Disahkanoleh :
STANDAR PROSEDUR Tonika Tohri, S.Kp., M.Kes.
OPERASIONAL NIK. 307.101.001
Pemantauan hemodinamik adalah suatu pengukuran terhadap sistem
kardiovaskuler yang dapat dilakukan baik invasif atau noninvasive.
Pemantauan memberikan informasi mengenai keadaan pembuluh darah,
jumlah darah dalam tubuh dan kemampuan jantung untuk memompakan
darah. Pengkajian secara noninvasif dapat dilakukan melalui
PENGERTIAN
pemeriksaan, salah satunya adalah pemeriksaan vena jugularis
(jugular venous pressure). Pemantauan hemodinamik secara invasif,
yaitu dengan memasukkan kateter ke dalam ke dalam pembuluh darah
atau rongga tubuh
F. Cara Merangkai
1. Menghubungkan set infus dengancairan NaCl 0,9%
2. Mengeluarkan udara dari selanginfuse
3. Menghubungkan skala pengukuran dengan threeway stopcock
4. Menghubungkan three way stopcock dengan selang infuse
5. Menghubungkan manometer line dengan three way stopcock
6. Mengeluarkan udara dari manometer line
7. Mengisi cairan ke skala pengukur sampai 25 cmH2o
8. Menghubungkan manometer line dengan kateter yang sudah
terpasang
G. Cara Pengukuran
1. Memberikan penjelasan kepada pasien
2. Megatur posisi pasien
3. Lavelling, adalah mensejajarkan letak jantung (atrium kanan)
dengan skala pengukur atau tansduser
4. Letak jantung
5. dapat ditentukan dg cara membuat garis pertemuan antara sela
iga ke empat (ICS IV) dengan garis pertengahan aksila
6. Menentukan nilai CVP, dengan memperhatikan undulasi
pada manometer dan nilai dibaca pada akhir ekspirasi
7. Membereskan alat-alat
8. Memberitahu pasien bahwa tindakan telah selesai
H. Pemantauandengan Transduser
Dilakukan pada CVP, arteri pulmonal, kapiler arteri pulmonal, dan
tekanan darah arteri sistemik.
1. Persiapan pasien
a. Memberikan penjelasan tentang: tujuan pemasangan,
daerah pemasangan, dan prosedur yang akan dikerjakan
b. Mengatur posisi pasien sesuai dengan daerah pemasangan
2. Persiapan untuk penusukan
a. Kateter sesuai kebutuhan
b. Set instrumen steril untuk tindakan invasive
c. Sarung tangan steril
d. Antiseptik
e. Obat anestesi lokal
f. Spuit 2,5 cc
g. Spuit 5 cc/10 cc
h. Bengkok
i. Plester
3. Persiapan untuk pemantauan
a. Monitor
b. Tranduser
c. Alat flush
d. Kantong tekanan
e. Cairan NaCl 0,9% (1 kolf)
f. Heparin
g. Manometer line
h. Spuit 1 cc
i. Three way stopcock
j. Penyanggah tranduser/standar infuse
k. Pipa U
l. Infus set
4. Cara Merangkai
a. Mengambil heparin sebanyak 500 unit kemudian
memasukkannya ke dalam cairan infuse
b. Menghubungkan cairan tersebutdenganinfuse
c. Mengeluarkan udara dari selang infuse
d. Memasang cairan infus pada kantong tekanan
e. Menghubungkan tranduser denganalat infuse
f. Memasang threeway stopcock denganalat flus
g. Menghubungkan bagian distal selang infus dengan alat flush
h. Menghubungkan manometer denganthreeway stopcock
i. Mengeluarkan udara dari seluruh sistem alat pemantauan
(untuk memudahkan beri sedikit tekanan pada kantong tekanan)
j. Memompa kantong tekanan sampai 300 mmHg
k. Menghubungkan kabel transduser dengan monitor
l. Menghubungkan manometer dengan kateter yang sudah
terpasang
m. Melakukan kalibrasi alat sebelumpengukuran
5. Cara Kalibrasi
a. Lavelling
b. Menutup threeaway ke arah pasien dan membuka threeway ke
arah udara
c. Mengeluarkan cairan ke udara
d. Menekan tombol kalibrasi sampai pada monitor terlihat angka
nol
e. Membuka threeway kearah klien dan menutup ke arah udara
f. Memastikan gelombang dan nilai tekanan terbaca dengan baik
UNIT TERKAIT