Tujuan khusus
Pengertian
Central Venous Pressure (CVP) disebut juga dengan kateterisasi vena sentralis
(KVS), yang secara langsung merefleksikan tekanan pada atrium kanan,
menggambarkan beban awal jantung kanan atau tekanan ventrikel kanan pada akhir
diastol. CVP diukur melalui vena cava superior, dekat dengan atrium kanan
menggunakan kateter perifer (peripherally inserted central catheter (PICC) line) atau
kateter sentral yang diletakkan di vena jugularis atau subklavikula. Nilai normal CVP
adalah 5-10 cmH2O (2-8 mmHg) (Burns, 2014; Cole, 2007; Morton et al., 2013).
1
Detail Pengukuran CVP:
2
Sistem monitoring pengukuran CVP:
3
Cara menetukan titik Nol:
1. Penderita tidur terlentang mendatar
2. Dengan menggunakan selang air tang berisi air ± setengahnya, membentuk
lingkaran dengan batas air yang terpisah
3. Titik nol penderita dihubungkan dengan batas air pada sisi selang yang satu. Sisi
yang lain ditempatkan pada manometer.
4. Titik nol manometer dapat ditentukan
5. Titik nol manometer adalah titik yang sama tingginya dengan titik aliran vena
cava superior, atrium kanan dan vena cava inferior bertemu menjadi satu.
1. Kateter, infus, manometer dihubungkan dengan stopcock lalu amati infus lancar
atau tidak
2. Penderita terlentang
3. Cairan infus kita naikkan ke dalam manometer sampai dengan angka tertinggi,
jaga jangan sampai cairan keluar
4. Cairan infus kita tutup, dengan memutar stopcock manometer yang akan masuk
ke tubuh penderita
5. Permukaan cairan di manometer akan turun dan terjadi undulasi sesuai irama
nafas (turun (inspirasi), naik (ekspirasi))
6. Undulasi berhenti -> disitu batas terahir -> nilai CVP
7. Contoh: nilai pada angka 7 -> nilai CVP 7 cmH2O
8. Infus dijalankan lagi setelah diketahui nilai CVP
4
Bila CVP normal, tanda shock hilang, ada kemungkinan syok hipovolemik
Bila CVP normal, tanda - tanda shock bertambah, ada kemungkinan syok septik
b. CVP normal (5 – 10 cmH2O)
Bila darah atau cairan dengan hati - hati dan dipantau pengaruhnya dalam
sirkulasi.
Bila CVP normal, tanda - tanda shock negatif, ada kemungkinan syok
hipovolemik
Bila CVP bertambah naik, tanda shock positif, ada kemungkinan syok septik,
syok kardiogenik shock
c. CVP Sedang (10-15 cmH2O)
d. CVP tinggi (> 15 cmH2O)
Menunjukkan adanya gangguan kerja jantung (insufisiensi kardiak)
Terapi: obat kardiotonika (dopamin)
• Status Hipovolemik
• Terapi diuresis
• Emboli Paru
• Hipertensi Pulmonar
• Ventilasi Mekanik
• Status Hipervolemi
5
Nama Mahasiswa :
Diagnosa
3 Diagnosa keperawatan yang sesuai:
Penurunan Curah Jantung
Kelebihan volume cairan
Ketidakseimbangan cairan
Perfusi Jaringan serebral tidak efektif
Perfusi Jaringan perifer tidak efektif
Resiko Syok Hipovolemik atau Hemoragik
Luaran Keperawatan
Perfusi perifer meningkat
Curah Jantung meningkat
Status cairan membaik
Tingkat syok menurun
Prosedur
Fase pre interaksi
4 Mencuci tangan
5 Mempersiapkan alat
Skala pengukur/ manometer CVP
Selang penghubung (manometer line)
Three-way stopcock
Pipa U/water pass
Set infus
Cairan NaCL 0.9%
6
6 Merangkai Alat
1. Menghubungkan set infus dengan cairan NaCl
0,9%
2. Mengeluarkan udara dari selang infus,
memastikan tidak ada udara dalam selang
3. Menghubungkan skala pengukuran dengan
three-way stopcock
4. Mengubungkan three-way stopcock dengan
selang infus
5. Menghubungkan manometer line dengan three-
