Anda di halaman 1dari 50

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manajemen keperawatan merupakan proses bekerja melalui anggota staf
keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan secara professional. Disini
dituntut tugas manajer keperawatan untuk merencanakan, mengorganisir,
memimpin dan mengevaluasi sarana dan prasarana yang tersedia untuk
memberikan asuhan kepeawatan seefektif dan seefisien mungkin bagi individu,
keluarga dan masyarakat (Gillis, 1996).
Manajemen merupakan proses untuk melaksanakan kegiatan melalui orang
lain. Kegiatan manajemen keperawatan mengacu pada konsep manajemen secara
umum, dengan menggunakan pendekatan fungsi-fungsi manajemen meliputi
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan (pengawasan dan
Evaluasi). Manajemen pelayanan keperawatan berfokus pada komponen 5 M
(Man, Money, Material, Method, Machine). Dalam setiap kegiatan manajemen
selalu diawali dari Perencanaan dan diakhiri dengan Pengontrolan yang
merupakan suatu siklus yang berulang. Fokus pembelajaran dalam mata kuliah
manajemen dan kepemimpinan dalam praktik keperawatan ini adalah
memberikan pengetahuan kepada mahasiswa tentang konsep manajemen
keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan.
Menejemnt keperawatan bertujuan mengarahkan seluruh kegiatan yang
direncanakan, mencegah/mengatasi permasalahan manajerial, pencapaian tujuan
organisasi secara efektif dan efisien dengan melibatkan seluruh komponen yang
ada, meningkatkan metode kerja keperawatan sehingga staf perawatan bekerja
lebih efektif dan efisien, dan mengurangi waktu kerja yang sia-sia, mengurangi
duplikasi tenaga dan upaya.
Salah satu usaha untuk memberikan pelayanan yang berkualitas dan
professional adalah penataan sistem pemberian pelayanan keperawatan melalui

1
pengembangan model praktik keperawatan yang ilmiah yang disebut dengan
Model Praktik Keperawatan Profesional (MPKP). Model ini sangat menekankan
pada kualitas kinerja tenaga keperawatan yang berfokus pada profesionalisme
keperawatan Antara lain melalui penetapan dan fungsi setiap jenjang tenaga
keperawatan, system pengambilan keputusan, system penugasan dan system
pengarahan yang memadai.

B. Tujuan
a. Tujuan Umum
Untuk mengetahui tentang management MPKP
b. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui tentang model keperawatan moduler
2. Untuk mengetahui tentang pelaksanaan meeting morning
3. Untuk mengetahui tentang pelaksanaan operan jaga
4. Untuk mengetahui tentang pelaksanaan pre conference
5. Untuk mengetahui tentang pelaksaan post conference

2
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Model Praktik Perawatan Profesional (MPKP)


a. Model Praktik Perawatan Profesional
Model Praktik Keperawatan Profesional (MPKP) merupakan suatu system
(Struktur, Proses dan Nilai-nilai Profesional) yang memungkinkan perawat
professional mengatur pemberian asuhan keperawatan termasuk lingkungan
yang menopang pemberian asuhan tersebut (Hoffart&Woods,1996). MPKP
di FIK UI dikembangkan oleh Sitorus (1997) yang merupakan penataan
system dan proses pemberian asuhan keperawatan di ruang rawat seperti
tulisan dalam gambar.

STRUKTUR
PROSES
Jumlah Tenaga
Metode Modifikasi
Jenis Tenaga
Keperawatan Primer
Standar Renpra

HUBUNGAN ERAWAT-PASIEN/KLIEN

BERKESINAMBUNGAN TANGGUNG JAWAB TANGGUNG GUGAT

NILAI-NILAI PROFESIONAL

3
b. Fenomena keperawatan
Inti praktik keperawatan adalah pemberian asuhan keperawatan yang
bertujuan mengatasi fenomena Keperawatan. Fenomena keperawatan adalah
penyimpangan atau tidak terpenuhinya kebutuhan dasar manusia
(bio,psiko,social, spiritual), mulai dari tingkat individu utuh( mencakup
seluruh siklus kehidupan) sampai tingkat masyarakatyang tercermin pada
tingkat system organ fungsional sampai seluler.
Penomena yang dipelajari dalam keperawatan merupakan devisi dari
14 kebutuhan dasarmanusia, sebagai berikut:
1. Bernafas normal
2. Makan dan minum
3. Eliminasi
4. Bergerak dan mempertahankan siap yang dibutuhkan (bergerak, duduk,
baring)
5. Tidur dan istirahat
6. Memilih menentukan dan mengganti pakaian
7. Mempertahankan suhu tubuh normal dengan cara menyesuaikan pakaian
dan memodifikasi lingkungan
8. Mempertahankan kebersihan tubuh, penampilan yang baik serta
melindungi kulit
9. Menghindari bahaya lingkungan dan dan menghindari melukai orang lain
10. Berkomunikasi dengan orang lain untuk mengekspresikan kebutuhan
perasaan
11. Membantu pelaksanaan ibadah sesui kepercayaan
12. Melakukan pekerjaan yang dapat memberian kepuasan
13. Bermain atau berpartisipasi dalam berbagai bentuk rekreasi
14. Belajar menemukan sesuatu yang baru atau memuaskan, rasa ingin tahu
yang mengarahkan erkembangan dan kesehatan yang normal (Henderson,
196).

c. Visi, Misi, Strategi dan Motto keperawatan


VISI : Terwujudnya Asuhan Keperawatan Profesional
MISI : Memberikan Asuhan Keperawatan KMB, Anak, Gerontik, Maternitas,
Keperawatan Kritis yang Profesional Sesuai Perekembangan IPTEK sehingga
Mutu Asuhan Keperawatan Optimal
STRATEGI

4
1. Menerapkan MPKP sebagai Standar baku dalam memberikan Asuhan
Keperawatan
2. Membuat dan melaksanakan Standar Operasional Prosedur yang baku
3. Membuat system Program Kerja dan Program Pengawasan pengawasan
perawatan yang baku dan fleksibel
4. Merencanakan, melaksanakan, memonitoring dan mengevaluasi indicator
mutu klinik, Manjemen, dan Sasaran Keselamatan Pasien
5. Mengikuti Perkembangan pendidikan Keperawatan Berkelanjutan
6. Membuat dan melaksanakan system Penghargaan Perawat/Bidan yang
sesuai
7. Membuat system rekrutmen dan penjenjangan Kariri perawata dan bidan
yang jelas dantransparan.

MOTTO : Menerima suatu perubahan yang baik adalah suatu keharusan

d. Harapan klien terhadap perawat


“Dia menguasai hidupnya,tetapi yang paling penting adalah dia mengerti
tentang saya, sehingga dia benar-benar dapat merasakan masalah saya. Pada
saat dia melakukan tugas-tugasnya dia lemah lembut dan ramah. Dia
mempunyai wawasan yang luas disamping perannya sebagai perawat.dia
ramah dengan pasien lain walaupun saya adalah pasiennya yang utama. Dia
terlihat senag tetapi tidak berarti berlebihan dan terlihat menikmati hidupnya.
Bila saya memerlukannya, dia segera datang membantu saya . saya
senang berbicara dengannya. Kadang-kadang walupun saya tidak mengeluh
tetapi dia dapat mengantisipasi kebutuhan saya. Kalau dia melakukan
tindakan, dia jelaskan lebih dahulu mengapa dilakukan dan apa yang
dilakukan. Dia selalu terlihat rapid an bersih, dan akhirnya saya rasa saya juga
ingin agar dia dapat memaafkan saya pada saat-saat tertentu” (Diterjemahkan
dari Kelly,1960)

5
e. Struktur ketenagaan diruang MPKP

Karu

WAKARU / CCM

TIM II
KATIM (Perawat primer)
TIM I
Pa (Perawat Asosiate)
KATIM (Perawat primer)
Pa (Perawat Asosiate)
Pa (Perawat Asosiate)
Pa (Perawat Asosiate)
Pa (Perawat Asosiate)
Pa (Perawat Asosiate)
Pa (Perawat Asosiate)
Pa (Perawat Asosiate)
Pa (Perawat Asosiate)
Pa (Perawat Asosiate)
Pa (Perawat Asosiate)
Pembantu Perawat / pekarya
Pa (Perawat Asosiate)
Pembantu Perawat / pekarya

f. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Kepala Ruangan


1. Menyusun Perencanaan Raungan (Unit)
2. Berperan memilih idikator mutu ruangan
3. Mengatur pembagian tugas perawat
4. Mengadakan diskusi/rapat dengan staf untuk untuk memecahkan masalah
ruangan
5. Mengatur dan mengendalikan kebersihan ruangan
6. Mengadakan ronda keperawatan
7. Mengorentasikan pegawai baru dan melakukan pembinaan tenaga
keperawatan
8. Menilai kinerja staf di ruangan baik yng PNS, PTT maupun PHL
9. Melakukan kegiatan administrasi, membuat jadwal dinas dan surat
menyurat
10. Membuat laporan hasil pelayanan, termasuk laporan indicator mutu dan
SPM
11. Menciptakan dan memelihara hubungan kerja yang harmonis dengan
klien, keluarga dan tim kesehatan lainnya
12. Melakukan pembinaan terhadap PP dan PA dalam hal penerapan MPKP
termasuk sikap tingkah laku profesi

6
13. Bila PP cuti tugas dan tanggung jawab PP tersebut diambil alih oleh Karu,
dan dapat didelegasikan kepada PA senior (wakil PP Pemula yang
ditunjuk) tetapi dibawah pengawasan kepala ruangan.
14. Melakukan recek terhadap pengisihan rekam asuhan oleh para Para
pemberi Asuhan (PPA) dan mengingatkan kembali untuk mengisi
kelengakapan bila belum terisi rekam asuhan setelah pasien pulang
sebelum di kumpul di rekam medis oleh Pekarya.

g. Uraian tugas dan tanggung jawab wakil kepala ruangan


1) Melaksankan kegiatan administrasi(surat menyurat), membuat jadwal
dinas, pembagian tugas perawat dan lain-lain apabila kepala ruangan tidak
ada
2) Mengidentifikasi obat-obat yang diperlukan di suatu ruangan berdasarkan
berdasarkan laporan visite dokter yang ada distatus keperawatan
(lembarpergantian dinas).
3) Mengorientasikan pegawai baru dan mahasiwa yang praktik diruangan.
4) Melaksanakan pembagian tugas terhadap pegawai yang bertanggung
jawab terhadap alkes, alat tenun, BHP, ATK material penggandaan dan
alat rumah tangga
5) Ikut serta mengatur dan mengendalikan kebersihan dan ketertiban ruangan
6) Dapat menerima obat-obatan dari klien apabila pada saat itu PP/PA ybs
tidak ada ditempat (sibuk) kemudian diserahkan kepada PA/PP yang
bertanggung jawab

Pada MPKP yang sesungguhnya peran Wakil Kepala Ruangan tidak ada
dan bisa dirangkap oleh CCM

h. Uraian tugas dan tanggung jawab clinical care manager (CCM) pemula
1. Membimbing dan mengarahkan perawat primer (PP) minimal 1 kali
seminggu (menggunkan Instrumen Evaluasi Formatif Implementasi
MPKP).
2. Memvalidasi renpra yang telah ditetapkan perawat primer
3. Mengontrol pelaksanaan dokumentasi asuhan keperawatan
4. Mengadakan preconference dengan perawat primer
5. Mengadakan diskusi kasus dengan perawat primer
6. Mempresentasikan isu-isu baru terkait dengan asuhan keperawatan
7. Mengidentifikasi masalah penelitian di ruang MPKP
8. Menerapkan hasil-hasil penelitian di ruang MPKP
9. Masing-masing CCM membaca prosedur panduan engisian askep
10. Menilai penerapan MPKP
11. Menilai kelengkapan pengkajian sesuai petunjuk pengisian

7
12. Menilai kelengkapan renpra sesuai petunjuk pengisian apakah PP
memberi tanda cek (√) pada renpra
13. Menilai kelengkapan pencatatan tindakan keperatan sesui petunjuk
pengisian
14. Menilai kelengkapan pengisian curva list sesuai petunjuk pengisian
15. Menilai laporan pergantian dinas (pagi, sore, malam) sesuai petunjuk
pengisian
16. Memvalidasi data yang ada dari PP ke klien
17. Mengecek kelengkapan format dokumentasi keperawatan sesuai dengan
ketentuan
18. Mengisi buku komunikasi setiap pergantian CCM
a. Hari/tanggal :
b. Nama CCM :
c. Isi Laporan berupa :
- Pembinaan/bimbingan yang dilakukanterhadap PP/PA
- Observasi yang dilakukan
- Evaluasi yang dilakukan
- Masalah terjadi dan tindak lanjut
d. Tanda tangan dan nama jelas
19. CCM selama berdinas, mengelola 2 klien
20. Bila ada kejadian khusus diluar sytem MPKP :misalnya salah satu tim
tidak ada CCM mencatat dan menganalisa kejadian tersebut
21. Bekerjasama dengan kepala ruangan dalam hal:
a. Melakukan evaluasi kepuasan klien
b. Mengkoordinir, mengarahkan dan mengevaluasi mahsiswa praktik
c. Membahas dan mengevaluasi tentang penerapan MPKP

i. Instrumen evaluasi formatif implementasi MPKP oleh clinical care


manager (CCM) pemula

Tanggal : ………………………… Ruangan :


A. Identifikasi Perawat Perimer Ya Tidak
Memberi nama perawat dan klien pada papan perkembangan
Memberi perawat assosiante
B. Diskripsi catatan klien saat masuk
1. Data dasar lengkap
2. Terdapat rencana asuhan keperawatan
3. Pengkajian fisik lengkap
C. Rencana Asuhan Keperawatan:
Diagnosa keperawatan diidentifikasi

8
Tujuan yang diharapkan diidentifikasi
Tindakan Keperawatan dicatat sesuai ketentuan
Tujuan pemulangan klien diidentifikasi
Terdapat tanda tangan PP pada rencana keperawatan
D. Catatan Keperawatan saat Pemindahan klien:
1. Pengkajian fisik lengkap
2. Terdapat rencana keperawatan
3. Terdapat pencatatan pemulangan
4. Terdapat resume keperawatan yang ditandatangani PP
E. Dokumentasi Pendidikan Kesehatan Klien (CPPT):
Terdapat dokumentasi pendidikan keperawatan
Terdapat dokuementasi tentang respon klien
Terdapat Dischard Panning pada pasien yang direncanakan
pulang
F. Wawancara klien :
A. Siapa nama dari perawat primer anda ? :
B. Jika jawaban A “ya”
1. Apakah sdr menerima kartu identitas nama perawat
pemula dan perawat asosiet ?
2. Apakah perawat primer telah mendiskusikan rencana
keperawatan sdr ?
3. Apakah perawat primer telah mendiskusikan mengenai
rencana pulang dari rumah sakit ?
G. Wawancara dengan perawat primer :
1. Apakah sdr melakukan ronde dengan PA ?
2. Apakah sdr memberi bimbingan kepada PA ?
3. Apakah sdr menilai PA dengan pemanfaatan respon klien
4. Apakah sdr menilai dokumentasi yang dilakukan PA ?
H. Wawancara dengan perawat asosiate :
1. Apakah sdr mendapat bimbingan dari perawat primer
2. Apakah sdr menggunakan renpra sebagai acuan dalam
melaksanakan tindakan keperawatan
3. Apakah sdr mendokumentasikan tindakan yang sudah
dilakukan
4. Apakah dokumentasi tindakan yang dilakukan disertai
dengan tanda tangan sdr ?

j. Uraian tugas dan tanggung jawab perawat primer (PP) pemula


1) Melakukan kontrak dengan klien dan keluarga berdasarkan format
orientasi klien dan keluarga sehingga tercipta hubungan terpeutik.
2) Melakukan pengkajian terhadap klien baru.

9
3) Menentukan rencana asuhan keperawatan berdasarkan standar renpra
sesuai dengan hasil pengkajian klien.
4) Melakukan pembinaan/bimbingan dan evaluasi (mengecek) pada PA
dalam implementasi tindakan keperawatan termasuk
pendokumentasian,diskusi renpra dan tanggung jawab terhadap kliennya.
5) Membantu dan memfasilitasi terlaksananya kegiatan PA.
6) Mengatur pelaksanaan konsul dan pemeriksaan laboratorium.
7) Melakukan kegiatan serah terima klien.
8) Mendampingi dokter visite
9) Melakukan kegiatan sesui jadwal kegiatan yang telah disepakati.
10) Melakukan evaluasi asuhan keperawatan dan membuat catatan
perkembangan klien setiap hari.
11) Melakukan petemuan dengan klien dan keluarga minimal 3 hari untuk
membahas kondisi keperawataan klien.
12) Bila PP Pemula cuti/libur, tugas-tugas PP Pemula didelegasikan kepada
PA yang telah ditunjuk (wakil PA) sebagai pembimbing dengan arahan
kepala ruangan.
13) Memberikan pendidikan kesehatan bagi klien dan keluarga.
14) Membuat perencanaan pulang

k. Uraian tugas dan tanggung jawab perawat associate (PA)


1) Membaca renpra yang telah disediakan PP pemula
2) Membina terapeutik dengan klien sebagai lanjutan kontrak yang sudah
dilakukan PP Pemula
3) Menerima klien baru (kontrak) dan memberikan informasi tentang tata
tertib rumah sakit dan ruangan, tenaga medis, perawat yang merawat jika
PP tidak ada ditempat.
4) Melakukan implementasi pada kliennya berdasarkan renpra yang telah
dibauat oleh PP.
5) Melakukan evaluasi terhadap tindakan yang telah dilakukan dan
mendokumentasikan pada format yang telah tersedia.
6) Mengikuti visite dokter bila PP pemula tidak ada di tempat.
7) Mengecek kerapihan dan kelengkapan status keperawatan.
8) Melakukan kegiatan sesui jadwal kegiatan yang telah disepakati dan
sesuai dengan jam dinasnya.
9) Membuat laporan pergantian dinas dan setelah selesai diparaf.
10) Mengkomunikasikan kepada PP Pemula /PJ dinas bila menemukan
masalah yang perlu diselesaikan.
11) Menyiapkan klien untuk pemeriksaan diagnostic, laboratorium,
pengobatan dan tindakan.
12) Ikut serta dalam penerangan kesehatan pada klien dan keluarga yang
dilakukan PP Pemula.

10
13) Melakukan iventarisasi ruangan.
14) Membantu tim lain yang membutuhkan.
15) Memberikan resep dan menrima obat dari keluarga klien yang menjadi
tanggung jawabnya.

l. Uraian tugas dan tanggung jawab pembantu keperawatan


1) Membersihkan ruangan dan meja pasien
2) Menyediakan alat-alat yang diperlukan untuk tindakan keperawatan atau
kedokteran
3) Membantu perawat dalam melakukan asuhan keperawatan
4) Membersihkan alat-alat yang telah digubakan
5) Mengurus pemberangkatan dan pemulangan klien konsul
6) Mengantar urinal dan pispot dari klien ke klien
7) Mengantar specimen dari pasien ke Laboratorium atau tempat lain

m. Uraian tugas dan tanggung jawab pekarya


1) Membersihkan ruangan, tempat tidur dan meja klien
2) Membersihkan ruangan dapur dan alat makan
3) Membantu klien mengambilkan urinal dan pispot sebelum jam besuk
4) Membersihkan urinal dan pispot serta alat penunjang kesehatan lainnya
5) Memnabtu pemebrangkatan dan pemulangan klien konsul ke dokter,
rontgen dll
6) Mengambil makanan, minuman dan snac kebagian gizi untuk diberikan
pada pasien
7) Mengantar dan mengambil alat tenun kebagian cucian
8) Mengambil alat kebersihan. Alat tulis kantor dll ke bagian berbekalan RS

n. Kartu identitas tim

KARTU IDENTITAS TIM I

Perawat primer :

Perawat asosiate :

KARTU IDENTITAS TIM II

Perawat primer :

Perawat asosiate : 11
B. Metode Modular
a. Metode Modular
Metode ini adalah pengorganisasian pelayanan atau asuhan keperawatan
yang dilakukan oleh perawat profesional dan non profesional (perawat
trampil) untuk sekelompok klien dari mulai masuk rumah sakit sampai
pulang, disebut tanggung jawab total atau keseluruhan. Untuk metode ini
diperlukan perawat yang berpengetahuan, trampil dan memiliki kemampuan
memimpin. Idealnya 2 - 3 perawat untuk 8 - 12 klien.
Semua model di atas dapat digunakan untuk mengorganisasikan
pelayanan/asuhan keperawatan sesuai situasi dan kondisi ruangan, jumlah
perawat serta kemampuan perawat yang ada. Jumlah perawat yang ada harus
seimbang sesuai dengan jumlah klien. Selain itu kategori pendidikan tenaga
keperawatan yang ada perlu diperhatikan sesuai dengan tugas dan tanggung
jawab yang akan dibebankan.
Dalam melakukan asuhan keperawatan dengan metode ini adalah
dilakukan oleh 2 hingga tiga perawat, tanggung jawab paling besar adalah
pada perawat professional memiliki kewajiban untuk membimbing dan
melatih perawat non professional. Apabila perawat pfrosesional adalah ketua
tim dalam keperawatan medular ini tidak masuk tugas dan tanggung jawab
dapat di gantikan oleh perawat pfrofesional lainnya yang berperan sebagai
ketua tim. Peran kepala ruangan (nurse Unit Manager ) diarahkan dalam
membuat jadwal dinas dengan mempertimbangkan kecocokan anggota dalam
bekerja sama dan berperan sebagai fasilitator, pembimbing secara motivator.
b. Tugas dan Tanggung Jawab Kepala Ruangan dalam Metode Modular
1. Memfasilitasi pelaksanaan pemberian asuhan keperawatan pasien
2. Memberikan motivasi pada staf perawat
3. Melatih perawat untuk bekerja sama dalam pemberian asuhan

12
c. Tugas dan Tanggung Jawab Ketua Tim Modular
1. Memimpin, mendukung dan menginstruksikan perawat non professional
untuk melaksanakan tindakan keperawatan
2. Memberikan asuhan keperawatan pasien meliputi : mengkaji,
merencanakan, melaksanakan dan menilai hasil asuhan keperawatan
3. Memberi bimbingan dan instruksi kepada perawat patner kerjanya
4. Tugas dan tanggung jawab anggota tim : memberikan asuhan keperawatan
sesuai dengan yang ditugaskan ketua tim
d. Keuntungan metode Modular
1. Tim mendukung perkembangan dan produktivitas kelompok
2. Asuhan keperawatan diberikan secara komprehensif
3. Membaiknya kontiunitas dan koordinasi asuhan
4. Meningkatnya kepuasan pasien
5. Biaya efektif
e. Kerugian Metode Moduler
1. Sedikit perawat register yang digunakan untuk mengatasi kondisi pasien
yang tidak diharapkan
2. Diperlukan pengalaman dan keterampilan ketua tim
3. Diperlukan campura keterampilan yang tepat
f. Alur Pengelolaan Pelayanan Keprawatan
Pengelolaan pelayanan kwperawatan harus dikendalikan dengan baik sebagai
suatu bentuk pelayanan keperawatan yang menunjukkan suatu pola pelayanan
yang berkelanjutan dan terus menerus selama 24 jam pelayanan. Pelayanan
keprawatan pada umunya di bagi dalam tiga yaitu jaga pagi, sore, dan malam
yang dilaksanakan secara berkelanjutan dan dikendalikan oleh kepala
ruangan.
Berikut alur pengelolaan pelayanan keperawatan dalam metode modular:

13
1. Kegiatan dimulai dengam membaca laporan yang dibuat oleh shift malam
oleh perawat pada dinas pagi dan melakukan klarifikasi terhadap hal hal
yang dianggap penting
2. Selanjutnya melakukan operan pelayanan/asuhan keperawatan dari
perawat shif dinas malam kepada shif dinas pagi secara langsug dari satu
pasien ke pasien lainnya yang menjadi tanggung jawabnya
3. Setelah semua dioperkan secara langsung dilanjutkan dengan konfrensi
awal (pre conference). Tujuannya adalah melakukan pembagian tugas dan
membahas kondisi pasien untuk menysusn rencana kegiatan pada shift
pagi
4. Seletah pre conference semua anggota melakukan kegiatan sesuai tugas
dan fungsinya masing masing, sebgai kepala runagan, ketua tim, dan
perawat pelaksana
5. Kegiatan pada akhir pelayanan adalah konfrensi akhir (post conference)
kegiatan ini bertujuan untuk pelaporan dan evaluasi akhir pelayanan pada
shift pagi untuk ditindak lanjuti oleh perawat shift jaga berikutnya (sore
hari)
6. Selanjutnya dilakuakan operan sore (dari jaga pagi ke sore ) dan
seterusnya sebagai kegiatan yang berkesinambungan terus menerus.
C. Operan Jaga
a. Pengertian
Operan jaga merupakan suatu teknik atau cara untuk menyampaikan
dan menerima suatu laporan yang berkaitan dengan pasien. Operan jaga
merupakan komunikasi yang dilakukan antar perawat dalam menyampaikan
kondisi pasien secara jelas dan lengkap dalam pergantian shift saat
peneyarahan tanggung jawab dari perawat ke satu ahli perawat kesehatan ke
lainnya

b. Tujuan

14
1. Menyampaikan kondisi dan keadaan pasien
2. Menyampaikan hal yang sudah/belum dilakukan dalam hal asuhan
keparawatan kepada pasien
3. Menyampaikan hal yang penting yang harud ditindak lanjuti oleh perawat
4. Menyusun rencana kerja.
c. Hal hal yang harus dilakukan dalam operan jaga

1. Dilaksanakan tepat pada waktu pergantian shift


2. Dipimpin oleh kepala ruangan atau penanggung jawab pasien (pp)
3. Diikuti oleh perawat yang talah melakukan dinas dan yang akan
melakukan dinas
D. Meeting Morning
a. Pengertian
Meeting morning adalah pertemuan singkat dan rutin yang
dilaksanakan pada pagi hari sebelum dimulainya operan jaga antara shif
malam ke shif pagi. Waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan meeting
morning yakni kurang lebih 20 menit. Tujuan dari pelaksanaan ini adalah
koordinasi internal ruangan perawatan sebagai wahana bertukar informasi dan
komunikasi. Meeting morning diikuti oleh kepala ruangan dan semua staff
yang telah jaga malam dan akan bertugas shift pagi. Kegiatan ini dipimpin
oleh karu dan pelaksanaanya dilakukan di ners station.
b. Tujuan
Tujuan dilaksanakannya meeting morning adalah:
1. Mencegah terjadinya miskomunikasi antara karu dan staff perawat, serta
antara staff perawat
2. Membentuk koordinasi Antara karu dan staff perawat
3. Membina hubungan dan kerja sama yang baik Antara hubungan perawat

15
4. Staff perawat mengetahui issue/informasi yang terbaru terkait dengan
pelayanan keperawatan, ataupun kebijakan kebijakan terbaru di rumah
sakit
5. Karu mengetahui permasalahan stafnya dan dapat secara bersama sama
menetapkan cara pemecahan permasalahan tersebut sehingga dapat
mencegah berkembangnya konflik
6. Meningkatkan motivasi perawat

c. Standar Oprasioal Prosedur


a. Persiapan
1. Kepala ruangan mempersiapkan materi dan informasi mengenai
kegiatan kegiatan non keperawatan di ruangan tersebut
2. Kepala ruangan menyiapkan ruangan untuk melakukan meeting
morning
3. Mempersiapkan salah satu staff untuk menjadi notulen
4. Meeting morning diikuti oleh seluruh staff yang jaga pagi dan malam,
ditambah dengan house keeping, pramusaji dan tenaga administrasu
ruang
b. Pelaksanaan
1. Kepala ruangan membuka meeting morning dilanjutkan dengan doa
bersama
2. Melakukan repelitif megic power (budaya kerja dan keyakinan dasar)
di bacakan oleh salah satu peserta dan ditirukan oleh semua peserta
3. Kepala ruangan memberikan informasi dan arahan kepada staff
dengan materi yang telah disiapka sebelumnya, kepala ruangan
melakukan klarifikasi apa yang telah di sampaikan kepada staff
4. Memberikan kesempatan kepada staff untuk mengungkapkan
permasalahan yang muncul diruangan

16
5. Bersama sama staff mendiskusikan pemecahan masalah
6. Kepala ruangan memberi motivasi dan reinforcement kepada staff

c. Penutup
1. Kepala ruangan menutup meeting morning
2. Kepala ruangan dan peserta meeting morning menandatangani
notulensi
3. Setelah meeting morning dilanjutkan dengan operan jaga

E. Pre Conference
a. Pengertian
Pre conference adalah komunikasi katim dan perawat pelaksana
setelah selesai operan untuk rencana kegiatan pada shift tersebut yang
dipimpin oleh ketua tim atau penanggung jawab tim. Jika yang dinas pada tim
tersebut hanya satu orang, maka pre conference ditiadakan. Isi pre conference
adalah rencana tiap perawat (rencana harian), dan tambahan rencana dari
katim dan PJ tim.
b. Tujuan
Tujuan pre conference menurut Modul MPKP (2006) yaitu :
1. Membantu untuk mengidentifikasi masalah-masalah pasien merencanakan
asuhan dan merencanakan evaluasi hasil.
2. Mempersiapkan hal-hal yang akan ditemui dilapangan.
3. Memberikan kesempatan untuk berdiskusi tentang keadaan pasien
c. Tahapan
1. Ketua tim atau PJ tim membuka acara
2. Ketua tim atau PJ tim menanjakan rencana harian masing - masing
perawat pelaksana
3. Ketua tim atau PJ tim memberikan masukan dan tindakan lanjut terkait
dengan asuhan yang diberikan saat itu.

17
4. Ketua tim atau PJ tim memberikan reinforcement.
5. Ketua tim atau PJ tim menutup acara
d. Prosedur
a. Pengertian
Pertemuan (meeting staf) perawatan yang dilakukan secara rutin (setiap
hari) sebelum memulai kegiatan pelayanan keperawatan, sebagai ciri khas
pada penerapan metode tim
b. Kebijakan
1) Dilakukan sebelum melakukan aktivitas pelayanan keperawatan
2) Dipimpin oleh kepala ruang atau ketua tim
3) Semua petugas (anggota tim) pada shift yang bersangkutan harus hadir
c. Petugas
1) Kepala ruang
2) Ketua tim
3) Perawat primer/perawat asosiet
d. Persiapan
1) Buku catatan harian tim
2) Semua anggota tim sudah siap
e. Prosedur/langkah-langkah
1) Kepala ruang/ ketua tim memberi salam (selamat pagi /
assalammualaikum)
2) Jelaskan tujuan konferensi awal
3) Berikan pengarahan kepada anggota tim tentang rencana kegiatan /
asuhan keperawatan pada shift pagi
4) Lakukan pembagian tugas kepada tim
5) Berikan ksempatan pada masing-masing ketua tim untuk menjelaskan
pasien kelolaan (kondisi dan tingkat ketergantunggan) serta membagi
tugas kepada anggota tim

18
6) Memberikan kesempatan kepada tim untuk memprsentasikan kasus
spesial atau pasien yang menjadi prioritas (ex: kasus sulit/kompleks)
meliputi:
a) Identitas klien : nama, alamat, no registrasi
b) Diagnosis medis
c) Diagnosis keperawatan dan data focus yang menunjang diagnose
d) Tindakan keprawatan yang akan dilakukan
e) Tindakan keperawatan yang sudah dilakukan dan hasilnya
f) Rencana tindak lanjut
g) Masalah yang dihadapi
7) Berikan kesempatan kepada tim yang lain untuk mendiskusikan/
bertanya/ menanggapi/ memberi masukan
8) Karu/katim mencatta hasil diskusi/masukan anggota tim
9) Karu memberikan kesimpulan dari diskusi yang tlah dilakukan
10) Karu memberikan penekanan pada hal-hal yang perlu diperhatikan
(missal: proteksi diri, SOP) atau membaca SOP-SOP untuk
pelaksanaan tindakan
f. Penutup
1) Tanyakan kesiapan semua anggota untuk melakukan kegiatan
pelayanan keperawatan
2) Sampaikan kontrak waktu untuk pelaksanaan middle conference
3) Mengucap salam
4) Mengucap selamat bekerja
g. Dokumentasi

Nama pasien :
Umur :
Tanggal :
Kamar :

19
Dx medis :

Asuhan Pre Conference


Keperawatan Shift Pagi Shift Sore
Masalah keperawatan
S S
Data focus O O
(subjektif & Objektif) A A
P P
Tindakan keperawatan
yang dilakukan
Tindakan keperawatan
yang sudah dialkukan
dan hasilnya
Hal-hal yang perlu
diperhatikan (lab,
obat, advis medis)
Tanda tangan
perawata pelakksana

F. Post Conference
a. Pengertian
Post conference adalah komunikasi katim dan perawat pelaksana
tentang hasil kegiatan sepanjang shift dan sebelum operan kepada shift
berikut. Isi post conference adalah hasil asuhan keperawatan tiap perawatan
dan hal penting untuk operan.
b. Tujuan
Tujuan post conference menurut Modul MPKP (2006) yaitu :

20
Untuk memberikan kesempatan mendiskusikan penyelesaian masalah dan
membandingkan masalah yang dijumpai
c. Prosedur
1. Ketua tim atau PJ tim membuka acara.
2. Ketua tim atau PJ tim menanyakan kendala dalam asuhan yang telah
diberikan.
3. Ketua tim atau PJ tim yang menanyakan tindakan lanjut asuhan klien yang
harus dioperkan kepada perawat shift berikutnya.
4. Ketua tim atau PJ menutup acara
d. Prosedur pelaksanaan
a. Pengertian
Pertemuan (meeting staf) perawatan yang dilakukan secara rutin (setiap
hari) pada akhir kegiatan pelayanan keperawatan, sebagai ciri khas pada
penerapan metode tim dalam pelayanan keperawatan
b. Kebijakan
1) Dilakukan setelah melakukan aktivitas pelayanan keperawatan
2) Dipimpin oleh kepala ruang atau ketua tim
3) Semua petugas (anggota tim) pada shift yang bersangkutan harus
hadir
c. Petugas
1) Kepala ruang

2) Ketua tim

3) Perawat primer/perawat asosiet

d. Persiapan
1) Buku catatan harian tim

2) Semua anggota tim sudah siap

e. Prosedur / langkah-langkah

21
1) Kepala ruang/ ketua tim memberi salam (selamat pagi /
assalammualaikum)
2) Jelaskan tujuan konferensi akhir
3) Berikan kesempatan pada masing-masing ketua tim (mewakili
anggota) untuk melaporkan perkmbangan pasin kelolaan (kondisi dan
tingkat ketergantungan) atau masing-masing anggota untuk
melaporkan perkembangan masing-masing pasien kelolaan (sampai
semua pasien dilaporkan) meliputi:
a) Identitas klien : nama, alamat, no registrasi
b) Diagnosis medis
c) Diagnosis keperawatan dan data focus yang menunjang diagnose
d) Tindakan keprawatan yang akan dilakukan
e) Tindakan keperawatan yang sudah dilakukan dan hasilnya
f) Rencana tindak lanjut
g) Masalah yang dihadapi
4) Berikan kesempatan kepada tim yang lain untuk menanggapi/
memberikan masukan
5) Karu/katim mencatat hasil diskusi/ masukan anggota tim
6) Karu/katim memberikan kesimpulan
f. Penutup
1) Jelaskan kegiatan selanjutnya adalah operan dengan shift berikutnya
2) Mengucapkan selamat dan terimakasih atas kerjasama dalam
melaksanakan pelayanan keperawatan
3) Mengucap salam

g. Dokumentasi
Nama pasien :
Umur :
Tanggal :

22
Kamar :
Dx medis :

Asuhan Post Conference


Keperawatan Shift Pagi Shift Sore
Masalah keperawatan
S S
Data focus O O
(subjektif & Objektif) A A
P P
Tindakan keperawatan
yang dilakukan

23
BAB III
PELAKSANAAN
A. Perencanaan
a. Visi
Terwujudnya ruang bedah yang memberikan perawatan yang baik dan
bermanfaat
b. Misi
 Memberikan pelayanan perawatan bedah yang professional, bermutu, dan
bersahabat untuk mewujudkan kepuasan pasien
 Memberikan perawatan bedah yang terbaik
 Memberikan pelatihan pelatihan meningkatkan perawatan bedah
 Mendorong dan menfasilitasi tenaga kesehatan untuk mengadakan
penelitian perawatan bedah di ruangan rawat bedah
c. Analisa swot
1. Streghs : kekuatan
a. Terdapat 17 orang perawat yang telah mengikuti latihan perawatan
bedah
b. Peralatan dan bahanyang digunakan untuk perawatan bedah lengkap
telah disediakan oleh rumah sakit
c. Ruangan rawat inap bersih, dilengkapi dengan pendingin ruangan,
sirkulasi udara baik, bencahayaan baik, dan aliran listrik baik
d. Sumber dana dikelola dengan baik oleh pihak rumah sakit dan di
salurkan ke ruangan perawatan bedah
e. Perawat di pimpin oleh ketua tim, bekerja sama dan bertanggung
jawab pada tugas masing masing
2. Weakness : kelemahan
a. pengunjung yang datang biasanya membuat keributan di ruangan
perawatan

24
b. Biasanya bahan untuk perawatan bedah tidak lengkap di berikan pihak
rumah sakit
c. WC untuk pasien tersedia 5 wc dan kamar mandi, namun hanya 3 yang
dapat di gunakan
d. Biasanya dana yang dibutuhkan terlambat di berikan oleh pihak rumah
sakit
e. Masalah terjadi dan sulit untuk diselesaikan
3. Opportunites : peluang
a. Masyarakat bersedia diberi layanan kesehatan
b. Sebagai rumah sakit rujukan
c. Berada di pusat keramaian dan mudah di jangkau
d. Dengan tenanga SDM yang ada mengoptimalkan program
e. Dengan dana yang diberikan meningkatkan kualitas pelayanan
4. Ancaman
a. Perawatan diambil alih oleh ruangan lain
b. Adanya persepsi biaya pengobatan mahal
c. Ketidak cukupan ruangan jika pasien banyak
d. Tidak tersedia fasilitas seusai dengan penyakit pasien
e. Tidak tersedianya dana untuk memenuhi kebutuhan di ruangan

B. Pengorganisasian
a. Struktur Keperawatan Ruangan Bedah
STRUKTUR ORGANISASI RUANGAN BEDAH
RSU MINI HOSPITAL PRODI D-III KEPERAWATAN TOLITOLI
KEPALA RUANGAN

AL AUDI MADANI
S.Kep.NS

KETUA TIM A KETUA TIM B


ARNI S.Kep.NS DEWI DAMAYANTI S.Kep.NS

PERAWAT ASSOCIATET TIM A PERAWAT ASSOCIATET TIM B

KARTIKA SRI ANGGRAINI A.Md.Kep HERMIN SRI HANDAYANI A.Md.Kep


HERMILA WAHYUNI A.Md.Kep AFIFAH AULIA DEWI A.Md.Kep
FITRIANI MAKMUR A.Md.Kep ANANDA TASYA A.Md.Kep
CYNDY MAGAMA A.Md.Kep ANDI SYAHRENI A.Md.Kep
DESI RATNASARI A.Md.Kep DEVI SELVITA A.Md.Kep
25
DEAN ALFREDO A.Md.Kep GISKA SAKINA A.Md.Kep
HUSDANIATI A.Md.Kep SARWAN ABD HAMID A.Md.Kep
b. Nama Perawat di Ruangan Bedah

NO. NAMA PENDIDIKAN JABATAN TIM


1. AL AUDI MADANI S1 profesi KARU
S.Kep.NS
2. ARNI S.Kep.NS S1 profesi KATIM A A
3. DEWI DAMAYANTI S1 profesi KATIM B B
S.Kep.NS
4. KARTIKA SRI D-III PA A
A.Md.Kep
5. Hermila A.Md.Kep D-III PA A
6. Fitriani A.Md.Kep D-III PA A
7. Cyndy magama D-III PA A
A.Md.Kep
8. Desi ratnasari D-III PA A
A.Md.Kep
9. Dean alfredo D-III PA A
A.Md.Kep
10. Husdaniati A.Md.Kep D-III PA A
11. Hermin sri A.Md.Kep D-III PA B
12. Afifah aulia dewi D-III PA B
A.Md.Kep
13. Ananda tasya D-III PA B
A.Md.Kep
14. Andi syahreni D-III PA B
A.Md.Kep
15. Devi selvita A.Md.Kep D-III PA B
16. Giska sakina D-III PA B
A.Md.Kep
17. Sarwan abd hamid D-III PA B
A.Md.Kep

c. Uraian Tugas Perawat di Ruangan Bedah


a) Kepala ruangan
1. Membagi staf kedalam group MPM (model Primer Modifikasi) sesuai
dengan keamampuan dan beban kerja
2. Membuat jadwal dinas berkoordinasi dengan PN

26
3. Membagi pasien dalam group MPM sesuai dengan kemampuan dan
beban kerja
4. Melakukan meeting morning
5. Memfasilitasi dan mendukung kelancaran tugas PN dan AN
6. Melakukan supervise dan mememberi motivasi seluruh staff
keperawatan untuk mencapai kinerja yang optimal
7. Melakukan upaya peningkatan mutu askep dengan melakukan evaluasi
melalui angket setiap pasien akan pulang
8. Mendelegasikan tugas perawat penanggung jawab ruangan pada jaga
sore/M/L
9. Berperan serta sebagai konsultan
b) Tugas perawat primer
1. Bertugas pagi hari
2. Bersama AN menerima operan jaga bersama AN yang jaga malam
3. Bersama AN melakukan konfirmasi? Supervise tentang kondisi pasien
segera setelah selesai operan dengan petugas jaga malam
4. Bersama AN melakukan doa bersama sebagai awal dan akhir tugas
yang dilakukan setelah sebelum operan jaga malam
5. Melakukan pre conference denagn semua AN yang ada dalam
groupnya setiap awal dinas
6. Membagi hasib pasien kepada AN sesuai kemampuan dan beban kerja
7. Melakukan pengkajian, menetapkan masalah, diagnosa dengan rencan
keprawatan kepada semua pasien menjadi tanggung jawabnya dan
nada bukti direkam keperawatan
8. Memonitor dan membimbing tugas AN
9. Membantu tugas AN untuk kelancaran pelaksaaan asuhan keperawatn
10. Mengoreksi, merevisi dan melengkapi catatan askep yang dilakukan
oleh AN dibawah tanggung jawabnya

27
11. Melakukan evaluasi hasil kepada setiap pasien sesuai tujuan yang ada
dalam perencanaan askep da nada bukti dalam rekam keperawatan
12. Melaksanakan post conference pada setiap akhir dinas dan menerima
laporan akhir tugas jaga dari AN untuk persiapan operan tugas jaga
selanjutnya
13. Melakukan operan jaga kepada AN jaga sore diikuti AN pagi
14. Memperkenalkan AN yang ada dalam satu group atau yang akan
merawat selama pasien dirawat kepada pasien atau keluarga pasien
baru
15. Mendelegasikan tuga ksepada AN yang dinas sore/malam/libur
16. Menerima pendelegasian tuga PJ (penanggungjawab ) ruangan bila
pagi hati tidak bertugas
17. Menyelenggarakan diskusi kasus dalam pertemuan dengan dokter dan
tim kesehatan lainnya seminggu sekali
18. Menyelenggarakan diskusi kasus dalam pertemuan rutin keperawatan
diruangan minimal sebulan sekali
19. Menyelenggarakan diskusi kasus sesuai prosedur
20. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan uraian tugas
c) Tugas perawat Associate
1. Menerima operan dari PN pagi, mengoper ke AN malam, dan
melaksanakan operan ke PN pagi
2. Melakukan konfirmasi atau supervise tentang kondisi pasien segera
setelah operan setiap pasien
3. Melakukan doa bersama setiap awal san akhir tugas yang dilakukan
setelah selesai operan tugas jaga
4. Mengikuti Pre Conference yang dilakukan oleh PN setiap awal dinas
5. Melaksanakan askep kepada pasien yang menjadi tanggung jawab da
nada bukti di rekam medis
6. Melakukan monitoring respon pasien da nada bukti rekam medis

28
7. Melakukan konsultasi tentang masalah pasien/keluarga kepa PN
8. Membimbing dan melakukan pendidikan kesehatan kepada pasien
yang menjadi tanggung jawabnya da nada bukti rekam medis
9. Menerima keluhan pasien/keluarga dan berusaha mengatasinya
10. Melengkapi catatan asuhan keperawatan pada semua pasien yang
menjadi tanggung jawabnya
11. Melakukan evaluasi asuhan keperawatan pada semua pasien yang
menjadi tanggung jawabnya
12. Mengikuti post conference yang diadakan oleh PN pada setiap akhir
tugas dan melaporkan kondisi dan perkembangan semua pasien yang
menjadi tanggung jawabnya kepada PN
13. Bila PN berhalangan AN wajib mengenalkan AN yang ada dalam
group nya yang akan memberikan asuhan keperawatan pada shift jaga
berikutnya kepada pasien/ keluarga baru
14. Melakukan pendelegasian tugas PN pada dinas siang/malam/libur
15. Mendelegasikan tugas kepada AN yang dinas sore /malam/libur
16. Berkoordinasi dengan penanggung jawab ruangan /dokter/tim kes.
Lainnya
17. Mengikuti diskusi kasus dalam pertemuan rutin keperawatan di
ruangan
18. Melakukan tugas lain sesuai dengan uraian tugas AN
d. Jadwal Dinas
Terlampir
e. Jam kerja
1. JADWAL KEGIATAN PERAWAT PRIMER (PP) PEMULA

PUKUL PERAWAT PRIMER PEMULA


07.15 - a. Operan bersama sama PA sesuai Renpra dan format

29
09.00 dokumentasi (lembaran laporan)
b. Membagi klien sesuai dengan tanggung jawab PA,lalu
mencatat di papan nama tim
c. Evaluasi perkembangan klien dan renpra
d. Mengarahkan PA tentang tindakan prioritas berdasarkan
renpra (prekonferes)
e. Identifikasi tindakan yang prioritas bagi setiap klien dan
menginformasikan kepada PA
f. Mengikuti visite dokter dengan membawa status
kesehatan
09.00-11.00
Melakukan tindakan keperawatan tertentu :
a. Menemui klien dan keluarga untuk evaluasi
b. Membantu PA melakukan tindakan
c. Melakukan tindakan yang terkait dengan klien
d. Memberikan pendidikan kesehatan sesuai kebutuhan
11.00-11.30
ISTIRAHAT
11.30-12.30
a. Mengikuti visite dokter bila ada
b. Cek renpra dan observasi klien
12.30-13.30
13.30-14.00 ISHOMA
a. Cek dokumentasi keperawatan dan membuat catatan
perkembangan (SOAP)
b. Membuat perencanaan pulang klien
14.00-14.30

Operan dengan dinas sore,keliling dan mengecek sisa cairan


infuse,lalu catat pada format implementasi tindakan

30
2. JADWAL KEGIATAN PERAWAT ASSOCIATE (PA)

PUKUL PERAWAT ASSOCIATE (PA)


PAGI
07.15- a. Operan bersama PP sesuai Renpra dan format
09.00 dokumentasi (lembaran laporan)
b. Menanyakan kepada PP pemula,klien yang menjadi
tanggung jawabnya
c. Melakukan tindakan prioritas sesuai dengan renpra
d. Mengatur TTv dengan membawa status
keperawatan(mencatat pada papan observasi di TT klien)
e. Cek infuse,tetesan dan kelancaranya,bocor,dll

Melakukan tindakan keperawatan antara lain :


09.00-
1. Memenuhi kebutuhan eliminasi
11.00
2. Mengganti klien
3. Melatih klien tarik nafas dalam
4. Melatih klien untuk ROM

ISTIRAHAT
11.00- a. Mengecek kebutuhan klien berdasarkan standar
11.30 b. Persiapan membagi obat
c. Mengecek dokumentasi keperawatan sesuai aturan
pengisian

ISHOMA
12.30- Membuat laporan pergantian dinas (lembaran dinas)
13.30 Operan dengan dinas sore,kelilingdan mengecek sisa cairan

31
13.30- infuse,lalu catat pada lembaran tindakan keperawatan
14.00
14.00- SORE
14.30 a. Operan bersama PP/PA jaga pagi
b. Mengetahui klien yang menjadi tanggung jawab masing
masing PA
14.00- c. Melakukan tindakan prioritas ,sesuai dengan renpra
16.00 d. Mengukur TTV dengan membawa status keperawatan
(catat pada lembaran tindakan/observasi pada papan
dikaki tempat tidur klien
e. Cek infuse,tetesan dan kelancaranya ,bocor ,dll

C. Pengawasan
a. Tata tertib runangan
1. Klien, keluarga klien dan penjenguk wajib mengikuti perturan dan tata tertib
yang berlaku di ruangan bedah.
2. Keluarga/penjenguk klien dapat bekerja sama dengan segenap staf rumah
sakit dalam mengawas/melayani klien.
3. Keluarga (penunggu) klien hanya boleh satu orang dan dan mendapatkan
kartu ijin tunggu (KIT)
4. Disarankan tidak membawa atau menyimpan barang-barang pribadi/berharga,
pihak rumah sakit tidak bertanggunjawab terhadap kehilangan barang
pribadi/berharga di area rumah sakit.
5. Klien, keluarga dan penjenguk wajib menjaga kebersihan dan ketentuan
dengan ketentuan sbb:

32
a. Tidak merokok diseluruh area rumah sakit.
b. Tidak mengotori ruangan dan lantai perawatan.
c. Tidak membuat kegaduhan/keributan.
d. Tidak merusak/menghilangkan barang inventaris milik rumah sakit.
e. Tidak membuang sampah sembarangan.
f. Dilarang mencuci alat makan pada wastafel ruangan.
g. Tidak membawa senjata tajam.
6. Petugas rumah sakit berhak memberikan teguran/tindakan atas setiap
pelanggaran yang dilakukan.
7. Jam besuk yang berlaku adalah sebagai berikut:
a. Jam kerja
 Pagi : 11.00 s/d 13.00 WIB
 Sore : 17.00 s/d 18.00 WIB
b. Hari besar
 Pagi : 10.00 sd 13.00 WIB
 Sore : 17.00 s/d 18.00 WIB
8. Makan
a. Jadwal makan
 Pagi : Pukul 05.00 s/d 06.00 WIB
 Siang : Pukul 12.00 s/d 13.00 WIB
 Sore : Pukul 16.30 s/d 17.30 WIB
b. Jadwal snak
 Pagi : Pukul 09.00 s/d 10.00 WIB (Kls I, II, III, VIP)
 Sore : Pukul 15.00 s/d 16.00 WIB (Kls I & VIP)
9. Fasilitas
a. Resep dan obat-obatan
1) Bagi klien anggota : Resep dan obat diambil dan disimpan oleh
petugas ruangan (nurse’s station).

33
2) Bagi klien jaminan/langganan : Resep dan obat dari apotik, diambil
dan disimpan petugas ruangan.
3) Bagi klien Askes : Resep dan obat diambil oleh keluarga/penunggu di
Apotik setelah disetujui oleh petugas Askes dan diserahkan ke
petugas ruangan.
4) Bagi klien PS (umum) : Resep dan obat diambil sendiri oleh
pasien/keluarga dan diserahkan ke petugas ruangan.
b. Fasilitas penunjang
1) Masjid
2) Toilet umum
3) Kantin
10. Lain-lain
a. Administrasi keuangan dapat menghubungi bagian keuangan medis
(untuk klien umum) dibagian depan rumah sakit.
b. Klien diperkenankan cuti sesuai ijin dokter, selama cuti biaya kamar
tetap dihitung.
b. Tata tertib pasien
“Selamat datang di Ruangan Bedah”
Selama Bapak/ Ibu dirawat disini ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan :
1. Dokter
Selama diruangan ini program pengobatan Bapak Ibu/Sdr/i dibawah
tanggung jawab seorang dokter.
2. Perawat
Selama dirawat diruangan ini Bapak/Ibu/Sdr/i akan dirawat oleh satu tim
perawat yang terdiri dari : seorang perawat penanggung jawab yang
disebut perawat primer pemula (PP Pemula) dan anggota tim yang
disebut Perawat Asosiate (PA).
3. Tata Tertib

34
a. Klien, keluarga klien dan penjenguk wajib mengikuti peraturan dan
tata tertib yang berlaku di RS Mini.
b. Keluarga/ penjenguk klien dapat bekerja sama dengan segenap staf
rumah sakit dalam mengawasi/ melayani klien.
c. Keluarga (penunggu) klien hanya boleh satu orang dan mendapatkan
kartu ijin tunggu (KIT).
d. Disarankan tidak membawa atau menyimpan barang-barang
pribadi/berharga, pihak rumah sakit tidak bertanggunjawab terhadap
kehilangan barang pribadi/berharga di area rumah sakit.
e. Klien, keluarga dan penjenguk wajib menjaga kebersihan dan
ketentuan dengan ketentuan sbb:
1) Tidak merokok diseluruh area rumah sakit.
2) Tidak mengotori ruangan dan lantai perawatan.
3) Tidak membuat kegaduhan/keributan.
4) Tidak merusak/menghilangkan barang inventaris milik rumah
sakit.
5) Tidak membuang sampah sembarangan.
6) Dilarang mencuci alat makan pada wastafel ruangan.
7) Tidak membawa senjata tajam.
f. Petugas rumah sakit berhak memberikan teguran/tindakan atas setiap
pelanggaran yang dilakukan.
g. Jam besuk yang berlaku adalah sebagai berikut:
1) Jam kerja
 Pagi : 11.00 s/d 13.00 WIB
 Sore : 17.00 s/d 18.00 WIB
2) Hari besar
 Pagi : 10.00 sd 13.00 WIB
 Sore : 17.00 s/d 18.00 WIB

35
4. Apabila ada perawat selain Tim yang datang kepada klien untuk
meminta/menganjurkan sesuatu sebaiknya tidak dilayani.
5. Apabila pasien keluar masuk perawatan, sebaiknya kembali dirawat oleh
PP sebelumnya, namun demikian tidak terlepas dari aturan penempatan
yang berlaku, (tetap orientasi bersifat evaluasi).
6. Fasilitas:
a. Resep dan obat-obatan
1) Bagi klien anggota : resep dan obat diambil oleh petugas
ruangan disimpan di nurse’s station (petugas penanggungjawab
obat diruangan).
2) Bagi klien jaminan/langganan : resep dan obat diambil oleh
petugas ruangan di apotik, disimpan petugas penanggungjawab
obat ruangan.
3) Bagai klien Askes : resep dan obat diambil oleh
keluarga/penunggu diapotik setelah disetujui oleh petugas askes
dan diserahkan ke petugas ruangan.
4) Bagi klien PS (umum) : resep dan obat diambil sendiri oleh
pasien/keluarga dan diserahkan ke petugas ruangan.
b. Mandi
1) Disediakan kamar mandi setiap kamar.
2) Klien yang tidak mampu mandi sendiri, disediakan baskom
mandi dengan dibantu perawat ruangan, kelengkapan mandi
disediakan klien sendiri.
c. Makan
1) Jadwal makan
 Pagi : Pukul 05.00 s/d 06.00 WIB
 Siang : Pukul 12.00 s/d 13.00 WIB

36
 Sore : Pukul 16.30 s/d 17.30 WIB
2) Jadwal snack
 Pagi : Pukul 09.00 s/d 10.00 WIB (Kls I, II, III, VIP)
 Sore : Pukul 15.00 s/d 16.00 WIB (Kls I & VIP)
3) Alat makan untuk klien disediakan oleh rumah sakit, bagi
penunggu membawa sendiri.
d. Fasilitas penunjang
1) Mesjid
2) Toilet umum
3) Kantin
e. Lain-lain
1) Administrasi keuangan dapat menghubungi bagian keuangan
medis (untuk klien umum) dibagian depan rumah sakit.
2) Klien diperkenankan cuti sesuai ijin dokter, selama cuti biaya
kamar tetap dihitung.
3) Kamar klien dibersihkan oleh petugas cleaning service setiap
hari 2 (dua) kali.
4) Sprei diganti setiap 2 (dua) kali hari sekali atau tergantung
kondsi.

BAB IV

ROLE PLAY

37
Meeting morning
Waktu kegiatan : 07.30
Tempat : Ruang bedah
Penanggung jawab : Kepala Ruangan
Kegiatan :
1. Kepala ruangan membuka acara
2. Ketua tim menanyakan rancana harian masing-masing perawat pelaksana
3. Ketua tim memberikan masukan dan tindak lanjut terkait dengan asuhan
yang diberikan saat itu
4. Ketua tim menutup acara

Fase Pra interaksi :

1. Menyiapkan lembar catatan perkembangan pasien


2. Menyiapkan catatan medis pasien
3. Buku catatan harian tim
4. Menyiapkan alat tulis

Meeting morning

Kepala ruangan, katim A dan B, AN jaga malam dan AN jaga pagi

Al audi : Assalammua’laikum warrahmatullahi wabarakatu, dan selamat


(Karu) : pagi
Semua : Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh, selamat pagi
Al audi : juga pak
(Karu) : Bagaimana kabarnya pada pagi hari ini ?
Semua Alhamdulillah baik pak
Al audi Seperti biasanya kita berkumpul untuk melakukan meeting

38
(Karu) : morning. Sebelum kita memulai meeting morning hari ini mari
kita berdoa terlebih dahulu dengan mengucapkan Basmalah
: bersama-bersama
Semua Bismillahhirrahmannirrahim
Untuk meeting morning ini ada beberapa hal yang harus saya
Al audi sampaikan kepada kalian semua, setelah saya mengikuti rapat
(Karu) kemarin, direktur menyampaikan pemberitahuan bahwa ada isu
terbaru terkait akreditasi rumah sakit kita. Yang pertama nanti
pada bulan oktober rumah sakitakan meakukan akreditasi untuk
persiapan akreditasi sendiri itu ada beberapa materi yang harusd
dikuasai oleh perawat semuanya yang pertama terkait dengan
: PPI atau pengendalian pencegahan infeksi kemudian
: perlegakapan dokumentasi, kemudian nanti ada 2 perawat
perwakilan dari Ruangan Bedah untuk mengikuti pelatihan
APAR. Nanti berarti dari Tim A satu perawat dan Tim B satu
Semua perawat yaa
Al Audi Iya baik pak
(karu) Untuk terkait dengan PPI nya sendiri yaitu yang pertama terkait
: dengan cuci tangan seperti lima momen cuci tangan jangan lupa
: ya kemudian langkah- langkahnya. Kemudian penggunaan APD

karena kita sendiri kan di ruang infeksius terutama, jadi APD


:
nya harus lengkap dan sesuai. Itu saja untuk informasinya.
Apakah ada yang ingin diklarifikasi tanyakan atau saran dari tim
Semua :
A dan Tim B ?
Al Audi :
Tidak ada pak, sudah cukup jelas
(karu) :
Baik sudah cukup jelas ya, selanjutnya mengenai hal-hal
:
diruangan apa ada masalah ?
Arni (katim
Ohiya pak ada keluhan dari pasien dan keluarga pasien tentang
A) :

39
: WC yang tidak dapat digunakan karena tersumbat
Al Audi : Dikelas apa saja yang WC nya bermasalah?
(karu ) : Dikelas 1 dan 3 pak
Arni (katim : Ok baik akan saya catat ya, selanjutya apa ada lagi yag lain
A) Izin pak ingin menginformasikan, diruangan kita kekurangan
Al Audi bahan-bahan seperti kasa dan kapas
(karu) Ok baik akan saya catat ya, selanjutya apa ada lagi yag lain
Dewi (katim Izin pak, tadi malam dua lampu teras depan ruangan mati pak
B) Ok baik saya sudah catat, apa ada lagi yang ingin disampaikan ?
Al Audi Sudah pak cukup
:
(karu) Baik tadi ada beberapa permasalahan ya yang telah saya catat
:
Sarwan dan selanjutnya akan ditindak lanjuti, terima kasih atas
Al Audi informasinya semoga kita dapat meningkatkan mutu kualitas
(karu ) pelayanan dirumah sakit ini terutama diruangan bedah ini. Kalau
:
Semua tidak ada lagi yang perlu didiskusikan, tetap semangat untuk
Al Audi menjalankan tugas masing-masing kemudian saya mohon kerja
(karu) samanya dari kalian semua untuk mensukseskan akrediatasi ini
semoga akreditasi rumah sakit kita ini sangat baik
Alhamdulillahhirobbil alamin
Saya akhiri wassalam mualaikum warah matullahi wabarakatuh
dan selamat bekerja untuk dinas pagi, dinas malam silahkan
pulang dan istrahat, hati hati dijalan
waalaikum salam warahmatullahi wabaraktuh

Operan jaga tim B

1. Dinas malam ke dinas pagi (dinas malam Sarwan dan Giska)


Perawatan PN dan AN jaga malam dan pagi ke kamar pasien

40
Giska : Hari ini pasien ada 5
Kamar pertama ada tiga orang pasien yang pertama ini
namanya ibu sopia umur 35 tahun diagnose pasca oprasi
apenndixitis hari ke 2.
Assalamualikum ibu sopia, disini ada teman teman saya yang
akan dinas pagi menggantikan saya yang dinas malam yah ibu
jadi kalau ada perlu atau ada masalah ibu bisa panggil teman
teman saya yang ini namanya Ananda, yang ini pakai kacamata
Afifah, dan yang tinggi ini namanya Sri yah bu..
Ibu sopia ini mengeluhan nyeri pada perut bagian kanan, nyeri
uluhati, dan sulit bergerak, tadi malam sudah diberikan anti
Tim B : nyeri diinfus, tolong sebentar di drips lagi anti nyerinya jam 12,
Giska : rawat luka bekas oprasinya, pantau makan minum dan ttv nya.
Terimasih ibu sopia selamat beristirahat
Mari bu..
Pasien ke 2 nama Annisa diagnosanya DM luka pada kaki
kanan umur 50 tahun.
Assalamualikum ibu Annisa, disini ada teman teman saya yang
akan dinas pagi menggantikan saya yang dinas malam yah ibu
jadi kalau ada perlu atau ada masalah ibu bisa panggil teman
teman saya yang ini namanya Ananda, yang ini pakai kacamata
Tim B :
Afifah, dan yang tinggi ini namanya Sri yah bu..
Giska :
Ibu Annisa keluhannya mual, insulin 10 unit sudah di berikan
tadi, tolong nanti diberikan lagi insulinnya 10 unit 1 jam
sebelum makan, lukanya juga tolong dirawat, dan periksa gds
dan pantau ttvnya
Terima kasih ibu annisa selamat beristirahat
Mari ibu…
Pasien ke 3 nama widya umur 37 tahun diagnose pasca op

41
tumor jinak hari ke 3 keadaan umum sudah baik, nyeri
berkurang pasien rencana pulang
Assalamualikum ibu widya, disini ada teman teman saya yang
Tim B : akan dinas pagi menggantikan saya yang dinas malam yah ibu
Sarwan : jadi teman teman saya ini akan membantu ibu untuk persiapan
pulang nanti, apa saja yang harus ibu siapkan, mengambil obat
dan surat istirahat jika ada masalah ibu bisa panggil teman
teman saya yang ini namanya Ananda, yang ini pakai kacamata
Afifah, dan yang tinggi ini namanya Sri yah bu..
Jadi ibu widya ini rencana pulang hari ini jam 9
Terimakasih ibu widya selamat beristirahat
Mari ibu…
Pasien ke 4 nama annisa umur 23 tahun diagnose pasca oprasi
fraktur humeri dexra perawatan hari ke 3 keluhan nyeri luka
pasca oprasi kadang sesak dan kadang batuk, suhu tubuh 390C
Tim B : Assalamualikum ibu Annisa, disini ada teman teman saya yang
Sarwan : akan dinas pagi menggantikan saya yang dinas malam yah ibu
jadi kalau ada perlu atau ada masalah ibu bisa panggil teman
teman saya yang ini namanya Ananda, yang ini pakai kacamata
Afifah, dan yang tinggi ini namanya Sri yah bu..
Tolong perbannya diganti, jika suhu tubuh naik drips
paracetamol, kalau sesak posisikan semi fowler, ttv nya juga di
pantau
Terimakasih ibu annisa selamat beristirahat
Tim B : Mari ibu..
Pasien ke 4 nama annisa umur 40 tahun baru masuk tadi malam,
keluhan nyeri pada perut bagian kanan
Assalamualikum ibu Annisa, disini ada teman teman saya yang
akan dinas pagi menggantikan saya yang dinas malam yah ibu

42
jadi kalau ada perlu atau ada masalah ibu bisa panggil teman
teman saya yang ini namanya Ananda, yang ini pakai kacamata
Afifah, dan yang tinggi ini namanya Sri yah bu..
Hari ini ibu annisa rencana akan di ronseng perut jam 10 tolong
teman teman di siapkan dan antar ibu annisa pergi ke ruangan
radiologi, ttv nya juga tetap di pantau makan minumnya juga,
rencana oprasi besok
Terimakasih ibu annisa selamat beristirahat
Mari bu..

2. Pre conference tim B

Dewi : Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh


(Katim) Alhamdulillah hari ini kita masih diberi kesempatan utuk
bekerja, sebelum kita mulai sebaiknya kita berdoa dulu
berdoa di mulai
Berdoa selesai…
Hari ini pasien ada 5 saya yaitu yang pertama ada ibu
sopia, ibu widya dan ibu annisa 3 orang, ada tiga orang
namanya anisa
Saya akan bagi penanggung jawab pasien ini, untuk ibu
sopia dan ibu annisa yang dengan nomor RM 2022118
penanggung jawabnya Ananda. Ibu sopia hari perawatan
ke 2 dengan diagnose appendixitis pasca op mengeluhan
nyeri pada perut bagian kanan, diagnose keperawatan
nyeri akut pasca oprasi, dan gangguan mobilitas fisik,
ibu sopia juga mengeluh nyeri uluhati, dan sulit

43
bergerak, tadi malam sudah diberikan anti nyeri diinfus,
tolong sebentar di drips lagi anti nyerinya jam 12, rawat
luka bekas oprasinya, lakukan pengkajian nyeri, pantau
makan minum dan ttv nya.
Kemudian ibu annisa perawatan hari ke 2 diagnosa DM
luka pada kaki kanan, Ibu Annisa keluhannya mual,
insulin 10 unit sudah di berikan tadi, tolong nanti
diberikan lagi insulinnya 10 unit 1 jam sebelum makan,
lukanya juga tolong dirawat, dan periksa gds dan pantau
ttvnya, tolong pantau juga keadaan luka apakah ada
tanda tanda resiko infeksi dan juga lakukan pengkajian
nyeri
Kemudian pasien atas nama widya dan annisa RM
20221119 hari perawatan ke 2 penanggung jawabnya
Afifah.
Untuk ibu widya dengan diagnose pasca oprasi tumor
jinak hari perawatan ke 3 rencana pulang hari ini jam 9,
tolong siapkan persiapan pulang pasien, administrasi,
surat istirahat dan pengambilan obatnya. Untuk pasien
annisa dengan diagnose pasca oprasi fraktur humeri
dexta dengan keluhan keluhan sesak dan kadang batuk,
suhu tubuh 390C, dan mnegeluh nyeri luka bekas
oprasinya diagnose keperawatan nyeri, bersihan jalan
nafas tidak efektif dan juga hipertermi, tolong jika pasien
mengeluh nyeri diberikan anti nyerinya, jika mengeluh
sesak berikan posisi semi fowler dan jika suhu tubuh
naik drips paracetamol dan anjurkan pasien gunakan
pakaian tipis. Dan juga perbannya tolong di ganti,
lakukan penkajian nyeri, pantau ttv dan makan

