Anda di halaman 1dari 34

Pengkajian umum klien

dgn gangguan sistem


pencernaan
Pengumpulan data pd klien dgn
gangguan sistem pencernaan mencakup
:
A. Pengumpulan data:
1 ) Data demografi :
- Usia
- Jenis kelamin
- Pekerjaan
- Suku bangsa
Data ini penting karena dpt memberikan
gambaran kemungkinan faktor predisposisi
timbulnya masalah pd sistem pencernaan
2. Riwayat kesehatan klien dan keluarga :
a) keluhan utama :
1)nyeri
2)Anoreksia
3)Berat badan menurun
4)berat badan meningkat
5)Diare
6)nausea dan vomitus
7)konstipasi
8)Hematemisis & melena
9) Flatulence
1).Nyeri

 Frekwensi, sifat khas, tempat, rasa sakit


terbatas/difus→tergantung penyebab.
 Apabila : nyeri timbul ketika sedang makan
kemungkinan disebabkan oleh : kelainan
esofagus, angina abdominal,.
 Apabila : nyeri timbul segera setelah makan
kemungkinan disebabkan oleh kelainan saluran
empedu.
 Apabila nyeri timbul 30-90 mnt kemudian
kemungkinan disebabkan oleh ulkus peptikum.
 Apabila berkurang dgn makan gejala
hilang/menurun kemungkinan disebabkan
oleh gastritis atau ulkus peptikum.
 Apabila berkurang dgn pemberian antasida
, nyeri menurun /berkurang kemungkinan
disebabkan oleh ulkus duedenum dan ulkus
gaster.
2) Anoreksia

 Kemungkinan disebabkan oleh :


-Keganasan/tumor pd saluran cerna
-Kelainan sistemik misal : typhus
abdominalis, gagal ginjal, TBC, gagal
jantung
3) Berat badan menurun

 Kemungkinan disebabkan oleh :


- Adanya keganasan /tumor
- Intake makanan yg kurang
- Kualitas gizi makanan yang kurang
- Mal absorbsi
- Hypermetabolik
4) Berat badan meningkat

 Kemungkinan disebabkan oleh :


- Kebiasaan makan makanan yg berlemak
- Aktifitas /kurang olah raga
- Kebiasaan ngemil makanan yg tinggi
lemak dan karbohidrat
- Pengaruh hormonal dan penggunaan
kontrasepsi oral
- Faktor keturunan.
5) Diare

 Jumlah dan frekuensi BAB lebih dari


normal & feses cair, kemungkinan
disebabkan oleh :
- Peradangan /infeksi pd usus halus &colon.
- Stress emosional
- Alergi makanan
- Intolerance terhadap makanan
- Efeksamping pemberian obat :laxatif
6)Nausea & vomitus

 Kemungkinan disebabkan oleh :


- tertutupnya glotis dan sfingter pilorus pada
saat ada makanan yg masuk.
- obstruksi pd saluran cerna : karena tumor,
striktur, ileus, hernia, volvulus dan invaginasi.
- peradangan pd lambung dan saluran cerna.
- Penyakit hati ,empedu, dan pakreas.
- kelainan sistem saraf, iritasi mukosa usus,
distensi lambung, atresia esofagus.
7)Hematemesis & melena

Penyebab perdarahan saluran cerna :


 Varises esofagus yg pecah>sirosis hepatis
 Gastritis erosif dan hemoragica
 Iritasi esofagus akibat benda asing
 Hemorroid
 Ca colorectal
8 ) konstipasi

Merupakan kondisi dimana feses


menumpuk / tertahan didalam rectum,
sehingga feses menjadi keras →Fecal
imfaction. Kemungkinan disebabkan oleh :
Kebiasan BAB yg tdk teratur
Diet makanan rendah serat, tinggi lemak
Kurang intake cairan dan immobilisasi yg
..lama
9 ) Flatulence

