Anda di halaman 1dari 37

ANALISA MANAJEMEN KEPERAWATAN

DI RUANG NYI AGENG SERANG LANTAI 1


BLUD RUMAH SAKIT DAERAH SEKARWANGI
KABUPATEN SUKABUMI

• DISUSUN OLEH :
• KELOMPOK II

• PROGRAM STUDI PROFESI NERS


• SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN RAJAWALI BANDUNG
• 2020
BAB I
LATAR BELAKANG Manajemen keperawatan adalah suatu proses bekerja melalui anggota
staf keperawatan untuk memberikan asuhan, pengobatan dan bantuan terhadap
para pasien. Pekerjaan keperawatan harus diatur sedemikian rupa sehingga
tujuan pelayanan dan asuhan keperawatan dapat tercapai. Untuk meningkatkan
mutu pelayanan rumah sakit diperlukan Model Praktek Keperawatan
Profesional (MPKP) (Mugianti, 2016).
Ruang rawat bedah Nyi Ageung Serang merupakan salah satu bagian
dari instalansi rawat inap pre dan post bedah yang menyelenggarakan
pelayanan keperawatan pada klien dengan prosedur MPKP dengan metode
penugasan tim. Ruang Nyi Ageung Serang ini berada di lantai 1 (Profil RSUD
Sekarwangi, 2017).
Setelah dilakukan pengkajian secara singkat, kelompok tertarik untuk
melakukan pengkajian secara mendalam setelah didapatkan beberapa data yang
menunjukan bahwa masih terdapat kekurangan yang ada diruangan mulai dari
man, method, material, money, dan market, data tersebut akan dianalisis
menggunakan analisis SWOT.
Tujuan

Tujuan Umum Tujuan Khusus


1. Melakukan kajian unit pelayanan keperawatan di ruangan Nyi
Mahasiswa mampu mengelola Ageung Serang lt 1 dengan 5 M.
pelayanan keperawatan profesional 2. Mendiagnosa masalah-masalah terkait 5 M dalam proses
tingkat dasar secara bertanggung pemberian pelayanan keperawatan diruangan.
jawab dan menunjukkan sikap 3. Membuat plan of action untuk menjawab masalah-masalah
kepemimpinan yang profesional. yang ditemukan.
4. Mengimplementasikan rencana tindakan untuk mengatasi
masalah yang ditemukan.
5. Melakukan pengelolaan staf (kelompok dan pendukung)
dibawah supervisi penanggung jawab.
6. Memberikan pengarahan organisasional pada kelompok kerja,
melakukan fungsi kontrol dan evaluasi program.
7. Mengimplementasikan model pengorganisasian pelayanan
keperawatan.
MANFAAT
BAGI RUMAH SAKIT
• Membantu meningkatkan kualitas manajemen instalasi rawat inap RSUD Sekarwangi diruangan Nyi
Ageng Serang Lantai 1 untuk mencapai tujuan organisasi dibidang peningkatan pelayanan kepada
masyarakat yang paripurna.

BAGI RUANGAN
• Membantu perawat ruangan dalam meningkatkan penyusunan rencana yang strategi dan rencana
operasional pelayanan keperawatan di ruangan, dan Mampu meningkatkan pengkajian unit pelayanan
sesuai model asuhan keperawatan profesional. Bagi kepala ruangan dan ketua tim diharapkan dapat
menjadi agen pembaharu dan menjadi model asuhan keperawatan profesional.

BAGI MAHASISWA
• Dapat secara langsung menerapkan konsep, teori dan prinsip manajemen keperawatan dalam
pengelolaan pelayanan keperawatan pada instalasi rawat inap ruang Nyi Ageng Serang lantai 1 disuatu
tatanan pelayanan kesehatan dan dapat berperan sebagai agen pembaharu dan model peran dalam
kepemimpinan dan pengelolaan pelayanan keperawatan profesional di tingkat dasar
BAB II
Manajemen keperawatan merupakan pengelolaan aktivitas keperawatan oleh manajer
keperawatan melalui kegiatan manajerial terhadap perawat pelaksana dalam
penyelenggaraan pelayanan keperawatan kepada pasien/ keluarga / masyarakat secara
profesional

