Anda di halaman 1dari 37

MONITORING

HEMODINAMIK
PADA PASIEN
COVID-19
Aip Rukmana, S.Kep, Ners
RSPAD GATOT SOEBROTO JAKARTA
Name Aip Rukmana, S.kep., Ners

Place and Date of Birth Bogor, 13 Agustus 1983

Address Jl. Otista III Blok H No 101 RT 005 RW 002 Kel. Cipinang Cempedak

Jatinegara Jakarta Timur

Phone Number 081284637772

Email aip.kenzie12@gmail.com

Education FIK Universitas Muhammadiyah Jakarta ( 2013)


OUTLINES
01 Update Covid-19

02 Gambaran Kasus Covid-19

03 Klasifikasi Pasien Covid-19

04 Tanda dan Gejala Covid-19

05 Definisi dan Tujuan Hemodinamik

06 Monitoring Hemodinamik Invasive dan


Non Invasive

07 Manajemen Keperawatan
08 Diagnosa Keperawatan
Timeline Style

COVID-19
Progress steps
KLASIFIKA
S I PASIEN C
OVID-19

MILD
Pasien dengan URT infeksi viral tanpa gejala spesifik seperti, demam, fatigue, batuk (dengan atau tanpa produksi
sputum), anorexia, malaise, nyeri otot, sore throat, dyspnea, nasal congestion, atau nyeri kepala. Kadangkala pasien
mengalami diare, mual dan muntah. Lansia dan pasien dengan imunosupresi kemungkinan mengalami gejala yang
tidak khas

MODERATE
Pneumonia
Dewasa dengan pneumonia namun tanpa tanda secere pneumonia dan tidak membutuhkan therapy oksigen

SEVERE
Pasien akan menglami demam dengan suspek infeksi pernapasan, disertai satu diantara: RR > 30 x/menit; distress pernapasan
berat, atau SpO2 ≤ 93% pada room air

KRITIS
- ARDS
- Sepsis
- Septic Shock

Sumber: Laksono, S., J. 2020. Update Who Recommendation on Covid-19 for Hospital. WHO Indonesia.
GAMBARAN
KARAKTERISTIK


Temperature > 38 o C
HR > 100 x/menit
COVID-19
 RR > 20 x/menit
 TDS 133-144
 Rontgen thorax:
bilateral infiltrate
 PaO2:FiO2 142
 APACHE 14-18
 SOFA 4-6

Sumber: Bhatraju, et.al.


2020; Yang 2020

Salah satu rontgen thorax Tn. B


dengan pneumonia bilateral
1. Pemeriksaan radiologi: foto toraks, CT-scan toraks, USG toraks
2. Pemeriksaan spesimen saluran napas atas dan bawah :
• Saluran napas atas dengan swab tenggorok(nasofaring dan orofaring)
• Saluran napas bawah (sputum, bilasan bronkus )
3. Bronkoskopi
4. Pungsi pleura sesuai kondisi
5. Pemeriksaan kimia darah :
• darah perifer lengkap
• analisa gas darah
• fungsi hepar
• gula darah sewaktu
• Elektrolit
• PT-APTT, Ddimer ( kasus berat naik)
• Procalsitonin ( Bila curiga bakteri )
• Laktat ( Untuk kecurigaan sepsis )
• CRP
6. Biakan mikroorganisme dan uji kepekaan dari bahan saluran napas (sputum,
bilasan bronkus, cairan pleura) dan darah
7. Pemeriksaan feses dan urin (untuk investasigasi kemungkinan penularan).
MONITORING HEMODINAMIK
Hemodinamik
• Hemodinamik: aliran darah dalam sistem perdaran tubuh, baik melalui sirkualsi magna
(sirkulasi besar), maupun sirkulasi parva (sirkulasi dalam paru-paru)

• Monitoring Hemodinamik: Observasi untuk menilai sistem kardiovaskuler seseorang


apakah berfungsi baik dengan menggunakan alat-alat monitor medis dan merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari suatu rangkaian proses pengumpulan data penyakit
dan kondisi klinis penderita.

• Tujuan Monitoring Hemodinamik, untuk mengobservasi:


• Fungsi dasar kardiovaskuler
• Adanya disfungsi sistem kardiovaskuler dan derajatnya
• Mean Arterial Pressure (MAP)
• Perfusi jaringan
• Keadequatan pengiriman oksigen ke seluruh tubuh
• Keefektifitasan dari suatu intervensi
Myocardial Oxygen Balance

• Preload • O2 Extraction
• A+erload • Diastolic Time
• Heart Rate • Diastolic Pressure
• Contractility • Coronary Artery Flow

Demand Supply
•Preload
• •Afterload
Pressure
• Resistance •Contractilitas
• Flow •Heart Rate
Faktor Penentu Hemodinamik
Jenis Monitoring Hemodinamik
MONITORING HEMODINAMIK NON-INVASIVE

ECG / HR

TEMPERATUR

 RESPIRATION

 BLOOD PRESSURE

 SATURATION
MONITORING HEMODINAMIK INVASIVE

 Dilakukan pemasangan kateter


kedalam pembuluh darah atau rongga
tubuh.

 Guna: mengukur tekanan dan


mengetahui gelombang tekanan
didalam ruang-ruang jantung, sarana
pengambilan darah, pemberian obat-
obatan atau cairan dan pemasangan
pacu jantung intrakardiak.
Central Venous Pressure
• Central Venous Presure (CVP) merupakan tekanan pada vena
besar thorak yang menggambarkan aliran darah ke jantung.
• CVP merefleksikan tekanan darah di atrium kanan atau
vena kava.
• Pada prinsipnya jika venous return turun, CVP turun, dan jika
venous return naik, CVP meningkat
• Memberikan obat-obat i.v seperti; obat vasoaktif, obat yang dapat
menyebabkan iritasi
• Pemberian parenteral nutrisi
• Pemantauan hemodinamik: CVP
• Intervensi terapetik seperti: hemodialisis, TPM
• Pengambilan xample darah
• Memberikan cairan intravena: volum yang banyak dan jalur vena
perifer tidak adekuat
1. Vena yugolaris interna
2. Vena subclavia
3. Vena yugolaris eksterna
4. Vena femoralis
PARAMETER
HEMODINAMIK invasif

Arterial Pressure
Monitoring
•Vessels •Catheter •Transduce r •Monitor

•Pressure •Electric •Wave and


• Signal •Signal •Number
Bentuk gelombang

Over Damping Underdamping


 Gambaran gelombang arteri yang terlalu • Gambaran gelombang arteri yang
landai berlebihan
 Ada gelembung udara • Adanya bekuan darah
 Posisi kinking/tertekuk • Kinking
 Taksiran SBP rendah • Manometer line yg terlalu panjang
 Taksiran DBP tinggi Loose connection
Gelombang Arteri/AL
Pulmonal artery and
wedge PRESSURE
Monitoring
Pulmonary Artery Catheter

•Fig. 66-7
Parameter Yang Dapat Diukur
Dengan PA Kateter

 PA Pressure
 PCW Pressure
 CVP
 CARDIAC OUTPUT
 BLOOD TEMPERATURE
 MIXED VENOUS OXYGEN SATURATION
Indikasi Pemasangan Kateter PA

 Assessing volume status


 Diagnosing RV failure
 Diagnosing LV failure
 Diagnosing PH
 Assessing vascular disease
 Early diagosis of ischaemia
Komplikasi pemasangan PA kateter

 Infeksi
 Pulmonal Artery Rupture
 Pulmonary Thromboembolism
 Pulmonary Infarction
 Catheter Kinking and Intracardiac Knotting
 Arrhythmias
 Air Embolization
Nilai-Nilai hemodinamik
MAP, tekanan rata-rata di aorta saat cardiac cycle (Systolic + (Diastolic x2) ) : 3 70 – 105 mmHg

CO, Volume darah yang diejeksikan dalam 1 menit Dihitung dengan termodilusi 4 – 8 L/menit

CI, CO yang diindekskan pada ukuran tubuh CO / BSA 2.5 – 4 L / min/m 2

SV, Volume darah yang diejeksikan setiap kontraksi CO/HR 60 – 100 ml/beat

CVP, Tek. di RA, indikasi venour return & preload Diukur pd proximal PA cath. 2 – 6 mmHg

PAP, Tek. PA saat balon dikempiskan, PA diastolic merefleksikan LAP Diukur pd distal PA kateter dgn balon PAS 15 - 30 mmHg
dan LVEDP dikempiskan PAD 5 - 15 mmHg

PAWP, Tek di PA dengan balon dikembangkan, refleksi LAP dan LVEDP Diukur pd distal PA kateter dgn balon 6 – 12 mmHg
dikembangkan

SVR, Faktor utama yang menentukan LV afterload ( (MAP-CVP) x80 ) : CO 900 – 1400 dyne /sec/cm-5

CAPP, Tekanan arteri coroner saat diastolik Diastolic BP – PAWP 50 – 80 mmHg


MONITORING
HEMODINAMI
K PADA
PASIEN
COVID-19?
Monitoring Hemodinamik pada Pasien Covid-19 Sesuai dengan
Klasifikasi

Buku Pedoman
Penanganan Pasien
Kritis Covid-19, 2020
Diagnosa Keperawatan

Bersihan Jalan
Nafas Tidak
Efektif

Gangguan
Pertukaran Gas

Gangguan Ventilasi
Spontan

Resiko
Penyebarluasan
Infeksi

Risiko Syok
Manajemen Keperawatan
 Cegah komplikasi
 Pastikan tempat area kateter terlihat dengan jelas
 Pastikan sirkuit/ manometer line tersambung dengan kuat dan aman
 Pasang label setiap kateter yang terpasang sesuai standar warna (CVP
warna biru, AL merah, PAP warna kuning)
Algoritma Penegakan Diagnosis Keperawatan pada Pasien Covid-19

SESAK
A Sekret B Ronchi C Hipotensi D Kelemahan
otot napas

Bersihan Jalan Gangguan Risiko Syok Gangguan Ventilasi


Napas Tidak Efektif Pertukaran Gas Spontan
Hipoksemia,
Batuk tidak efektif pCO2 meningkat, hipoksia, sepsis, Penurunan volume
pO2 menurun, pH SIRS tidal
abnormal

Adam, 2020
Implementasi Keperawatan
Manajemen
Pencegahan
Intubasi Analgesi, Suction
Sedasi VAP

Batasi staf yang Nyeri(CPOT),Sedasi Bundle VAP, Oral Gunakan closed


terlibat,dilakukan (RASS) Hygiene, Sikat Gigi suction pada
oleh staf terlatih penggunaan PEEP
tinggi

Pembuangan
Posisi
Pasien
ARDS tubing
ventilator

Direkomendasikan TV rendah 4-8ml/kg/bb, Gunakan tubing sekali


posisi PRONASI pplat <30cmh2o, PEEP pakai dan humidifier
tinggi >10 cmh2o otomatis. dibuang di
sampah infeksius tertutup

Sumber: PAK.pasien kritis-Covid-19.PP HIPERCCI PUSAT (2020)


THANK YOU
REFERENSI
1. Alhazzani, W., Møller, M. H., Arabi, Y. M., Loeb, M., Gong, M. N., Fan, E., … Rhodes, A. (2020). Surviving Sepsis Campaign: guidelines on the
management of critically ill adults with Coronavirus Disease 2019 (COVID-19). Intensive Care Medicine. doi: 10.1007/s00134-020-06022-5
2. Arif,et al. (2020). Buku Pedoman Penangan Pasien Kritis Covid-19. Makassar: PERDATIN
3. Bringing Back the Team Approach: It's Time for Alternative Staffing and Onboarding Models. (n.d.). Retrieved from
https://www.nursingcenter.com/ncblog/march-2020/alternative-staffing-and-onboarding-models
4. Contributor, N. T. (2020, April 7). An overview of initial NICE clinical guidance about COVID-19. Retrieved from
https://www.nursingtimes.net/clinical-archive/coronavirus-clinical-archive/an-overview-of-initial-nice-clinical-guidance-about-COVID-19-31-03-2020/
5. COVID-19: ICU Nursing Capacity and Workload. (2020, April 7). 
6. Retrieved from https://www.medscape.com/viewarticle/928162
7. First Affiliated Hospital, Zhejiang University School of Medicine. (2020). Handbook of COVID-19 prevention and treatment: the First Affiliated
Hospital, Zhejiang University School of Medicine, complied according to clinical experience. Hangzhou, China.
8. Panduan Asuhan Keperawatan pasien kritis covid-19,PP Hipercci Pusat, 2020
9. Pneumonia covid-19. diagnosis&pelaksanaan di indonesia. PDPI.2020

Anda mungkin juga menyukai