Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT DALAM KEGIATANKEMENDIKBUD

SEBAGAI RECON (RELAWAN COVID-19) DALAM RANGKA KULIAH KERJA


NYATA (KKN) YEMATIK TENTANG PERAWATAN LUKA PADA PASIEN
DIABETES MELITUS SELAMA MASA PANDEMI COVID-19 MELALUI DARING
(SOSIAL MEDIA)

Oleh :

Synda Geniya Risma Alyfany

1118014

FAKULTAS KESEHATAN
INSTITUT KESEHATAN RAJAWALI BANDUNG
2021

HALAMAN PENGESAHAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM)


1
1 Judul PKM : LAPORAN PENGABDIAN
MASYARAKAT DALAM
KEGIATANKEMENDIKBUD
SEBAGAI RECON (RELAWAN
COVID-19) DALAM RANGKA
KULIAH KERJA NYATA (KKN)
YEMATIK TENTANG
PERAWATAN LUKA PADA
PASIEN DIABETES MELITUS
SELAMA MASA PANDEMI
COVID-19 MELALUI DARING
(SOCIAL MEDIA).
2 Nama Mitra Program : SOCIAL MEDIA
3 Ketua Tim Pengusul :
Nama M. Iqbal Sutisna, S. Kep., Ners.
NIDN
JabatanFungsional -
Program Studi Sarjana Keperawatan
BidangKeahlian Keperawatan Komunitas
No Telepon/Surel 088219838519
4 Anggota Tim Pengusul 4 Orang Mahasiswa
Nama Dian Tri Wahjuni
Synda Geniya R.A
Susi Ashari
Dipa Aulia Agustin
NPM 1118013
1118014
1118018
1118019
Program Studi SarjanaKeperawatan
5 Lokasi Mitra Sosial Media
6 Luaran Yang Dihasilkan Diharapkan tingkat pengetahuan
masyarakat meningkat tentang
perawatan luka pada pasien Diabetes
Melitus selama masa pandemic covid-
19. Diharapkan masyarakat mampu
mengidentifikasi komplikasi Diabetes
Melitus serta merawat luka Diabetes
Melitus secara mandiri.
2
7 Jangka Waktu Pelaksanaan Semester Genap 2020/2021
8 Biaya Rp. 1.000.000

Mengetahui, Bandung, 16 Maret 2021


Ketua Ketua Tim Pengusul
Program StudiSarjanaKeperawatan

Istianah, S. Kep., Ners, M. Kep M. Iqbal Sutisna, S. Kep., Ners.

Mengetahui,
Kepala Unit Penelitian dan Pengabdian Kepada
Masyarakat Institusi Kesehatan Rajawali

Diani Aliansy, SST.,


M.Kes NIK
307.108.007

IDENTITAS DAN URAIAN UMUM


3
1 JudulPengabdianKepada Masyarakat : LAPORAN PENGABDIAN
MASYARAKAT DALAM
KEGIATANKEMENDIKBUD
SEBAGAI RECON (RELAWAN
COVID-19) DALAM RANGKA
KULIAH KERJA NYATA (KKN)
YEMATIK TENTANG PERAWATAN
LUKA PADA PASIEN DIABETES
MELITUS SELAMA MASA PANDEMI
COVID-19 MELALUI DARING
(SOCIAL MEDIA).
2 Tim Pelaksana : Dian Tri Wahjuni 1118013
Synda Geniya R.A 1118014
Susi Ashari 1118018
Dipa Aulia Agustin 1118019

No Nama Jabatan BidangKeahlian Program StudiAlokasi


Waktu
1 M. Iqbal Sutisna, Ketua KeperawatanKomunitas SarjanaKeperawatan Semester
S. Kep., Ners. Genap
2020/2021

2 Objek (khalayak sasaran) Pengabdian : Masyarakat Umum


Kepada Masyarakat
3 Masa PelaksanaanMulai : Mulai : 22 Juni 2021
Berakhir : 22 Juni 2021
4 UsulanBiaya : Rp. 1.000.000
5 Lokasi Pengabdian Kepada Masyarakat : Media Sosial
6 Mitra yang terlibat (uraikan apa : Mendukung tercapainya derajat
kontribusinya) kesehatan masyarakat secara optimal
melalui peningkatan pengetahuan tentang
perawatan luka pada pasien Diabetes
Melitus selama masa pandemic covid-19.
Kontribusi mitra dalam hal ini adalah
memfasilitasi proses pelaksanaan
pengabdian masyarakat kepada
masyarakat umum.

7 Permasalahan yang ditemukan dan : Luka Diabetik merupakan salah satu dari
4
solusi yang ditawarkan komplikasi kronik Diabetes Melitus
seperti luka terbuka pada permukaan
kulit yang disertai dengan matinya
jaringan sekitar (Damsir, 2018). Luka
Diabetes merupakan ciri yang khas sering
dijumpai karena kadar gula darah yang
tidak terkendali (Putri, 2019). Luka
Diabetes biasanya terjadi pada bagian
kaki, jika tidak dirawat dengan baik, luka
Diabetes bisa infeksi atau bahkan sampai
harus melakukan tindakan amputasi jika
tidak ditangani dengan benar.
Berdasarkan identifikasi awal,
masyarakat memiliki pengetahuan yang
masih kurang mengenai perawatan luka
pada pasien Diabetes Melitus.
8 Kontribusi mendasar pada khalayak : Sasaran dari Pengabdian Kepada
sasaran (uraian tidak lebih dari 50 kata, Masyarakat (PKM) ini adalah masyarakat
tekankan pada manfaat yang diperoleh) umum dengan harapan dapat
meningkatkan pengetahuan mengenai
perawatan luka pada pasien Diabetes
Melitus selama masa pandemic covid-19.
9 Rencana luaran berupa jasa, sistem, : Luaran yang dihasilkan adalah buku ajar
produk/barang, paten, atau luaran tentang Promosi Kesehatan di
lainnya yang ditargetkan Masyarakat.