Prinsip Manajemen Keperawatan:


1. Perencanaan (Planning)
Keperawatan

2. Penggunaan Waktu Efektif (Effective utilization of time)


Manajemen

3. Pengambilan keputusan (Decision making)


4. Pengelola/Pemimpin (Manager/leader)
5. Tujuan sosial (Social goal)
6. Pengorganisasian (Organizing)
7. Perubahan (Change)

Tujuan manajemen keperawatan menurut Mugianti (2016) adalah:


1. Mengarahkan seluruh kegiatan yang direncanakan
2. Mencegah/mengatasi permasalahan manajerial
3. Pencapaian tujuan organisasi secara efektif dan efisien dengan melibatkan seluruh komponen yang ada
4. Meningkatkan metode kerja keperawatan sehingga staf perawatan bekerja lebih efektif dan efisien,
mengurangi waktu kerja yang sia-sia, mengurangi duplikasi tenaga dan upaya
Model Praktik
Keperawatan
Profesional (MPKP)

Model praktik keperawatan profesional (MPKP) adalah suatu sistem


(struktur, proses, dan nilai-nilai profesional), yang memfasilitasi perawat
profesional, mengatur pemberian asuhan keperawatan, termasuk lingkungan
tempat asuhan tersebut diberikan (Murwani & Herlambang, 2012).

Tujuan:
Meningkatkan mutu askep melalui penataan sistem pemberian asuhan keperawatan.
Memberikan kesempatan kepada perawat untuk belajar melaksanakan praktik keperawatan
profesional.
Menyediakan kesempatan kepada perawat untuk mengembangkan penelitian keperawatan
Mutu Pelayanan Keperawatan

• Menurut Azwar mutu merupakan derajat


keparipurnaan dari rupa sesuatu yang sedang
diobservasi, dan merupakan ketaatan terhadap
patokan yang sudah ditetapkan
Metode
Swansburg

Perencanaan
Kebutuhan
Tenaga
Perawat
Metode Menurut
Douglas PPNI
Cara menghitung
BOR ,ALVOS,TOL,
BTO,COR,NDR

BOR (Bed Occupancy Ratio = Angka penggunaan tempat tidur)


Sedangkan menurut Depkes RI (2005), BOR adalah prosentase pemakaian tempat tidur
pada satuan waktu tertentu. Indikator ini memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat
pemanfaatan tempat tidur rumah sakit. Nilai parameter BOR yang ideal adalah antara 60-
85%.

Rumus: BOR = (Jumlah hari perawatan rumah sakit / (Jumlah tempat tidur X Jumlah hari
dalam satu periode)) X 100%AVLOS (Average Length of Stay = Rata-rata lamanya pasien
dirawat)
AVLOS adalah “The average hospitalization stay of inpatient discharged during the period
under consideration”. AVLOS adalah rata-rata lama rawat seorang pasien. Indikator ini
disamping memberikan gambaran tingkat efisiensi, juga dapat memberikan gambaran
mutu pelayanan, apabila diterapkan pada diagnosis tertentu dapat dijadikan hal yang perlu
pengamatan yang lebih lanjut. Secara umum nilai AVLOS yang ideal antara 6-9 hari.
Rumus: AVLOS = Jumlah lama dirawat / Jumlah pasien keluar (hidup + mati)
TOI (Turn Over Interval = Tenggang perputaran)
Rumus : TOI = ((Jumlah tempat tidur X Periode) – Hari perawatan) / Jumlah pasien keluar (hidup +mati)BTO (Bed
Turn Over = Angka perputaran tempat tidur)
Rumus: BTO = Jumlah pasien keluar (hidup + mati) / Jumlah tempat tidur

NDR (Net Death Rate)


NDR adalah angka kematian 48 jam setelah dirawat untuk tiap-tiap 1000 penderita keluar.
Indikator ini memberikan gambaran mutu pelayanan di rumah sakit.
Rumus : NDR = (Jumlah pasien mati > 48 jam / Jumlah pasien keluar (hidup + mati) ) X 1000 ‰

