1. Pengertian / Definisi
Hoffart dan Woods (1996), mendefinisikan Model Praktik Keperawatan
Profesional sebagai sebuah sistem yang meliputi struktur, proses, dan nilai
professional
pemberian
yang
asuhan
memungkinkan
keperawatan
perawat
dan
professional
mengatur
mengatur
lingkungan
untuk
penugasan
bagi
tenaga
perawat
yang
digunakan
dalam
Praktik
Keperawatan
Profesional
(MPKP)
meningkatkan
motivasi,
pada
Model
Praktik
Keperawatan
(25)
2) Stafing
Staffing merupakan salah satu fungsi khusus manajemen
keperawatan yang terdiri dari kegiatan-kegiatan : mengidentifikasi
jenis dan jumlah dan kategori tenaga yang dibutuhkan pasien,
mengalokasikan anggaran tenaga,merekrut, seleksi dan
penempatan perawat, orientasi dan mengkombinasikan tenaga pada
konfigurasi yang baik.
3) Penjadwalan
Penetapan jumlah tenaga dan penjadualan adalah merupakan
proses pengorganisasian sumber daya yang berharga untuk
menentukan berapa banyak dan kriteria tenaga seperti apa yang
dibutuhkan untuk setiap shift . Sedangkan menurut Komisi Akreditasi
Rumah Sakit (KARS) menyebutkan bahwa agar pelayanan
keperawatan dapat mencapai tujuan yang ditetapkan seorang
Kepala Ruang harus menyusun jadual dinas yang dapat
mencerminkan jumlah dan kategori tenaga yang berkemampuan
baik pada setiap shift dan ada penunjukan perawat sebagai
penanggung jawab shift dengan sertai pembagian tugas yang jelas.
b. Penerapan sistem pemberian asuhan keperawatan
Merupakan metode penugasan yang dipilih dalam memberikan
pelayanan asuhan keperawatan sesuai dengan kondisi yang ada di
Rumah Sakit. Sistem pemberian asuhan keperawatan harus
merefleksikan falsafah organisasi, struktur, pola ketenagaan dan
karakteristik populasi pasien yang dilayani. Untuk memperoleh
gambaran penerapan sistem ini dapat dilihat dari tanggung jawab,
pelaksanaan uraian tugas dan pelaksanaan wewenang perawat
pelaksana.
ditetapkan
PP.
CCM
menganalisis
data
klien
berdasarkan
disepakati.
Membahas dengan PP tentang pembagian tugas PA. Apakah penetapan
masukan.
Memberi masukan pada diskusi kasus yang dilakukan PP dan PA
Mempresentasekan isu-isu terbaru terkait dengan asuhan keperawatan
Mengidentifikasi fakta temuan yang memerlukan pembuktian.
Mengidentifikasi masalah penelitian, merancang usulan dan melakukan
penelitian.
Menerapkan hasil-hasil penelitian dalam memberikan asuhan keperawatan
mutu
keprawatan
mengkoordinasi,
mengarahkan,
dan
MPKP
dengan
menggunakan
instrumen
jaga (shift).
Melakukan bimbingan dan evaluasi (mengecek) PA dalam melakukan
tindakan keperawatan, apakah sesuai dengan SOP
Memonitor dokumentasi yang dilakukan oleh PA
Membantu dan memfasilitasi terlaksananya kegiatan PA
Melakukan tindakan keperawatan yang bersifat terapi keperawatan dan
tindakan keperawatan yang tidak dapat dilakukan PA
Mengatur pelaksanaan konsul dan pemeriksaan laboratorium.
Melakukan kegiatan serah terima klien dibawah tanggung jawab bersama
dengan PA
Mendampingi dokter visite klien dibawah tanggung jawabnya , Bila PP tidak
ada visite didampingi oleh PA sesuia timnya
dan
diselesaikan.
Menyiapkan
klien
untuk
pengobatan,tindakan.
Berperan serta dalam
pemeriksaan
memberikan
diagnostik
pendidikan
laboratorium,
kesehatan
pada
Salah satu unsur pemting dalam MPKP adalah adanya renpra seperti yang
dijelaskan sebelumnya. Selain standar renpra, format dokumentasi keperawatan
lain yang diperlukan adalah:
Format pengkajian awal keperawatan
Format implementasi tindakan keperawatan
Format kardeks (grafik Tekanan darah, Nadi, Suhu dan daftar obat.
