Anda di halaman 1dari 29

ANALISIS JURNAL TERKAIT METODE KOMUNIKASI SBAR DALAM

PELAKSANAAN TIMBANG TERIMA PASIEN DAN METODE


PENDOKUMENTASIAN DIAGNOSA DAN INTERVENSI KEPERAWATAN

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas CBL Manajemen Keperawatan

Dosen Pembimbing :

Dewi Mustikaningsih, S.Kep.,Ners.,M.Kep

Disusun oleh Kelompok 6:


Anggun Meisya P NIM : 302017005
Asep Agung G NIM : 302017014
Dhenira Firdhania NIM : 302017022
Irra Khoerunnisa NIM : 302017041
Khoirunnisa Oktaviani S NIM : 302017042
Rani Sopiah Septianilova NIM : 302017059

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


UNIVERSITAS ‘AISYIYAH BANDUNG
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT yang selalu melimpahkan kasih dan sayangnya
kepada kita semua khususnya kepada penulis serta selalu memberikan hidayah dan
inayahnya sehingga penulis dapat membuat makalah ini dengan penuh suka cita dan
dapat mengumpulkan makalah ini tepat pada waktunya. Sholawat serta salam semoga
selalu tercurah limpahkan kepada nabi besar kita, nabi Muhammad SAW.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas CBL mata kuliah
Keperawatan Manajemen.
Penyusunan makalah ini belum mencapai kata sempurna, sehingga penulis
dengan lapang dada menerima kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun
sehingga di kemudian hari penulis dapat membuat makalah jauh lebih baik dari makalah
ini. Penulis berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan pembaca serta menjadi
inspirasi bagi pembaca.

Bandung, Desember 2020

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................1
B. Metode Penelusuran Bukti.....................................................................................3
C. Rumusan Masalah..................................................................................................3
BAB II ANALISIS JURNAL..........................................................................................5
A. HASIL TELAAH JURNAL PENDOKUMENTASIAN KEPERAWATAN........5
B. HASIL TELAAH JURNAL KOMUNIKASI SBAR...........................................13
BAB III PENUTUP.......................................................................................................24
A. Kesimpulan...........................................................................................................24
B. Saran.....................................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan pengetahuan dan teknologi membuat orang berpikir lebih kritis,
termasuk dalam penggunaan layanan kesehatan, oleh karena itu perawat sebagai
salah satu petugas kesehatan diwajibkan untuk melakukan dokumentasi yang baik
tentang asuhan keperawatan agar ketika ada masalah yang muncul antara pasien dan
perawat, dokumentasi dapat digunakan sebagai bukti otentik yang dapat melindungi
perawat dan pasien. Menulis dokumentasi yang akurat dan lengkap memudahkan
perawat untuk mengidentifikasi masalah sehingga mereka dapat memberikan
intervensi yang sesuai dengan masalah yang dihadapi oleh pasien dan secara tidak
langsung akan meningkatkan mutu layanan perawatan. Menurut Depkes RI, salah
satu indikator mutu dokumentasi asuhan keperawatan dapat dilihat dari kelengkapan
dokumentasi keperawatan yang dilakukan oleh perawat. Menulis dokumentasi
keperawatan yang tidak lengkap dan tidak akurat dapat mengurangi mutu layanan
keperawatan. Menulis dokumentasi keperawatan yang tidak sesuai dengan standar
akan menyebabkan kesalahan diagnosis dan pelaksanaan tindakan yang tidak tepat
(Nursalam, 2011). Ketidaklengkapan dokumen dan ketidakpatuhan dengan standar
yang ditentukan akan membuat sulit untuk membuktikan bahwa tindakan
keperawatan telah dilakukan dengan benar (Hidayat, 2004).
Sistem informasi merupakan salah satu atribut yang bermanfaat dalam
meringankan proses dokumentasi dalam perawatan sekaligus menciptakan sejumlah
tantangan dokumentasi baru. Beberapa tahun terakhir, teknologi informasi telah
diperkenalkan kepada keperawatan di banyak rumah sakit untuk mendukung tugas
sehari-hari mereka. Perawat adalah kelompok pengguna akhir terbesar dalam Sistem
Informasi Rumah Sakit. Para perawat yang menggunakan kertas diharapkan telah
menggunakan komputerisasi dalam melakukan pengolah informasi untuk
melakukan praktik keperawatan (Gavarand, Seremian & Samadbeik, 2017).

