Anda di halaman 1dari 2

Resume Kode Etik Keperawatan

Prillisia Deazri

1. Pengertian Kode Etik Dalam Keperawatan

Kode etik perawat adalah merupakan pernyataan atau keyakinan yang mengungkapkan
kepedulian moral, nilai dan tujuan keperawatan. Kode etik bertujuan untuk memberikan
alasan/dasar terhadap keputusan yang menyangkut etika masalah etika dengan menggunakan
model-model moralitas yang konsekuen dan absolute.

praktik keperawatan dan asuhan keperawatan perawat harus senantiasa menjunjung kode etik
keperawatan dan menerapkan prinsip etik keperawatan. Kode etik sekaligus mencegah
kesalahpahaman dan konfik karena merupakan kristalisasi prilaku yang dianggap benar
menurut pendapat umum dan berdasarkan pertimbangan kepentingan profesi, kode etik berisi
prinsip- prinsip etik yang dianut oleh profesi tertentu. Penerapan prinsip etik penting untuk
dilakukan mengingat perawat yang dalam melakukan asuhan keperawatan berprilaku tidak
etik menimbulkan kerugian bagi klien sebagai penerima asuhan keperawatan dapat
menimbulkan injury atau bahaya fisik seperti nyeri, kecacatan atau kematian

Etika keperawatan bermaksud untuk mengidentifikasi, mengorganisasikan, memeriksa dan


membenarkan tindakan-tindakan kemanusiaan dengan menerapkan prinsip-prinsip tertentu.
Selain itu juga menegaskan tentang kewajiban-kewajiban yang secara suka rela diemban oleh
perawat.

2. Prinsip-prinsip Moral dan Etik

Sebagai landasan utama dalam kode etik adalah prinsip penghargaan terhadap orang lain,
diikuti denganprinsip otonomi yang menempatkan pasien sebagai fokus dari keputusan yang
rasional. Prinsip-prinsip lain yang perlu diperhatikan adalah: prinsip kemurahan hati atau
selalu berbuat baik, menghargai keyakinan atau hak-hak istimewa individu
(confidentially),selalu menepati janji (fidelity) dan memperlakukan individu-individu secara
adil.
3. Nilai-nilai Praktif Profesional

Organisasi yang mewadahi Perawat di Indonesia ada-lah Persatuan Perawat Nasional


Indonesia (PPNI) dimana mewajibkan anggota patuh terhadap Un-dang-Undang RI Nomor
38 tahun 2014 yang men-yatakan bahwa pelaksanaan pelayanan keperawatan harus
dilaksanakan secara bertanggung jawab, akunta-bel, bermutu, aman dan terjangkau oleh
perawat yang memiliki kompetensi, kewenangan etik dan moral tinggi (Kementerian
Kesehatan, 2014).

Perawat dalam pelaksanaan pelayanan kepada masyarakat membutuhkan kepastian hukum,


sehingga tercipta rasa aman, fokus, dan berusaha memberikan yang terbaik sesuai harapan
masyarakat akan masalah kesehatan (Peratur-an Menteri Kesehatan, 2014). Tuntutan
masyarakat kepada pemberi pelayanan kese-hatan yang dinilai tidak memberikan pelayanan
secara profesIonal banyak dilaporkan melalui media masa. Masyarakat menganggap perawat
professional dalam pekerjaanya jika memiliki perilaku etik dan caring ter-hadap pasien
Beberapa penelitian terkait kode etik keperawatan di Negara Amerika Serikat, Eropa dan
Asia menunjuk-kan penghormatan terhadap pasien merupakan prior-itas tertinggi dalam
praktek professional (Urses et al., 2007; Bijani et al., 2017).

Selain itu Penilaian isi kode etik menekankan tanggungjawab pertama perawat adalah
menyediakan kebutuhan pasien dan lingkun-gan di mana nilai, kepercayaan, hak asasi
manusia dan martabat di hormati, serta perawat harus mema-hami dan menerapkan kode etik
keperawatan untuk menuntun perilaku. Namun pada kenyataanya masih banyak perawat
bertindak tidak berdasarkan kode etik (Annals, 2017). Hal ini terkait karena kurangnya pen-
getahuan perawat akan kode etik profesi sehingga pa-sien tidak puas dengan kinerja perawat
dataa (Verpeet et al., 2005; Borhani et al., 2010).

Anda mungkin juga menyukai