Anda di halaman 1dari 22

MANAJEMEN KEPERAWATAN

Konsep Model Praktik Keperawatan Profesional &


Uraian Kerja Kepala Ruangan, Perawat Primer,
Perawat Asosiate

1. ANJELIA WIDYA SANTI


2. MARIA PADWA
3B
PENGERTIAN
Model praktik keperawatan adalah suatu sistem(struktur,
proses, dan nilai-nilai profesional) yg memungkinkan
perawatan professional mengatur pemberian asuhan
termasuk lingkungan untuk menopang pemberian asuhan
tersebut (Hoffart &Woods, 1996)
1. Menjaga konsistensi asuhan keperawatan

2. Mengurangi konflik, tumpang tindih dan

kekosongan pelaksanaan asuhan

keperawatan oleh tim keperawatan.

TUJUAN 3. Menciptakan kemandirian dalam

memberikan asuhan keperawatan.

4. Memberikan pedoman dalam menentukan

kebijakan dan keputusan.

5. Menjelaskan dengan tegas ruang lingkup

dan tujuan asuhan keperawatan bagi


Dalam model praktik keperawatan professional
terdiri dari empat pilar diantaranya adalah :
1. Pilar I : Pendekatan Manajemen (manajemen
approach)
Dalam Pada pilar I yaitu pendekatan manajemen PILAR – PILAR
terdiri dari : DALAM MODEL
a. Perencanaan dengan kegiatan perencanaan PRAKTIK
yang dipakai di ruang MPKP meliputi (perumusan
visi, misi, filosofi, kebijakan dan perencanaan).
KEPERAWATAN
Perencanaan adalah keseluruhan proses pemikiran