 Adalah akumulasi /pengumpulan gas didalam


lumen usus, sehingga dinding mengalami
peregangan dan distensi.
 Bila kondisinya normal , flatulence dapat
dikurangi dgn cara sendawa/flatus.
 Penyebab : gastritis, ileus, efek dari
tindakan puasa dan NU,
b) Riwayat kesehatan sekarang
kembangkan keluhan utama dgn
menggunakan : pola P,Q,R,S,T
P = palliative/provokatif
` faktor yg memperberat /
memperingan keluhan utama
Q = Qualitatipe/Quantitas
kualitas keluhan yg dirasakan klien
R = Region/radiasi
lokasi / penyebaran keluhan dirasakan
S = Severity/ scala
Tingkat kegawatan/derajat keluhan
T = Time
waktu dirasakan keluhan tersebut
c).Riwayat kesehatan dahulu
kaji penyakit atau kebiasaan yg b. d penyakit yg
dialami oleh klien sekarang.
kaji kebiasaan dan pengobatan yg b.d penyakit skrg
d).Riwayat kesehatan keluarga
Kaji anggota keluarga yg menderita sakit seperti
klien.
kaji kebiasaan keluarga yg berpengaruh thd
penyakit klien
3. Riwayat diet
kebiasaan diet ,pengetahuan ttg gizi,pola
makan , yg b.d penyakit klien
4. kondisi sosial ekonomi dan pekerjaan
kemampuan klg dan klien menyediakan makanan
yg bergizi:
5.Pengkajian aspek Bio-fisik

a. Antropometri
b. Bio chemical
c. Clinical sign
d. Dietri
Pemeriksaan fisik
organ pencernaan
Pemeriksaan fisik organ pencernaan

Persediaan alat :
 Stetoscope
 Bath Scale ( timbangan)
 Meteran
 Tongue spatel
 Pen light
 Sarung tangan
Pemeriksaan fisik organ pencernaan

1.Mulut :
Insfeksi :
- bibir : kelembaban membran mukosa,
warna, luka, lesi,tanda-tanda
peradangan.
- gigi : Jumlah gigi,caries,
kebersihan ,frekuensi sikat gigi,
kesulitan dlm mengunyah.
- gusi : kaji tanda-tanda peradangan
bengkak,pucat,ulkus,
- palatum : warnanya, bentuk,apakah
adanya celah
- lidah ; bentuk, pergerakannya
bebas? simetris /tdk ?
Kaji fungsi N XII,
pengecapan N VII,
permukaan lidah apakah
merah/ putih , reflek
menelan, kaji tonsil besar
/tdk
2. Esophagus:
- apakah ada kesulitan dan nyeri
menelan?
- apakah ada keluhan mual,muntah?
- apakah ada riwayat trauma fisik
(pemasangan NGT) atau kimiawi
3. Abdomen:
( insfeksi,auskultasi, perkusi, palpasi)
Persiapan klien :

- klien sudah BAB dan BAK (blass kosong ).


- Jaga privacy (persiapan lingkungan )
- Buka baju klien
- Posisi terlentang,tangan dikedua sisi
lutut dibengkokan
- lengan dan stetoscope tdk dingin
- perhatikan seluruh kwadran abdomen
Insfeksi abdomen:

 Normal :
- Pd posisi supinasi tampak
abdomen cekung
- Pd posisi berdiri tampak abdomen flat
- Pd keadaan kulit abdomen yg tipis
tampak pulsasi arteri dan perge
rakan usus
•Abnormal :
- Pd posisi supinasi tampak kembung →
malnutrisi, ascites
- Apabila pergerakan usus tampak kuat
sekali mungkin tdpt obstruksi pilorus
- kulit tampak licin,mengkilat mungkin
ascites
- Tampak adanya ruam, lesi, scar,
kemerahan, tegang, distensi vena
superficial ,dan hernia abdominalis.

Catat semua yg abnormal dgn diperjelas lokasi dan


ukuran
Auskultasi abdomen ( gunakan stetoscope)

 Dengarkan bising usus halus pd 4 kwadran


 Dengarkan selama 1 menit, normal: 5 – 20 X/menit
 Apabila bising usus menurun, kemungkinan klien
mengalami : peritonitis, ileus paralitik, post op
pengaruh narkose.
 Apabila bising usus meningkat kemungkinan : diare,
GE
 Apabila terdengar bunyi bruits kemungkinan adanya ;
kontriksi pembuluh darah, aneurisma aorta, stenosis
pd aretri renalis dan a. iliaka
 Apabila terdengar Friction Rub kemungkinan adanya
tumor hepatik
Perkusi abdomen
Bertujuan untuk ;
 Organ solid →Blass, hepar
 Massa
 Cairan dan udara
 Dilakukan pd 4 kwadran, dilakukan 1-2 kali searah
jarum jam
 Apabila terdengar : redup/dullnes→adanya
massa tumor , hipertimpani/lebih nyaring adanya
udara, mungkin adanya distensi kolon/obstruksi
Caranya ;
Cara sifting dulness
 Klien tidur terlentang, perut klien diperkusi mulai gris
tengah menuju ketepi sambil memperhatikan bunyi yg
dihasilkan
Cara pudle ( jarang dilakukan )
 Posisi klien telungkup dgn kedua lutut dipleksikan cairan
akan berkumpul dibawah.
 Lakukan perkusi pd tiap bagian
 Pada orang yg berongga terdengar hipertimpani,sedangkan
bial terdapat cairan terdengar dulness
Palpasi abdomen pada empat kwadran
Bertujuan untuk
 Adanya massa
 Kelenturan otot abdomen tegang/lembut
 Palpasi litgh gunakan ujung jari tekan organ
tersebut ±1-2 cm
 Kemudian rasakan:teraba benda padat/mobil
 Lakukan palpasi saat klien inspirasi untuk
melakukan deep palpasi tekan 5-7 cm
 Palpasi apakah teraba kaku,tegang dan
klien mengeluh nyeri? Nyeri tekan (+)
 Lalu lepaskan palpasi (klien mengeluh
nyeri)→nyeri lepas (+)
 Kemungkinan klien mengalami
peradangan pada organ pencernaan
 Untuk memastikan apakah klien
mengalami ascites, lakukan palpasi dgn
cara fluktuasi
Cara palpasi hati
Teknik 1
 Klien tidur terlentang,fleksi kedua sendi
lutut agar dinding perut tdk
tegang,taruh tangan kiri pemeriksa
dibawah pinggang dan tangan kanan
meraba hati dengan ujung jari,tekan
kedalam dgn ujung jari dan kemudian
dorong ke belakang
Teknik 2 ;
 Klien tidur terlentang dgn fleksi kedua sendi
lutut, pemeriksa berdiri disamping kanan
pasien,tempatkan kedua tangan dibawah garis
hepar pinggir costa 12
 Anjurkan klien napas dalam ketika pemeriksa
menekan dgn jari kedua tangan
 Pemeriksaan tanda murphy dilakukan sekaligus
pd saat perabaan hati.
 Tanda murphi (+) bila klien tiba-tiba
menghentikan napas karena nyeri , tanda ini
dijumpai pada cholesistitis.
Cara palpasi limpha:
 Sama dgn palpasi hati, hanya pd pemeriksaan
ini dilakukan dari sebelah kiri atas abdomen.
 Limpha teraba bila ukurannya berubah 3 kali
dari ukuran biasa .
 Palpasi cairan dlm lambung dgn teknik saccutio
sflash, mengocok lambung sambil
mendengarkan suara memakai stetoscope
 Adanya cairan dlm lambung akan mudah
terdengar seperti mengocok air dlm botol
Pemeriksaan rectum dan anus
Insfeksi
 Posisi miring ( sim ) perhatikan adanya
imflamasi, lesi atau lecet disekitar anus,
tanda-tanda haemorroid ( terdapat benjolan
yg keluar/menonjol saat mengedan)

Palpasi
 Pemeriksa menggunakan sarung tangan , lalu
telunjuk diberi pelumas. Kemudian masukan
perlahan-lahan, rasakan apakah ada nodul,
fecal imfaction,dan apakah klien merasa nyeri
serta bagaimana keadaan permukaan anus

Anda mungkin juga menyukai