Berdasar penulisan dokumentasi asuhan keperawatan di sebagian besar fasilitas


kesehatan, terutama rumah sakit, belum ditulis secara lengkap. Hal ini disebabkan
oleh beberapa faktor seperti rendahnya pemahaman perawat tentang penulisan

1
dokumentasi dan pekerjaan pencatatan asuhan keperawatan dirasa cukup
memberatkan (Personal, 2009). Perawat juga merasa bahwa menulis dokumentasi
membutuhkan banyak energi, waktu dan pikiran; intervensi langsung kepada pasien
lebih penting daripada dokumentasi (Nurjanah, 2013). Perawat beralasan tidak
menyadari pentingnya dokumentasi standar karena perawat lebih banyak melakukan
kegiatan di luar tanggung jawab perawat (kerja koordinasi dan pendelegasian
wewenang) sehingga menambah beban kerja perawat, sistem dokumentasi yang sulit
dan membutuhkan banyak waktu, dan tidak semua kemampuan dan pengetahuan
perawat adalah sama dalam menulis dokumentasi sesuai dengan standar (Aswar,
2014).
Layanan asuhan keperawatan yang baik harus terstruktur dan berkelanjutan, ini
akan memudahkan perawat dalam menangani masalah pasien. Pemberian asuhan
keperawatan terkadang tidak akurat karena kelalaian perawat sehingga dibutuhkan
sebuah pedoman yang dapat memuat data-data asuhan keperawatan yang mudah
diakses dan digunakan. Aplikasi ini berguna untuk membantu perawat melakukan
tugas secara efektif dan efisien karena aplikasi ini dilengkapi dengan data asuhan
keperawatan berbasis NANDA, dan, NIC-NOC (Segara, 2013).
Handover ini bertujuan menyampaikan informasi dari setiap pergantian shift
serta memastikan efektifitas dan keamanan dalam perawatan pasien,pelaksanaan
komunikasi yang baik saat handover berpengaruh terhadap peningkatan keselamatan
pasien. Dampak apabila tidak komunikasi SBAR pada saat handover maka akan
terjadi peningkatan resiko insiden keselamatan pasien, komunikasi antar perawat
tidak efektif sehingga berpengaruh terhadap mutu asuhan keperawatan,selain itu
peningkatan kesinambungan pelayanan dalam mendukung keselamatan pasien akan
berkurang serta penurunan kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan di
rumah sakit (Supinganto 2015,Qomariah 2017).
Hasil analisa yang sudah dilakukan pada kasus kajian situasi Ruangan VIP
Rumah Sakit Swasta Bandung, terdapat prioritas masalah yang terjadi yaitu
mengenai manajemen komunikasi dimana di Rumah Sakit ini komunikasi
menggunakan metode SBAR tidak berjalan dengan baik dan pada ruang VIP ini
masih menggunakan metode handover biasa sehingga komunikasi tidak efektif ,
kebanyakan kasus tidak dicantumkan diagnosa medis dikarenakan kurangnya

2
komunikasi antar perawat padahal diagnosa medis itu sangat penting supaya
tindakan-tindakan bisa sesuai dengan kebutuhan pasien, maka dari itu penulis
tertarik untuk mencari referensi mengenai penerapan manajemen komunikasi
menggunakan SBAR agar bisa dilakukan di ruang VIP Rumah Sakit Swasta kota
Bandung. Karena metode komunikasi menggunakan SBAR ini membuat laporan
mengenai pasien akan lebih akurat dan efisien.

B. Metode Penelusuran Bukti


Metode penelusuran jurnal ini berasal dari google scholar yang diakses pada
tanggal 07 Desember 2020. Penulis menemukan jurnal tentang metode komunikasi
SBAR dalam pelaksanaan timbang terima pasien dan metode pendokumentasian
diagnosa dan intervensi keperawatan. Penulis memilih 3 jurnal komunikasi efektif
SBAR yang akan dianalisa.

C. Rumusan Masalah
1. Validity (Validitas)
Ada beberapa hal yang harus dilihat dalam menentukan validitas penelitian :
a. Validitas seleksi: yang menjadi subjek, kriteria inklusi dan kriteria
eksklusi.
b. Validitas informasi: peneliti harus menjelaskan prosedur pengambilan
data yang dilakukan.
c. Validitas pengontrolan perancu: berbagai faktor perancu atau
confounding factor kalau tidak dikendalikan bisa mempengaruhi hasil
penelitian jadi hasil penelitiannya bias. Untuk mengontrol variabel
perancu ini bisa dilakukan dengan matching atau dengan statistik.
Peneliti harus menyampaikan apa variabel perancunya, dan gimana cara
dia mengendalikannya.
d. Validitas analisis: metode analisis yang dipakai penulis sesuai dengan
tujuan penelitiannya, bagaimana interval kepercayaannya, nilai P nya.
Validitas analisis juga berkaitan dengan bagaimana dia menginterpretasi
hasil analisisnya.
e. Validitas eksterna: jumlah sampel penelitian menentukan apakah
penelitian ini dapat di generalisasi atau tidak.
2. Importantcy (Kepentingan)

3
Lihat apakah penelitian ini memiliki kontribusi besar terhadap perkembangan
ilmu.
3. Applicability (Penerapan)
Penelitian yang dapat diterapkan ditempat pembaca. Semakin applicable
penelitian akan semakin baik. Applicability bisa dilihat dengan
mempertimbangkan faktor ketersediaan alat dan bahan, tenaga medis, biaya,
agama, sosial dan budaya yang berlaku.

4
BAB II
ANALISIS JURNAL
A. HASIL TELAAH JURNAL PENDOKUMENTASIAN KEPERAWATAN
P (Patient/Problem) : Peningkatan mutu dokumentasi
I (Intervention) : Pendokumentasian keperawatan
C (Comparisson) : 1. Pendokumentasian berbasis Android
2. Pendokumentasian berbasis Komputer
O (Outcome) : Metode manakah yang paling efektif untuk
pendokumentasian asuhan keperawatan di
rumah sakit?

Analisis Jurnal Metode Via dengan Jurnal EFEKTIFITAS PEDOMAN PENDOKUMENTASIAN DIAGNOSA DAN INTERVENSI
KEPERAWATAN BERBASIS ANDROID TERHADAP PENINGKATAN MUTU DOKUMENTASI KEPERAWATAN DI RUANG
RAWAT INAP

5
6

Jurnal 1 V (Validity) I (important) A (Applicability)


Judul : V1 (validitas seleksi) : Penelitian ini penting Android lebih mudah
EFEKTIFITAS PEDOMAN - Populasi dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui diimplementasikan dan
PENDOKUMENTASIAN 161 perawat di Ruang Rawat Inap metode murah, ponsel dapat dibawa
DIAGNOSA DAN Rumah Sakit SM. Sampel diambil pendokumentasian kemana saja berbeda dari
INTERVENSI dengan teknik purposive sampling, 35 asuhan keperawatan yang komputer yang lebih besar
KEPERAWATAN responden 87 kelompok intervensi dan dapat diterapkan di dan laptop, selain
BERBASIS ANDROID 35 responden kelompok kontrol. rumah sakit dan memiliki penggunaan smartphone
TERHADAP - Kriteria inklusi Semua responden yang efektifitas yang tinggi untuk keperluan mencari
PENINGKATAN MUTU secara sukarela setuju untuk sebagai penunjang dan mendapatkan informasi
DOKUMENTASI berpartisipasi dan memberikan pelayanan kesehatan di secara efektif dan efisien di
KEPERAWATAN DI persetujuan tertulis. rumah sakit dan mana saja dan kapan saja
RUANG RAWAT INAP meringankan beban kerja selama 24 jam, berbagai
V2 (validitas informasi) : perawat. informasi tersedia dalam
Penulis : - Desain penelitian ini adalah eksperimen aplikasi pada smartphone
Arif Puji Atmanto, semu dengan kelompok kontrol pre- yang dapat diakses dengan
Aggorowati, Muhammad post test. mudah. Penggunaan
Rofii. - Penelitian ini dilakukan dari tanggal 16 smartphone tidak dibatasi
Mei hingga 4 Juli 2019 di Ruang Rawat oleh waktu dan tempat.
Tahun : 2020 Inap Kelas III Rumah Sakit SM untuk Sehingga metode
kelompok intervensi dan Layanan pendokumentasian diagnosa
7

Jurnal 1 V (Validity) I (important) A (Applicability)


Rawat Inap Kelas III di Rumah Sakit dan intervensi keperawatan
BW untuk kelompok kontrol. berbasis android ini efektif
- Instrumen dalam penelitian ini adalah dalam meningkatkan mutu
kuesioner Q-DIO untuk menilai mutu dokumentasi diagnosa dan
dokumentasi asuhan keperawatan yang intervensi keperawatan.
memiliki 40 pertanyaan dan P-Askep
aplikasi berbasis android memiliki
pedoman untuk mendokumentasikan
diagnosis dan intervensi keperawatan.
V3 (Validitas Pengontrolan Perancu) :
Pada penelitian ini tidak terdapat faktor
perancu.
V4 (Validitas Analisis) :
- Hasil penelitian menunjukkan bahwa
mutu dokumentasi diagnosa dan
intervensi keperawatan sebelum
intervensi pada kelompok intervensi
dengan ratarata 1,31 ± 0,471 dan pada
kelompok kontrol dengan rata-rata 1,46
± 0,505 dengan nilai p 0,223 (p- nilai>
8

