Anda di halaman 1dari 76

LAPORAN

ROLE PLAY RONDE KEPERAWATAN


PRAKTIK PROFESI MANAJEMEN KEPERAWATAN
DIRUANG BOBO II RUANG IIB RSUD DR. SOETOMO
SURABAYA

Periode 12 NOVEMBER -01 DESEMBER 2018

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 4

Heny Sulistiarini, S.Kep 131723143045


Simpliana Rosa , S.Kep 131723143082
Liana Oktaviana Rompis , S.Kep 131723143083
Evodia Lusia Meo Thena , S.Kep 131723143084
Dwiko N. Gunawan, S.Kep 131723143085
Amanatul Firdaus, S.Kep 131723143086
Yohanes Pemandi Doka , S.Kep 131723143065
Nindita D.S, S.Kep 131723143088
Tiur Tri Hastutik, S.Kep 131723143059
Ezra Ledya Sevtiana, S.Kep 131723143050

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2018

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah Yang Maha Esa atas segala rahmat taufik
dan hidayah-Nya sehingga kami merampungkan pembuatan proposal kegiatan
ronde keperawatan praktek profesi manajemen keperawatan di Ruang Bobo II
RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Pembuatan proposal ini dibuat untuk merencanakan
kegiatan dalam pemenuhan kompetensi manajemen keperawatan dalam penerapan
model asuhan keperawatan professional. Kami selaku tim penulis menyadari bahwa
tidak ada sesuatu yang sempurna, begitu pula laporan proposal kegiatan yang kami
buat ini, baik dari segi isi maupun penulisannya. Kritik dan saran dari pembaca
sangat kami harapkan demi kesempurnaan laporan proposal kegiatan kami
selanjutnya.
Kami juga berterima kasih pada pembimbing klinik Fakultas Keperawatan
Universitas Airlangga, pembimbing klinik di RS, pasien dan keluarga serta teman-
teman kelompok yang telah membantu dalam proses penyelesaian proposal
kegiatan role play ronde keperawatan. Penyusun berharap agar ini dapat
memberikan pengetahuan dan rmanfaat bagi semua calon perawatan dan
masyarakat pada umumnya.

Surabaya, 12 November 2018

Tim Praktik Menejemen Keperawatan


Ruang Bobo II RSUD Dr. Soetomo Surabaya

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tingginya tuntutan masyarakat terhadap mutu pelayanan kesehatan dan perkenbangan


IPTEC maka perlu pengembangan dan pelaksanaan suatu model asuhan keperawatan
profesional yang efektif dan efesien. Profesionalisme dalam pelayanan keperawatan dapat
dicapai dengan memaksimalkan peran dan fungsi perawat, khususnya peranan fungsi mandiri
perawat dalam memberikan asuhan keperawatan. Ronde keperawatan merupakan bentuk dari
pelaksanaan Model Asuhan Keperawatan dengan metode Keperawatan Primer, sehingga
metode pemberian pelayanan keperawatan harus ditingkatkan dan dimantapkan. Ronde
keperawatan bertujuan untuk menggali dan membahas lebih mendetail mengenai masalah
keperawatan yang ditemukan pada pasien sehingga dengan adanya ronde keperawatan
diharapkan dapat memecahkan masalah melalui berpikir kritis berdasarkan konsep asuhan
keperawatan (Nursalam, 2015).
Tingginya standar pelayanan rumah sakit menuntut perawat agar lebih berfikir kritis
dalam mengaplikasikan asuhan keperawatan kepada klien secara holistik. Ronde keperawatan
merupakan media bagi perawat untuk membahas lebih dalam masalah dan kebutuhan pasien
serta sebagai proses belajar bagi perawat dengan harapan dapat meningkatkan kemampuan
kognitif, afektif, dan psikomotor. Kepekaan dan cara berpikir kritis perawat akan tumbuh dan
terlatih melalui suatu transfer pengetahuan dan mengaplikasikan konsep teori kedalam praktik
keperawatan. Pelayanan keperawatan yang perlu di kembangkan untuk mencapai hal tersebut
adalah dengan melakukan ronde keperawatan. Dimana ronde keperawatan merupakan sarana
bagi perawat baik perawat primer maupun perawat assosiate untuk membahas masalah
keperawatan yang terjadi pada klien yang melibatkan klien, keluarga klien dan seluruh tim
keperawatan termasuk konsultan keperawatan (Nursalam, 2015). Salah satu tujuan dari
kegiatan ronde keperawatan adalah meningkatkan kepuasan klien terhadap pelayanan
keperawatan. Pelaksanaan kegiatan ronde keperawatan ini dapat meningkatkan kepuasan klien
terhadap pelayanan keperawatan di ruang Bobo II RSUD DR. Soetomo Surabaya.
Pelaksanaan ronde keperawatan di ruang Bobo II RSUD Dr. Soetomo telah dilakukan
namun belum dilakukan secara berkala, ronde keperawatan dilakukan pada kasus tertentu dan
langkah serta dilakukan validasi ke pasien secara bersama-sama. Setelah dilakukan pelaporan
kasus secara lisan, dilakuan validasi ke pasien secara bersama-sama. Reassesment yang

4
didapatkan menjadi dasar dari rencana perawatan pasien selanjutnya. Keakuratan data yang
diberikan saat ronde keperawatan sangat penting, karena dengan ronde keperawatan ini maka
pelayanan asuhan keperawatan yang diberikan akan bisa dilakukan secara profesional.
Informasi yang bisa digunakan sebagai dasar pemberian tindakan keperawatan. Hal ini akan
meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan, menurunkan cost dan hari perawatan
sertameningkatkan kepuasan pasien.
Berdasarkan kondisi tersebut, maka mahasiswa Program S1 Pendidikan Ners Fakultas
Keperawatan Unair akan melaksanakan ronde keperawatan pasien An. F.Y.A dengan
diagnosa medis Epilepsi dan status epileptikus di ruang Bobo II RSUD Dr. Soetomo Surabaya.

1.2 Rumusan Masalah


1) Apakah definisi ronde keperawatan ?
2) Bagaimana karakteristik ronde keperawatan ?
3) Apakah manfaat ronde keperawatan ?
4) Bagaimanakah kriteria pasien ronde keperawatan ?
5) Apa saja langkah-langkah kegiatan ronde keperawatan ?
6) Bagaimana peran perawat dalam ronde keperawatan ?
7) Apa saja kriteria evaluasi ronde keperawatan ?

1.3 Tujuan
1) Menjelaskan tentang definisi ronde keperawatan
2) Menjelaskan karakteristik ronde keperawatan
3) Mengetahui manfaat ronde keperawatan
4) Menjelaskan kriteria pasien ronde keperawatan
5) Menjelaskan langkah-langkah kegiatan ronde keperawatan
6) Menjelaskan peran perawat dalam ronde keperawatan
7) Menjelaskan kriteria evaluasi ronde keperawatan

1.4 Manfaat
1.4.1 Bagi Pasien :
1) Membantu menyelesaikan masalah klien sehingga mempercepat masa penyembuhan.
2) Memberikan perawatan secara profesional dan efektif kepada klien.
3) Memenuhi kebutuhan klien
4) Menurunkan biaya perawatan yang dikeluarkan oleh klien
5
1.4.2 Bagi Ruangan :
1) Meningkatkan kognitif dan afektif dan psikomotor perawat di ruangan.
2) Meningkatkan kerjasama antar tim.
3) Menciptakan kerja perawat yang profesional.
1.4.3 Bagi rumah sakit :
1) Meningkatkan mutu pelayanan di rumah sakit.
2) Menurunkan lama hari perawatan klien.

6
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Ronde Keperawatan


2.1.1 Definisi
Ronde keperawatan adalah kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi masalah
keperawatan pasien yang dilakukan oleh perawat selain itu melibatkan pasien dalam membahas
dan melaksanakan asuhan keperawatan. Saat –saat dalam kasus tertentu ronde keperawatan
dilaksanakan oleh perawat primer dan atau konselor, kepala ruangan, perawat pelaksana yang
perlu juga melibatkan seluruh anggota tim kesehatan (Nursalam, 2015).
2.1.2 Karakteristik Ronde
1) Pasien dilibatkan secara langsung
2) Pasien merupakan fokus kegiatan
3) PA, PP, dan konselor melakukan diskusi bersama
4) Konselor memfasilitasi kreatifitas
5) Konselor membantu mengembangkan kemampuan PA, PP dalam meningkatkan
kemampuan mengatasi masalah(Nursalam, 2015)
2.1.3 Tujuan
1) Tujuan umum
Menyelesaikan masalah pasien melalui pendekatan berfikir kritis dan diskusi
2) Tujuan khusus
(1) Membutuhkan cara berfikir kritis dan sistematis
(2) Meningkatkan kemampuan validasi data pasien
(3) Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis keperawatan
(4) Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berorientasi pada
masalah pasien
(5) Meningkatkan kemampuan modifikasi rencana asuhan keperawatan
(6) Meningkatkan kemampuan justifikasi
(7) Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja(Nursalam,2015 ).

2.1.4 Manfaat
1) Masalah pasien teratasi
7
2) Kebutuhan pasien dapat terpenuhi
3) Tercapainya komunitas keperawatan yang profesional
4) Terjalinnya kerjasama antar tim kesehatan
5) Perawat dapat melaksanakan model asuhan keperawatan yang tepat dan benar
2.1.5 Karakteristik Pasien Ronde Keperawatan
1) Mempunyai masalah keperawatan yang belum teratasi meskipun sudah dilakukan
tindakan keperawatan
2) Pasien dengan kasus baru dan langka

8
2.1.6 AlurKegiatan Ronde Keperawatan

PP

1. Penetapan klien
Tahap persiapan

2. Persiapan klien :
 Informed Consent
 Hasil Pengkajian /
Validasi Data

 Apa diagnosis
3. Penyajian Masalah
keperawatan?
 Apa data yang
mendukung
Tahap pelaksanaan di
Nurse Station  Bagaimana intervensi
yang sudah dilakukan?
 Apa hambatan yang
ditemukan?

4. Validasi data di bed pasien

Tahap pelaksanaan di bed Diskusi PP, Konselor,


klien KARU

Lanjutan diskusi di Nurse Station

Kesimpulan dan rekomendasi


Tahap Pasca ronde (nurse station) solusi masalah

Gambar 1.1 Alur pelaksanaan ronde keperawatan(Nursalam, 2015)


Keterangan
1) Tahap persiapan
(1) Menentukan kasus dan topik
(2) Menentukan tim ronde
(3) Mencari sumber atau literatur
(4) Membuat proposal
(5) Pemberian informed consent kepada klien / keluarga
(6) Diskusi tentang diagnosis keperawatan, data yang mendukung, asuhan keperawatan
yang dilakukan dan hambatan selama perawatan
2) Tahap pelaksanaan ronde
9
(1) Penjelasan tentang klien oleh perawat primer / ketua tim yang difokuskan pada masalah
keperawatan dan rencana tindakan yang akan atau telah dilaksanakan dan memilih
prioritas yang perlu didiskusikan.
(2) Diskusi antar anggota tim tentang kasus tersebut
(3) Pemberian justifikasi oleh perawat primer / perawat konselor / kepala ruangan tentang
masalah klien serta rencana tindakan yang akan dilakukan.
3) Tahap pasca ronde
(1) Evaluasi, revisi, dan perbaikan
(2) Kesimpulan dan rekomendasi penegakan diagnosis, intervensi keperawatan
selanjutnya.
2.1.7 Peran perawat
1) Peran perawat primer dan perawat associate
(1) Menjelaskan data pasien yang mendukung masalah klien
(2) Menjelaskan diagnosis keperawatan
(3) Menjelaskan intervensi yang dilakukan
(4) Menjelaskan hasil yang didapat
(5) Menjelaskan rasional (alasan ilmiah) tindakan yang diambil
(6) Menggali masalah-masalah klien yang belum terkaji
2) Peran perawat konselor dan tenaga kesehatan lainnya
1) Memberikan justifikasi
2) Memberikan reinforcement
3) Memvalidasi kebenaran dari masalah dan intervensi keperawatan serta rasional
tindakan
4) Mengarahkan dan koreksi
5) Mengintegrasikan konsep dan teori yang telah dipelajari
2.1.8 Kriteria Evaluasi Ronde Keperawatan
1) Struktur
(1) Menentukan penanggung jawab ronde keperawatan.
(2) Menetapkan kasus yang akan dirondekan.
(3) Persyaratan administratif (informed consent,alat, dan lainnya)
(4) Tim ronde keperawatan hadir di tempat pelaksanaan ronde keperawatan
(5) Persiapan dilakukan sebelumnya
2) Proses
(1) Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir
10
(2) Perawat primer menjelaskan tentang pasien yang berfokus pada masalah keperawatn
dan intervensi yang telah dilaksanakan namun belum mampu mengatasi masalah
pasien.
(3) Diskusi antar anggota tim tentang kasus keperawatan.
(4) Solusi tindakan lain yang diberikan dan yang mampu mengatasi masalah pasien.
3) Hasil
(1) klien merasa puas dengan hasil pelayanan
(2) Masalah pasien dapat teratasi
(3) Perawat dapat :
1) Menumbuhkan cara berfikir yang aktif dan kritis.
2) Meningkatkan cara berfikir yang sistematis
3) Meningkatkan kemampuan validitas data klien
4) Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis keperawatan
5) Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berorientasi pada
masalah klien
6) Meningkatkan kemampuan pada modifikasi rencana asuhan keperawatan
7) Meningkatkan kemampuan justifikasi
8) Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja

11
BAB 3
KEGIATAN RONDE KEPERAWATAN

3.1 Rencana Pelaksanaan Kegiatan


Topik : Pasien dengan diagnosa medis epilepsi dan status epileptikus
Hari / Tanggal : Jumat, 16 November 2018
Waktu : 10.00.00 WIB
Tempat : Ruang Bobo II RSUD DR Soetomo

3.2 Pengorganisasian
Penanggung jawab : Heny Sulistiarini, S.Kep
Kepala ruangan : Tiur Trihastutik, S.Kep
Perawat Primer 1 : Yohanes Pemandi Doka , S. Kep

Perawat Primer 2 Heny Sulistyarini, S.Kep

Perawat Associate 1 Evodia Lusia Meo Thena, S..Kep

Perawat Associate 2 : Ezra Ledia S. Sinaga, S.Kep

Konselor : Ari Oktiweni, S. Kep


Dokter PPDS Anak
Ahli gizi Dyah Puspita Sari, SKM.,RD
Farmasi Fitri Reza wulandari
Pembimbing akademik : Prof.Dr. Nursalam, M.Nurs (Hons)
Eka Misbahatul M. Has, S. Kep., Ns.,M.
Kep
Ilya Krisnana, S.Kep.,Ns.,M.Kep
Pembimbing klinik : Sulistiawati Ningsih, S. Kep., Ns.
Kushartinah, S. Kep., Ns, MM
Ertawati, S.Kep., Ns

3.3 Materi
Asuhan keperawatan pada pasien anak An. F.Y.A dengan diagnosa medis Epilepsi, status
epileptikus di ruang Bobo II RSUD Dr. Soetomo Surabaya.
3.4 Metode
Diskusi dan presentasi

3.5 Media

12
1) Dokumentasi klien / Medical Record
2) Materi yang disampaikan secara lisan
3) Sarana diskusi ( alat tulis dan LCD)

3.6 Mekanisme kegiatan

Waktu Tahap Kegiatan Pelaksana Kegiatan Tempat


Pasien
1 hari Persiapan Persiapan/pra ronde : Penanggung - R. Bobo II
sebelum 1. Menentukan kasus dan jawab
ronde topik
2. Menentukan literatur
3. Membuat proposal
4. Mempersiapkan pasien
dengan pemberian
informed consent
10 menit Ronde Pembukaan : Kepala - Nurse
1. Salam pembukaan ruangan Station
2. Memperkenalkan tim
ronde
3. Menjelaskan tujuan
ronde.
Penyajian masalah :
1. Memberi salam dan PP - Nurse
memperkenalkan pasien Station
2. Menjelaskan riwayat
penyakit,masalah
keperawatan pasien,
rencana tindakan yang
telah dilaksanakan dan
menetapkan priotitas
yang perlu didiskusikan

Validasi data (bed pasien) : Karu, PP, Memberikan Ruang


3. Menvalidasi data yang Perawat respon dan Perawatan
telah disampaikan Konselor. menjawab pasien
dengan wawancara, pertanyaan
secara langsung, dan
melihat dokumentasi
4. Diskusi tim dan pasien
tentang masalah
keperawatan tersebut di
bed pasien
5. Pemberian justifikasi Karu, PP,
oleh perawat primer atau Perawat
konselor atau kepala Konselor.
ruang tentang masalah
pasien
30 menit Pasca 1. Melanjutkan diskusi dan Karu, -
ronde masukkan dari tim Supervisor, Nurse
2. Menyimpulkan untuk Perawat Station
menentukan tindakan Konselor,
keperawatan pada Pembimbing
masalah prioritas yang
telah ditetapkan

13
3. Merekomendasikan
intervensi keperawatan
4. Penutup

3.7 Kriteria Evaluasi


1) Struktur :
a. Ronde keperawatan dilaksanakan ruang Bobo II RDUD Dr. Soetomo
b. Peserta ronde keperawatan hadir di tempat pelaksanaan ronde keperawatan
c. Persiapan dilakukan 1 hari sebelum ronde
2) Proses :
a. Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir
b. Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan ronde sesuai peran yang telah ditentukan
3) Hasil :
a. Pasien puas dengan hasil kegiatan
b. Masalah pasien dapat teratasi
c. Perawat dapat :
(1) Menumbuhkan cara berpikir yang kritis dan sistematis
(2) Meningkatkan kemampuan validitas data pasien
(3) Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis keperawatan
(4) Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berorientasi pada
masalah pasien
(5) Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan keperawatan
(6) Meningkatkan kemampuan justifikasi
(7) Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja
4) informed Concent
Sebelum role play ronde keperawatan dilaksanakan, tim akan meminta surat persetujuan
kepada pasien dan keluarga untuk ronde keperawatan.

14
BAB 4
RESUME ASUHAN KEPERAWATAN
PADA ANAK “F.Y.A” DENGAN MASALAH KEPERAWATAN UTAMA
HIPERTERMI DIAGNOSIS MEDIS EPILEPSI STATUS EPILEPTIKUS DIRUANG
BOBO II RSUD DR. SOETOMO

4.1 Pengkajian
A. Identitas
Identitas anak Identitas orang tua
Nama : An. F.Y.Auh. Malik Nama ayah : TN. A.B
Tanggal lahir : 02-01-2007 Nama ibu : Ny. R
Jenis kelamin : Laki-Laki Pekerjaan ayah/ibu : Swasta/ IRT
Umur : 11 tahun Pendidikan ayah ibu : SMA/SMA
Alamat : Lumajang Agama : Islam
Sumber : Orangtua Pasien, alamat : Lumajang
informasi status RM
Tanggal : 12 November 2018 Jam pengkajian : 10:00 WIB
pengkajian
TanggaL MRS : 02 November 2018 No RM : 12709335
Ruang/ kelas : Bobo II Diagnosa medis : Epilepsi + Status
Epileptikus
B. Keluhan utama
Panas naik turun
C. Riwayat penyakit saat ini
Ibu klien mengatakan, klien mulai sakit sejak tanggal 19 September 2018 dengan gejala
kejang. 10 hari sebelumnya, klien terjatuh dari sepeda dan langsung tidak sadarkan
diri. Oleh gurunya dilakukan pertolongan di sekolah dan setelah itu klien sadar. Pada
tanggal 19 September 2018 sepulang dari sekolah, klien menceritakan kepada ibunya
sewaktu disekolah badannya lemas kakinya lemas. Pada sore hari saat belajar dirumah,
klien mengeluh kaki kirinya kram. Karena kakinya kram klien lalu bermain bola
didepan rumah dan tiba-tiba saja kaki kanannya juga kram. Setelah itu klien kejang.
Kemudian keluarga mengantar klien ke RSU Haryoto Lumajang dan dirawat disana
selama 1 minggu. Karena kondisi sudah membaik, pada tanggal 27 September 2018
klien KRS. Selama satu minggu, klien masih bisa mengikuti kegiatan belajar mengajar
di sekolah. Pada tanggal 09 Oktober 2018, klien masuk rumah sakit lagi karena kejang.

15
Keluarga langsung mengantar klien ke RS Bayangkara Lumajang dan dirawat disana
selama 6 hari. Karena kondisi membaik, klien KRS lagi pada tanggal 17 Oktober 2018.
Pada tanggal 30 Oktober 2018, klien kejang 1 kali dirumah dengan mata melotot ke
atas. Satu hari sebelumnya (tanggal 29 oktober 2018), klie sudah mulai demam. Klien
tidak minum obat kejang. Keluarga mengantar lagi klien ke RSU Lumajang. Kondisi
klien pada saat itu adalah klien sering mengamuk dan berteriak-teriak. Pada tanggal 02
November 2018, klien dirujuk ke RSUD Dr. Soetomo Surabaya dengan keluhan sering
berontak dan marah-marah. Oleh dokter IRD Soetomo diberikan Haloperindol 0,25
mg/iv dan asam valproat 4 ml. Klien masuk ruangan Bobo pada tanggal 03 November
2018. Saat dikaji, keadaan umum lemah, dan kulit terasa hangat
D. Riwayat kesehatan lalu
Sebelum terkena penyakit ini, klien hanya sakit batuk pilek biasa dan belum pernah
dirawat di rumah sakit sebelumnya.
E. Riwayat kesehatan keluarga
1. Penyakit yang pernah diderita keluarga
Dalam keluarga baik bapak ataupun ibu tidak ada yang punya penyakit ayan
2. Lingkungan rumah dan komunitas
Rumah klien berada dipinggir jalan.
3. Perilaku yang mempengaruhi kesehatan
Ibu klien mengatakan selama hamil tidak mempunyai keluhan dan tidak pernah
mengkonsumsi makanan yang menggunakan bahan pengawet. Klien juga tidak
mengkonsumsi makanan lain kecuali yang disediakan dari rumah sakit.
4. Persepsi keluarga terhadap penyakit anak
Saat ini anak tidak mampu melakukan tugasnya sebagai seorang pelajar. Orangtua
mengharapkan anaknya pulang dalam keadaan sembuh (bisa berjalan).
F. Riwayat nutrisi
BB klien saat ini: 27 kg, TB: 134 cm BB sebelum sakit: tidak bisa di evaluasi, lingkar
dada : 63 cm, Lingkar lengan Atas : 19,5 cm, lingkar kepala : 50 cm, IMT : 15
(Underweight). Lab Albumin ; 4,21 g/dl (tgl 2/11/2018). Hasil lab tgl 09/11/2018
Kalium : 3,4 mmol/l , Natrium : 136 mmol/l . Kalsium 8,7 mg/dl, Klorida 96 mmol,
CRP 0,1 mg/dl : Tanggal 05/11/2018: Diit anak 900 kkal. Pediasure 3x200 ml = 600
cc/24 jam.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah

16
G. Riwayat Imunisasi
BCG(+), Polio(+), Campak (+), Hepatitis B(+), DPT(+)
H.Pemeriksaan fisik
1. Keadaan umum:
Keadaan umum lemah, tingkat kesadaran somnlen dengan GCS E:3 V:1 M: 5.
Nadi: 136 x/ menit, suhu: 37,8 °c, RR: 25 x/ menit Sat O2 : 96%
2. B1- breath
Toraks tampat simetris,Pasien bernapas alat bantu napas nasal canul 2 liter/menit
RR ; 25x/menit, Suara nafas vesikuler
Masalah keperawatan: tidak ada masalah.

3. B2- blood
Irama jantung sinus ritme , S1/S2 , bunyi jantung normal, nyeri dada tidak ada,
akral hangat kering CRT<3 detik, HR : 136x/ menit. Konjungtiva merah muda,
CRT < 3 detik, Suhu 37,8, akral panas
Masalah keperawatan: Hipertermi

4. B3- brain
Kesadaran somnolen, refleks tegang otot kaki dan tangan. Refleks fisiologis +2/+2,
Refleks babinsiki -/-,Refleks chaddock -/-. Refleks klonus +/+, Refleks cahaya +/+.
Pupil isokor 3 mm/3 mm. Terdapat gerakan spastik, Pandangan kosong
Masalah keperawatan: Resiko Cedera

5. B4- bladder
Pasien terpasang kateter, BAK spontan produksi urine per 24 diperiksakan jam :
1000 ml, Tidak pembesaran kandung kemih,. Tidak ada Oedem pada skrotum. GFR
: tidak diperiksakan.
Masalah keperawatan: tidak ada masalah

6. B6- bone
Kekuatan otot terbatas 4 4
2 2
pergerakan sendi terbatas, turgor baik. Mobilisasi dibantu sepenuhnya. Klien dalam
melakukan aktivitas dibantu sepenuhnya. Klien tidak mampu miring kanan/kiri
secara mandiri,
Masalah keperawatan: Hambatan mobilitas fisik

17
7. B5-bowel
Klien terpasang NGT, Perut supel, tidak ada kembung, turgor kulit baik,nafsu
makan menurun, peristaltik usus 9x/mnt, pasien tidak mual, dan tidak muntah. BAB 1
kali/hari sekali. Antropometri : BB klien saat ini: 27 kg, TB: 134 cm BB sebelum sakit:
tidak bisa di evaluasi, lingkar dada : 63 cm, Lingkar lengan Atas : 19,5 cm, lingkar
kepala : 50 cm, IMT : 15 (Underweight). Lab Albumin ; 4,21 g/dl (tgl 2/11/2018). Hasil
lab tgl 09/11/2018 Kalium : 3,4 mmol/l , Natrium : 136 mmol/l . Kalsium 8,7 mg/dl,
Klorida 96 mmol, CRP 0,1 mg/dl : Tanggal 05/11/2018: Diit anak 900 kkal. Pediasure
3x200 ml = 600 cc/24 jam
Masalah keperawatan: Tidak ada masalah
G. Personal hygiene
Dalam pemenuhan kebutuhan personal hygiene pasien dibantu sepenuhnya. Klien
tidak mampu mandi sendiri, makan sendiri, berpakaian sendiri.
Masalah keperawatan: Tidak ada masalah
H. Psiko- sosial-spiritual
a. Saat ini klien tidak mampu melakukan aktivitasnya untuk belajar
b. Klien tampak mengalami penurunan kesadaran dan orang tua klien berharap
anaknya sembuh.
c. Komunikasi verbal mengalami gangguan, klien tidak mampu berbicara, saat
komunikasi tidak ada kontak mata, pandangan kosong, klien tidak mampu menyusun
kata-kata. Orang tua klien mengatakan sejak setelah awal masuk RS Soetomo, klien
sudah tidak mampu berbicara dan pandangan matanya kosong
Masalah keperawatan: Hambatan Komunikasi Verbal

18
I. Pemeriksaan diagnosis
1. Laboratorium

Tanggal/Hasil
No Jenis Pemeriksaan
03/11/2018 09/11/2018 13/11/2018
1 Kimia Klinik Kreatinin Serum 0,62 mg/dl 0,53 mg/dl
BUN 9 mg/dl 10 mg/dl
SGOT 30 U/L
SGPT 39 U/L
Albumin 4,21
CRP Kimia 2,19 mg/L 0,1 mg/dl
Kalsium 9,4 mg/dl 9,5 mmol/l
2 Hematologi WBC 11200 /µL 14900 /µL
4750000 4,92 x 106
RBC /µL /µL 13,8
HGB 12,4 g/dl 13 13,8 g/dl
HCT 39,20% 40,40% 42,10%
MCV 82,4 fL 82,1 80,7
MCH 26,1 26,4 26,4
495000
PLT 321000/µL 486000 /uL /uL
3 Elektrolit 140
Natrium 143 mmol/l mmol/l
Kalium 3,7 mmol/l 3,6 mmol/l
Klorida 99 mmol/l 98 mmol/l
4 Pemerikaaan Urine Lekosit Negatif
Urobilinogen 0,2 md/dl
Albumin: Creat (A:C) 150 mg/g
Protein:Creat (P;C) 300 mg/g
WBC 4,9/uL
GDA 103 mg/dl
BUN 10 mg/dl

2. Radiologi
a. Pemeriksaan radiologi CT Scan tanggal 22 September 2018 : Intra cerebri dan
intracerbeli dalam batas normal, tak tampak enhancement patologis
b. Pemeriksaan radiologi Foto Thorax AP tanggal 02 November 2018, : Saat ini
cor dan pulmo tidak ada kelainan

19
3. Pemeriksaan EEG tanggal 06 November 2018
a. Impresi
 EEG abnormal II (Penurunan Kesadaran 100%)
 CSA General
 BSA
b. Korelasi Klinis : EEG saat perekaman ini abnormal yang mengindikasikan adanya
ensefalopati difus derajat sedang
c. Pada saat terjadi lirikan kekiri atau ke kanan tidak tampak seizure sehingga
lirikan tersebut bukanlah epileptic seizure
d. Penurunan kesadaran bukan non-convulsive

4. Hasil Pemeriksaan Kultur Darah dan urin tanggal 16 November 2018


Tidak ditemukan pertumbuhan bakteri
ll. RIWAYAT PENGOBATAN
(Terlampiritoring
5. Riwayat Hasil Konsultasi
a. Hasil Konsultasi Dengan Dokter THT
Tidak didapatkan tanda-tanda fokus infeksi pada bagian THT
b. Hasil Konsultasi dengan dokter Mata
Dari hasil pemeriksaan funduskopi dapat disimpulkan pasien dengan ODS papil
edema yang dapat merupakan tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial + ODS
Lagoftalmus + ODS Keratitis Exposure
c. Hasil Konsultasi dengan dokter PKFR
13 November 2018 : Penurunan Kesdaran, tetrapharase spastic ec brain edema,
epilepsi dan status epileptikus

20
4.2 Diagnosa Keperawatan
a. Analisa Data

Tanggal/hari/jam Data-data Penyebab Masalah

Selasa, 12 DS : Ibu klien Masuknya Hipertermi


November 2018 mengatakan badan Mikroorganisme
Pukul 10.15 anak terasa hangat
DO : Suhu 37,80 Merangsang reaksi
C, Nadi 136 x/menit, antigen antibodi
kulit terasa hangat,
Terjadi Inflamasi

Akumulasi monosit dan


makrofag

Pelepasan mediator kimia

Pembentukkan
prostaglandin

Merangsang hipotalamus

Peningkatan suhu basal

Hipertermi
Selasa, 12 DS : Ibu klien Adanya trauma infeksi Hambatan
November 2018 mengatakan klien mobilitas fisik
Pukul 10.15 sulit menggerakkan Gangguan pada sistem
kakinya saraf
DO : Keadaan umum
lemah, Kekuatan otot Ketidakseimbangan
kaki menurun, aliran listrik pada sel
Kalsium 8,7 mEq/L saraf

4 4 Kejang petitmal
2 2
Hilangnya tonus otot

Kesulitan menggerakkan
ekstremitas

Gangguan Mobilitas fisik


Selasa, 12 DS : Keluarga Penurunan Kendali Otot Resiko Cedera
November 2018 mengatakan pada pagi
Pukul 10.15 jam 04.00, klien
kejang seperti
gemetaran dan kaki
serta tangannya terasa

21
Tanggal/hari/jam Data-data Penyebab Masalah

kaku lama 15- 30


menit
DO : Kejang sejak
tanggal 19 September
2018, Saat dikaji
refleks klonus
+/+,terjadi kejang
focal , terjadi
penurunan kordinasi
otot
Selasa, 12 DS :Orang tua klien Gangguan Hambatan
November 2018 mengatakan sejak Neuromuskular Komunikasi
Pukul 10.15 setelah awal masuk Verbal
RS Soetomo, klien
sudah tidak mampu
berbicara dan
pandangan matanya
kosong DO :
Komunikasi verbal
mengalami gangguan,
klien tidak mampu
berbicara, saat
komunikasi tidak ada
kontak mata,
pandangan kosong,
klien tidak mampu
menyusun kata-kata.

b. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang muncul selama dilakukan perawatan di ruang BOBO II
RSUD Dr. Soetomo Surabaya, yaitu:
1. Hipertermi berhubungan dengan peningkatan metabolisme (Nanda : Domain 11
Kelas 6 Kode 00007-NANDA )
2. Resiko cedera (Domain 11 Kelas 2 Kode Diagnosis 00035-NANDA)
3. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan kendali otot ( Nanda :
Domain 4 Kelas 2 Kode 00085-NANDA)
4. Hambatan komunikasi verbal berhubungan dengan gangguan neuromuskular
(Domain 5 Kelas 5 Kode 00051-NANDA)

22
4.3 Intervensi Keperawatan
TGL Diagnosa Keperawatan 1

12/11 Hipertermi berhubungan dengan peningkatan metabolisme


/2018 Domain 11 kelas 6 (0007)
Intervensi
NOC : NIC :
Termoregulasi (0800) Perawatan Demam (3740)

Setelah dilakukan tindakan Perawatan Hipertermi (3786)


perawatan selama 3x24
jam pasien menunjukkan :
Hipertermi teratasi

Kriteria hasil:  Pantau Suhu Tubuh, Nadi, Respiratory


rate, SpO2
-Suhu tubuh dalam batas  Berikan kompres hangat di kedua ketiak
normal : 36,50c-37,50c.
 Berikan baju yang longgar dan menyerap
-RR dalam rentang 16-22
panas.
kali per menit
 Jelaskan kepada keluarga penyebab
-Nadi 80-90 kali per
terjadinya dan ajurkan keluarga untuk
menit
melakukan tindakan untuk mencegah
-Perfusi hangat
kondusi sakit yang berkaitan dengan panas
-Kulit tidak kemerahan
 Kolaborasi dengan dokter dalam
pemberian obat anti piretik dan cairan
intravena :Paracetamol 300 mg dan
kebutuhan cairan = Infus D51/4 NS 1000
cc per 24 jam

TGL Diagnosa Keperawatan 2


12/11 Resiko cedera berhubungan dengan gerakan tidak terkontrol
/2018
Intervensi
NOC : NIC :
Kontrol kejang sendiri 1. Pencegahan Kejang
(1620) 2. Manajemen kejang (2680)
Setelah dilakukan tindakan
perawatan selama 3x24
jam pasien menunjukkan
Kriteria hasil: ▪ Diskusikan bersama keluarga tanda
❖ Keluarga mampu peringatan kejang
menggambarkan ▪ Lakukan pemberian terapi oksigen canul 2
faktor-faktor yang liter/menit
memicu kejang ▪ Lakukan pemeriksaan neurologis dan tanda
❖ Keluarga mampu vital setelah kejang
mempertahankan ▪ Atur lingkungan yang nyaman untuk pasien
regimen terapi untuk dengan memberikan bantalan empuk
mengendalikan ▪ Kolaborasi pemberian phenytoin 80 mg/12
aktivitas kejang jam intravena, Asam valporan 2x4 ml,

23
TGL Diagnosa Keperawatan 2
❖ Keluarga mampu Haloperindol 2 x 0,25 mg per oral
mengidentifikasi
tindakan yang
dilakukan saat terjadi
kejang

TGL Diagnosa Keperawatan 3


12/11 Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan Penurunan
/2018 kendali otot . Domain 4 klas 2 (0085)
Intervensi
NOC : NIC :
Pergerakan(0208) Perawatan Tirah Baring(0740)
(Domain 1, Klas C) (Domain l, Klas C )
Setelah dilakukan tindakan Terapi latihan kontrol otot
perawatan selama 3x24
jam pasien menunjukkan
Kriteria hasil: ▪ Kaji derajat imobilitas menggunakan skala
❖ Klien mampu miring ketergantungan 0 sampai 4
kanan dan kiri, ▪ Lakukan latihan rentang ROM pasif 2 kali
menekukan lutut di per hari
tempat tidur. ▪ Ajarkan keluarga klien bagaimana
❖ Keluarga mengerti merubah posisi klien di tempat tidur setiap
tujuan dari mobilisasi 2 jam sekali dan berikan bantuan jika
pada klien diperlukan
❖ Klien tidak merasa ▪ Bantu keluarga memenuhi kebutuhan
kesakitan saat ADLs klien.
mobilisasi di tempat ▪ KIE keluarga tenteng perlunya mobilisasi
tidur pada klien di tempat tidur.

24
TGL Diagnosa Keperawatan 4
12/11 Hambatan komunikasi verbal berhubungan dengan gangguan neuromuskular
/2018 (Domain 5 Kelas 5 Kode 00051-NANDA)

Intervensi
NOC : NIC :
Komunikasi (0902) 1. Peningkatan komunikasi kurang bicara
Setelah dilakukan tindakan (4976)
keperawatan komunikasi
adekuat :
Kriteria hasil: 1. Kaji tipe dan derajat disfngsi
❖ Klien mampu 2. Ajurkan keluarga untuk tetap berupaya
menggunakan bahasa berkomunikasi dengan klien, bicara secara
non verbal dari sangat langsung dengan klien, bicara secara jelas
terganggun(1) menjadi dan perlahan
cukup terganggu (2) 3. Ajarkan keluarga untuk melakukan stimulasi
❖ Keluarga mampu sensorik dan motorik kepada klien
melakukan stimulasi 4. Kolaborasi dengan dokter fisioterapi
sensorik dan motorik
pada klien

25
4.4 Implementasi Keperawatan
1. Implementasi hari Ke-1 (Dinas Pagi)

Tgl/ Hari/ Dx Jam Paraf &


Implementasi Keperawatan
Jam Keperawatan Nama Perawat
10.30 1. Mengukur Suhu Tubuh, Nadi, Respiratory rate, SpO2 : Suhu 37,80C, Nadi :
136x/menit, SpO2 : 96 %, RR : 25x/menit, kulit terasa panas dan mengajurkan
12 November keluarga untuk memberikan minum air
2018 Pukul
10.30 2. Memberikan kompres hangat pada kedua lipatan ketiak
10.30 WIB s.d Diagnosa
10.45 3. Menjelaskan kepada keluarga penyebab terjadinya hipertermi pada anak F.Y.A Amanatul Firdaus
13 November Keperawatan I
dan mengajurkan keluarga untuk memberikan klien minum air
2018 Pukul
06.00 WIB 10.50 4. Memberikan paracetamol 300 mg per oral : Keluarga mengatakan paracetamol
sudah diberikan pada pukul 08.00 WIB
5. mempertahankan cairan infus D5 ½ Ns 1000 cc/24 Jam
08.00 1. Memberikan phenytoin 80 mg via intravena dalam 100 cc NaCl 0,9%

11.00 2. Mengobservasi keadaan umum klien : Klien terpasang oksigen canul nasal 2 liter
permenit, pandangan kosong, Keluarga mengatakan pada pagi jam 04.00 dini hari
12 November
tadi, klien kejang seperti gemetaran dan kaki serta tangannya terasa kaku lama 15
2018 Pukul
Diagnosa menit. Namun saat ini klien tidak mengalami kejang
10.30 WIB s.d
Keperawatan 11.30 3. Mendiskusikan bersama keluarga tanda peringatan kejang : bahwa kejang adalah Amanatul Firdaus
13 November
II kondisi dimana otot-otot tubuh berkontraksi secara tidak terkendali. Dimana
2018 Pukul
seluruh gerakan kita dikendalikan oleh otak yang mengirim sinyal listrik melalui
06.00 WIB
saraf ke otot. Jika sinyal dari otak mengalami gangguan, otot-otot tubuh akan
berkontraksi dan bergerak tanpa terkendali. Beberapa gejala yang muncul secara
tiba-tiba:kehilangan kesadaran untuk sesaat dan merasa bingung, perubahan
gerakan bola mata, perubahan suasana hati, gemetaran diseluruh tubuh dan kejang-

26
Tgl/ Hari/ Dx Jam Paraf &
Implementasi Keperawatan
Jam Keperawatan Nama Perawat
kejang otot yang disertai gerakan-gerakan ritmis pada lengan dan kaki. Oleh
karena itu, obat-obat kejang perlu diminum secara teratur.Keluarga mengatakan
bila suhu 38 derajat, klien tiba-tiba mengalami kejang seperti gemetara, kaki dan
tangan terasa kaku
4. Melakukan pemeriksaan neurologis dan tanda vital setelah kejang : Saat ini klien
tidak kejang, refleks fisiologis (+), refleks klonus (+)
12.00 5. Menjelaskan kepada keluaga untuk mengatur lingkungan yang nyaman untuk
pasien dengan memberikan bantalan empuk bila terjadi kejang
10.35 1. Mengkaji derajat imobilitas menggunakan skala ketergantungan 0 sampai 4 :
derajat imobilitas tingkat 3 (memerlukan bantuan atau pengawas orang lain).
Derajat kekuatan otot kaki 2 (gerak sendi namun tidak bisa melawan gravitasi)
12 November derajat kekuatan otot tangan 4 (dapat melawan gravitasi dengan tahanan ringan)
2018 Pukul
Diagnosa 12.30 2. Melakukan latihan rentang ROM pasif yang dimulai dari sendi-sendi kecil : saat
10.30 WIB s.d
Keperawatan dilakukan gerakan rom pasif, kaki terasa kaku dan tangan melawan gerakan rom Amanatul Firdaus
13 November
III 12.30 3. Menjelaskan kepada keluarga untuk merubah posisi klien di tempat tidur setiap 2
2018 Pukul
jam sekali dan berikan bantuan jika diperlukan
06.00 WIB
- 4. Membantu keluarga memenuhi kebutuhan ADLs klien.
12.30 5. Menjelaskan kepada keluarga tentang pentingnya melakukan mobilisasi pada sendi
kaki dan tangan
12.15 1. Mengkaji tipe dan derajat disfngsi : Klien tidak mampu berbicara, reson verbal:
tidak ada jawaba
Diagnosa
12 November 2. Menganjurkan keluarga untuk tetap berupaya berkomunikasi dengan klien, bicara
Keperawatan Amanatul Firdaus
2018 secara langsung dengan klien, bicara secara jelas dan perlahan : Keluarga
IV
mengatakan selama ini sering berkomunikasi dengan klien, memperdengarkan
klien dengan suara musik dan doa-doa dari handphone

27
Tgl/ Hari/ Dx Jam Paraf &
Implementasi Keperawatan
Jam Keperawatan Nama Perawat
3. Mengajarkan keluarga untuk melakukan stimulasi sensorik dan motorik kepada
klien
4. Kolaborasi dengan dokter fisioterapi

Implementasi Keperawatan hari Ke-1 (Dinas Sore)

