Anda di halaman 1dari 21

MAKP

Metode Asuhan Keperawatan Profesioal


MPKP

Model Tg. Jawab


Fragmentasi Perawat 
Pelayanan

Sitorus (1998)
TUJUAN PENGEMBANGAN MPKP

 Meningkatkan kualitas asuhan keperawatan


melalui penataan sistem pemberian asuhan
keperawatan baik struktur, proses dan nilai-
nilai yang diyakini dalam pemberian asuhan
keperawatan.
SEJARAH
 Fakultas Ilmu Keperawatan Universita
Indonesia dengan RSUPN Cipto
Mangunkusumo Jakarta → di ruangan
penyakit dalam (Juni 1996)
 Bulan Oktober 1999 diperluas → ruangan
rawat bedah RSUPN Cipto Mangunkusumo
Jakarta dan RS. Persahabatan Jakarta.
PENGERTIAN MPKP

 Sistem (struktur, proses dan nilai-nilai


profesional) yang memungkinkan perawat
profesional mengatur pemberian asuhan
keperawatan termasuk lingkungan untuk
menopang pemberian asuhan keperawatan
tersebut.
 Suat kerangka kerja yang mendefenisikan 4
unsur: STANDAR, PROSES
KEPERAWATAN, PENDIDIKAN DAN
SISTEM MAKP
Hubungan Unsur MAKP

Proses
Standar Kebijakan Keperawatan
Institusi/ Nasional (Pengkajian-
Evaluasi)

Pendidikan pasien
(Pencegahan
Sistem MAKP Penyakit,
(fungsional, Tim, mempertahankan
Primer, Modifikasi) kesehatan,
informed consent,
rencana pulang)
Management Approach
Professional Relationships

Compensation and Rewards


Patient Care Delivery System

Model Praktek keperawatan Profesional merupakan suatu sistem (struktur, proses dan
nilai-nilai profesional) yang memungkinkan perawat profesional mengatur pemberian
asuhan keperawatan termasuk lingkungan untuk menopang pemberian asuhan tersebut
(Hoffart & Woods, 1996)
MPKP FIK-UI

Struktur Proses

1. Jumlah tenaga 4. Metode modifikasi


2. Jenis tenaga keperawatan primer
3. Standar renpra

Hubungan Perawat – Klien/Keluarga

Berkesinambungan Tanggung jawab

Nilai-nilai Profesional

Sitorus, 1997
KEPALA RUANG RAWAT
Clinical Care Manager

PP1 PP2 PP3

PA PA PA
Pagi PA PA PA

Sore PA PA PA

Malam PA PA PA

libur/cuti PA PA PA

9-10 Pasien 9-10 Pasien 9-10 Pasien


JENIS MPKP
Spesialis dan Doktoral keperawatan
→ Riset

Tenaga Spesialis Keperawatan sbg


Konsultan, → Bimbingan Riset
I Sp : 10 PP

Karu dan Ka Tim → Ners


→ Metode Tim Primer

Semua Tenaga minimal D3


Keperawatan
Metode Modifikasi Keperawatan Primer

1. Primer → asuhan berkesinambungan →


tanggung jawab & tanggung gugat;
2. Satu orang perawat profesional → perawat
primer
3. Dalam Kep Primer → hubungan profesional
dapat ditingkatkan → profesi lain →memahami
kondisi klien secara detail sehingga mampu
melakukan hubungan kolaborasi secara optimal;
Metode Modifikasi Keperawatan Primer
… cont’n
4. Metode keperawatan primer tidak digunakan
secara murni karena → butuh jumlah Ners >>
5. Ketika jenis Tenaga berbeda → metode tim
penting → perawat dengan kemampuan yang
lebih tinggi dapat mengarahkan dan
membimbing perawat lain dibawah tanggung
jawabnya.
6. Metode tim tidak digunakan secara murni →
tanggung jawab asuhan keperawatan
terfragmentasi pada berbagai anggota tim,
sehingga sukar menunjukkan akuntabilitas
tenaga keperawatan.
PILAR MPKP 5. Patient Care Delivery

1. Professional Value

4. Professional Relationship

Caring
Relationships

Planning

Nurse - Patient

Organizing

Physical Facilities
Actuating Controlling Nurse – Other Team
SISTEM PEMBERIAN PELAYANAN
KEPERWATAN PROFESIONAL
(SP2KP)
PENGERTIAN
❑ SP2KP adalah sistem pemberian pelayanan
keperawatan profesional yang merupakan
pengembangan dari MPKP (Model Praktek
Keperawatan Profesional) dimana dalam SP2KP ini
terjadi kerjasama profesional antara perawat primer
(PP) dan perawat asosiet (PA) serta tenaga kesehatan
lainnya
❑ Pada aspek proses ditetapkan penggunaan metode
modifikasi keperawatan primer (kombinasi metode
tim dan metode keperawatan primer)
RENCANA MENGIMPLEMENTASIKAN SP2KP
❑ PERSIAPAN
1. Membentuk satu kelompok kerja / tim /
panitia.
2. Melakukan penilaian tentang mutu asuhan
keperawatan saat ini.
3. Presentasi tentang SP2KP dan hasil penilaian
mutu asuhan keperawatan saat ini kepada
pimpinan RS dan staf keperawatan.
4. Menetapkan ruang rawat untuk implementasi
SP2KP.
5. Mengidentifikasi jumlah pasien diruang rawat
yang akan direncanakan berdasarkan derajat
ketergantungan.
6. Menetapkan jumlah tenaga keperawatan yang
dibutuhkan.
7. Menyepakati kriteria CCM, PP/PP pemula dan
PA di ruang SP2KP / ruang rawat SP2KP.
8. Mengembangkan standar renpra ( SAK ) untuk
beberapa kasus utama disetiap ruang rawat
SP2KP.
9. Menyepakati format–format dokumentasi
keperawatan.
10. Mengidentifikasi fasilitas pendukung yang
dibutuhkan.
KESIMPULAN
➢ Pembiayaan kesehatan yang semakin tinggi dan
dituntut masyarakat akan asuhan kesehatan
yang bermutu tinggi→ perubahan pada
pemberian pelayanan kesehatan

➢ Pengembangan SP2KP merupakan hal yang


sangat penting untuk mempercepat
terlaksananya pelayanan / asuhan
keperawatan professional

Anda mungkin juga menyukai