Jurnal 1 V (Validity) I (important) A (Applicability)


0,05) yang berarti ada perbedaan mutu
dokumentasi antara kedua kelompok
sebelum intervensi. Sedangkan setelah
intervensi pada kelompok intervensi,
nilai rata-rata adalah 1,97 ± 0,169 dan
kelompok kontrol adalah 1,11 ± 0,323
dengan nilai p-value=0,000 (nilai p
<0,05) yang berarti bahwa terdapat
perbedaan mutu dokumentasi. antara 2
kelompok
setelah intervensi.
V5 (Validitas Eksternal) :
Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian sebelumnya yang dilakukan
oleh Sulistiyaningsih hanya 48,2% dari
dokumentasi yang diisi asuhan
keperawatan, ini karena SOP asuhan
keperawatan terlalu banyak, belum
sederhana dan masih menggunakan
teknologi manual dan belum
9

Jurnal 1 V (Validity) I (important) A (Applicability)


menggunakan teknologi digital
(Sulistiyaningsih, 2018).

Analisis Jurnal Metode Via dengan Jurnal KEPUASAN PERAWAT TERHADAP PELATIHAN SISTEM INFORMASI DALAM
PROSES DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN DI RSU IMELDA PEKERJA INDONESIA

Jurnal 2 V (Validity) I (important) A (Applicability)


Judul : V1 (validitas seleksi) : Penelitian ini penting Untuk kedepannya praktik
KEPUASAN PERAWAT - populasi pada penelitian ini adalah untuk mengetahui keperawatan disarankan,
TERHADAP PELATIHAN perawat Rumah Sakit Umum Imelda metode supaya menerapkan sistem
SISTEM INFORMASI Pekerja Indonesia ruangan Melati yaitu pendokumentasian informasi di praktik
DALAM PROSES sebanyak 22 orang dengan rincian 20 asuhan keperawatan yang keperawatan yang ada dan
DOKUMENTASI ASUHAN perawat pelaksana dan 1 orang kepala dapat diterapkan di menyediakan sarana
KEPERAWATAN DI RSU bidang keperawatan beserta 1 orang rumah sakit dan memiliki pendukung seperti
IMELDA PEKERJA wakil kepala bidang keperawatan. efektifitas yang tinggi perangkat computer,
INDONESIA - Dalam penelitian ini tidak dijelaskan sebagai penunjang jaringan internet dan
tentang kriteria inklusi dan eksklusi. pelayanan kesehatan di perangkat lainnya yang
Penulis : V2 (validitas informasi) : rumah sakit dan mendukung penerapan
Rani Damanik - Penelitian menggunakan metode quasy meringankan beban kerja sistem informasi dalam
experiment design. perawat. keperawatan di praktik
10

Jurnal 2 V (Validity) I (important) A (Applicability)


Tahun : 2019 - Desain penelitian paired sample t test keperawatan sehingga, lebih
dimana penelitian dilakukan pada satu memudahkan perawat dalam
kelompok subyek yang dilakukan memberikan asuhan
perlakuan untuk mengidentifikasi keperawatan dan
kepuasan perawat sebelum dan sesudah. meningkatkan mutu asuhan
- Pelaksanaan penelitian dilakukan pada keperawatan.
bulan Mei sampai dengan Juni 2017.
- Instrumen sistem informasi dalam
proses asuhan keperawatan yaitu:
manusia, Visual Basic (VB), Microsoft
SQL Server 2000, NIC, NOC,
NANDA, format DepKes (2005), dan
kuesioner The DeLone and McLean
Model of Information Systems dengan
nilai CVI expert=1.
V3 (Validitas Pengontrolan Perancu) :
Pada penelitian ini tidak terdapat faktor
perancu.
V4 (Validitas Analisis) :
- Berdasarkan hasil analisis data dan
11

