SKILLS (DOPS)
KEL I’18 :
Mergana Satwika Arini, S. Kep
Zilla Hanifia, S. Kep
Annisa , S. Kep
A. Pengertian
Tekanan vena sentral (CVP) adalah tekanan dari darah atrium kanan
jantung dan vena cava dan memberikan informasi mengenai volume darah
dalam hubungannya dengan kapasitas saat ini, tonus vaskular, keefektifan
fungsi jantung kanan, resistensi vaskular paru dan tekanan intra torak. Nilai
normal CVP berkisar 3 – 15cm air (3-10 mmHg) (Higgnis, 2004 dalam
Dougherty, 2010).
Tekanan vena sentral (CVP) adalah tekanan dalam atrium kanan atau
vena-vena besar dalam rongga toraks. Lokasinya di vena subklavia, vena
jugularis eksternal/internal, vena basilika media (Nurachmah, 2000).
Tekanan vena sentral atau Central Venous Pressure (CVP) adalah
tekanan intravascular didalam vena cava torakal. Tekanan vena sentral
menggambarkan banyaknya darah yang kembali ke dalam jantung dan
kemampuan jantung untuk memompa darah kedalam sistem arterial. Perkiraan
yang baik dari tekanan atrium kanan, yang mana merupakan
faktor yang menentukan dari volume akhir diastolik ventrikel kanan.
Tekanan vena sentral menggambarkan keseimbangan antara volume
intravaskuler, venous capacitance, dan fungsi ventrikel kanan. Pengukuran
CVP sering digunakan sebagai panduan untuk menentukan status volume
pasien dan kebutuhan cairan dan untuk memeriksa adanya tamponade
B. Tujuan Pengukuran (CVP)
1. Mengetahui status intravaskuler dan menunjukkan volume sirkulasi darah
atau status hidrasi tubuh (normovolemik, hipervolemik, atau
hipovolemik/dehidrasi)
2. Mengetahui tonus pembuluh darah: hipotonus atau hipertonus
3. Mengetahui fungsi ventrikel kanan sebagai pompa (indikasi gagal jantung
kanan)
C. Indikasi Pengukuran CVP
1. Kegagalan sirkulasi akut
2. Antisipasi transfusi darah massif untuk terapi penggantian cairan
3. Penggantian cairan yang hatihati pada pasien dengan gangguan jantug
Curiga adanya tamponade
D. Interprestasi Pengukuran CVP
1. Rendah : < 6 cm H2O
2. Normal : 6 sampai 12 cm H2O
3. Tinggi : > 12 cm H2O
E. Faktor‐Faktor Yang Mempengaruhi Pengukuran CVP
1. Volume darah vena sentral
a. Venous return/cardiac output
b. Volume darah total
c. Tonus vaskuler regional
2. Pemenuhan kompartemen sentral
a. Tonus vaskuler
b. Pemenuhan ventrikel kanan
c. Penyakit myokard
d. Penyakit perikard
e. Tamponade
3. Penyakit katup trikuspid
a. Stenosis
b. Regurgitasi
4. Ritme jantung
a. Ritme junctional
b. Fibrilasi atrium
c. Disosiasi atrioventrikular
5. Level transducer
a. Posisi pasien
b. Tekanan intrathorakal
c. Respirasi
d. Intermittent positive‐presure ventilation
e. Positive end‐expiratory pressure
f. Tension pneumothorax
Tabel Penyebab yang mungkin dari CVP yang meningkat dan menurun
2. PERSIAPAN PASIEN
1. Menjelaskan tindakan yang akan dilakukan kepada pasien/
keluarga
2. Menjelaskan Tujuan tindakan kepada pasien / keluarga
3. Meminta persetujuan pasien
4. Mengatur posisi tidur terlentang pada pasien
3. PROSEDUR
1. Mencuci tangan
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur pengukuran CVP pada
klien dan keluarganya
3. Menempatkan klien pada posisi yang diinginkan untuk
mendapatkan titik 0/ posisi terlentang
4. Menentukan titik nol manometer disejajarkan dengan tinggi
atrium kanan yang diperkirakan/ mid aksila line
(melakukan Zero)
5. Memutar Three Way sehingga cairan infus masuk ke dalam
manometer sampai batas 25-30cm H2O, sementara cairan
ke arah pembuluh darah klien distop
6. Memutar Three Way sehingga cairan dalam manometer
mengalir ke arah/ ke dalam pembuluh darah klien dan yang
kearah botol infus distop
7. Mengamati fluktuasi /undulasi cairan yang terdapat dalam
manometer dan catat pada angka dimana cairan bergerak
stabil. Ini adalah hasil/ nilai CVP
8. Mengembalikan klien ke posisi semula dan memutar three
way lagi ke arah semula agar cairan infus mangalir dari
botol infus ke pembuluh darah vena klien
9. Mencatat nilai CVP pada saat pengukuran, tekanan normal
berkisar 5-15 cm H2O ( 1 cm H2O = 0,7 mmHg )
10. Menilai kondisi klinis klien setelah pengukuran CVP
11. Mengobservasi tanda-tanda komplikasi
12. Mempertahankan kesterilan lokasi insisi
13. Mendokumentasikan prosedur dan respon klien pada
catatan klien.
4. SIKAP
1. Menjaga Privasi pasien
2. Memperhatikan respons pasien selama pemeriksaan
3. Memperlihatkan sikap keramah-tamahan
4. Menujukkan sikap yang sopan
5. TERMINASI
1. Memberitahukan hasil kegiatan kepada pasien
2. Merapikan pasien dan alat-alat yang sudah digunakan
3. Mengkomunikasikan hasil ke pihak terkait/ profesi lain.
6. Dokumentasi
1. Catat hasil pemeriksaan
2. Cantumkan nama klien pada hasil CVP
3. Cantumkan umur klien pada hasil CVP
4. Cantumkan nomor rekam medis klien pada hasil CVP
5. Cantumkan waktu (jam dan tanggal) pelaksanaan
pemeriksaan CVP
1. Catat identitas pasien, waktu pelaksanaan dan
kemungkinan adanya abnormalitas hasil CVP
dalam catatan medis (RM)
2. Laporkan adanya kondisi abnormal
3. Respon klien
BAB III
SATUAN ACARA KEGIATAN
I. PENGORGANISASIAN
1. Penyaji : Annisa, S.Kep
2. Anggota :
1. Mergana Satwika Arini, S.Kep
2. Zilla Hanifia, S, S.Kep
III. KEGIATAN
NO TAHAP MAHASISWA PASIEN
1. Persiapan a. Komunikasi terapeutik a. Menjawab salam
(4 menit) (mengucapkan salam)
b. Memverifikasi identitas b. Menyebutkan
identitasnya
pasien
c. Mendengarkan
c. Menjelaskan tujuan
pengukuran CVP
d. Mempersiapkan alat untuk
d. Memperhatikan
pengukuran CVP
e. Mempersiapkan Pasien untuk e. Pasien bersedia
pengukuran CVP
I. MEDIA
Alat pengukuran Central Veneus Pressure (CVP) seperti:
Set CVP (Satu lumen, Dua lumen, Tiga lumen, Empat lumen).
Manometer
Set ganti balutan/ set vena seksi
Set infus dan cairan yang akan dipakai
Three Way/stopcock 3-4 buah (transduser tekanan mungkin akan
digunakan)
Plester
Waterpass
Betadine
II. METODE
Demonstrasi dan tanya jawab
Keterangan :
Penyaji :
Audience :
Pembimbing :
Pasien :
IV. MATERI
(TERLAMPIR)
V. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Semua mahasiswa hadir dalam kegiatan
b. Penyelenggaraan/demonstrasi dilakukan oleh penyaji tepat waktu
c. Tempat, pasien dan alat dipersiapkan sesuai rencana kegiatan.
2. Evaluasi Proses
a. Mahasiswa tidak meninggalkan tempat selama pembelajaran
b. Mahasiswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran
c. Pasien bersedia dalam mengikuti kegiatan
3. Evaluasi Akhir
a. Apakah mahasiswa dapat menjelaskan kepada pasien tujuan
pengukuran Central Veneus Pressure (CVP) kepada pasien ?
b. Apakah mahasiswa dapat melakukan pengukuran Central Veneus
Pressure (CVP) kepada pasien sesuai standar prosedur operasional?
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Elektrokardiografi adalah ilmu yang mempelajari aktifitas listrik
jantung. Sedangkan Elektrokardiogram( EKG ) adalah suatu grafik
yang menggambarkan rekaman listrik jantung.
Sebuah pendekatan metodik sederhana yang dapat diterapkan pada
setiap EKG. Setiap EKG harus didekati dengan cara berurutan,
terutama kalau seorang perawat yang masih baru di bidang ini,
sehingga tidak ada hal penting yang terlewatkan. Kalau perawat
semakin banyak mengenal,membaca kardiogram, hal yang pada
mulanya mungkin tampak terpaksa dan secara mekanik akan
memberikan keuntungan besar dan akan segera menjadi seperti
kebiasaan.
Gelombang P : gambaran proses depolarissi atrium.
Gelombang QRS : gambaran proses depolarisasi ventrikel
Gelombang T : gambaran proses repolarisasi ventrikel.
Gelombang U : timbul setelah gelombang T dan sebelum gelombang
P berikutnya
Interval PR : diukur dari permukaan gelombang P sampai permulaan
gelombang QRS.
B. Saran
Dengan adanya pembelajaran tentang pengukuran Central Veneus Pressure
(CVP), maka kita sebagai perawat dapat memaksimalkan asuhan keperawatan
yang akan kita rencanakan dan kita intervensikan kepada klien, sehingga
dapat memenuhi kebutuhan dasar klien.
DAFTAR PUSTAKA