GDR (Gross Death Rate)


GDR adalah angka kematian umum untuk setiap 1000 penderita keluar.
Rumus: GDR = ( Jumlah pasien mati seluruhnya / Jumlah pasien keluar (hidup + mati)) X
1000 ‰
Penerimaan Pasien Baru
• Penerimaan pasien baru termasuk bagian utama dari proses keperawatan sebelum melakukan
tindakan medis selanjutnya, perawat terlebih dahulu mengetahui identitas pasien yang
diperoleh ketika perawat menerima pasien baru tersebut, baik rujukan dari rumah maupun
rujukan dari tempat lain misalnya rumah sakit atau puskesmas

Pendelegasian
• Pendelegasian bukan suatu sistem untuk mengurangi tanggung jawab. Tetapi suatu cara
untuk membuat tanggung jawab menjadi bermakna. Manajer keperawatan sering
mendelegasikan tanggung jawabnya kepada staf dalam melaksanakan asuhan terhadap
pasien.

Supervisi
• Supervisi adalah kegiatan yang terencana seorang manajer yang dilakukan dalam bentuk
bimbingan, pengarahan, observasi, motivasi dan evaluasi pada stafnya dalam melaksanakan
kegiatan atau tugas sehari-hari. Supervisi keperawatan merupakan proses pemberian bantuan
yang dibutuhkan perawat agar mereka dapat menyelesaikan tugas dengan baik.
• Timbang terima adalah suatu cara dalam menyampaikan
dan menerima sesuatu (laporan) yang berkaitan dengan
Timbang terima keadaan klien. Selain laporan antar dinas, dapat
disampaikan juga informasi yang berkaitan dengan
rencana kegiatan yang telah atau belum dilaksanakan.

Sentralisasi • Sentralisasi obat adalah Pengelolaan obat di mana


seluruh obat yang akan diberikan kepada pasien
obat diserahkan pengelolaan sepenuhnya oleh perawat

Discharge • Discharge planning merupakan proses


berkesinambungan guna menyiapkan perawatan mandiri
planning pasien pasca rawat inap.
BAB III
Visi:
Misi
1. Memberikan pelayanan kesehatan
Menjadi Rumah
yang berkualitas, aman dan terjangkau Sakit Terbaik
pilihan, mandiri
2. Meningkatkan SDM baik kualitas dan Kebanggaan
maupun kuantitas yang profesional
masyarakat
Meningkatkan sarana prasarana rumah
sakit
3. Menjalin kerjasama (kemitraan)
dengan pihak-pihak pengguna jasa
pelayanan kesehatan

Motto
RSUD Kepuasan anda
SEKARWANGI adalah
kebahagiaan
kami
ANALISA
SWOT
M1: MAN

BOBOT

RATING
NILAI
NO UNSUR MANAJEMEN YANG DIKAJI KET

STRENGTH

1 Tenaga perawat di ruang NAS berjumlah 20 Orang : PNS 2, karyawan swasta 18 0.06 3 0.18

ANALISA (S-W)
Perawat yang sudah mengikuti Pelatihan world care : 2 orang, dan pelatihan
2 0.06 3 0.18
MPKP telah difasilitasi kepada perawat dengan metode in house training

3 Tenaga perawat hampir semua usia produktif 0.06 2 0.12

4 Seluruh perawat sudah dinyatakan lulus uji kompetensi 0.06 3 0.18

5 Perawat disiplin dalam waktu 0.06 3 0.18

-0.7
Memiliki kepala ruangan, kepala Tim/PP pada shift pagi hari saja, perawat
6 0.06 3 0.18
pelaksana serta satu penanggung jawab pada shift pagi, siang, malam

7 Kepala ruangan NAS berlatar pendidikan SI Keperawatan dan Ners 0.06 4 0.24
0.0 0.1
8 Dokter konsulen 13 orang dengan latar belakang spesialis 3
6 8
0.0 0.1
9 Tidak ada perawat SPK 3
6 8