Jurnal 2 V (Validity) I (important) A (Applicability)


pembahasan hasil penelitian mengenai
kepuasan kepuasan perawat pada
pelatihan sistem informasi dalam
proses dokumentasi asuhan
keperawatan di Rumah Umum Imelda
Pekerja Indonesia Medan dengan nilai
signifikan (p=0.00), sehingga (p<0.05),
maka Ha diterima dan Ho ditolak,
maka dapat disimpulkan bahwa ada
perbedaan kepuasan antara sebelum
dan sesudah pelatihan sistem informasi
dalam proses dokumentasi asuhan
keperawatan setelah diberikan
sosialisasi, workshop dan simulasi
sistem informasi dalam proses
dokumentasi asuhan keperawatan.
V5 (Validitas Eksternal) :
- Berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Astarini (2018) tentang
literatur review: efektivitas modifikasi
12

Jurnal 2 V (Validity) I (important) A (Applicability)


dokumentasi keperawatan diperoleh
hasil bahwa model dokumentasi asuhan
keperawatan berbasis sistem informasi
dapat meningkatkan kualitas
dokumentasi asuhan keperawatan
sehingga modifikasi pendokumentasian
keperawatan sangat penting sehingga
dapat memberi kemudahan bagi
perawat dalam melakukan dokumentasi
keperawatan.
13

D. HASIL TELAAH JURNAL KOMUNIKASI SBAR


P (Patient/Problem) : Pelaksanaan Timbang Terima Pasien
I (Intervention) : Metode Komunikasi SBAR
C (Comparisson) : Pengaruh metode komunikasi efektif sbar
terhadap efektifitas pelaksanaan timbang terima
pasien
O (Outcome) : Apakah ada pengaruh metode komunikasi
efektif sbar terhadap efektifitas pelaksanaan
timbang terima pasien.

Jurnal V (Validity) I (important) A (Applicability)


Judul : V1 (validitas seleksi) : Penelitian ini penting untuk Metode komunikasi SBAR
PENGARUH METODE - Kriteria Insklusi (Untuk Perawat mengetahui pengaruh metode ini dapat diterapkan di
KOMUNIKASI EFEKTIF pelaksana sift pagi, siang, malam komunikasi sbar terhadap Rumah Sakit dalam
SBAR TERHADAP diruang Ahmad Dahlan Perawat pelaksanaan timbang terima pelaksanaan timbang terima
PELAKSANAAN yang tidak sedang cuti, Bersedia pasien, selain itu metode sbar pasien di ruang rawat inap
TIMBANG TERIMA menjadi responden, dan Perawat sangat penting dalam juga sangat penting bagi
yang hadir saat operan sift) penyampaian data pasien perawat karena dapat
14

Jurnal V (Validity) I (important) A (Applicability)


Penulis : - Kriteria Eksklusi (Tidak bersedia antar perawat sehingga meningkatkan mutu asuhan
Miming Oxyandi1 , Novi menjadikan responden dan pelaksanaan timbang terima keperawatan yang dinilai
Endayni Perawat yang sedang cuti). dapat terlaksana dengan baik berdasrkan kepuasan pasien
- Populasi yang diambil pada dan meningkatkan kualitas terhadap pelayanan kesehatan
Tahun : 2020 peneitian ini adalah perawat pelayanan di rumah sakit. di rumah sakit.
dalam komuniksi efektif SBAR
sebelum dan setelah timbang
terima di Ruang Ahmad Dahlan
Rumah Sakit Muhammadiyah
Palembang tahun 2020 yang telah
mendapatkan izin, yang
berjumlah 30 responden.
V2 (validitas informasi) :
- Penelitian ini dilakukan dengan
metode penelitian menggunakan
pre eksperiment dengan
rancangan One Group Pretest-
postest.
- proses pengambilan data dari
tanggal 10 sampai dengan 13
Januari 2020.
V3 (Validitas Pengontrolan
Perancu) :
Pada penelitian ini tidak terdapat
faktor perancu.
15

Jurnal V (Validity) I (important) A (Applicability)


V4 (Validitas Analisis) :
- Dari hasil analisa univariat
diketahui bahwa pelaksanaan
timbang terima sebelum dan
setelah komunikasi efektif SBAR
didapat dari 30 responden.
Timbang terima responden
sebelum dilakukan komunikasi
sbar, responden yang tidak sesuai
sebanyak 83.3 % dan responden
yang sesuai sebanyak 16.7 %.
Sedangkan pelaksanaan timbang
terima setelah komunikasi efektif
sbar yang tidak sesuai sebanyak
13,3% dan responden yang sesuai
86,7% dan sedangkan komunikasi
efektif SBAR terdapat 30
responden terdiri 9 responden
kurang 30% 12 responden baik
40% dan 9 responden sangat baik
30%.
- Hasil uji statistik dengan
menggunakan uji statistik wilcoxon
signed rank mendapatkan p value =
0,000 ≤ α (0,05) terlihat ada
16

