Disusun Oleh:
Reva Nuraeni
1118007
Keperawatan III/A
FAKULTAS KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN TINGKAT III
INSTITUT KESEHATAN RAJAWALI
BANDUNG
2020
2.1 BIDANG KEAHLIAN : KEPERAWATAN MEDIKAH BEDAH
Konsep Dasar :
Orientasi Ansietas
Lansia
Sosial
Depresi
Gangguan
Pen
interaksi yakit
Deg Jantung
Sosial Lolinnes ener Imobilisasi
atif
Konflik antar Lansia
Hipertensi Ketergantungan
Osteoartritis Inkontenensia
Dementia
KEASLIAN PENULISAN
NO JUDUL KARYA VARIABEL JENIS HASIL
ILMIAH PENELITIAN
DAN PENULIS
1 Hubungan pengetahuan pengetahuan Observasio Hasil penelitian ini
dan riwayat hipertensi , riwayat dengan didapatkan bahwa tidak
dengan Tindakan hipertensi, pendekatan terdapat hubungan
pengendalian tekanan tekanan cross antara pengetahuan
darah pada lansia by darah, sectional dengan tindakan
Destiara Hesriantica pengendalia pencegahan.
Zaenurrohmah1, Riris n
Diana Rachmayanti
(2017)
2 Hubungan tingkat pengetahuan Cross sectional Terdapat hubungan
pengetahuan dengan , Hipertensi, tingkat pengetahuan
kejadian hipertensi Pada Lansia dengan kejadian
lansia by Maryam Suaib hipertensi pada lansia
(2018). di Desa Minanga Tallu
Kecamatan Sukamaju
Kabupaten Luwu Utara
Utara Tahun 2018, p =
0,002 < α = 0,05.
3 Hubungan tingkat stres Hipertensi, Cross Faktor tingkat stres
dengan kejadian stress sectional tidak dapat dijadikan
hipertensi pada lansia di acuan terjadinya
puskesmas rawat inap hipertensi pada lansia,
cempaka by Rina Lidia karena masih banyak
(2018). faktor yang dapat
menyebabkan
hipertensi.
4 Hubungan tingkat stres Stress, deskriptif Terdapat hubungan
dengan kejadian Hipertensi. analitik yang bermakna antara
hipertensi tingkat stres dengan
Pada penderita hipertensi kejadian hipertensi
by Hasbi Taobah pada penderita
a. Tujuan umum:
MANFAAT PENELITIAN
a. Manfaat teoritis
b. Manfaat praktis
JUDUL PENELITIAN :
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN KEJADIAN
HIPERTENSI PADA LANSIA DENGAN KEMAMPUAN
KOMUNIKASI VERBAL.
DAFTAR PUSTAKA:
Pusat data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI. 2016. Infodatin Situasi Lanjut
Usia di Indonesia. Kementerian Kesehatan RI.
Yonata, A., Satria, A. 2016. Hipertensi sebagai Faktor Pencetus Terjadinya Stroke.
Majority Vol. 5 No. 3.
Kustanti, Norma. 2012. Kejadian hipertensi Lansia dengan Hipertensi di Wilayah
Kerja Puskesmas Karangmalang Kabupaten Sragen. Jurnal Publikasi
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Darmojo. 2009. Buku Ajar Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut). Jakarta: FKUI.
Marliani, L. (2009), 100 Question and Answer. Jakarta: Gramedia.
Riset Kesehatan Dasar 2013, Badan penelitian dan pengembangan kesehatan,
Kementerian Kesehatan RI, Bakti Husada.
Nur, Farida. 2009. Faktor Risiko Hipertensi pada Empat Kabupaten/Kota dengan
Prevalensi Hipertensi Tertinggi di Jawa dan Sumatera. Skripsi. Departemen
Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor
Christy, M.Y. 2014. Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Dehidrasi Diare
pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Kalijudan. Jurnal Berkala
Epidemiologi. Vol. 2, No. 3, p. .297-308.
Notoatmodjo. 2010. Promosi Kesehatan, Teori dan Aplikasinya. Jakarta: PT. Rineka
Cipta.
Stuart dan Sudeen 2002, Buku saku keperawatan, Edisi 3, EGC, Jakarta.
Notoatmojo, S. (2007), Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta:
Rinerka Cipta.
Hermawan. (2014). Hubungan Tingkat Stres dengan Tekanan Darah pada Lansia
Hipertensi di Gamping Sleman Yogyakata.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN RIWAYAT HIPERTENSI DENGAN
TINDAKAN PENGENDALIAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA
Relationship Between Knowledge and Hypertension History with Blood Pressure Control in Elderly
ABSTRAK
Hipertensi merupakan salah satu penyebab utama mortalitas dan morbiditas di Indonesia, sehingga
tatalaksana penyakit ini merupakan intervensi yang sangat umum dilakukan di berbagai tingkat fasilitas
kesehatan. Hasil riset kesehatan dasar tahun 2013 penyakit terbanyak pada lanjut usia adalah hipertensi yaitu
sebanyak 57,6% disusul dengan artritis (51,9%) dan stroke (46,1%). Berdasarkan hasil pemeriksaan tekanan
darah di Pos pelayanan terpadu lanjut usia (Posyandu lansia) Melati diketahui bahwa sebagian besar lansia
mengalami prehipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan tingkat pengetahuan lansia
tentang hipertensi dan riwayat hipertensi dengan tindakan pengendalian pada lansia di Posyandu Melati,
Kelurahan Ampel, Kecamatan Semampir, Kota Surabaya. Penelitian ini merupakan penelitian observasional
dengan desain studi cross sectional. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2017 di Posyandu Melati.
Populasi penelitian ini adalah lansia yang melakukan kunjungan ke Posyandu Melati. Variabel bebas yang
diteliti adalah pengetahuan dan riwayat hipertensi lanisa, sedangkan variabel terikatnya adalah tindakan
pengendalian tekanan darah. Total sampel dalam penelitian ini sejumlah 50 lansia. Pengumpulan data primer
dilakukan menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan uji Chi-Square. Hasil analisis bivariat
terdapat hubungan antara riwayat hipertensi dengan tindakan pengendalian (p = 0,019). Kesimpulan dalam
penelitian ini riwayat hipertensi memiliki hubungan dengan tindakan pengendalian, sehingga disarankan
untuk melakukan komunikasi, informasi, dan edukasi tentang hipertensi pada lansia di Posyandu melalui
penyuluhan ataupun adanya media.
ABSTRACT
Hypertension is one of the main causes of mortality and morbidity in Indonesia, so the management of this
disease is a very common intervention carried out at various levels of health facilities. The results of
Indonesia's basic health research in 2013 most diseases in the elderly are hypertension, as many as 57.6%
followed by arthritis (51.9%) and stroke (46.1%). Based on the results of blood pressure examinations at the
Integrated health care post for the elderly (Posyandu Lansia) Melati, it is known that the majority of elderly
people experience prehypertension. This study aims to analyze the relationship between the level of
knowledge of the elderly about hypertension and the history of hypertension with control measures in the
elderly in Posyandu Lansia Melati, Ampel Village, Semampir Sub-district, Surabaya City. This study was an
observational study with cross-sectional study design. This research was conducted in March 2017 at
Posyandu Lansia Melati. The population of this research is the elderly who make a visit to Posyandu Lansia
Melati. The independent variables studied were knowledge and history of hypertension, while the dependent
variable was blood pressure control measures. The total samples in this study were 50 elderly. Primary data
collection was carried out using a questionnaire. Data analysis using the Chi-Square test. The results of the
bivariate analysis showed a relationship between the history of hypertension and control measures (p =
0.019. The conclusion in this study the history of hypertension has a relationship with control measures, so it
is advisable to carry out communication, information, and education about hypertension in the elderly in
Posyandu through counseling or the presence of the media.
©2017 FKM_UNAIR All right reserved. Open access under CC BY–SA license doi:10.20473/jbe.v5i2.2017.174-184 Received 23
March 2017, Received in Revised Form 07 June 2017 Accepted 24 July2017, Published online: 31 August 2017
Destiara H.Z., Riris D.R., Hubungan Pengetahuan dan Riwayat Hipertensi … 175
Tabel 3. Distribusi Tindakan Pengendalian Tekanan Darah pada Lansia Posyandu Melati, Kelurahan Ampel
Kota Surabaya, Tahun 2017
Riwayat Hipertensi
Hamonangan Damanik
Dosen STIKes Imelda Medan
E-mail : hamonangandamanik1@gmail.com
ABSTRACT
73
Jurnal Keperawatan Priority, Vol 1, No. 1, Januari 2018
ISSN 2614-4719
Sedangkan data dari Depertemen biasanya dapat di atasi dan kondisi
Kesehatan Sumatra Utara Tahun pasien dapat pulih kembali
2009 didapatkan 11% penduduk di sepenuhnya bahkan segala aktifitas
Medan menderita hipertensi dari dan produktifitas dapat berlangsung
angka tersebut 60% penderita seperti semula. Dengan demikian
hipertensi terkena stroke (Marliani, perawatan terhadap pasien stroke
L 2009). harus dimulai sedini mungkin.
Stroke dapat menyerang Keterlambatan akan menimbulkan
siapa saja, terutama penderita hal-hal yang kurang baik dan tidak
penyakit-penyakit kronik seperti, di ingginkan. Jenis stroke sendiri ada
hipertensi, diabetes dan juga jantung. dua macam, stroke iskemik dan
Karenanya bagi penderita penyakit- stroke hemoragik (Lumbantobing,
penyakit kronik tersebut harus selalu 2000). Gejala stroke iskemik dapat
waspadai akan datangnya serangan berupa lumpuh sebelah, mati
stroke. Penyakit-penyakit kronik sebelah, kesulitan berbahasa dan
tersebut dapat di atasi dengan cara gangguan penglihatan, vertigo,
mengurangi rokok, minuman yang penglihatan rangkap, kelumpuhan
berakohol, makanan yang total, mati rasa, gagap, dan afasia.
mengandung banyak garam, Stroke hemoragik dapat
olahraga yang teratur, jangan menyebabkan pasien lebih tampak
melakukan aktifitas fisik dan otak parah sekitarnya. Kondisi pasien
yang berlebihan, menghindari stress cepat memburuk dari pada stroke
, depresi serta harus dapat iskemik, disertai dengan sakit kepala
mengontrol emosi, menerapkan pola yang berat kesadaran yang
dan gaya hidup yang teratur dan terganggu, mual dan muntah.
selaras dengan ajaran agama, serta Pada pasien stroke
rutin berkonsultasi dengan dokter kelumpuhan pada anggota gerak
(Pinzon, 2010). badan dapat mencapai sekitar 50-80
Gejala stroke tidak selalu %, sendangkan gangguan system
muncul pada kondisi yang berat, rasa terjadi sekitar 25 % yang berupa
serangan stroke yang ringan bisa kesemutan, baal, nyeri pada sisi
ditangani dengan tepat dan cepat , maupun pada seluruh tubuh. Kondisi
demikian harus benar-benar kesadaran mau mempernbaiki
dipahami oleh masyarakt dalam kebiasaan yang mengundang
melakukan perilaku pencegahan munculnya stroke ini (terutama bagi
stroke. yang beresiko tinggi).
Usaha pencegahan serangan Perilaku pencegahan
stroke adalah menyingkirkan factor masyarakat akan stroke di wilayah
resiko (konsumsi alcohol, rokok, dan kerja Puskesmas Helvetia Medan
lain-lain), terutama bagi mereka sangat di pengaruhi oleh tingkat
yang memiliki tekanan darah tinggi, pengetahuan masyarakat yang
penyaikt jantung trasien iskemik sebagian besar masih kurang
(gangguan pasokan darah sesaat), mengenal stroke. Pada observasi
diabetes meletus, kolestrol darah yang di lakukan oleh peneliti
tinggi dan kebiasaan riwayat sebanyak 5 orang tidak tahu
keluarga atau keturunan, usia, jenis bagaimana perilaku pencegahan
kelamin (pria beresiko) dan rasa. Hal stroke. Proses terjadinya
ini masalah usaha pencegahan lebih pengetahuan menjadi masalah
di utamakan dari pada pengobatan mendasar dalam usaha upaya
dengan menjahui faktor resiko pencegahan stroke. Kurangnya
sehingga melakukan prilaku pengetahuan masyarakat tentang
pencegahan stroke. stroke di wilayah kerja Puskesmas
Penanganan stroke harus Helvetia Medan akan dapat
ditangani dengan tuntas meskipun mempengaruhi oleh prilaku
memerlukan biaya yang besar. Bila pencegahan stroke yang diakibatkan
pasien stroke ditangani dengan oleh merokok, minum alkohol,
segera yaitu dalam waktu 60 menit makan garam banyak, makanan
setelah terkena stroke (the golden berlemak, dan tidak mengontrol
moment) peluang untuk sembuh emosi. Karma itu, upaya untuk
tanpa cacat cukup besar. Dengan membentuk prilaku pencegahan
perilaku pencegahan stroke, orang terhadap stroke pada pencegahan
dapat menyadari risiko yang akan di hendaknya dilakukan.
alaminya. Resiko yang akan di Data yang didapati peneliti,
alaminya dan dengan penuh sekitar 599 orang menderita
hipertensi Puskesmas
di wilayah Medan
75
Helvetia pasien dilakukan diskriptif
selama yang dengan korelatif
Desembe menderita olah raga dengan
r 2016 hipertensi secara pendekatan
dan mempuny teratur, cross
penderita ai faktor diet sectional.
stroke resiko teratur, Pop
yang terkena perubahan ulasi dalam
disebabk stroke. pola penelitian
an oleh Serangan hidup. ini adalah
hipertensi stroke Agar pasien yang
adalah dapat seorang menderita
sekitar terjadi dapat hipertensi
100 tiba-tiba, menguran di Wilayah
pasien. umumnya gi Puskesmas
Klien karena serangan
yang pasien stroke
menderit tidak diperlukan
a stroke mengetahu pengetahu
berat i gejala an yang
sebanyak terjadinya cukup dan
30 orang, serangan perawatan
sedang stroke dan hipertensi.
34 orang, tidak
dan melakukan METOD
OLOGI
ringan 36 upaya
PENELIT
orang. yang tepat IAN
Berdasar untuk Pe
kan data mengurang nelitian ini
tersebut i stroke. merupakan
dapat Upaya penelitian
disimpul menguran kuantitatif
kan gi stroke dengan
bahwa dapat desain
76
Helveti univaria Helveti 65,7 %,
a
a t, dan menurut
Medan
Medan analisis 2016 pendidika
(n=35)
selama bivariat n
No Karakteristik Responden
periode dengan 1 Usia <35 tahun
responde
waktu uji chi 36-40 tahun n
41-65 tahun
peneliti square. Total mayoritas
an. 2 Pendidikan SMP SMA
SMA
Denga HASIL Total yaitu
PENELITIAN 3 Pekerjaan Tidak bekerja
n 65,7%,
I Wiraswasta
jumlah d Karyawan menurut
e PNS
pasien pekerjaan
n Total
rata- t D responde
i
rata ari tabel n
t
perbula a 1 diatas mayoritas
s
nnya dapat wiraswas
sebany R diketahu ta yaitu
e
ak 599 s i 34,3 %
orang. p bahwaus dan jenis
o
P n ia kelamin
engam d respond responde
e
bilan n en n
data mayorit mayoritas
T
dilakuk a as 41-65 perempua
an b tahun n yaitu
e
mengg l yaitu 51,4 %.
unakan A i
1
kuesio n v
Distrib
a a
ner. usi
l r
Frekue
Analisi i i
nsi
s a
s data Karakt
i t
eristik
mengg s
Respon
T
unakan den Di
U a
Puskes
analisis n b
mas
77
e (n=35) B Pengetahuan
l No f
Responden
erdasark 1 Baik 6
2 an tabel 2 Cukup 5
Distribusi Frekuensi 3 Kurang 24
Pemahaman Responden 4 diatas Total 35
Tentang Stroke di B
dapat
Puskesmas Helvetia Be
erdasarka
Medan 2016 (n=35) Pemahaman diketahu
No f rdasarkan
% n tabel 5
Responden i bahwa
1 Baik tabel
4 3
11,4
2 Cukup 6 17,1 diatas
evaluasi
3 Kurang diatas
25 71,4 dapat
Total 35 100 respond
dapat
diketahui
en
diketahui
B bahwa
tentang
bahwa
erdasarka pengetah
stroke di
aplikasi
n tabel 2 uan
Puskes
responden
diatas responde
mas
tentang
dapat n tentang
Helvetia
stroke di
diketahui stroke di
Medan
Puskesmas
bahwa Puskesm
mayorit
Helvetia
pemaham as
as
mayoritas
an Helvetia
kurang
kurang
responde Medan
yaitu
yaitu 60%.
n tentang mayoritas
77,1%.
Tabel 4
stroke di cukup
Distribusi Tabel 5
Puskesm Frekuensi Distrib yaitu
Evaluasi usi
as 68,6%.
Responde Frekue
Helvetia n Tentang nsi Tabel 6
Pencegah Pengeta Distribus
Medan
an Stroke huan i
mayoritas di Respon Frekuen
Puskesma den si
kurang
s Helvetia tentang Perilaku
yaitu Medan Stroke Pencega
2016 di han
71,4%.
(n=35) Puskes Respond
Tabel 3 mas en
Distribusi Frekuensi Helveti tentang
Aplikasi Responden a stroke di
Tentang Pencegahan Medan Puskesm
Stroke di Puskesmas 2016 as
Helvetia Medan Aplikasi
No 2016 f % (n=35) Helvetia
Responden
1 Baik 6 17,1 78
2 Cukup 8 22,9
3 Kurang 21 60,0
Total 35 100
Medan bahwa Perilaku Pemahama yang
2016
pencegahan nterhadap mempunyai
(n=35)
Perilaku stroke pada stroke pemahaman
No
Responden
1 Baik responden di dengan yang buruk
2 Cukup Puskesmas baik 5,7 42,9 %
3 kurang
Total Helvetia %respond responden
Berdas
mayoritas en yang
arkan tabel 6
kurang yaitu mempunya mempunyai
diatas dapat
54,3%. i perilaku perilaku
diketahui
pencegaha pencegahan
Tabel 7 No EvaluasiTabel 8
Responden
f % n stroke stroke
Tabulasi
1 Baik Tabulasi 5 14,3 yangbaik. yangburuk.
Silang 2 Cukup Silang 3 8,6
Pemahaman 3 kurang Aplikasi 27 77,1 Dari 17,1 Hasil uji
Penderita Total Penderita35 100
Hipertensi % statistik
Hipertens
Pema- dengan reponden menunjukk
i dengan
haman Perilakuf % f %Perilaku
f % f %
Pencegahan
Baik 2 5, 1 2,9 1 2,9 4 11,4
yang an bahwa
Pencegah
Stroke di
7
mempuny ada
Cukup 0 0 3 an Stroke
8,6 3 8,6 6 17,1
Puskesmas
Buruk 0 0 10 28,6 di 15 42,9 25 71,4 ai hubungan
Helvetia
Total 2 5,7 14 40,0 19 54,3 35 100
Puskesma
Medan 2016 Pemahama antarapema
s Helvetia
(n=35)
Perilaku Medan n terhadap haman
pencegahan stroke 2016 (n=
Totalp stroke penderita
Baik Cukup 35)
Buruk
Perilaku
pencegahan stroke
dengan hipertensi
0.00 2 Total
Ba C B
A plikasi
ik u u
cukup8,6 dengan
f % f % f % f % 0.002
k r
u u
Baik 2%5, 1 2,9 1 2,9 4 perilaku
11,4
7
p k Cukup 0 responden
0 3 8,6 3 8,6 6 pencegahan
17,1
Buruk 0 0 10 28,6 15 42,9 25 71,4
Total 2 mempuny
5,7 14 40,0 stroke
19 54,3 35 100,0
ai perilaku dengan
Berdasarkan tabel 7
diatas pencegaha nilai p =
Ta d dapat
dapat diketahui bahwa bel i n stroke 0,002.
dari 11,4 % a yang
8 t
a buruk.
s Dan dari
reponden mempunya 71,4 %
yang i responden
79
diketah mempun han n antara
ui yai stroke aplikasi
bahwa aplikasi yang penderita
dari terhadap buruk. hipertensi
17,1% stroke Hasil uji dengan
repond dengan statistik perilaku
en cukup14 menunju pencegah
yang ,3% kkan an stroke
mempu respond bahwa dengan
nyai en ada nilai p =
aplikas mempun hubunga 0,001.
i yai Tabel 9 terhadap
terhada perilaku Tabulasi Silang Evaluasi
stroke
Penderita Hipertensi
p pencega dengan Perilaku dengan baik
stroke han Pencegahan Stroke di
8,6
Puskesmas Helvetia
dengan stroke stroke
Perilaku pencegahan Medan 2016 (n=35) %responde
Baik Cukup Buruk Total p
baik Evaluasi f % f yang % f % f % 0.002 n
Baik 2 5, 3 8,6 0 0 5 14,3
8,6% 7 cukup. mempunyai
Cukup 0 0 2 5,7 1 2,9 3 8,6
respon Buruk 0 0 9Dan25,7dari
18 51,4 27 77,1 perilaku
Total 2 5, 14 40,0 19 54,3 35 100,0
den 7 60,0% pencegahan
mempu respond stroke yang
Be
nyai en yang cukup. Dari
rdasarkan
perilak mempun 8,6 %
tabel 9
u yai reponden
diatas
penceg aplikasi yang
dapat
ahan yang mempunyai
diketahui
stroke buruk evaluasi
bahwa
yang 45,7% terhadap
dari 14,3
cukup. respond stroke
%
Dari en yang dengan
reponden
22,9% mempun cukup 5,7%
yang
repond yai responden
mempuny
en perilaku mempunyai
ai evaluasi
yang pencega perilaku
80
pencegah dengan Tabel 10 dik
an stroke perilaku Tabulas
eta
i Silang
yang pencegaha Pengeta hui
buruk. n stroke huan
ba
Penderi
Dan dari dengan ta hw
77,1% nilai p = Hiperte
a
nsi
responde 0,002 dengan dar
n yang Pencega
i
han
mempun Stroke 17,
yai di
1
Puskes
evaluasi mas %
yang Helveti
rep
a
buruk Medan on
51,4% 2016
de
(n=35)
responde B n
n yang er ya
mempun d ng
yai as me
perilaku ar mp
pencegah k un
an stroke a yai
yang n Pe
buruk. ta ng
Hasil uji b eta
statistik el hu
menunju 1 an
kkan 0 ter
bahwa di ha
ada at da
hubungan as p
antaraeva d str
luasi a ok
penderita p e
hipertensi at de
81
n ai stroke stroke
g perilaku yang yang
a pencega cukup. buruk.
n han Dan dari Hasil uji
stroke 68,6 % statistik
b yang respond menunjuk
a cukup. en yang kan
i mempun bahwa
Pengeta- Perilaku pencegahan stroke
k huan Baik Cukup yai ada
f % f %
Baik 2 5, 4 11,4 pengeta hubungan
7
1 Cukup 0 0 4 11,4 huan antara
Buruk 0 0 6 17,1
1 yang pengetah
Total 2 5, 14 40,0
, 7 buruk uan penderita
D
4 51,4 % hipertensi dengan
ari 14,3
respond perilaku
%
% en yang pencegah
reponde
mempun an stroke
n yang
r yai dengan
mempun
e perilaku nilai p =
yai
s pencega 0,000
Pengeta
p han
huan
o PEMBAH an
terhadap
n ASAN
Hasil
stroke
d Hubunga
penelitian
dengan
e n
diperoleh
cukup
n pemaham
bahwa
11,4%
an
pemahaman
respond
m penderita
penderita
en
e hipertensi
hipertensi
mempun
m tentang
tentang
yai
p stroke
stroke
perilaku
u dengan
mayoritas
pencega
n Perilaku
buruk yaitu
han
y pencegah
71,4 %
82
dengan sehingga menginter Perilaku
perilaku pemahama prestasika pencegah
pencegah n n materi an stroke
an stroke untuk secara sangat
dengan melakukan benar, didasari
kategori perilaku orang oleh
buruk pencegaha yang telah pemaham
yaitu n stroke paham an
42,9%. pada terhadap seseorang
Hal ini penderita suatu tentang
dapat hipertensi objek pengetah
dilihat juga materi uan akan
dari hasil buruk. harus stroke itu
kuesioner Menurut menjelaska sendiri.Pe
yang Notoadmo n, mahaman
telah jo (2007) menyebut pencegah
pemahama kan an stroke
n dan di dapat
kepada
menyimpu dari
responde (comprehe
lkan, pendidika
n,dimana nsion)
objek n
dari hasil diartikan
yang telah kesehatan
jawaban sebagai
dipelajari. , pada
responde suatu
dasarnya
n kemampua
pendidika
n untuk
menyatak n
menjelask
an mempeng
an secara
ketidakta aruhi
benar
huan proses
tentang
responde belajar,
objek
n makin
yang di
terhadap tinggi
ketahui
penyakit pendidika
dan dapat
stroke, n
83
seeoran diperole responde perilaku
g h bahwa n, pencegah
makin aplikasi dimana an strok
mudah penderit dari juga
orang a hasil buruk.
tersebu hiperten jawaban Menurut
t untuk si responde Notoadm
memah tentang n ojo
ami stroke menyata (2007)
suatu mayorita kan aplikasi
materi. s buruk ketidakt diartikan
yaitu ahuan apabila
Hubun 60% akan orang
gan dengan penyakit yang
Aplika perilaku stroke telah
si pencega sehingg memaha
pender han a mi objek
ita stroke aplikasi yang
hiperte dengan untuk dimaksud sehingga
nsi kategori melakuk dapat
tentan buruk an
g yaitu mengguna .
stroke 45,7% kan atau
denga %. Hal Becker
mengaplik
n ini dapat (1979)
asikan
Perila dilihat dalam buku
prinsip
ku dari Notoadmoj
yang telah
penceg hasil o
diketahui
ahan kuesion mengklafisi
tersebut
D er yang kasikan
seperti
ari telah perilaku
merencana
hasil dibagika yang
kan
peneliti n berhubunga
progam
an kepada n dengan
kesehatan.
84
progam n Kedua sebab
kesehatan peroranga perilaku penyakit,
yaitu n, memilih sakit serta
pertama makanan (illness
perilaku dan pola behaviour
kesehatan hidup ) segala
(health sehat. tindakan
behavior) Pencegaha atau
adalah n stroke kegiatan
hal-hal seperti yang
yang makan dilakukan
berkaitan dengan oleh
dengan menu individu
tindakan yang yang
atau seimbang, merasa
kegiatan sering sakit,
seseorang berolahrag untuk
dalam a, tidak merasakan
memeliha merokok, dan
ra dan tidak mengenal
meningka minum keadaan
tkan minuman kesehatan
keras, nya,
kesehatan
istirahat termasuk
nya,
yang disni
termasuk
cukup, kemampua
juga
pengendali n atau
tindakan-
an stress pengetahu
tindakan
dan an
untuk
perilaku individu
mencega
gaya untuk
h
hidup megidentif
penyakit,
yang ikasikan
kebersiha
positif. penyakit,
85
usaha- D kategori P
usaha ari hasil cukup. enelitian
mence penelitia Hal ini ini juga
gah n diperkua didukung
penyak diperole t dari oleh
it yang h bahwa hasil uji penelitian
datang. aplikasi statistik Indra
Dan penderit dengan Setiawan
ketiga a menggu (2009)
perilak hiperten nakan mengenai
u peran si uji gambaran
sakit terhadap korelasi perilaku
(the stroke Chi penderita
sidk dalam square hipertensi
role katagori menunju tentang
behavi buruk kkan stroke
or) adalaha bahwa terhadap
adalah 60,0 % terdapat perilaku
segala dengan hubunga pencegah
tindaka 45,7% n an
n atau perilaku antaraap dimana
kegiata pencega likasi hasil
n yang han penderit penelitian
dilakuk stroke a nya
an oleh dengan hiperten menyebut
individ kategori si kan
u yang buruk dengan bahwa
sedang dan 14,3 perilaku ada
sakit % pencega pengaruh
untuk perilaku han langsung
mempe pencega strok aplikasi
roleh han dengan pengetah
kesemb stroke nilai p = uan
uhan. dengan 0,002. penderita
86
hiperte dengan perilaku juga buruk.
nsi perilaku pencegaha Evaluasi
pencegah dapat n stroke berkaitan
an stroke menguran dengan dengan
yang gi factor kategori kemampua
ditunjukk resiko buruk n seseorang
an terkena yaitu untuk
dengan penyakit 51,4% %. melakukan
nilai p = stroke. Hal ini justifikasi
0,002 Hubunga dapat atau
Ja n dilihat dari penilaian
di Evaluasi hasil terhadap
diharapka penderita kuesioner suatu objek
n kepada hipertensi yang telah tertentu
penderita tentang dibagikan sehingga
hipertensi stroke kepada penilaian
untuk dengan responden, ini dengan
mengetah Perilaku dimana
ui pencegah dari hasil
aplikasi an jawaban
dari Da responden
penyakit ri hasil menyataka
stroke penelitian n
sehingga diperoleh ketidaktah
penderita bahwaeval uan akan
hipertensi uasi evaluasi
dapat penderita tentang
melakuka hipertensi stroke,
n progam tentang sehingga
kesehatan stroke perilaku
untuk mayoritas untuk
pencegah buruk melakukan
an yaitu 77,1 pencegaha
sehinga % dengan n strok
87
sendiri pelaksan as. ditujukan
nya aan di Kedua untuk
didasar tujukan evaluasi menilai
kan terhadap hasil sejauh
pada pelaksan progam mana
suatu aan ditujuka progam
kriteria progam n untuk ini
. yang menilai mempun
D menyan sejauh yai
alam gkut mana dampak
evaluas penggun progam terhadap
i aan tersebut peningkat
penceg sumber berhasil, an
ahan daya misalny kesehatan
suatu seperti a sejauh .
penyak tenaga, mana D
it ada dan penderit ari hasil
tiga hal fasilitas a penelitian
evaluas yang hiperten diperoleh
i yang ada, si bahwa
berkait yang melakuk evaluasi
an mana an penderita
dengan seseoran control hipertensi
progam g tekanan terhadap
kesehat penderit darah, stroke
an a pencega dalam
yang hiperten han dan katagori
dilakuk si dapat sebagain buruk
an menggu ya.Dan adalah
yakni nakan ketiga 77,1 %
pertam fasilitas evaluasi dengan
a kesehata dampak 51,4%
evaluas n seperti progam perilaku
i proses puskesm yang pencegah
88
an u penyakit pengetahua
stroke pencega stroke n penderita
dengan han dapat tentang
kategor stroke diatasi. stroke
i buruk dengan mayoritas
dan kategori Hubunga buruk
25,7 % cukup. n sebanyak
perilak Hal ini Pengetah 68,6 %
diperkuat Jad uan dengan
dari hasil i penderita perilaku
uji diharapka hipertensi pencegahan
statistik n kepada tentang strokeburuk
dengan penderita stroke 51,4 %.
menggun hipertensi dengan Dari
akan uji untuk Perilaku hasil
korelasi mengetahu pencegah penggabun
Chi i an. gan antara
square bagaimana Da pemahaman
menunju penilaian ri hasil , aplikasi
kkan terhadap pengabung dan
bahwa penyakit an antara evaluasi
terdapat stroke pemahama maka
hubungan sehingga n, aplikasi pengetahua
antaraapli penderita dan n
kasi hipertensi evaluasi
penderita dapat pengetahu
hipertensi melakukan an
dengan progam penderita
perilaku kesehatan terhadap
pencegah melalui perilaku
an strok evaluasi pencegaha
dengan sehingga n stroke
nilai p = pencegaha maka di
0,002. n akan dapati
89
penderi square Agustin responde
ta menunju Setiawa n tentang
hiperte kkan ni stroke
nsi bahwa (2008) terhadap
tentang terdapat mengen perilaku
stroke hubunga ai pencegah
mayori n faktor- an yang
tas pengeta faktor ditunjukk
buruk hua yang an
yaitu penderit mempen dengan
68,6% a garuhi nilai p =
dengan hiperten perilaku 0,000
51,4% si pencega Ja
perilak terhadap han di
u stroke stroke diharapka
penceg dengan pada n kepada
ahan perilaku penderit penderita
terhada pencega a hipertensi
p han di hiperten untuk
stroke Puskesm si mempun
buruk. as dimana yai
Hal ini Helvetia hasil pengetah
diperku Medan penelitia uan
at dari 2011 nnya terhadap
hasil dengan menyeb stroke
uji nilai p utkan dengan
statisti = 0,002. bahwa memaha
k P ada mitentan
dengan enelitian pengaru g
mengg ini juga h pencegah
unakan didukun langsun an stroke
uji g oleh g sehingga
korelas penelitia pengeta dapat
i Chi n huan mengapli
90
kasikan ahan kar Lowrence,
sutatu stroke ta G.
progam dan : (198
kesehat dapat Ri 0).
an memini ner Dal
terhada malis ka am
p factor Cip Buk
penceg ta u
resiko atan. Lumbatobi Not
terkena Jakarta: ng, oad
stroke Buku S moj
pada Ke (20 o:
do 03) Pen
penderita
kte
hipertensi ran . didi
EG Me kan
.
C.
tod dan
Indra, S.
DAFTA olo Peri
(20
R gi laku
PUSTA 09)
KA Pe Kes
.
Brunner, nel ehat
Ga
itia an
ya
(2001). n (200
Hi
Keperaw Ke 3).
du
atan per Jaka
p
Medical aw rta:
Pe
Bedah, ata Rine
nd
Jakarta: n, ka
eri
Rineka Jak Cipt
ta
Cipta. art a.
Doenges. Hi a: Marliani, L.
(2000). per Rin (200
Rencana ten eka 9),
Asuhan si. Cip 100
Keperaw Ja ta. Que
91
st Pe Pr Notoatmojo, S.
io ner om (2010).
n ap osi Metodolo
a an Ke gi
n seh penelitian
Me
d ata Kesehata
tod
A n n. Jakarta
olo
ns da :Rineka
gi Cipta
w n
Pe Pinzon, R. (2010),
er nel Pe
Awas Stroke.
. itia ril
n Andi
Ja ak Publiser:
ka Ilm u Jakarta.
u Rogers.
rt Ke
Ke (1
a: seh
per 97
G ata
aw 4)
ra n.
ata ,
m Jak
n. D
ed art
ia. a: al
Jak
Nursalam Rin a
art
, erk m
a:
(2 a B
Sal
00 Cip u
em
3) ta. k
ba
. u
Me
K N
dik
o ot
a:
ns o
Notoatmoj
e a
o,
p d
S.
d m
(20
a oj
07)
n o:
,
92
P n n n.
e , e Ri
n J a ne
d a n rk
i k g a
d r a Ci
i t n pt
k a a a:
a : n Ja
n R ka
i s rt
D n t a
a e r Skiner.
l k o (1
a a k 99
m C e 7)
i d .
P p a D
e t n al
r a a
i Setiawa p m
l n e B
a , n uk
k A a u
u . t N
( a ot
K 2 l o
e 0 a a
s 0 k d
e 8 s m
h ) a oj
a . n o:
t P a K
a e a es
93
e a n ra
h r a m
a t t ed
t a a ia
a : l Vitahealth. (2008).
Hipertensi.
n R a
Gramedia:
i k
Jakarta.
d n s
a e a
n k n
a a
P C a
e i n
r p
i t S
l a t
a Sutrisno, A. r
k (2008), Stroke?. o
u Gramedia: k
Jakarta
e
Sudjana (2005).
k Metode Statistika. A
e Bandung: k
s Tarsito u
e Teramirj t
h a .
a , J. J
t ( a
a 1 k
n 9 a
, 9 r
7 t
J ). a
a P :
k e G
94
Jurnal Keperawatan Priority, Vol 1, No. 1, Januari 2018
ISSN 2614-4719
Hamonangan Damanik
Dosen STIKes Imelda Medan
E-mail : hamonangandamanik1@gmail.com
ABSTRACT
73
Jurnal Keperawatan Priority, Vol 1, No. 1, Januari 2018
ISSN 2614-4719
Sedangkan data dari Depertemen biasanya dapat di atasi dan kondisi
Kesehatan Sumatra Utara Tahun pasien dapat pulih kembali
2009 didapatkan 11% penduduk di sepenuhnya bahkan segala aktifitas
Medan menderita hipertensi dari dan produktifitas dapat berlangsung
angka tersebut 60% penderita seperti semula. Dengan demikian
hipertensi terkena stroke (Marliani, perawatan terhadap pasien stroke
L 2009). harus dimulai sedini mungkin.
Stroke dapat menyerang Keterlambatan akan menimbulkan
siapa saja, terutama penderita hal-hal yang kurang baik dan tidak
penyakit-penyakit kronik seperti, di ingginkan. Jenis stroke sendiri ada
hipertensi, diabetes dan juga jantung. dua macam, stroke iskemik dan
Karenanya bagi penderita penyakit- stroke hemoragik (Lumbantobing,
penyakit kronik tersebut harus selalu 2000). Gejala stroke iskemik dapat
waspadai akan datangnya serangan berupa lumpuh sebelah, mati
stroke. Penyakit-penyakit kronik sebelah, kesulitan berbahasa dan
tersebut dapat di atasi dengan cara gangguan penglihatan, vertigo,
mengurangi rokok, minuman yang penglihatan rangkap, kelumpuhan
berakohol, makanan yang total, mati rasa, gagap, dan afasia.
mengandung banyak garam, Stroke hemoragik dapat
olahraga yang teratur, jangan menyebabkan pasien lebih tampak
melakukan aktifitas fisik dan otak parah sekitarnya. Kondisi pasien
yang berlebihan, menghindari stress cepat memburuk dari pada stroke
, depresi serta harus dapat iskemik, disertai dengan sakit kepala
mengontrol emosi, menerapkan pola yang berat kesadaran yang
dan gaya hidup yang teratur dan terganggu, mual dan muntah.
selaras dengan ajaran agama, serta Pada pasien stroke
rutin berkonsultasi dengan dokter kelumpuhan pada anggota gerak
(Pinzon, 2010). badan dapat mencapai sekitar 50-80
Gejala stroke tidak selalu %, sendangkan gangguan system
muncul pada kondisi yang berat, rasa terjadi sekitar 25 % yang berupa
serangan stroke yang ringan bisa kesemutan, baal, nyeri pada sisi
ditangani dengan tepat dan cepat , maupun pada seluruh tubuh. Kondisi
demikian harus benar-benar kesadaran mau mempernbaiki
dipahami oleh masyarakt dalam kebiasaan yang mengundang
melakukan perilaku pencegahan munculnya stroke ini (terutama bagi
stroke. yang beresiko tinggi).
Usaha pencegahan serangan Perilaku pencegahan
stroke adalah menyingkirkan factor masyarakat akan stroke di wilayah
resiko (konsumsi alcohol, rokok, dan kerja Puskesmas Helvetia Medan
lain-lain), terutama bagi mereka sangat di pengaruhi oleh tingkat
yang memiliki tekanan darah tinggi, pengetahuan masyarakat yang
penyaikt jantung trasien iskemik sebagian besar masih kurang
(gangguan pasokan darah sesaat), mengenal stroke. Pada observasi
diabetes meletus, kolestrol darah yang di lakukan oleh peneliti
tinggi dan kebiasaan riwayat sebanyak 5 orang tidak tahu
keluarga atau keturunan, usia, jenis bagaimana perilaku pencegahan
kelamin (pria beresiko) dan rasa. Hal stroke. Proses terjadinya
ini masalah usaha pencegahan lebih pengetahuan menjadi masalah
di utamakan dari pada pengobatan mendasar dalam usaha upaya
dengan menjahui faktor resiko pencegahan stroke. Kurangnya
sehingga melakukan prilaku pengetahuan masyarakat tentang
pencegahan stroke. stroke di wilayah kerja Puskesmas
Penanganan stroke harus Helvetia Medan akan dapat
ditangani dengan tuntas meskipun mempengaruhi oleh prilaku
memerlukan biaya yang besar. Bila pencegahan stroke yang diakibatkan
pasien stroke ditangani dengan oleh merokok, minum alkohol,
segera yaitu dalam waktu 60 menit makan garam banyak, makanan
setelah terkena stroke (the golden berlemak, dan tidak mengontrol
moment) peluang untuk sembuh emosi. Karma itu, upaya untuk
tanpa cacat cukup besar. Dengan membentuk prilaku pencegahan
perilaku pencegahan stroke, orang terhadap stroke pada pencegahan
dapat menyadari risiko yang akan di hendaknya dilakukan.
alaminya. Resiko yang akan di Data yang didapati peneliti,
alaminya dan dengan penuh sekitar 599 orang menderita
hipertensi Puskesmas
di wilayah Medan
75
Helvetia pasien dilakukan diskriptif
selama yang dengan korelatif
Desembe menderita olah raga dengan
r 2016 hipertensi secara pendekatan
dan mempuny teratur, cross
penderita ai faktor diet sectional.
stroke resiko teratur, Pop
yang terkena perubahan ulasi dalam
disebabk stroke. pola penelitian
an oleh Serangan hidup. ini adalah
hipertensi stroke Agar pasien yang
adalah dapat seorang menderita
sekitar terjadi dapat hipertensi
100 tiba-tiba, menguran di Wilayah
pasien. umumnya gi Puskesmas
Klien karena serangan
yang pasien stroke
menderit tidak diperlukan
a stroke mengetahu pengetahu
berat i gejala an yang
sebanyak terjadinya cukup dan
30 orang, serangan perawatan
sedang stroke dan hipertensi.
34 orang, tidak
dan melakukan METOD
OLOGI
ringan 36 upaya
PENELIT
orang. yang tepat IAN
Berdasar untuk Pe
kan data mengurang nelitian ini
tersebut i stroke. merupakan
dapat Upaya penelitian
disimpul menguran kuantitatif
kan gi stroke dengan
bahwa dapat desain
76
Helveti univaria Helveti 65,7 %,
a
a t, dan menurut
Medan
Medan analisis 2016 pendidika
(n=35)
selama bivariat n
No Karakteristik Responden
periode dengan 1 Usia <35 tahun
responde
waktu uji chi 36-40 tahun n
41-65 tahun
peneliti square. Total mayoritas
an. 2 Pendidikan SMP SMA
SMA
Denga HASIL Total yaitu
PENELITIAN 3 Pekerjaan Tidak bekerja
n 65,7%,
I Wiraswasta
jumlah d Karyawan menurut
e PNS
pasien pekerjaan
n Total
rata- t D responde
i
rata ari tabel n
t
perbula a 1 diatas mayoritas
s
nnya dapat wiraswas
sebany R diketahu ta yaitu
e
ak 599 s i 34,3 %
orang. p bahwaus dan jenis
o
P n ia kelamin
engam d respond responde
e
bilan n en n
data mayorit mayoritas
T
dilakuk a as 41-65 perempua
an b tahun n yaitu
e
mengg l yaitu 51,4 %.
unakan A i
1
kuesio n v
Distrib
a a
ner. usi
l r
Frekue
Analisi i i
nsi
s a
s data Karakt
i t
eristik
mengg s
Respon
T
unakan den Di
U a
Puskes
analisis n b
mas
77
e (n=35) B Pengetahuan
l No f
Responden
erdasark
2 an tabel
Distribusi Frekuensi
Pemahaman Responden 4 diatas
Tentang Stroke di dapat
Puskesmas Helvetia Be
Medan 2016 (n=35) Pemahaman diketahu
No f rdasarkan
%
Responden i bahwa
1 Baik tabel
4 3
11,4
2 Cukup 6 17,1 evaluasi
3 Kurang diatas
25 71,4
Total 35 100 respond
dapat
en
diketahui
B
tentang
bahwa
erdasarka
stroke di
aplikasi
n tabel 2
Puskes
responden
diatas
mas
tentang
dapat
Helvetia
stroke di
diketahui
Medan
Puskesmas
bahwa
mayorit
Helvetia
pemaham
as
mayoritas
an
kurang
kurang
responde
yaitu
yaitu 60%.
n tentang
77,1%.
Tabel 4
stroke di
Distribusi Tabel 5
Puskesm Frekuensi Distrib
Evaluasi usi
as
Responde Frekue
Helvetia n Tentang nsi
Pencegah Pengeta
Medan
an Stroke huan
mayoritas di Respon
Puskesma den
kurang
s Helvetia tentang
yaitu Medan Stroke
2016 di
71,4%.
(n=35) Puskes
Tabel 3 mas
Distribusi Frekuensi Helveti
Aplikasi Responden a
Tentang Pencegahan Medan
Stroke di Puskesmas 2016
Helvetia Medan Aplikasi
No 2016 f % (n=35)
Responden
1 Baik 6 17,1 78
2 Cukup 8 22,9
3 Kurang 21 60,0
Total 35 100
1 Baik Distrib P troke di Tabel 8
2 Cukup usi e Puskesmas
3 Kurang Frekue ri Helvetia Tabulasi
Total nsi la Medan 2016 Silang
B Perilak k (n=35) Aplikasi
u u Perilaku pencegahan Penderita
erdasar stroke
Totalp
Pencega P Baik Cukup Hipertensi
kan Buruk dengan
han e
Respon n Perilaku
tabel 5
den c Pencegaha
diatas tentang e n Stroke di
stroke g Puskesmas
dapat
di a Helvetia
diketah Puskes h Medan
mas a 2016 (n=
ui
Helveti n 35)
bahwa a S Perilaku pencegahan
stroke
Medan Total
pengeta 0.00 2
A plikasi
Ba C B p
2016 f % f % f ik % fu u% 0.002
huan (n=35) Baik 2 5, 1 2,9 1 2,9 k r
4 11,4
7 u u
respon Perilaku
No Cukup 0 0 3 8,6 3 8,6 p k
6 17,1
Responden Buruk 0 0 10 28,6 15 42,9 25 71,4
den 1 Baik Total 2 5,7 14 40,0 19 54,3 35 100,0
2 Cukup
tentang 3 kurang
Total Berdasarkan tabel 7
stroke
Berdasar diatas
Ta d dapat
di
kan tabel 6 dapat diketahui bahwa be i
Puskes dari 11,4 % l a
diatas dapat t
mas
diketahui bahwa 8 a
Helveti s
No
Perilaku
Evaluasi
f %
a Responden reponden i perilaku
1 pencegahan
Baik 5 14,3
Medan yang pencegahan
2 Cukup
stroke pada 3 8,6
mayori 3 kurang 27 77,1 mempunya stroke
responden
Total di35 100
tas i yangbaik.
Puskesmas
cukup Pemahama Dari 17,1 %
Helvetia
yaitu nterhadap reponden
mayoritas
68,6%. stroke yang
kurang yaitu
Tabel 6 dengan mempunyai
54,3%.
baik 5,7 Pemahaman
Tabel 7
Pema- haman %respond terhadap
Tabulasi Silang
f % f % f % f %
Baik 2 5, 1 Pemahaman
2,9 1 2,9 4 11,4 en stroke
7 Penderita
Cukup 0 0 3 Hipertensi
8,6 3 8,6 6 17,1 mempunya dengan
dengan
Buruk 0 0 10 28,6 15 42,9 25 71,4
Total 2 5,7 14 40,0 19 54,3 35 100
79
cukup8,6 bahwa ada diketahu cukup14,
% hubungan i bahwa 3%
responde antarapem dari responde
n ahaman 17,1% n
mempun penderita reponde mempun
yai hipertensi n yang yai
perilaku dengan mempun perilaku
pencegah perilaku yai pencegah
an stroke pencegaha aplikasi an stroke
yang n stroke terhadap yang
buruk. dengan stroke cukup.
Dan dari nilai p = dengan Dan dari
71,4 % 0,002. baik 60,0%
responde 8,6% responde
n yang respond n yang
mempun en mempun
yai mempun yai
pemaham yai aplikasi
an yang perilaku yang
buruk pencega buruk
42,9 % han 45,7%
responde stroke responde
n yang yang n yang
mempuny cukup. mempun
ai Dari yai
perilaku 22,9% perilaku
pencegah reponde pencegah
an stroke n yang an stroke
yangburu mempun yang
k.Hasil yai buruk.
uji aplikasi Hasil uji
statistik terhadap statistik
menunju stroke menunju
kkan dengan kkan
80
bahwa nsi i perilaku pencegahan
ada dengan pencegaha stroke
hubung perilaku n stroke dengan
an pencega yang nilai p =
antara han buruk. 0,002
aplikas stroke Dan dari
i dengan 77,1%
penderi nilai p = responden
ta 0,001. yang
hiperte mempuny
Tabel 9 terhadap ai evaluasi
Tabulasi Silang yang
stroke
Evaluasi Penderita
Hipertensi dengan dengan buruk
Perilaku Pencegahan 51,4%
baik 8,6
Stroke di Puskesmas
Helvetia Medan 2016 %respond
Perilaku pencegahan stroke responden
Total p
(n=35) Evaluasi Baik Cukup Buruk
f % f % fen % f % 0.002 yang
Baik 2 5, 3 8,6 0 0 5 14,3
7 mempuny mempuny
Cukup 0 0 2 5,7 1 2,9 3 8,6
Buruk 0 0 9 ai perilaku
25,7 18 51,4 27 77,1 ai perilaku
Total 2 5, 14 40,0 19 54,3 35 100,0
7 pencegaha pencegaha
n stroke n stroke
yang yang
B
cukup. buruk.
erdasarka
Dari 8,6 % Hasil uji
n tabel 9
reponden statistik
diatas
yang menunjuk
dapat
mempuny kan bahwa
diketahui
ai evaluasi ada
bahwa
terhadap hubungan
dari 14,3
stroke antaraeval
%
dengan uasi
reponden
cukup penderita
yang
5,7% hipertensi
mempun
responden dengan
yai
mempunya perilaku
evaluasi
81
Tabel 10 d a ga
Tabula
ia n n
si
Silang ta g bai
Penget
s m k
ahuan
Pender d e 11,
ita
a m 4
Hipert
ensi p p %
denga
at u res
n
Penceg di n po
ahan
k y nd
Stroke
di et ai en
Puskes
a P me
mas
Helveti h e mp
a
ui n un
Medan
2016 b g yai
(n=35)
a et perilaku
B
h a pencegah
e
w h an stroke
r
a u yang
d
d a cukup.
a
ar n
s Pengeta- Perilaku pencegahan stroke
i te huan Baik Cukup Buruk
a f % f % f %
1 rh Baik 2 5, 4 11,4 0 0
r 7
7, a Cukup 0 0 4 11,4 1 2,9
k Buruk 0 0 6 17,1 18 51,
1 d 4
a Total 2 5, 14 40,0 19 54,
% a 7 3
n D
re p
ari 14,3
p st
t %
o ro
a reponden
n k
b yang
d e
e mempuny
e d
l ai
n e
1 Pengetah
y n
0
82
uan 51,4 % tentang kepada
terhada respond stroke responden,d
p en yang dengan imana dari
stroke mempun Perilaku hasil
dengan yai pencegah jawaban
cukup perilaku an responden
11,4% pencega Hasil menyatakan
respon han penelitian ketidaktahu
den stroke diperoleh an
mempu yang bahwa responden
nyai buruk. pemahama terhadap
perilak Hasil uji n penderita penyakit
u statistik hipertensi stroke,
penceg menunju tentang sehingga
ahan kkan stroke pemahaman
stroke bahwa mayoritas untuk
yang ada buruk melakukan
cukup. hubunga yaitu 71,4 perilaku
Dan n antara % dengan pencegahan
dari pengeta perilaku stroke pada
68,6 % huan penderita pencegaha penderita
respon hiperten n stroke hipertensi
den si dengan dengan juga buruk.
yang perilaku kategori Menurut
mempu pencega buruk Notoadmoj
nyai han yaitu o (2007)
penget stroke 42,9%. pemahaman
ahuan dengan Hal ini
(comprehen
yang nilai p = dapat
sion)
buruk 0,000 dilihat dari
diartikan
PEMBA pemaham hasil
HASAN sebagai
an kuesioner
Hubung suatu
penderita yang telah
an kemampuan
hipertensi
83
untuk objek Perilaku garuhi
menjelas yang telah pencega proses
kan dipelajari. han belajar,
secara stroke makin
benar sangat tinggi
tentang didasari pendidika
objek oleh n
yang di pemaha seeorang
ketahui man makin
dan dapat seseoran mudah
menginte g orang
rprestasik tentang tersebut
an materi pengeta untuk
secara huan memaha
benar, akan mi suatu
orang stroke materi.
yang itu
telah sendiri.P Hubung
paham emaham an
terhadap an Aplikasi
suatu pencega penderit
objek han a
materi stroke di hiperten
harus dapat si
dari tentang
pendidik stroke
menjelask
an dengan
an,
kesehata Perilaku
menyebut
n, pada pencega
kan
dasarny han
a D
dan
pendidik ari hasil
menyimp
an penelitian
ulkan,
mempen diperoleh
84
bahwa telah (2007) telah
aplikas dibagika aplikasi memaha
i n diartika mi objek
penderi kepada n yang
ta responde apabila dimaksud sehingga
hiperte n, orang dapat
nsi dimana yang
tentang dari mengguna progam
stroke hasil kan atau kesehatan
mayorit jawaban mengaplik yaitu
as responde asikan pertama
buruk n prinsip perilaku
yaitu menyata yang telah kesehatan
60% kan diketahui (health
dengan ketidakt tersebut behavior)
perilak ahuan seperti adalah hal-
u akan merencana hal yang
penceg penyakit kan berkaitan
ahan stroke progam dengan
stroke sehingg kesehatan. tindakan
dengan a . atau
kategor aplikasi kegiatan
i buruk untuk Becker
seseorang
yaitu melakuk (1979)
dalam
45,7% an dalam
memelihara
%. Hal perilaku buku
dan
ini pencega Notoadmo
meningkatk
dapat han jo
an
dilihat strok mengklafi
85
tindakan lian stress pengetahu usaha-
untuk dan an usaha
mencega perilaku individu mencega
h gaya untuk h
penyakit, hidup megidentif penyakit
kebersiha yang ikasikan yang
n positif. penyakit, datang.
perorang Kedua sebab Dan
an, perilaku penyakit, ketiga
memilih sakit serta perilaku
makanan (illness peran
dan pola behaviour sakit (the
hidup ) segala sidk role
sehat. tindakan behavior)
Pencegah atau adalah
an stroke kegiatan segala
seperti yang tindakan
makan dilakukan atau
dengan oleh kegiatan
menu individu yang
yang yang dilakukan
seimbang merasa oleh
, sering sakit, individu
berolahra untuk yang
ga, tidak merasakan sedang
merokok, dan sakit
tidak mengenal untuk
minum keadaan memperol
minuman kesehatan eh
keras, nya, kesembu
istirahat termasuk han.
yang disni D
cukup, kemampua ari hasil
pengenda n atau penelitian
86
diperol dengan 0,002. terhadap
eh kategori P perilaku
bahwa cukup. enelitian pencegah
aplikas Hal ini ini juga an
i diperkua didukun dimana
penderi t dari g oleh hasil
ta hasil uji penelitia penelitian
hiperte statistik n Indra nya
nsi dengan Setiawa menyebut
terhada menggu n (2009) kan
p nakan mengen bahwa
stroke uji ai ada
dalam korelasi gambara pengaruh
katagor Chi n langsung
i buruk square perilaku aplikasi
adalaha menunju penderit pengetah
60,0 % kkan a uan
dengan bahwa hiperten penderita
45,7% terdapat si hipertensi
perilak hubunga tentang dengan
u n stroke perilaku
penceg antaraap pencegaha untuk
ahan likasi n stroke mengetahui
stroke penderit yang aplikasi
dengan a ditunjukka dari
kategor hiperten n dengan penyakit
i buruk si nilai p = stroke
dan dengan 0,002 sehingga
14,3 % perilaku Jad penderita
perilak pencega i hipertensi
u han diharapka dapat
penceg strok n kepada melakukan
ahan dengan penderita progam
stroke nilai p = hipertensi kesehatan
87
untuk mayoritas untuk sendiriny
pencegah buruk melakukan a
an yaitu 77,1 pencegaha didasarka
sehinga % dengan n strok n pada
dapat perilaku juga suatu
mengura pencegaha buruk. kriteria.
ngi factor n stroke Evaluasi D
resiko dengan berkaitan alam
terkena kategori dengan evaluasi
penyakit buruk kemampua pencegah
stroke. yaitu n an suatu
Hubung 51,4% %. seseorang penyakit
an Hal ini untuk ada tiga
Evaluasi dapat melakukan hal
penderit dilihat dari justifikasi evaluasi
a hasil atau yang
hiperten kuesioner penilaian berkaitan
si yang telah terhadap dengan
tentang dibagikan suatu progam
stroke kepada objek kesehatan
dengan responden, tertentu yang
Perilaku dimana sehingga dilakukan
pencega dari hasil penilaian yakni
han jawaban ini dengan pertama
D responden evaluasi
ari hasil menyataka proses
penelitian n pelaksana
diperoleh ketidaktah an di
bahwaev uan akan tujukan
aluasi evaluasi terhadap
penderita tentang pelaksana
hipertensi stroke, an
tentang sehingga progam
stroke perilaku yang
88
menya an untuk ini dalam
ngkut menilai mempun katagori
penggu sejauh yai buruk
naan mana dampak adalah
sumber progam terhadap 77,1 %
daya tersebut peningk dengan
seperti berhasil, atan 51,4%
tenaga, misalny kesehata perilaku
dan a sejauh n. pencegah
fasilita mana D an stroke
s yang penderit ari hasil dengan
ada, a penelitia kategori
yang hiperten n buruk
mana si diperole dan 25,7
seseora melakuk h bahwa %
ng an evaluasi perilaku
penderi control penderit pencegah
ta tekanan a an stroke
hiperte darah, hiperten dengan
nsi pencega si kategori
dapat han dan terhadap cukup.
mengg sebagain stroke Hal ini
unakan ya.Dan diperkuat terdapat
fasilitas ketiga dari hasil hubungan
kesehat evaluasi uji antaraaplik
an dampak statistik asi
seperti progam dengan penderita
puskes yang mengguna hipertensi
mas. ditujuka kan uji dengan
Kedua n untuk korelasi perilaku
evaluas menilai Chi pencegahan
i hasil sejauh square strok
progam mana menunjuk dengan
ditujuk progam kan bahwa nilai p =
89
0,002. an buruk penderita
Ja Pengetah sebanyak hipertensi
di uan 68,6 % tentang
diharapka penderita dengan stroke
n kepada hipertensi perilaku mayoritas
penderita tentang pencegaha buruk
hipertensi stroke n yaitu
untuk dengan strokeburu 68,6%
mengetah Perilaku k 51,4 %. dengan
ui pencegah Da 51,4%
bagaiman an. ri hasil perilaku
a Da penggabun pencegah
penilaian ri hasil gan antara an
terhadap pengabung pemahama terhadap
penyakit an antara n, aplikasi stroke
stroke pemahama dan buruk.
sehingga n, aplikasi evaluasi Hal ini
penderita dan maka diperkuat
hipertensi evaluasi pengetahu dari hasil
dapat pengetahu an uji
melakuka an statistik
n progam penderita dengan
kesehatan terhadap menggun
melalui perilaku akan uji
evaluasi pencegaha korelasi
sehingga n stroke Chi
pencegah maka di square
an akan dapati menunju
penyakit pengetahu kkan
stroke an bahwa
dapat penderita terdapat
diatasi. tentang hubungan
stroke pengetah
Hubung mayoritas ua
90
penderi mengen terhadap huan
ta ai perilaku terhadap
hiperte faktor- pencega stroke
nsi faktor han dengan
terhada yang yang memaha
p mempen ditunjuk mitentan
stroke garuhi kan g
dengan perilaku dengan pencegah
perilak pencega nilai p = an stroke
u han 0,000 sehingga
penceg stroke J dapat
ahan di pada adi mengapli
Puskes penderit diharapk kasikan
mas a an sutatu
Helveti hiperten kepada progam
a si penderit kesehatan
Medan dimana a terhadap
2011 hasil hiperten pencegah
dengan penelitia si untuk an stroke
nilai p nnya mempun dan dapat
= 0,002. menyeb yai meminim
P utkan pengeta alis factor
enelitia bahwa resiko (2001).
n ini ada terkena Keperawat
juga pengaru stroke an
diduku h pada Medical
ng oleh langsun penderita Bedah,
peneliti g hipertensi. Jakarta:
an pengeta Rineka
Agusti huan DAFTAR Cipta.
n respond PUSTAK
Doenges.
A
Setiaw en (2000).
Brunner,
ani tentang Rencana
(2008) stroke Asuhan
91
Keperaw ten Cip Jaka
atan. si. ta. rta:
Jakarta: Ja Lowrence, Rine
Buku kar G. ka
K ta : (19 Cipt
ed
Ri 80) a.
ok
te ner . Marliani, L.
ra
ka Da (200
n
E Cip la 9),
G
ta m 100
C.
Lumbatobi Bu Que
Indra, S.
ng, ku stio
(2
S No n
00
(20 toa and
9)
03) dm Ans
.
. ojo wer.
G
Me : Jaka
a
tod Pe rta:
y
olo ndi Gra
a
gi dik med
H
Pe an ia.
id
nel da Nursalam,
u
itia n (200
p
n Pe 3).
P
Ke ril Kon
e
per ak sep
n
aw u dan
d
ata Ke Pen
er
n, seh era
it
Jak ata pan
a
art n
Met
H a: (20
odol
ip Rin 03)
ogi
er eka .
92
P 00 Notoatmojo, S. N
e
7), (2010). ot
n
el Pr Metodol o
iti
om ogi a
a
n osi penelitia d
Il Ke n m
m seh Kesehat oj
u
ata an. o:
K
n Jakarta P
e
da :Rineka e
p Cipta
n n
er Pinzon, R. (2010),
Pe di
a Awas Stroke.
ril di
w Andi
ak Publiser: k
at Jakarta.
u a
a Rogers.
Ke n
n. (
seh D
ata 1
Ja al
n. 9
ka a
Jak 7
rt m
art 4
a: P
a: )
Sa er
Rin ,
le il
erk D
m a
a a
ba k
Cip l
M u
ta. a
ed K
m
ik es
a: e
B
Notoatm h
u
oj at
k
o, a
u
S. n,
(2 Ja
93
k P a la
r e a m
t n n B
a e . uk
: a R u
n i N
R g n ot
i a e o
n n r a
e a k d
k n a m
a C oj
s i o:
C t p K
i r t es
p o a e
t k : h
a e J at
Setiaw d a a
a a k n
n n a d
, r a
p t n
A e a P
. n Skiner. er
a ( il
( t 1 a
2 a 9 k
0 l 9 u
0 a 7 ke
8 k ) se
) s . h
. a D at
n a a
94
n a .
, , J. J
( a
J 1 k
a 9 a
k 9 r
a 7 t
r ). a
t P :
a e G
: n r
a a
R t m
i a e
n l d
e a i
k k a
a s Vitahealth. (2008).
Hipertensi.
a
C Gramedia:
n
Jakarta.
i a
p a
t n
a
Sutrisno, A. S
(2008), Stroke?.
t
Gramedia:
Jakarta r
Sudjana (2005). o
Metode Statistika. k
Bandung: e
Tarsito
A
Terami
k
r
u
j
t
95
1. Pengaruh Terapi Psikoreligi Murottal Al-Quran terhadap Tekanan Darah pada
Klien dengan Hipertensi
Oop Ropei, Muhammad Luthfi
3. Harga Diri Orangtua yang Mempunyai Anak dengan Terpasang Kantong Stoma
Iyep Dede Supriyatna
4. Analisis Faktor Dominan yang Memengaruhi Kadar Gula Darah Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2
Atikah Fatmawati, Mustin
7. Transadaptasi dan Analisis Psikometrik Skala Religiusitas Muslim Berdasarkan the Muslim
Piety Questionnaire
Angga Wilandika
9. Pengalaman Orang Tua Merawat Anak dengan Tuna Rungu Usia Sekolah Dasar
Sri Yekti Widadi, Rakhmi Anggita Januarity
Pelindung:
Ketua STIKes ‘Aisyiyah Bandung
Penanggung Jawab:
Santy Sanusi, S.Kep.Ners., M.Kep.
Ketua:
Sajodin, S.Kep., M.Kes., AIFO.
Sekretaris/Setting/Layout:
Aef Herosandiana, S.T., M.Kom.
Bendahara:
Riza Garini, A.Md.
Penyunting/Editor :
Perla Yualita, S.Pd., M.Pd.
Triana Dewi S, S.Kp., M.Kep.
Mitra Bestari :
Dewi Irawati, MA., Ph.D.
Suryani, S.Kp., MHSc., Ph.D.
DR. Kusnanto, S.Kp., M.Kes.
Iyus Yosep, S.Kp., M.Si., MN.
Irna Nursanti, M.Kep., Sp.
Mat.
Erna Rochmawati, SKp., MNSc., M.Med.Ed. PhD.
Mohammad Afandi, S.Kep., Ns., MAN.
Alamat Redaksi:
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ‘Aisyiyah
Jl. KH. Ahmad Dahlan Dalam No. 6, Bandung
Telp. (022) 7305269, 7312423 - Fax. (022)
7305269
e-mail: jka.aisyiyahbdg@gmail.com
DAFTAR ISI
3. Harga Diri Orangtua yang Mempunyai Anak dengan Terpasang Kantong Stoma
Iyep Dede Supriyatna................................................................................................................ 23 - 28
9. Pengalaman Orang Tua Merawat Anak dengan Tuna Rungu Usia Sekolah Dasar
Sri Yekti Widadi, Rakhmi Anggita Januarity........................................................................ 81 - 87
Abstract
P
r
o
37
g
r
a
m
S
t
u
d
i
S
1
K
e
p
e
r
a
w
a
t
a
n
S
T
I
K
e
s
K
a
r
s
a
H
u
s
a
d
a
G
a
r
u
38 Jurnal Keperawatan ‘Aisyiyah
Analisis Univariat
1. Tingkat Stres
Persentase
Hipertensi Frekuensi
(%)
Ringan 9 19.4
Sedang 7 37.8
Berat 2 42.9
Total 8 100
Tabel 5. Hubungan Tingkat Stres Dengan Kejadian Hipertensi Pada Penderita Hipertensi di
Puskesmas DTP Wanaraja
Hipertensi
Tingkat
Ringan Sedang Berat p-value
Stres
N % N % N %
Ringan 9 5.0 6 30.0 5 25.0
Sedang 5 15.2 18 54.5 0 30.3 0.001
Berat 5 11.1 13 28.9 7 60.0
Total 19 19.4 37 37.8 42 42.9
2. Hipertensi
DAFTAR PUSTAKA
MIRDI8yM. dpbs>.[22/12/2015]
Magdalena. (2008). Era muslim. Melalui <http:// Saputri, E. (2010). Hubungan Stres dengan
www.eramuslim.com/berita/dunia- Hipertensi Pada Penduduk Indonesia
islam/dampak-krisis-keuangan-global- Tahun 2007. Tesis. Depok : FKM
who-waspadai-meningkatkan-kasus- Program Studi Epidemiologi
bunuh-diri-dan-penderita-stress.htm#.
Sundayana, R. (2015). Statistika Penelitian
VngOIbZ97Dc>.[21/12/2015]
Pendidikan. Garut : STKIP Garut Pers
Muawanah. (2012). Hubungan Tingkat
Triyanto, E. (2014). Pelayanan Keperawatan
Pengetahuan Tentang Manajemen Stres
Bagi Penderita Hipertensi Secara Terpadu.
Terhadap Tingkat Kekambuhan Pada
Yogyakarta : Graha Ilmu
Penderita Hipertensi di Panti Werda
Darma Bakti Surakarta. Skripsi. Surakarta Wahyuningsih. (2010). Perempuan Dua Kali Lebih
: Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Rentan Terkena Stres Karena Pengaruh
Muhammadiyah Surakarta 2012 Hormon. <http: //m.detik.com/health/
read/2010/06/16/111527/137927/7
Muttaqin, Arif. (2009). Asuhan Keperawatan
66/perempuan-dua-kali-lebih-rentan-
Dengan Pasien Gangguan Kardiovaskuler.
terkena-stres-karena pengaruh-hormon>.
Jakarta : Salemba Medika
[09/08/2016]
Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian
Widyastuti, Y. (2015). Hubungan Antara
Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
Kualitas Tidur Lansia dengan Tingkat
Pradono, J. (2010). Faktor-faktor Terjadinya Kekambuhan Pada Pasien Hipertensi di
Hipertensi di Daerah Perkotaan. Jurnal Klinik Dhanang Husada Sukoharjo.
Gizi Indon 2010 Skripsi. Surakarta : STIKes Kusuma
Husada Surakarta
Prasetyo dan Prawesti. (2012). Stres pada
Penyakit terhadap Kejadian Komplikasi Wiramihardja, S. (2015). Pengantar Psikologi
Hipertensi pada Pasien Hipertensi. Abnormal. Bandung : Refika Aditama
Jurnal
Yosep, I. (2011). Keperawatan Jiwa. Bandung :
Refika Aditama
HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA
LANSIA DI PUSKESMAS RAWAT INAP CEMPAKA
ABSTRACT
Background:Elderly changes in the body system that causes an increase in blood
pressure (hypertension) is affected by stress levels one of them.
Objectives: Determine relationship between stress level and hypertension among
elderly in Puskesmas Rawat Inap Cempaka.
Method: Research was conducted on 7-13 February 2018 with cross sectional
design with total sample was 54 elderly were taken using Purposive Sampling
technique. The instrument used is Perceived Stress Scale Questionnaire (PSS) -10 to
assess stress level and tensimeter to assess the pressure high blood pressure
(hypertension).
Results: Based on Chi-square test results, there is no relationship of stress level with
the incidence of hypertension in elderly at Puskesmas Rawat Inap Cempaka. The
value of p-value (p = 0.071).
Discussion: There are several factors that affect hypertension, so the stress level
factor can not be the single factor causing the occurrence of hypertension.
Jumlah Pustaka : 16
1
PENDAHULUAN atau bersifat negatif dan tidak sesuai
dengan apa yang diinginkan sehingga
Menurut data dari Riskesdas tahun 2013 kesejahteraan emosionalnya terancam.
menyebutkan angka prevalensi Indikator dalam fisiologis stres adalah
hipertensi di Indonesia, yang menempati diantaranya kenaikan tekanan darah,
urutan pertama di provinsi Bangka sakit kepala, dan keletihan (Potter &
Belitung (30,9%), diikuti oleh Perry, 2005). Penelitian ini bertujuan
Kalimantan Selatan (30,8%) dan untuk mengetahui hubungan tingkat stres
Kalimantan Timur (29,6%) (Riskesdas, dengan kejadian hipertensi pada lansia di
2013). Berdasarkan UU nomor 13 tahun Puskesmas Rawat Inap Cempaka.
1998, Ianjut usia adaIah seseorang
dengan usia 60 tahun ke atas. Sedangkan Saat studi pendahuluan pada 20
menurut WHO, umur lanjut usia Desember 2017 di Puskesmas Rawat
diklasifikasikan menjadi empat yaitu Inap Cempaka, Hipertensi merupakan
usia pertengahan (middle age) usia 45-59 penyakit utama dengan kasus sebanyak
tahun, lanjut usia (elderly) usia 60-74 3.221 pada tahun 2016. 6 dari 10 lansia
tahun, lanjut usia tua (old) umur 75-90 mengalami stres, gelisah karena
tahun dan usia sangat tua (very old), di memikirkan keluarganya yang tidak
atas 90 tahun. bekerja, lansia sudah tidak mampu
bekerja dan kondisi ekonomi yang
Pada lansia terjadi perubahan fisik, kurang, lansia juga mengkhawatirkan
lansia mengalami penurunan yaitu kondisi fisiknya, salah satu lansia
perubahan pada sel dan sistem tubuh. mengalami DM dan takut akan
Perubahan yang terjadi pada sistem penyakitnya tersebut, kemudian merasa
kardiovaskuler menyebabkan lansia tertekan dan tidak bisa mengatasi
rentan terhadap berbagai penyakit masalah.
degeneratif, salah satunya hipertensi
(Darmojo, 2006). METODE PENELITIAN
2010). Total
100
4
Pada tabel 3 dominan lansia di Cempaka Berdasarkan tabel 4. dapat dilihat lansia yang
tidak bekerja 36 orang (66,6%) sebanyak mengalami stres masih dalam tingkat sedang
21 orang (38,9%) lansia yang tidak yaitu 24 orang (40%) sedangkan lansia yang
bekerja mengalami hipertensi dan lansia mengalami tingkat stres berat hanya 9 orang
yang bekerja mengaIami hipertensi (15,0%). Dalam hal ini lansia mengalami stres
sebanyak 10 orang (18,5%). berat jika skor yang didapat 27-40, stres berat
disebabkan karena lansia merasa tidak bisa
Lansia yang tidak bekerja dan tidak mengendalikan emosinya dan sudah
dapat menghasiIkan pendapatan akan berlangsung daIam waktu lama, lansia
berpengaruh pada status sosial ekonomi, mengalami kesulitan finansial yang cukup lama
lansia mengatakan hanya mendapatkan hingga beberapa tahun (Potter & Perry, 2005)
kebutuhan hidup sehari-harinya dari
anak ataupun keIuarga dan lingkungan Skor yang paling sering muncul adalah
sekitar. Sehingga terjadi perubahan pada skor 0 (tidak pernah) seperti pada
yaitu yang dulunya masih bisa bekerja pertanyaan nomor 10 ada 30 responden
sekarang tidak bisa karena terjadi menjawab 0 (tidak pernah) sebanyak 30
penurunan fungsi tubuh dan hal responden (55,6%) yaitu dengan
demikian bisa menyebabkan stres (Potter pertanyaan “Dalam bulan terakhir ini,
& Perry 2005), jika pada waktu muda seberapa sering Anda merasa bahwa
Iansia bisa mengatur kebutuhannya kesulitan kesulitan menumpuk sangat
untuk masa tua maka kemungkinan stres tinggi sehingga Anda tidak dapat
berkurang, tapi fakta di lapangan Iansia mengatasinya?”. Hal ini menunjukan
belum bisa memenuhi kebutuhannya dan bahwa lansia tidak pernah merasakan
hanya mengharapkan orang lain. mempunyai kesulitan atau masalah yang
banyak, lansia juga mengatakan jika ada
Lansia yang tidak bekerja cenderung masalah akan mendiskusikan dengan
memiliki aktivitas yang kurang orang terdekat untuk mendapatkan
dibandingkan lansia yang bekerja, solusi.
kurangnya aktivitas yang dilakukan oleh
lansia menjadi pengaruh yang dapat Support keluarga adalah hal penting bagi
menyebabkan kenaikan tekanan darah individu daIam menyelesaikan masaIah.
(Potter & Perry, 2005). Saat seseorang jika ada dukungan, maka rasa percaya
kekurangan aktivitas maka jantungnya diri bertambah dan motivasi akan
akan bekerja lebih keras untuk meningkat (Stuart and Sundeen, 1995).
memompa dan lebih cepat dalam setiap Keluarga berperan dalam membimbing
kontraksinya (Ambardini, 2009). dan memberikan solusi. Ekspresi positif
yang diberikan berupa penghargaan agar
Tingkat Stres pada Lansia menjadikan pemikiran positif pada lansia
dimana kita dapat memberikan informasi
Tabel 4. Gambaran tingkat stres pada lansia di dan menyatakan bahwa ia dihargai serta
Puskesmas Rawat Inap Cempaka diterima meskipun ada kesaIahan
(Cohen, 1999).
Variabel N %
Tingkat stres
Berat 9 15,0
Sedang 24 40,0
Ringan 21 35,0
Total 54 100
Kejadian Hipertensi pada Lansia alasan jarak puskesmas yang terlalu
jauh, tapi dari Puskesmas ada
Tabel 5. Gambaran kejadian hipertensi memprogramkan Posyandu untuk lansia
pada lansia di Puskesmas sehingga mempermudah lansia
Rawat Inap Cempaka respons mendapatkan pelayanan kesehatan
time pada pasien stroke di secara gratis, biasanya posyandu lansia
RSUD Ulin Banjarmasin. diadakan 1 bulan sekali.
7
menyebabkan timbulnya stres yang ada hubungan yang bermakna antara
berkepanjangan. tingkat stres dengan kejadian hipertensi
pada lansia. Hasil penelitian ini bertolak
Sebanyak 5 lansia mengalami penyakit belakang dengan teori yang
yang sudah lama dan hal ini mengancam dikemukakan oleh Smeltzer dan Bare
kemandiriannya, 2 orang lansia dengan (2002) Stres emosional mengakibatkan
penyakit DM dan 3 lansia dengan vasokonstriksi kemudian terjadi
riwayat stroke hal ini sesuai dengan teori peningkatan pada arteri dan denyut
Potter & Perry 2005 karena penyakit jantung kemudian hal inilah yang
menahun dapat menyebabkan lansia menyebabkan meningkatnya tekanan
mengalami stres berat. Sumber stres darah. Stres yang dirasakan lansia
pada lansia berasal dari kondisi merupakan tingkat stres sedang, pada
kesehatan fisik, lansia mulai tergantung tingkat ini lansia merasakan waspada
dengan orang lain karena penurunan yang berfokus pada indera penglihatan
fungsi fisik serta penyakit yang dan pendengaran, ketengangan masih
dirasakan akan mengancam kemandirian dalam batas yang dapat ditoleransi, serta
lansia (Smeltzer & Brenda, 2011). mampu mengatasi keadaan yang muIai
menganggu individu itu sendiri (Suzanne
Support keluarga adalah hal penting bagi & Brenda, 2008).
individu dalam menyeIesaikan masaIah.
jika ada dukungan, maka rasa percaya Hipertensi atau tekanan darah tinggi
diri bertambah dan motivasi akan dipengaruhi oleh banyak faktor seperti
meningkat (Stuart and Sundeen, 1995). faktor jenis kelamin dan pekerjaan pada
Keluarga berperan dalam membimbing penjelasan data demografi responden,
dan memberikan solusi. Ekspresi positif sehingga faktor tunggal yaitu stres tidak
yang diberikan berupa penghargaan agar dapat dijadikan acuan untuk menyatakan
menjadikan pemikiran positif pada lansia seseorang hipertensi. Faktor-faktor
dimana kita dapat memberikan informasi tersebut adaIah: usia, stres, ras,
dan menyatakan bahwa ia dihargai serta medikasi, riwayat keluarga, konsumsi
diterima meskipun ada kesaIahan garam, konsumsi alkohol, dan jenis
(Cohen, 1999). dalam penelitian ini jika kelamin (Potter & Perry, 2005).
lansia mengalami masalah maka ia akan Sehingga berdasarkan hasil penelitian
mendiskusikan masalahnya dengan ini, faktor stres tidak dapat menjadi
orang terdekat yaitu keluarga, kemudian faktor tunggal dalam memengaruhi
jika keluarga tidak ada maka lansia akan kejadian hipertensi pada responden.
mendiskusikan dan meminta pendapat
dari lingkungan seperti tetangga. Hal ini PENUTUP
sesuai dengan teori Potter & Perry 2005
bahwa komponen terpenting bagi lansia Kesimpulan dari hasil penelitian ini
adalah keluarga, kemudian jika keluarga Karakteristik responden mayoritas
tidak utuh maka pendukung selanjutnya responden terdiri dari perempuan 74,1%
adalah tetangga. Jika dukungan ada (n = 40) dengan rata-rata usia 65-75
maka lansia akan mudah dalam tahun dan tidak bekerja 36 orang
mengambil keputusan dan (66,7%). Tingkat stres yang dirasakan
menyelesaikan masalah (Stuart & adalah dalam tingkat sedang 40%.
Sudden, 1995). Lansia yang mengalami hipertensi
berjumlah 31 orang (57,4%). Tidak ada
Hasil penelitian ini bertolak belakang hubungan antara tingkat stres dengan
dengan penelitian Pauzi (2016) yang kejadian hipertensi pada lansia di
menunjukkan bahwa Ho ditolak yaitu
Puskesmas Rawat Inap Cempaka (0,071 Rt 01 Dan 02 Mancasan,
> 0,05). Ambarketawang, Gamping Sleman
Yogyakarta, Skripsi: stikes Jenderal
Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan Achmad Yani Yogyakarta, Yogyakarta
sumber informasi bagi keperawatan
komunitas dan gerontik. Faktor tingkat Potter, P.A, Perry, A.G 2005, Buku Ajar
stres tidak dapat dijadikan acuan Fundamental Keperawatan : Konsep,
terjadinya hipertensi pada lansia, karena Proses, Dan Praktik, Edisi 4.Volume 1
masih banyak faktor yang dapat
Alih Bahasa : Yasmin Asih, dkk, EGC,
menyebabkan hipertensi. Bagi peneliti
selanjunya bisa dijadikan literatur dan Jakarta.
bahan bacaan serta dapat meneliti faktor
lain yang dapat menyebabkan hipertensi. Potter, & Perry, A. G 2006, Buku ajar
fundamental keperawatan: konsep,
KEPUSTAKAAN proses, dan praktik, edisi 4, Volume 2,
EGC, Jakarta.
Agustina, Sri 2014, Faktor-faktor yang
berhubungan dengan hipertensi pada Potter & Perry 2013, Fundamental of
lansia di atas umur 65 tahun, Jurnal nursing eighth edition, Elsevier Inc.
Kesehatan Komunitas, Vol. 2, No. 4,
Mei 2014. Pradono J 2010, Faktor-faktor yang
mempengaruhi terjadinya hipertensi di
Ambardini, Rachmah 2009, Aktivitas daerah perkotaan (analisis data
riskesdas 2007), Gizi Indo 2010.
Fisik Pada Lanjut Usia, Universitas
Negeri Yogyakarta, Wuny, Yogyakarta
Riset Kesehatan Dasar 2013, Badan
penelitian dan pengembangan kesehatan,
Aina, Nor 2016, Faktor-faktor yang Kementerian Kesehatan RI, Bakti
berhubungan dengan kejadian hipertensi Husada.
pada lansia di wilayah kerja puskesmas
rawat inap cempaka tahun 2016, KTI
Saila Dzirwati Rahmah 2014, Strategi
Program Studi Ilmu Keperawatan
coping stres pada lanjut usia berjenis
Fakultas Kedokteran ULM, Banjarbaru
kelamin perempuan di unit pelaksana
teknis pelayanan sosial lanjut usia
Cohen, S., Kamarck, T., & Mermelstein, jember, Fakultas Kesehatan Masyarakat
R 1983, A global measure of perceived Universitas Jember, Jember
stress. Journal of Health and Social
Behavior, 24, 385-396
Stuart dan Sudeen 2002, Buku saku
DOI10.2307/2136404 keperawatan, Edisi 3, EGC, Jakarta.
Darmojo dan Martono 2006, Geriatri, Stanley dan Beare 2006, Buku ajar
Yudistira, Jakarta keperawatan gerontik, EGC, Jakarta.
Marzuki Pauzi 2016, Hubungan Antara Stuart dan Sudeen 2002, Buku saku
Tingkat Stress Dengan Tekanan Darah keperawatan, Edisi 3, EGC, Jakarta.
Tinggi Pada Lansia Di Dusun Kanigoro,