Semua perawat mendapatkan pelatihan BTCLS, Seminar Perawatan Luka, dan Sosialisasi
10 0.1 4 0.4
Pengendalian Infeksi Nosokomial
0.0 0.1
11 Terdapat struktur organisasi yang jelas 2
6 2
0.0 0.1
12 Pembagian tugas sebagian sesuai dengan job description 2
6 2
0.0 0.1
13 Supervisi sudah dilaksanakan dan sudah di dokumentasikan 3
6 8
0.0 0.1
14 Rata-rata satu orang perawat menangani minimal tiga orang pasien 3
6 8
15 Jenis Ketenagaan berdasarkan pendidikan:
S1 Keperawatan + Ners (3 orang)
D3 Keperawatan (17 orang) 0.1 0.4
4
Sedang melanjutkan kuliah 4 2 8

Mahasiswa Profesi Ners STIKes Rajawali (13 orang)


TOTAL 3.1
WEAKNESS
1 Tidak ada CI manajemen keperawatan di ruangan 0.4 4 1.6
2 Sebagian besar perawat tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi 0.4 4 1.6
3 Dokumentasi hasil supervisi karu ke PP tidak disampaikan begitu pula PP ke PA 0.2 3 0.6
TOTAL 3.8
OPPORTUNITY
1 0.2 3 0.6
Adanya mahasiswa Ners yang sedang praktik manajemen keperawatan
Adanya kebebasan dari rumah sakit untuk pengembangan karir ke jenjang yang lebih
2 0.15 4 0.6
tinggi

ANALISA (O-T)
Adanya kesempatan bagi perawat untuk meningkatkan kemampuan melalui program
3 0.15 4 0.6
pendidikan dan pelatihan berkelanjutan

4 Adanya kerjasama yang baik antara mahasiswa Profesi Ners dengan perawat 0.1 3 0.3
5 Adanya peluang untuk menjadi PNS 0.1 2 0.2
6 Adanya motivasi untuk melanjutkan kuliah 0.3 4 1.2
TOTAL 3.5
THREATENED
1 Tuntutan pasien dan masyarakat untuk memperoleh perawatan yang profesional 0,3 3 0.9

2 Pendidikan dan wawasan masyarakat terhadap kesehatan dan hukum semakin meningkat 0.3 3 0.9
3 Rendahnya kesejahteraan perawat 0.2 3 0.6 0.5
4 Persaingan antar RS semakin kuat 0.1 3 0.3
5 Kebijakan pemerintah tentang BPJS 0.1 3 0.3
M2: MATERIAL

RATI
BOB

NIL

NG
OT

AI
NO UNSUR MANAJEMEN YANG DIKAJI KET

STRENGTH

ANALISA
1 Lokasi ruang Nyi Ageng Serang (NAS) yang lakukan analisis terletak di lantai 1 0.07 2 0.14

(S-W)
2 Terdapat ruang linen 0.07 3 0.21
3 Di setiap bed pasien difasilitasi dengan hand scrub 0.1 3 0.3
4 Terdapat nurse station 0.07 3 0.21
5 Terdapat ruangan kepala ruangan 0.06 3 0.18
6 Setiap bad memiliki gorden untuk menjaga privacy klien 0.07 3 0.21
7 Terdapat 2 kamar mandi di setiap ruangan 0.07 3 0.21
Ruang NAS terdiri dari 8 kamar, yaitu 1 ruang bedah mata laki-laki , 1 bedah mata
8 perempuan, 1 bedah anak, 2 ruang bedah laki-laki , 2 ruang bedah perempuan dan 1 ruang 0.07 3 0.21
bedah ulkus
9 Terdapat ruang tunggu pasien dan keluarga pasien disamping nurse station 0.05 3 0.15 0.01
10 Setiap ruangan terdapat 6 tempat tidur 0.07 3 0.21
11 Pemeliharaan alat kesehatan dilakukan 6 bulan sekali oleh pihak ketiga (IPSRS) 0.09 4 0.36

Terdapat ruang spoolhook untuk membuang sisa cairan pasien, alat-alat yang kotor dan
12 0.07 4 0.28
tenun kotor baik non-infeksius dan infeksius