Jurnal V (Validity) I (important) A (Applicability)


pengaruh yang signifikan rata-rata
tentang komunikasi efektif sbar
perawat sebelum dan setelah
dilakukan komunikasi efektif sbar
ini berarti ada pengaruh
Komunikasi Efektif SBAR
terhadap Timbang Terima diruang
Ahmad Dahlan Rumah Sakit
Muhammadiyah Palembang.
V5 (Validitas Eksternal) :
Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian I Ketut Suardana, Dkk,
( 2015). Penelitian ini
menunjukkan ada hubungan
antara metode komunikasie fektif
SBAR yang diterapkan dirawat
inap Griyatama RSUD Tabanan
dengan efektifitas pelaksanaan
timbang terima(handover) yang
menghasilkan ρ value 0,000. Nilai
koefisien korelasinya adalah
0,902 yang artinya terdapat
pengaruh yang kuat dan
menunjukkan arah positif.
Judul : V1 (validitas seleksi) : Penelitian ini penting untuk Metode komunikasi SBAR
HUBUNGAN - Populasi dalam penelitian ini mengetahui pengaruh metode ini dapat diterapkan di
17

Jurnal V (Validity) I (important) A (Applicability)


KOMUNIKASI SBAR adalah seluruh perawat di ruang komunikasi sbar terhadap Rumah Sakit dalam
DENGAN PELAKSANAAN rawat inap RSUD Dr. A. Dadi pelaksanaan timbang terima pelaksanaan timbang terima
TIMBANG TERIMA Tjokrodipo Bandar Lampung pasien, adanya hubungan pasien di ruang rawat inap
PERAWAT DI RUANG Tahun 2019 sebanyak 50 orang yang bermakna antara juga sangat penting bagi
RAWAT INAP RSUD Dr. A. - Tidak ada kriteria inklusi maupun komunikasi SBAR dengan perawat karena dapat
DADI TJOKRODIPO eksklusi pada penelitian ini. pelaksanaan timbang terima, meningkatkan mutu asuhan
BANDAR LAMPUNG komunikasi SBAR yang keperawatan yang dinilai
TAHUN 2019 V2 (validitas informasi) : kurang baik akan berdasrkan kepuasan pasien
- Jenis penelitian ini merupakan mempengaruhi pelaksanaan terhadap pelayanan kesehatan
Penulis : jenis penelitian kuantitatif timbang terima di Rumah di rumah sakit.
Dewi Kusumaningsih , Reva - Rancangan dalam penelitian ini Sakit.
Monica menggunakan desain Survei
Analitik dengan pendekatan cross
Tahun : 2019 sectional.

V3 (Validitas Pengontrolan
Perancu) :
Pada penelitian ini tidak terdapat
faktor perancu.

V4 (Validitas Analisis) :
Hasil analisa data menggunakan uji
chi square didapat nilai p-value =
0.008 (<0,05) Yang artinya ada
hubungan komunikasi SBAR dengan
18

Jurnal V (Validity) I (important) A (Applicability)


pelaksanaan timbang terima perawat
di Ruang Rawat Inap RSUD Dr. A.
Dadi Tjokrodipo Bandar Lampung
Tahun 2019, dengan nilai OR =
6,120 yang artinya perawat yang
memiliki komunikais SBAR yang
kurang baik akan 6 kali berpeluang
rendah melaksanakan timbang terima
kurang baik.
V5 (Validitas Eksternal) :
Sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Ovari (2018) judul
“Hubungan Pelaksanaan Metode
Komunikasi: Situation,
Background, Assesment,
Recomendation (Sbar) Saat
Timbang Terima Tugas
Keperawatan Dengan Kepuasaan
Kerja Perawat Di Ruang Rawat
Inap Rsud Solok” Hasil univariat
diketahui 53,4%, pelaksanaan
komunikasi SBAR pada timbang
terima pasien tidak terlaksana dan
51,7% kepuasaan kerja perawat
menyatakan kurang puas. Hasil
19

