Anda di halaman 1dari 22

PENGEMBANGAN MODEL PRAKTEK

KEPERAWATAN PROFESIONAL SEBAGAI SUATU


UPAYA MENINGKATKAN MUTU ASUHAN
KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT

Oleh :

Prof. Dr. RATNA SITORUS, M.App.Sc


Lokakarya Nasional 1983

Keperawatan sebagai suatu profesi

Pendidikan tinggi keperawatan

Peningkatan mutu pelayanan/asuhan keperawatan

Mutu asuhan keperawatan rendah


• Kepuasan klien :
proporsi yang baik + 32%
• Kelengkapan dokumentasi
proporsi yang baik: 25,31%

(Sitorus, 2000)

• Kepuasan klien :
proporsi yang baik + 64,5%
• Kelengkapan dokumentasi
proporsi yang baik: 55,3%

(Sitorus, 2005)
 Rata-rata jam efektif keperawatan
adalah 26,49%

 Tindakan yang dilakukan:


- kolaborasi 51,8%
- prosedur keperawatan 42,2%
- terapi keperawatan 0%
(Sitorus dkk, 2009)
ANALISIS SISTEM PEMBERIAN ASUHAN
KEPERAWATAN

STRUKTUR PROSES HASIL

• Tenaga kep Metode


pemberian
• Fasilitas ?
asuhan
• dll keperawatan
ST R U KTU R
 Tenaga SPK/DIII
 S1/Ners tidak pada pemberian
asuhan
 RS tidak memerlukan S1/Ners
untuk asuhan
 Peran masing-masing tenaga tidak
jelas
PR OS E S
• Metoda fungsional atau tim
• Tim lebih pada pengelompokan klien
• Seorang klien bisa berinteraksi dengan lebih
dari 15 perawat sehari
• Tidak ada perawat tertentu yang mengetahui
kondisi klien secara detail
• Banyak tondakan keperawatan mandiri belum
dilakukan

Pelayanan belum Profesional


HASIL

 Mutu asuhan keperawatan


 Kepuasan klien
 Kepatuhan perawat pada proses keperawatan
 Pandangan masyarakat
REFORMASI SISTEM PEMBERIAN
ASUHAN KEPERAWATAN

Restructuring : Perubahan dalam


struktur

Reengineering : Perubahan pada proses


pemberian

Redesigning : Revisi peran dan fungsi

MODEL PRAKTEK KEPERAWATAN PROFESIONAL


(MPKP)
MPKP DI BEBERAPA R.S. DI LN

1967  PROFESIONAL PRACTICE MODEL


IOWA HOSPITAL
“SELF GOVERNANCE”

1973  PROFESIONAL PRACTICE MODEL,


BETH ISRAEL HOSPITAL
 “CARING RELATIONSHIP”

1981  PROFESIONAL PRACTICE MODEL,


JOHN HOPKINS HOSPITAL
 “PENGHARGAAN NILAI-NILAI
PROFESI”

1991  THE PROFESSIONAL TRANSITIONS


WORKSHOP-VIRGINIA HOSPITAL
 “METODA KEPERAWATAN
PRIMER SEHINGGA ADA
TANGGUNG GUGAT, TANGGUNG
JAWAB”

1992  A TRANSFORMATIONAL MODEL,


SHADYSIDE HOSPITAL
 “KEPEMIMPINAN”
KEGIATAN MPKP DI RSUPN.CM

 1996 : Pengembangan model oleh Kelompok


Kerja Keperawatan FIK-UI - RSUPNCM

 1997 : Implementasi di lantai 4 kanan IRNA B


dan lantai 3 kiri IRNA A

 1998 : Implementasi di lantai 4 kiri dan lantai 1


kanan IRNA B ; di lantai 4 kanan dan
lantai 3 kiri IRNA A.

 2000 : Implementasi di bagian Neurologi


Model Praktek keperawatan Profesional merupakan suatu
sistem (struktur, proses dan nilai-nilai profesional) yang
memungkinkan perawat profesional mengatur pemberian
asuhan keperawatan termasuk lingkungan untuk menopang
pemberian asuhan tersebut (Hoffart & Woods, 1996)

Management Approach
Professional Relationships

Compensation and Rewards


Patient Care Delivery System
MPKP FIK-UI

Struktur Proses

1. Jumlah tenaga 4. Metode modifikasi


2. Jenis tenaga keperawatan primer
3. Standar renpra

Hubungan Perawat – Klien/Keluarga

Berkesinambungan Tanggung jawab &


Tanggung gugat

Nilai-nilai Profesional
Head Nurse Clinical Care Manager

PP1 PP2 PP3 PP4

PA PA PA PA
PA
PA PA PA
PA PA
PA PA
PA PA PA
PA
PA PA PA PA

8- 10 pasien 8- 10 pasien 8-10 pasien 8-10 psn


TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
PERAWAT PRIMER

MEMBERIKAN TERAPI KEPERAWATAN

1. Membuat kontrak dengan pasien sebagai langkah awal terjadinya


2. Partnership, kedekatan dan reciprocity

2. Melakukan pengkajian terhadap klien baru

3. Menetapkan renpra berdasarkan analisis standar

4. Menjelaskan renpra kepada pasien dan keluargany

5. Menjelas kan renpra kepada angota tim lainnya


TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
C.C.M

1. Membimbing dan mengarahkan PP

2. Memvalidasi renpra yang ditetapkan PP

3. Mempresentasikan isu-isu muktahir tentang


keperawatan klien

4. Merancang usulan penelitian

5. dst
DOKUMENTASI KEPERAWATAN

STANDAR RENPRA /
CLINICAL PATHWAYS

PERAWAT PRIMER
• Melakukan analisis
• Mengarahkan dan membimbing PA
• Bertanggung jawab dan bertanggung gugat
Grafik
Dampak MPKP Terhadap Mutu Asuhan Keperawatan
20
18
16 Grafik 7.12.
F
Dampak MPKP Terhadap Mutu Asuhan Keperawatan
14
F
12 E
E
10
8
H
6
D
B D G H
4 C
2 A G
C
0
Sebelum Setelah Sebelum Setelah Sebelum Setelah Sebelum Setelah
MPKP MPKP MPKP MPKP MPKP MPKP MPKP MPKP
Hasil Yang Dicapai

1.MPKP terbukti dapat meningkatkan mutu asuhan


keperawatan
2.Dokter merasakan kerjasama yang lebih baik bila
MPKP dilakukan dengan baik
3.Ruang rawat ini menjadi tempat belajar yang baik
bagi mahasiswa keperawatan (DIII, SI / Ners /
Spesialis)
4.Ruang MPKP menjadi tempat yang kondusif untuk
melakukan evidence based practice
5.MPKP telah diimplementasikan di berbagai R.S di
seluruh Indonesia (pelatihan regular)
MASALAH YANG DIHADAPI
1. Ketenagaan keperawatan pada ruang
MPKP tidak sesuai dengan persyaratan MPKP
2. Kurangnya kordinasi dan bimbingan yang
berkesinambungan pada penerapan MPKP
3. PP dan PA kurang mendapat penghargaan
walaupun penerapan MPKP sudah berlangsung + 5 tahun
4. Fasilitas kurang mendukung penerapan MPKP

Dukungan pimpinan RS/Departemen


KESIMPULAN

• MPKP dapat meningkatkan mutu asuhan


keperawatan
• Penataan aspek struktur dan proses
• Keberhasilan MPKP dan komitmen
pimpinan RS/Kep
• Dimulai pada lingkungan yang baru
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai