Anda di halaman 1dari 7

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMERIKSAAN TEKANAN VENA

SENTRAL ( CVP )

diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Kritis 1

Dosen ampu : Istianah, S.Kep.,Ners, M.Kep

Oleh :

Nurul Amalia Hasanah (1118121)

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

INSTITUT KESEHATAN RAJAWALI BANDUNG

2021
 PROSEDUR PENGUKURAN TEKANAN VENA SENTRAL

1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran tentang pengukuran tekanan vena sentral,
mahasiswa mampu melakukan prosedur pengukuran tekanan vena sentral.
2. Deskripsi
Melakukan pengukuran tekanan vena sentral melalui kateter CVP yang dimasukan ke
dalam vena besar dengan metoda perkutan atau metoda vena seksi.
3. Tujuan
Pengukuran CVP dilakukan untuk menilai tingkat kegagalan sirkulasi (disertai
gambaran klinis pasien), untuk menentukan besarnya tekanan di dalam atrium kanan
dan vena-vena sentral, sebagai pedoman dalam melakukan jumlah cairan yang
dibutuhkan oleh pasien gawat.
4. Indikasi
Pengukuran CVP dapat digunakan untuk mengkaji

1) Terapi penggantian volume

2) Gagal jantung kanan (gagal ventrikel kiri akut akhirnya meningkatkan CVP, tetapi
edema paru sudah terjadi)

3) Respon terhadap obat vasoaktif intravena (IV)

5. Konsep yang Mendasari

Tekanan vena sentral (CVP) adalah tekanan di dalam atrium kanan atau vena-vena
besar dalam rongga toraks.ini memberikan informasi tentang tiga parameter volume darah,
keefektifan jantung sebagai pompa, dan tonus vaskuler.tekanan vena sentral dibedakan dari
tekanan vena perifer, yang dapat merefleksikan hanya tekanan lokal.lokasi vena untuk CVP
adalah vena subklavia, vena jugularis eksterna atau interna dan vena basilica media.prosedur
ini dilakukan dengan tujuan sebagai pedoman untuk penggantian cairan pada klien dengan
kondisi penyakit yang serius, memperkirakan kekurangan volume darah, menentukan tekanan
dalam atrium kanan dan vena sentral, dan mengevaluasi kegagalan sirkulasi.tekanan vena
sentral diukur bedasarkan tingginya kolom air pada manometer dengan pasien dalam posisi
Terlentang dan kepala ditinggikan sampai 45 derajat.
Interpretasi Hasil

Tekanan vena sentral diukur dalam sentimeter air atau air raksa.tekanan normal dalam
atrium kanan kurang dari 8 cmh2o, dan tekanan dalam vena kava kurang lebih 5 8 cmh2o
(Hudak and Gallo, 2008).Kecenderungan naik atau turunya CVP harus dikombinasikan
dengan pengkajian klinis pada pasien sehingga dapat menentukan interpretasi yang
tepat.kadang-kadang pemberian cairan disesuaikan dengan CVP pasien dan haluaran urin.
Selama haluaran urin adekuat dan CVP tidak berubah secara bermakna,ini menandakan
bahwa jantung dapat menampung jumlah cairan yang diberikan. Jika CVP mulai tinggi dan
haluaran urin turun, ini menandakan penurunan curah jantung, beban kerja sirkulasi harus
diperhatikan dan divalidasi dengan gambaran simtomatologi klinis lain.

Beberapa situasi secara umum menghasilkan peninggian CVP.Ini meliputi gagal


jantung kongestif, bila jantung tidak lagi secara efektif mengatasi aliran balik vena,
tamponade janung, status vasokonstriktif, atau status peningkatan volume darah seperti
transfusi berlebihan atau kelebihan hidrasi.cvp yang rendah biasanya menyertai status
hipovolemik yang berhubungan dengan kehilngan darah atau cairan atau induksi obat
vasodilatasi.peningkatan kecepatan pemberian cairan atau penggantian kehilangan darah
ditandai oleh situasi ini. Komplikasi Komplikasi yang dapat muncul pada pasien dengan jalur
sentral adalah :

1) Infeksi dapat terjadi didalam kateter atau disekitar sisi pemasangan dan didiagnosis serta
dikuatkan oleh kultur darah. Penggantian kateter dan selang yang sering, sesuai dengan
kebijakan rumah sakit merupakan tindakan pencegahan primer.

2) Thrombosis Trombosis dapat bervariasi dalam ukurannya.thrombosis minor dapat dibilas


tanpa sisa, kecuali thrombus tidak dapat dibilas.pasien dapat mengalami edema pada tangan
yang paling dekat dengan sisi kateter, berbagai derajat nyeri leher dan distensi vena jugular.