dan penentuan secara matang hal-hal yang akan


dikerjakan dimasa mendatang dalam rangka
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan (Siagian,
1990).
b. Pengorganisasian dengan menyusun stuktur organisasi, jadwal dinas dan daftar alokasi pasien.
Pengorganisasian adalah pengelompokan aktivitas untuk mencapai tujuan, penugasan suatu
kelompok tenaga keperawatan, menentukan cara dari pengkoordinasian aktivitas yang tepat,
baik vertikal maupun horizontal, yang bertanggung jawab untuk mencapai tujuan organisasi.
Secara vertikal ada kepala ruangan, ketua tim, dan perawat pelaksana. Setiap tim bertanggung
jawab terhadap sejumlah pasien. Pengorganisasian di ruang MPK terdiri dari:
1) Struktur organisasi
Struktur organisasi adalah susunan komponen-komponen dalam suatu organisasi (Sutopo, 2000).
Pada pengertian struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja dan menunjukkan
bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan yang berbeda-beda diintegrasikan atau dikoordinasikan.
Struktur organiosasi juga menunjukkan spesialisasi pekerjaan.
Struktur organisasi Ruang MPK menggunakan sistem penugasan Tim-primer keperawatan. Ruang
MPK dipimpin oleh Kepala Ruangan yang membawahi dua atau lebih Ketua Tim. Ketua Tim
berperan sebagai perawat primer membawahi beberapa Perawat Pelaksana yang memberikan
asuhan keperawatan secara menyeluruh kepada sekelompok pasien.
1) Daftar Dinas Ruangan
Daftar yang berisi jadwal dinas, perawat yang bertugas, penanggung jawab dinas/shift. Daftar
dinas disusun berdasarkan Tim, dibuat dalam 1 minggu sehingga perawat sudah mengetahui
dan mempersiapkan dirinya untuk melakukan dinas. Pembuatan jadual dinas perawat
dilakukan oleh kepala ruangan pada hari terakhir minggu tersebut untuk jadual dinas pada
minggu yang selanjutnya bekerjasama dengan Ketua Tim. Setiap Tim mempunyai anggota
yang berdinas pada pagi, sore, dan malam, dan yang lepas dari dinas (libur) terutama yang
telah berdinas pada malam hari.
2) Daftar Dinas Ruangan
Daftar yang berisi jadwal dinas, perawat yang bertugas, penanggung jawab dinas/shift. Daftar
dinas disusun berdasarkan Tim, dibuat dalam 1 minggu sehingga perawat sudah mengetahui
dan mempersiapkan dirinya untuk melakukan dinas. Pembuatan jadual dinas perawat
dilakukan oleh kepala ruangan pada hari terakhir minggu tersebut untuk jadual dinas pada
minggu yang selanjutnya bekerjasama dengan Ketua Tim. Setiap Tim mempunyai anggota
yang berdinas pada pagi, sore, dan malam, dan yang lepas dari dinas (libur) terutama yang
telah berdinas pada malam hari
c. Pengarahan, dalam pengarahan terdapat kegiatan delegasi, supervise, menciptakan iklim
motifasi, manajemen waktu, komunikasi efektif yang mencangkup pre dan post conference, dan
manajemen konflik. Pengarahan yaitu penerapan perencanaan dalam bentuk tindakan dalam
rangka mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya. Istilah lain yang
digunakan sebagai padanan pengarahan adalah pengkoordinasian, pengaktifan. Apapun istilah
yang digunakan pada akhirnya yang bermuara pada ”melaksanakan” kegiatan yang telah
direncanakan sebelumnya (Marquis & Houston, 1998). Dalam pengarahan, pekerjaan diuraikan
dalam tugas-tugas yang mampu kelola, jika perlu dilakukan pendelegasian. Untuk
memaksimalkan pelaksanaan pekerjaan oleh staf, seorang manajer harus melakukan upaya-
upaya (Marquis & Houston, 1998) sebagai berikut:
1) Menciptakan iklim motivasi
2) Mengelola waktu secara efisien
3) Mendemonstarikan keterampilan komunikasi yang terbaik
4) Mengelola konflik dan memfasilitasi kolaborasi
5) Melaksanakan sistem pendelegasian dan supervisi
6) Negosiasi
2. Pilar II: Sistem Penghargaan (Compensatory Reward)
Manajemen sumber daya manusia diruang model praktik keperawatan professional berfokus pada
proses rekruitmen, seleksi kerja orientasi, penilaian kinerja, staf perawat.proses ini selalu dilakukan
sebelum membuka ruang MPKP dan setiap ada penambahan perawatan baru.
Compensatory reward (kompensasi penghargaan) menjelaskan manajemen keperawatan
khususnya manajemen sumber daya manusia (SDM) keperawatan. Fokus utama manajemen
keperawatan adalah pengelolaan tenaga keperawatan agar dapat produktif sehingga misi dan
tujuan organisasi dapat tercapai. Perawat merupakan SDM kesehatan yang mempunyai kesempatan
paling banyak melakukan praktek profesionalnya pada pasien yang dirawat di Rumah Sakit. Seorang
perawat akan mampu memberikan pelayanan dan asuhan keperawatan yang profesional apabila
perawat tersebut sejak awal bekerja diberikan program pengembangan staf yang terstruktur. Metode
dalam menyusun tenaga keperawatan seharusnya teratur, sistematis, rasional, yang digunakan
untuk menentukan jumlah dan jenis tenaga keperawatan yang dibutuhkan agar dapat memberikan
asuhan keperawatan kepada pasien sesuai yang diharapkan.
Manajemen SDM di ruang MPK berfokus pada proses rekruitmen, seleksi, kontrak kerja, orientasi,
penilaian kinerja, dan pengembangan staf perawat. Proses ini selalu dilakukan sebelum membuka
ruang MPK dan setiap ada penambahan perawat baru.
3. Pilar III: Hubungan Profesional
Hubungan professional dalam pemberian pelayanan keperawata (tim kesehatan)
dalam penerima palayana keperawatan (klien dan keluarga). Pada pelaksanaan nya
hubungan professional secara interal artinya hubungan yang terjadi antara
pembentuk pelayanan kesehatan misalnya antara perawat dengan perawat,
perawat dengan tim kesehatan dan lain–lain. Sedangkan hubungan professional
secara eksternal adalah hubungan antara pemberi dan penerima pelayanan
kesehatan.

