Anda di halaman 1dari 26

Metode Pemberian Asuhan

Keperawatan Profesional
di RS. Dr. Wahidin Sudirohusodo

Delis Susilowati, SKp, MKep

*) Disampaikan pada diklat penugasan tim di RSWS 25 Pebruari 2006


PENDAHULUAN
• Askep  rangkaian kegiatan pada praktik
keperawatan dengan menggunakan
metoda penugasan/sistem pembagian
tugas tertentu
• MPKP suatu sistem (struktur, proses
dan nilai-nilai profesional) yang
memungkinkan perawat profesional
mengatur pemberian asuhan keperawatan
termasuk lingkungan untuk menopang
pemberian asuhan tersebut. (Hoffart &
Woods, 1996).
Hasil Penelitian Sitorus R. (2000):

• Implementasi MPKP dapat meningkatkan


mutu askep, dinilai berdasarkan
– Peningkatan kepuasan klien dan keluarga
– Peningkatan kepatuhan perawat thd standar
askep
– Penurunan angka infeksi nosokomial
MPKP RSWS
• Uji coba di Lontara 1 Interna dan Lontara
2 Bedah Atas sejak tahun 2000
• Meliputi 4 unsur (karakteristik model)
yaitu:
1. Penetapan jumlah tenaga keperawatan
2. Penetapan jenis tenaga keperawatan
3. Penetapan standar renpra dan dokumentasi
4. Penggunaan metode modifikasi
keperawatan primer (kombinasi tim-primer)
Skema MPKP RSWS
Struktur Proses

Jumlah tenaga Metode Modifikasi


Jenis tenaga Kep. Primer
Standar renpra

Hubungan Perawat-Klien/Keluarga

Tanggung jawab &


Berkesinambungan
Tanggung Gugat

Nilai-nilai Profesional
1. Penetapan jumlah tenaga
keperawatan

Jumlah tenaga keperawatan di suatu ruang


rawat ditentukan berdasarkan derajat
ketergantungan klien dan jam efektif
keperawatan dengan menggunakan rumus
Depkes (2002)
• jam efektif keperawatan sesuai
kebutuhan asuhan keperawatan yang
dibedakan atas 4 (empat) kategori :
• Asuhan keperawatan minimal (jam efektif
perawatan 3,5 jam/24 jam)
• Asuhan keperawatan sedang (jam efektif
perawatan 5,5 jam/24 jam)
• Asuhan keperawatan agak berat (jam efektif
perawatan 7,5 jam/24 jam)
• Asuhan keperawatan berat (jam efektif
perawatan 12 jam/24 jam)
Rumus : A + B + C

A Jumlah perawat yang dibutuhkan (yang bertugas) dengan rumus


 (a x b)
7
a = Rata-rata jumlah pasien yang dirawat dalam 24 jam (rata-rata
sensus harian) mulai dari Januari s/d Oktober
b = Jam efektif perawatan langsung dalam 24 jam dari pasien yang
dirawat mulai dari Januari s/d Oktober
7 = Jam kerja efektif perawat setiap shift
B Jumlah perawat yang libur / cuti / hari besar dengan rumus :
(c : d) x A

c = Jumlah hari libur (tidak efektif) dalam 1 tahun = 52 hari minggu


+ 12 hari cuti + 16 hari libur nasional = 80 hari
d = Jumlah hari kerja efektif dalam 1 tahun = 365 – 80 = 285
C Non-nursing jobs dengan rumus A + B x 25
100
2. Penetapan jenis tenaga
keperawatan

Kepala Ruangan, Clinical Care Manager


(CCM), PP dan PA  peran dan fungsi
sesuai dengan kemampuannya dan
terdapat tanggung jawab yang jelas dalam
sistem pemberian asuhan keperawatan.
3. Penetapan standar renpra
Penetapan standar renpra diperlukan 
berdasarkan observasi waktu yang
dibutuhkan untuk menulis renpra sangat
menyita waktu karena fenomena
keperawatan mencakup 14 kebutuhan
dasar manusia (Potter & Perry, 1997).
Penetapan metode modifikasi kep. Primer
ini didasarkan pada beberapa alasan:
Pemberian asuhan dilakukan secara
berkesinambungan  memungkinkan adanya
tanggung jawab dan tanggung gugat;
Terdapat satu orang perawat profesional  PP
bertanggung jawab dan bertanggung gugat atas
asuhan keperawatan yang diberikan. Pada model ini
perawat primer ialah sarjana keperawatan (S1);
Hubungan profesional dapat ditingkatkan terutama
dengan profesi lain, karena ada satu orang perawat
profesional yang memahami kondisi klien secara
detail sehingga mampu melakukan hubungan
kolaborasi secara optimal;
Metode keperawatan primer tidak digunakan secara
murni  karena dibutuhkan jumlah S1 keperawatan
dalam jumlah yang lebih banyak;
Saat itu terdapat beberapa jenis tenaga keperawatan
dengan kemampuan yang berbeda-beda, maka
konsep metode tim menjadi penting sehingga perawat
dengan kemampuan yang lebih tinggi dapat
mengarahkan dan membimbing perawat lain dibawah
tanggung jawabnya.
Metode tim tidak digunakan secara murni  karena
tanggung jawab tentang asuhan keperawatan
terfragmentasi pada berbagai anggota tim, sehingga
sukar menunjukkan akuntabilitas tenaga
keperawatan.
Struktur ketenagaan pada tingkat ruang rawat
dgn metode modifikasi Kep. Primer
KEPALA RUANGAN