Jurnal V (Validity) I (important) A (Applicability)


bivariat hubungan signifikan
antara pelaksanaan komunikasi
SBAR dengan kepuasan kerja
perawat di Ruang Rawat Inap
RSUD Tahun 2015 (p = 0.000,
OR = 29,000).
Judul : V1 (validitas seleksi) : Penelitian ini sangat penting, Metodenya SBAR sangat
PENGARUH METODE - Kriteria populasi yang dimana untuk mengetahui mudah dimengerti sehingga
KOMUNIKASI EFEKTIF diambil adalah seluruh pengaruh penggunaan dapat dilaksanakan oleh
SBAR TERHADAP perawat di ruang rawat inap kerangka SBAR pada saat setiap perawat dan petugas
EFEKTIFITAS Ruang Griyatama RSUD timbang terima pasien lainnya (dokter, ahli gizi).
PELAKSANAAN Tabanan yang telah khususnya. Dan juga dapat menurunkan
TIMBANG TERIMA mendapatkan pengarahan dan angka kematian pasien yang
PASIEN sudah menerapkan disebabkan oleh kesalahan
DI RUANG GRIYATAMA komunikasi SBAR dalam dalam berkomunikasi.
RSUD TABANAN upaya meningkatkan Sehingga dapat juga
efektifitas pelayanan. meningkatkan mutu
Penulis : - Populasi berjumlah 30 orang pelayanan rumah sakit.
I Ketut Suardana, I G.A. Ari perawat yang terdiri dari 30
Rasdini, Ni Nyoman Hartati. orang perawat terdiri dari 4
(perawat primer (PP), 23
Tahun : 2018 perawat associate (PA)
dengan satu (1) orang kepala
ruangan dan satu (2) orang
wakil Kepala Ruangan.
V2 (validitas informasi) :
20

Jurnal V (Validity) I (important) A (Applicability)


- Desain dalam penelitian ini
adalah quasi eksperimen yang
menggambarkan dan
menganalisis pengaruh
metode komunikasi efektif
SBAR terhadap efektifitas
pelaksanaan timbang terima
(handover) pada pasien rawat
inap Ruang Griyatama RSUD
Tabanan tahun 2015.
- Pendekatan yang digunakan
dalam penelitian ini adalah
cross-sectional
- Teknik Analisa yang
digunakan adalah univariat,
untuk menggambarkan
karakteristik responden dan
tendensi sentral dari proses
serta hasil timbang terima.
V3 (Validitas Pengontrolan
Perancu) :
Pada penelitian ini tidak terdapat
faktor perancu.
V4 (Validitas Analisis) :
- Efektifitas timbang terima
21

Jurnal V (Validity) I (important) A (Applicability)


pagi sebelum penerapan
metode komunikasi efektif
SBAR di Ruang Griyatama
RSUD Tabanan sebagain
besar sesuai dengan
persentase 40,7 sampai
100%. Sedangkan pada
timbang terima siang
sebagian besar sesuai dengan
persentase 59,3 sampai
100%. Rata-rata jumlah
waktu untuk timbang terima
pagi sebelum perlakuan
adalah 5,73 menit dan siang
4,93 menit.
- Berdasarkan hasil observasi
pagi sebelum diberikan
perlakuan menunjukkan
bahwa nilai observasinya
terbanyak dengan kriteria
Sangat Sesuai adalah variabel
“menyampaikan
permasalahan dan kondisi
terakhir pasien” (25,9 %).
Kurang sesuai dalam
22

Jurnal V (Validity) I (important) A (Applicability)


“mengklarifikasi pasien saat
ini” sebanyak 27 (100%).
Sesudah perlakuan yang
“menyampaikan
permasalahan dan kondisi
terakhir pasien” menjadi 55%
dan “mengklarifikasi pasien
saat ini” turun menjadi 11
orang (40,7%)
- Ada pengaruh yang kuat
metode komunikasi efektif
SBAR dengan efektifitas
pelaksanaan timbang terima
(handover) dengan nilai r
=0,832 serta nilai t = 4,847
dan p value 0,001 (< α =
0,05).
V5 (Validitas Eksternal) :
Hasil penelitian ini tidak jauh
berbeda dengan penelitian yang
dilakukan sebelumnya oleh The
Joint Commmission
Organizations tentang sentinel
events didapatkan data bahwa
kejadian total sentinel events
23