BAB 1
5
PENDAHULUAN

1.1 Analisis Situasi


Diabetes Mellitus merupakan salah satu penyakit yang prevalensinya terus
mengalami peningkatan di dunia, baik pada negara maju ataupun negara berkembang,
sehingga dikatakan bahwa DM telah menjadi masalah kesehatan atau penyakit global
pada masyarakat (Suiraoka, 2012). Organisasi kesehatan dunia atau WHO
memperkirakan bahwa lebih dari 346 juta orang diseluruh dunia mengidap DM. Jumlah
ini kemungkinan akan lebih dari dua kali lipat pada tahun 2030 tanpa intervensi. Hampir
80% kematian DM terjadi di negara berpenghasilan rendah dan menengah (Suiraoka,
2012). Menurut International Diabetes Federation (IDF) tahun 2017, sekitar 425 juta
orang di dunia mengidap DM. Jumlah terbesar orang dengan DM yaitu berada di wilayah
Pasifik Barat 159 juta dan Asia Tenggara 82 juta. China menjadi negara dengan penderita
DM terbanyak di dunia dengan 114 juta penderita, kemudian diikuti oleh India 72.9 juta,
lalu Amerika Serikat 30.1 juta, kemudian Brazil 12.5 juta dan Mexico 12 juta penderita
(Waode Azfari Aziz, 2020).
Berdasarkan data International Diabetes Federation (IDF), Indonesia memiliki
status waspada diabetes karena menduduki urutan ke – 7 dari 10 negara dengan jumlah
pasien DM tertinggi. Prevalensi pasien pengidap diabetes di Indonesia mencapai 6.2%,
artinya lebih dari 10.8 juta orang menderita diabetes per tahun 2020. Ketua umum
perkumpulan Endokrinologi Indonesia (Perkeni), Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, SpPD-
KEMD mengatakan bahwa angka ini diperkirakan akan meningkat menjadi 16.7 juta
pasien per tahun 2045 (Pranita, 2020).
Diabetes mellitus adalah penyakit menahun dimana kadar glukosa menimbun dan
melebihi batas normal. Tubuh memerlukan bahan untuk membentuk sel baru dan
mengganti sel yang rusak, tubuh juga memerlukan energi agar sel tubuh dapat berfungsi
baik, energi berasal dari makanan yang kita makan sehari- hari (Fransisca, 2012).
Diabetes Melitus dibedakan menjadi 4 jenis, yaitu DM tipe 1, DM tipe 2, diabetes tipe
spesifik lain, dan diabetes gestasional (ADA, 2013). DM tipe 2 adalah jenis diabetes yang
6
paling banyak dialami oleh seseorang di dunia dan paling sering diakibatkan karena berat
badan berlebih dan aktivitas fisik yang kurang. Tanda dan gejala dari DM tipe 2 adalah
poliuria (kencing terus – menerus dalam jumlah banyak), polidipsia (rasa cepat haus),
polifagia (rasa cepat lapar), berat badan yang turun tanpa alasan, lemah, kesemutan, gatal,
penglihatan tidak jelas, dan tidak berfungsinya ereksi pada pria, serta pruritus vulva pada
penderita wanita (Purnamasari, 2009).
Luka Diabetik merupakan salah satu dari komplikasi kronik Diabetes Melitus
seperti luka terbuka pada permukaan kulit yang disertai dengan matinya jaringan sekitar.
Penderita Diabetes Melitus memiliki risiko 29 kali terjadinya komplikasi yaitu luka
diabetik. Luka diabetik adalah luka yang terbuka di kulit yang diakibatkan dari adanya
makroangiopati sehingga terjadinya vaskuler insusifiensi dan neuropati. Luka diabetik
mudah meluas dan terinfeksi karena masuknya kuman atau bakteri pada luka dan glukosa
yang tinggi dapat menjadi tempat untuk bertumbuhnya kuman. Tempat yang sering untuk
terjadinya komplikasi adalah pembuluh darah pada kaki. Gangguan pada pembuluh darah
yang sering terjadi pada penderita Diabetes Melitus yakni pada tungkai dan kaki. Gejala
yang sering mucul seperti : luka yang sulit sembuh, rasa sakit saat dipakai untuk berjalan
ataupun saat beristirahat dan bengkak pada tungkai dan kaki. Kelainan pada pembuluh
darah perifer akan menimbulkan masalah jika komplikasi yakni gangguan saraf kaki
terjadi (Damsir, 2018).
Prevalensi pasien dengan penderita luka diabetik di Indonesia sekitar 15% angka
amputasi 30%, angka mortalitas 32% dan luka diabetik adalah akibat perawatan rumah
sakit yang terbanyak sebesar 80% untuk DM. Luka Diabetik jika tidak segera diobati dan
dirawat, maka luka tersebut akan mengalami infeksi dan kondisinya semakin parah dan
memerlukan tindakan amputasi. Oleh karena itu, perawatan luka adalah salah satu
keahlian yang dimiliki oleh perawat. Prinsip utama dalam manajemen perawatan luka
adalah pengendalian infeksi karena infeksi bisa menghambat penyembuhan luka
(Boediardja S.A.,dkk, 2009)
Permasalahan pada kaki adalah penyebab yang penting dari komplikasi penderita
Diabetes Melitus. Peredaran darah pada tungkai dan kaki menjadi kurang baik dan dapat
mengakibatkan : jaringan saraf yang terdapat pada kaki menjadi tidak berfungsi dengan
baik, perasaan sakit berkurang sehingga jika kaki terluka penderita DM tidak akan
7
menyadarinya, nutrisi pada jaringan di kaki berkurang sehingga luka menjadi sukar untuk
sembuh. Penderita yang memliki risiko tinggi terhadap masalah pada kakinya yaitu : usia
40 keatas, merokok, rasa sakit yang dirasakan menurun dan aliran darah ke tungkai dan
telapak kaki, cacat anatomis, pernah mengalami ulkus kaki. Luka sederhana di telapak
kaki dapat meluas menjadi luka yang besar dan menjadi parah. Luka dengan infeksi yang
sudah parah dapat mengakibatkan penderita menjalani prosedur amputasi pada kakinya.
(RI, 2018).
Perawatan luka merupakan upaya merawat luka untuk mencegah terjadinya
infeksi , membunuh ataupun menghambat pertumbuhan bakteri/ kuman pada kulit atau
jaringa tubuh sekitar. Upaya yang dapat membantu penyembuhan luka yaitu : konsumsi
makanan yang bergizi, mengikuti terapi yang disarankan oleh dokter, minum obat secara
teratur. Sebelum dan setelah merawat luka diharuskan mencuci tangan menggunakan
sabun dan air mengalir. Tidak merokok, hindari hal yang membuat stress dan tidak
mengkonsumsi alkohol (Humas, 2019).
Hal – hal yang dapat mencegah luka diabetik semakin parah, seperti
(Memberihkan luka, menghindari tekanan pada luka, mengontrol gula darah agar tetap
terkendali, memperhatikan tanda – tanda infeksi pada luka diabetik, memenuhi asupan
makanan yang dikonsumsi dan menghubungi dokter jika dalam waktu 48 jam luka
diabetik tidak membaik (Adrian, 2018).
Adapun hal – hal yang dapat mencegah munculnya luka baru pada penderita
Diabetes Melitus, seperti (Potong kuku dengan hati – hati, rutin periksa kaki setiap hari,
kenakan alas kaki yang nyaman, jangan merokok, periksa ke dokter secara rutin untuk
memeriksakan dan merawat luka (Adrian, 2018).
Peran tenaga kesehatan dalam menangani masyarakat yang memiliki pengetahuan
kurang mengenai perawatan luka diabetes bisa dengan pemberian edukasi, seperti
promosi kesehatan menggunakan power point dan demonstrasi, penyuluhan atau juga
bisa dengan menyebarkan/ membagikan media seperti leaflet, poster, flyer. Karena
sekarang kita masih berada dalam masa pandemi Covid – 19 pemberian edukasi kepada
masyarakat dapat memanfaatkan teknologi yang sudah ada saat ini, contohnya media
sosial seperti Instagram, Whatsapp, Telegram, Line dan yang lainnya yang sudah
sebagian besar telah digunakan oleh masyarakat umum dalam berbagai rentang usia dan
8
sangat mudah untuk diakses.

