Anda di halaman 1dari 9

Kegiatan Belajar

PENGUKURAN CVP

170 menit

PENDAHULUAN
Deskripsi Singkat, Relevansi, Tujuan Umum dan Petunjuk Belajar

Deskripsi Singkat
Pemantauan hemodinamik adalah suatu pengukuran terhadap system
kardiovaskuler yang dapat dilakukan baik invasive atau noninvasive.
Pemantauan memberikan informasi mengenai keadaan pembuluh darah,
jumlah darah dalam tubuh dan kemampuan jantung untuk memompakan
darah. Pemantauan hemodinamik secara invasif, yaitu dengan
memasukkan kateter ke dalam pembuluh darah atau rongga tubuh.
Prosedur pemasukan kateter ke dalam pembuluh darah atau rongga tubuh
dapat dilakukan dengan pemasangan CVP (Central Venous Pressure).
Pemantauan tekanan vena sentral merupakan pedoman untuk pengkajian
fungsi jantung kanan dan dapat mencerminkan fungsi jantung kiri apa bila
tidak terdapat penyakit kardiopulmonal. Tekanan vena sentral secara
langsung merefleksikan tekanan pada atrium kanan. Secara tidak
langsung menggambarkan beban awal jantung kanan atau tekanan
ventrikel kanan pada akhir diastol.
Relevansi
Materi yang telah dipelajari sebelumnya terkait dengan sistem
kardiovaskuler meliputi anatomi, fisiologi dan patofisiologi menjadi dasar
pemahaman pada materi ini yang akan mempelajari gangguan pada
sistem sirkulasi. Tekanan vena central (Central Venous Pressure) adalah
tekanan darah di atrium kanan atau vena kava. Tekanan vena sentral
(CVP) memberikan informasi tentang tiga parameter volume darah,
keefektifan jantung sebagai pompa, dan tonus vascular.

Skill of LaboratoryKeperawatan Kritis 1


Petunjuk Belajar
Langkah-langkah selama skill lab adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa melakukan discovery learning tentang anatomi fisiologi
sistem kardiovaskuler dan prinsip pengukuran CVP.
2. Mahasiswa melakukan pre test
3. Mahasiswa mendapatkan penjelasan dan demonstrasi praktikum
(prainteraksi, fase kerja, terminasi) oleh instruktur
4. Mahasiswa mendemonstrasikan kembali skill yang telah diajarkan
5. Mahasiswa melaksanakan post test

KEMAMPUAN AKHIR YANG DI CAPAI (KOGNITIF,


AFFEKTIF, DAN PSIKOMOTOR)

Diharapkan setelah mahasiswa melaksanakan praktikum pengukuran


CVP mahasiswa mampu:
1. Memahami indikasi pemasangan CVP
2. Memahami prosedur pengukuran CVP
3. Memahami hasil intepretasi pengukuran CVP
4. Mahasiswa mampu mengintegrasikan komunikasi terapeutik,
menunjukkan empati, caring, patient safety, service excellence
selama demonstrasi skill.

LATIHAN / TRIGGER CASE

Tn. C, 53 tahun dirawatdi ICU karena gagal ginjal dan gagal nafas.Pasien
mengalami oedema anasarka. Saat ini pasien bernafas dengan bantuan
ventilator dengan mode SIMV FiO2 40%, RR 14x/menit, TV 450cc, PEEP
5. Hasil pemeriksaan gas darah menunjukkan asidosis respiratorik. Anda
adalah seorang perawat yang berdinas di ICU, nilailah status cairan
pasien dengan menggunakan parameter CVP!

2 Skill of LaboratoryKeperawatan Kritis


TINJAUAN TEORI

1. Pengertian
Tekanan vena central (Central Venous Pressure) adalah tekanan
darah di atrium kanan atau vena kava. Tekanan vena sentral (CVP)
memberikan informasi tentang tiga parameter volume darah,
keefektifan jantung sebagai pompa, dan tonus vascular.
2. Lokasi Pemantauan Vena untuk CVP
a. Vena subklavia kanan atau kiri, tetapi duktus toraks rendah pada
kanan
3. Indikasi Pemasangan CVP
a. Pengambilan darah untuk pemeriksaan laboratorium
b. Pengukuran oksigenasi vena sentral
c. Nutrisi parenteral dan pemberian cairan hipertonik atau cairan
yang mengiritasi yang perlu pengenceran segera dalam sistem
sirkulasi
d. Pemberian obat vasoaktif per drip (tetesan) dan obat inotropik
e. Sebagai jalan masuk vena bila semua tempat IV lainnya telah
lemah
4. Komplikasi Pemasangan CVP
Adapun komplikasi dari pemasangan kanulasi CVP antara lain :
a. Nyeri dan inflamasi pada lokasi penusukan
b. Bekuan darah karena tertekuknya kateter
c. Perdarahan : ekimosis atau perdarahan besar bila jarum terlepas
d. Tromboplebitis (emboli thrombus,emboli udara, sepsis)
e. Micro shock
f. Disritmia jantung
5. Peran Perawat pada Pemasangan CVP
a. Sebelum Pemasangan
1) Mempersiapkan alat untuk penusukan dan alat-alat untuk
pemantauan