Jurnal V (Validity) I (important) A (Applicability)


terjadi oleh karena masalah
komunikasi sebesar 70%.
Penelitin yang dilakukan oleh
Haig et al (2006) dalam Kesten
juga menunjukkan bahwa
komunikasi SBAR menjamin
komunikasi diantara para pemberi
pelayanan kesehatan efektif dan
menurunkan angka kejadian
sentinel events dari 89,9 per 1000
pasien perhari menjadi 39,96 per
1000 pasien perhari pertahun.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari dua jurnal yang sudah dianalisis terkait pendokumentasian keperawatan
dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan Pendokumentasian berbasis Android dan
Komputer di Rumah Sakit maka metode pendokumentasian asuhan keperawatan
yang dapat diterapkan di rumah sakit dan memiliki efektifitas yang tinggi sebagai
penunjang pelayanan kesehatan di rumah sakit dan meringankan beban kerja
perawat.
Namun pada pelaksanaannya, kembali kepada kebijakan setiap rumah sakit untuk
memilih metode mana yang cocok dan bisa diterapkan di rumah sakitnya masing
masing. Penerapan berbasis Android maupun komputer memiliki kelebihan dan
kekurangannya masing masing. Rumah sakit bisa menyesuaikan metode ini dengan
kondisi finansial rumah sakit, sumber daya yang ada dan juga kesiapan para perawat
dalam peralihan metode dari konvensional ke metode berbasis teknologi yang
sedang berkembang.
Dari tiga jurnal yang telah dianalisis terkait dengan metode komunikasi SBAR
dapat disimpulkan bahwa Metode komunikasi SBAR sangat penting dalam
pelaksanaan timbang terima pasien (handover) di ruang rawat inap di rumah sakit.
Komunikasi SBAR memiliki pengaruh terhadap keefektifan pelaksanaan timbang
terima pasien. Selain itu, metode SBAR sangat penting dalam penyampaian data
pasien antar perawat sehingga pelaksanaan timbang terima dapat terlaksana dengan
baik dan meningkatkan kualitas pelayanan di rumah sakit. Perawat yang tidak
memiliki kemampuan komunikasi SBAR yang baik, dapat berpengaruh terhadap
pelaksanaan timbang terima menjadi kurang baik juga.
Komunikasi SBAR sangat penting bagi perawat karena dapat meningkatkan mutu
asuhan keperawatan yang dinilai berdasarkan kepuasan pasien terhadap pelayanan
kesehatan di rumah sakit. Dan juga dapat menurunkan angka kematian pasien yang
disebabkan oleh kesalahan dalam berkomunikasi, sehingga dapat juga meningkatkan
mutu pelayanan rumah sakit.

24
25

E. Saran
Pada hasil kedua jurnal yang telah di telaah oleh kelompok memiliki dampak
positif serta hasil yang signifikan, sehingga Disarankan untuk ruangan dapat
menerapkan metode pendokumentasian berbasis android dan computer di ruangan
guna meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan.

Diharapkan metode komunikasi SBAR dapat dilaksanakan oleh semua tenaga


kesehatan terutama untuk perawat yang dapat dijadikan sebagai kompetensi dasar
untuk dapat meningkatkan kualitas mutu pelayanan asuhan keperawatan di rumah
sakit. Karena apabila metode SBAR tidak diterapkan dengan baik dapat
menyebabkan kesalahan dalam komunikasi antar perawat yang dapat berpengaruh
pada tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan yang diberikan.
DAFTAR PUSTAKA

Atmanto Arif Puji, Anggorowati, R. (2020). Efektifitas pedoman pendokumentasian


diagnosa dan intervensi keperawatan berbasis android terhadap peningkatan mutu
dokumentasi keperawatan di ruang rawat inap. Jurnal Keperawatan Dan
Kesehatan Masyarakat, 9, 83–92.

Damanik, R. (2019). Kepuasan Perawat Terhadap Pelatihan Sistem Informasi Dalam


Proses Dokumentasi Asuhan Keperawatan Di Rsu Imelda Pekerja Indonesia.
Indonesian Trust Health Journal, 1(2), 91–97. https://doi.org/10.37104/ithj.v1i2.18

Kusumaningsih, D., & Monica, R. (2019). Hubungan komunikasi SBAR dengan


pelaksanaan timbang terima perawat di ruang rawat inap rsud dr. A. Dadi
Tjokrodipo bandar Lampung tahun 2019. Indonesian Jurnal of Health
Development, 1(2), 25–35.

Oxyandi, M., & Endayni, N. (2020). Pengaruh Metode Komunikasi Efektif SBAR
Terhadap Pelaksanaan Timbang Terima. Jurnal ’Aisyiyah Medika, 5(1), 162–172.
https://doi.org/10.36729/jam.v5i1.322

Suardana Ketut, I G.A. Ari Rasdini, N. N. H. (2013). Pengaruh Metode Komunikasi


Efektif SBAR Terhadap Efektifitas Pelaksanaan Timbang Terima Pasien Di Ruang
Griyatama Rsud Tabanan I. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9).

Anda mungkin juga menyukai