Tgl/ Hari/ Dx Jam Paraf &


Implementasi Keperawatan
Jam Keperawatan Nama Perawat
14.00 1. Memberikan susu pediasure 100 cc per NGT dan mempertahankan cairan infus
D5 ½ NS 1000 cc/24 jam (42 tts/menit)
12 November
16.00 2. Mengukur Suhu Tubuh, Nadi, Respiratory rate, SpO2 : Suhu 37,70C, Nadi :
2018 Pukul
140x/menit, SpO2 : 98 %, RR : 24x/menit, akral teraba hangat, Klien tidak
10.30 WIB
Diagnosa kejang.
s.d 13 Heny Sulistyarini
Keperawatan I 17.00 3. Memberikan paracetamol 300 mg per oral
November
19.00 4. Memberikan susu pediasure 100 cc/NGT,
2018 Pukul
5. Menganjurkan kepada keluarga untuk memberikan kompres hangat pada ketiak
06.00 WIB
bila terjadi peningkatan suhu tubuh
20.00 6. Memberikan injeksi ceftriaxon 1350 gram intra vena
12 November 14.00 1. Mengobservasi keadaan umum klien : Klien tampak tidak kejang, Suhu: 37,4 0C,
2018 Pukul Nadi 140 x/menit, Hasil konsul dengan dokter mata menunjukkan terjadi
10.30 WIB pembengkakan pada mata bagian kanan yang merupakan tanda terjadi peningkatan
Diagnosa
s.d 13 TIK Heny Sulistyarini
Keperawatan II
November 14.05 2. Mempertahankan oksigen kanul nasal 2 liter/menit
2018 Pukul 14.06 3. Memberikan obat salep mata cloramphenicol
06.00 WIB 16.30 4. Mengobservasi keaadan umum klien : Klien mengalami kejang tangannya

28
Tgl/ Hari/ Dx Jam Paraf &
Implementasi Keperawatan
Jam Keperawatan Nama Perawat
gemetaran, melakukan gerakan mengunyah, memberikan oksigen nasal canul 2
liter/menit, suhu 37,80C, Nadi 135 x/menit, memposisikan klien dengan miring
dengan kepala fleksi
18.00 5. Memberikan Asam valporan 4 ml per oral
Memberikan haloperindol 0,25 mg per oral
20.00 6. Memberikan phenytoin 80 mg via intravena dalam 100 cc NaCl 0,9 %
14.00 1. Mengobservasi keadaan umum klien
12 November
15.00 2. Melakukan latihan rentang ROM pasif yang dimulai dari sendi-sendi kecil : saat
2018 Pukul
dilakukan gerakan rom pasif, kaki terasa kaku dan tangan melawan gerakan rom
10.30 WIB
Diagnosa 15.30 3. Menjelaskan kepada keluarga untuk merubah posisi klien di tempat tidur dan
s.d 13 Heny Sulistyarini
Keperawatan III berikan bantuan jika diperlukan: Keluarga mengatakan sudah melakukan
November
perubahan posisi klien
2018 Pukul
06.00 WIB

29
Implementasi Keperawatan hari Ke-1 (Dinas Malam)

Tgl/ Hari/ Dx Jam Paraf &


Implementasi Keperawatan
Jam Keperawatan Nama Perawat
21.00 1. Mengobservasi keadaan umum klien : Akral hangat, Suhu 37,6, Nadi 126
x/menit, RR : 24 x/menit, SpO2 :98 %
12 November
2. Menganjurkan keluarga untuk memberikan kompres hangat pada ketiak dan
2018 Pukul
memberikan minum air
10.30 WIB s.d Diagnosa
24.00 3. Memberikan pediasure 100 cc/NGT : Keluarga mengatakan klien selalu ingin
13 November Keperawatan I
untuk mencabut selang NGT dan sepertinya merasa tidak nyaman.
2018 Pukul
4. Menjelaskan kepada keluarga tujuan pemasangan NGT pada keluarga
06.00 WIB
01.00 5. Memberikan paracetamol 300 mg/oral
06.07 6. Memberikan pediasure 100 cc/NGT
21.00 1. Mengobservasi keadaan umum klien : Klien tampak tidak kejang, Suhu: 37,6 0C,
Nadi 126 x/menit, Hasil konsul dengan dokter mata menunjukkan terjadi
pembengkakan pada mata bagian kanan yang merupakan tanda terjadi peningkatan
TIK
21.05 2. Mempertahankan oksigen kanul nasal 2 liter/menit
12 November
21.06 3. Memberikan obat salep mata cloramphenicol
2018 Pukul
Diagnosa 21.30 4. Mengobservasi keaadan umum klien : Klien mengalami kejang tangannya
10.30 WIB s.d
Keperawatan gemetaran, melakukan gerakan mengunyah, memberikan oksigen nasal canul 2
13 November
II liter/menit, suhu 37,40C, Nadi 135 x/menit, memposisikan klien dengan miring
2018 Pukul
dengan kepala fleksi
06.00 WIB
06.00 5. Memberikan Asam valporan 4 ml per oral
Memberikan haloperindol 0,25 mg per oral

30
Tgl/ Hari/ Dx Jam Paraf &
Implementasi Keperawatan
Jam Keperawatan Nama Perawat
21.00 1. Mengobservasi keadaan umum klien : Kesadaran menurun GCS E: 3 V: 1 M: 5
12 November 21.05 2. Menganjurkan keluarga merubah posisi klien di tempat tidur dan berikan bantuan
2018 Pukul jika diperlukan: Keluarga mengatakan sudah melakukan perubahan posisi klien
Diagnosa
10.30 WIB s.d 06.00 1. Membantu klien untuk memenuhi kebutuhan ADLs : Menyeka klien dengan air
Keperawatan
13 November hangat
III
2018 Pukul 06.05 2. Melakukan latihan rentang gerak Pasif pada kaki dan tangan yang dimulai dari
06.00 WIB sendi yang paling kecil : Kaki terasa lemas dan tangan terasa kaku seperti ada
gerakan menahan

2. Implementasi hari Ke-2 (Dinas Pagi)

Tgl/ Hari/ Dx Jam Paraf &


Implementasi Keperawatan
Jam Keperawatan Nama Perawat
07.30 1. Mengukur Suhu Tubuh, Nadi, Respiratory rate, SpO2 : Suhu 37,70C, Nadi :
13 November 140x/menit, SpO2 : 98 %, RR : 25x/menit, kulit teraba panas dan mengajurkan
2018 Pukul keluarga untuk memberikan minum air . Klien dalam keadaan cukup GCS E : 3 V:
07.00 WIB s.d Diagnosa 1 M; 5 terpasang D51/2 NS 21 tts/menit
Evodia L.M Thena
14 November Keperawatan I 2. Menganjurkan keluarga untuk tetap memberikan kompres hangat pada kedua
2018 Pukul lipatan ketiak
06.00 WIB 08.00 3. Memberikan paracetamol 300 mg/oral
08.00 4. Memberikan injeksi ceftriaxon 1350 mg/IV
13 November 08.00 1. Mengobservasi keadaan umum klien : Klien terpasang oksigen canul nasal 2 liter
Diagnosa
2018 Pukul permenit. Namun saat ini klien tidak mengalami, klien tampak mengalami
Keperawatan Evodia L.M Thena
07.00 WIB s.d penurunan kesadaran, papil edema, kedua tangan kaku
II
14 November 2. Memberikan posisi tidur 300

31
Tgl/ Hari/ Dx Jam Paraf &
Implementasi Keperawatan
Jam Keperawatan Nama Perawat
2018 Pukul 09.00 3. Memberikan phenytoin 80 mg via intravena dalam 100 cc NaCl 0,9%
06.00 WIB 11.00 4. Menjelaskan kepada keluaga untuk mengatur lingkungan yang nyaman untuk
pasien dengan memberikan bantalan empuk bila terjadi kejang atau menjauhkan
benda-benda yang bisa mencelakaan klien

10.35 1. Mengkaji derajat imobilitas menggunakan skala ketergantungan 0 sampai 4 :


derajat imobilitas tingkat 3 (memerlukan bantuan atau pengawas orang lain).
13 November Derajat kekuatan otot kaki 2 (gerak sendi namun tidak bisa melawan gravitasi)
2018 Pukul derajat kekuatan otot tangan 4 (dapat melawan gravitasi dengan tahanan ringan)
Diagnosa
07.00 WIB s.d 12.30 2. Menjelaskan kepada keluarga untuk merubah posisi klien di tempat tidur setiap 2
Keperawatan Evodia L.M Thena
14 November jam sekali dan berikan bantuan jika diperlukan
III
2018 Pukul 12.00 3. Menjelaskan kembali kepada keluarga tentang pentingnya melakukan mobilisasi
06.00 WIB pada sendi kaki dan tangan
-

Implementasi hari Ke-2 (Dinas Sore )


Dx Jam
Tgl/ Hari/ Paraf &
Keperawata Implementasi Keperawatan
Jam Nama Perawat
n
13 November 14.00
Diagnosa
2018 Pukul 1. Memberikan susu pediasure 100 cc per NGT dan mempertahankan cairan infus
Keperawatan Tiur Trihastutik
07.00 WIB s.d 16.00 D5 ½ NS 1000 cc/24 jam (21 tts/menit)
I
14 November

32
Dx Jam
Tgl/ Hari/ Paraf &
Keperawata Implementasi Keperawatan
Jam Nama Perawat
n
2018 Pukul 2. Mengukur Suhu Tubuh, Nadi, Respiratory rate, SpO2 : Suhu 37 0C, Nadi :
06.00 WIB 17.00 125x/menit, SpO2 : 98 %, RR : 24x/menit, akral teraba hangat, Klien tidak
19.00 kejang dengan keadaan umum baik, masih mengalami penurunan kesadaran
3. Memberikan paracetamol 300 mg/oral
4. Memberikan susu pediasure 200 cc/NGT,
20.00 5. Menganjurkan kepada keluarga untuk memberikan kompres hangat pada ketiak
bila terjadi peningkatan suhu tubuh
6. Memberikan injeksi ceftriaxon 1350 miligram intra vena
14.00 1. Mengobservasi keadaan umum klien : Klien tampak tidak kejang, Suhu: 37 0C,
Nadi 130 x/menit,
2. Mempertahankan oksigen kanul nasal 2 liter/menit
13 November
3. Memberikan obat tetes mata cloramphenicol salep
2018 Pukul
Diagnosa 14.05 4. Mengobservasi keaadan umum klien : Klien tidak mengalami kejang, suhu
07.00 WIB s.d
Keperawatan 37,80C, Nadi 135 x/menit, memposisikan klien dengan miring dengan kepala Tiur Trihastutik
14 November
II fleksi
2018 Pukul
18.00 5. Memberikan Asam valporan 4 ml per oral
06.00 WIB
Memberikan haloperindol 0,25 mg per oral
20.00 6. Memberikan phenytoin 80 mg via intravena dalam 100 cc NaCl 0,9 %

13 November 14.00 1. Mengobservasi keadaan umum klien


2018 Pukul 15.00 2. Melakukan latihan rentang ROM pasif yang dimulai dari sendi-sendi kecil : saat
Diagnosa
07.00 WIB s.d dilakukan gerakan rom pasif, kaki terasa kaku dan tangan melawan gerakan rom
Keperawatan Tiur Trihastutik
14 November 15.30 3. Menjelaskan kepada keluarga untuk merubah posisi klien di tempat tidur dan
III
2018 Pukul berikan bantuan jika diperlukan: Keluarga mengatakan sudah melakukan
06.00 WIB perubahan posisi klien

33
Implementasi hari ke-2 (Dinas Malam)

Dx Jam
Tgl/ Hari/ Paraf &
Keperawata Implementasi Keperawatan
Jam Nama Perawat
n
21.00 1. Mengobservasi keadaan umum klien : Akral hangat, Suhu 37,4, Nadi 140
x/menit, RR : 24 x/menit, SpO2 :98 %
2. Menganjurkan keluarga untuk memberikan kompres hangat pada ketiak bila
13 November
terjadi panas dan memberikan minum air
2018 Pukul
Diagnosa 24.00 3. Memberikan pediasure 200 cc/NGT :
07.00 WIB s.d Yohanes Pemandi
Keperawatan 4. Menjelaskan kepada keluarga tujuan pemasangan NGT pada keluarga
14 November Doka
I 01.00 5. Mengukur suhu tubuh klien : Suhu 380C, Nadi 136 X/Menit, SPO2 98%
2018 Pukul
memberikan kompres hangat pada ketiak
06.00 WIB
6. Memberikan paracetamol 300 mg/oral
06.00 7. Memberikan pediasure 200 cc/NGT

21.00 1. Mengobservasi keadaan umum klien : Klien tampak tidak kejang, Suhu: 37,4 0C,
Nadi 140 x/menit,
13 November
21.05 2. Mempertahankan oksigen kanul nasal 2 liter/menit
2018 Pukul Yohanes Pemandi
Diagnosa 01.00 3. Mengobservasi KU klien: Klien tampak kejang, kedua tangan gemetaran, mulut
07.00 WIB s.d Doka
Keperawatan seperti mengunyah memberikan oksigen nasal canul 2 liter/menit, suhu 380C, Nadi
14 November
II 140 x/menit, memposisikan klien dengan miring dengan kepala fleksi
2018 Pukul
4. Memberikan oksigen masker 2 liter/menit dan melaporkan klien ke dokter jaga
06.00 WIB
06.00 5. Klien tampak kejang lagi kedua tangan gemetaran, mulut seperti mengunyah,
Suhu 38 derajat, nadi 138 x/menit

34
Dx Jam
Tgl/ Hari/ Paraf &
Keperawata Implementasi Keperawatan
Jam Nama Perawat
n
6. Memberikan injeksi diazepam 2,5 ml/IV dan mempertahankan oksigen canul nasal
2 liter permenit
7. Memberikan Asam valporan 4 ml per oral
Memberikan haloperindol 0,25 mg per oral
21.00 1. Mengobservasi keadaan umum klien : Kesadaran menurun GCS E: 3 V: 1 M: 5
21.30 2. Menganjurkan keluarga merubah posisi klien di tempat tidur dan berikan bantuan
13 November jika diperlukan: Keluarga mengatakan sudah melakukan perubahan posisi klien
2018 Pukul 07.00 3. Membantu klien untuk memenuhi kebutuhan ADLs : Menyeka klien dengan air
Diagnosa
07.00 WIB s.d hangat Yohanes Pemandi
Keperawatan
14 November 07.30 4. Melakukan latihan rentang gerak Pasif pada kaki dan tangan yang dimulai dari Doka
III
2018 Pukul sendi yang paling kecil : Kaki terasa lemas dan tangan terasa kaku seperti ada
06.00 WIB gerakan menahan