1.2 Permasalahan Mitra


Diabetes Melitus di telah menjadi masalah kesehatan atau penyakit global pada
masyarakat. Termasuk di Indonesia masih menjadi permasalahan kesehatan yang masih
tinggi. Berat badan berlebih dan aktivitas fisik yang kurang dapat menjadi penyebab
utama penyakit Diabetes Melitus. Luka diabetik adalah salah satu masalah yang dihadapi
oleh pasien Diabetes Melitus. Luka diabetik biasanya terdapat pada tungkai kaki dan
telapak kaki. Luka diabetik yang berukuran kecil jika tidak dirawat dengan benar akan
meluas dan memperparah luka lalu bisa menjadi infeksi dan dapat berakhir dengan
prosedur tindakan amputasi. Di Rumah Sakit luka diabetik dirawat dengan benar dan hati
– hati oleh perawat dan dokter, tetapi jika sudah keluar dari RS kita harus bisa merawat
luka diabetik secara mandiri di rumah dengan benar sesuai dengan yang sudah dijelaskan
oleh tenaga kesehatan selama di RS. Selain cara merawat luka secara mandiri, kita juga
harus bisa mengetahui ciri – ciri luka diabetik yang sudah infeksi, cara mencegah luka
diabetik agar tidak semakin parah, dan cara mencegah munculnya luka diabetik baru pada
pasien DM.
Berdasarkan latar belakang di atas, diperlukan suatu program penyuluhan untuk
meningkatkan pengetahuan dan kemampuan masyarakat dalam perawatan luka pada
pasien Diabetes Melitus selama masa pandemic covid-19. di lingkungan masyarakat.
Tetapi karena sekarang ini kita masih berada dalam masa covid – 19, penyuluhan dapat
dilakukan dengan memanfaatkan teknologi sudah ada saat ini contohnya media sosial
yang sebagian besar telah digunakan oleh masyarakat umum dalam berbagai rentang usia
dan sangat mudah untuk diakses.

9
BAB 2
TARGET DAN LUARAN

2.1 Target
Sasaran dari kegiatan ini adalah masyarakat umum dengan berbagai rentang usia.
Target dari kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini adalah mayarakat umum.
Tujuan dari kegiatan ini adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan kemampuan masyarakat mengenai mengenai perawatan luka pada
pasien Diabetes Melitus selama masa pandemic covid-19.
2. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang ciri – ciri luka diabetik yang sudah
infeksi
3. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang cara mencegah luka diabetik agar
tidak semakin parah
4. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang cara mencegah munculnya luka baru
pada pasien DM.

2.2 Luaran
Kegiatan ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut.
1. Sebagai intervensi awal untuk meningkatkan kemampuan masyarakat mengenai
mengenai perawatan luka pada pasien Diabetes Melitus selama masa pandemic covid-
19.
2. Mencegah terjadinya hal – hal yang tidak diinginkan jika luka diabetik tidak dirawat
dengan benar seperti : infeksi atau prosedur tindakan amputasi.
3. Mencegah masyarakat agar tidak memiliki pikiran bahwa luka diabetik adalah hal
sepele, lalu tidak merawat luka diabetik dengan benar dan berakibat fatal.

BAB 3
10
METODE PELAKSANAAN

3.1 Tahap Persiapan


Meminta surat pengantar dari Institut Kesehatan Rajawali Bandung untuk melakukan
studi pendahuluan.

3.2 Tahap Pelaksanaan


Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini dilakukan dengan mengupload
poster di media sosial tentang perawatan luka pada pasien Diabetes Melitus selama masa
pandemic covid-19. Dana yang diperlukan dalam kegiatan ini sebesar Rp. 1.000.000,-
(Satu juta Rupiah) yang berasal dari dana Pengabdian Masyarakat Fakultas Keperawatan
Institut Kesehatan Rajawali.
Sasaran strategis dari kegiatan ini adalah masyarakat umum yang dianggap
strategis karena masyarakat belum terlalu banyak memiliki pengetahuan yang baik
tentang perawatan luka pada pasien Diabetes Melitus selama masa pandemic covid-19.

BAB 4
11
KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI

Kelayakan Institut Kesehatan Rajawali Bandung utamanya Fakultas Keperawatan


Progam Studi Sarja Keperawatan sangat mendukung kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat
(PKM) dalam bentuk PENGABDIAN MASYARAKAT DALAM
KEGIATANKEMENDIKBUD SEBAGAI RECON (RELAWAN COVID-19) DALAM
RANGKA KULIAH KERJA NYATA (KKN) YEMATIK TENTANG PERAWATAN LUKA
PADA PASIEN DIABETES MELITUS SELAMA MASA PANDEMI COVID-19 MELALUI
DARING (SOCIAL MEDIA).

Tabel 4.1 Dosendalam Pendidikan Kesehatan di Masyarakat dan Keluarga


No Nama Jabatan Keilmuan
1 M. Iqbal Sutisna, S. Kep., Ners. Ketua KeperawatanKomunitas
KMB
KDK

BAB 5
HASIL LUARAN YANG DICAPAI
12
Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 22 Juni
2021 mulai pukul 09.00 WIB. Sebagai tenaga pelaksana adalah mahasiswa sebagai penyuluh.
Jumlah masyarakat yang ikut serta dalam promosi kesehatan ini tidak terbatas. Kegiatan dimulai
dengan mengupload dan share bahan promosi kesehatan seperti poster ke media sosial yang
dimiliki mahasiswa sebagai penyuluh.

Kegiatan Acara Penyuluhan Kesehatan


Waktu Pelaksanaan Tahap Kegiatan Media Materi
Selasa, 22 Juni 2021 Mengupload ke Media Poster Perawatan luka pada
Pukul : 09.00 Sosial pasien Diabetes
Melitus selama masa
pandemic covid-19.

BAB 6
HASIL LUARAN YANG AKAN DICAPAI

13
6.1 Mendeskripsikan Masyarakat yang Mandiri Guna Meningkatkan Derajat
Kesehatan
A. Upaya yang Sudah Dilakukan Oleh Pemerintah guna Meningkatkan Derajat
Kesehatan Masyarakatnya
Kementrian kesehatan (Kemenkes) RI mempunyai tanggung jawab untuk
meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia. Dalam 4 tahun terakhir, tanggung
jawab ini dibuktikan melalui Program Indonesia Sehat, Penguatan Pelayanan Kesehatan
(JKN). Peningkatan kondisi kesehatan masyarakat terlihat dalam capaian kesehatan
lingkungan pada tahun 2015 sampai 2018. Peningkatan mulai terlihat dari jumlah desa
yang sudah melakukan STOP Buang Air Besar Sembarangan (Open Defecation Free)
dari 4.557 desa (pada tahun 2015) menjadi 17.751 desa (31 Desember 2018) yang artinya
sudah mengalami peningkatan sebanyak 13.194 desa dalam 3 tahun. Hal ini disertai
dengan 48.945.030 kepala keluarga atau sekitar (74.55%) sudah memiliki akses sanitasi
atau Buang Air Besar di jamban sampai akhir tahun 2018. Pemerintah telah memberikan
imunisasi lengkap sebanyak 3.990.317 atau sekitar (92.04%), 70.000.000 anak dibawah
15 tahun terlindugi dari polio, dan 35.307.148 anak di bagian Pulau Jawa terlindungi
darpi penyakit Rubella serta Campak. Hal itu agar menjadi wujud pemerintah hadir pada
masyarakat yang hidup di daerah perbatasan dan pelosok.
Nila Moeloek menerangkan beberapa hal, diantaranya mengenai keberlangsungan
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), pembangunan dan pengembangan fasilitas
kesehatan, upaya untuk mengurangi ketimpangan pelayanan kesehatan dengan
peningkatan akses layanan kesehatan dan penempatan/ penugasan tenaga kesehatan,
penurunan angka kematian ibu dan bayi, imunisasi, dan berbagai tantangan di bidang
pembangunan kesehatan lainnya.

