Anda di halaman 1dari 21

TUGAS

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH LANJUT I


MONITORING HEMODINAMIK INFASIF DAN NON
INFASIF TERKAIT DENGAN GANGGUAN
KARDIOVASKULER

OLEH:
KELOMPOK I
Aric Frendi Andriyan BP: 1821312002
Vilda Riyena BP: 1821312005
Lily Yanti BP: 1821312010
Fira Firdausia BP: 1821312012
Yanti Nopita BP: 1821312021
Desi Mitra Budi Yanti BP: 1821312023
Ricca Andriani BP: 1821312024
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

aliran darah dalam sistem peredaran


tubuh, baik melalui sirkulasi magna Kritis MONITORING
(sirkulasi besar) maupun sirkulasi
parva (sirkulasi dalam paru paru)

Invasif (golden Non Invasif


standar)

• Tekanan darah arteri


• Tekanan vena vena sentral
• Tekanan arteri pulmonal
Deteksi dini, identifikasi dan
intervensi terhadap klinis seperti :
gagal jantung dan tamponadei

Evaluasi segera respon klien


Tujuan monitoring hemodinamik terhadap suatu intervensi seperti
obat-obatan dan dukungan mekanik

Evaluasi efektifitas fungsi


kardiovaskuler seperti cardiac output
dan index.
B. TUJUAN PENULISAN
TINJAUAN PUSTAKA

A. HEMODINAMIK
Hemodinamik:
pemeriksaan aspek fisik sirkulasi darah, fungsi jantung
dan karakterisitik fisiologis vaskular perifer yangpenting
untuk menegakkan diagnosis yang tepat, menentukan terapi
yang sesuai, dan pemantauan respons terhadap terapi yang
diberikan

Tujuan:
mendeteksi, mengidentifikasi kelainan fisiologis secara
dini dan memantau pengobatan yang diberikan guna
mendapatkan informasi keseimbangan homeostatik tubuh.

Dasar:
perfusi jaringan yang adekuat, seperti keseimbangan antara pasokan
oksigen dengan yang dibutuhkan, mempertahankan nutrisi, suhu tubuh dan
keseimbangan elektro kimiawi sehingga manifestasi klinis dari gangguan
hemodinamik berupa gangguan fungsi organ tubuh yang bila tidak ditangani secara
cepat dan tepat akan jatuh ke dalam gagal fungsi organ multipel
B. MONITORING HEMODINAMIK INVASIF

Monitoring tekanan darah arteri Sistolik

Diastolik

Tekanan darah arteri adalah tekanan


darah yang dihasilkan oleh ejeksi
ventrikel kiri ke aorta dan ke arteri MAP:
sistemik

CARA:
memasukkan kateter ke lumen pembuluh darah arteri
dan disambungkan ke sistem transducer. Tekanan intra
arteri melalui kateter akan dikonversi menjadi sinyal
elektrik oleh tranducer lalu disebar dan diteruskan
pada osciloskope, kemudian diubah menjadi
gelombang dan nilai digital yang tertera pada layar
monitor3
Indikasi

Pemeriksaan serial analisa gas


Kondisi pasien kritis
darah

• prosedur operasi bedah • klien dengan gagal


mayor napas
• klien dengan status • klien yang terpasang
hemodinamik tidak stabil ventilasi mekanik
• klien yang mendapat terapi • klien dengan
vasopressor dan vasodilator gangguan asam basa
• klien yang tekanan (asidosis/ alkalosis)
intrakranialnya dimonitor • klien yang sering
secara ketat dilakukan
• klien dengan hipertensi pengambilan sampel
krisis, dengan overdiseksi arteri secara rutin
aneurisma aorta
Kontraindikasi

• Klien dengan perifer vascular disease


• Klien yang mendapat terapi antikoagulan atau
terapi trombolitik
• Penusukan kanulasi arteri kontraindikasi relatif
pada area yang mudah terjadi infeksi, seperti
area kulit yang lembab, mudah berkeringat,
atau pada area yang sebelumnya pernah
dilakukan bedah vascular
Persiapan Alat
Lokasi: arteri radialis,
brachialis, femoralis, dorsalis
• Sistem flushing yang terdiri dari : pedis, dan arteri axilaris
Cairan NaCl 0,9% 500 ml yang
sudah diberi heparin 500 UI
(perbandingan NaCl 0,9% dengan heparin
1:1), masukkan dalam pressure bag dan
diberi tekanan 300 mmHg.
• Basic Element (tranducer holder),
tranducer/ pressure cable
• Monitor, monitoring kit (single, double,
triple lumen)
• Manometer line 3 way
• Abocath no. 22 – 18
• Sarung tangan steril
• Alcohol, betadhine, kassa, lidocain, spuit
Teknik pengukuran Komplikasi

• Cuci tangan • Hematoma


• Yakinkan kateter arteri tidak • Perdarahan
tertekuk • Gangguan neurovaskuler
• Atur posisi tidur yang • Iskemik atau nekrosis pada bagian
nyaman untuk klien distal dari pemasangan kateter
• Lakukan kalibrasi • Emboli
• Membaca nilai yang tertera • Insuffisiensi vaskuler
di layar monitor, pastikan • Infeksi
morfologi gelombang tidak
underdamped atau
overdamped
• Mengkorelasi nilai yang
tertera pada monitor dengan
kondisi klinis klien
• Dokumentasikan nilai
tekanan dan laporkan bila
ada trend perubahan
hemodinamik
Trobleshooting

Gelombang overdump

Gelombang underdump
tekanan pada vena besar thorak
MONITORING TEKANAN VENA yang menggambarkan aliran
SENTRAL darah ke jantung. Tekanan vena
sentral merefleksikan tekanan
darah di atrium kanan atau vena
kava
Indikasi

Kontraindikasi
• Mengetahui fungsi ventrikel kanan
• Mengetahui fungsi ventrikel kiri
• Menentukan dan mengukur status • infeksi pada tempat insersi,
volume intravascular. • renal cell tumor yang menyebar ke atrium
• Memberikan cairan, obat obatan, nutrisi kanan, atau
parenteral • large tricuspid valve vegetatious (sangat
jarang).
Persiapan alat

• Sistem flushing : cairan NaCl 0,9%


500 ml yang sudah diberi heparin 500
UI (perbandingan cairan dengan
heparin 1:1), masukkan dalam
pressure bag dan beri tekanan 300
mmHg.
• Instrumen CVP set (pinset
anatomi dan cirurghis,
naufooder,duk lubang, gunting), CVP
set (1 – 5 lumen)
• Monitoring kit, monitor
• Manometer line
• Tranduser
• 3 way
• Benang Mersilk 338, bisturi
• Sarung tangan steril, gaun steril, tutup
kepala, masker, kassa, betadhin,
alcohol, lidokain, spuit 5 cc, spuit 10
cc
interpretasi
Teknik pengukuran Komplikasi

• Cuci tangan • Perdarahan


• Yakinkan kateter tidak tertekuk/ jika • Erosi (pengikisan) vaskuler. Cirinya
ada cairan yang mengalir, stop terjadi 1 sampai 7 hari setelah
sementara insersi kateter. Cairan iv atau darah
• Atur posisi tidur yang nyaman bagi terakumulasi di mediastinum atau
klien (supine – semi fowler tinggi) rongga pleura
• Lakukan kalibrasi • Aritmia ventrikel atau supraventrikel
• Perhatikan pada monitor morfologi • Infeksi local atau sistemik.
gelombang hingga nilai tekanan Biasanya kebanyakan kontaminasi
vena sentral keluar. mikrooorganisme seperti s. avirus, s.
• Perhatikan klinis, nilai tekanan epidermidis, gram negative –positif
sebelumnya, dan nilai yang ada saat basil, dan intrococcus.
itu • Overload cairan.
• Dokumentasikan nilai tekanan vena • Pneumothoraks
sentral
• Cuci tangan
MONITORING TEKANAN ARTERI PULMONAL

• Double lumen kateter arteri pulmonal


• Kateter termodilusi empat lumen
• Fiber Optik Termodilusi Kateter arteri
Pulmonal
• Pace maker termodilusi kateter arteri
pulmonal
INDIKASI KONTRA INDIKASI

• Klien dalam resiko tinggi: • Tidak ada kontraindikasi


EF rendah, gagal jantung absolute
• Kontraindikasi relatif misalnya
akut hipertensi pulmonal dan
instabilitas hemodinamik. dengan gangguan koagulasi,
• Paska operasi bedah jantug prostetik jantung kanan, pace
secara konservatif maker endokardial, penyakit
vaskuler berat
Teknik pengukuran Komplikasi

• Cuci tangan • Kateter arteri pulmonal yang


• Atur posisi yang nyaman saat pengukuran. terpasang merupakan wadah yang
Posisi sampai dengan posisi tidur lebih baik untuk mikroorganisme. Prinsip
tinggi 600. Pengukuran pada posisi close sistem dan perawatan area
duduk tidak dianjurkan. Pada posisi tidur tusukan serta steril harus
miring 300 - 900 dapat dilakukan selama diperhatikan.
prinsip sudut yang terbentuk dengan • Kerusakan pembuluh darah oleh
posisi miring tersebut diperhatikan. kateter yang keras, dan
• Yakinkan bahwa kateter yang terpasang pemasangan yang lama
tidak ada yang terlipat, cairan yang • Aritmia : VES atau SVT, migrasi
masuk, berada pada posisi yang tepat. secara spontan
• Lakukan kalibrasi • Perdarahan saat pemasangan kateter
• Perhatikan nilai yang ada pada monitor • Tromboemboli oleh bekuan darah
dan dikorelasikan dengan morfologi pada sebagaian atau seluruh kateter
gelombang yang tampak pada monitor dan bermigrasi ke tempat lain
dengan klinis klien.
• Dokumentasikan data yang ada
• Cuci tangan
MONITORING NON INVASIF

RR
Laju Pernafasan

Saturasi Oksigen
Pemantauan EKG

Penilaian haluaran urin

HR

Pengukuran tekanan darah arterial


Tekanan darah

Penilaian suhu tubuh

Anda mungkin juga menyukai