4. Pilar IV: Manajemen Asuhan Keperawatan


Salah satu pilar praktik professional perawatan adalah pelayanan keperawat dengan
mengunakan manajemen asuhan keperawatan di MPKP tertentu. Manajemen asuhan
keperawat yang diterapkan di MPKP adalah asuhan keperawatan dengan
menerapkan proses keperawatan.
KOMPONEN-KOMPONEN
METODE PRAKTIK
KEPERAWATAN
1. Ketenagaan Keperawatan
Menurut Douglas (1984) dalam suatu pelayanan profesional, jumlah tenaga
yang diperlukan tergantung pada jumlah pasien dan derajat ketergantungan
pasien. Menurut Douglas (1984) ada beberapa kriteria jumlah perawat yang
dibutuhkan perpasien untuk dinas pagi, sore dan malam

2. Metoda pemberian asuhan keperawatan :


Sistem pemberian asuhan keperawatan adalah suatu pendekatan pemberian
asuhan keperawatan secara efektif dan efisien kepada sejumlah pasien.
Setiap metoda memiliki keuntungan dan kerugian masing-masing.
3. Proses Keperawatan
Proses keperawatan merupakan proses pengambilan keputusan yang dilakukan perawat dalam
menyusun kegiatan asuhan secara bertahap. Kebutuhan dan masalah pasien merupakan titik
sentral dalam pengambilan keputusan. Pendekatan ilmiah yang fragmatis dalam pengambilan
keputusan adalah
a. Identifikasi masalah
b. Menyusun alternatif penyelesaikan masalah
c. Pemilihan cara penyelesaian masalah yang tepat dan melaksanakannya
d. Evaluasi hasil dari pelaksanaan alternatif penyelesaian masalah.
4. Dokumentasi Keperawatan
Dokumentasi keperawatan merupakan unsur penting dalam sistem pelayanan keperawatan,
karena melalui pendokumentasian yang baik, maka informasi mengenai keadaan Kesehatan
pasien dapat diketahui secara berkesinambungan. Disamping itu, dokumentasi merupakan
dokumen legal tentang pemberian asuhan keperawatan. Secara lebih spesifik, dokumentasi
berfungsi sebagai sarana komunikasi antar profesi Kesehatan, sumber data untuk pemberian
asuhan keperawatan, sumber data untuk penelitian, sebagai bahan bukti pertanggung jawaban
dan pertanggung gugatan asuhan keperawatan
KEPALA
RUANGAN
Seorang perawat profesional yang diberi wewenang dan tanggung jawab dan
mengelola kegiatan pelayanan perawatan di satu ruang rawat.
Tugas Pokok
Mengawasi dan mengendalikan kegiatan pelayanan Keperawatan di ruang rawat
yang berada di wilayah tanggung jawabnya.
Uraian Tugas
1. Melaksanakan fungsi perencanaan, meliputi :
a. Merencanakan jumlah dan kategori tenaga perawatan serta tenaga lain sesuai
kebutuhan.
b. Merencanakan jumlah jenis peralatan perawatan yang diperlukan sesuai kebutuhan.
c. Merencanakan dan menetukan jenis kegiatan/asuhan keperawatan yang akan
diselenggarakan sesuai kebutuhan pasien.
2. Melaksanakan fungsi penggerakan dan pelaksanaan, meliputi :
a.. Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan pelayanan ruang rawat.
b. Menyusun dan mengatur daftar dinas tenaga perawatan dan tenaga lain sesuai kebutuhan
dan ketentuan atau peraturan yang berlaku.
c. Melaksanakan program orientasi kepada tenaga perawatan baru atau tenaga lain yang akan
bekerja diruang rawat.
d. Memberi pengarahan dan motivasi kepada tenaga perawatan untuk melaksanakan asuhan
keperawatan sesuai ketentuan/standar.
e. Mengkoordinasikan seluruh kegiatan yang ada dengan cara bekerja sama dengan berbagai
pihak yang terlibat dalam pelayanan di ruang rawat.
f. Mengadakan pertemuan berkala dengan pelaksana perawatan dan tenaga lain yang berada
diwilayah tanggug jawabnya.
g. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan di bidang perawatan antara lain melalui
pertemuan ilmiah.
h. Mengenal jenis dan kegunaan barang/peralatan serta mengusahakan pengadaannya sesuai
kebuthan pasien agar tercapai pelayanan yang optimal.
i. Menyusun permintaan rutin meliputi kebutuhan alat, obat dan bahan lain yang diperlukan
diruang rawat.
j. Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan peralatan agar selalu dalam keadaan siap
pakai.
k. Mempertangungjawabkan pelaksanan inventarisasi peralatan.
l. Melaksanakan program orientasi kepada pasien dan keluarganya, meliputi penjelasan tentang
peraturan rumah sakit, tata tertib ruangan, fasilitas yang ada cara penggunaannya serta
kegiatan rutin sehari-hari di ruangan.
m. Mendampingi dokter selama kunjungan keliling (visite dokter) untuk pemeriksaan pasien dan
mencatat program pengobatan, serta menyampikan kepada staf untuk melaksanakannya.
n. Mengelompokan pasien dan mengatur penempatannya di ruang rawat menurut tingkat
kegawatannya, infeksi dan non infeksi untuk memudahkan pemberian asuhan keperawatan.
o. Mengadakan pendekatan kepada setiap pasien yang dirawat untuk mengetahui keadaanya
dan menampung keluhan serta membantu memecahkan masalah yang dihadapinya.
p. Mejaga perasan pasien agar merasa aman dan terlindungi selama pelaksanaan pelayanan
perawatan berlangsung.
q. Memberi penyuluhan kesehatan terhadap pasien atau keluarga dalam batas kewenangan.
r. Menjaga perasaan petugas agar merasa aman dan terlindungi selama pelaksanaan pelayanan
perawatan berlangsung.
s. Memelihara dan mengembangkan sistem pencatatan dan pelaporan asuhan keperawatan dan
kegiatan lain yang dilakukan secara tepat dan benar. Untuk tindakan perawatan selanjutnya.
t. Mengadakan kerjasama yang baik dengan kepala ruang yang lain, seluruh kepala bidang,
kepala bagian, kepala instalasi dan kepala unit di RS.
u. Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik antara petugas, pasien dan
keluarganya, sehingga memberikan ketenangan.
v. Meneliti pengisian formulir sensus harian pasien ruangan.
w. Memeriksa dan meneliti pengisian daftar permintaan makanan berdasarkan macam dan jenis
makanan pasien, kemudian memeriksa dan meneliti ulang saat penyajian sesuai dengan diitnya.
x. Memelihara buku register dan berkas catatan medik.
y. Membuat laporan harian dan bulanan mengenai pelaksanaan kegiatan asuhan keperawatan,
serta kegiatan lain di ruang rawat.
3. Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan penilaian meliputi :
a. Mengawasi dan menilai pelaksanaan asuhan keperawatan yang telah
ditentukan.
b. Melaksanakan penilaian terhadap upaya peningkatan pengetahuan dan
ketrampilan di bidang perawatan.
c. Mengawasi dan mengendalaikan pendayagunaan peralatan perawatan serta
obat-obatan secara efektif dan efisien,
d. Mengawasi pelaksanaan sistem pencatatan dan pelaporan kegiatan asuhan
keperawatan serta mencatat kegiatan lain di ruang rawat.
PERAWAT
PRIMER
1. Menerima pasien dan mengkaji kebutuhan pasien secara komprehensif.
2. Membuat tujuan dan rencana keperawatan.
3. Melaksanakan rencana yang telah dibuat selama praktek bila diperlukan.
4. Mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan pelayanan yang diberikan oleh disiplin
ilmu lain maupun perawat lain.
5. Mengevaluasi keberhasilan asuhan keperawatan.
6. Melakukan rujukan kepada pekerja sosial, kontak dengan lembaga sosial di
masyarakat
7. Membuat jadwal perjanjian klinik.
8. Mengadakan kunjungan rumah bila perlu.
9. Bertanggung jawab penuh selama 24 jam terhadap asuhan keperawatan pasien
mulai dari pasien masuk sampai keluar rumah sakit.
10. Mengikuti timbang terima
11. Menerima pasien dan mengkaji kebutuhan pasien secara komperhensif
12. Membuat tujuan dan rencana keperawatan.
13. Melaksanakan rencana yang telah dibuat selama ia dinas.
14. Mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan pelayanan yang diberikan oleh disiplin lain
maupun perawat blain.
15. Mengevaluasi keberhasilan yang dicapai.
16. Menerima dan menyesuaikan rencana.
17. Menyiapkan penyuluhan untuk pulang.
18. Melakukan rujukan kepada pekerja sosial, kontak dengan lembaga sosial di masyarakat.
19. Membuat jadual perjanjian klinik.
20. Mengadakan kunjungan rumah.
21. Melaksanakan sentralisasi obat.
22. Mendampingi visite.
23. Melaksanakan ronde keperawatan bersama dengan kepala ruangan dan perawat associate.
24. Melaporkan perkembangan pasien kepada kepala ruangan
PERAWAT
ASOSIATE
Seorang perawat yang diberikan wewenang dan ditugaskan untuk memberikan
pelayanan keperawatan langsung kepada klien.
Tugas Pokok
A. Memberikan perawatan secara langsung berdasarkan proses keperawatan dengan
sentuhan kasih sayang.
1. Melaksanakan tindakan perawtan yang telah disususun.
2. Mengevalusai tindakan keperawatan yang telah diberikan.
3. Mencatat dan melaporkan semua tindakan perawatan dan repons klien pada
catatan perawatan.
B. Melaksanakan program medik dengan penuh tanggung jawab.
1. Pemberian obat.
2. Pemeriksaan laboratorium.
3. Persiapan klien yang akan dioperasi.
C. Memperhatikan keseimbangan kebutuhan fisik , mental, dan spiritual dari klien, :
1. Memelihaara kebersihan klien dan lingkungan.
2. Mengurangi penderitaan klien dengan memberi rasa aman, nyaman dan
ketenangan.
3. Pendekatan dengan komunkasi terapiutik.
D. Mempersiapkan klien secara fisik dan mental untuk menghadapi tindakan
perawatan dan pengobatan serta diagnostik..
E. Melatih klien untuk menolong dirinya sendiri sesuai kemampuannnya.
F. Memberi pertolongan segera pada kien gawat atau sakaratul maut.
G. Membantu kepala ruangan dalam ketatalaksaaan ruangan secara administratif.
1. Menyiapkan data klien baru, pulang atau meninggal.
2. Sensus harian dan formulir.
3. Rujukan atau penyuluhan PKMRS.
H. Mengatur dan menyiapkan alat-alat yang ada diruangan.
I. Menciptkan dan memelihara kebersihan, keamanan, kenyamanan dan keindahan
ruangan.
J. Melaksankan tugas dinas pagi/sore/malam secara bergantian.
K. Memberi penyuluhan kesehatan kepada klien sehubungan dengan penyakitnya.
L. Melaporkan segala sesuatu mengenai keadaan klien baik lisan maupun tertulis.
M. Membuat laporan harian.
N. Mengikuti timbang terima.
O. Mengikuti kegiatan ronde keperawatan.
P. Melaksanakan rencana keperawatan yang dibuat oleh perawat primer
Q. Berkoordinasi dengan perawat associate yang lain dan perawat primer.
R. Melakukan evaluasi formatif.
S. Pendokumentasian tindakan dan catatan perkembangan pasien.
T. Melaporkan segala perubahan yang terjadi atas pasien kepada perawat primer.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai