Anda di halaman 1dari 25

1

1
Internal Eksternal

Aparat Desa Supplier,


Desa Pemasok
Kepala Seksi
Masyarakat

Kepala Desa Kepala Desa


Kewenangan Peluang Fraud
-Suap / Gratifikasi
-Mark Up
Pengambilan -Konflik Kepentingan
Keputusan - Menekan Bawahan &
Rekanan

- Memalsu Data &


Catatan
Akses - Merusak Bukti
Informasi - Salah Entry
- Menutupi Kasus

- Menggunakan
Fasilitas Persh
Akses Aset -Merugikan Keuangan
-Menggelapkan Harta
3
4
(UU No.31/1999 ttg Pemberantasan Tipikor sbgmn telah diubah dgn UU No.20 6
Tahun 2001 )
(UU No.31/1999 ttg Pemberantasan Tipikor sbgmn telah diubah dgn UU No.20 7
Tahun 2001 )
Setiap orang yang disangka, ditangkap, ditahan,
dituntut dan atau dihadapkan di muka sidang
pengadilan, wajib dianggap tidak bersalah sampai
adanya putusan pengadilan yang menyatakan
kesalahannya dan memperoleh kekuatan hukum
tetap

Asas Praduga Tak Bersalah

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang


Hukum Acara Pidana (KUHAP) 8
Pelaks AI &
BAP Ahli

LHAI & BAP Ahli


sbg Bahan
Dakwaan
&Tuntutan

Pemberian
Ket Ahli &
Bukti Surat

9
 Kegiatan pengumpulan fakta dan
bukti-2
 Yang diterima sistem hukum yang berlaku

 Tujuan : mengungkap terjadinya

kecurangan (fraud)
 Hasil AI dapat ditindaklanjuti dalam proses
hukum (litigasi) kasus-kasus kecurangan
(fraud)
9
Sistem pembuktian yang dianut
oleh KUHAP adalah sistem
pembuktian menurut UU secara
negatif.

“Hakim tidak boleh menjatuhkan pidana pada


seorang kecuali apabila dengan sekurang-
kurangnya dua alat bukti yang sah ia memperoleh
keyakinan bahwa suatu tindak pidana benar-benar
terjadi dan bahwa terdakwalah yang bersalah
melakukannya. (Pasal 183 KUHAP)”

10
(Pasal 184 ayat (1) KUHAP)
11
 Tiap perbuatan melanggar hukum, yang
membawa kerugian kepada seorang lain,
mewajibkan orang yang karena salahnya
menerbitkan kerugian itu, mengganti
kerugian tersebut
(Pasal 1365 KUHPerdata)

17
18
 Untuk penugasan AI atas permintaan
Penyidik, apabila ada indikasi kerugian
negara, maka perlu dilakukan ekspose
dengan penyidik untuk mendapat kepastian
terpenuhinya atau tidak terpenuhinya unsur
aspek hukum, sehingga auditor memperoleh
dasar keyakinan yang memadai bahwa hasil
AI tsb berindikasi TPK atau tidak.
 Mengkomunikasikan hasil AI sebelum
diterbitkan LHAI kepada pihak2 terkait.

19
 Melaksanakan AI sesuai dengan kewenangan
yang ditetapkan peraturan perundang-
undangan.
 Melaksanakan AI berdasarkan permintaan

Instansi Penyidik.
 Melaksanakan AI atas penetapan pengadilan,

maka kewenangan AI disesuaikan dengan


ruang lingkup dan batasan penugasan
berdasarkan penetapan pengadilan tsb.

20
21
22
Asas-asas Umum Penyelenggaraan Negara
(Pasal 3 UU Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara
Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme)

Asas Kepastian Hukum


(mengutamakan landasan peraturan perundang-undangan, kepatutan, dan
keadilan dalam setiap kebijakan Penyelenggara Negara)

Asas Tertib Penyelenggara Negara


(keteraturan, keserasian, dan keseimbangan dalam pengendalian
penyelenggaraan negara)

Asas Kepentingan Umum


(mendahulukan kesejahteraan umum dengan cara yang aspiratif, akomodatif,
dan selektif)

23
Asas Keterbukaan
(membuka diri terhadap hak masyarakat untuk memperoleh informasi yang
benar, jujur, dan tidak diskriminatif tentang penyelenggaraan negara dengan
tetap memperhatikan perlindungan atas hak asasi pribadi, golongan, dan
rahasia negara)

Asas Proporsionalitas
(mengutamakan keseimbangan antara hak dan kewajiban Penyelenggara
Negara)

Asas Profesionalitas
(mengutamakan keahlian yang berlandaskan kode etik dan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku)

Asas Akuntabilitas
(setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan Penyelenggara Negara harus
dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai
pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku)

24
 Terima Kasih

26

Anda mungkin juga menyukai