13 Terdapat ruang dekontaminasi untuk merendam alat-alat habis pakai untuk sterilisasi alat 0.07 4 0.28
WEAKNESS
1 Terdapat nurse call tetapi keadaannya rusak 0.14 3 0.42
2 Spignomanometer 1 rusak 0.14 3 0.42
3 Tidak ada tersedia bantal dan selimut 0.14 3 0.42
4 Termometer hanya tersedia 1 0.14 3 0.42
5 Tidak ada alat nebulizer 0.14 3 0.42
Keluarga pasien harus datang ke nurse station sehingga memperlambat
6 0.14 3 0.42
pemberian asuhan keperawatan
7 Atap kamar mandi di kamar 6 roboh 0.14 3 0.42
TOTAL 2.94
OPPORTUNITY
1 Adanya kesempatan untuk pengadaan alat-alat yang kurang dan tidak layak pakai 0.4 3 1.2

ANALISA (O-T)
Adanya kesempatan untuk perbaikan alat yang dapat di pakai kembali tanpa harus
2 0.4 4 1.6
membeli yang baru
Adanya kesempatan untuk memilih alat yang akan di sediakan segera sesuai dengan
3 0.2 3 0.6
prioritas
TOTAL 3.4
THREATENED
1 Adanya tuntutan yang tinggi dari masyarakat untuk melengkapi sarana dan pra sarana 0.5 3 1.5
0.4
M3: METHODE

TIN
NIL
BO
BO

RA
AI
NO UNSUR MANAJEMEN YANG DIKAJI KET

G
T
STRENGTH
Menggunakan Metode keperawatan TIM
Pembagian TIM dibagi menurut dokter spesialis
TIM 1 (Rina)
Dokter mata
Dokter urologi
Dokter bedah umum (dr. Usman)
Dokter vaskular (dr. Dani)
TIM 2 (Dede Sudrajat)
1 0.08 3 0.24
Dokter bedah umum (dr. Gatot)

ANALISA (S-W)
Dokter THT (dr. Frans dan dr. Frita)
Dokter Onkologi
TIM 3 (Anti)
Dokter Bedah Umum (dr. Lukman)
Dokter Syaraf (dr. Yogi)
Dokter Kulit
Dokter Orthopedi
2 Terlaksananya komunikasi yang baik dengan profesi kesahatan lain 0.08 3 0.24
Alur pasien masuk, terdapat 2 jalur untuk masuknya pasien keruang bedah. (1) IGD,
untuk pasien yang perlu tindakan operasi maupun tidak diperlukan tindakan
4 Katim memegang pasien sesuai dengan pembagian TIM menurut dokter 0.09 4 0.36

Pembagian pasien pada PP dan PA dilakukan secara situasional tetapi tetap bertanggung jawab
5 0.1 3 0.3
pada pasien di per-TIM

6 Tekhnik pendokumentasian keperawatan menggunakan metode SOAP 0.08 2 0.16

7 Dilakukan discharge planning, salah satunya dengan leaflet 0.1 4 0.4

Leaflet sudah sesuai dengan 10 besar penyakit seperti appendiks, katarak, gangren, kanker
8 payudara, diluar 10 besar penyakit seperti cuci tangan mobilisasi post operasi, perawatan luka, 0.08 3 0.24
batuk efektif, dll 0.66

9 Isi operan yang dilakukan setiap shift sudah sesuai 0.08 3 0.24

10 Dokumentasi keperawatan lengkap terdiri dari pengkajian-evaluasi 0.09 4 0.36

Terdapat ruangan khusus sentralisasi obat, fasilitas lengkap, terdapat box-box penyimpanan obat
11 0.14 3 0.42
setiap pasien lengkap dengan identitas pasien sehingga obat setiap pasien tidak tertukar

TOTAL 3.2
WEAKNESS

1 Metode tim yang dilakukan belum maksimal, masih sering didapati metode fungsional 0.05 3 0.15

Ronde keperawatan dilakukan setiap bulan, tetapi belum maksimal (belum disertai DPJP dan
2 0.09 3 0.27
keluarga pasien)

