• DISUSUN OLEH :
• KELOMPOK II
BAGI RUANGAN
• Membantu perawat ruangan dalam meningkatkan penyusunan rencana yang strategi dan rencana
operasional pelayanan keperawatan di ruangan, dan Mampu meningkatkan pengkajian unit pelayanan
sesuai model asuhan keperawatan profesional. Bagi kepala ruangan dan ketua tim diharapkan dapat
menjadi agen pembaharu dan menjadi model asuhan keperawatan profesional.
BAGI MAHASISWA
• Dapat secara langsung menerapkan konsep, teori dan prinsip manajemen keperawatan dalam
pengelolaan pelayanan keperawatan pada instalasi rawat inap ruang Nyi Ageng Serang lantai 1 disuatu
tatanan pelayanan kesehatan dan dapat berperan sebagai agen pembaharu dan model peran dalam
kepemimpinan dan pengelolaan pelayanan keperawatan profesional di tingkat dasar
BAB II
Manajemen keperawatan merupakan pengelolaan aktivitas keperawatan oleh manajer
keperawatan melalui kegiatan manajerial terhadap perawat pelaksana dalam
penyelenggaraan pelayanan keperawatan kepada pasien/ keluarga / masyarakat secara
profesional
Tujuan:
Meningkatkan mutu askep melalui penataan sistem pemberian asuhan keperawatan.
Memberikan kesempatan kepada perawat untuk belajar melaksanakan praktik keperawatan
profesional.
Menyediakan kesempatan kepada perawat untuk mengembangkan penelitian keperawatan
Mutu Pelayanan Keperawatan
Perencanaan
Kebutuhan
Tenaga
Perawat
Metode Menurut
Douglas PPNI
Cara menghitung
BOR ,ALVOS,TOL,
BTO,COR,NDR
Rumus: BOR = (Jumlah hari perawatan rumah sakit / (Jumlah tempat tidur X Jumlah hari
dalam satu periode)) X 100%AVLOS (Average Length of Stay = Rata-rata lamanya pasien
dirawat)
AVLOS adalah “The average hospitalization stay of inpatient discharged during the period
under consideration”. AVLOS adalah rata-rata lama rawat seorang pasien. Indikator ini
disamping memberikan gambaran tingkat efisiensi, juga dapat memberikan gambaran
mutu pelayanan, apabila diterapkan pada diagnosis tertentu dapat dijadikan hal yang perlu
pengamatan yang lebih lanjut. Secara umum nilai AVLOS yang ideal antara 6-9 hari.
Rumus: AVLOS = Jumlah lama dirawat / Jumlah pasien keluar (hidup + mati)
TOI (Turn Over Interval = Tenggang perputaran)
Rumus : TOI = ((Jumlah tempat tidur X Periode) – Hari perawatan) / Jumlah pasien keluar (hidup +mati)BTO (Bed
Turn Over = Angka perputaran tempat tidur)
Rumus: BTO = Jumlah pasien keluar (hidup + mati) / Jumlah tempat tidur
Pendelegasian
• Pendelegasian bukan suatu sistem untuk mengurangi tanggung jawab. Tetapi suatu cara
untuk membuat tanggung jawab menjadi bermakna. Manajer keperawatan sering
mendelegasikan tanggung jawabnya kepada staf dalam melaksanakan asuhan terhadap
pasien.
Supervisi
• Supervisi adalah kegiatan yang terencana seorang manajer yang dilakukan dalam bentuk
bimbingan, pengarahan, observasi, motivasi dan evaluasi pada stafnya dalam melaksanakan
kegiatan atau tugas sehari-hari. Supervisi keperawatan merupakan proses pemberian bantuan
yang dibutuhkan perawat agar mereka dapat menyelesaikan tugas dengan baik.
• Timbang terima adalah suatu cara dalam menyampaikan
dan menerima sesuatu (laporan) yang berkaitan dengan
Timbang terima keadaan klien. Selain laporan antar dinas, dapat
disampaikan juga informasi yang berkaitan dengan
rencana kegiatan yang telah atau belum dilaksanakan.
