Anda di halaman 1dari 22

CVP (CENTRAL VENOUS PRESSURE)

KGD 1 LAB
CVC DAN CVP

¨ CVC: CENTRAL VENOUS CATHETER

¨ CVP: CENTRAL VENOUS PRESSURE


Definisi

CVC adalah Suatu alat akses vena yang digunakan


untuk memberikan cairan ke dalam tubuh yang
dipasang pada bagian superior vena
cava (Wiegand, 2017)

CVP (Central Venous Pressure) merupakan


pemantauan tekanan darah di atrium kanan atau
vena kava yang memberikan informasi mengenai
status volume intravaskular dan menggambarkan
aliran darah balik ke jantung
CVP :

Menggambarkan tekanan di atrium kanan atau vena


cava.
• Water (cmH2O) dengan manometer
• Mercury (mmHg) dengan transducer
• Nilai normal CVP 4-12 cmH2O atau 2 - 6 mmHg.

Page 4
Indikasi Pemasangan CVP
• Pembedahan à perdarahan masif
• Bedah jantung
• Hipovolemia
• Trauma berat
• Cairan bermolekul besar à nutrisi, obat, transfusi
• Shock à kolaps vena perifer

Indikasi Pengukuran CVP


• Mengukur status cairan dan volume darah
• Menentukan tekanan vena sentral
• Mengevaluasi kegagalan sirkulasi
• Mengetahui tonus pembuluh darah
• Menilai Fungsi Jantung (Left ventricular dysfunction) à not
reliable
Risiko Setelah Pemasangan CVC

• Nyeri dan inflamasi pada area penusukan


• Bekuan darah karena tertekuknya kateter
• Perdarahan: ekimosis atau perdarahan besar
bila jarum lepas
• Tromboplebitis
• Disritmia jantung
• Insersi kawat pacemaker
Alat-alat Pemasangan CVC
CVP (Central Venous Pressure)

Komplikasi Pemasangan
CVP :
¨ Bakteriemi

¨ Emboli udara

¨ Hematoma lokal

¨ Pneumotoraks

¨ Sepsis

¨ Disritmia

¨ Tamponade perikard
CVC (Central Venous Catheter)

Macam CVC
¨ Satu lumen (single)

¨ Dua lumen (double)

¨ Tiga lumen (triple)

Tempat pemasangan kateter:


¨ Vena jugularis,

¨ Vena antekubital,

¨ Vena subklavia,

¨ Vena femoralis, dan

¨ Vena brakialis.
Jenis CVC

1. Satu lumen (single)


2. Dua lumen (double)
3. Tiga lumen (triple)

Cateter CVC terbuat dari


bahan jenis
polyvinylchloride yang
sangat lembut dan
fleksible
Lokasi CVC
1. Vena jugularis internal
2. Vena jugularis eksternal

3. Vena Cephalica
4. Vena Basilika

6. Vena Subklavia
5. Vena Femoralis
CVP (Central Venous Pressure)

Peranan Perawat 3. Setelah Pemasangan


1. Sebelum Pemasangan Mendapatkan nilai yang akurat
- Siapkan alat untuk penusukan dan alat- dengan cara:
alat untuk pemantauan 1) Melakukan Zero Balance: menentukan
- Mempersiapkan pasien; memberikan titik nol/letak atrium, yaitu pertemuan
penjelasan, tujuan pemantauan, dan antara garis ICS IV dengan midaksila
mengatur posisi sesuai dg daerah
pemasangan 2) Zero balance: dilakukan pd setiap
2. Saat Pemasangan pergantian dinas , atau gelombang
- Memelihara alat-alat selalu steril tidak sesuai dg kondisi klien
- Memantau tanda dan gejala komplikasi
yg dpt terjadi pada saat pemasangan 3) Melakukan kalibrasi untuk mengetahui
spt gg irama jantung, perdarahan fungsi monitor/transduser, setiap shift,
- Membuat klien merasa nyaman dan ragu terhadap gelombang.
aman selama prosedur dilakukan
Gambaran Rontgen Thorak
CVP (Central Venous Pressure)

¨ Mengkorelasikan nilai yg terlihat pada monitor dengan keadaan


klinis klien.
¨ Mencatat nilai tekanan dan kecenderungan perubahan
hemodinamik.
¨ Memantau perubahan hemodinamik setelah pemberian obat-
obatan.
¨ Mencegah terjadi komplikasi & mengetahui gejala & tanda
komplikasi (spt. Emboli udara, aritmia, kelebihan cairan,hematom,
infeksi,penumotorak, rupture arteri pulmonalis, & infark pulmonal).
¨ Memberikan rasa nyaman dan aman pada klien.
¨ Memastikan letak alat2 yang terpasang pada posisi yang tepat
dan cara memantau gelombang tekanan pada monitor dan
melakukan pemeriksaan foto toraks
CVP Dengan Manometer (1 cm H2O = 0.7 mmHg)
Pengukuran dengan Manometer
1) Memberikan penjelasan kepada pasien
2) Mengatur posisi pasien (supine)
3) Mensejajarkan letak jantung (Atrium Kanan) dengan
skala pengukur
4) Melakukan Zero Balance/ levelling: menentukan titik
nol/letak atrium, yaitu pertemuan antara garis ICS
IV dengan mid aksila
5) Menentukan nilai CVP, dengan memperhatikan
undulasi pada manometer dan nilai dibaca pada
akhir ekspirasi
6) Membereskan alat-alat
7) Memberitahukan pasien bahwa tindakan telah
selesai
8) Dokumentasi ; tanggal dan jam pemasangan CVP,
lokasi pemasangan, dan hasil pengukuran
CVP Dengan Transducer ( 1 mm Hg = 1.3 cm H2O)
Pengukuran dengan Transduser
1. Mengambil heparin sebanyak 500 unit
kemudian memasukkannya ke dalam
cairan infus
2. Menghubungkan cairan dengan infus
3. Mengeluarkan udara dari selang infus
4. Memasang cairan infus pada kantong
tekanan
5. Menghubungkan tranduser dengan alat
infus
6. Memasang threeway stopcock dengan
alat flush
Pengukuran dengan Transduser

7. Menghubungkan bagian distal selang infus dengan alat flush


8. Menghubungkan manometer dengan threeway stopcock
9. Mengeluarkan udara dari seluruh sistem alat pemantauan (untuk
memudahkan beri sedikit tekanan pada kantong tekanan)
10. Memompa kantong tekanan sampai 300 mmHg
11. Menghubungkan kabel transduser dengan monitor
12. Menghubungkan manometer dengan kateter yang sudah
terpasang
13. Melakukan kalibrasi alat sebelum digunakan
Understanding CVP Transducer
¨ https://www.youtube.com/watch?v=kPv8aiPBg
rA

¨ Note: the video will be in Korean


Daftar Pustaka
Klabunde, Richard E. (2007). Cardiovaskular
physiology concept. Diambil pada tanggal 23 Juli 2010
dari
http://www.cvphysiology.com/Blood%20Pressure/BP02
0.htm.

Wiegan, L., Debra. (2017). AACN, Procedure


Manual for High Acuity, Progressive, and Critical Car
(7th ed.). United States: Elsevier

Anda mungkin juga menyukai