
melakukan pendokumentasian asuhan Pendokumentasian asuhan
keperawatan dengan baik dan benar. keperawatan dengan lengkap sebanyak 44
Responden dengan sikap baik responden (58,7%) sedangkan responden
sebanyak 42 responden (56,0%) yang melakukan pendokumentasian
sedangkan responden dengan sikap kurang lengkap sebanyak 31 responden
kurang baik sebanyak 33 responden (41,3%). Hal ini sejalan dengan penelitian
(44%). Penelitian ini sejalan dengan oleh Noorkasiani, dkk (2015) dengan
penelitian oleh Ariyani (2018) terdapat hasil kelengkapan dokumentasi
hasil menunjukan bahwa lebih separuh keperawatan yang lengkap sebesar 57,2%
responden memiliki sikap positif yaitu dan kurang lengkap sebesar 42,8%.
Jurnal KESMAS, Vol. 8 No. 3, April 2019 64

Pendokumentasian merupakan bukti sedangkan responden dengan pengetahuan


pelaksanaan legal di rumah sakit. Kualitas kurang baik sebanyak 29 responden
pelayanan di rumah sakit salah satunya (38,7%) cenderung lebih banyak tidak
dapat dilihat pada pelaksanaan mendokumentasikan asuhan keperawatan
pendokumentasian asuhan keperawatan. dengan lengkap sebesar 17 responden
Pendokumentasian asuhan keperawatan (22,7%) dan yang mendokumentasikan
yang tidak lengkap akan memberikan dengan lengkap sebesar 12 responden
kerugian bagi klien karena informasi (16,0%).
penting terkait perawatan dan kondisi Dilihat dari nilai signifikan 0,030 <
kesehatannya terabaikan. Pen- =0,05 terdapat hubungan yang bermakna
dokumentasian yang tidak efisen dan antara pengetahuan dengan
tidak efektif akibat dari kualitas dan pendokumentasian asuhan keperawatan
keakuratannya kurang memadai dengan nilai OR adalah 3,238 yang
menyebabkan terjadinya kesalahan memberikan arti bahwa responden dengan
komunikasi antar perawat maupun profesi pengetahuan baik kemungkinan memiliki
lain. Komisi keselamatan perawatan dan 3,2 kali lebih besar pendokumentasian
kualitas kesehatan Australia pada tahun asuhan keperawatan dengan lengkap di
2008 mengidentifikasi 13% dari RSD Kota Tidore Kepulauan. Hasil
kesalahan manajemen klinis berasal dari penelitian ini sejalan dengan hasil
keselahan dokumentasi (Siswanto, dkk penelitian yang dilakukan oleh Wulandini
2013). (2016). Purwoastuti (2017) menyatakan
Tabel 2. Hubungan Faktor Pengetahuan, bahwa pengetahuan merupakan hasil dari
Sikap dan Supervisi Dengan tahu dan ini terjadi setelah seseorang
Pendokumentasian Asuhan Keperawatan melakukan pengindraan terhadap suatu
Di RSD Kota Tidore Kepulauan objek tertentu. Tanpa pengetahuan
seseorang tidak mempunyai dasar untuk
mengambil keputusan dan menentukan
tindakan terhadap masalah yang dihadapi.
Tanpa pengetahuan yang baik maka
perawat tidak bisa mendokumentasikan
asuhan keperawatan dengan benar dan
Tabel 2 menunjukkan hasil bahwa lengkap.
responden dengan pengetahuan baik Analisis variabel sikap dengan
sebanyak 46 responden (61,3%) pendokumentasian asuhan keperawatan
cenderung lebih besar memiliki diatas menunjukkan hasil bahwa
dokumentasi asuhan keperawatan yang responden yang memiliki sikap baik
lengkap sebanyak 32 responden (42,7%) sebanyak 42 responden (56,0%)
dan memiliki dokumentasi asuhan cenderung lebih banyak
keperawatan kurang lengkap lebih sedikit mendokumentasikan asuhan keperawatan
sebanyak 14 responden (18,6%) dengan lengkap sebanyak 30 responden
Jurnal KESMAS, Vol. 8 No. 3, April 2019 65

(40,0%) dan lebih sedikit responden yang dapat memberikan pengaruh lebih besar
melakukan pendokumentasian tidak dalam mendokumentasian asuhan
lengkap sebesar 12 responden (16,0%), keperawatan dengan lengkap sebanyak 29
sedangkan responden dengan sikap responden (38,7%) dan dapat memberikan
kurang baik lebih cenderung tidak pengaruh lebih kecil dalam
mendokumentasikan asuhan keperawatan mendokumentasi asuhan keperawatan
dengan lengkap sebesar 19 responden kurang lengkap sebanyak 9 responden
(25,3%) dan responden dengan sikap (12,0%) sedangkan penilaian responden
kurang baik lebih sedikit terhadap supervisi dengan kategori kurang
mendokumentasikan asuhan keperawatan baik sebanyak 37 responden (49,3%)
dengan lengkap. dengan memberikan pengaruh lebih besar
Dilihat dari nilai signifikan 0,022 < dalam mendokumentasikan asuhan
=0,05, yang artinya terdapat hubungan keperawatan kurang lengkap sebanyak 22
yang bermakna antara pengetahuan reponden (29,3%) dan lebih sedikit
dengan pendokumentasian asuhan mempengaruhi dalam mendokumen-
keperawatan di RSD Kota Tidore tasikan asuhan keperawatan dengan
Kepulauan. Berdasarkan hasil perhitungan lengkap sebanyak 15 responden (20,0%).
OR didapat nilai 3,393 yang artinya Dilihat dari nilai signifikan 0,004 <
responden dengan sikap yang baik = 0,05, yang artinya terdapat hubungan
kemungkinan 3,39 kali lebih besar yang bermakna antara supervisi dengan
memiliki pendokumentasian asuhan pendokumentasian asuhan keperawatan di
keperawatan dengan lengkap di RSD Kota RSD Kota Tidore Kepulauan. Hasil
Tidore Kepulauan. Wahyuni (2016) perhitungn OR adalah sebesar 4,726 yang
menunjukan hasil bahwa variabel sikap artinya supervisi dengan baik
memiliki nilai signifikan 0,002 < =0,05 kemungkinan 4,7 kali lebih besar
yang artinya terdapat hubungan yang memiliki pendokumentasian asuhan
signifikan dengan pelaksanaan keperawatan dengan lengkap di RSD Kota
pendokumentasian asuhan keperawatan. Tidore Kepulauan. Penelitian yang
Efnawati, dkk (2015) yang menyatakan dilakukan oleh Saputra (2018) dengan
bahwa salah satu yang mempengaruhi hasil terdapat hubungan yang signifikan
perawat dalam melaksanakan antara supervisi dengan
pendokumentasian adalah sikap perawat pendokumentasian asuhan keperawatan
itu sendiri, karena sikap adalah dengan nilai p value 0,002 < 0,05.
determinan perilaku yang berkaitan Agustina (2017) menyatkan bahwa
dengan persepsi, kepribadian dan semakin baik supervisi dipersepsikan oleh
motivasi. perawat maka akan berdampak baik pula
Hasil analisis variabel supervisi pada pendokumentasian asuhan
menunjukkan bahwa penilaian responden keperawatan. Hal ini dikarenakan dengan
terhadap supervisi dengan kategori baik adanya supervisi membuat perawat
sebanyak 38 responden (50,7%) yang merasa ada yang memperhatikan sehingga
Jurnal KESMAS, Vol. 8 No. 3, April 2019 66

