Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH LAPORAN ANALISIS JURNAL

HUBUNGAN MENEJEMEN KEPERAWATAN RUANGAN MELALUI

ORIENTASI PASIEN DAN PERAWAT BARU TERHADAP TINGKAT

KEPUASAN PASIEN

Diajukan guna memenuhi Tugas Praktek Klinik: Manajemen Keperawatan

Dosen Pembimbing : Kusniawati, S.Kep., Ners, M.Kep

Disusun oleh :

OKTAVILIANI EKA FAKSI

P27905121062

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANTEN

JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG

PRODI PENDIDIKAN PROFESI NERS

i
2022

ii
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat
dan karunia-Nya. Kami selaku penulis dapat menyusun dan menyelesaikan
makalah “Makalah Laporan Analisis Jurnal Hubungan Menejemen Keperawatan
Ruangan Melalui Orientasi Pasien Dan Perawat Baru Terhadap Tingkat
Kepuasan Pasien”. Sholawat serta salam kami curahkan kepada junjungan Nabi
Besar Muhammad SAW, berkat hadirnya membawa cahaya yang membuat
manusia melangkah keluar dari dunia gelap.
Disusunnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas praktek klinik
manajemen keperawatan. Yang mana dalam pelaksanaan pengerjaan serta
penyusunan makalah ini didapati dari hasil diskusi, buku, serta pencarian di
internet terkait artikel-artikel yang berhubungan dengan “Makalah Laporan
Analisis Jurnal Hubungan Menejemen Keperawatan Ruangan Melalui Orientasi
Pasien Dan Perawat Baru Terhadap Tingkat Kepuasan Pasien”. Tak lupa pula
kami ucapkan terimakasih kepada pihak-pihak berkait :
1. Ibu Kusniawati, S.Kep.,Ners, M.Kep selaku dosen pembimbing praktek
klinik manajemen keperawatan yang telah memberikan bimbingan kepada
kami sehingga tersusunlah makalah ini.
2. Rekan kelompok yang telah memberikan dukungan dan semangatnya
untuk menyusun makalah ini
Makalah ini jauh dari kata sempurna segala saran dan kritik sifatnya
membangun, senantiasa kami harapkan demi perbaikan laporan ini. Semoga Allah
SWT memberikan keberkatan kepada kita semua. Amin

Tangerang, Februari 2022

Penulis

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................ii

DAFTAR ISI...................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang......................................................................................1

B. Rumusan masalah.................................................................................4

C. Tujuan...................................................................................................4

D. Manfaat.................................................................................................4

BAB II HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil analisis jurnal...............................................................................5

B. Pembahasan...........................................................................................11

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan...........................................................................................15

B. Saran.....................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan tidak lepas dari pelayanan

keperawatan yang berkesinambungan. Pelayanan keperawatan dimulai

pada saat pasien pertama kali masuk Rumah Sakit dan perawat akan

menyampaikan mengenai ruangan, tenaga medis, tata tertib ruangan dan

penyakit (Sari, Karso & Huda, 2017). Pelayanan di Rumah Sakit sangat

dipengaruhi oleh peran perawat dalam mengorientasikan pasien baru.

Orientasi pasien baru merupakan proses penerimaan pasien baru serta

keluarganya untuk membina hubungan saling percaya dan informasi awal

yang berhubungan dengan proses perawatannya (Noprianty, 2018).

Menurut Kusnanto, Guntarlin & Arisandi (2007), belum semua perawat

menyadari pentingnya orientasi pasien baru. Pelaksanaan orientasi pasien

baru juga tidak terlaksana dengan baik ketika pasien tidak dapat

memahami dengan baik penjelasan yang diberikan oleh perawat.

Hal ini dibuktikan oleh penelitian yang dilakukan oleh Sari dan Rofii

(2017) menunjukkan orientasi rutinitas bangsal yang dilakukan perawat

dengan kategori tidak baik yaitu sebanyak 76 orang (59,8%), hal ini

membuat pasien serta keluarga tidak patuh terhadap aturan Rumah Sakit.

Pemberian informasi yang tidak lengkap saat proses orientasi ternyata

dapat memicu kecemasan pasien dan keluarga

1
Pelayanan keperawatan yang diberikan kepada pasien sesuai dengan

kompetensi dan kewenangan yang dimiliki baik secara mandiri maupun

bekerja sama dengan tenaga kesehatan lainnya yang dibentuk dari

manjemen keperawatan (Tribowo, 2013). Proses manajemen keperawatan

sejalan dengan keperawatan sebagai salah satu metode pelaksanaan asuhan

keperawatan secara profesional. Sehingga keduanya diharapkan dapat

saling mendukung.