44
minumnya.
Kemudian pasien annisa dengan RM 20221121
penanggung jawabnya Sri Handayani, dengan keluhan
nyeri perut bagian kanan pasien baru masuk tadi malam
rencana ronsen perut sebentar jam 10 tolong disiapkan
pasiennya, sebelum itu lakukan dulu pengkajian nyeri
dan juga pasien ini rencana oprasi besok tolong di
perintahkan untuk puasa dari jam 6 sore sampai jam 6
pagi. Pantau TTV dan makan minumnya. Jika ada
pasien baru masuk tolong Sri diterima pasiennya, Sri
yang bertanggung jawab.
Untuk peralatan luka, infus dan peralatan lainnya mohon
AN : di perhatikan jika ada kekurangan atau kerusakan mohon
Dewi : di laporkan segera atau dipersiapkan
(katim) Semuag tindakan jangan lupa di tulis di buku status
pasien yah…
Sekian dari saya untuk teman teman ada yang ingin di
tanyakan?
Tidak ada
Baiklah kalau begitu sebelum saya tutup ada baiknya
kita berdoa ugar di berikan kelancaran, kemudahan dan
hari ini tidak ada masalah dan pasien bisa cepat sembuh,
berdoa dimulai…
Bberdoa selesai….
Baik, untuk teman teman silahkan bekerja sesuai
tanggung jawabnya masing masing
3. Post conference

Dewi : Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu

45
(katim) Alhamdulillah hari ini kita sudah melaksanakan
pekerjaan kita dengan baik. Baik, sekarang saya
persilahkan utuk teman teman melaporkan keadaan
: pasiennya
Ananda Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Terima kasih atas kesempata yang diberikan pasien saya
ada 2 yaitu ibu sopia dan ibu annisa RM 2022118
Untuk ibu sopia klien mengeluh nyeri luka pasca oprasi,
hasil pengkajian nyeri skala 5 tadi diberi drips obat anti
nyeri dan di bantu mobilisasinya, dilakukan perawatan
luka pasca op, tidak ada tanda tanda infeksi, keadaan
umum baik, terpasang infus RL 20 t/m tadi sempat ganti
infus karena bengkak, di ganti kesebelah kanan, ttv
TD : 110/70 mmhg, ND: 88, SB: 36, RR:18
Pasien kedua nama annisa RM 2022118 diagnosa DM
Untuk annisa keluhan pusing, luka dikaki sebelah kanan,
dilakukan perawatan luka tidak ada tanda tanda infeksi,
pemberian insulin 1 jam sebelum makan, gds 120 mg/dl,
terpasang infus RL 20 t/m hasil pengkajian nyeri 4 ttv
TD: 120/80 ND: 85 SB:360C RR:18
Dewi
: Sekian dari saya terima kasih
(katim)
Baik terima kasih untuk ananda sudah menjalankan
: tugasnya dengan baik, selanjutnya saya persilahkan
Afifah
kepada Afifah
Assalamalaikum warahmatullah wabarakatuh
Terimakasih untuk kesempatan yang sudah diberikan
pada saya
Pasien saya ada 2 yaitu widya dan annisa RM 20221119
Widya tadi sudah pulang jam 9, untuk annisa keluhan

46
nyeri pasca oprasi hasil pengkajian nyeri 5, tadi pasien
mengeluh batuk dan diajarkan batuk efektif, suhu tubuh
naik 39oC dan di drips paracetamol, dan suhu tubuh
turun menjadi 36,5oC dan di anjurkan menggunakan
pakaian tipis, pasien mengeluh sesak, posisi semi fowler,
perban di ganti, tidak ada tanda tanda infeksi, terpasang
infus RL 20 t/m ttv TD: 120/80, ND:89 SB :36,5oC
:
Sekian dari saya terimakasih
Dewi
Baik terimakasih untuk afifah sudah menjalankan
(katim)
: tugasnya dengan baik selanjutnya saya persilahkan untuk

Sri Sri
Assalamalaikum warahmatullah wabarakatuh
Terimakasih untuk kesempatan yang sudah diberikan
pada saya
Pasien ada dua yaitu annisa RM 20221121 dan pasien
baru atas nama ayu
Annisa, keluhan nyeri perut bagian kanan, hasil
pengkajian nyeri 5
Pasien sudah melakukan ronsen jam 10 tadi, hasil ronsen
belum ada, pasien dianjurkan makan makanan lunak,
keadaan umum baik, terpasang infus RL 20 t/m ttv TD:
:
120/80 mmhg ND: 86 SB: 36 RR: 22x/m
Dewi
Untuk pasien Ayu, umur 25 tahun pasien ini mengalami
(katim)
kecelakaan di diagnose fraktur kruris sinistra, pasien
mengeluh nyeri pada bagian kaki kiri dan pusing, besok
rencan ronsen, keadaan umum baik, terpasang infus RL
20 t/m TTV TD: 120/80 ND: 88 SB:36,5oC RR : 20 x/m
Sekian dari saya terima kasih

47
Baik terimakasih untuk sri sudah menjalanka tugasnya
dengan baik, sekali lagi terima kasih untuk teman teman
sudah menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung
jawab saya akhiri wasalamualaikum warahmatullahi
wabarakatuh

Discard planning
Skenario Discharge Planning

Keluarga pasien memasuki ruangan Kepala Ruangan

Keluarga : Assalamualaikum
Karu : Waalaikumsalam silahkan masuk Bu, silahkan duduk, ada
yang bisa dibantu ibu?
Keluarga : Saya orang tua dari pasien atas nama Widya pak.
Karu : Orang tua Ny. Widya ya, jadi ibu. Ny. Widya sudah boleh
pulang yah karena dari hasil observasi yang dilakukan
perawat kondisi dari Ny. Widya semakin hari semakin
membaik dan telah dikonsultasikan dengan dokter, dan
dokter setuju Ny. Widya boleh pulang.
Keluarga :
Iya baik pak
Karu :
Tapi sebelum ada beberapa hal yang harus di selesaikan ya
Bu, seperti administrasi bisa segera diselesaikan yah,
kemudian selama melakukan perawatan dirumah ibu dan
keluarga sekiranya bisa membantu segala keperluan dari
Ny. Widya ya Bu, kemudian untuk kontrolnya, ibu alamat
Keluarga : rumahnya dimana ibu?
Karu : Di panasakan pak
Iya ibu, untuk kontrol nya bisa dilakukan di Poli Klinik

48
bedah ya Bu, mulai dari lusa sudah bisa kontrol di jam 10
pagi, kemudian ini ada resep obat yang harus ditebus
sebelum pulang dan untuk obat-obatan, surat keterangan
istirahat nya, hasil foto Rontgen dan juga hasil lab Jangan
lupa untuk dibawah pulang ya ibu, jadi itu tadi beberapa
hal yang bisa saya jelaskan, apa bisa ibu sebutkan kembali
hal-hal yang saya sampaikan tadi?
Keluarga :
(menjelaskan kembali penjelasan yang diberikan oleh
Karu :
Karu)
Baik ibu sebelum itu, ini ada kuesoner tentang kepuasan
Keluarga :
pelayanan di ruangan bedah mohon diisi dlu yah buk
Keluarga :
Baik pak
Karu :
Ini pak sudah selesai

Keluarga Baik terima kasih ibu, ibu juga sudah paham tadi yah, jadi

Karu : ibu disini ada form telah dilakukan penjelasan tentang

Keluarga : rencana pulang, bisa ibu tanda tangani dibagian sini ibu.

Karu : Iya, terimakasih banyak ya pak


Iya sama sama ibu
Pamit dulu yah, Assalamuaikum
Walaikumsalam

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Model Praktik Keperawatan Profesional (MPKP) merupakan suatu system
(Struktur, Proses dan Nilai-nilai Profesional) yang memungkinkan perawat

49
professional mengatur pemberian asuhan keperawatan termasuk lingkungan
yang menopang pemberian asuhan tersebut (Hoffart&Woods,1996). Metode ini
adalah pengorganisasian pelayanan atau asuhan keperawatan yang dilakukan oleh
perawat profesional dan non profesional (perawat trampil) untuk sekelompok
klien dari mulai masuk rumah sakit sampai pulang, disebut tanggung jawab total
atau keseluruhan. Untuk metode ini diperlukan perawat yang berpengetahuan,
trampil dan memiliki kemampuan memimpin. Idealnya 2 - 3 perawat untuk 8 - 12
klien.
Operan jaga merupakan suatu teknik atau cara untuk menyampaikan dan
menerima suatu laporan yang berkaitan dengan pasien. Meeting morning adalah
pertemuan singkat dan rutin yang dilaksanakan pada pagi hari sebelum
dimulainya operan jaga antara shif malam ke shif pagi yang bertujuan untuk
mengkordinasi internal ruangan perawatan sebagai wahana bertukar informasi
dan komunikasi. Pre conference adalah komunikasi katim dan perawat pelaksana
setelah selesai operan untuk rencana kegiatan pada shift tersebut yang dipimpin
oleh ketua tim atau penanggung jawab tim.

B. Saran
Sebagai seorang perawat diharapkan kita dapat memahami konsep MPKP khusus
di penerapan metode moduler sehingga nntinya kita dapat menerapkan konsep
tersebut dengan baik dan benar.

Lampiran

50

Anda mungkin juga menyukai