Motto
RSUD Kepuasan anda
SEKARWANGI adalah
kebahagiaan
kami
ANALISA
SWOT
M1: MAN
BOBOT
RATING
NILAI
NO UNSUR MANAJEMEN YANG DIKAJI KET
STRENGTH
1 Tenaga perawat di ruang NAS berjumlah 20 Orang : PNS 2, karyawan swasta 18 0.06 3 0.18
ANALISA (S-W)
Perawat yang sudah mengikuti Pelatihan world care : 2 orang, dan pelatihan
2 0.06 3 0.18
MPKP telah difasilitasi kepada perawat dengan metode in house training
-0.7
Memiliki kepala ruangan, kepala Tim/PP pada shift pagi hari saja, perawat
6 0.06 3 0.18
pelaksana serta satu penanggung jawab pada shift pagi, siang, malam
7 Kepala ruangan NAS berlatar pendidikan SI Keperawatan dan Ners 0.06 4 0.24
0.0 0.1
8 Dokter konsulen 13 orang dengan latar belakang spesialis 3
6 8
0.0 0.1
9 Tidak ada perawat SPK 3
6 8
Semua perawat mendapatkan pelatihan BTCLS, Seminar Perawatan Luka, dan Sosialisasi
10 0.1 4 0.4
Pengendalian Infeksi Nosokomial
0.0 0.1
11 Terdapat struktur organisasi yang jelas 2
6 2
0.0 0.1
12 Pembagian tugas sebagian sesuai dengan job description 2
6 2
0.0 0.1
13 Supervisi sudah dilaksanakan dan sudah di dokumentasikan 3
6 8
0.0 0.1
14 Rata-rata satu orang perawat menangani minimal tiga orang pasien 3
6 8
15 Jenis Ketenagaan berdasarkan pendidikan:
S1 Keperawatan + Ners (3 orang)
D3 Keperawatan (17 orang) 0.1 0.4
4
Sedang melanjutkan kuliah 4 2 8
ANALISA (O-T)
Adanya kesempatan bagi perawat untuk meningkatkan kemampuan melalui program
3 0.15 4 0.6
pendidikan dan pelatihan berkelanjutan
4 Adanya kerjasama yang baik antara mahasiswa Profesi Ners dengan perawat 0.1 3 0.3
5 Adanya peluang untuk menjadi PNS 0.1 2 0.2
6 Adanya motivasi untuk melanjutkan kuliah 0.3 4 1.2
TOTAL 3.5
THREATENED
1 Tuntutan pasien dan masyarakat untuk memperoleh perawatan yang profesional 0,3 3 0.9
2 Pendidikan dan wawasan masyarakat terhadap kesehatan dan hukum semakin meningkat 0.3 3 0.9
3 Rendahnya kesejahteraan perawat 0.2 3 0.6 0.5
4 Persaingan antar RS semakin kuat 0.1 3 0.3
5 Kebijakan pemerintah tentang BPJS 0.1 3 0.3
M2: MATERIAL
RATI
BOB
NIL
NG
OT
AI
NO UNSUR MANAJEMEN YANG DIKAJI KET
STRENGTH
ANALISA
1 Lokasi ruang Nyi Ageng Serang (NAS) yang lakukan analisis terletak di lantai 1 0.07 2 0.14
(S-W)
2 Terdapat ruang linen 0.07 3 0.21
3 Di setiap bed pasien difasilitasi dengan hand scrub 0.1 3 0.3
4 Terdapat nurse station 0.07 3 0.21
5 Terdapat ruangan kepala ruangan 0.06 3 0.18
6 Setiap bad memiliki gorden untuk menjaga privacy klien 0.07 3 0.21
7 Terdapat 2 kamar mandi di setiap ruangan 0.07 3 0.21
Ruang NAS terdiri dari 8 kamar, yaitu 1 ruang bedah mata laki-laki , 1 bedah mata
8 perempuan, 1 bedah anak, 2 ruang bedah laki-laki , 2 ruang bedah perempuan dan 1 ruang 0.07 3 0.21
bedah ulkus
9 Terdapat ruang tunggu pasien dan keluarga pasien disamping nurse station 0.05 3 0.15 0.01
10 Setiap ruangan terdapat 6 tempat tidur 0.07 3 0.21
11 Pemeliharaan alat kesehatan dilakukan 6 bulan sekali oleh pihak ketiga (IPSRS) 0.09 4 0.36
Terdapat ruang spoolhook untuk membuang sisa cairan pasien, alat-alat yang kotor dan
12 0.07 4 0.28
tenun kotor baik non-infeksius dan infeksius
13 Terdapat ruang dekontaminasi untuk merendam alat-alat habis pakai untuk sterilisasi alat 0.07 4 0.28
WEAKNESS
1 Terdapat nurse call tetapi keadaannya rusak 0.14 3 0.42
2 Spignomanometer 1 rusak 0.14 3 0.42
3 Tidak ada tersedia bantal dan selimut 0.14 3 0.42
4 Termometer hanya tersedia 1 0.14 3 0.42
5 Tidak ada alat nebulizer 0.14 3 0.42
Keluarga pasien harus datang ke nurse station sehingga memperlambat
6 0.14 3 0.42
pemberian asuhan keperawatan
7 Atap kamar mandi di kamar 6 roboh 0.14 3 0.42
TOTAL 2.94
OPPORTUNITY
1 Adanya kesempatan untuk pengadaan alat-alat yang kurang dan tidak layak pakai 0.4 3 1.2
ANALISA (O-T)
Adanya kesempatan untuk perbaikan alat yang dapat di pakai kembali tanpa harus
2 0.4 4 1.6
membeli yang baru
Adanya kesempatan untuk memilih alat yang akan di sediakan segera sesuai dengan
3 0.2 3 0.6
prioritas
TOTAL 3.4
THREATENED
1 Adanya tuntutan yang tinggi dari masyarakat untuk melengkapi sarana dan pra sarana 0.5 3 1.5
0.4
M3: METHODE
TIN
NIL
BO
BO
RA
AI
NO UNSUR MANAJEMEN YANG DIKAJI KET
G
T
STRENGTH
Menggunakan Metode keperawatan TIM
Pembagian TIM dibagi menurut dokter spesialis
TIM 1 (Rina)
Dokter mata
Dokter urologi
Dokter bedah umum (dr. Usman)
Dokter vaskular (dr. Dani)
TIM 2 (Dede Sudrajat)
1 0.08 3 0.24
Dokter bedah umum (dr. Gatot)
ANALISA (S-W)
Dokter THT (dr. Frans dan dr. Frita)
Dokter Onkologi
TIM 3 (Anti)
Dokter Bedah Umum (dr. Lukman)
Dokter Syaraf (dr. Yogi)
Dokter Kulit
Dokter Orthopedi
2 Terlaksananya komunikasi yang baik dengan profesi kesahatan lain 0.08 3 0.24
Alur pasien masuk, terdapat 2 jalur untuk masuknya pasien keruang bedah. (1) IGD,
untuk pasien yang perlu tindakan operasi maupun tidak diperlukan tindakan
4 Katim memegang pasien sesuai dengan pembagian TIM menurut dokter 0.09 4 0.36
Pembagian pasien pada PP dan PA dilakukan secara situasional tetapi tetap bertanggung jawab
5 0.1 3 0.3
pada pasien di per-TIM
Leaflet sudah sesuai dengan 10 besar penyakit seperti appendiks, katarak, gangren, kanker
8 payudara, diluar 10 besar penyakit seperti cuci tangan mobilisasi post operasi, perawatan luka, 0.08 3 0.24
batuk efektif, dll 0.66
9 Isi operan yang dilakukan setiap shift sudah sesuai 0.08 3 0.24
Terdapat ruangan khusus sentralisasi obat, fasilitas lengkap, terdapat box-box penyimpanan obat
11 0.14 3 0.42
setiap pasien lengkap dengan identitas pasien sehingga obat setiap pasien tidak tertukar
TOTAL 3.2
WEAKNESS
1 Metode tim yang dilakukan belum maksimal, masih sering didapati metode fungsional 0.05 3 0.15
Ronde keperawatan dilakukan setiap bulan, tetapi belum maksimal (belum disertai DPJP dan
2 0.09 3 0.27
keluarga pasien)
4 Metode askep TIM kurang efektif karena membutuhkan banyak waktu untuk koordinasi 0.01 2 0.02
Operan tidak dilakukan secara bersama-sama hanya dilakukan per perawat, timbang terima
5 sekitar 10-30 menit tiap TIM, pada pagi hari sekitar 07.30-08.00 WIB, siang hari 13.30-14.00 0.2 2 0.4
WIB, malam hari 07.30-08.00 WIB
8 Supervisi dari rumah sakit hanya dilakukan setiap malam, sehari hanya sekali 0.1 2 0.2
9 Supervisi klinik dilakukan setiap hari sebelum post conference 0.1 3 0.3
10 Belum ada sistem reward kepada perawat teladan 0.1 2 0.2
TOTAL 2.54
OPPORTUNITY
1 Adanya kebijakan pemerintah tentang profesionalisme 0.2 3 0.6
2 Adanya harapan pasien dan masyarakat kepada perawat masih cukup baik 0.25 4 1
ANALISA (O-T)
Adanya pelatihan MPKP telah difasilitasi kepada perawat dengan metode in house
3 0.3 4 1.2
training
TOTAL 3.8
THREATENED
Meningkatnya kesadaran masyarakat tentang tanggung gugat terhadap perawat
1 0.5 3 1.5
sebagai pemberi asuahan keperawatan
-0,2
Banyaknya perawat fresh graduation yang memiliki pengetahuan terbaru melalui
2 0.5 3 1.5
seminar dan pelatihan
TOTAL 4
M4: MONEY
RAT
ING
NIL
BO
BO
AI
NO UNSUR MANAJEMEN YANG DIKAJI KET
T
STRENGTH
ANALI
SA (S-
1 Pegawai digaji tiap bulan baik PNS maupun Non-PNS 0.2 4 0.8
W)
2 Insentif BPJS, Umum, Jamkesda 0.2 3 0.6
TOTAL 3.65
-0.15
WEAKNESS
1 Tidak ada bonus untuk perawat teladan 0.4 4 1.6
2 Tidak ada sistem reward 0.4 4 1.6
Terdapat uang kas untuk keperluan ruangan untuk pembelian alat di ruangan, keperluan
3 0.2 3 0.6
rapat, dll.
TOTAL 3.8
ANALISA (O-T)
Adanya kesempatan untuk pengajuan kebutuhan ruangan, serta kebutuhan ruangan dianggarkan
1 0,5 3 1,5
per tahun
Adanya sumber dana dari kerjasama dengan pihak lain (jasa medis, dokter dan mahasiswa
2 0,5 3 1,5
praktek) yang sesuai dengan MoU
TOTAL 3
THREATENED
1 0.5 2 1
Beban kerja yang berat dan monoton dapat menurunkan semangat kerja seorang perawat 1
2 Banyaknya rumah sakit lain yang menawarkan gaji lebih besar dan tunjangan yang lebih 0.5 2 1
lengakp
TOTAL 2
M5: MARKETING
BOB
RAT
ING
NIL
OT
AI
NO UNSUR MANAJEMEN YANG DIKAJI KET
STRENGTH
1 NDR, LOS dan GDR September – November 2019 sudah ideal 0.2 2 0.4
ANALISA (S-W)
Pengurangan resiko infeksi terkait pelayanan kesehatan sudah dilaksanakan dengan
menggunakan APD seperti penggunaan sarung tangan setiap tindakan, masker pada
2 0.2 4 0.8
perawat, keluarga maupun pasien, menggunakan sepatu (tidak menggunakan sandal
terbuka)
Pengurangan resiko pasien jatuh sudah dilaksanakan sesuai prosedur dengan memasang
3 0.2 3 0.6
pengaman kamar tidur pada setiap pasien
4 Sudah ada leaflet cara mencuci tangan 0.05 2 0.1
5 Sudah ada ketentuan jam besuk pasien di ruangan 0.05 2 0.1
Perawat sudah mengidentifikasi pasien secara benar, dengan menanyakan kembali identitas
6 0.05 3 0.15
pasien sebelum tindakan.
7 komunikasi di ruangan dilakukan secara efektif 0.05 3 0.15 0.2
Perawat sudah mengidentifikasi obat, pemberian label, dan penetapan lokasi serta
8 0.1 3 0.3
penyimpanan obat sudah sesuai prosedur
Kepastian tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat pasien operasi oleh perawat selalu
9 0.1 4 0.4
dilakukan pada pre-operasi di ruangan
TOTAL 3
WEAKNESS
1 Kepuasan pasien September-November 2019 masih belum memenuhi kriteria 0.4 4 1.6
2 Penggunaan leaflet belum maksimal 0.2 3 0.6
3 BTO dan BOR September – November 2019 belum sesuai dengan standar yang ditetapkan 0.1 2 0.2
4 Perawat belum maksimal dalam melakukan cuci tangan five moment dan 6 langkah 0.3 3 0.6
TOTAL 2.8
OPPORTUNITY
ANALISA (O-
1 Adanya kepatuhan dan kepercayaan pasien/keluarga terhadap saran perawat 0.3 4 1.2
T)
2 Adanya kesempatan untuk memberikan informasi atau penkes tentang pentingnya APD 0.3 4 1.2
4 Pendapatan dapat menurun yang dapat menyebabkan insentif semakin berkurang 0.2 3 0.6
Prioritas Masalah
5 Mendapat keuntungan Meningkatkan minat Menambah materi Menjadikan Rumah Sakit Navila
di lingkungan internal masyarakat dengan penyuluhan atau penyuluhan atau Ka. Ru Ichaura
maupun eksternal. melakukan penyuluhan atau pendidikan kesehatan pendidikan kesehatan Ka. Tim Nira
pendidikan kesehatan bagi sesuai dengan kebutuhan menjadi program Perawat pelaksana Naprista
pengunjung pasien dan keluarga harian bagi perawat Pasien
Melakukan sosialisasi serta ruangan untuk
(International Patient Safety keuntungan kedua
Gold) IPSG. belah pihak (pasien
dan rumah sakit)
• Dalam manajemen keperawatan di ruangan maupun diruang
lingkup Rumah Sakit dapat dinilai pengumpulan data dengan cara
menganalisis SWOT dan 5M (Man, Money, Methode, Materials &
KESIMPULAN Market). Pelaksanaan manajamen keperawatan pada ruangan ini
masih belum maksimal dan masih perlu ditingkatkan kembali dari
analisis yang telah dilakukan.
Bagi Rumah Sakit
Mampu meningkatkan kualitas manajemen instalasi rawat inap RSUD Sekarwangi
untuk mencapai tujuan organisasi dibidang peningkatan pelayanan kepada masyarakat
yang paripurna.
Bagi Ruangan
SARAN Menjadikan perawat ruangan lebih meningkatkan penyusunan rencana yang strategi
dan rencana operasional pelayanan keperawatan di ruangan khususnya ruangan Nyi
Ageung Serang Lt 1, dan meningkatkan pengkajian unit pelayanan sesuai model
asuhan keperawatan profesional. Bagi kepala ruangan dan ketua tim diharapkan
dapat menjadi agen pembaharu dan menjadi model asuhan keperawatan profesional.
Bagi Mahasiswa
Diharapkan dapat secara langsung menerapkan konsep, teori dan prinsip manajemen
keperawatan dalam pengelolaan pelayanan keperawatan pada instalasi rawat inap
disuatu tatanan pelayanan kesehatan dan dapat berperan sebagai agen pembaharu
dan model peran dalam kepemimpinan dan pengelolaan pelayanan keperawatan
profesional di tingkat dasar.
TERIMAKASIH