Skill of LaboratoryKeperawatan Kritis 3


2) Mempersiapkan pasien; memberikan penjelasan, tujuan
pemantauan, dan mengatur posisi sesuai dg daerah
pemasangan

b. Saat Pemasangan
1) Memelihara alat-alat selalu steril
2) Memantau tanda dan gejala komplikasi yg dpt terjadi pada
saat pemasangan seperti gangguan irama jantung,
perdarahan
3) Membuat klien merasa nyaman dan aman selama prosedur
dilakukan
c. Setelah Pemasangan
1) Mendapatkan nilai yang akurat dengan cara: (1) melakukan
Zero Balance: menentukan titik nol/letak atrium, yaitu
pertemuan antara garis ICS IV dengan midaksila, (2) Zero
balance: dilakukan pada setiap pergantian dinas, atau
gelombang tidak sesuai dengan kondisi klien, (3) melakukan
kalibrasi untuk mengetahui fungsi monitor/transduser, setiap
shift, ragu terhadap gelombang.
2) Mengkorelasikan nilai yg terlihat pada monitor dengan
keadaan klinis klien.
3) Mencatat nilai tekanan dan kecenderungan perubahan
hemodinamik.
4) Memantau perubahan hemodinamik setelah pemberian obat-
obatan.

4 Skill of LaboratoryKeperawatan Kritis


5) Mencegah terjadi komplikasi dan mengetahui gejala dan
tanda komplikasi (seperti Emboli udara, balon pecah, aritmia,
kelebihan cairan, hematom, infeksi, penumotorak, rupture
arteri pulmonalis, dan infark pulmonal).
6) Memberikan rasa nyaman dan aman pada klien.
7) Memastikan letak alat-alat yang terpasang pada posisi yang
tepat dan cara memantau gelombang tekanan pada monitor
dan melakukan pemeriksaan foto toraks (CVP, Swan gans).

PERALATAN DAN BAHAN

1. Set Manometer CVP


2. Waterpass
3. Spidol
4. Threeway stopcock

PROSEDUR KETERAMPILAN

A. Tahap Pra Interaksi


1. Mengecek program terapi
2. Mencuci tangan
3. Mengidentifikasi pasien dengan benar
4. Menyiapkan dan mendekatkan alat
B. Tahap Orientasi
1. Salam, sapa, perkenalkan diri
2. Melakukan kontrak
3. Menjelaskan tujuan
4. Menjelaskan prosedur
5. Menanyakan kesiapan dan kerjasama

Skill of LaboratoryKeperawatan Kritis 5


C. Tahap Kerja
1. Posisikan pasien dalam kondisi yang nyaman. Pasien bias
diposisikan semi fowler
2. Menentukan letak zero point pada pasien. Zero point merupakan
suatu titik yang nantinya dijadikan acuan dalam pengukuran
CVP. Zero point ditentukan dari SIC (spatium inter costa) ke 4
pada linea midclavicula karena SIC ke 4 tersebut merupakan
sejajar dengan letak atrium kanan. Dari midclavicula ditarik ke
lateral (samping) sampai mid axilla. Di titik mid axilla itulah kita
berikan tanda.
3. Dari tanda tersebut kita sejajarkan dengan titik nol pada
manometer yang ditempelkan pada tiang infus. Caranya adalah
dengan mensejajarkan titik tersebut dengan angka 0 dengan
menggunakan water pass. Setelah angka 0 pada manometer
sejajar dengan titik SIC ke 4 midaxilla, maka kita plester
manometer pada tiang infus.
4. Setelah berhasil menentukan zero point, kita aktifkan sistem 1
(satu). Caranya adalah dengan mengalirkan cairan dari sumber
cairan (infus) kearah pasien. Jalur threeway dari sumber cairan
dan kearah pasien kita buka, sementara jalur yang kearah
manometer kita tutup.
5. Setelah aliran cairan dari sumber cairan kepasien lancar,
lanjutkan dengan mengaktifkan sistem 2 (dua). Caranya adalah
dengan mengalirkan cairan dari sumber cairan kearah
manometer. Jalur threeway dari sumber cairan dan kearah
manometer dibuka, sementara yang kearah pasien kita tutup.
Cairan yang masuk ke manometer dipastikan harus sudah
melewati angka maksimal pada manometer tersebut.
6. Setelah itu, aktifkan sistem 3 (tiga). Caranya adalah dengan cara
mengalirkan cairan dari manometer ketubuh pasien. Jalur

6 Skill of LaboratoryKeperawatan Kritis


threeway dari manometer dan kearah pasien dibuka, sementara
jalur yang dari sumber cairan ditutup.
7. Amati penurunan cairan pada manometer sampai posisi cairan
stabil pada angka/titik tertentu. Lihat dan catat undulasinya.
Undulasi merupakan naik turunnya cairan pada manometer
mengikuti dengan proses inspirasi dan ekspirasi pasien. Saat
inspirasi, permukaan cairan pada manometer akan naik,
sementara saat pasien ekspirasi kondisi permukaan cairan akan
turun. Posisi cairan yang turun itu (undulasi saat klien ekspirasi)
itu yang dicatat dan disebut sebagai nilai CVP. Normalnya nilai
CVP adalah 5-12 cmH2O.
D. Tahap Terminasi
1. Mengevaluasi tindakan yang dilakukan
2. Menyampaikan RTL
3. Mengajak pasien membaca Hamdalah
4. Berpamitan dengan pasien dan menyampaikan kontrak akan
datang
5. Membereskan dan mengembalikan alat
6. Mencuci tangan
7. Mencatat dalam catatan keperawatan

CHECK LIST PENILAIAN DEMONSTRASI SKILL

BO NILAI
NO ASPEK YANG DINILAI
BOT 1 2 3
Tahap Pra Interaksi
1 Mengecek program terapi 1
2 Mencuci tangan 1
3 Mengidentifikasi pasien dengan benar 1
4 Menyiapkan dan mendekatkan alat 1

Skill of LaboratoryKeperawatan Kritis 7


Tahap Orientasi
1 Salam, sapa, perkenalkan diri 1
2 Melakukan kontrak 1
3 Menjelaskan tujuan 1
4 Menjelaskan prosedur 1
5 Menanyakan kesiapan dan kerjasama 1
Tahap Kerja
1 Posisikan pasien dalam kondisi yang 3
nyaman. Pasien bisa diposisikan semi
fowler
2 Menentukan letak zero point pada 4
pasien.
3 Beri tanda di titik mid axilla 4
4 Sejajarkan tanda tersebut dengan titik nol 4
pada manometer yang ditempelkan pada
tiang infus.
5 Aktifkan sistem 1 (satu) : alirkan cairan 4
dari sumbercairan (infus) kearah pasien.
6 Aktifkan sistem 2 (dua) : alirkan cairan 4
dari sumber cairan ke arah manometer.
7 Aktifkansistem 3 (tiga) : alirkan cairan 4
dari manometer ke tubuh pasien.
8 Amati penurunan cairan pada manometer 4
sampai posisi cairan stabil pada
angka/titik tertentu. Lihat dan catat
undulasinya.
Tahap Terminasi
1. Mengevaluasi tindakan yang dilakukan 1
2. Menyampaikan RTL 1
3. Mengajak pasien membaca Hamdalah 1
4. Berpamitan dan menyampaikan kontrak 1
5. Membereskan dan mengembalikan alat 1
6. Mencuci tangan 1
7. Mencatat dalam catatan keperawatan 1

8 Skill of LaboratoryKeperawatan Kritis


Penampilan selama tindakan
1. Ketenangan 1
2. Menjaga keamanan dan kenyamanan 1
3. Menggunakan tehnik komunikasi terapeutik 1
TOTAL NILAI

DAFTAR PUSTAKA

1. Burchell, P. L., & Powers, K. A. (2011). Focus on Central Venous


Pressure Monitoring. Lippincott Williams &Wilkins , 39-43.

2. Central Vascular Access Team Catheter Care Guidelines diakses


darihttp://www.plymouthhospitals.nhs.uk/ourservices/clinicaldepartme
nts/Documents/PHNT%20CVAD%20Guidelines%20%20November_
%202011.pdf pada tanggal 5 November 2018

Skill of LaboratoryKeperawatan Kritis 9

Anda mungkin juga menyukai