Anda di halaman 1dari 8

Lembar Kerja 13

Pemantauan Tekanan vena sentral

Tujuan pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan praktikum, mahasiswa mampu mendemonstrasikan teknik
leveling dan zeroing dalam pemantauan tekanan vena sentral

Peralatan
1. Set CVP
2. Manometer
3. Water pass
4. Three way (stopcock 3-4 buah)
5. tiang infus
6. Bengkok
7. Pipa U
8. Pressure bag/tensimeter jarum
9. Cairan NaCl 0,9%
10. Spuit 1 cc
11. Infus set

1
Kegiatan pada saat pelaksanaan praktikum

Tekanan vena sentral

Tekanan vena sentral (CVP; central vena pressure) adalah tekanan dari darah di atrium kanan
jantung dan vena cava. Tekanan vena sentral secara langsung merefleksikan tekanan pada
atrium kanan. Secara tidak langsung menggambarkan beban awal jantung kanan atau tekanan
ventrikel kanan pada akhir diastolik.

Tujuan pemasangan CVP:


1. Memantau keadaan hemodinamik
2. Keefektifan fungsi jantung kanan
3. Resistensi vaskular paru
4. Tekanan intratoraks
5. Memasukkan nutrisi via parenteral

Pengukuran CVP dapat dilakukan menggunakan 2 sistem:


Sistem manometer: CVP diukur dalam satuan cmH2O dalam suatu kolom, dengan titik nol
berada setinggi atrium kanan pasien
Sistem transduser: Pengukuran CVP pada unit perawatan kritis disebut juga tranduser
tekanan, tindakan ini membutuhkan alat pemantauan tekanan

Nilai normal CVP


Nilai normal berkisar antara 3-8 cm H2O (4-10 mmHg).
CVP diperkirakan dapat meningkat 5 cm (2 mmHg) saat pasien diintubasi dan diventilasi
secara artifisial menggunakan ventilasi tekanan positif intermitten.

Cara Merangkai
1. Menghubungkan set infus dg cairan NaCl 0,9%
2. Mengeluarkan udara dari selang infuse
3. Menghubungkan skala pengukuran dengan threeway stopcock
4. Menghubungkan three way stopcock dengan selang infuse
5. Menghubungkan manometer line dengan three way stopcock
6. Mengeluarkan udara dari manometer line
7. Mengisi cairan ke skala pengukur sampai 25 cmH2O
8. Menghubungkan manometer line dengan kateter yang sudah terpasang
Gambar 1. Rangkaian pengukuran tekanan vena sentral menggunakan system manometer

Prosedur Pemantauan CVP:


1. Jelaskan mengenai prosedur kepada pasien
2. Periksa patensi dengan bilasan salin (NaCl 0,9%)
3. Posisikan pasien semi berbaring/ berbaring
4. Levelling/reference level, adalah mensejajarkan letak jantung (atrium kanan) atau
phlebostatic level dengan skala pengukur. Letak jantung dapat ditentukan dg cara
membuat garis pertemuan antara sela iga ke empat (ICS IV) dengan garis pertengahan
aksila

Gambar 2. Kiri: phlebostatic level. Kanan: menentukan zero point

5. Menentukan titik “zero point” sebagai acuan dalam mengukur CVP. Zero point
ditentukan dengan membuka system ke udara bebas dan mendapatkan tekanan
atmosfer sebagai angka nol.
6. Dari tanda tersebut kita sejajarkan dengan titik nol pada manometer yang ditempelkan
pada tiang infus. Menggunakan water pass, setelah itu plester manometer pada tiang
infus.

7. Setelah berhasil menentukan zero point, yang ke arah manometer kita tutup.
aktifkan sistem 1 (satu). Caranya adalah 9. Setelah aliran cairan dari sumber
dengan mengalirkan cairan dari sumber cairan ke pasien lancar, lanjutkan
cairan (infus) ke arah pasien. dengan mengaktifkan sistem 2
8. Jalur threeway dari sumber cairan dan ke (dua). Caranya adalah dengan
arah pasien kita buka, sementara jalur mengalirkan cairan dari sumber
cairan ke arah manometer, sampai 25-
30cm H2O,
10. Aktifkan sistem 3 (tiga). Caranya adalah
dengan cara mengalirkan cairan dari
manometer ke tubuh pasien. Jalur
threeway dari manometer dan ke arah
pasien dibuka, sementara jalur yang dari
sumber cairan ditutup.

Gambar 3 . Kran 3 jalur. Atas: semua aliran


tertutup. Tengah kiri: aliran dari manometer
ke pasien. Tengah kanan: aliran dari cairan
infus ke manometer. Bawah: aliran dari cairan
ke pasien.
11. Amati penurunan cairan pada manometer sampai posisi cairan stabil pada angka/titik
tertentu. Lihat dan catat undulasinya. Undulasi merupakan naik turunnya cairan pada
manometer mengikuti dengan proses inspirasi dan ekspirasi pasien
12. Mencatat nilai CVP pada saat pengukuran, tekanan normal berkisar 3-15 cm H2O ( 1
cm H2O = 0,7 mmHg )
13. Dokumentasikan di catatan keperawatan
DAFTAR TILIK
PEMANTAUAN CVP MENGGUNAKAN SISTEM MANOMETER

Nama Mahasiswa :................................


No BP :……………………
Tanggal Ujian :……………………

NO ASPEK YANG DINILAI TAHAP PRE –INTERAKSI DILAKUKAN


YA TIDAK
1 Mengecek file (catatan medic / keperawatan)
2 Menyiapkan alat :
Water pass atau Pipa U
Bengkok
TAHAP ORIENTASI
3 Memberikan salam dan memperkenalkan diri,
Menjelaskan prosedur beserta tujuan prosedur yang akan
dilakukan
Menjaga privacy klien
TAHAP KERJA
4 Memposisikan pasien semi fowler 300
5 Melakukan levelling/ menentukan reference level, adalah
menentukan letak jantung (atrium kanan) atau
phlebostatic level. Letak jantung dapat ditentukan dg cara
membuat garis pertemuan antara sela iga ke
empat (ICS IV) dengan garis pertengahan aksila
6 Menentukan titik “zero point” sebagai acuan dalam
mengukur CVP. Zero point ditentukan dengan
mensejajarkan titik nol pada manometer dengan
plebostatic level menggunakan bantuan waterpass atau
pipa U, kemudian tempelkan manometer pada
tiang infus.

7 Mengaktifkan sistem 1 (satu). Caranya adalah dengan


mengalirkan cairan dari sumber cairan (infus) ke arah
pasien. Jalur threeway dari sumber cairan dan ke arah
pasien dibuka, sementara jalur yang ke arah
manometer ditutup
8 Setelah aliran cairan dari sumber cairan ke pasien
lancar, lanjutkan dengan mengaktifkan sistem 2 (dua).
Caranya adalah dengan mengalirkan cairan dari
sumber cairan ke arah manometer, sampai 25-30cm H2O

9 Mengaktifkan sistem 3 (tiga). Caranya adalah dengan


cara mengalirkan cairan dari manometer ke tubuh pasien.
Jalur threeway dari manometer dan ke arah pasien
dibuka, sementara jalur yang dari sumber
cairan ditutup.
10 Amati penurunan cairan pada manometer sampai posisi
cairan stabil pada angka/titik tertentu. Lihat dan catat
undulasinya. Undulasi merupakan naik turunnya cairan
pada manometer mengikuti dengan proses
inspirasi dan ekspirasi pasien
11 Mencatat nilai CVP pada saat pengukuran

Padang, ......................................
Penguji,

(......................................)
DAFTAR TILIK PERAWATAN CVP

Nama Mahasiswa :................................


No BP :……………………
Tanggal Ujian :……………………

NO ASPEK YANG DINILAI TAHAP PRE –INTERAKSI DILAKUKAN


YA TIDAK
1 Mengecek file (catatan medic / keperawatan)
2 Menyiapkan alat :
NaCl 0,9 % 500 ml.
Spuit 10 cc.
Transparant dressing.
Betadin cair.
Sarung tangan.
Alkohol Swab.
Bengkok.
Pengalas.
Set redresing.
Kassa steril
Cairan pencuci tangan.

TAHAP ORIENTASI
3 Memberikan salam dan memperkenalkan diri,
Menjelaskan prosedur beserta tujuan prosedur yang akan
dilakukan
Menjaga privacy klien
TAHAP KERJA
4 Membawa dan mendekatkan alat ke dekat pasien.
5 Mengidentifikasi pasien.
6 Memberitahukan kepada pasien dan atau keluarga
tindakan yang akan dilakukan.
7 Menjaga privasi pasien dengan menutup gorden.
8 Mencuci tangan.
9 Memakai sarung tangan,
10 Membersihkan kateter CVP dari sisa darah post
pemasangan, perhatikan batas awal penusukan kateter
CVP pada kulit.
11 Membuka set redresing dan bersihkan sekeliling area
penusukan dengan betadin cair kemudian bersihkan
dengan NaCl.
12 Menutup lokasi penusukan dengan transparan
dressing.
13 Menulis tanggal pemasangan di samping transparan
dressing.
14 Melepas sarung tangan.
15 Mencuci tangan.
16 Memberitahukan kepada pasien dan keluarga bahwa
tindakan sudah selesai dilakukan
TAHAP TERMINASI
17 Mengobservasi batas kulit dan
keadaan area pemasangan (adanya
hematom, perdarahan dan
tanda-tanda infeksi).
18 Mendokumentasikan tindakan yang telah dilakukan
dalam rekam medis pasien.
SKOR
TOTAL SKOR

Anda mungkin juga menyukai