B. Pembentukan Program Oleh Pemerintah Guna Meningkatkan Derajat Kesehatan


Masyarakatnya
Kesehatan adalah aset terpenting bagi manusia. Jika kita tidak memilki kesehatan,
14
manusia akan sulit untuk menjalani kehidupannya. Kesehatan pun adalah penunjang
keberhasilan di suatu negara. Oleh karena itu, pemerintah menyediakan fasilitas untuk
masyarakat. Cara pemerintah dalam membantu masyarakatnya agar tetap sehat,
diantaranya :
1. Penyuluhan
Tenaga kesehatan dari pemerintah datang langsung ke lapangan untuk memberi
penyuluhan (pencegahan) agar masyarakat berperilaku sehat dan menambah
pengetauan mengenai kesehatan.
2. Tersedianya Fasilitas Memadai
Pemerintah membuat fasilitas umum seperti puskesmas. Untuk penyakit tingkat
menengah dan berat, pemerintah berusaha memberikan pelayanan dan fasilitas terbaik
untuk seluruh RSUD.
3. Memberikan Keringanan berupa Asuransi Kesehatan
Pemerintah saat ini bekerja sama dengan suatu instansi asuransi kesehatan yaitu
BPJS. BPJS ini diharapkan agar masyarakat menengah kebawah mendapatkan
keringanan berupa biaya bila mereka mengalami gangguan kesehatan.
4. Meningkatkan Kerjasama di Dunia Kesehatan Internasional
Pemerintah Indonesia menjalin kerjasama dengan organisasi kesehatan internasional
seperti WHO. Pemerintah menjalin kerjasama dengan badan internasional agar saling
membantu antar manusia di seluruh dunia. Bila di Indonesia terkena wabah, pihak
internasional membantu Indonesia (Rema, 2018).

C. Efektifitas Program Pemerintah Guna Meningkatkan Derajat Kesehatan


Masyarakat
Tujuan dari salah satu program yang dibuat oleh pemerintah guna mneningkatkan
15
derajat kesehatan masyarakat adalah penyuluhan (Riadi, 2020), diantaranya :
1. Perubahan tingkat pengetahuan
2. Perubahan tingkat kemampuan
3. Perubahan sikap.
Ambil contoh dari salah satu program pemerintah yaitu penyuluhan. Efektif atau
tidaknya suatu program pemerintah yang dibuat untuk masyarakat tergantung kepada
pemberi penyuluhan dan masyarakat yang menerima penyuluhan. Jika pemberi
penyuluhan bisa membawakan materi yang sudah disiapkan untuk dipaparkan kepada
masyarakat dengan bahasa yang sederhana dalam arti yang dapat dipahami dengan
mudah oleh masyarakat dari berbagai tingkatan dan menyampaikan materi dengan
menyenangkan atau tidak monoton sehingga membuat masyarakat bosan dalam
menerima penyuluhannya.
Bagi masyarakat tergantung cara menyikapi dari penyuluhan yang di fasilitasi
oleh pemerintah, jika dalam proses penyuluhan masyarakat yang berpatisipasi
mengikutinya dengan berpikir ini bisa menjadi tambahan pengetahuan untuk dirinya atau
pikiran positif lain, maka apa yang yang telah disampaikan dalam penyuluhan dapat
diserap dengan baik dan akan menambah pengetahuan yang kita miliki.

D. Pemerintah Melibatkan Tenaga Kesehatan Untuk Melakukan Promosi Kesehatan


Kepada Masyarakat
Promosi kesehatan merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan
masyarakat dalam mengendalikan factor – factor kesehatan melalui pembelajaran dari,
oleh, untuk dan bersama masyarakat, agar mereka dapat menolong dirinya sendiri, juga
dapat mengembangkan kegiatan yang bersumber daya masyarakat, sesuai social budaya
stempat dan didukung oleh kebijakan public yang berwawasan kesehatan (DEPKES RI,
2006). Tujuan dari promosi kesehatan salah satunya adalah untuk meningkatkan
keterampilan individu (personnel skill), yaitu meningkatkan keterampilan dalam
memelihara kesehatan masyarakat dengan cara memberikan penyuluhan mengenai cara
pemeliharaan kesehatan, juga pencegahan dan pengobatan penyakit (Surahman &
Supardi, 2016).
Karena tugas ini merupakan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM), saya
16
memilih untuk melaksanakan promosi kesehatan yaitu dalam bentuk penyuluhan karena
penyuluhan adalah salah satu program dari pemerintah guna meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat. Biasanya kegiatan seperti ini menggunakan metode ceramah
dengan kata lain yaitu bertatap muka langsung dengan audien, tetapi saat ini karena
masih dalam masa pandemi covid – 19 penyuluhan tidak bisa secara langsung turun ke
lapangan, karena jika langsung turun ke lapangan kemungkinan akan menimbulkan
kerumunan dan berinteraksi dengan banyak orang. Maka dari itu, untuk meminimalisir
risiko terpapar virus covid – 19 penyuluhan dilaksanakan secara daring dengan
memanfaatkan media sosial.