way stopcock
6. Mengeluarkan udara dari manometer line
7. Mengisi cairan ke skala pengukur sampai 25 cm
H2O
8. Menghubungkan manometer line dengan
kateter yang sudah terpasang
Fase Orientasi
7 Memberi salam dan menyapa nama klien
8 Identifikasi pasien menggunakan minimal dua
identitas (nama lengkap, tanggal, lahir, dana tau
nomor rekam medis)
9 Memperkenalkan diri dan melakukan kontrak
10 Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
11 Mendekatkan alat-alat dan menanyakan kesiapan
klien
Fase Kerja
12 Menjaga privasi dengan menutup tirai dan jendela
kamar klien
13 Mengatur posisi klien dengan posisi terlentang
(supinasi)
14 Memakai sarung tangan dan membaca ‘Basmallah’
7
Pengukuran CVP
15 Meyakinkan kateter tidak tertekuk
16 Memberhentikan sementara cairan yang mengalir
17 Leveling, adalah mensejajarkan letak jantung (atrium
kanan) dengan skala pengukur atau transducer
18 Menentukan zero point: Inter costa ke-IV sejajar
sternum mid axilla ditarik garis lurus. Beri tanda pada
aksis plebostatik.
19 Menutup aliran infus (three way) ke arah jantung,
buka aliran infus (three way) ke arah manometer.
20 Mengisi cairan pada manometer ke level yang lebih
tinggi dari nilai normal atau sampai batas 20 cmH2O
21 Tutup aliran infus dari pasien dan buka three way dari
manometer ke arah pasien. Perhatikan penurunan
cairan dalam manometer dan tunggu hingga
penurunan cairan berhenti. Lakukan pembacaan nilai
manometer pada angka di manometer di level cairan
berhenti.
Permukaan cairan manometer akan turun dan terjadi
undulasi sesuai irama nafas (turun: inspirasi; naik:
eksirasi). Menentukan tekanan CVP dengan
memperhatikan undulasi pada manometer dan nilai
dibaca pada akhir ekspirasi. Jika undulasi berhenti,
maka di situlah batas akhir CVP.
PERHATIKAN:
1. Jika nilai CVP normal, kembalikan tetesan
infus seperti semula
2. Jika nilai CVP di atas normal, hentikan tetesan
infus dan lapor ke petugas medis
3. Jika nilai CVP di bawah normal, laporkan ke
tim medis bahwa klien memerlukan resusitasi
8
cairan
Terminasi
22 Merapikan klien dan memberikan posisi yang nyaman
23 Mengumpulkan dan membersihkan alat
24 Melepaskan sarung tangan & mencuci tangan
25 Membaca hamdalah
26 Mengevaluasi respon klien
27 Memberi reinforcement positif
28 Membuat kontrak pertemuan selanjutnya
29 Mengakhiri pertemuan dengan baik: bersama klien
membaca doa
9
Keterangan :
0 : Tidak Dilakukan
1: Dilakukan dengan tidak benar
2: Dilakukan dengan benar
Jumlah nilai yang didapat
Nilai Akhir = X 100
Jumlah maksimal keseluruhan poin yang dinilai
Evaluasi Diri/Penguji
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
Pembimbing/Penguji
(……………………………….)
Daftar Pustaka :
Bench, S & Brown, K. (2011). Critical Care Nursing: Learning from Practice. Iowa: Blackwell Publishing
Burns, S. (2014). AACN Essentials of Critical Care Nursing, Third Edition (Chulay, AACN Essentials of
Critical Care Nursing). Mc Graw Hill
Cole E. (2007) Measuring central venous pressure. Nursing Standard. 22 (7) 40-42
Comer. S. (2005). Delmar’s Critical Care Nursing Care Plans. 2nd ed. Clifton Park: Thomson Delmar
Learning
Morton, PG, Fontaine, DK., Hudak CM., Gallo BM. (2013). Essentials of critical care nursing: a holistic
approach. Wolters Kluwer Health: Lippincott Williams & Wilkins, Philadelphia PA.
10