Berdasarkan dari uraian di atas maka penulis tertarik melakukan

analisis jurnal terhadap penelitian tentang Makalah Laporan Analisis

Jurnal Hubungan Menejemen Keperawatan Ruangan Melalui Orientasi

Pasien Dan Perawat Baru Terhadap Tingkat Kepuasan Pasien

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang yang dibuat, maka permasalahan

yang dapat diangkat oleh penulis yaitu “apakah ada Hubungan Menejemen

Keperawatan Ruangan Melalui Orientasi Pasien Dan Perawat Baru

Terhadap Tingkat Kepuasan Pasien”.

C. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan Hubungan Menejemen Keperawatan

Ruangan Melalui Orientasi Pasien Dan Perawat Baru Terhadap Tingkat

Kepuasan Pasien”.

2. Tujuan Khusus

2
a. Untuk mengetahui Apa itu orientasi pasien baru serta oreintasi
perawat baru
b. Untuk mengetahui pentingnya orientasi baru
c. Untuk mengetahui mutu layanan keperawatan dan tingkat kepusan
pasien sebelum dan setelah dilakukan orientasi

D. Manfaat Penulisan

Penulisan makalah ini diharapkan dapat menjadi landasan perawat

dalam melakukan orientasi pasien di dalam menejemen keperawatan

ruangan sehingga ketika dilaksanakan dengan baik dan efektif dapat

membantu meningkatkan mutu layanan keperawatan dan tingkat kepusan

pasien.

3
BAB II

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Analisis Jurnal

Penulisan analisis jurnal dengan tema hubungan beban kerja perawat dengan proses timbang terima ini menggunakan 2 jurnal

yang akan penulis bahas yaitu:

1) Penelitian yang dilakukan oleh Junia Lestari, Dkk. dengan judul Pelaksanaan Menejemen Keperawatan ruangan :

Orientasi Pasien Baru Di Rsud Petala Bumi Pekanbaru Provinsi Riau tahun 2020.

2) Penelitian yang dilakukan oleh Yuli Yanti, Dkk. dengan Pengaruh Orientasi Dengan Metode Perceptorship Dan Mix

Staffing Terhadap Mutu Layanan Keperawatan tahun 2019.

4
N Penulis Tujuan penelitian Desain Subjek kajian Ringkasan penelitian Hasil penelitian

o Penelitian penelitian

1 Junia Untuk mengetahui Jenis penelitian Populasi dalam Hasil dari penelitian didapatkan Sebanyak 35 orang perawat

Lestari, melihat ini adalah penelitian ini bahwa bahwa perawat melakukan yang dijadikan subjek

Dkk. pelaksanaan kuantitatif adalah perawat di orientasi tata cara menggunakan bel penelitian dan 30 pasien

orientasi pasien dengan desain ruang rawat inap kepada pasien sebanyak (78,6%). yang dilakukan survey

baru di RSUD survei. RSUD Petala Perawat melakukan orientasi tata dengan mengisi kuesioner

Petala Bumi Bumi Provinsi tertib ruangan, hak dan kewajiban untuk mengukur tingkat

Provinsi Riau. Riau. jumlah pasien, sarana dan prasarana kepuasan..terdapat pengaruh

sampel 35 (fasilitas) sebanyak (100%). Perawat pemberian orientasi dengan

responden di menjelaskan fasilitas yang tersedia di tingkat kepuasan pada

instalasi rawat ruang rawat inap pasien diantaranya pasien baru. Pemberian

inap RSUD Petala AC atau kipas angin sebanyak orientasi pada pasien baru

Bumi. (50%), dispenser (7,1%), kamar dapat mengurangi masalah

5
mandi, rak sepatu dan kulkas tidak kecemasan yang sering

dijelaskan, tempat tidur sebanyak terjadi ketika pasien dirawat

(28,6%), TV (7,1%) . (14,3%) dirumah sakit. Hal ini

perawat telah melakukan orientasi dibuktikan dengan uji man

jam kunjungan pasien kepada pasien whitney test didapatkan

dan keluarga. Secara keseluruhan nilai p sebesar 0,000 < α

hasil orientasi pasien baru sudah (0,05).

dilakukan dengan baik, sedangkan

hasil orientasi tata tertib ruangan,

orientasi fasilitas dan orientasi hak

dan kewajiban pasien masih sebagian

kecil yang dilakukan oleh perawat.