3) Emboli udara Emboli udara terjdi sebagai akibat masuknya udara pada sistem dan berjalan
ke ventrikel kanan melalui vena kava.penurunan curah jantung mungkin merupakan indikator
awal dari masalah ini.jika masalah ini dicurigai, perawat harus membalikan pasien ke sisi kiri
pada posisi trendelenburg. Ini akan menyebabkan udara naik ke dinding ventrikel kanan dan
memperbaiki aliran darah. Oksigen harus diberikan pada pasien kecuali dikontraindikasikan.

4) Perpindahan jalur
6. Alat yang Dibutuhkan

1). Set infus dan cairan yang akan dipakai

2). Triway

3). Standar infus

4). Manometer

5). Plester

6). Garisan carpenter (waterpass)

7. Standar Operasional Prosedur

Persiapan

1). Mencuci tangan

2). Mempersiapkan alat-alat Set infus dan cairan yang akan dipakai Triway Standar infus

 Manometer Plester Garisan carpenter (waterpass)


 Memberikan salam dan inform consent pada klien
 Menempatkan klien pada posisi datar yang diinginkan untuk mendapat titik nol.

Pelaksanaan

5). Mencuci tangan

6). Menentukan titik nol manometer sesuai dengan tinggi atrium kanan yang diperkirakan.
Titik tersebut setinggi area intercostal keempat. Ketinggian ini tepat pada garis midaksila
pasien dan dapat ditentukan dengan pengukuran sekitar 5 cm di bawah sternum.
7). Memutar triway sehingga cairan infus mengalir ke dalam manometer sampai batas cmh2o.

8). Memutar triway sehingga cairan dalam manometer mengalir ke arah/ke dalam pembuluh
darah klien.

9). Mengamati fluktuasi cairan yang terdapat dalam manometer.

10). Menentukan besar tekanan vena sentral dimana cairan bergerak stabil. Ini adalah tekanan
vena sentral.

11). Mengembalikan klien ke posisi semula.

Evaluasi

12). Evaluasi respon klien sebelum, selama dan setelah tindakan.

Dokumentasi

13). Catat hasil pemeriksaan

14). Catat respon klien selama dilakukan pemeriksaan

15). Catat nama pemeriksa serta waktu pemeriksaan

8. Format Penilaian ; observasi

FORMAT PENILAIAN PROSEDUR PENGUKURAN TEKANAN VENA SENTRAL


NO PROSEDUR SKOR
1. Persiapan 0 1 2
1) Mencuci tangan
2) Mempersiapkan alat-alat
 Set infus dan cairan yang akan di
pakai
 Triwey
 Standar infus
 Manometer
 Plester
 Garisan carpenter (waterpass)
3) Memberikan salam dan inform consent
pada klien
4) Menempatkan posisi klien pada posisi
datar yang di inginkan untuk mendapat
titik nol
2 Pelaksanaan
5) Mencuci tangan
6) Menentukan titik nol manometer sesuai
dengan tinggi atrium kanan yang
diperkirakan
7) Memutar triway sehingga cairan infus
mengalir ke dalam manometer sampai
batas 20-25 cmH2O
8) Memutar triway sehingga cairan mengalir
ke dalam pembuluh darah klien
9) Mengamati fluktuasi cairan yang terdapat
dalam manometer
10) Menentukan besar tekanan vena sentral
11) Mengembalikan klien ke posisi semula
3 Evaluasi
12) Evaluasi respon klien sebelum, selama
dan setelah tindakan
4 Dokumentasi
13) Catat hasil pemeriksaan
14) Catat respon klien selama dilakukan
pemeriksaan
15) Catat nama pemeriksa serta waktu
pemeriksaan

Keterangan ;

Nilai 0 = tidak dilakukan

Nilai 1 = dilakukan tapi tidak optimal

Nilai 2 = dilakukan dengan optimal

NILAI ; x 100 = ……

30

9. DAFTAR PUSTAKA

Hudak,C, dan Gallo B. 2008, Keperawatan kritis ; Pendekatan Holistik Vol. 1


Editor ; Monika Easter, Jakarta ; EGC

Nurachmah,E dan Sudarsono R, 2000. Buku Saku Prosedur Keperaeatan


Medikal Bedah Jakarta; EGC

Suzanne, S, dan Bare, B. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner
& Suddarth Edisi 8.Editor Monila Ester, Jakarta ; EGC

Anda mungkin juga menyukai