Format catatan perkembangan
Format daftar infus termasuk instruksi/ pesanan dokter
Format laporan pergantian shift
Resume Perawatan
TAHAP PELAKSANAAN MPKP
Pada tahap pelaksanaan MPKP dilakukan langkah-langkah berikut ini:
1. Pelatihan MPKP
2. Memberi bimbingan kepada perawat primer (PP) dalam melakukan
konferensi
3. Memberi bimbingan kepada PP dalam melakukan ronde dengan perawat
asosiet (PA)
4. Memberi bimbingan kepada PP dalam membuat kontrak/orientasi dengan
klien/keluarga
5. Memberi bimbingan PP dalam melakukan presentasi kasus dalam tim
6. Memberikan bimbingan kepada CCM dalam membimbing PP dan PA
7. Memberi bimbingan kepada TIM tentang dokumentasi keperawatan.
Penjelasan
1. PELATIHAN MPKP
Pelatihan MPKP diberikan kepada semua perawat yang terlibat di ruang rawat
yang sudah ditentukan. Topik pelatihan meliputi:
a. Kolaborasi antara insitusi pendidikan dan layanan keperawatan melalui
b.
c.
d.
e.
f.
MPKP
Model praktik keperawatan profesioneL (MPKP)
Nilai-nilai profesional sebagai komponen utama dalam MPKP
Metode modifikasi keperawatan primer
Dokumentasi keperawatan diruang MPKP termasuk standar renpra
Pengadaan fasilitas keperawatan dan kesehatan yang diperlukan di ruang
MPKP
g. Hubungan perawat-klien/ keluarga diruang MPKP
h. Kerja sama profesionel antara PP dan PA serta tenaga kesehatan lainnya
i. Stimulasi pemberian asuhan keperawatan di Ruang MPKP
2. BIMBINGAN PP DALAM MELAKUKAN KONFERENSI
Konferensi merupakan pertemuan TIM yang dilakukan setiap hari. Konferensi
dilakukan setelah melakukan operan dinas, sore atau malam sesuai dengan
jadwal dinas PP. Konferensi sebaiknya dilakukan ditempat tersendiri sehingga
dapat mengurangi gangguan dari luar. Konferensi bertujuan untuk:
pelayanan
seperti:
keterlambatan,
kemajuan masing-masing PA
Membantu PA menyelesaikan masalah yang tidak dapat diselesaikannya.
Tujuan Ronde:
o
o
planning
Menumbuhkan cara berfikir secara kritis
Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berasal
bersama
Konsuler adalah S2 keperawatan (CCM)/Perawat S1 Senior/DIII Senior.
Konsuler memfasilitasi kreatifitas
Konsuler membantu mengembangkan kemampuan perawat asosiet,
perawat primer untuk meningkatkan kemampuan dalam mengatasi
4.
masalah.
Panduan bagi PP dalam melakuka Ronde dengan PA
o PP menetukan 2-3 klien yang akan dironde
o Sebaiknya dipilih klien yang membutuhkan perawatan
o Rondde dilakukan setiap hari, terutama pada waktu ketika intensitas
o
o
o
tertentu.
Masalah yang sensitif sebaiknya tidak didiskusikan di hadapan klien.
sebaiknya
dicatat
secara
khusus
untuk
kemudian
DENGAN
KLIEN/KELUARGA
Kontrak antara perawat dan klien/keluarga merupakan kesepakatan antara
perawat dan klien/keluarganya dalam pemberian asuhan keperawatan.
Kontrak ini diperlukan agar hubungan saling dipercaya antara perawat dan
klien.
PANDUAN DALAM MELAKUKAN KONTRAK/ORIENTASI DENGAN KLIEN/KELUARGA
o Orientasi dilakukan saat pertama kali klien datang (24 jam pertama) dan
o
Orientasi ini diulang kembali minimal setiap 2 hari oleh PP atau yang
MANAJEMEN KEPERAWATAN