35
3. Implementasi Hari ke -3 (Dinas Pagi)

Tgl/ Hari/ Dx Jam Paraf &


Implementasi Keperawatan
Jam Keperawatan Nama Perawat
07.30 1. Mengukur Suhu Tubuh, Nadi, Respiratory rate, SpO2 : Suhu 37,70C, Nadi :
14 November 110x/menit, SpO2 : 98 %, RR : 25x/menit, kulit terasa panas dan mengajurkan
2018 Pukul keluarga untuk memberikan minum air . Klien dalam keadaan cukup GCS E : 3 V:
07.00 WIB s.d Diagnosa 1 M; 5 terpasang D51/2 NS 21 tts/menit
Evodia L.M Thena
15 November Keperawatan I 2. Menganjurkan keluarga untuk tetap memberikan kompres hangat pada kedua
2018 Pukul lipatan ketiak
06.00 WIB 3. Berkonsultasi dengan dokter mengenai kondisi suhu tubuh klien yang naik turun
08.00 4. Memberikan injeksi ceftriaxon 1350 mg/IV
08.00 1. Mengobservasi keadaan umum klien : Klien terpasang oksigen canul nasal 2 liter
permenit. Namun saat ini klien tidak mengalami kejang, klien tampak mengalami
14 November
penurunan kesadaran, papil edema, kedua tangan kaku
2018 Pukul
Diagnosa 2. Memberikan posisi tidur 300
07.00 WIB s.d
Keperawatan 09.00 3. Memberikan phenytoin 80 mg via intravena dalam 100 cc NaCl 0,9% Evodia L.M Thena
15 November
II 11.00 4. Menjelaskan kepada keluaga untuk mengatur lingkungan yang nyaman untuk
2018 Pukul
pasien dengan memberikan bantalan empuk bila terjadi kejang atau menjauhkan
06.00 WIB
benda-benda yang bisa mencelakaan klien

09.15 1. Mengobservasi kemampuan klien dalam melakukan mobilisasi : Kaki masih lemas
14 November
Diagnosa dan tangan terasa kaku seperti ada gerakan menahan
2018 Pukul
Keperawatan 09.20 2. Mengajarkan keluarga cara melakukan ROM pasif kepada klien Evodia L.M Thena
07.00 WIB s.d
III 09.25 3. Menjelaskan kepada keluarga untuk merubah posisi klien di tempat tidur setiap 2
15 November
jam sekali dan berikan bantuan jika diperlukan

36
Tgl/ Hari/ Dx Jam Paraf &
Implementasi Keperawatan
Jam Keperawatan Nama Perawat
2018 Pukul 12.00 4. Menjelaskan kembali kepada keluarga tentang pentingnya melakukan mobilisasi
06.00 WIB pada sendi kaki dan tangan
-

Implementasi Hari ke-3 (Dinas Sore)


Tgl/ Hari/ Dx Jam Paraf &
Implementasi Keperawatan
Jam Keperawatan Nama Perawat
14.00 1. Memberikan susu pediasure 100 cc per NGT dan mempertahankan cairan infus
14 November D5 ½ NS 1000 cc/24 jam (21 tts/menit)
2018 Pukul 16.00 2. Mengukur Suhu Tubuh, Nadi, Respiratory rate, SpO2 : Suhu 37,8 0C, Nadi :
07.00 WIB s.d Diagnosa 141x/menit, SpO2 : 98 %, RR : 24x/menit, kulit teraba panas, memberikan
Dwiko Nur Gunawan
15 November Keperawatan I minum air
2018 Pukul 3. Menganjurkan kepada keluarga untuk memberikan kompres hangat pada ketiak
06.00 WIB 17.00 4. Memberikan susu pediasure 200 cc/NGT, Memberikan paracetamol 300 mg/oral
20.00 5. Memberikan injeksi ceftriaxon 1350 miligram intra vena
14.00 1. Mengobservasi keadaan umum klien : Klien tampak tidak kejang, Suhu: 37 0C,
Nadi 125 x/menit,
14 November
14.05 2. Mempertahankan oksigen kanul nasal 2 liter/menit
2018 Pukul
Diagnosa 3. Memberikan obat tetes mata cloramphenicol
07.00 WIB s.d
Keperawatan 16.00 4. Mengobservasi keaadan umum klien : Klien mengalami kejang,kedua tangan Dwiko Nur Gunawan
15 November
II gemetar dan mulut seperti mnegunyah, suhu 378C, Nadi 141 x/menit, memberikan
2018 Pukul
oksigen canul nasal 2 liter permemit, mempertahankan posisi klien 30 derajat,
06.00 WIB
menjauhkan benda-benda yang bisa mencederai klien
18.00 5. Memberikan Asam valporan 4 ml per oral

37
Tgl/ Hari/ Dx Jam Paraf &
Implementasi Keperawatan
Jam Keperawatan Nama Perawat
Memberikan haloperindol 0,25 mg per oral
20.00 6. Memberikan phenytoin 80 mg via intravena dalam 100 cc NaCl 0,9 %
14.00 1. Mengobservasi keadaan umum klien: Klien tidak mampu melakukan pergerakan
14 November secara mandiri, kaki dan tangan terasa kaku
2018 Pukul 2. Berkonsultasi dengan dokter untuk dilakukan terapi rehab medik
Diagnosa
07.00 WIB s.d 15.00 3. Melakukan latihan rentang ROM pasif yang dimulai dari sendi-sendi kecil : saat
Keperawatan Dwiko Nur Gunawan
15 November dilakukan gerakan rom pasif, kaki terasa kaku dan tangan melawan gerakan rom
III
2018 Pukul 15.30 4. Menjelaskan kepada keluarga untuk merubah posisi klien di tempat tidur dan
06.00 WIB berikan bantuan jika diperlukan: Keluarga mengatakan sudah melakukan
perubahan posisi klien

Implementasi Hari Ke-3 (Dinas Malam)

Tgl/ Hari/ Dx Jam Paraf &


Implementasi Keperawatan
Jam Keperawatan Nama Perawat
21.00 1. Mengobservasi keadaan umum klien : Akral hangat, Suhu 37,4, Nadi 126
14 November x/menit, RR : 24 x/menit, SpO2 :98 %
2018 Pukul 2. Menganjurkan keluarga untuk memberikan kompres hangat pada ketiak bila
07.00 WIB s.d Diagnosa terjadi panas dan memberikan minum air Liana Oktaviana
15 November Keperawatan I 24.00 3. Memberikan pediasure 200 cc/NGT : Rompis
2018 Pukul 4. Menjelaskan kepada keluarga tujuan pemasangan NGT pada keluarga
06.00 WIB 06.00 5. Memberikan pediasure 200 cc/NGT

38
Tgl/ Hari/ Dx Jam Paraf &
Implementasi Keperawatan
Jam Keperawatan Nama Perawat
14 November 21.05 1. Mengobservasi keadaan umum klien : Klien tampak tidak kejang, Suhu: 37,4 0C,
2018 Pukul Nadi 126 x/menit, Keluarga mengatakan tadi sore klien mengalami kejang kedua
Diagnosa Liana Oktaviana
07.00 WIB s.d tangan gemetaran dengan mulut mengunyah
Keperawatan Rompis
15 November 06.00 2. Memberikan Asam valporan 4 ml per oral
II
2018 Pukul Memberikan haloperindol 0,25 mg per oral
06.00 WIB
21.00 1. Mengobservasi keadaan umum klien : Kesadaran menurun GCS E: 3 V: 1 M: 5
14 November 21.30 2. Menganjurkan keluarga merubah posisi klien di tempat tidur dan berikan bantuan
2018 Pukul jika diperlukan: Keluarga mengatakan sudah melakukan perubahan posisi klien
Diagnosa
07.00 WIB s.d 06.00 3. Membantu klien untuk memenuhi kebutuhan ADLs : Menyeka klien dengan air Liana Oktaviana
Keperawatan
15 November hangat Rompis
III
2018 Pukul 06.30 4. Melakukan latihan rentang gerak Pasif pada kaki dan tangan yang dimulai dari
06.00 WIB sendi yang paling kecil : Kaki terasa lemas dan tangan terasa kaku seperti ada
gerakan menahan

39
4. Implementasi Hari ke-4 (Dinas Pagi)

Tgl/ Hari/ Dx Jam Paraf &


Implementasi Keperawatan
Jam Keperawatan Nama Perawat
08.00 1. Mengobservasi keadaan umum klien : Klien tampak sadar GCS E:3 V:1 M:5,
pandangan kosong, KU cukup dan dapat meminum susu secara oral
08.00 2. Mengukur Suhu Tubuh, Nadi, Respiratory rate, SpO2 : Suhu 37,80C, Nadi :
15 November
136x/menit, SpO2 : 97 %, RR : 25x/menit, kulit teraba panas dan
2018 Pukul
10.45 3. Mengobservasi klien : Suhu Tubuh 380C, Nadi 160 SPO2 99%, terpasang oksigen
07.00 WIB s.d Diagnosa
canul nasal 4 liter permenit Henny Sulistiarini
16 November Keperawatan I
4. Memberikan kompres hangat pada kedua lipatan ketiak
2018 Pukul
11.15 5. Mempertahankan cairan infus D51/2 NS 21 tts/menit, Tampak bengkak pada
06.00 WIB
tempat pemasangan infus, kemerahan
6. Memasang kembali infus pada kaki kiri
7. Memberikan kompres NaCl 0,9 pada kaki kanan yang bengkak dan kemerahan
08.00 1. Memberikan phenytoin 80 mg via intravena dalam 100 cc NaCl 0,9%

10.40 2. Mengobservasi keadaan umum klien :Klien kejang lagi, kedua tangan gemetaran,
mulut seperti mengunyah, Klien terpasang oksigen masker 6 liter permenit.
15 November
Memposisikan miring dengan kepala fleksi
2018 Pukul
Diagnosa 11.30 3. Mendiskusikan kembali bersama keluarga tanda peringatan kejang : bahwa kejang
07.00 WIB s.d
Keperawatan adalah kondisi dimana otot-otot tubuh berkontraksi secara tidak terkendali. Henny Sulistiarini
16 November
II Dimana seluruh gerakan kita dikendalikan oleh otak yang mengirim sinyal listrik
2018 Pukul
melalui saraf ke otot. Jika sinyal dari otak mengalami gangguan, otot-otot tubuh
06.00 WIB
akan berkontraksi dan bergerak tanpa terkendali. Beberapa gejala yang muncul
secara tiba-tiba:kehilangan kesadaran untuk sesaat dan merasa bingung, perubahan
gerakan bola mata, perubahan suasana hati, gemetaran diseluruh tubuh dan kejang-
kejang otot yang disertai gerakan-gerakan ritmis pada lengan dan kaki. Oleh

40
Tgl/ Hari/ Dx Jam Paraf &
Implementasi Keperawatan
Jam Keperawatan Nama Perawat
karena itu, obat-obat kejang perlu diminum secara teratur.Keluarga mengatakan
bila suhu 38 derajat, klien tiba-tiba mengalami kejang seperti gemetara, kaki dan
tangan terasa kaku

08.30 1. Mengobservasi kemampuan klien melakukan mobilisasi: Keluarga mengatakan hari


ini sudah bisa duduk namun masih dibantu dan menggerakkan tangan secara
15 November mandiri namun kelihatan gerakannya masih pelan. Latihan ROM sudah dilakuakn
2018 Pukul setelah diseka tadi
Diagnosa
07.00 WIB s.d 09.00 2. Menjelaskan kepada keluarga untuk merubah posisi klien di tempat tidur setiap 2
Keperawatan Henny Sulistiarini
16 November jam sekali dan berikan bantuan jika diperlukan
III
2018 Pukul 11.00 3. Memberikan obat lioresal 10 mg per oral
06.00 WIB
-

41
Implementasi Hari ke-4 (Dinas Sore)

Tgl/ Hari/ Dx Jam Paraf &


Implementasi Keperawatan
Jam Keperawatan Nama Perawat
14.00 1. Memberikan susu pediasure 100 cc per oral dan mempertahankan cairan infus
D5 ½ NS 500 cc/24 jam (21 tts/menit)
16.00 2. Mengukur Suhu Tubuh, Nadi, Respiratory rate, SpO2 : Suhu 37,4 0C, Nadi :
15 November
125x/menit, SpO2 : 98 %, RR : 24x/menit, akral teraba hangat, Klien tidak
2018 Pukul
kejang dengan keadaan umum baik, masih mengalami penurunan kesadaran
07.00 WIB s.d Diagnosa
17.00 3. Memberikan paracetamol 300 mg/oral Simpliana Rosa
16 November Keperawatan I
18.30 4. Mengobservasi KU klien : akral teraba panas, suhu: 37,7C, Nadi : 141 x/menit,
2018 Pukul
memberikan minum air
06.00 WIB
5. Menganjurkan kepada keluarga untuk memberikan kompres hangat pada ketiak
6. Memberikan susu pediasure 100 cc/oral
20.00 7. Memberikan injeksi ceftriaxon 1350 gram intra vena
14.00 1. Mengobservasi keadaan umum klien : Klien tampak tidak kejang, kesadaran sudah
membaik namun pandangan masih kosong, sudah bisa berbicara dengan menyebut
15 November
satu kata dan meminta untuk solat, klien sudah bisa meminum susu dengan gelas,
2018 Pukul
Diagnosa Suhu: 37,20C, Nadi 125 x/menit,
07.00 WIB s.d
Keperawatan 14.05 2. Memberikan obat salep mata cloramphenicol 1 %, Dwiko Nur Gunawan
16 November
II 18.00 3. Memberikan Asam valporan 4 ml per oral
2018 Pukul
Memberikan haloperindol 0,25 mg per oral
06.00 WIB
20.00 4. Memberikan phenytoin 80 mg via intravena dalam 100 cc NaCl 0,9 %