3 Tekhnik pendokumentasian keperawatan masih dilakukan secara manual 0.05 2 0.10

4 Metode askep TIM kurang efektif karena membutuhkan banyak waktu untuk koordinasi 0.01 2 0.02

Operan tidak dilakukan secara bersama-sama hanya dilakukan per perawat, timbang terima
5 sekitar 10-30 menit tiap TIM, pada pagi hari sekitar 07.30-08.00 WIB, siang hari 13.30-14.00 0.2 2 0.4
WIB, malam hari 07.30-08.00 WIB

6 TTV dilakukan sehari sekali 0.1 3 0.3


7 Kontrol perawat terhadap pasien kurang 0.2 3 0.6

8 Supervisi dari rumah sakit hanya dilakukan setiap malam, sehari hanya sekali 0.1 2 0.2

9 Supervisi klinik dilakukan setiap hari sebelum post conference 0.1 3 0.3
10 Belum ada sistem reward kepada perawat teladan 0.1 2 0.2

TOTAL 2.54
OPPORTUNITY
1 Adanya kebijakan pemerintah tentang profesionalisme 0.2 3 0.6

2 Adanya harapan pasien dan masyarakat kepada perawat masih cukup baik 0.25 4 1

ANALISA (O-T)
Adanya pelatihan MPKP telah difasilitasi kepada perawat dengan metode in house
3 0.3 4 1.2
training

4 Adanya pembaharuan STR setiap 5 tahun sekali 0.25 4 1

TOTAL 3.8
THREATENED
Meningkatnya kesadaran masyarakat tentang tanggung gugat terhadap perawat
1 0.5 3 1.5
sebagai pemberi asuahan keperawatan
-0,2
Banyaknya perawat fresh graduation yang memiliki pengetahuan terbaru melalui
2 0.5 3 1.5
seminar dan pelatihan
TOTAL 4
M4: MONEY

RAT
ING
NIL
BO
BO

AI
NO UNSUR MANAJEMEN YANG DIKAJI KET

T
STRENGTH

ANALI
SA (S-
1 Pegawai digaji tiap bulan baik PNS maupun Non-PNS 0.2 4 0.8

W)
2 Insentif BPJS, Umum, Jamkesda 0.2 3 0.6

3 Insentif PNS tergantung dengan golongan 0.15 3 0.45

4 Tiap bulan terdapat tunjangan kerja 0.2 4 0.8

5 Tiap tahun terdapat tunjangan hari raya 0.25 4 1

TOTAL 3.65
-0.15
WEAKNESS
1 Tidak ada bonus untuk perawat teladan 0.4 4 1.6
2 Tidak ada sistem reward 0.4 4 1.6
Terdapat uang kas untuk keperluan ruangan untuk pembelian alat di ruangan, keperluan
3 0.2 3 0.6
rapat, dll.
TOTAL 3.8
ANALISA (O-T)
Adanya kesempatan untuk pengajuan kebutuhan ruangan, serta kebutuhan ruangan dianggarkan
1 0,5 3 1,5
per tahun

Adanya sumber dana dari kerjasama dengan pihak lain (jasa medis, dokter dan mahasiswa
2 0,5 3 1,5
praktek) yang sesuai dengan MoU

TOTAL 3
THREATENED

1 0.5 2 1
Beban kerja yang berat dan monoton dapat menurunkan semangat kerja seorang perawat 1

2 Banyaknya rumah sakit lain yang menawarkan gaji lebih besar dan tunjangan yang lebih 0.5 2 1
lengakp
TOTAL 2
M5: MARKETING

BOB

RAT
ING
NIL
OT

AI
NO UNSUR MANAJEMEN YANG DIKAJI KET

STRENGTH
1 NDR, LOS dan GDR September – November 2019 sudah ideal 0.2 2 0.4

ANALISA (S-W)
Pengurangan resiko infeksi terkait pelayanan kesehatan sudah dilaksanakan dengan
menggunakan APD seperti penggunaan sarung tangan setiap tindakan, masker pada
2 0.2 4 0.8
perawat, keluarga maupun pasien, menggunakan sepatu (tidak menggunakan sandal
terbuka)

