Dosen Pengampu :
JAKARTA 2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya dan terimakasih
kepada Ibu Nurul Miftahul Jannah, S.Kep., Ners selaku dosen pembimbing sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu tanpa pertolongan-Nya
kita semua tidak mungkin dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Pada
kesempatan kali ini penulis membahas makalah yang berjudul “ Makalah Manajemen
dan Kepemimpin Keperawatan : Klasifikasi Pasien dan Menghitung Tingkat
Ketergantungan Pasien ” dalam menyelesaikan karya tulis ini kami mengalami
beberapa kesulitan, namun dengan usaha dan kerja keras kami dalam mengerjakan,
akhirnya kami dapat menyajikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
sempurna, maka kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun
demi kesempurnaan makalah yang kami buat. Kelompok kami berharap makalah ini
dapat bermanfaat serta dapat memberikan pemahaman “ Makalah Manajemen dan
Kepemimpin Keperawatan : Klasifikasi Pasien dan Menghitung Tingkat
Ketergantungan Pasien ”
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................2
DAFTAR ISI................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................4
A. Latar Belakang.................................................................................................4
B. Tujuan Penulisan..............................................................................................5
C. Klasifikasi Pasien..............................................................................................7
BAB IV PENUTUP....................................................................................................19
A. Kesimpulan......................................................................................................19
B. Saran................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................20
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelayanan keperawatan merupakan bagian dari pelayanan kesehatan di rumah
sakit sehingga mutu pelayanan kesehatan juga ditentukan oleh mutu
pelayanan keperawatan. Kualitas pelayanan keperawatan di ruang rawat inap
juga dapat dipengaruhi oleh Model Asuhan Keperawatan Profesional
(MAKP) yang diberlakukan (Kurnia et al., 2011).
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu memahami Klasifikasi Pasien dan Menghitung
Tingkat Ketergantungan Pasien
2. Tujuan Khusus
Mahasiswa mampu menjelaskan:
a. Pengertian Klasifikasi Pasien
b. Tujuan Klasifikasi Pasien
c. Menghitung Ketergantungan Pasien
d. Menghitung Jumlah Tenaga Perawat
BAB II
TINJAUAN TEORI
Klasifikasi Pasien menurut Brown (1999) dalam Marquis & Huston (2017)
1. Kategori 1
a. Kesehatan umum : baik
b. Makan sendiri
c. Hamper dapat melakukan semuanya sendiri
d. Buang air kecil/besar sendiri
e. Perawatan sederhana
f. Ambulasi dengan pengawasan
g. Obat diberikan tidak lebih dari 1 kali/dinas jaga
h. Tanda tanda vital diukur sekali/dinas jaga
2. Kategori 2
a. Kesehatan umum : gejala ringan
b. Perlu bantuan dalam persiapan ( seperti dorongan )
c. Perlu sedikit bantuan saat mandi, buang air kecil/besar
d. Perlu sedikit bantuan untuk penyesuain posisi
e. Cek tanda tanda vital tiap 4 jam
f. Obat yang diberikan lebih dari satu kali/ dinas jaga
3. Kategori 3
a. Kesehatan umum : gejala akut
b. Tidak dapat makan sendiri tetapi dapat mengunyah dan
menelan
c. Kebutuhan toilet di tempat tidur
d. Tidak dapat mengubah posisi tanpa bantuan
e. Penyakit yang diderita lebih dari satu penyakit akut
f. Tanda vital diukur lebih dari setiap 4 jam
g. Obat dipantau lebih dari setiap 4 jam
h. Pasien disorientasi
4. Kategori 4
a. Kesehatan umum : sakit kritis
b. Tidak dapat makan sendiri dan mugkin mempunyai kesulitan
menelan/ pemberian makan lewat selang (NGT)
c. Segala keperluan dibantu
d. Tanda vital diukur tiap 2 jam
e. Obat lewat IV dengan pengamatan dan pengaturan yang sering
dan ketat
3. Douglas
Menetapkan jumlah perawat yang dibutuhkan dalam suatu unit
perawatan berdasarkan klasifikasi pasien, di mana masing-masing
kategori mempunyai nilai standar per shif, yaitu (Nursalam, 2014) :
Untuk perhitungan jumlah tenaga tersebut perlu diperhatikan : Hari
libur/cuti/hari besar (loss day)
4. Metode Gilles
Rumus kebutuhan tenaga keperawatan di satu unit perawatan adalah
(Nursalam, 2014) :
Keterangan:
A : rata-rata jumlah perawatan/pasien/hari
B : rata-rata jumlah pasien/hari
C : jumlah hari/tahun
D : jumlah hari libur masing-masing perawat
E : jumlah jam kerja masing-masing perawat
F : jumlah jam perawatan yang diberikan perawat per tahun
G : jumlah jam perawatan yang diberikan perawat per tahun
H : jumlah perawat yang dibutuhkan untuk unit tersebut
Keterangan :
(A) merupakan jumlah jam perawatan/24 jam (6 jam per hari). Angka
(52) adalah jumlah minggu dalam 1 tahun (365 hari: 7 = 52). Angka
(7) merupakan jumlah hari dalam I minggu. Angka (41) merupakan
hari kerja efektif dihitung dalam minggu. Angka (40) merupakan
jumlah jam kerja per hari selama satu minggu, TT adalah tempat tidur
yang tersedia. Persentase (125%) adalah hasil penambahan persentase
asuhan keperawatan yang dilakukan perawat di Indonesia.
BAB III
Pembagian Peran
Suatu hari di Rumah Sakit Wijaya Ruang Teratai, masuk seorang pasien dari ruang
OK pukul 09.00 WIB, berinisial Nn. F umur 21 tahun, Post Op Appendictomi 3 jam
yang lalu, dengan kesadaran Compos mentis, keluhan sakit dibagian luka operasi
hilang timbul, luka bentuk simetris, post appendictomi dengan jahitan rapi,luka
bersih, tidak ada pus atau tanda infeksi lain, panjang luka ±5cm dengan 5 jahitan
luka. Infus RL 500cc 20tpm/8 jam, Cefotaxim 1gr/12 jam, Ranitidine 25mg/12jam,
dan Ketorolax 1gr/12jam. Telah dilakukan serah terima pasien antar perawat OK
dengan perawat ruang Teratai. Setelah penerimaan pasien, dilakukan pemeriksaan
TTV dengan hasil TD : 118/87. S : 36,7 C, N 72x/menit, RR : 20x/menit. Selanjutnya
akan dilakukan pengkajian klasifikasi pasien oleh perawat ruangan.
Di ruang kepala ruangan
Kepala ruangan : “Okee, untuk shift pagi ini ada berapa perawat yang jaga?”
Perawat 2 : “Ada 17 orang pak, 6 orang self care, 8 orang parsial, dan 3 orang total
care. Dengan 2 orang parsial rencana pulang pagi ini dan 2 orang pasien rencana
masuk pagi ini .”
Kepala Ruangan : “Baik, jadi total perawat yang dibutuhkan ada 9 tenaga perawat,
dimana pada shift pagi terdapat 4 orang perawat, shift siang terdapat 3 orang perawat,
dan shift malam terdapat 2 orang perawat”
Kepala ruangan : “Baik terimakasih ners, bagaimana perawat pelaksana apakah ada
yang ingin ditanyakan lagi?”
Kepala ruangan : “Baik kalau begitu, untuk ners tolong segera diatur jadwalnya
kembali ya”
Kepala ruangan : “Baik jika sudah tidak ada yang ingin ditanyakan, silahkan kembali
ke tugas nya masing masing ya.”
Ketua tim dan perawat pelaksana : “Baik pak, permisi yaa pak.”
Perawat 1 : “Ners untuk pasien Nn. F yang baru masuk dari ruang OK sudah saya
lakukan pemeriksaan TTV dengan hasil TD : 118/87. S : 36,7 C, N 72x/menit, RR :
20x/menit. Saya akan dokumentasikan mohon selanjutnya ners Laila bisa melakukan
pengkajian klasifikasi pasien agar dapat dilakukan perawatans sesuai kebutuhannya.
Sebelum menuju pasien, perawat mencuci tangan terlebih dahulu. Setelah itu
menyiapkan lembar klasifikasi.
Perawat 2 : “Perkenalkan saya ners Laila Pada pagi ini saya akan memberi sedikit
pertanyaan, nantinya ini berguna untuk menentukan tingkat kemandirian dan
kebutuhan mba. Kurang lebih waktu yang saya butuhkan untuk mengkaji 5 menit dan
dilakukan di ruang ini saja. Apa mba bersedia? Seblum saya bertanya, apakah ada
yang ingin mba tanyakan?
Perawat 2 : Nanti untuk jawaban nya bisa dibantu oleh keluarganya. Sebelumnya
mbak siapa nya?
Keluarga : Owhh iya ners saya kakak kandungnya, nanti saya bantu
Perawat 2 : “Baik Nn. F , kita mulai pertanyaanya ya. Mba untuk makan dan
minumnya sudah bisa makan sendiri atau dibantu?”
Pasien : “Masih dibantu ners”
Perawat 2 : “Untuk kebersihan nya, seperi mandi dan gosok gigi bagaimana? Berapa
kali sehari?”
Keluarga : “Karena pasien belum bisa mandi sendiri jadi saya bantu lap badan nya
ners.”
Pasien : “Kadang dibantu kakak saya ners, apalagi kan saya masih pakai infus jadi
agak susah ners”
Perawat 2 : “Mbanya masih pakai kateter ya, apakah ada keluhan di selang pipisnya?”
Pasien : “Iya masih sus, tapi tidak ada keluhan untuk selang pipisnya”
Perawat 2 : “Baik, kemudian untuk aktivitas ibunya sudah bisa apa saja? Contohnya
mungkin sudah bisa duduk, atau berpindah posisi tidur?”
Keluarga : “Belum boleh duduk ners karena belum kentut, paling hanya rebahan
itupun masih dibantu. Untuk memegang makan juga belom kuat, masih lemes terus
katanya”
Perawat 2 : “Untuk pergerakan tubu, apa mba nya sudah bisa miring kiri?”
Pasien : “Masih dibantu ners untuk miring kirinya sama kakak saya”
Perawat 2: “ Karena mba belum bisa duduk, berarti mba juga belum bisa naik turun
tangga ya”
Perawat 2 : “Baiklah, untuk pertanyaan nya cukup sampai disini, dari hasil
pengkajian yang saya dapatkan tingkat kemandirian mba harus dibantu. Jadi untuk
kebutuhannya bisa dibantu keluarga atau jika keluarga tidak ada, mba bisa minta
bantuan perawat yang sedang berdinas dengan memencet bel yang ada di sebelah
kanan atas ini. Baik karena sudah selesai pengkajiannya saya akan kembali ke nurse
station, sebelumnya apakah ada yang ingin ditanyakan dulu mba?”
Perawat 2 : “ Baik kalau begitu saya kembali ke nurse station ya mba, permisi”
Perawat 2 : “ Permisi ners, saya ingin melaporkan hasil pengkajian klasifikasi pasien
Nn. F”
Ketua Tim : “Baik terima kasih ners atas hasil pengkajiannya, saya akan buatkan
terlebih dahulu perencanaan (schedule) untuk Nn.F”
Setelah ketua tim selesai membuat schedule, ketua tim menjelaskan schedule
yang telah dibuat kepada perawat yang sedang berdinas hari ini.
Ketua Tim : “Baik ini untuk schedule Nn. F dengan tingkat kemandiriannya yaitu
parsial care (menunjukan schedule), maka perlu kita bantu ya untuk kebutuhannya
apa saja. Untuk saat ini pasien ditunggu oleh kakanya, jadi kita tidak sepenuhnya
membantu pasien. Tolong nanti ners Laila sampaikan ke perawat shift siang untuk
melakukan manajemen nyeri, pencegahan infeksi, dan manajemen hipovolemia ke
Nn. F “
Ketua tim : “Baik itu saja yang ingin saya sampaikan, silahkan dilanjutkan kembali
pekerjaannya”
Schedule
10:00 - Pertahankan teknik aseptic pada klien beresiko Perawat pelaksana shift
pagi
tinggi.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Klasifikasi pasien merupakan pengelompokan pasien menurut karakteristik
khusus yang mengukur keparahan penyakit. Klasifikasi pasien menurut
Douglas (1984) dapat dikategorikan menjadi perawatan minimal, perawatan
intermediet, perawatan total. Sedangkan klasifikasi Pasien menurut Brown
(1999) terbagi menjadi kategori 1 pasien dengan keadaan umum baik,
kategori 2 pasien dengan keadaan umum sedang, kategori 3 pasien dengan
gejala akut, kategori 4 pasien dengan sakit kritis.
Terdapat beberapa metode yang digunakan untuk menghitung jumlah tenaga
keperawatan yang dibutuhkan, yaitu terdiri dari metode rasio hitungan
berdasarkan jumlah tempat tidur, hudgins standar waktu pelayanan pasien
rawat jalan, douglas jumlah perawat yang ditentukan, gillies kebutuhan
tenaga perawat, demand perhitungan jumlah tenaga, PPNI kebutuhan tenaga
perawat.
B. Saran
Kelompok mengetahui bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna sehingga
kelompok mengaharapkan saran atau kritik yang membangun dari pembaca
sehingga makalah ini bisa mendekati sempurna. Opini dari para pembaca
sangat berarti bagi kelompok guna mengevaluasi untuk menyempurnakan
makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Damanik, derma wani, & Saragih, J. (2021). Modul Ajar Praktikum Manajemen
Keperawatan ( muhammad basyrul Muvid (ed.)). Global Aksara Pres.
Kurnia, E., Damayanti, N. A., Kesehatan, F., Universitas, M., Keperawatan, F., &
Airlangga, U. (2011). Formula Penghitungan Tenaga Keperawatan Modifikasi
Fte.
Kusumawati, D., & Fradinata, D. (2015). Hubungan Beban Kerja Dengan Kinerja
Perawat Di Ruang Igd Rsud Blambangan Banyuwangi Tahun 2015. E-Journal,
3(kinerja perawat), 176–190.
Marquis, B. L., & Huston, C. J. (2017). Leadership Roles and Management Functions
in Nursing : theory and application (ninth edit).
Murray, E. (2017). Nursing Leadership and Management for Patient Safety and
Quality Care. In F.A Davis Company 1915 Arch Street Philadelphia, PA 19103.
F.A Davis Company.