2 Yuli Untuk mengetahui Metode jumlah responden Pada kelompok intervensi sebelum Hasil penelitian

Yanti, adanya untuk penelitian ini sebelum dilakukan metode orientasi menunjukkan secara

6
Dkk. memperoleh merupakan dilakukan preceptorship dan mix staffing akan statistik terdapat perbedaan

gambaran mutu penelitian perlakukan pada diukur terlebih dahulu mutu layanan antara mutu layanan

layanan kuantitatif perawat sebanyak keperawatan mealui kepuasan keperawatan sebelum dan

keperawatan dengan jenis 13 responden dan pasien. Setelah itu dilakukan sesudah dilakukan

sebelum dan penelitian quasi setelah dilakukan persamaan persepsi dan memberikan intervensi orientasi metode

setelah dilakukan experiment sebanyak 13 modul kepada ketua tim dan preceptorship dan mix

orientasi dengan dengan responden selama penanggung jawab. Setelah itu staffing (p< 0,05). Hasil

metode rancangan pre 3 kali dengan kepala ruangan dan peneliti analisis juga menunjukkan

preceptorship dan dan post with jumlah sampel menyusun jadwal shift perawat terdapat perbedaan mutu

mix staffing di control group keseluruhan 52 dengan melakukan mix staffing layanan keperawatan pada

RSUD Pasar design. responden dilihat dari pendidikan dan lama kelompok kontrol dari

Minggu Jakarta kerja. Setelah tersusun maka pengamatan ke-1, ke-2, ke-

Selatan 2018. dilakukan penelitian menilai 3, dan ke-4 (p< 0,05).

pengaruh mutu layanan keperawatan Simpulan penelitian ini

7
setelah di lakukan preceptorship dan orientasi metode

mix staffing yang dilakukan selama 3 preceptorship dan mix

minggu dengan jumlah responden staffing sangat potensial

sebelum dilakukan perlakukan pada dalam meningkatkan mutu

perawat sebanyak 13 responden dan pelayanan keperawatan di

setelah dilakukan sebanyak 13 rumah sakit.

responden selama 3 kali dengan

jumlah sampel keseluruhan 52

responden maka akan pengukuran

mutu layanan keperawatan melalui

kuisioner kepuasan pasien maka

akan dilakukan. Data diolah

menggunakan komputer. Kaji etik

dilakukan oleh Komite Etik Riset

8
Fakultas Ilmu Keperawatan

Universitas Muhammadiyah Jakarta

9
B. Pembahasan

Penelitian yang dilakukan oleh Junia Lestari, Dkk. Pelaksanaan

Menejemen Keperawatan ruangan : Orientasi Pasien Baru Di Rsud Petala

Bumi Pekanbaru Provinsi Riau tahun 2020

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti terhadap

35 responden, didapatkan bahwa hanya 14 responden yang di observasi

dan 21 responden wawancara distribusi orientasi perawat didapati perawat

yang melakukan orientasi tata cara menggunakan bel kepada pasien

sebanyak (78,6%). Perawat kurang baik dalam melakukan orientasi tata

tertib ruangan, hak dan kewajiban pasien, sarana dan prasarana (fasilitas)

sebanyak (100%). Perawat menjelaskan fasilitas yang tersedia di ruang

rawat inap pasien diantaranya AC atau kipas angin sebanyak (50%),

dispenser (7,1%), kamar mandi, rak sepatu dan kulkas tidak dijelaskan,

tempat tidur sebanyak (28,6%), TV (7,1%) . (14,3%) perawat telah

melakukan orientasi jam kunjungan pasien kepada pasien dan keluarga.

Secara keseluruhan hasil orientasi pasien baru sudah dilakukan

dengan baik, sedangkan hasil orientasi tata tertib ruangan, orientasi

fasilitas dan orientasi hak dan kewajiban pasien masih sebagian kecil yang

dilakukan oleh perawat

Menurut analisis peneliti kualitas pelayanan berkemungkinan besar

menurun apabila penerimaan pasien baru belum dilakukan sesuai standar

dan pada akhirnya dapat menurunkan tingkat kepercayaan pasien terhadap

10
pelayanan suatu rumah sakit serta menurunkan tingkat kepuasan pasien

akan layanan yang diterima. Jika hal ini terjadi secara terus menerus dan

tidak ada upaya penanganan dan perbaikan akan menyebabkan pasien

tidak loyal sehingga memilih fasilitas kesehatan lain yang dapat

memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan harapan pasien.

Dengan begitu penerapan menejeman keperawatan mengenail

orientasi pasien baru dapat berpengaruh terhadap tingkat kepuasan pada

pasie. Pemberian orientasi pada pasien baru dapat mengurangi masalah

kecemasan yang sering terjadi ketika pasien dirawat dirumah sakit. Hal ini

dibuktikan dengan uji man whitney test didapatkan nilai p sebesar 0,000 <

α (0,05).

Pada jurnal kedua dengan penulis Yuli Yanti, Dkk. dilaksanakan

pada tahun 2019 dengan judul penelitian “Pengaruh Orientasi Dengan

Metode Perceptorship Dan Mix Staffing Terhadap Mutu Layanan

Keperawatan tahun 2019.” Pada penelitian ini bertujuan untuk

memperoleh gambaran mutu layanan keperawatan sebelum dan setelah

dilakukan orientasi

Hasil yang didapatkan pada penelitian jurnal kedua yaitu Grafik

rerata mutu pelayanan keperawatan antara kelompok yang diterapkan

orientasi metode preceptorship dan mix staffing dengan kontrol

menunjukkan perbedaan yang bermakna. menunjukkan bahwa mutu

layanan keperawatan pada kelompok intervensi cenderung mengalami

kenaikan dari pengamatan ke-1 hingga ke-3 dan sedikit menurun di

11
pengamatan ke-4. Berbanding terbalik dengan kelompok intervensi, rerata

mutu pelayanan keperawatan pada kelompok kontrol hanya mengalami

kenaikan di pengamatan ke-2 dan selanjutnya mengalami penurunan pada

pengamatan ke-3 dan ke-4. Hasil analisis diatas menunjukkan bahwa

orientasi metode preceptorship dan mix staffing sangat potensial dalam

meningkatkan mutu pelayanan keperawatan di rumah sakit..

Berdasarkan teori dan dari hasil penelitian maka dapat disimpulkan

bahwa orientasi pasien dalam menejemen keperawatan yang dimiliki oleh

perawat dapat mempengaruhi tingkat kepuasan serta mutu pelayanan yang

diberikan ke pasien dimana pasien yang baru datang kemudian diberikan

orientasi atau sebaliknya perawat baru bekerja kemudian diberikan

orientasi akan lebih mematuhi aturan serta perawatan dirumah sakit

sehingga mutu pelayanan RS dan tingkat kepuasan pasien dapat terlaksana

dengan baik.

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dikaitkan dengan teori dan penelitian

sebelumnya dapat di tarik kesimpulan menejemen kperawatan ruangan :

orientasi pasien baru dapat meningkatkan mutu pelayanan keperawatan

serta ringkat kepuasan pasien. Sebaliknya ketidakmampuan perawat dalam

melaksanakan orientasi baik dengan pasien baru maupun perawat atau

teman sejawat yang baru akan menghambambat peningkatan mutu atau

bahkan menimbulkan kecemasan kepada pasien mengenai prosdur atau

bagian bagian RS yang sebelumnya tidak di kehatui pasien

B. Saran

1) Bagi pihak rumah sakit agar mulai melaksanakan orientasi pasien baru

dan juga orientasi perawat baru dengan modell mix

2) Bagi tenaga kesehatan agar dapat menerapkan dan mengedukasi

pasien maupun teman sejawat untuk selalu mengedapakan orientasi

pada anggota baru

3) Bagi mahasiswa agar lebih memahami tentang konsep manajemen

khususnya tentang orientasi pasien.

13
DAFTAR PUSTAKA

Alvarado, K., Lee, R., Christoffersen, E., Fram, N., Boblin, S., Poole, N., et al.
(2006). Transfer of acountability : Transforming shift handover to enhance
patient safety. Health Care Quarterly.

Yuli Yanti1 , Muhammad Hadi2 , Rohadi Haryanto3 2019. PEngaruh Orientasi


Dengan Metode Perceptorship Dan Mix Staffing Terhadap Mutu Layanan
Keperawata. Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen Vol. 3, No.1, 2019

Junia Lestari, Yecy Anggreny 2020. Pelaksanaan Orientasi Pasien Baru Di Rsud
Petala Bumi Pekanbaru Provinsi Riau Penerbit Kanisius Jurnal Ilmu
Keperawatan (Journal of Nursing Sciences) Vol. 9 No. 2 Tahun 2020

Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit, (2018). SNARS

Sari, E. I,. Rofii, M. (2017). Gambaran perawat dalam melakukan orientasi pasien
baru di instalasi rawat inap RSUD HJ. Anna Lasmanah Banjarnegara
Munandar, A. S. (2008) Stres dan keselamatan kerja psikologi industry dan
organisasi, edisi 1, UI Press, Jakarta.

tri, A, D., Pascarani, D., Nyoman, Ni., Wismayanti, D., Wiwin, K. (2016).
Pengaruh Kualitas Pelayanan Kesehatan Terhadap Kepuasan Pasien Peserta
BPJS di Rumah Sakit Tingkat II Udayana Denpasar.

14

Anda mungkin juga menyukai