CCM

PP 1 PP 2 PP 3

PAGI PA PA PA
PA PA PA

SORE PA PA PA

PA PA PA
MALAM

PA PA PA
LIBUR/CUTI
PA PA PA
9-10 klien 9-10 klien 9-10 klien
PERAN DAN FUNGSI PERAWAT PADA
METODE MODIFIKASI
KEPERAWATAN PRIMER
• Tugas dan tanggung jawab di dalam
melaksanakan asuhan keperawatan dibedakan
atas tugas dan tanggung jawab:
– Kepala Ruangan,
– Clinical Care Manager,
– PP
– PA
– Pembantu keperawatan  membantu pelaksanaan
pemberian asuhan keperawatan.
Tugas dan Tanggung Jawab Kepala Ruangan
1. Mengatur pembagian tugas jaga perawat (jadual
dinas)
2. Mengatur dan mengendalikan kebersihan dan
ketertiban ruangan
3. Mengadakan diskusi dengan staf untuk memecahkan
masalah ruangan
4. Membimbing siswa/mhs dalam pemberian asuhan
keperawatan di ruangan dengan dengan mengikuti
system MPKP yang telah ada
5. Melakukan kegiatan administrasi dan surat menyurat
6. Mengorientasikan pegawai baru, residen, mhs
kedokteran dan keperawatan yang akan melakukan
praktek di ruangan.
7. Menciptakan dan memelihara hubungan kerja yang
harmonis dengan klien, keluarga, dan tim kesehatan
lainnya
8. Mengecek kelengkapan persedian status
keperawatan min 5 (lima) set setiap hari
9. Melaksanakan pembinaan terhadap PP dan PA dalam
hal penerapan MPKP termasuk tingkah laku
professional
10. Bila PP cuti, tugas dan tanggungjawab PP tersebut di
ambil alih oleh karu, dan dapat didelegasikan kepada
PA senior (wakil PP pemula yag ditunjuk) tetapi tetap
di bawah pengawasan KARU
11. Merencanakan dan memfasilitasi ketersediaan
fasilitas yang dibutuhkan di ruangan
12. Memonitor dan mengevaluasi penampilan kerja
semua tenaga yang ada di ruangan dan membuat
DP3 dan usulan kenaikan pangakat
13. Melakukan pertemuan rutin dengan semua perawat
tiap bulan untuk membahas kebutuhan di ruangan
14. Merencanakan dan melaksanakan evaluasi mutu
asuhan keperawatan
Tugas dan tanggung jawab CCM
 Melakukan bimbingan dan evaluasi tentang
implementasi MPKP (ronde keperawatan)
Pada saat CCM melakukan bimbingan dan evaluasi,
kegiatan yang dilakukan meliputi:
a) Menetapkan secara acak min 2 (dua) status yang akan
dievaluasi untuk setiap tim
b) Bersama dengan PP mengevaluasi status berdasarkan
“instrument evaluasi implementasi MPKP oleh CCM”
c) Apakah dx yang ditetapkan sesuai dengan kondisi klien,
apakah diperlukan pengkajian lanjut? Melakukan
pengkajian lanjut sesuai kebutuhan
d) Apakah dx yang ditetapkan masih menjadi masalah klien
atau sudah teratasi. Bila sudah teratasi apakah sudah
didokumentasikan
e) Apakah semua tindakan keperawatan yang diidentifikasi
pada renpra sudah dilakukan dan didokumentasikan pada
format “implementasi tindakan keperawatan” (membaca
setiap tindakan pada renpra dan lihat dokumentasinya pada
format).
f) Apakah masalah psikososial sudah diidentifikasi? Masalah
psikososial diidentifikasi bila kklien sudah dirawat lebih dari
5 hari
g) Apakah masalah kurangnya pengetahuan sudah
diidentifikasi? Masalah ini diidentifikasi 4 hari sebelum klien
pulang
h) Apakah pengisian hal-hal istimewa sudah dilakukan sesuai
panduan?
i) Apakah laporan pergantian dinas di isi sesuai panduan?
j) Apakah laporan perkembangan klien diisi sesuai panduan?
k) Mengidentifikasi masalah yang dihadapi oleh PP dan tim.
 Mengidentifikasi masalah yang
dihadapi oleh PP dan tim:
1 Mendokumentasikan semua kegiatan
tersebut pada “buku komunikasi CCM”
dengan format sebagai berikut:
a) Menuliskan hari dan tanggal bimbingan dan
evaluasi
b) TIM 1
– Kelengkapan status……%
– Klien mengetahui nama PP……%
– PA mendapat bimbingan dari PP…..%
– Masukan:………………………….
c) TIM 2 (sda)
2. Identifikasi masalah lain secara umum untuk mendapatkan
masukan dari kelompok kerja MPKP
3. Pada bagian akhir dituliskan nama CCM dan tanda tangan
4. Memberikan masukan pada diskusi kasus yang dilakukan PP
dan PA
5. Mempresentasikan isu-isu baru yang terkait dengan ASKEP
6. Mengidentifikasi evidence yang memerlukan pembuktian
7. Mengidentifikasi masalah penelitian, merancang usulan dan
melakukan penelitian serta menerapkan hasil-hasil penelitian
dalam memberi ASKEP
8. Bekerja sama dengan KARU dalam hal: melakukan evaluasi ttg
mutu ASKEP, mengkoordinir, mengarahkan dan mengevaluasi
mhs praktek, dan membahas dan mengevaluasi ttg penerapan
MPKP
9. Mengevaluasi pendidikan kesehatan yang dilakukan oleh PP
dan memberi masukan untuk perbaikan
10. Merancang pertemuan ilmuah untuk membahas hasil
evaluasi/penelitian ttg ASKEP
C. Perawat Primer (PP)
• MPKP Pemula: DIII Keperawatan dengan
pengalaman
• MPKP I: SKp/Ners
• Dinas: Pagi, Sore, Malam (tapi sebaiknya pada
pagi atau sore saja)
• Bila PP dinas sore, harus didampingi min. 1
orang PA dalam timnya punya waktu untuk
menilai perkembangan semua kliennya.
Tugas & Tanggung jawab PP
1. Melakukan kontrak dengan klien dan klg,
mengorientasikan ruangan, melakukan pengkajian
(baru dan melanjutkan pengkajian PA dinas
sebelumnya).
2. Membuat rencana askep, menjelaskan renpra yang
sudah ditetapkan kepada PA dalam timnya pd saat pre
conference, melakukan bimbingan dan evaluasi PA,
memonitor dokumentasi yang dilakukan PA
3. Melakukan tindakan keperawatan yang bersifat terapi
keperawatan dan tindakan keperawatan yang tidak
dapat dilakukan oleh PA, mengatur pelaksanaan
konsul dan pemeriksaan lab, mendampingi dokter
visite
4. Melakukan evaluasi askep dan membuat catatan
perkembangan klien setiap hari, memberikan pend
kesehatan pada klien dan keluarga, membuat
perencanaan pulang, bekerjasama dengan CCM
D. Perawat Asosiet (PA)

• Kemampuan: DIII Keperawatan atau


SPK yang berpengalaman sudah cukup
lama di Rumah Sakit tersebut
Tugas & tanggung jawab PA
1. Membaca renpra yang telah ditetapkan PP,
2. Menggantikan tugas PP jika tidak berada di
tempat,
3. Mengkomunikasikan kepada PP/PJ dinas
bila menemukan masalah yang perlu
diselesaikan,
4. Menyiapkan klien untuk pemeriksaan
diagnostic, lab, pengobatan, dan tindakan,
5. Berperan serta dalam pendkes pada klien
dan klg,
6. Membantu tim lain yang membutuhkan.
E. Pembantu Keperawatan
1. Membersihkan ruangan dan meja pasien
2. Menyediakan alat-alat yang diperlukan untuk
tindakan keperawatan atau kedokteran
3. Membantu perawat dalam melaksanakan
askep
4. Membersihkan alat-alat yang digunakan
5. Mengurus pemberangkatan dan pemulangan
klien konsul
6. Mengantar urinal dan pispot ke dan dari
klien

Anda mungkin juga menyukai