6.2 Mendeskripsikan Tentang Perawatan Luka Pada Pasien Diabetes Melitus


A. Cara Mencegah Risiko Luka Semakin Parah
 Bersihkan luka dengan sabun dan air mengalir lalu keringkan dan gunakan salep
antibiotik dengan resep dokter agar luka bebas dari bakteri/ kuman. Juga jangan
lupa mengganti balutan luka secara rutin agar tetap tejaga kebersihannya dan
terbebas dari sumber bakteri/ kuman.
 Hindari tekanan pada luka, contohnya seperti jangan menggunakan celana yang
terlalu ketat. Mengurangi tekanan dapat mempercepat penyembuhan luka.
 Mengontrol gula darah agar tetap terkendali dengan upaya seperti diet diabetes,
olahraga teratur, mengonsumsi obat antidiabetes, dan suntik insulin.
 Perhatikan tanda – tanda infeksi pada luka diabetik, diantaranya demam, rasa
sakit, kemerahan, adanya pembengkakan dan terasa hangat di sekitar luka. Ciri –
ciri infeksi yang lainnya adalah luka yang berair, terdapat nanah, berbau tidak
sedap.
 Memenuhi asupan makanan yang dikonsumsi dapat mempercepat proses
penyembuhan luka . Terutama protein adalah nutrisi yang baik untuk luka
diabetik, karena protein dapat membantu proses pembentukan jaringan kulit dan
jaringan tubuh lain yang mengalami kerusakan.
 Hubungi dokter jika dalam waktu 48 jam luka diabetik tidak membaik, jika luka
terlanjur bertambah parah hal yang kita hindari bisa saja terjadi seperti melakukan
prosedur tindakan amputasi jika luka berada di kaki (Adrian, 2018).
17
B. Mencegah Munculnya Luka Baru Pada Pasien Diabetes Melitus
 Potong kuku dengan hati – hati.
 Rutin periksa kaki setiap hari. Karena biasanya penderita DM rasa akan terhadap
lukanya kurang responsif, maka sebaiknya setelah kita memakai sepatu segera cek
kaki dan telapak kaki apakah ada luka atau tanda – tanda infeksi. Dan pastikan
untuk selalu mencuci kaki lalu keringkan agar kaki selalu dalam keadaan bersih.
 Kenakan alas kaki yang nyaman ketika di dalam ataupun diluar rumah.
 Jangan merokok, karena rokok membuat peredaran darah jadi terhambat dan
jumlah oksigen ke seluruh tubuh jadi berkurang. Sehingga luka bisa bertambah
parah dan proses penyembuhannya menjadi lama.
 Periksa ke dokter secara rutin untuk memeriksakan dan merawat luka, agar dokter
dapat melihat perkembangan atau melihat masalah lain yang mungkin timbul
sehingga akan langsung diberikan penanganan yang tepat (Adrian, 2018).

6.3 Pelaksanaan Evaluasi Terhadap Promosi Kesehatan yaitu Penyuluhan Perawatan


Luka Pada Pasien Diabetes Melitus Kepada Masyarakat Melalui Media Sosial
Program penyuluhan perawatan luka pada pasien Diabetes Melitus kepada
masyarakat melalui media sosial ini akan terus dilakukan evaluasi guna pengembangan
selanjutnya. Hal ini terjadi karena program yang selama ini telah berjalan tentunya masih
membutuhkan banyak penyempurnaan. Evaluasi seperti ini tentunya akan membantu
untuk mendapatkan bentuk formulasi program yang terbaik yang bisa diterapkan di
lingkungan keluarga yang mengidap penyakit diabetes melitus guna memandirikan
masyarakat agar lebih merawat luka diabetik dengan benar. Terbentuknya program
melewati beberapa langkah atau tahapan sehingga terbentuk suatu rancangan program
yang siap dijalankan.

BAB 7
RENCANA TINDAK LANJUT

18
7.1 RencanaTindakLanjut
Pemerintah telah membuat program guna meningkatkan derajat kesehatan
masyarakatnya, diantaranya seperti diadakannya penyuluhan oleh tenaga kesehatan,
disediakannya fasilitas yang memadai, memberikan keringanan berupa asuransi
kesehatan contohnya BPJS, dan meningkatkan kerjasama di dunia kesehatan
internasional yaitu WHO.
Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) “Perawatan Luka Pada Pasien Diabetes
Melitus pada Masa Covid - 19 melalui media sosial diharapkan dapat menjadi solusi
untuk memandirikan masyarakat agar lebih memperhatikan perawatan luka diabetik
dengan benar dirumah tanpa harus pergi ke Rumah Sakit. Kegiatan – kegiatan seperti ini
dapat terus dilaksanakan secara konsisten agar membantu masyarakat guna meningkatkan
derjat kesehatannya. pemerintah juga diharapkan untuk lebih memperhatikan atau
memfasilitasi program – program kesehatan yang melalui media daring.

SARAN
1. Masih perlu adanya pendampingan dan penyuluhan yang lebih serius.
2. Perlu pengembangan fasilitas yaitu media untuk promosi kesehatan memlalui daring

DAFTAR PUSTAKA

19
Damsir, M. M. (2018). Analisis Manajeme Perawatan Luka Pada Kaus Luka Diabetik Di
Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS. Arifin Nu'mang Kabupaten Sidrap. Window of Health
: Jurnal Kesehatan. Vol. 1 No. 2 , 116-124.

Putri, N. H. (2019, juni 24). Mengenal Ciri - Ciri Luka Diabetes di Kaki dan Cara
Mencegahnya. Retrieved maret 16, 2021 from sehatq.com:
https://www.google.com/amp/s/www.sehatq.com/artikel/cegah-risiko-amputasi-jika-
miliki-luka-diabetes/amp

Pranita, E. (2020, november 05). Naik 6.2 Persen Selama Pandemi, Pasien Diabetes Indonesia
Peringkat 7 Dunia. Retrieved maret 17, 2021 from Kompas.com:
https://www.google.com/amp/s/amp.kompas.com/sains/read/2020/11/05/100200923/naik
-6-2-persen-selama-pandemi-pasien-diabetes-indonesia-peringkat-7-di

RI, P. K. (2018, November 25). Mengapa Penyandang Diabetes Harus Berhati - Hati dengan
Kaki Mereka ? . Retrieved Maret 17, 2021 from Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia: p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/penyakit-diabetes-melitus/mengapa-
penyandang-diabetes-harus-berhati-hati-dengan-kaki-mereka

Waode Azfari Aziz, L. Y. (2020). Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan dengan Gaya Hidup
Pada Penderita Diabetes Melitus. Jurnal Penelitian Perawat Profesional. Vol. 2 No. 1 ,
105-114.
Argi Virgona Bagun, G. J. (2020). Hubungan antara Dukungan Keluarga dengan Kepatuhan Diet
pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2. Jurnal Ilmu Keperawatan Medikal Bedah 3 (1) ,
66-76.

Humas, T. (2019, Agustus 16). Perawatan Luka Pada Pasien. Retrieved Maret 17, 2021 from
RSUPPersahabatan.go.id: https://rsuppersahabatan.go.id/artikel/read/perawatan-luka-
pada-pasien-

Adrian, d. K. (2018, Desember 14). Cara Merawat Luka Diabetes untuk Mencegah Risiko
Berbahaya. Retrieved Maret 14, 2021 from Alodokter.com:
https://www.alodokter.com/mengelola-luka-diabetes-demi-meminimalkan-risiko-yang-
20
lebih-buruk

CN. (2019, Januari 10). Program Indonesia Sehat Sebagai Upaya Tingkatkan Kualitas Hidup
Masyarakat. Retrieved Maret 18, 2021 from cakrawalanews.co.id:
www.cakrawalanews.co.id/artikel/2686/Program-Indonesia-Sehat-Sebagai-Upaya-
Tingkatkan-Kualitas-Hidup-Masyarakat/

RI, K. (2018, Oktober 25). Membangun Manusia Indonesia Menuju Negara Maju dan Sehat.
Retrieved Maret 18, 2021 from Kemenkes Kesehatan Republik Indonseia:
www.kemkes.co.id/article/print/18102600003/membangun-manusia-indonesia-menuju-
negara-maju-dan-sehat.html

Rema. (2018). Upaya Pemerintah dalam Meningkatkan Kesehatan Masyarakat. Retrieved Maret
18, 2021 from jurnaltech.wordpress.com:
https://www.google.com/amp/s/jurnaltech.wordpress.com/2018/01/14/upaya-pemerintah-
dalam-meningkatkan-kesehatan-masyarakat/amp/

Surahman, & Supardi, S. (2016). ILMU KESEHATAN MASYARAKAT PKM. Jakarta: Trans Indo Media.

Riadi, M. (2020, Januari 24). Penyuluhan (Pengertian, Tujuan, Program, Metode dan Media).
Retrieved Maret 19, 2021 from kajian pustaka:
https://www.kajianpustaka.com/2020/01/penyuluhan-pengertian-tujuan-program.html?
m=1

MEDIA (POSTER)

21
22
23

Anda mungkin juga menyukai