O
L
E
H
A. Latar Belakang
Satu masalah sosial/kemasyarakatan yang harus mendapat perhatian kita bersama
dan perlu ditanggulangi ialah tentang kemerosotan akhlak moral. Di samping hal-hal
yang menggembirakan dengan kegiatan remaja-remaja akhir-akhir ini dan pembinaan
yang dilakukan oleh organisasi-organisasi pelajar dan mahasiswa, kita melihat pula
arus kemorosotan akhlak yang semakin melanda di kalangan sebagian pemuda-
pemuda kita, yang lebih terkenal dengan sebutan kenakalan remaja. Dalam surat-surat
kabar sering kali kita membaca berita tentang perkelahian pelajar, penyebaran
narkotika, pemakaian obat bius, minuman keras, penjambret yang dilakukan oleh
anak-anak yang berusia belasan tahun, meningkatnya kasus-kasus kehamilan
dikalangan remaja putrid, penyakit HIV/AIDS akibat sex bebas dan lain sebagainya.
Remaja adalah masa peralihan dari kanak-kanak ke dewasa. Para ahli pendidikan
sependapat bahwa remaja adalah mereka yang berusia antara 13 tahun sampai dengan
18 tahun. Seorang remaja sudah tidak lagi dapat dikatakan sebagai kanak-kanak,
namun ia masih belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa. Ia sedang
mencari pola hidup yang paling sesuai baginya dan ini pun sering dilakukan melalui
metoda coba-coba walaupun melalui banyak kesalahan. Kesalahan yang
dilakukannya sering menimbulkan kekhawatiran serta perasaan yang tidak
menyenangkan bagi lingkungannya bahkan orangtuanya. Kesalahan yang diperbuat
para remaja hanya akan menyenangkan teman sebayanya. Hal ini karena mereka
semua memang sama-sama masih dalam masa mencari identitas. Kesalahan-
kesalahan yang menimbulkan kekesalan lingkungan inilah yang sering disebut
sebagai kenakalan remaja.
Hal tersebut adalah merupakan suatu masalah yang dihadapi masyarakat yang
kini semakin marak. Oleh kerena itu persoalan remaja seyogyanya mendapatkan
perhatian yang serius dan terfokus untuk mengarahkan remaja ke arah yang lebih
positif, yang titik beratnya untuk terciptanya suatu sistem dalam menanggulangi
kenakalan dikalangan remaja
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti proses penyuluhan diharapkan para remaja dapat
memahami dan mengerti tentang gambaran bentuk-bentuk kenakalan yang
dilakukan remaja dan hubunganan antara kenakalan remaja dengan keberfungsian
sosial keluarga.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan seluruh remaja putra dan putri
belakang balok mampu :
− Menjelaskan tentang dampak perilaku kenakalan remaja
− Menerapkan perilaku remaja yang baik dalam kehidupan sehari-hari
− Mencegah pergaulan bebas
C. Pelaksanaan Kegiatan
1. Topik
Penyuluhan tentang “kenakalan remaja”
2. Sasaran
- remaja
3. Metode
- Ceramah
- Tanya Jawab
6. Pengorganisasian
1. Moderator : Nelvia Yolanda
2. Narasumber : Dija Pranawati Marsa
7. Tugas Pengorganisasian
1. Penanggung Jawab
Mengkoordinir persiapan dan pelaksanaan penyuluhan
2. Moderator
- Membuka acara
- Memperkenalkan mahasiswa dan pembimbing
- Menjelaskan tujuan dan topik
- Menjelaskan kontrak waktu, bahasa, tata tertib penyuluhan
- Menyerahkan jalannya penyuluhan kepada pemateri
- Mengarahkan alur diskusi
- Memimpin jalannya diskusi
- Menutup acara
3. Narasumber
Mempresentasikan materi untuk penyuluhan
8. Setting Tempat
Keterangan:
: Moderator
: Presenter
: Peserta
D. Kegiatan Penyuluhan
b. Evaluasi Proses
Seluruh remaja belakang balok datang tepat waktu
Kegiatan penyuluhan berjalan lancar dan tertib
Para remaja belakang balok aktif megajukan pertanyaan
Seluruh remaja belakang balok mengikuti kegiatan sampai selesai
c. Evaluasi Hasil
Seluruh remaja belakang balok dapat memahami apa pengertian kenakalan
remaja, dampaknya, dan penyakit yang disebabkan oleh kenakalan remaja
tersebut.
MATERI PENYULUHAN
“Kenakalan Remaja”