15 November 14.00 1. Mengobservasi keadaan umum klien: Klien belum mampu melakukan pergerakan
Diagnosa
2018 Pukul secara mandiri, kaki dan tangan terasa kaku, gerakan tangan melambat,
Keperawatan Dwiko Nur Gunawan
07.00 WIB s.d Berkonsultasi dengan dokter untuk dilakukan terapi rehab medik
III
16 November 15.00 2. Melakukan latihan rentang ROM pasif yang dimulai dari sendi-sendi kecil : saat

42
Tgl/ Hari/ Dx Jam Paraf &
Implementasi Keperawatan
Jam Keperawatan Nama Perawat
2018 Pukul dilakukan gerakan rom pasif, kaki terasa kaku dan tangan melawan gerakan rom
06.00 WIB 15.30 3. Menjelaskan kepada keluarga untuk merubah posisi klien di tempat tidur dan
berikan bantuan jika diperlukan: Keluarga mengatakan sudah melakukan
perubahan posisi klien
19.00 4. Memberikan lioresal 10 mg peroral

Implementasi Hari ke-4 (Dinas Malam)


Tgl/ Hari/ Dx Jam Paraf &
Implementasi Keperawatan
Jam Keperawatan Nama Perawat
15 November 21.00 1. Mengobservasi keadaan umum klien : Akral hangat, Suhu 37,2, Nadi 126
2018 Pukul x/menit, RR : 24 x/menit, SpO2 :98 %
07.00 WIB s.d Diagnosa 2. Menganjurkan keluarga untuk memberikan kompres hangat pada ketiak bila Liana Oktaviana
16 November Keperawatan I terjadi panas dan memberikan minum air Rompis
2018 Pukul 24.00 3. Memberikan pediasure 200 cc/oral :
06.00 WIB 06.00 4. Memberikan pediasure 200 cc/oral

15 November 21.05
1. Mengobservasi keadaan umum klien : Klien tampak tidak kejang, Suhu: 37,2 0C,
2018 Pukul
Diagnosa Nadi 126 x/menit Liana Oktaviana
07.00 WIB s.d 20.00
Keperawatan 2. Memberikan phenytoin 80 mg via intravena dalam 100 cc NaCl 0,9 % Rompis
16 November 06.00
II 3. Memberikan Asam valporan 4 ml per oral
2018 Pukul
Memberikan haloperindol 0,25 mg per oral
06.00 WIB

15 November 21.00 1. Mengobservasi keadaan umum klien : Kesadaran sudah membaik GCS E: 3 V: 1 Liana Oktaviana
2018 Pukul M: 5 namun pandangan masih kosong Rompis

43
Tgl/ Hari/ Dx Jam Paraf &
Implementasi Keperawatan
Jam Keperawatan Nama Perawat
07.00 WIB s.d
16 November 21.30 2. Menganjurkan keluarga untuk tetap merubah posisi klien di tempat tidur dan
2018 Pukul berikan bantuan jika diperlukan: Keluarga mengatakan sudah melakukan
06.00 WIB perubahan posisi klien
03.00 3. Memberikan lioresal 10 mg peroral
Diagnosa
Keperawatan
III
06.00 4. Membantu klien untuk memenuhi kebutuhan ADLs : Menyeka klien dengan air
hangat
5. Melakukan latihan rentang gerak Pasif pada kaki dan tangan yang dimulai dari
sendi yang paling kecil : Kaki terasa lemas dan tangan terasa kaku seperti ada
gerakan menahan

44
5. Implementasi hari Ke-5 (Dinas Pagi)

Tgl/ Hari/ Dx Jam Paraf &


Implementasi Keperawatan
Jam Keperawatan Nama Perawat
08.00 1. Mengobservasi keadaan umum klien : Klien tampak sadar GCS E:3 V:1 M:5 ,
pandangan kosong, KU cukup dan dapat meminum susu secara oral, tidak
kejang dan tangan tidak gemetar
08.05 2. Mengukur Suhu Tubuh, Nadi, Respiratory rate, SpO2 : Suhu 36,8 0C, Nadi :
116x/menit, SpO2 : 96 %, RR : 23/menit, mempertahankan cairan infus D51/2 NS
16 November
21 tts/menit
2018 Pukul
Diagnosa 3. Memberikan phenytoin 80 mg via intravena dalam 100 cc NaCl 0,9%
07.00 WIB s.d
Keperawatan 10.45 4. Mengobservasi kemampuan klien melakukan mobilisasi: Keluarga mengatakan Henny Sulistiarini
17 November
III klien dapat menggerakkan tangan secara mandiri namun kelihatan gerakannya
2018 Pukul
masih pelan. Latihan ROM sudah dilakuakn setelah diseka tadi
06.00 WIB
11.00 5. Menjelaskan kembali kepada keluarga untuk tetap merubah posisi klien di tempat
tidur setiap 2 jam sekali dan berikan bantuan jika diperlukan. Hasil konsulan
dengan dokter fisioterapi : BE, ROM, Stimulasi sensori dan motorik
11.00 6. Memberikan obat lioresal 10 mg per oral

45
Implementasi hari Ke-5 (Dinas Sore)

Tgl/ Hari/ Dx Jam Paraf &


Implementasi Keperawatan
Jam Keperawatan Nama Perawat
14.00 1. Mengobservasi keadaan umum klien : Klien tampak sadar GCS E:3 V:1 M:5,
pandangan kosong, KU cukup dan dapat meminum susu secara oral, tidak
kejang dan tangan tidak gemetar
14.05 2. Mengukur Suhu Tubuh, Nadi, Respiratory rate, SpO2 : Suhu 36,9 0C, Nadi :
120x/menit, SpO2 : 96 %, RR : 23/menit, mempertahankan cairan infus D51/2 NS
16 November 21 tts/menit
2018 Pukul 15.30 3. Mengobservasi kemampuan klien melakukan mobilisasi: Keluarga mengatakan
Diagnosa
07.00 WIB s.d klien dapat menggerakkan tangan secara mandiri namun kelihatan gerakannya
Keperawatan Ezra L. Sinaga
17 November masih pelan. Latihan ROM sudah dilakuakn setelah diseka tadi
III
2018 Pukul 4. Melakukan latihan ROM dan ubah posisi tidur tiap 2 jam
06.00 WIB 18.00 5. Memberikan Asam valporan 4 ml per oral
Memberikan haloperindol 0,25 mg per oral
19.00 Memberikan lioresal 10 mg peroral
20.00 6. Memberikan phenytoin 80 mg via intravena dalam 100 cc NaCl 0,9 %

46
Implementasi hari Ke-5 (Dinas Malam)

Tgl/ Hari/ Dx Jam Paraf &


Implementasi Keperawatan
Jam Keperawatan Nama Perawat
21.00 1. Mengobservasi keadaan umum klien : Klien tampak sadar GCS E:3 V:1 M:5,
pandangan kosong, KU cukup dan dapat meminum susu secara oral, tidak
kejang dan tangan tidak gemetar
16 November 21.05 2. Mengukur Suhu Tubuh, Nadi, Respiratory rate, SpO2 : Suhu 36,9 0C, Nadi :
2018 Pukul 120x/menit, SpO2 : 96 %, RR : 23/menit, mempertahankan cairan infus D51/2 NS
Diagnosa
07.00 WIB s.d 21 tts/menit
Keperawatan Simpliana Rosa
17 November 24.00 3. Memberikan pediasure 200 cc/0ral
III
2018 Pukul 03.00 4. Memberikan lioresal 10 mg peroral
06.00 WIB 06.00 5. Melakukan latihan ROM dan ubah posisi tidur tiap 2 jam
6. Membantu memenuhi kebutuhan ADLs klien (mandi)
06.05 7. Memberikan Asam valporan 4 ml per oral
Memberikan haloperindol 0,25 mg per oral

47
6. Implementasi hari Ke-6 (Dinas Pagi)

Tgl/ Hari/ Dx Jam Paraf &


Implementasi Keperawatan
Jam Keperawatan Nama Perawat
07.30 1. Mengobservasi keadaan umum klien : Klien tampak sadar GCS E:3 V:1 M:5,
pandangan kosong, KU cukup dan dapat meminum susu secara oral, tidak kejang
dan tangan tidak gemetar, klien tampak duduk bersandar
08.00 2. Mengukur Suhu Tubuh, Nadi, Respiratory rate, SpO2 : Suhu 36,8 0C, Nadi :
125x/menit, SpO2 : 96 %, RR : 22/menit, mempertahankan cairan infus D51/2 NS
17 November
21 tts/menit
2018 Pukul 08.03 3.
Diagnosa Memberikan phenytoin 80 mg via intravena dalam 100 cc NaCl 0,9%
07.00 WIB s.d
Keperawatan 4. Memberikan injeksi ceftriaxon 1,35 gr/iv Henny Sulistiarini
18 November
III 10.45 5. Mengobservasi kemampuan klien melakukan mobilisasi: Klien dapat
2018 Pukul
menggerakkan tangan secara mandiri namun kelihatan gerakannya masih pelan.
06.00 WIB
Latihan ROM sudah dilakuakn setelah diseka tadi
11.00 6. Menjelaskan kembali kepada keluarga untuk tetap merubah posisi klien di tempat
tidur setiap 2 jam sekali dan berikan bantuan jika diperlukan.
11.00 7. Memberikan obat lioresal 10 mg per oral

48
Implementasi hari Ke-6 (Dinas Sore)

Tgl/ Hari/ Dx Jam Paraf &


Implementasi Keperawatan
Jam Keperawatan Nama Perawat
14.00 1. Mengobservasi keadaan umum klien : Klien tampak sadar GCS E:3 V:1 M:5,
pandangan kosong, KU cukup dan dapat meminum susu secara oral, tidak
kejang dan tangan tidak gemetar
14.05 2. Mengukur Suhu Tubuh, Nadi, Respiratory rate, SpO2 : Suhu 36,8 0C, Nadi :
112x/menit, SpO2 : 98 %, RR : 23/menit, mempertahankan cairan infus D51/2 NS
21 tts/menit
16 November
15.30 3. Mengobservasi kemampuan klien melakukan mobilisasi: klien dapat
2018 Pukul
Diagnosa menggerakkan tangan secara mandiri namun kelihatan gerakannya masih pelan.
07.00 WIB s.d
Keperawatan Melakukan latihan ROM dan ubah posisi tidur tiap 2 jam Liana O. Rompis
17 November
III 4. Melakukan ROM ubah posisi tidur tiap 2 jam
2018 Pukul
5. Klien tertawa terus selama 30 menit
06.00 WIB
18.00 6. Memberikan Asam valporan 4 ml per oral
Memberikan haloperindol 0,25 mg per oral
19.00 Memberikan lioresal 10 mg peroral
20.00 7. Memberikan phenytoin 80 mg via intravena dalam 100 cc NaCl 0,9 %

49
Implementasi hari ke-6 (Dinas Malam)

Tgl/ Hari/ Dx Jam Paraf &


Implementasi Keperawatan
Jam Keperawatan Nama Perawat
21.00 1. Mengobservasi keadaan umum klien : Klien tampak sadar GCS E:3 V:1 M:5,
pandangan kosong, KU cukup dan dapat meminum susu secara oral, tidak
kejang dan tangan tidak gemetar
16 November 21.05 2. Mengukur Suhu Tubuh, Nadi, Respiratory rate, SpO2 : Suhu 36,4 0C, Nadi :
2018 Pukul 125x/menit, SpO2 : 98 %, RR : 23/menit, mempertahankan cairan infus D51/2 NS
Diagnosa
07.00 WIB s.d 21 tts/menit
Keperawatan Dwiko Nur Gunawan
17 November 24.00 3. Memberikan pediasure 200 cc/0ral
III
2018 Pukul 03.00 4. Memberikan lioresal 10 mg peroral
06.00 WIB 06.00 5. Melakukan latihan ROM dan ubah posisi tidur tiap 2 jam
6. Membantu memenuhi kebutuhan ADLs klien (mandi)
06.05 7. Memberikan Asam valporan 4 ml per oral
Memberikan haloperindol 0,25 mg per oral

50
7. Implementasi hari Ke-7

Tgl/ Hari/ Dx Jam Paraf &


Implementasi Keperawatan
Jam Keperawatan Nama Perawat
07.30 1. Mengobservasi keadaan umum klien : Klien tampak sadar GCS E:3 V:1 M:5, Yohanes Pemandi
pandangan kosong, KU cukup, tidak kejang dan tangan tidak gemetar, klien Doka
tampak duduk bersandar
08.00 2. Mengukur Suhu Tubuh, Nadi, Respiratory rate, SpO2 : Suhu 37,8 0C, Nadi :
125x/menit, SpO2 : 96 %, RR : 22/menit

08.03 3. Memberikan phenytoin 80 mg oral


4. Memberikan injeksi ceftriaxon 1,35 gr/iv
09.30 5. Keluarga mengatakan tangan dan badan klien menjadi tegang, Suhu 38,3 derajat,
19 November
Nadi 156x/menit, SPO2 99
2018 Pukul
6. Memberikan injeksi paracetamol 50 cc/iv
07.00 WIB s.d
III 7. Memasang nasal canul 4 lpm
20 November
8. Memberikan kompres hangat
2018 Pukul
10.45 9. Mengobservasi keaadan umum klien : Suhu 37,2 derajat, Nadi 45 x/menit, SPO2 Liana O. Rompis
06.00 WIB
98%, Klien tertawa terus selama 30 menit dengan pandangan yang kosong, tangan
gemetar dan kaku (-)
11.00 10. Memberikan obat lioresal 10 mg per oral

14.00 1. Mengobservasi keadaan umum klien : Klien tampak sadar GCS E:3 V:2 M:5,
pandangan kosong, KU cukup, tidak kejang dan tangan tidak gemetar
14.05 2. Mengukur Suhu Tubuh, Nadi, Respiratory rate, SpO2 : Suhu 36,8 0C, Nadi :
108x/menit, SpO2 : 98 %, RR : 20/menit,

51
Tgl/ Hari/ Dx Jam Paraf &
Implementasi Keperawatan
Jam Keperawatan Nama Perawat

15.30 3. Melakukan ROM ubah posisi tidur tiap 2 jam


18.00 4. Memberikan Asam valporan 4 ml per oral
Memberikan haloperindol 0,25 mg per oral
19.00 Memberikan lioresal 10 mg peroral
20.00 5. Memberikan phenytoin 80 mg via intravena dalam 100 cc NaCl 0,9 %

21.00 1. Mengobservasi keadaan umum klien : Klien tampak sadar GCS E:3 V:1 M:5, Evodia L.Meo Thena
pandangan kosong, KU cukup dan dapat meminum susu secara oral, tidak
kejang dan tangan tidak gemetar
Mengukur Suhu Tubuh, Nadi, Respiratory rate, SpO2 : Suhu 36,8 0C, Nadi :
108x/menit, SpO2 : 96 %, RR : 20/menit,

24.00 1. Memberikan pediasure 200 cc/0ral


03.00 2. Memberikan lioresal 10 mg peroral
06.00 3. Melakukan latihan ROM dan ubah posisi tidur tiap 2 jam
4. Membantu memenuhi kebutuhan ADLs klien (mandi)
06.05 5. Memberikan Asam valporan 4 ml per oral
Memberikan haloperindol 0,25 mg per oral

52
8. Implementasi hari ke-8

Tgl/ Hari/ Dx Jam Paraf &


Implementasi Keperawatan
Jam Keperawatan Nama Perawat
07.30 1. Mengobservasi keadaan umum klien : Klien tampak sadar GCS E:3 V:2 M:5, Liana Oktavina
pandangan kosong, Rompis
08.00 2. Mengukur Suhu Tubuh, Nadi, Respiratory rate, SpO2 : Suhu 36 0C, Nadi :
125x/menit, SpO2 : 96 %, RR : 22/menit, terpasang venflon
08.03 3. Memberikan phenytoin 80 mg oral
11.00 4. Memberikan obat lioresal 10 mg per oral

20 November
2018 Pukul
Diagnosa
07.00 WIB s.d
Keperawatan I
21 November
dan III
2018 Pukul
06.00 WIB 14.00 1. Mengobservasi keadaan umum klien : Klien tampak sadar GCS E:3 V:1 M:5,
pandangan kosong, KU cukup, tidak kejang dan tangan tidak gemetar
14.05 2. Mengukur Suhu Tubuh, Nadi, Respiratory rate, SpO2 : Suhu 36,8 0C, Nadi :
108x/menit, SpO2 : 98 %, RR : 20/menit, mempertahankan cairan infus D51/2 NS Henny Sulistiarini
21 tts/menit
15.30 3. Melakukan ROM ubah posisi tidur tiap 2 jam
18.00 4. Memberikan Asam valporan 4 ml per oral
Memberikan haloperindol 0,25 mg per oral
19.00 Memberikan lioresal 10 mg peroral
20.00 5. Memberikan phenytoin 80 mg via oral

53
Tgl/ Hari/ Dx Jam Paraf &
Implementasi Keperawatan
Jam Keperawatan Nama Perawat

54
5. Evaluasi Keperawatan
Hari I, Selasa 13 November 2018

Hari/Tanggal Jam No Dx Evaluasi TTD


Selasa, 13 November 06.30 1. Hipertermi berhubungan dengan peningkatan metabolisme
2018
S : Ibu klien mengatakan badan anaknya sumer-sumer, panas naik turun
O: Kulit teraba panas, tidak ada kemerahan, suhu: 37,60C, Nadi : 140 x/menit,
SPO2 : 98%
A: Masalah belum teratasi
P: Intervensi keperawatan dilanjutkan
1. Menganjurkan keluarga untuk memberikan kompres hangat
2. Memberikan minum untuk klien untuk menyeimbangkan cairan tubuh yang
keluar
3. Memberikan obat paracetamol 300 mg/oral
06.35 2 Resiko cedera berhubungan dengan gerakan otot yang tidak terkendali
S : Ibu klien mengatakan semalam anaknya mengalami kejang, kedua tangannya
gemetaran, mulut seperti mengunyah
O : Klien tampak tidak kejang, tidak terjadi cedera pada klien, terpasang oksigen
canul nasal 2 liter permenit, terpasang NGT, Obat haloperindol dan asam
valporan sudah diberikan
A: Masalah Tidak terjadi
P : Intervensi Dilanjutkan
1. Menjelaskan kepada keluraga untuk mengatur lingkungan yang nyaman untuk
pasien dengan memberikan bantalan empuk bila terjadi kejang atau menjauhkan
benda-benda yang bisa mencelakakan klien
2. Memberikan phenytoin 80 mg/iv

55
Hari/Tanggal Jam No Dx Evaluasi TTD
3 Hambatan Mobilitas Fisik berhububungan dengan penurunan kendali otot
S : Ayah klien mengatakan melakukan gerakan pada tangan namun gerakannya
melambat
O : Klien tampak berbaring ditempat tidur, kekuatan otot tangan 4 dan kekuatan
otot kaki 2, klien bisa menggerakkan tangannya namun gerakkan melambat
A : Masalah belum teratasi
P : intervensi dilajutkan
1. Menjelaskan kepada keluarga untuk merubah posisi tidur setiap 2 jam sekali
2. Menjelaskan kepada keluarga untuk melakukan mobilisasi
3. Melakukan latihan rentang gerak ROM pasif

Hari II, Rabu 14 November 2018

Hari/Tanggal Jam No Dx Evaluasi TTD


Rabu, 14 November 06.30 1. Hipertermi berhubungan dengan peningkatan metabolisme
2018
S : Ibu klien mengatakan badan anaknya panas sejak semalam, dan sudah
memberikan kompres hangat pada ketiak
O: Kulit teraba panas, tidak ada kemerahan, suhu: 37,80C, Nadi : 138 x/menit,
SPO2 : 98%
A: Masalah belum teratasi
P: Intervensi keperawatan dilanjutkan
1. Menganjurkan keluarga untuk tetap memberikan kompres hangat
2. Memberikan minum untuk klien untuk menyeimbangkan cairan tubuh yang
keluar
3. Memberikan obat paracetamol 300 mg/oral
4. Konsultasi dengan dokter terikait perubahan suhu tubuh klien

56
Hari/Tanggal Jam No Dx Evaluasi TTD
07.00 2 Resiko cedera berhubungan dengan gerakan otot yang tidak terkendali
S : Ibu klien mengatakan semalam anaknya mengalami kejang, kedua tangannya
gemetaran, mulut seperti mengunyah. Kejang juga terjadi pada pagi hari ini
O : Saat ini klien tampak tidak kejang, tidak terjadi cedera pada klien, terpasang
oksigen canul nasal 2 liter permenit, NGT tercabut, Obat haloperindol dan
asam valporan sudah diberikan
A: Masalah Tidak terjadi
P : Intervensi Dilanjutkan
1. Menjelaskan kembali kepada keluraga untuk mengatur lingkungan yang
nyaman untuk pasien dengan memberikan bantalan empuk bila terjadi kejang
atau menjauhkan benda-benda yang bisa mencelakakan klien
2. Memberikan phenytoin 80 mg/iv
3 Hambatan Mobilitas Fisik berhububungan dengan penurunan kendali otot
S : Ayah klien mengatakan melakukan gerakan pada tangan namun gerakannya
melambat
O : Klien tampak berbaring ditempat tidur, kekuatan otot tangan 4 dan kekuatan
otot kaki 2, klien bisa menggerakkan tangannya namun gerakkan melambat
A : Masalah belum teratasi
P : intervensi dilajutkan
1. Menjelaskan kepada keluarga untuk merubah posisi tidur setiap 2 jam sekali
2. Menjelaskan kepada keluarga untuk melakukan mobilisasi
3. Mengajarkan keluarga cara melakukan latihan rentang gerak ROM pasif

57
Hari III Kamis, 15 November 2018

Hari/Tanggal Jam No Dx Evaluasi TTD


Kamis, 15 November 06.30 1. Hipertermi berhubungan dengan peningkatan metabolisme
2018 S : Ibu klien mengatakan badan anaknya panas naik turun, dan sudah memberikan
kompres hangat pada ketiak
O: Kulit teraba panas, tidak ada kemerahan, suhu: 37,70C, Nadi : 138 x/menit, SPO2
: 98%
A: Masalah belum teratasi
P: Intervensi keperawatan dilanjutkan
1. Menganjurkan keluarga untuk tetap memberikan kompres hangat
2. Memberikan minum untuk klien untuk menyeimbangkan cairan tubuh yang
keluar
3. Memberikan obat paracetamol 300 mg/oral

07.00 2 Resiko cedera berhubungan dengan gerakan otot yang tidak terkendali
S : Ibu klien mengatakan semalam anaknya mengalami kejang, kedua tangannya
gemetaran,
O : Saat ini klien tampak tidak kejang, tidak terjadi cedera pada klien, terpasang
oksigen canul nasal 2 liter permenit, sudah tidak terpasang NGT , Obat
haloperindol dan asam valporan sudah diberikan
A: Masalah Tidak terjadi
P : Intervensi Dilanjutkan
3. Menganjurkan keluarga untuk mengatur lingkungan yang nyaman untuk pasien
dengan memberikan bantalan empuk bila terjadi kejang atau menjauhkan benda-
benda yang bisa mencelakakan klien
4. Menjelaskan kembali kepada keluarga tentang tanda terjadinya kejang

58
Hari/Tanggal Jam No Dx Evaluasi TTD
5. Memberikan phenytoin 80 mg/iv
3 Hambatan Mobilitas Fisik berhububungan dengan penurunan kendali otot
S : Ayah klien mengatakan melakukan gerakan pada tangan namun gerakannya
melambat
O : Klien tampak berbaring ditempat tidur, kekuatan otot tangan 4 dan kekuatan otot
kaki 2, klien bisa menggerakkan tangannya namun gerakkan melambat
A : Masalah belum teratasi
P : intervensi dilajutkan
4. Melakukan latihan rentang gerak ROM pasif 2 kali sehari
5. Berkonsultasi dengan dokter fisioterapis

Hari IV Jumat, 16 November 2018


Hari/Tanggal Jam No Dx Evaluasi TTD
Jumat, 16 November 06.30 1. Hipertermi berhubungan dengan peningkatan metabolisme
2018
S : Ibu klien mengatakan sejak semalam anak tidak panas
O: Kulit tidak teraba panas, tidak ada kemerahan, suhu: 37,20C, Nadi : 125 x/menit,
SPO2 : 98%
A: Masalah teratasi
P: Intervensi keperawatan : Obs Febris
07.00 2 Resiko cedera berhubungan dengan gerakan otot yang tidak terkendali
S : Ibu klien mengatakan semalam anaknya tidak mengalami kejang
O : Saat ini klien tampak tidak kejang, tidak terjadi cedera pada klien, terpasang
oksigen canul nasal 2 liter permenit, sudah tidak terpasang NGT , Obat
haloperindol dan asam valporan sudah diberikan
A: Masalah Tidak terjadi

59
Hari/Tanggal Jam No Dx Evaluasi TTD
P : Intervensi Dilanjutkan
1. Menganjurkan keluarga untuk mengatur lingkungan yang nyaman untuk pasien
dengan memberikan bantalan empuk bila terjadi kejang atau menjauhkan
benda-benda yang bisa mencelakakan klien
2. Menjelaskan kembali kepada keluarga tentang tanda terjadinya kejang
3. Memberikan phenytoin 80 mg/iv
3 Hambatan Mobilitas Fisik berhububungan dengan penurunan kendali otot
S : Ayah klien mengatakan melakukan gerakan pada tangan namun gerakannya
tampak kaku dan melambat, keluarga sering merubah posisi tidur klien dan
melakukan latihan pada otot klien
O : Klien tampak berbaring ditempat tidur, kekuatan otot tangan 4 dan kekuatan
otot kaki 2, klien bisa menggerakkan tangannya namun gerakkan melambat,
A : Masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan
1. Melakukan latihan rentang gerak ROM pasif 2 kali sehari
2. Memberikan stimulasi sensori dan motorik pada klien
3. Berkonsultasi dengan dokter fisioterapis

60
Hari V Sabtu, 17 November 2018

Hari/Tanggal Jam No Dx Evaluasi TTD


3 Hambatan Mobilitas Fisik berhububungan dengan penurunan kendali otot
S : Ayah klien mengatakan melakukan gerakan pada tangan namun gerakannya
tampak kaku dan melambat, keluarga sering merubah posisi tidur klien dan
melakukan latihan pada otot klien
O : Klien tampak berbaring ditempat tidur, kekuatan otot tangan 4 dan kekuatan
otot kaki 2, klien bisa menggerakkan tangannya namun gerakkan melambat,
A : Masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan
1. Melakukan latihan rentang gerak ROM pasif 2 kali sehari
2. Memberikan stimulasi sensori dan motorik pada klien

61
Hari VI Minggu , 18 November 2018

Hari/Tanggal Jam No Dx Evaluasi TTD


1. Hipertermi berhubungan dengan peningkatn metabolismes
S : Keluarga mengatakan tadi anaknya panas namun sekarang sudah tidak panas
lagi
O : Mengukur Suhu Tubuh, Nadi, Respiratory rate, SpO2 : Suhu 36,8 0C, Nadi :
108x/menit, SpO2 : 98 %, RR : 20/menit, mempertahankan cairan infus D51/2 NS
21 tts/menit, Akral hangat,
A : Masalah Teratasi
3 P : Intervensi dimodifikasi (observasi adanya tanda-tanda hipertemi)
Hambatan Mobilitas Fisik berhububungan dengan penurunan kendali otot
S : Ayah klien mengatakan melakukan gerakan pada tangan namun gerakannya
tampak kaku dan melambat, keluarga sering merubah posisi tidur klien dan
melakukan latihan pada otot klien, tadi menangis karena tidak bisa menyebut
kata bismillah
O : Klien tampak berbaring ditempat tidur, kekuatan otot tangan 4 dan kekuatan
otot kaki 2, klien bisa menggerakkan tangannya namun gerakkan melambat,
A : Masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan
1. Tetap Melakukan latihan rentang gerak ROM pasif 2 kali sehari
2. Pertahankan memberikan stimulasi sensori dan motorik pada klien

62
Hari VII Senin , 19 November 2018
Hari/Tanggal Jam No Dx Evaluasi TTD
Hambatan Mobilitas Fisik berhububungan dengan penurunan kendali otot
S : Ayah klien mengatakan melakukan gerakan pada tangan namun gerakannya
3 tampak kaku dan melambat, keluarga sering merubah posisi tidur klien dan
melakukan latihan pada otot klien, tadi menangis karena tidak bisa menyebut
kata bismillah
O : Klien tampak berbaring ditempat tidur, kekuatan otot tangan 4 dan kekuatan
otot kaki 2, klien bisa menggerakkan tangannya namun gerakkan melambat,
A : Masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan
1. Tetap Melakukan latihan rentang gerak ROM pasif 2 kali sehari
2. Pertahankan memberikan stimulasi sensori dan motorik pada klien
3. Lakukan stimulasi sensori dan persepsi

63
BAB 5
PELAKSANAAN KEGIATAN

5.1 Persiapan
Persiapan yang dilakukan untuk ronde keperawatan adalah menyiapkan
materi terkait dengan kasus pasien yang dipakai ronde keperawatan, mengundang
profesi lain seperti dokter, ahli gizi, apoteker, Perawat konselor seperti Kepala
Ruangan, CI lapangan dan perawat primer tim lain untuk menghadiri ronde
keperawatan serta meminta informed consent pasien yang telah ditetapkan dalam
pelaksanaan ronde keperawatan kepada keluarga pasien.

5.2 Pelaksanaan Kegiatan


Kegiatan ronde keperawatan dilaksanakan oleh mahasiswa praktik
menajemen pada minggu ke-3 pada tanggal 21 November 2018 pukul 09.00 WIB.
Kasus ronde di ambil dari pasien kelolaan mahasiswa praktik profesi ners di ruang
BOBO ll dengan kasus Epilepsi Status Epileptikus. Role play ronde keperawatan
dihadiri oleh:
- Kepala ruangan BOBO II
- Kepala IRNA Anak
- Kasi Mutu dan Pelayanan
- Dokter PPDS
- Ahli gizi
- Apoteker
- Perawat Konselor

5.3 Hambatan dan Dukungan


1) Hambatan
Dalam pelaksanaan role play ronde keperawatan, tidak ada pembimbing
akademik yang hadir. Selain itu pasien yang telah ditetapkan sebagai kasus

64
yang akan dirondekan, diacarakan pulang oleh dokter tiga hari sebelum acara
role play dilaksanakan. Pemeran role play harus diperjelas lagi fungsinya.

2) Dukungan
Dukungan dalam pelaksanaan role play ronde keperawatan diperoleh dari
kepala ruangan, Kepala Irna Anak, Kasi Bidang Mutu dan Pendidikan,
Perawat konselor, Farmasi, dan ahli Gizi dan masukan terkait pelaksanaan
ronde. Selain itu, dukungan juga diperoleh dari dokter penanggungjawab
pasien, Ahli gizi dan apoteker yang telah banyak memberikan masukan
terkait masalah yang belum teratasi pada pasien dan saran untuk mengatasi
masalah tersebut.
.

65
BAB 6
EVALUASI KEGIATAN

6.1 Evaluasi Struktur


Persiapan ronde keperawatan mulai dilaksanakan pada minggu ketiga.
Persiapan yang dilakukan antara lain:
1) Membentuk penanggung jawab dari pelaksanaan ronde keperawatan
2) Membuat proposal ronde keperawatan
3) Menetapkan kasus kelolaan yang akan dilakukan ronde keperawatan
4) Menyiapkan inform consent
5) Menyiapkan resume medis kasus pasien yang akan dilakukan ronde
keperawatan
6) Konsultasi pada pembimbing akademik, pembimbing ruangan mengenai
resume kasus ronde keperawatan
7) Menyiapkan tim ronde keperawatan (NUM, perawat primer 1, perawat
primer 2, perawat asosiate 1, perawat asosiate 2, ahli gizi, apoteker dan
dokter)
8) Menyiapkan pelaksanaan ronde keperawatan

6.2 Evaluasi Proses


1) Kegiatan dihadiri oleh Pembimbing Klinik, Karu Ruang BOBO II
2) Selama kegiatan, masing-masing mahasiswa bekerja sesuai dengan peran
masing-masing.
3) Kegiatan dimulai tepat waktu sesuai dengan jadwal yang telah
ditetapkan,dokter dan ahli gizi datang tepat waktu sesuai jadwal.
4) Kegiatan berjalan lancar dan mendapatkan hasil yang maksimal.

66
HASIL EVALUASI ROLE PLAY RONDE KEPERAWATAN
DI RUANG BOBO II RSUD Dr SOETOMO SURABAYA
Ruang : Ruang BOBO II
Hari/tanggal : Rabu, 21 Novemberr 2018
Waktu : 30 menit

No Diagnosa Justifikasi Solusi TTD


1 Obat Phenitoin tidak Tenaga Sudah diganti
boleh diminum farmasi pada
bersamaan dengan implementasi
Asam Valproat. Perlu dan
ada selang waktu disampaikan
selama 2 jam kepada
keluarga
pasien
2 Riwayat Nutrisi perlu Tenaga gizi Sudah
dihitung kebutuhan ditambahkan
kalori pasien
3 Perlu menambahkan Ertawati, Sudah
dampak hospitalisasi S.Kep., Ns ditambahkan
bagi klien dan
keluarga
4  Riwayat Nutrisi Bu sulis Sudah
perlu dihitung ditambahkan
kebutuhan kalori
pasien
 Perlu dibuat jadwal
minum obat bagi
klien

67
Evaluasi Hasil
1 Pasien dan keluarga pasien merasa senang dan puas dengan adanya ronde
keperawatan.
2 Masalah pasien dapat teratasi. Pasien sudah dapat duduk sendiri, sudah bisa
menggengam tangan dan menoleh bila dipanggil.
3 Perawat mendapatkan:
a. Cara berpikir yang kritis dan sistematis tentang masalah yang dihadapi oleh
pasien, yaitu cara menangani pasien sepsis dengan penurunan tekanan darah
dan menanggulangi gula darah pasien yang belum stabil.
b. Meningkatkan kemampuan validitas data pasien.
c. Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis keperawatan
d. Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berorientasi
pada masalah pasien.
e. Meningkatkan kemampuan modifikasi rencana asuhan keperawatan.
f. Menngkatkan kemampuan justifikasi.
g. Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja.

68
BAB 7
PENUTUP

7.1 Simpulan
Pelaksanaan roleplayronde keperawatan di ruang BOBO II dapat terlaksana
dengan baik, dan dihadiri oleh para tim ronde keperawatan. Hambatan dalam
pelaksanaan role play ini ketidak hadiran dokter penanggung jawab dan petunjuk
alur harus lebih diperhatikan lagi. Hasil dari diskusi dalam ronde keperawatan yaitu
pasien rencana akan diberikan KIE kepada keluarga terkait dengan kondisi pasien,
hal-hal yang perlu dicegah, dan perawatan klien dirumah. Pasien dan keluarga
pasien merasa puas dan senang dengan adanya tim ronde keperawatan.

6.2 Saran
Sebagai seorang perawat yang profesional sudah seharusnya kita mengetahui
dan memahami tentang ronde keperawatan, sehingga perawat dapat memberikan
pelayanan keperawatan profesional pada pasien. Selain itu perawat juga harus bisa
menyelesaikan masalah pasien melalui pendekatan berpikir kritis dan diskusi dan
mengimplementasikannya dalam praktikkeperawatan.

69
DAFTAR PUSTAKA

Nursalam, 2015, Manajemen Keperawatan Aplikasi dalam Praktik Keperawatan


Profesional, Jakarta, Salemba Medika.
Bulllock, et. al. 2012. Nursing Intervention Classification (NIC) 6th ed. Elsivier.
USA
Clement, I. 2011. Management Nursing Services and Education. Edition I.Elsevier.
India
Herdman, T., & Kamitsuru, S. 2014. NANDA International Nursing Diagnoses:
Definitions and Classification, 2015-2017. Wiley Blackwell. Oxford

Ismainir, H. 2015. Manajemen Unit Kerja: untuk Perekam Medis dan Informatika
Kesehatan Ilmu Kesehatan Masyarakat Keperawatan dan Kebidanan.
Deepublish .Yogyakarta
Morhead, et. al. 2013. Nursing Outcomes Intervention (NOC) 5th. ed. Elsivier. USA
Maliya, Arina & Endang Z.S. 2009. “Pelatihan Ronde Kasus Untuk Meningkatkan
Kinerja Staf Keperawatan di Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah
Surakarta”. WARTA, Vol.12, No.2 (Hlm. 184-191)
Nursalam, 2007. Manajemen Keperawatan dan Aplikasinya. Salemba Medika.
Jakarta.
Saleh, Zainduddin. 2012. Pengaruh Ronde Keperawatan terhadap Tingkat
Kepuasan Kerja Perawat Pelaksana di Ruang Rawat Inap RSUD ABDUL
WAHAB Sjahrianie Samarinda. UI. Depok.
Sitorus, R. 2006. Model Keperawatan Profesional di Rumah Sakit: Penataan
Struktur dan Proses (Sistem) Pemberian Asuhan Keperawtan di Ruang
Rawat. Cetakan I. Jakarta: EGC

70
Lampiran
1. Naskah Role Play Ronde Keperawatan

NASKAH RONDE KEPERAWATAN

NUM : Yohanes Pemandi Doka, S.Kep


Primary Nurse 1 : Simpliana Rosa, S.Kep
Associate Nurse 1 : Evodia Lusia Meo Thena, S.Kep
Primary Nurse 2 : Amanatul Firdaus, S.Kep
Associate Nurse 2 : Ezra S. Sinaga, S.Kep
Doctor : Dwiko Nur Gunawan, S.Kep
Pharmacist : Henny Sulistiarini, S.Kep
Nutritionist : Tiur Trihastutik., S.Kep
Patient : Liana O. Rompis, S.Kep
Patient’s family : Aninditha Satiti , S.Kep

NUM : Assalammualaikum wr.wb, Good morning everyone, thank


you for your attention and your time, according to the
contract that we have been agreed, today 16 November 2018
at 10.00 a.m, we will do nursing round. Before that, I will
introduce my team first, I am Yohanes as the NUM, then
Mr Dwiko as the doctor, Ms. Henny as the pharmacy, Ms.
Tiur as the nutritionist, Ns. Simpli and Ns. Firda as the
primary nurse, Ns. Nina and Ns Ezra as the associate nurse.
This nursing round consists of case presentation, continued
patient validation, and back to ners station for evaluation and
recommendation. Our patient is An. F.Y,A 10 years old,
BPJS class 2 with medical diagnose Epilepsi State of
epilepticus, With an unresolved nursing problem is,
Hipertermi and Mobility Impaired As for the purpose of this
round is to discuss the patient's problem to plan the right
intervention. For the next, please PN1 to explain the case or
patient problem.
PN1 : Thank you for the time given to me, and thanks to all the
round teams that have been present. Previously introduce my
self my name is Yohanes as PN in Room Bobo II, okay I will
report the condition of patients in this round, I start from the
identity of patient ....
(Presentasi kasus)
This is a report of patient problems and the interventions we
have done. thank you
NUM : Well… the problems have been exposed by PN1, is there any
question or clarification? If no, then we just do the
validation to the patient to match the data with the patient
problems .. lets go to room 2, to Farel’s room.. for PN1 please

71
prepare all the necessary medical equipment and patient
status.
(the PN ask for help AN to prepare the equipments)
PN1 : Ners Nina please prepare tension and medical equipments,
status and data of the patients.
AN1 : Okay ners.
After the implementation of the nursing round at Ners Station, the round
team visited the patient's room for data validation
NUM : Good morning Mother ... how is the condition of Farel?
Already getting
better?
Farel’s family : Good morning. not yet . still cringing and crying
NUM : In accordance with the contract that we have agreed on, today
there is a nursing round. This nursing round is useful in order
to solve the problem of Farel’s situation so that his condition
can improve faster. For the next time please Ners Nina to do
the assessment.

PN 2 : good morning mom, sir, Farel. What is the condition of


Farel? Now How about his temperature? Does he have a
fever ?
Family : Farel…......... still have diferent temperature, sometimes he
is fever dan sometimes no.
AN 2 : Ners.. may I do the physical examination?
PN2 : yes.. of course
(AN do the physical examination)
(AN reports the data to the PN)
NUM : The examination has been completed by Mom, Mr .. after
this we will
discuss it again for planning the action for Farel how to
make him recover quickly. thank you.

(Evaluation and recommendation)


NUM : Okay we have validated to the patient, and we already get the
data but now please come forward for Ns Heni to explain the
Farah’s conditions from the validation.
PN 2 : Ok.. I will explain about Farah’s condition, from the
physical
examination.. we found the patient is bedridden,the eye
view is empty, GCS 3 x 5 the patient often grimaces, the
temperature 37,9 0 C, he always have siezure if the
temperature is high. The result of CT SCAN is normal,
EEG is normal, thorax foto is normal dan Blood cultur dont
have a mikroorganisme.
HR 124 times per minute.
NUM : Ok thank you Ns. Firda , now how about the doctor or
counselor maybe you can explain about the patient’s

72
conditions and add the recommendation or suggestion for the
intervention?
(doctor or counselor explain the patients conditions )
Doctor : if the paracetamol in adequat, we must cek the MRI.
NUM : How about the team maybe you can add the recommendation
or suggestion for the intervention?
Pharmacist : This child complained of having high temperature so it was
recomended to administer paracetamol oral.
Nutritionist : from the start, Farel's child have seizure. Children get a
child's diet and have been replaced with diet sonde, pediasure
milk recomended to farel wit dosis 4 x 200 ml. Because he
also have IMT 15kg/m2 underweight
NUM : Is there any clarification or question from PN and PA?
PN 1 : How many doses of paracetamol?
Doctor : Paracetamol 3 times a day 300 mg oral
AN 1 : then for the infusion, what is the doctor, is it still D5½ Ns
500 cc / 24
hours?
NUM : Ok.. team for the recommendation please write it in
integration notes so there is documentation and it can we do
Ok.. if its clear.. I will read back the results of the
intervention and recommendations earlier to clarify
(read the conclusion)
NUM : OK.. is there any left of recommendations?
Round team : nothing
NUM : Ok Good… please do all the interventions that have been
planned and recommended earlier each shift . If there’s any
obstacles please may be reported to me or to the relevant
team ..
PN1 dan PN2 : Yes ners.
NUM : I close the round of nursing this morning, hopefully what we
plan together can be useful to solve the patient’s problems ...
thank you very much for the time and attentions
..wassalammualaikum WR Wb
Finally, the nursing round has been completed, the nurse executing the task.

73
2. Informed Consent

74
3. Daftar hadir Kegiatan Ronde

75
4. Dokumentasi

76
77

Anda mungkin juga menyukai