kinerja yang dilakukan juga akan semakin keperawatan di RSD Kota Tidore
baik. Kepulauan.
Tabel 3. Analisis Regresi Logistik 4. Kelengkapan dokumentasi asuhan
keperawatan hanya mencapai 58,7%
sehingga belum mencapai target rumah
sakit daerah Kota Tidore Kepulauan
sebesar 100%.
Hasil analisis uji regresi logistik
5. Supervisi dominan berhubungan
menunjukan hasil bahwa variabel
dengan pendokumentasian asuhan
pengetahuan dengan nilai signifikan 0,565
keperawatan.
> 0,05 dan variabel sikap dengan nilai
signifikan 0,055 > 0,05 artinya tidak ada
DAFTAR PUSTAKA
hubungan yang signifikan dengan
Agustina. 2017. Hubungan supervisi
pendokumentasian asuhan keperawatan dengan pendokumentasian asuhan
sedangkan supervisi memiliki nilai p keperawatan di Ruang Rawat Inap
RS II kartika Husada. Pontianak.
value sebesar 0,015 < 0,05 yang artinya http://jurnal.untan.ac.id/index.php
supervisi dominan hubungannya dengan /jmkeperawatanFK/article/downlo
ad/26766/75676577448pdf.
pendokumentasian asuhan keperawatan Diunduh 18/01/19.
dengan nilai Exp(B) 3,948 yang artinya Agung, P. 2009. Analisis pengaruh faktor
supervisi memiliki kemungkinan 3,9 kali pengetahuan, motivasi dan
persepsi perawat tentang supervisi
lebih besar hubungannya dengan kepala ruangan terhadap
pendokumentasian asuhan keperawatan di pelaksanaan dokumentasi asuhan
keperawatan di Ruang Rawat Inap
RSD Kota Tidore Kepulauan. RSUD Kelet. Jepara.
Hasil tersebut diatas diperkuat dengan https://core.ac.uk/download/pdf/1
1716145.pdf. Diunduh 18/01/19.
pernyataan oleh Helendina (2015) yang
Ariyani, N. 2012. Analisis faktor-faktor
menyatakan bahwa seorang perawat
yang berhubungan dengan mutu
dalam melaksanakan asuhan keperawatan pendokumentasian asuhan
keperawatan di RSUD DR
sangat memerlukan pengarahan dan
Rasidin. Padang.
pengawasan melalui kegiatan supervisi. https://jurnal.umsb.ac.id/index.ph
p/menarailmu/article/view/647pdf
. Diunduh 18/01/19.
KESIMPULAN
Efnawati, D. S., R. Agustin. dan A. R.
1. Terdapat hubungan antara Husna. 2015. Analisis faktor
pengetahuan dengan pendokumen- perilaku pendokumentasian
asuhan keperawatan di RS PKU
tasian asuhan keperawatan di RSD Muhammadiyah. Surabaya. THE
Kota Tidore Kepulauan. SUN Vol. 2(4)Desember2015.
(online). http://fik.um-
2. Terdapat hubungan antara sikap surabaya.ac.id/sites/
dengan pendokumentasian asuhan default/files/Artikel%201_4.pdf.
Diunduh 18/01/19
keperawatan di RSD Kota Tidore
Helendina, S., L. Sitanggang. dan Rustika.
Kepulauan. 2015. Hubungan supervisi kepala
3. Terdapat hubungan antara upervisi ruangan dengan perilaku perawat
dalam pendokumentasian asuhan
dengan pendokumentasian asuhan
Jurnal KESMAS, Vol. 8 No. 3, April 2019 67

keperawatan di Ruang Rawat Inap RSUD Ungaran. Semarang.


RS Premier. Jatinegara. (online). (online).
http://ejournal.stik- http://ejournal.stikestelogorejo.ac.
sintcarolus.ac.id/file.php?file=pre id/index.php/ilmukeperawatan/arti
view_mahasiswa&id=520&cd=0b cle/ view/191. Diunduh 18/01/19.
2173ff6ad6a6fb09c95f6d50001df
6&name=Jurnal%20Skripsi%20re Noorkasiani, G. R dan S. Maryam. 2015.
visi%20new%20dina.pdf. Faktor-faktor yang berhubungan
Diunduh 18/01/19. dengan kelengkapan
pendokumentasian asuhan
Jumali. 2017. Faktor-faktor yang keperawatan. Jakarta. (online).
berhubungan dengan pelaksanaan https://media.neliti.com/media/pu
dokumentasi keperawatan, blications/104841-ID-faktor-
(online), Jurnal ilmiah mahasiswa faktor-yang-berhubungan-dengan-
fakultas keperawatan, Vol. 2, No. ke.pdf. Diunduh 18/01/19.
3 (2017). http://www.jim.uns
yiah.ac.id/FK ep/article/viewFile Nuryani, D dan T. S. Hariyanti. 2014.
/4317/ 3011. Diunduh tanggal Hubungan pengetahuan dan sikap
27/08/2018. perawat terhadap kelengkapan
Khoirunisa, V. 2017. Hubungan antara pendokumentasian asuhan
pengetahuan perawat tentang keperawatan di RSUD DR.
dokumentasi keperawatan dengan Soetomo, (online)
sikap perawat dalam http://lib.ui.ac.id/naskahringkas/2
pendokumentasian asuhan 016-09//S54304-
keperawatan di Ruang rawat inap Dwi%20Nuryani. Diunduh
RSUD dr. Loekmono Hadi tanggal 27/08/2018.
Kudus. ISSN 2581–2270. (online) Prabowo, T. 2017. Dokumentasi
.https://prosiding.stikescendekiaut keperawatan. Pustaka baru press:
amakudus.ac.id/ Yogyakarta.
index.php/pros/article Purwoastuti, E. 2015. Perilaku dan
/view/279/59,pdf. Diunduh softskills kesehatan, panduan
tanggal 07/11/2018. untuk tenaga kesehatan (perawat
Mangole, E. J., S. Rompas dan A. Y. dan bidan). Pustaka baru press:
Ismanto. 2015. Hubungan Yogyakarta.
perilaku perawat dengan Rekam Medik RSD Kota Tidore
pendokumentasian asuhan Kepulauan. 2018. Data Standar
keperawatan di cardiovascular Pelayanan minimal Rekam Tahun
and brain center RSUP prof. R.D. 2018: Kota Tidore.
Kandou, (online), E-Journal Salmawati. 2013. Faktor yang
Kperawatan (e-KP) Volume 3, berhubungan dengan pelaksanaan
No. 2, Otober 2015, https://media. dokumentasi asuhan keperawatan
neliti.com /media/ di Ruang Perawatan RSUD
publications/109372-ID- Labuang Baji. Makassar. (online).
hubungan-perilaku-perawat- http://repositori.uin-
dengan-pendoku.pdf. Diunduh alauddin.ac.id/3133/1/SALMAW
tanggal 04/05/2018. ATI.pdf. Diunduh 18/01/19.
Martini, 2007. Hubungan karakteristik
perawat, sikap, beban kerja, Saputra, A. M. 2018. The influence of
ketersediaan fasilitas dengan nursing care documenting
pendokumentasian asuhan behavior on the completeness of
keperawatan di Rawat inap nursing care documentation at
BRSUD Kota Salatiga. (online). hospital X. Yogyakarta.
http://eprints.undip.ac.id/18127/1/ Home>Vol 7, No 2
MARTINI.pdf. Diunduh tanggal (2018)>Saputra. (online).
26/04/2018. https://media
.neliti.com/media/publications/27
Nindiyanto, A. I. S., N. Sukesi dan M. B. 0002-the-influence-of-nursing-
Kusuma. 2013. Pengaruh care-documentin-5b3cec55.pdf.
supervisi kepala ruangan terhadap Diunduh 18/01/18.
pendokumentasian asuhan
keperawatan di Ruang Rawat Inap
Jurnal KESMAS, Vol. 8 No. 3, April 2019 68

Siswanto, L. H., T. S. Haryati dan 038%20Tahun%202014.pdf.


Sukihananto. 2013. Faktor-faktor Diunduh tanggal 04/05/2018.
yang berhubungan dengan Undang-Undang Republik Indonesia No
kelengkapan pendokumentasian 44 Tahun 2009 tentang Rumah
asuhan keperawatan. Depok. Sakit.
Jurnal Keperawatan Indonesia, http://kesmas.kemkes.go.id/assets/
Volume 16 No.2, Juli 2013, hal upload/perpu/files/1598027545_1
77-84 pISSN1410- 398861333_173529041.pdf .
4490,eISSN2354-9203. (online). Diunduh tanggal 06/01/2018.
https://www.neliti.com/id/pub
lications/111766/faktor-faktor- Wahyuni, S. 2016. Analisis faktor-faktor
yang-berhubungan-dengan- yang berhubungan dengan
kelengkapan-pen- dokumen pelaksanaan pendokumentasian
tasian-asuhan-keperapdf. Diunduh asuhan keperawatan di RSJ. Prof.
18/01/19. Dr. V. L. Ratumbuysang.
Manado. Tesis bahan baca
Tinggogoy, M., A. J. M. Rattu dan S. perpustakaan pascasarjana.
Rampengan. 2017 . Analisis
kinerja kepala ruangan rawat inap Wulandini, P. 2016. Faktor-faktor yang
di RSUD Dr. Sam Ratulangi berhubungan dengan
Tondano. Manado. Vol. 2, No 2 pendokumentasian asuhan
(2017) (online). keperawatan di RS Jiwa.
Undang-undang Republik Indonesia Pekanbaru. NERS JURNAL
Nomor 38 Tahun 2014 tentang KEPERAWATAN,Volume 12,
keperawatan. 17 Oktober 2014, No.2, Oktober 2016, (Hal.131-
(online), 142). (online).
https://www.kemenkopmk.go.id/s http://ners.fkep.unand.ac.id/index.
ites/ default/files/ php/ners/article/viewFile/145/118.
produkhukum/UU%20Nomor%2 Diunduh 18/01/19.

Anda mungkin juga menyukai