Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-Nya penyusun
masih diberi kesehatan sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Makalah

yang

berjudul SISTEM

PEMBERIAN

PELAYANAN

KEPERAWATAN PROFESIONAL (SP2KP) ini disusun untuk memenuhi tugas


mahasiswa dari mata kuliah manajement keperawatan.
Pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua temanteman kelompok yang sudah berpartisipasi dalam penyelesaian makalah ini
penyususn menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna oleh karena
itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penyusun harapkan demi
kesempurnaan makalah ini dimasa mendatang.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para mahasiswa khususnya dan
masyarakat pada umumnya. Dan semoga makalah ini dapat dijadikan sebagai bahan
untuk menambah pengetahuan para mahasiswa, masyarakat dan pembaca.
Makassar,13 November 2016

Tim Penulis

DAFTAR ISI

Kata
Pengantar...............................................................................
................
Daftar
Isi............................................................................................
.............
BAB I
PENDAHULUAN.......................................................................
..............
BAB II
PEMBAHASAN.........................................................................
.............
BAB IV
PENUTUP.................................................................................
............
DAFTAR
PUSTAKA.................................................................................
..........

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemajuan jaman di bidang kesehatan khususnya di bidang pelayanan
keperawatan, menuntut perawat sebagai tenaga kesehatan untuk bersikap
professional dan penuh kreatif serta inovasi dalam meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan di rumah sakit. Adapun beberapa usaha yang telah
dilakukan dari beberapa pihak untuk meningkatkan mutu pelayanan keperawatan
yaitu mulai dari Departemen Pendidikan Nasional, Departemen Kesehatan
diantaranya adalah dengan adanya pendidikan pada tingkat Sarjana, Diploma III
keperawatan, pendidikan profesi yaitu Ners serta adanya pelatihan bagi tenaga
keperawatan. Upaya lainnya adalah dibentuknya Direktorat Keperawatan di
Departemen Kesehatan di Indonesia. Semua upaya tersebut bertujuan untuk
meningkatkan profesionalisme keperawatan agar mutu asuhan keperawatan
dapat ditingkatkan.
Banyak hal positif yang telah dicapai di bidang pendidikan keperawatan,
tetapi gambaran pengelolaan layanan keperawatan belum memuaskan. Layanan
keperawatan masih sering mendapat keluhan masyarakat, terutama tentang sikap
dan kemampuan perawat dalam memberikan asuhan keperawatan kepada klien
atau keluarga. Dari masalah yang terjadi di lapangan hal tersebut muncul karena

tidak terstrukturnya pengorganisasian dan pembagian tugas kepada perawat di


rumah sakit, banyaknya tanggung jawab yang diberikan kepada perawat, maka
dari itu salah satu usaha untuk memberikan pelayanan berkualitas dan
professional tersebut adalah pengembangan model praktek keperawatan
(MPKP).
Model pratek keperawatan pr ofessional (MPKP) dilakukan hanya pada
pelaksanaan prosedur, pelaksanaan tugas berdasarkan instruksi dokter.
Pelaksanaan tugas tidak didasarkan pada tanggung jawab moral serta tidak
adanya analisis dan sintesis yang mandiri tentang asuhan keperawatan. Untuk
mengatasi masalah tersebut diperlukan pengubahan sistem, pemberian asuhan
keperawatan melalui pengembangan Model Praktek Keperawatan Profesional
(MPKP) yang diperbaharui dengan SP2KP.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian SP2KP?
2. Apa kelebihan SP2KP?
3. Perbedaan SP2KP dan MPKP?
4. Bagaimana struktur tingkatan SP2KP?
5. Jika SP2KP dianggap baik buat pasien dan perawat, bagaimana cara perawat
rumah sakit menilai kepuasan pasien terhadapan pelayanan rumah sakit?
6. Bagaimana syarat menjadi kepala ruangan dan perawat penanggung jawab?
7. Apakah manfaat dari system SP2KP untuk pasien?
C. TUJUAN
1. Mengetahui pengertian SP2KP
2. Mengetahui kelebihan SP2KP
3. Mengetahui perbedaan SP2KP dan MPKP
4. Mengetahui struktur tingkatan SP2KP
5. Mengetahui kinerja perawat di rumah sakit setelah MPKP diubah menjadi
SP2KP
6. Mengetahui jika SP2KP dianggap baik buat pasien dan perawat, bagaimana
cara perawat rumah sakit menilai kepuasan pasien terhadap pelayanan rumah
sakit
7. Mengetahui syarat menjadi kepala ruangan dan perawat penanggung jawab
8. Mengetahui manfaat dari sistem SP2KP untuk pasien

BAB II
PEMBAHASAN
A. Apa pengertian SP2KP ?
SP2KP atau Sistem Pemberian Pelayanan Keperawatan Profesional
adalah kegiatan pengelolaan asuhan keperawatan disetiap unit ruang rawat di
rumah sakit.SP2KP ini merupakan suatu sistem pemberian asuhan keperawatan
di ruang rawat yang dapat memungkinkan perawat dalam pelaksanaan asuhan
keperawatan yang profesional bagi pasien. SP2KP ini memiliki sistem
pengorganisasian yang baik dimana semua komponen yang terlibat dalam
pelaksanaan asuhan keperawatan diatur secara profesional (Sitorus, 2006).
B. Kelebihan SP2KP ?
1. Sumber : wawancara
a. Kerja perawat lebih terstruktur
b. Kerja perawat lebih ringan karena adanya pembagian pasien
c. Perawat lebih mengenali pasiennya sehingga dapat mempermudah proses
asuhan keperawatan
d. Perawat lebih bersemangat dalam bekerja karena adanya pemberian
reward
2. Kelebihan SP2KP

adalah pelayanan keperawatan kepada pasien lebih

terstruktur dan kinerja perawat lebih professional.


C. Perbedaan SP2KP dan MPKP?
Perbedaan terletak pada struktur pembagian perawat diruangan, seperti
tidak adanya perawat penangggung jawab pasien dan perawat pelaksana pada
model MPKP, namun pada model SP2KP struktur pembagian perawat terbagi
atas perawat penanggung jawab pasien dengan jumlah pasien yang telah
ditentukan, dan terdapat perawat pelaksana, tidak hanya itu system SP2KP juga
lebih menghargai kinerja perawat dengan bentuk pemberian reward pada
perawat yang memiliki kinerja yang baik di rumah sakit. Reward yang diberikan
dari rumah sakit kepada perawat dapat berupa bentuk remunisasi yang

jumlahnya berbeda,sesuai dengan tindakan keperawatan yang dilakukan oleh


tiap perawat.
Hasil penelitian dari Rantung 2013, hasil yang diperoleh dari ruangan
yang menggunakan system SP2KP hasil mean 78,14, sedangkan ruangan dengan
non SP2KP hasil mean 54, 2. Hasil uji analisis menunjukkan nilai P = 0.000 <
0.05, sehingga membuktikan bahwa ada perbedaan signifikan anatara
pendokumentasian asuhan keperawatan pada ruangan yang menerapkan system
SP2KP dengan ruangan yang tidak menerapkan system SP2KP di RSUP
Prof.R.D. Kandou Manado. Dalam hal ini perbedaanya terletak pada
kelengkapan dokumentasi asuhan keperawatan, namun pada jurnal tidak
dijelaskan kelengkapan dokumentasi seperti apa yang dimaksudkan.
Pendokumentasian ini berhubungan erat dengan standar pendidikan
perawat. Perawat diruangan yang menerapkan system SP2KP memiliki 54
perawat dengan 18 lulusan Ners, 5 perawat lulusan S.Kep. Sedangkan ruangan
yang tidak menerapkan sytem SP2KP didominasi oleh lulusan DIII sebanyak 23
orang, untuk lulusan Ners 6 orang, S.Kep. 5 orang.
Praktik keperawatan dalam hal ini asuhan keperawatan yang diberikan
kepada klien meliputi pengkajian, diagnose keperawatan, perencanaan,
implementasi dan evaluasi. Dalam hal pelaksanaan tindakan mauapun
pendokumentasian data pasien, perawat dituntut untuk professional (Dermawan,
2012). Prinsip pendokumentasian yang professional yaitu proses dan hasil
dokumentasi dipengaruhi oleh pengetahuan, ketrampilan, pendidikan dan
pengalaman perawat (Wahid,2012).
D. Struktur Tingkatan SP2KP ?
Kabid.Keperawatan
Kasie. Kep
Kep.Ruangan
PPJP 1

PPJP 2

PPJP 3

PA

PA

PA

5-6 KLIEN

5-6 KLIEN

5-6 KLIEN

(Sumber : wawancara)
E. Bagaimana kinerja perawat dirumah sakit setelah MPKP diubah menjadi
SP2KP ?
Kinerja perawat menjadi lebih tersetruktur dengan adanya pembagian
pasien, dan dengan diterapkannya system reward perawat menjadi lebih
bersemangat saat menjalakan tugas dan tanggung jawabnya, tidak hanya itu
perawat juga lebih kreatif dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien.
(Sumber : wawancara)
F. Jika SP2KP dianggap baik buat pasien dan perawat, bagaimana cara
perawat rumah sakit menilai kepuasan pasien terhadapan pelayanan
rumah sakit?
Berdasarkan penerapan SP2KP di Rumah Sakit Kariadi untuk penilaian
kepuasan pasien setelah dirawat inap dibangsal para perawat diharuskan
membagikan quisioner yang berisi tentang penilaian kepuasan pelayanan selama
pasien dirawat di bangsal RSUP Dr. Kariadi Semarang. Evaluasi dari quisioner
penialaian kepuasan pasien dibuka setiap hari dan di evaluasi setiap bulan
sebagai bahan koreksi dan peningkatan mutu pelayanan bagi pasien di RSUP
Dr.Kariadi. Selama ini hasil dari evaluasi penilaian kepuasan pasien rata-rata
menunjukkan angka 85, dan ini menurut salah satu perawat kariadi tergolong
Baik.
G. Bagaimana syarat menjadi kepala ruangan dan perawat penanggung jawab
1. Syarat menjadi kepala ruangan :
a. Kompetensi yang dimiliki
b. Jenjang pendidikan yang tinggi
c. Lama kerja di rumah sakit
d. Banyaknya pelatihan-pelatihan yang diikuti
e. Pengkaderan
2. Syarat menjadi perawat penanggung jawab :
a. Sesuai dengan jenjang pendidikan
b. Kompetensi yang dimiliki
H. Apakah manfaat dari system SP2KP untuk pasien?
Askep pada pasien lebih lengkap dan terstrukur sehingga berbagai
masalah keperawatan yang muncul pada pasien baik diagnosa aktual dan
diagnosa resiko bisa teratasi semua. Sebagai contoh di RSUP Dr. Kariadi yang

sudah menerapkan system SP2KP sudah dipersiapkan fasilitas untuk pasien yang
berisiko dekubitus misalnya kasur dekubitus. Selain itu dalam sistem SP2KP
tidak ada kesenjangan profesi antar rekan kerja di rumah sakit, misalkan antara
perawat dengan ahli gizi, dan perawat dengan dokter, serta perawat dengan
fisioterpis.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Model Praktik Keperawatan Profesional (MPKP) adalah suatu system
Model Praktik Keperawatan Profesional (MPKP) adalah suatu sistem (struktur,
proses dan nilai-nilai profesional) yang memungkinkan perawat profesional
mengatur pemberian asuhan keperawatan termasuk lingkungan, yang dapat
menopang pemberian asuhan tersebut (Hoffart & Woods, 1996).
SP2KP atau Sistem Pemberian Pelayanan Keperawatan Profesional
adalah kegiatan pengelolaan asuhan keperawatan disetiap unit ruang rawat di
rumah sakit.SP2KP ini merupakan suatu sistem pemberian asuhan keperawatan

di ruang rawat yang dapat memungkinkan perawat dalam pelaksanaan asuhan


keperawatan yang profesional bagi pasien. SP2KP ini memiliki sistem
pengorganisasian yang baik dimana semua komponen yang terlibat dalam
pelaksanaan asuhan keperawatan diatur secara profesional (Sitorus, 2006).
Dari kesimpulan pernyataan diatas, SP2KP lebih baik dari MPKP hal ini
dibuktikan SP2KP lebih terstruktural dengan pembagian perawat terbagi atas
perawat penanggung jawab pasien dengan jumlah pasien yang telah ditentukan,
dan terdapat perawat pelaksana, tidak hanya itu system SP2KP juga lebih
menghargai kinerja perawat dengan bentuk pemberian reward pada perawat
yang memiliki kinerja yang baik di rumah sakit. Reward yang diberikan dari
rumah sakit kepada perawat dapat berupa bentuk remunisasi yang jumlahnya
berbeda,sesuai dengan tindakan keperawatan yang dilakukan oleh tiap perawat.
B. Saran
Dengan adanya suatu metode yang disusun dalam SP2KP atau Sistem
Pemberian Pelayanan Keperawatan Profesional adalah kegiatan pengelolaan
asuhan keperawatan disetiap unit ruang rawat di rumah sakit, diharapkan
pelayanan keperawatan di seluruh rumah sakit Indonesia dapat lebih tertata
sehingga bisa memberikan pelayanan keperawatan yang profesional.
DAFTAR PUSTAKA
Darmawan, D. 2012. Proses Keperawatan : Penerapan Konsep dan Kerangka Kerja.
Yogyakarta : Gosyen Publising.
Kusnanto, 2004. Pengantar Profesi dan Praktik Keperawatan Profesional. Jakarta:
EGC.
Pratiwi, Arum.,& Muhlisin, Abi. 2008. Kajian Penerapan Model Praktik Keperawatan
Profesional (MPKP) dalam pemberian Asuhan Keperawatan di Rumah Sakit.
Jurnal Kesehatan ISSN 1979-7621.Volume 1. Nomor 1. Halaman 73-80.
Rantung, R. Steffy., Robot, Fredna J., Hamel, Rivelino S. 2013. Perbedaan
Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Ruangan SP2KP dan Non-SP2KP di
Ruang Irina A dan Irina F RSUP. DR.R.D. Kandou Manado. Ejournal
Keperawatan, Volume 1.Nomor 1.Halaman 1-7

Sitorus, Ratna. 2006. Model Praktik Keperawatan Profesional di Rumah Sakit:


Penataan Struktur dan Proses (Sistem) Pemberian Asuhan Keperawatan di
Ruang Rawat. Jakarta: EGC.
Wahid, A., & Suprapto, I. 2012. Dokumentasi Proses Keperawatan. Yogyakarta: Nuha
Medika.

Anda mungkin juga menyukai