Pengurangan resiko pasien jatuh sudah dilaksanakan sesuai prosedur dengan memasang
3 0.2 3 0.6
pengaman kamar tidur pada setiap pasien
4 Sudah ada leaflet cara mencuci tangan 0.05 2 0.1
5 Sudah ada ketentuan jam besuk pasien di ruangan 0.05 2 0.1
Perawat sudah mengidentifikasi pasien secara benar, dengan menanyakan kembali identitas
6 0.05 3 0.15
pasien sebelum tindakan.
7 komunikasi di ruangan dilakukan secara efektif 0.05 3 0.15 0.2
Perawat sudah mengidentifikasi obat, pemberian label, dan penetapan lokasi serta
8 0.1 3 0.3
penyimpanan obat sudah sesuai prosedur
Kepastian tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat pasien operasi oleh perawat selalu
9 0.1 4 0.4
dilakukan pada pre-operasi di ruangan
TOTAL 3
WEAKNESS
1 Kepuasan pasien September-November 2019 masih belum memenuhi kriteria 0.4 4 1.6
2 Penggunaan leaflet belum maksimal 0.2 3 0.6
3 BTO dan BOR September – November 2019 belum sesuai dengan standar yang ditetapkan 0.1 2 0.2

4 Perawat belum maksimal dalam melakukan cuci tangan five moment dan 6 langkah 0.3 3 0.6

TOTAL 2.8
OPPORTUNITY

ANALISA (O-
1 Adanya kepatuhan dan kepercayaan pasien/keluarga terhadap saran perawat 0.3 4 1.2

T)
2 Adanya kesempatan untuk memberikan informasi atau penkes tentang pentingnya APD 0.3 4 1.2

3 Adanya kesempatan RS untuk meningkatkan status sebagai RS pendidikan 0.2 3 0.6


4 Lokasi Rumah Sakit yang strategis 0.1 3 0.3
5 Rumah sakit merupakan rumah sakit rujukan tertinggi di kabupaten Sukabumi 0.1 3 0.3
TOTAL 3.6
TREATENED
1 Perkembangan bakteri yang semakin cepat dan kuat 0.25 3 0.75
0.35
2 Tuntutan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan keperawatan yang professional 0.3 3 0.9

3 Kepercayaan masyarakat yang berpengaruh tergantung pelayanan yang diterima 0.25 4 1

4 Pendapatan dapat menurun yang dapat menyebabkan insentif semakin berkurang 0.2 3 0.6
Prioritas Masalah

Berdasarkan table tersebut,


dapat diketahui bahwa masalah
paling menonjol dari ruangan
rawat inap Nyi Ageng Serang
Lantai 1 RSUD Sekarwangi
adalah pada M1: Man,
sedangkan menurut prioritas
masalah manajemen
keperawatan di Ruang Nyi
Ageng Serang Lantai 1 RSUD
Sekarwangi adalah M1: Man,
M2: Material , M3: Methode,
M5: Marketing, dan M4:
Money.
•Planning Of Action (POA)
INTERVENSI INTERVENSI PENANGG
N INTERVENSI SASAR
TUJUAN JANGKA JANGKA UNG
O JANGKA PENDEK AN
MENENGAH PANJANG JAWAB
1 Meningkatkan Mengusulkan kepada pihak Mennyelenggarakan Menjadikan Perawat Elsa Wenti
pengetahuan perawat rumah sakit untuk kepala beberapa kegiatan yang seminar, S. Sagala
melalui pendidikan ruangan dan PP supaya bisa dapat meningkatkan pelatihan, dan Nisa
formal dan non formal diikutsertakan untuk pengetahuan dan
workshop Wahyuni
melanjutkan pendidikan ke keterampilan perawat
jenjang S1 seperti (seminar, sebagai program
pelatihan, dan tetap rumah
workshop) sakit
2 Mengarahkan Mengusulkan untuk Penyesuaian Membuat SOP  Ka. Ru Fajar Taufik
peran perawat melakukan supervisi: askep sesuai supervisi peran  Ka. Tim Monica
secara optimal  Pengelolaan sampah NANDA, NIC dan  Perawat Elsyia
dan medis dan non medis dan NOC pendokumentasi pelaksana Iis Solihat
pendokumentasi  Pendokumentasian an supervise  Pasien
an yang sesuai askep
dengan metode  Cuci tangan sebelum
MPKP dan sesudah melakukan
tindakan keperawatan
dari pasien satu ke
pasien yang lain
3 Mengoptimalkan set Mengusulkan untuk menambahkan Membuat pengadaan Mengoptimalkan MOU dalam  Ka. Ru Selviani
peralatan untuk ruang set peralatan untuk ruangan sesuai proposal pengadaan alat: pengadaan peralatan  Ka. Tim Delsiana
dengan MPKP  Nebulizer 1 Membuat proposal :  Perawat Imas Siti
 Penyediaan bantal dan
 EKG 1  Penanggung jawab Kartini
selimut di ruangan
 Spignomanometer 1 pengadaan alat M. Fahri Al-
 Mengusulkan kartu
 Termometer 1 ruangan giffari
nama dan baju
Perbaikan:
penunggu pasien
 Perbaikan Nurse call
 Renovasi bangunan yang
rusak

4 Meningkatkan Mengusulkan pengurangan Mengusulkan untuk Meningkatkan  Ka. Ru Neneng


motivasi perawat jumlah nominal uang kas memberikan reward atau pengelolaan sumber  Ka. Tim Sayati
dalam melakukan untuk keperluan rumah penghargaan baik tunai dana dari kerjasama  Perawat pelaksana Fitri Indah
pelayanan asuhan sakit, penggunaan uang kas maupun non tunai kepada dengan pihak lain Lestari
keperawatan kepada dipakai untuk keperluan perawat yang berprestasi (jasa medis, dokter Rima
pasien pribadi perawat dan mahasiswa Rahmayanti
praktek) yang sesuai
dengan MoU

5 Mendapat keuntungan  Meningkatkan minat Menambah materi Menjadikan  Rumah Sakit Navila
di lingkungan internal masyarakat dengan penyuluhan atau penyuluhan atau  Ka. Ru Ichaura
maupun eksternal. melakukan penyuluhan atau pendidikan kesehatan pendidikan kesehatan  Ka. Tim Nira
pendidikan kesehatan bagi sesuai dengan kebutuhan menjadi program  Perawat pelaksana Naprista
pengunjung pasien dan keluarga harian bagi perawat  Pasien
 Melakukan sosialisasi serta ruangan untuk
(International Patient Safety keuntungan kedua
Gold) IPSG. belah pihak (pasien
dan rumah sakit)
• Dalam manajemen keperawatan di ruangan maupun diruang
lingkup Rumah Sakit dapat dinilai pengumpulan data dengan cara
menganalisis SWOT dan 5M (Man, Money, Methode, Materials &
KESIMPULAN Market). Pelaksanaan manajamen keperawatan pada ruangan ini
masih belum maksimal dan masih perlu ditingkatkan kembali dari
analisis yang telah dilakukan.
Bagi Rumah Sakit
Mampu meningkatkan kualitas manajemen instalasi rawat inap RSUD Sekarwangi
untuk mencapai tujuan organisasi dibidang peningkatan pelayanan kepada masyarakat
yang paripurna.

Bagi Ruangan
SARAN Menjadikan perawat ruangan lebih meningkatkan penyusunan rencana yang strategi
dan rencana operasional pelayanan keperawatan di ruangan khususnya ruangan Nyi
Ageung Serang Lt 1, dan meningkatkan pengkajian unit pelayanan sesuai model
asuhan keperawatan profesional. Bagi kepala ruangan dan ketua tim diharapkan
dapat menjadi agen pembaharu dan menjadi model asuhan keperawatan profesional.

Bagi Mahasiswa
Diharapkan dapat secara langsung menerapkan konsep, teori dan prinsip manajemen
keperawatan dalam pengelolaan pelayanan keperawatan pada instalasi rawat inap
disuatu tatanan pelayanan kesehatan dan dapat berperan sebagai agen pembaharu
dan model peran dalam kepemimpinan dan pengelolaan pelayanan keperawatan
profesional di tingkat dasar.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai