Dicrotic notch
MAP
85
Diastolik pressure
sistolik diastolik
KOMPLIKASI
• Hematome
• Perdarahan
• Iskemik/Nekrosis
• Emboli
• Infeksi
• Insufiensi Vaskuler
KELAINAN GELOMBANG TEKANAN
DARAH ARTERI
• Dipengaruhi oleh :
• Letak insersi kateter arteri
• Cairan dan sistem flushing bag
GAMBAR KELAINAN GELOMBANG TEKANAN DARAH ARTERI
II. MONITORING
TEKANAN VENA CENTRAL (CVP)
A. Definisi
Tekanan Vena Central (CVP) merupakan
tekanan pada vena besar thorak yang
menggambarkan aliran darah ke jantung
(Oblouk, Gloria Darovic, 2002)
Definisi
Pemantauan hemodinamik secara invasif
melalui pembuluh vena dengan menggunakan
sistem tranduser tekanan yang digunakan
untuk mengetahui tekanan di arteri pulmonal.
• Panjangnya 60 -110 cm
• Kaliber 4.0 – 8.0 Fr
• Volume balon dari 0.5 – 1.5 ml
• Diameter balon dari 8 -13 mm
• Setiap 10 cm panjang kateter ditandai
dengan garis hitam kecil, membantu lokasi
ujung kateter yang dimasukkan melalui
sirkulasi sentral.
GAMBAR KATETER SWAN GANZ
Macam Kateter Arteri Pulmonal
1. Double Lumen Kateter Arteri Pulmonal
2. Kateter Termodilusi Empat Lumen
a. Lumen distal :
Terletak pada ujung kateter :
- Untuk mengukur PAP dan PWP
- Pengambilan sampel vena campuran.
b. Balon
Terletak kurang dari 1 cm dari ujung kateter
Inflasi balon, volume balon 0.5 – 1 cc dan
deflasi secara pasif.
c. Lumen proximal (RA=CVP)
Terletak pada 30cm dari ujung kateter.
Gunanya
• Monitoring tekanan RA
• Pemberian cairan intravena, atau elektrolit
atau obat-obatan
• Sampel darah RA
• Menerima cairan injeksi pada pengukuran
curah jantung.
d. Termistor
• Terletak kira kira 4 – 6 cm dari ujung
kateter. Kawat yang sensitif terhadap suhu,
• Dihubungkan dengan kabel curah jantung
akan menentukan “spot”.
• Pengukuran curah jantung mengikuti injeksi
dari cairan indikator dingin oleh pengukuran
besarnya suhu tubuh yang berubah setiap
saat.
3. Fiber Optik Termodilusi Kateter arteri
Pulmonal
Tambahan dua lumen fiber optik. Berfungsi
untuk memantau SVO2 secara terus menerus.
• AV Blok derajat 23
• Blok bivasikuler atau trivasikuler
• Tosixitas Digitalis
• Bradikardi Berat
• ECG untuk diagnosa aritmia komplek dan over
drive takiaritmia
Indikasi pemasangan kateter arteri pulmonal
• Pasien dalam resiko tinggi: EF rendah,
gagal jantung akut, hipertensi pulmonal
dan instabilitas hemodinamik.
• Paska operasi bedah jantug secara
konservatif.
Kontraindikasi
• Gangguan koagulasi
• Prostetik jantung kanan
• Pace maker endokardial
• Penyakit vaskuler berat.
Lokasi Pemasangan Kateter
Perkutan :
VENA VENA
SUBKLAVIA JULGULARIS INTERNA
KANAN KIRI KANAN KIRI
RA 10 cm 15 cm 15 cm 20 cm
RV 20 cm 25 cm 25 cm 30cm
PA 35 cm 45 cm 40 cm 45cm
PWP 40 cm 50 cm 45 cm 50 cm
Cutdown :
Vena basilica atau vena brachialis
Line Placement including Swan-Ganz
Catheter
PERUBAHAN GELOMBANG PADA SAAT
PEMASANGAN KATETER PA
SAAT KATETER PA DI PA & PENGUKURAN
WADGE
PERAN DAN TANGGUNG JAWAB PERAWATAN
SAAT PEMASANGAN KATETER ARTERI PULMONAL
PRA INSERSI
Cek integritas balon (pengembangan balon
simetris dan menutupi ujung kateter )
INSERSI
• Inflasi balon ( setelah kateter mencapai RA )
• Monitor karakteristik perubahan bentuk
gelombang
• Catat bentuk dan tekanan saat kateter
memasuki RA –PAWP
• Kunci kateter dan catat jarak masuknya
POST INSERSI
• Evaluasi X-ray , lokasi cateter swan ganz :
• Dibawah LA 3 cm di bawah karina , atau ICS 5-6
• Panjang tidak boleh dari 1/3 lapangan paru
TEKNIK PENGUKURAN PAP
• Infeksi
• Kerusakan pembuluh darah
• Aritmia : VES atau SVT, migrasi secara spontan
• Perdarahan saat pemasangan kateter
• Tromboemboli
CLINICAL PROBLEM IMPLIKASI
Overdamped Pressure Tracing Pembacaan low sistolik yang salah pembacaan distolik yang salah
Tak adanya PA wedge tracing Potensial emboli atau darah yang bocor dari port balon
Migrasi kateter kedalaman RV Adanya aritmia RV menurunya tekenan diastolic (sama dengan
RAP)